BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Analisis dan Penjelasannya 1.1 Tahapan dalam Sistem Tahapan proses dalam sistem mencakup langkah-langkah berikut : 1. Menentukan skor atas jawaban dari pengguna mengenai risiko secara umum 2. Menghitung total skor tiap faktor 3. Menginterpretasikan total skor tiap faktor ke dalam tingkatan kualitatif 4. Menghitung total skor tiap jenis risiko 5. Menentukan tingkat risiko untuk tiap jenis risiko 6. Menghitung total risiko keseluruhan 7. Menentukan tingkat risiko keseluruhan 8. Menentukan auditabilitas 9. Menentukan Lingkup & Prosedur Audit 10. Analisis Lingkup & Prosedur Audit yang telah ditetapkan 11 Menentukan skor atas jawaban dari pengguna mengenai risiko sistem aplikasi 12. Menghitung total skor tiap faktor untuk sistem aplikasi 13. Menginterpretasikan total skor tiap faktor ke dalam tingkatan kualitatif 14. Menghitung total risiko sistem aplikasi 15. Menentukan tingkat risiko sistem aplikasi 16. Memilih sistem aplikasi yang akan diaudit 17. Membuat perkiraan waktu audit 18. Menentukan target, waktu, jumlah dan komposisi auditor 19. Menentukan prioritas BUMN yang akan diaudit 1.2 Pengkajian risiko sistem informasi. a. Pengkajian risiko secara umum. Total Risiko = Risiko Bisnis + Risiko Kendali + Risiko Informasi + Risiko Deteksi. Pengkajian risiko untuk tiap jenis risiko akan didasarkan pada berbagai faktor yang ditetapkan oleh penulis sendiri. Pada masing-masing faktor penulis menetapkan skor untuk setiap jawaban. Hasil pengkajian dari masing-masing jenis risiko akan menetapkan tingkat risiko masing-masing ke dalam tiga kelompok risiko, yaitu : tinggi, sedang, dan rendah. Keempat jenis risiko akan digabungkan sehingga mendapatkan risiko keseluruhan. Risiko keseluruhan juga ditetapkan ke dalam tiga kelompok risiko, yaitu : tinggi, sedang, dan rendah. Dari tingkat risiko yang diketahui, sistem akan memberikan saran mengenai lingkup audit, prosedur audit, dan perkiraan waktu audit serta jumlah dan kualifikasi auditor. Frekuensi Audit.

2 Pengkajian risiko sistem informasi ini perlu dilaksanakan terhadap semua BUMN setiap tahun sekali atau setiap kali ada perubahan penting. BUMN yang memiliki risiko tinggi akan diprioritaskan untuk diaudit. Identifikasi Lingkup dan Prosedur Audit. Secara umum, audit sistem informasi untuk BUMN difokuskan pada delapan bidang utama yang masing-masing bidang mencakup beberapa lingkup khusus, yaitu: - Lingkup 1 (L1): Operasi Sistem Informasi - Lingkup 2 (L2): Manajemen Sistem Informasi - Lingkup 3 (L3): Pengembangan, Perolehan, dan Perawatan Sistem Informasi : - Lingkup 4 (L4): Sistem Aplikasi yang Operasional - Lingkup 5 (L5): Manajemen Database - Lingkup 6 (L6): Pengolahan Data Tersebar dan Operasi Jaringan - Lingkup 7 (L7): Komputer Mikro - Lingkup 8 (L8) : Jaringan Lokal (Local Area Network) Masing-masing lingkup audit akan dibuatkan prosedur auditnya yang dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu : - Prosedur a (Pa) = prosedur luas jika tingkat risiko secara umum tinggi, - Prosedur b (Pb) = prosedur standar jika tingkat risiko secara umum sedang, dan - Prosedur c (Pc) = prosedur terbatas jika tingkat risiko secara umum rendah. b. Pengkajian risiko untuk tiap aplikasi. Ini diperlukan jika : - BUMN memiliki banyak (lebih dari dua) sistem aplikasi, dan - hasil pengkajian risiko secara umum menentukan bahwa termasuk di dalam lingkup audit yang disarankan adalah pengembangan, perolehan, dan perawatan sistem dan / atau sistem aplikasi yang operasional. Penentuan waktu audit, jumlah dan kualifikasi auditor. Perkiraan waktu audit, jumlah dan kualifikasi auditor ditentukan berdasar : - luas lingkup audit, - kompleksitas teknologi secara umum dan per aplikasi, - jumlah cabang / lokasi operasi, dan - pengalaman audit (pertama kali atau lanjutan). Untuk menentukan jumlah auditor yang diperlukan maka jumlah waktu audit tersebut akan dibagi dengan jumlah hari kalender yang ditargetkan untuk menyelesaikan audit. Misalkan jumlah waktu audit adalah 200 hari-orang dan ditargetkan selesai dalam 40 hari, maka diperlukan 5 auditor. Kualifikasi auditor ditetapkan ke dalam tiga kategori yaitu : 1. Kategori A, untuk auditor yang memiliki : - pendidikan minimum S1 bidang Akuntansi - masa kerja lebih dari lima tahun - pendidikan dan pelatihan Audit Sistem Informasi lebih dari enam bulan - pengalaman audit sistem informasi lebih dari 8 kali. 2. Kategori B, untuk auditor yang memiliki : - pendidikan minimum D3 bidang Akuntansi / Komputer - masa kerja 3-5 tahun

