BAB II KAJIAN PUSTAKA. penekanan pada elemen atau komponen. Pada dasarnya kedua definisi tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan Moscove

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Handoko (1996:7) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada. Semua dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. komponen-komponen yang saling berhubungan (inter-related) atau subsistemsubsistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA. komponen-komponen yang saling berhubungan (inter-related) atau subsistemsubsistem

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

Pengantar Teknologi SIA 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. berkaitan (interlerated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, hampir semua perusahaan sangat membutuhkan

PERTEMUAN KE 2 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

KOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU PADA SISTEM INFORMASI

KOMPUTER SEBAGAI ALAT PEMECAHAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Akuntansi dan Proses Pengolahan Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama (Hall,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi di jaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum sebuah sistem terdiri

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Miftahul Huda, S.Pd STIE Putra Bangsa

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soerjono Soekanto (2000;268) adalah sebagai

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Manajemen. Session 1 Pengenalan Materi dan Pengantar

PENGENALAN TEKNOLOGI KOMPUTER

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994)

Alat Input, Proses & Output

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT STAR MULTIMEDIA ABADI MAKASSAR. SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

By Teguh Cahyono, ST.M.Kom.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Pengenalan Komunikasi Data

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM

PSI-SESI 4. Sistem Informasi Berbasis Komputer (bag.2)

28/10/2010 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI KONSEP DASAR SISTEM. Materi 9 : Pengantar Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Struktur dan Fungsi Komputer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami

BAB III ANALISA DAN EVALUASI. mengetahui kebutuhan informasi mereka dan rancangan sistem informasinya guna

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 1. Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan bahwa

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Konsep Sistem Informasi (TIF 1205)

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

ELEKTRONIK DATA PROCESSING TEKNOLOGI KOMPUTER

Bab II LANDASAN TEORI

Enterprise Resource Planning

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bersaing di pasar (Nugroho Widjajanto, 2001:14). Untuk itu,

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan

BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK DENGAN PROGRAM MYOB PADA UD. WIDYA PRATAMA DI GIANYAR

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

TRANSACTION PROCESSING

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

Parno, SKom., MMSI Universitas Gunadarma. Personal Khusus Tugas

Nama : Putri Syaharatul Aini Nim : Uas : Sistem Informasi Akuntansi Soal : ganjil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pada dasarnya sistem merupakan suatu prosedur yang saling berhubungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kusrini, Andri Koniyo (2007:5) Kata sistem mempunyai beberapa

Electronic Data Processing

BAB II LANDASAN TEORI. lingkungan, interaksi unsur dengan suatu tujuan yang akan dicapai. Berikut ini pengertian sistem menurut beberapa ahli:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kontrak Kuliah. Perancangan Sistem Secara Umum. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Bab V Simpulan dan Saran 103 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, perusahaan-perusahaan

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. MOKO KONVEKSI SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. tentang Sistem Informasi Akuntansi Keuangan pada Perusahaan Jasa

Neuschel, didefinisikan sebagai berikut: Suatu prosedur adalah urut-urutan yang

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian sistem ada dua kelompok besar, yaitu penekanan pada prosedur dan penekanan pada elemen atau komponen. Pada dasarnya kedua definisi tersebut tidak saling berlawanan, hanya tentang bagaimana cara mengetahui suatu sistem, mempelajari sistem itu sendiri dan mengambil definisinya. 1) Pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur, yang lebih menekankan suatu operasi di dalam sistem. Menurut Richard F.Neushel,dkk (1990) dalam Suprida (2010), prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Jerry Fitz Gerald,dkk (1981) dalam Suprida (2010) mendefinisikan prosedur sebagai suatu urutanurutan yang tepat dari tahapan-tahapan intruksional yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. 2) Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen ataupun komponen mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Geven, 2002). Ini juga dapat diartikan bahwa dalam suatu sistem, komponenkomponen ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, tetapi sebaliknya, saling 21

