PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

dokumen-dokumen yang mirip
Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design)

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1)

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial. Arum Handini Primandari, M.Sc.

Pengacakan dan Tata Letak

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK PADA BIBIT IKAN

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

ANALISIS VARIAN -YQ-

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

Perancangan Percobaan

Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin

ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN BUJURSANGKAR YOUDEN DENGAN DATA HILANG

PERCOBAAN FAKTOR TUNGGAL RANCANGAN TERACAK LENGKAP

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP. Arum Handini Primandari

Tabel 4 Urutan dan penempatan bubu pada tali utama

PADA KERAGAMAN KELOMPOK FAKTORIAL RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ULANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. Rancangan petak teralur (strip plot design) merupakan susunan petak-petak (plotplot)

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

II. PERCOBAAN NON FAKTORIAL

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50

PERANCANGAN PERCOBAAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR

PERANCANGAN PERCOBAAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

Perancangan Percobaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

ANALISIS PERANCANGAN PERCOBAAN 2 MATERI 3: KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin)

ANALISIS RAGAM PEUBAH GANDA (MANOVA)

KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan

ANALISIS POLINOMIAL ORTOGONAL BERDERAJAT TIGA PADA RANCANGAN ACAK LENGKAP

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

PENDEKATAN REGRESI POLINOMIAL ORTHOGONAL PADA RANCANGAN DUA FAKTOR (DENGAN APLIKASI SAS DAN MINITAB) Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (STUDI KASUS: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNPATTI)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Koleksi Lembaga Penelitian Hutan

Analisis Kovariansi pada Rancangan Faktorial Dua Faktor dengan n Kali Ulangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini menggunakan catatan reproduksi sapi FH impor

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas

Contoh RAK Faktorial

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)

r = =

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

BAB III LANDASAN TEORI

III. MATERI DAN WAKTU

Perancangan Percobaan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN

OLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani /

III. MATERI DAN METODE

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN VARIABEL PENGGANGGU / CONFOUNDING DENGAN ANALISIS KOVARIANS Oleh : Atik Mawarni

Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi kasus: Cara Mengajar Dosen Jurusan Statistika UNDIP)

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

Lampiran 1. Skema Penelitian

RANCANGAN PERCOBAAN (catatan untuk kuliah MP oleh Bambang Murdiyanto)

2) Ukuran Data Tidak Sama k n i T 2.. JKT = X 2 ij - i=1 j=1 N k JKK = T 2 i. T 2.. i=1 n i N JKG = JKT - JKK Sumber Jumlah db Kuadrat Tengah F. Hitun

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Analisis Statistik Rataan Perubahan Diameter Folikel setelah Preservasi Ovarium Ulangan. Perlakuan P1 P2 P3

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

ANALISIS VARIANSI. Utriweni Mukhaiyar. 2 November 2011

MODUL 1 PRINSIP DASAR PERANCANGAN PERCOBAAN

STATISTIKA II (BAGIAN

RANCANGAN PERCOBAAN TEORI, APLIKASI SPSS DAN EXCEL

SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Penyusun

Transkripsi:

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

PENGUJIAN HIPOTESIS Langkah-langkah pengujian hipotesis: 1) Merumuskan hipotesis 2) Memilih taraf nyata α 3) Menentukan statistik uji 4) Perhitungan (tabel analisis variansi) 5) Keputusan dan kesimpulan

HIPOTESIS Keadaan sesungguhnya dalam populasi H 0 benar H 0 salah Terima H 0 Tepat Kesalahan Jenis II (β) Tolak H 0 Kesalahan jenis I (α) Tepat

ANALISIS VARIANSI Misalkan: terdapat percobaan pengaruh pemberian jenis pupuk pada pertumbuhan batang suatu tanaman. Pupuk yang diujikan terdapat 3 macam. Akan diuji adakah perbedaan ketiga jenis pupuk pada pertumbuhan tanaman. Ulangan Perlakuan 1 2 3 1. Faktor? 2. Level? 3. Perlakuan? 1 19.4 17.7 17 2 32.6 24.8 19.4 3 27 27.9 9.1 1. Faktor: pupuk 2. Level: 3 macam pupuk 3. Perlakuan: pemberian pupuk yang berbeda 4 32.1 25.2 11.9 5 33 24.3 15.8

MODEL DATA Data pada tabel tersebut dimodelkan sebagai berikut: y ij = μ i + e ij dengan i = 1, 2, 3,, t dan j = 1, 2, 3,, r (eq. 1) y ij merupakan nilai observasi ke-ij, μ i adalah rata-rata pada perlakuan ke-i, dan e ij adalah galat ke-ij. Model tersebut disebut model rata-rata. Model alternatifnya: Substitusi nilai μ i = μ + τ i pada persamaan (1), sehingga: y ij = μ + τ i + e ij (eq. 2) Dimana μ merupakan rata-rata umum (semua), τ i merupakan pengaruh perlakuaan ke-i. Model tersebut disebut model pengaruh.