3 - pendidikan dan pelatihan Audit Sistem Informasi 3-6 bulan - pengalaman audit sistem informasi 4-8 kali. 3. Kategori C, untuk auditor yang memiliki : - pendidikan minimum D3 bidang Akuntansi / Komputer - masa kerja kurang dari tiga tahun - pendidikan dan pelatihan Audit Sistem Informasi kurang dari tiga bulan - pengalaman audit sistem informasi kurang dari 4 kali.

4 2. Pembahasan Rancangan Sistem 2.1 Pengkajian risiko secara umum a. Faktor-faktor Untuk Pengkajian Risiko dan Penentuan Risiko. Faktor-faktor Pengkajian Risiko Bisnis : 1. Sifat Organisasi. a. Bidang Usaha Pokok : 1. Perbankan 5 2. Lembaga Keuangan Non Bank 4 3. Jasa Transportasi Udara 5 4. Jasa Transportasi Lainnya 3 5. Jasa Komunikasi 5 6. Jasa Konstruksi 2 7. Pertambangan 4 8. Manufaktur 3 9. Farmasi Perdagangan umum Agrobisnis Lain-lain, sebutkan :... ( = Total / 2) a. Apakah jumlah transaksi per hari lebih dari transaksi? 1. Ya 4 2. Tidak 2 b. Apakah jumlah pelanggan lebih dari ? 1. Ya 3 2. Tidak 1 c. Apakah kecepatan layanan sangat penting? 1. Ya 3 2. Tidak 1 b. Investasi sumber daya sistem informasi : b.1 Nilai perolehan aktiva sistem informasi (hardware dan software) : 1. Di atas Rp 50 milyar 4 2. Rp milyar 3 3. Rp 1-9 milyar 2 4. Di bawah Rp 1 milyar 1 b.2 Pengeluaran untuk operasi TI / Biaya komputer : 1. Di atas Rp 10 milyar 4 2. Rp 1-9,9 milyar 3 3. Rp juta 2 4. Di bawah Rp 100 juta 1

5 b.3 Jumlah karyawan bidang TI 1. Di atas 100 orang orang 2 3. Di bawah 10 orang 1 b.4 Nilai Projek Sistem Informasi tahun ini : 1. Di atas Rp 10 milyar 3 2. Rp 1-9,9 milyar 2 3. Di bawah Rp 1 milyar 1 4. Tidak ada. 0 c. Ketergantungan Pada TI c.1 Apakah Sistem Informasi merupakan bagian dari Critical Success Factors (organisasi harus menggunakan TI agar dapat beroperasi semestinya)? 1. Ya 2 2. Tidak 0 c.2 Dampak kegagalan TI : 1. kerugian keuangan dan kemungkinan terjadinya bencana/tuntutan hukum 5 2. kerugian keuangan 3 3. akuntansi / pelaporan / pekerjaan administratif terhambat 1 > = 16 < 16 Sifat Organisasi Padat TI Tidak Padat TI 2. Pengelolaan TI a. Kualitas Perencanaan a.1 Apakah terdapat perencanaan stratejik sistem informasi? 1. Ya, memadai 1 2. Ya, kurang memadai 2 3. Tidak ada 3 a.2 Apakah terdapat perencanaan jangka pendek sistem informasi? 1. Ya, memadai 1 2. Ya, kurang memadai 2 3. Tidak 3 b. Operasi Sistem Informasi b.1 Apakah sistem informasi pernah mengalami gangguan sehingga terhenti? 1. Ya, beberapa kali dalam sebulan 5 2. Ya, satu - dua kali dalam sebulan 3 3. Jarang sekali 1 b.2 Apakah perusahaan memiliki fasilitas backup dan recovery? 1. Ya, memadai 0 2. Ya, kurang memadai / belum jelas 3 3. Tidak 5