berhubungan hingga membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan sistem itu dapat tercapai. O Brien (2006:12), sistem dapat diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Adapun Raymond (1995:10), mendifinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan (Jogiyanto, 1999). Kusrini (2007:7) mendefinisikan informasi sebagai data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Informasi merupakan keluaran (output) dari proses data, dimana output ini harus sudah tersusun dengan baik dan mempunyai arti bagi yang menerimanya sehingga fungsinya dapat dirasakan secara utuh dan relevan guna mencapai suatu keputusan yang diinginkan oleh penerima informasi. Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal berikut, yakni: 1) Akurat ( Accuracy ) Berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena 22

sumber informasi (data) mengalami gangguan atau tidak sengaja dirusak sehingga dapat mengubah data-data asli tersebut. 2) Relevan ( Relevancy ) Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. 3) Tepat waktu ( Timelines ) Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan akan berakibat fatal dan dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Bodnar (2003:1) menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian dikomunikasikan kepada berbagai pihak sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan baik secara manual ataupun dengan bantuan komputer. Menurut Widjajanto (2001:4) sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Kebutuhan sistem informasi akuntansi bagi setiap perusahaan sangatlah tinggi. Sistem informasi akuntansi meringkas dan menyaring data yang berguna untuk para pengambil keputusan, sehingga hasil yang dicapai menjadi lebih 23

efektif. Pada pemrosesan data, sistem informasi akuntansi mempengaruhi keputusan organisasi (Zulkarnain, 2009). Jadi, sistem informasi akuntansi pada umumnya harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi yang efektif. Halim (1995:30) mengatakan, bahwa untuk menyusun sistem informasi akuntansi, diperlukan tahap-tahap pekerjaan yang meliputi: 1) Tahap analisis Tahap ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sistem yang sedang berlaku. Informasi yang dikumpulkan terutama mengenai kelebihan dan kelemahan sistem yang berlaku. 2) Tahap perencanaan dan pemilihan Tahap perencanaan dan pemilihan berkaitan dengan penyusunan sistem informasi baru. Perencanaan sistem ini terutama ditujukan untuk menghilangkan kekurangan atau kelemahan sistem yang sedang berlaku. Tahap ini juga merencanakan dan melakukan pemilihan komputer yang akan digunakan. 3) Tahap implementasi Tahap ini berkaitan tentang pemasangan sistem informasi yang baru diperusahaan. Tahap ini dilakukan untuk menggantikan sistem informasi yang lama dengan yang baru. 4) Tahap pelaksanaan sistem dan pengawasan Tahap ini adalah dimulainya penggunaan sistem informasi yang baru, yang digunakan untuk mengolah dan juga perencanaan sistem, yang dilakukan untuk pengawasan agar dapat mengikuti pelaksanaan informasi yang baru. 24

Keberadaan sistem informasi akuntansi sangat penting dalam suatu perusahaan. Jogiyanto (1999:50) menyatakan, sistem informasi akuntansi mempunyai peranan penting dalam menunaikan tugas-tugas seperti: 1) Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan berbagai aktivitas yang dilaksanakan. 2) Menyediakan informasi untuk banyak orang dan badan atau instansi yang mempunyai kepentingan pada aktivitas-aktivitas tersebut. Jadi, peranan penting dari sistem informasi akuntansi tidak hanya menyediakan informasi untuk tingkat manajemen, tetapi juga memegang peranan terhadap efektivitas penerapan organisasi tersebut. 2.1.2 Alur Sistem Informasi Akuntansi Seperti yang dijelaskan oleh Widjajanto (2001:16), sistem informasi akuntansi terdiri dari dua bagian, yaitu: 1) Daur Operasional, yaitu merupakan daur dari mulai terjadinya transaksi atau kejadian-kejadian ekonomis sampai terekamnya transaksi tersebut ke dalam bentuk dokumen-dokumen (source documents). Daur operasional ini terbagi ke dalam empat daur subsistem, yaitu: a. Daur atau susbsistem pendapatan (revenue cycle) yang mencakup kegiatan penjualan barang dan jasa yang merupakan faktor output atau produk perusahaan. b. Daur atau subsistem pengeluaran (expenditure cycle) yang mencakup kegiatan pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembantu, dan biaya faktor input lainnya. 25