Secara intuisi, pada persamaan 2 diperoleh: μ merupakan konstanta, dan Pengaruh perlakuan yaitu τ i dianggap sebagai deviasi dari konstanta akibat dari suatu perlakuan ke-i. Sehingga disebutlah analisis variansi. Persamaan 1 (maupun 2) disebut model pada analisis variansi satu arah karena hanya terdapat 1 faktor yang dianalisis. Bagaimana menuliskan hipotesisnya?

RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) RAL merupakan rancangan paling sederhana di antara rancangan-rancangan percobaan baku. Jika kita ingin mempelajari t perlakuan dengan r satuan percobaan untuk setiap perlakuan (menggunakan rt satuan percobaan), maka RAL mengalokasikan t perlakuan secara acak pada rt satuan percobaan. Pola ini disebut dengan pengacakan lengkap. Penggunaan RAL akan tepat dalam kasus: Bahan percobaan homogen atau relatif homogen. Jumlah perlakuan terbatas

KEUNTUNGAN RAL Keuntungan RAL: Denah perancangan percobaan lebih mudah Analisis statistika terhadap subyek, sangat sederhana Fleksibel dalam ulangan Kehilangan informasi relatif sedikit, dalam hal data hilang dibanding rancangan lain

KEKURANGAN RAL Rancangan hanya dapat digunakan dengan beberapa perlakuan (yang tidak banyak) serta untuk unit percobaan yang relatif homogen. Apabila harus melibatkan cukup banyak unit percobaan, maka variabilitas seluruh unit percobaan akan cukup besar. Sehingga tidak disarankan menggunakan RAL karena tidak efisien

PENGACAKAN DAN DENAH RANCANGAN Misalkan: Kita memiliki 3 perlakuan yaitu: A, B, C Setiap perlakuan diulang 5 kali, sehingga kita memiliki 15 unit percobaan. Pengacakan dilakukan secara langsung pada 15 unit percobaan. Contoh denah pengacakan: Nomor 1; A 2; C 3; C 4; B 5; B 6; C 7; A 8; A 9; A 10; B 11; B 12; C 13; B 14; C 15; A Perlakuan

TABULASI DATA Tabulasi data dapat disajikan sebagai berikut: Ulangan Perlakuan A B C 1 Y 11 Y 21 Y 31 2 Y 12 Y 22 Y 32 3 Y 13 Y 23 Y 33 4 Y 14 Y 24 Y 34 5 Y 15 Y 25 Y 35 Total Rata-rata Y1 Y2 Y3 Y Y Y 1 2 3 Total Keseluruhan Y Y Baris i merupakan ulangan Kolom j merupakan perlakuan

MODEL LINIER DAN ANALISIS VARIANSI UNTUK RAL Bentuk umum dari model linier aditif untuk RAL: Y ij i ij i ij i 1,2,...,t j 1,2,...,r i i i Dimana: Y ij : pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j μ: rataan umum μ i : rataan perlakuan ke-i τ i : pengaruh perlakuan ke-i ε ij : pengaruh acak pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j Persamaan tersebut disebut juga analisis satu-arah (one-way) atau faktor analisis variansi tunggal (single-factor analisys of variance) karena hanya satu faktor yang diinvestigasi.

Berdasarkan model untuk RAL, pendugaan terhadap pengaruh perlakuan dengan metode kuadrat terkecil (least square method) ditentukan dengan asumsi bahwa diperoleh: ˆ t i i i ˆ i ˆ 0 atau E 0 Y Y i e Y Y ij ij ij i

MODEL DALAM ANALISIS VARIANSI 1. Model Tetap (Fixed Model) Dalam model ini, τ i bersifat tetap dan galat percobaan iid ij N 0, 2 Keadaan ini menggambarkan bahwa peneliti hanya dapat mengambil kesimpulan yang berhubungan dengan perlakuan yang dicobakannya. Asumsi model tetap dapat dituliskan: iid 2 2 i 0;Var ij, ij; ij N 0,

Hipotesis untuk model tetap: H :... 0 0 1 2 t H : 0(i 1,2,...,t) 1 i atau dapat dituliskan: H :... (rataan semua perlakuan sama) 0 1 2 t H : untuk paling tidak sepasang (i,j) 1 i j Hipotesis dirumuskan untuk menguji bahwa tidak ada pengaruh perlakuan terhadap respon.