c. Daur atau subsistem produksi (production cycle) yang mencakup kegiatan manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi produk. d. Daur atau subsistem keuangan (finance cycle) yang mencakup kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari daur pendapatan, pengeluaran, dan produksi. 2) Daur penyusunan laporan, yaitu daur yang mengubah dokumen-dokumen hasil rekaman transaksi yang berasal dari daur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak eksternal, maupun laporan manajemen yang ditunjukkan untuk pihak internal perusahaan (manajemen). Berdasarkan klasifikasi daur (subsistem) yang terdapat dalam suatu sistem informasi akuntansi, dapat diperoleh pengertian bahwa suatu sistem informasi akuntansi terdiri atas lima subsistem, yaitu subsistem penjualan, subsistem pembelian, subsistem produksi, subsistem keuangan dan subsistem penyusunan laporan. 2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Dalam era globalisasi ini, penggunaan alat elektronik seperti komputer sangat diperlukan untuk mengolah data.wilkinson (1995:290) menyatakan, manfaat utama penggunaan komputer dalam hal pengolahan data yaitu: 1) Dapat memproses transaksi dengan volume atau kapasitas yang besar dalam waktu tertentu. 2) Dapat memproses transaksi yang rumit secara efektif dan efisien. 3) Dapat bekerja sepanjang hari tanpa henti dan tanpa membuat keputusan. 26

4) Secara otomatis mengikuti seperangkat instruksi terperinci menurut program yang telah disusun secara tepat dan konsisten. 5) Dapat menyusun data yang lebih rapi, sekaligus mengkonsolidasi banyak data. 6) Dapat memadukan siklus-siklus pemrosesan dan file-file. 7) Dengan jaringan telekomunikasi, baik kabel maupun satelit, dapat menghubungkan data file di tempat-tempat jauh dan terpisah. 8) Dapat membantu pemutakhiran data dan Informasi setiap saat. 9) Dapat menyajikan laporan dengan lebih rinci, tepat waktu, dan selektif menurut kebutuhan. Kecepatan pemrosesan data pada sistem yang terkomputerisasi pasti lebih cepat daripada sistem manual dan keluaran yang dihasilkan juga lebih terperinci. Sangat sedikit aspek-aspek perusahaan yang tidak terpengaruh oleh munculnya komputer. Selain mempengaruhi cara pemrosesan dan penyimpanan data, komputer juga mempengaruhi cara pengorganisasian perusahaan, cara pengambilan keputusan, serta pemanfaatan fungsi akuntansi perusahaan. Widjajanto (2001:73) menyebutkan, sistem informasi akuntansi berbasis komputer memiliki beberapa kelebihan, yakni: 1) Dapat meningkatkan throughput (ukuran kapasitas sistem) dan efisiensi, khusunya untuk pengolahan data yang besar. 2) Komputer mampu untuk melakukan verifikasi kecermatan angka-angka data transaksi input dan membandingkan data tersebut dengan data yang sah. 27

Selain itu, komputer juga mampu untuk membuat ikhtisar sesuai dengan acuan yang digunakan. 3) Komputer menghadirkan kecermatan dan kecepatan dalam menyajikan informasi kepada pengguna. Meskipun komputer memiliki banyak kelebihan, tetap saja ada beberapa kelemahan. Widjajanto (2001:73) menyatakan, beberapa kelemahannya antara lain: 1) Komputer hanyalah alat Secepat apapun proses yang dikerjakan komputer, jika manusia yang merupakan komponen brainware bagi komputer tidak berperan didalamnya, maka komputer hanyalah sebagai alat mati yang tidak berfungsi apa-apa. 2) Komputer memerlukan program aplikasi Untuk mengerjakan dan memproses sesuatu, komputer membutuhkan program aplikasi. Setiap pekerjaan yang berbeda memerlukan aplikasiaplikasi yang berbeda pula. Jika belum terdapat program-program tersebut, maka komputer belum dapat digunakan sebagai alat bantu siap pakai. 3) Komputer terbatas pada kemampuan algoritma Komputer bekerja berdasarkan suatu algoritma. Algoritma yang dimaksud adalah suatu urutan langkah untuk melakukan proses dalam mendapatkan hasil pekerjaan. Komputer tidak bisa melakukan suatu pengambilan keputusan di luar algoritma yang telah diberikan. Metode pemrosesan data pada sistem yang terkomputerisasi dapat dibagi menjadi beberapa metode, yaitu: 28

1) Batch Sistem Prinsip dari sistem ini adalah menyimpan dan menumpuk semua data transaksi untuk diproses pada waktu yang telah ditentukan. 2) Real Time Sistem Sistem ini berupa perbaikan dari batch yaitu berusaha memperbaiki informasi yang kurang up to date. Sistem ini memungkinkan setiap pemakai fasilitas komputer dapat menginterogasi mesin setiap saat untuk memperoleh data yang paling aktual. Untuk menjalankan sistem ini dibutuhkan perantara yang lebih banyak dan semua program dan data harus tersedia dalam jalur komunikasi komputer. 3) Data Base System Data Base System adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari data base tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan memanggil kueri data base disebut sistem manajemen basis data. 2.1.4 Perangkat Pengolah Data Menurut Baridwan (1998:83), secara garis besar perangkat pengolahan data dapat dibagi menjadi 3, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan Pemakai (brainware). Dalam hal ini, perangkat data ditambahkan lagi menjadi LAN dan WAN. 29

1) Perangkat Keras (hardware) Perangkat keras komputer adalah peralatan fisik komputer yang melaksanakan tugas pengolahan data pada sistem komputer. Perangkat keras ini meliputi: a. Central Processing Unit (CPU), merupakan pusat dari komputer yang memiliki fungsi untuk melakukan kegiatan-kegiatan arithmetic atau logic. Untuk melaksanakan fungsi ini, CPU dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan fungsi, yaitu Main Memory Unit, Arithmatic-Logic Unit, dan Control Unit. b. Input Equipment, merupakan suatu proses memasukkan data ke komputer atau sering disebut Pure Input Equipment. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk memasukkan data ke komputer adalah Point Of Sale Terminal (POS), Automatic Tag Readers, Magnetic Ink Character Recognition, dan Terminal. c. Output Equipment, merupakan alat keluaran yang menerima informasi dari komputer dan mengubahnya ke bentuk yang dapat dibaca. Alat ini dapat dikelompokkan menjadi Soft Copy Device dan Hard Copy Device. d. Computer Comunication Equipment, merupakan alat yang menghubungkan seseorang langsung dengan CPU. Alat ini dapat berupa Key entry device dan Computer Consoles. e. Secondary Storage, merupakan alat-alat yang digunakan untuk menyimpan data input maupun output dari komputer. Alat-alat ini dapat 30

berupa Pita Magnetis, Cakram Magnetis, Drum Magnetis, Real Tape dan Tape Data. 2) Perangkat Lunak (software) Perangkat lunak atau software merupakan suatu komponen non fisik dan sistem komputer yang memungkinkan komputer tersebut dapat berfungsi. Software dapat dibagi menjadi program aplikasi, sistem operasi, dan bahasa komputer (Assembler Languange dan High Level Languange). 3) Pemakai (brainware) Komputer agar dapat berfungsi dengan maksimal memerlukan manusia (Brainware) sebagai pengendali. Brainware terdiri dari Sistem Analisis (System Analysis), Pemrograman Sistem (System Programmer), Pemrograman Aplikasi (Programmer), Operator Komputer, dan Operator Pemasukan Data (Data Entry Operator). 4) Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. 5) Wide Area Network (WAN) Jaringan telekomunikasi yang mencakup area geografis yang luas disebut jaringan area luas (Wide Area Network).Jaringan yang mencakup area kota yang luas atau metropolitan (Metropolitan Area Network) dapat juga termasuk dalam kategori ini. Jaringan luas seperti ini telah menjadi kebutuhan 31