2. Model Acak (Random Model) Dalam model acak, peneliti akan berhadapan dengan populasi perlakuan. Kesimpulan yang ditarik mengenai populasi perlakuan didasarkan atas sejumlah (t buah) perlakuan yang dipilih secara acak Asumsi model acak: 2 2 2 i i ij ij ij E 0;Var ;Var, ; N 0, iid

Hipotesis untuk model acak H :... 0 0 1 2 t (rata-rata yang sesungguhnya dari ke-t buah grup perlakuan sama) H : 0 1 i (paling sedikit ada rata-rata satu grup perlakuan yang berbeda dengan yang lain) Atau 2 H 0 : 0 (tidak ada keragaman dalam dalam populasi perlakuan) 2 H 1 : 0 (ada keragaman dalam populasi perlakuan)

KESIMPULAN PERBEDAAN MODEL FIX DAN RANDOM Perlakuan Hipotesis Kesimpulan bersifat Model Fix Model Random

DEKOMPOSISI JUMLAH KUADRAT TOTAL Keragaman total diuraikan sebagai berikut: Y Y Y Y Y Y ij ij i i Y ij Yi Yi Y Jika dikuadratkan kedua ruas: 2 Y ij Y Yij Yi Yi Y 2 2 Y ij Yi Yi Y 2 Yij Yi Yi Y 2

Kemudian jika dijumlahkan untuk semua pengamatan: t r t r t r 2 2 2 Y ij Y Yij Yi Yi Y i1 j1 i1 j1 i1 j1 t r i1 j1 ij i i 2 Y Y Y Y karena Sehingga: t r i1 j1 ij i i Y Y Y Y 0 t r t r t r 2 2 2 Y ij Y Yi Y Yij Yi i1 j1 i1 j1 i1 j1

Atau: Jumlah kuadrat total = Jumlah kuadrat perlakuan + Jumlah kuadrat galat t r t r t r 2 2 2 Y ij Y Yi Y Yij Yi i1 j1 i1 j1 i1 j1 JKT JKP JKG

PERHITUNGAN JUMLAH KUADRAT UNTUK ULANGAN SAMA FK = Faktor koreksi FK Y 2 tr JKT = Jumlah kuadrat total t r t r 2 JKT Y Y Y FK ij i1 j1 i1 j1 JKP = Jumlah kuadrat perlakuan JKG = Jumlah kuadrat galat 1 JKP Y Y Y FK t r t 2 2 i i i1 j1 r i1 t r i1 j1 JKG Y Y JKT JKP ij i 2 2 ij

PERHITUNGAN JUMLAH KUADRAT UNTUK ULANGAN YANG TIDAK SAMA FK = Faktor koreksi FK Y 2 t i1 r i JKP = Jumlah kuadrat perlakuan Y JKP Y Y FK t r t 2 2 i i i1 j1 i1 ri untuk JKT dan JKG rumusnya sama dengan yang menggunakan ulangan sama.

TABEL ANALISIS VARIANSI Sumber Keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat (JK) Kuadrat tengah (KT) F-hitung Ulangan sama Perlakuan t 1 JKP KTP = JKP/ (t 1) F = KTP/KTG Galat t(r 1) JKG KTG = JKG/ [t(r 1) ] Total tr 1 JKT Ulangan tidak sama Perlakuan t 1 JKP KTP = JKP/ (t 1) F = KTP/KTG Galat r 1 JKG KTG = JKG/ Total i i r 1 JKT i r 1

PENGUJIAN HIPOTESIS Statistik Uji: Fhitung KTP KTG mengikuti sebaran F dengan derajat bebas pembilang sebesar (t 1) dan derajat bebas penyebut [t(r 1)]. Hipotesis ditolak jika: F hitung F ;db ;db 1 2 penolakan hipotesis nol berimplikasi bahwa perlakuan yang diberikan terhadap unit-unit percobaan memberikan pengaruh yang nyata terhadap respon yang diamati

KOEFISIEN KERAGAMAN (KK) Koefisien keragaman (KK) atau disebut juga keragaman relatif terhadap besaran data adalah: ˆ KTG KK 100% 100% Y Nilai KK yang terlalu besar bila dibandingkan dengan nilai biasa diperoleh peneliti, mencerminkan bahwa unit-unit percobaan yang digunakan tidak homogen. Y KK merupakan indeks keterandalan yang baik bagi suatu percobaan. Semakin tinggi nilai KK makin rendah keandalan percobaan tsb. Besarnya KK ideal tergantung pada bidang yang studi yang digeluti. Misal: untuk bidang pertanian dianggap wajar adalah 20% - 25%.