untuk melakukan aktivitas sehari-hari dari banyak bisnis dan organisasi pemerintah serta pemakai akhir. 2.1.5 Siklus Pengolah Data Cushing (2000) dalam Jumaili (2005) menyatakan, bahwa semua bentuk pengolahan data, baik yang dilaksanakan secara manual maupun secara elektronik, akan selalu terdiri dari kegiatan input, proses, dan output. 1) Input Dalam aktivitas input, data direkam dalam bentuk-bentuk tertentu sebagai bahan untuk diolah atau diproses. Data tersebut dicatat pada dokumen, seperti faktur, tanda terima barang, dan kemudian diubah ke dalam bentuk yang terbaca mesin untuk diolah. Selain itu, data juga bisa langsung direkam dengan bentuk yang terbaca mesin tanpa menggunakan kertas lagi. 2) Proses Pada dasarnya, komponen memproses data dengan salah satu dari dua sistem pengolahan data berikut ini. a. Batch processing Sistem pengolahan data secara batch dilakukan secara periodik atau berkelompok. Ini berarti, data yang diproses dikumpulkan dan disimpan dulu sampai terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat yang ditentukan secara periodik. b. Immediate processing Sistem pengolahan data secara immediate atau on-line processing adalah sistem dimana setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah 32

terjadi. Artinya disini adalah setiap transaksi segera direkam dan dibukukan pada masing-masing file yang terpengaruh oleh transaksi itu. Setiap file akan selalu menunjukkan status yang mutakhir. Pendekatan immediate processing ini sangat cocok untuk diterapkan dalam sistem yang dinamis. 3) Output Jika data telah dibuah menjadi Informasi, berarti proses pengolahan data telah menginjak aktivitas output. Dalam aktivitas output, tercakup beberapa operasi sebagai berikut: a. Komunikasi Komunikasi adalah penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dan bisa bersifat timbal balik. Informasi yang telah dapat dipergunakan harus dikomunikasikan dengan penggunaannya. b. Penyimpanan Operasi penyimpanan adalah operasi untuk menempatkan data ke dalam file untuk dipergunakan sebagai referensi bilamana diperlukan. Penyimpanan itu sendiri bisa dilaksanakan dalam berbagai bentuk, antara lain dalam media simpan magnetik, mikrofilm, ataupun kertas dokumen dan laporan. c. Penarikan Informasi Penarikan informasi adalah kegiatan pengambilan data yang disimpan pada saat diperlukan. Kegiatan penarikan diawali dari pencarian data yang dilakukan oleh petugas pengelola data sampai penggunaan 33

terminal-terminal yang cepat tanggap yang dihubungkan secara langsung dengan komputer. 2.1.6 Efektivitas Suatu keadaan yang efektif berkaitan dengan banyaknya hasil yang dicapai.yamit (2003) dalam Bran (2005) menyatakan, efektivitas adalah suatu ukuran yang memberikan gambaran tentang seberapa jauh target dapat dicapai baik secara kualitas maupun waktu, dimana orientasinya adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan. Handoko (2007) dalam Maria (2009) mendefinisikan, efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang menyangkut bagimana melakukan pekerjaan yang benar. Jika dilihat dari segi penggunaan sistem informasi, maka efektivtias difokuskan pada peranan sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna dimana sistem informasi yang dihasilkan mempunyai kemampuan implementasi dan kapasitas penyajian informasi sesuai dengan yang diharapkan pengguna sistem informasi (Tjhai, 2006). Jumaili (2005) mengemukakan bahwa secara umum, efektivitas penggunaan atau pengimplementasian teknologi sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan atau organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan. 34

2.1.7 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Suatu perancangan sistem merupakan sebuah aktivitas kreatif. Sangat jarang terjadi adanya dua tim perancangan yang menghasilkan penyelesaian masalah yang sama untuk masalah tertentu. Beberapa pertimbangan-pertimbangan perancangan untuk elemen sistem disajikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 2.1 : Pertimbangan-Pertimbangan Perancangan Untuk Elemen Sistem Elemen Sistem Masukan Data Pemrosesan Data Penyimpanan Data Keluaran Pertimbangan Perancangan Akuras, Waktu Akurasi, Waktu Keamanan, Waktu Relevansi, Variasi Laporan, Tepat waktu Sumber : Bodnar dan Hopwood (2006) Ukuran efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer meliputi: 1) Keamanan Data Aspek keamanan adalah salah satu kunci dalam menjalankan sebuah sistem. Pertimbangan ini berhubungan dengan kemampuan sistem untuk mengantisipasi akses data dari orang yang tidak berkepentingan dan kemampuan sistem untuk melakukan proses back-up untuk mengantisipasi adanya kejadian-kejadian buruk yang tidak terduga seperti gangguan konsleting, virus, binatang penggangu, dan kesalahan manusia yang tidak disengaja. 35

2) Waktu Pertimbangan ini menunjukkan kecepatan dan ketepatan yang diperlukan sistem untuk mengumpulkan data, melakukan input data, melakukan menangani berbagai transaksi, analisis dan proses data dalam menyajikan informasi, serta dalam hal-hal yang berhubungan dengan permintaan data oleh para pemakai. 3) Ketelitian Ketelitian dalam hal ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan sistem dalam melakukan input data, melakukan perhitungan angka, menangani transaksi, pencairan data, dan analisis data dalam menyajikan informasi. 4) Relevansi Pertimbangan ini menunjukkan kesesuaian dari manfaat produk yang dihasilkan, baik itu dalam hal analisis data, pelayanan, pengolahan, dan penyimpanan data serta penyajian data. 5) Variasi Laporan Pertimbangan ini menunjukkan kemampuan sistem untuk membuat suatu laporan yang dapat berguna bagi pengguna informasi. Laporan dapat divariasikan dengan memodifikasi dan dikembangkan sesuai dengan yang dibutuhkan. 36

6) Kenyamanan Fisik Pertimbangan yang berhubungan dengan tingkat spesifikasi kemampuan brainware maupun lingkungan dalam mendukung proses penerapan sistem informasi akuntansi. 7) Kualitas Informasi Pertimbangan yang berhubungan dengan tingkat kemampuan sistem untuk menghasilkan informasi yang benar-benar berguna sesuai dengan yang diharapkan. 2.1.8 Program System Application and Product (SAP) Program System Application and Product (SAP) adalah vendor atau penjual dari Enterperise Resource Planning (ERP). Menurut Jogianto (2003:273) ERP adalah suatu perangkat lunak paket aplikasi yang terintegrasi untuk digunakan secara luas. Aplikasi ERP meliputi fungsi akuntansi, keuangan, sumber daya manusia, pemasaran dan logistik. Produk pertama SAP yaitu SAP R/2 yang dikeluarkan tahun 1979 yang mana aplikasinya dijalankan di komputer mainframe. R/2 berarti two-tiers yaitu menggunakan dua tingkatan yaitu dumb terminal dan mainframe sebagai basis datanya. Tahun 1987 dikembangkan produk R/3 dengan bahasa generasi keempat yaitu ABAP/4. SAP R/3 dianggap sebagai paket terunggul untuk kategori ERP dengan kemampuannya untuk mengatasi masalah perbedaan bahasa dan mata uang jika digunakan secara global. Aplikasi SAP R/3 dijalankan di client server system. R/3 yaitu three-tiers yaitu menggunakan tiga tingkatan client/intelligent 37