PENERAPAN RAL MODEL TETAP DENGAN ULANGAN SAMA Terdapat suatu penelitian mengenai kandungan nitrogen dalam miligram dari tanaman Red Clover yang disuntik dengan jamur Rhizobium trifolii ditambah gabungan dari lima strain Rhizobium melitoti. Terdapat enam perlakuan, dimana 5 perlakuan merupakan penularan R. Trifolii dengan salah satu strain R. melitoti serta satu perlakuan merupakan gabungan dari semua strain. Penularan dilakukan di rumah kaca, dimana setiap perlakuan dilakukan 5 pot tanaman. Jumlah pot yang disediakan adalah 30 buah dengan tanaman yang serupa. Penyuntikan keenam perlakuan dilakukan secara acak. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap.

HASIL PENGUKURAN KANDUNGAN NITROGEN (MG) Ulangan Perlakuan 1 2 3 4 5 gabungan 1 19.4 17.7 17 20.7 14.3 17.3 2 32.6 24.8 19.4 21 14.4 19.4 3 27 27.9 9.1 20.5 11.8 19.1 4 32.1 25.2 11.9 18.8 11.6 16.9 5 33 24.3 15.8 18.6 14.2 20.8 Jumlah 144.1 119.9 73.2 99.6 66.3 93.5

PENYELESAIAN : 1. Model model yang cocok adalah model tetap. karena hanya terdapat enam perlakuan yang tersedia untuk percobaan ini. Sehingga model liniernya adalah Y ij i ij;i 1,2,...,6; j 1,2,...,5 Dimana : Yij: kandungan nitrogen dari tanaman ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i. µ: nilai tengah umum (rata rata populasi) kandungan nitrogen. τi: pengaruh perlakuan ke-i εij: pengaruh galat percobaan pada tanaman ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i

2. Asumsi Komponen-komponen Nilai-nilai,, i ij bersifat aditif 0;E i i 1,2,...,6 tetap, E 0;E ij ij 2 2 i i i

3. Hipotesis H :... 0 0 1 2 6 (yang berarti tidak ada pengaruh perlakuan terhadap kandungan nitrogen tanaman). H : 0(i 1,2,...,t) 1 i (artinya minimal ada satu perlakuan yang pengaruhnya terhadap hasil kandungan nitrogen tanaman berbeda)

4. Taraf signifikasi 5. Statistik Uji dan daerah kritis 6. Perhitungan 7. Kesimpulan

LATIHAN 1:

LATIHAN 2 Suatu pabrik tekstil memproduksi kain tenun dengan menggunakan peralatan tenun dalam jumlah yang banyak. Pengusaha pabrik menginginkan agar peralatan tsb homogen sehingga kain tenun yang dihasilkan mempunyai kekuatan (daya tahan) yang sama. Untuk mengetahui apakah peralatan tenun yang dimilikinya bersifat homogen dalam menghasilkan kain tenun, maka dilakukan suatu penelitian. Penelitian dilakukan dengan mengambil secara acak empat buah peralatan tenun dari semua peralatan tenun yang ada (katakanlah m buah peralatan tenun yang dimiliki pabrik tsb). Dengan teknik penentuan daya tahan (kekuatan) tertentu serta menggunakan satuan pengukuran tertentu diperoleh hasil pengamatan sbb :

HASIL PENGAMATAN Ulangan Peralatan Umum 1 2 3 4 1 98 91 96 95 2 97 90 95 96 3 99 93 97 4 96

MODEL LINIER ADITIF RAL Model yang cocok untuk analisis model acak adalah : Dimana : Y ij : nilai kekuatan kain dari mesin ke-i pada ulangan ke-j. µ : nilai tengah umum (rata rata populasi) kekuatan kain. τ i ε ij : pengaruh mesin ke-i terhadap kekuatan kain : pengaruh galat percobaan dari mesin ke-i pada pengamatan ke-j

HIPOTESIS & PERHITUNGAN Hipotesis yang akan diuji adalah (yang artinya tidak terdapat keragaman kekuatan kain yang dihasilkan oleh peralatan tenun). (yang berarti ada keragaman kekuatan kain yang dihasilkan oleh peralatan tenun) Tahap Perhitungan!!! Penarikan Kesimpulan Koefisien Keragaman (KK)

REFERENSI Gaspersz, Vincent, 1991, Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Tarsito, Bandung. Mattjik, Ahmad Anshori., dan Sumertajaya, Made I, Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab, IPB Press, Bandung. Montgomery, Douglas C., 2001, Design and Analysis of Experiments 5 th Ed, John Wiley & Sons, Inc., USA.