terminal di client server system, application server sebagai tempat programprogram aplikasinya dan data server tempat basis datanya. Kemudian pada tahun 1999 SAP meluncurkan MySAP.com yaitu R/3 dengan aplikasi internet. Proyek implementasi SAP di PT. PLN (Persero) dilakukan oleh vendor di Jakarta yaitu Accenture. Menurut Accenture (2005:7) pengertian sistem ERP adalah sistem manajemen bisnis yang mengintegrasikan proses dan data bisnis dari berbagai aspek. SAP merupakan sebuah package software ERP yang dikembangkan untuk mendukung sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari modul-modul aplikasi sebagai berikut: 1) Human Resource Management 2) Financial Accounting/ Financial Management 3) Controlling 4) Aseset Management 5) Project System 6) Material Management 7) Quality Management 8) Sales and Distribution 9) Production Planning 10) Plant Maintenance Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang mengaplikasikan program SAP ini seperti Samsung, Blue Bird, Pertamina, Astra, Penerbangan Garuda Indonesia, 38

dan lain-lainnya. Sedangkan program SAP yang kini digunakan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Area Bali Timur Rayon Karangasem, terdiri dari tiga macam modul yaitu : 1) Financial atau keuangan dan akuntansi (FM) 2) Logistic atau material (MM) 3) Human Resorce Management (HRM) Semua sistem itu terintegrasi ke dalam satu kesatuan yang saling mendukung dan merupakan long term system yang harus dikembangkan secara terus menerus sesuai dengan jenis bisnis setiap perusahaan. Khususnya, pada bagian keuangan PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Area Bali Timur Rayon Karangasem dalam memperhitungkan tagihan-tagihan yang ada dalam perusahaan, mempergunakan program SAP dengan modul Financial Management (FM). 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya 1) Mediawati (2006), melakukan penelitian mengenai Penilaian Efektifitas Penerapan Program System Application and Product (SAP) dalam Pengaplikasian Sistem Informasi Berbasis Komputer pada PT. Tempo Cabang Denpasar. Objek penelitian yaitu penerapan program System Application and Product (SAP) dalam pengaplikasian Sistem Informasi Berbasis Komputer pada PT. Tempo Cabang Denpasar dinilai efektif dengan persentase sebesar 88%. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti mengenai program SAP. Perbedaannya dengan penelitian sebelumnya adalah lokasi penelitian pada 39

PT. Tempo yang merupakan produsen barang farmasi sekaligus mendistribusikannya serta sebagai distributor produk perusahaan lain yang berpusat di Jakarta, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan lokasi pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Area Bali Timur Rayon Karangasem yang merupakan Badan Usaha Milik Negara di bidang ketenagalistrikan. 2) Putu Ayu Dian Astarina (2009) dengan judul Penilaian Efektivitas Penerapan Program System Application and Product (SAP) dalam pengaplikasian Sistem Informasi berbasis Komputer pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Area Pelayanan Denpasar. Objek penelitiannya adalam penerapan program System Application and Product (SAP) dalam pengaplikasian Sistem Informasi Berbasis Komputer pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Area Pelayanan Denpasar. Adapun hasil yang diperoleh bahwa penerapan SAP pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Area Pelayanan Denpasar dinilai sangat efektif dengan skor nilai sebesar 4069,8. Persamaan dengan penelitian sebelumnya adalah sama sama meneliti mengenai program SAP. Perbedaannya dengan penelitian sebelumnya adalah meskipun sama-sama melakukan penelitian pada Badan Usaha Milik Negara di bidang ketenagalistrikan namun lokasi penelitian berbeda. Penelitian sebelumnya dilakukan di PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Area Pelayanan Denpasar sedangkan penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Area Bali Timur Rayon Karangasem. 3) Komang Ayu Puspita Sari (2010) dengan judul Penilaian Efektivitas Penerapan System Application and Product (SAP) dalam pengaplikasian 40

Sistem Informasi Akuntansi pada PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan SAP pada PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali dinilai efektif dengan skor nilai sebesar 1877. Persamaan dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti mengenai program SAP. Perbedaannya dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada lokasi penelitiannya, dimana penelitian sebelumnya dilakukan di PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali sedangkan penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Area Bali Timur Rayon Karangasem. 41