6 Pengelolaan TI < 7 Memadai 7-11 Sedang > 11 Kurang Penentuan Risiko Bisnis : Total Risiko Bisnis > 31 Tinggi Sedang < 21 Rendah Pengkajian Risiko Kendali : 1. Potensi kesalahan, penyimpangan, dan kejahatan a. Apakah transaksi / operasi utama langsung mengakibatkan pengeluaran / penerimaan uang / aset : 1. Ya 3 2. Tidak 0 b. Penerapan End User Computing 1. Di semua / sebagian besar user 3 2. Di beberapa user 2 3. Tidak ada 0 c. Apakah supervisi terhadap operasi utama berjalan efektif? 1. Ya 0 2. Tidak 3 d. Manajemen Sumber Daya Manusia Bagaimana Manajemen SDM untuk bidang sistem informasi ditinjau dari sistem karir, renumerasi, perekrutan, dan diklat? 1. bagus 1 2. cukup 3 3. kurang bagus 5 Potensi Penyimpangan > 10 Tinggi 6-10 Sedang < 6 Rendah 2. Keandalan sistem kendali internal : a. Kendali Manajemen, mencakup : a.1 Apakah Kebijakan, Standar, dan Prosedur tersedia dalam bentuk tertulis dan memadai? 1. Ya, semuanya 1 2. Sebagian besar 2

7 3. Sebagian kecil 5 a.2 Apakah Pemisahan Fungsi dilakukan secara memadai antara fungsi di dalam bagian Sistem Informasi dan antara user dengan bagian sistem informasi? 1. Ya, semuanya 0 2. Sebagian besar 2 3. Sebagian kecil 5 b. Kendali Umum dan Lingkungan : b.1 Apakah Prosedur Akses Fisikal dan Lojikal memadai? 1. Ya 1 2. Kurang 5 b.2 Apakah Prosedur Pencegahan dan Penanggulangan Bencana memadai? 1. Ya 1 2. Kurang 5 Keandalan Kendali Internal <9 Tinggi 9-14 Sedang > 14 Rendah 3. Peranan auditor internal a. Bagaimana peranan auditor internal ditinjau dari kedudukan, jumlah personil, kualifikasi personil dan tanggung jawabnya? 1. Memadai 1 2. Sedang 3 3. Rendah 5 b. Bagaimana peranan auditor sistem informasi ditinjau dari kedudukan, jumlah personil, kualifikasi personil dan tanggung jawabnya? 1. Memadai 1 2. Sedang 2 3. Rendah 3 4. Tidak ada 5 5. Belum perlu 1 Peranan Auditor Internal < 5 Memadai 5-7 Sedang > 7 Kurang Penentuan Risiko Kendali : Total Risiko Kendali > 31 Tinggi Sedang < 19 Rendah

8 Pengkajian Risiko Informasi : 1. Kualitas Informasi a.. Apakah ada keluhan mengenai informasi yang tidak akurat? 1. Sering 3 2. Jarang 1 3. Tidak tahu 2 b. Apakah ada keluhan mengenai data / informasi yang diterima tidak tepat waktu? 1. Sering 3 2. Jarang 1 3. Tidak tahu 2 Kualitas Informasi < 3 Memadai 3-4 Sedang > 4 Rendah 2. Ketersediaan data / informasi a. Apakah sistem mampu menyediakan semua data / informasi yang dibutuhkan secara periodik? 1. Ya 0 2. Tidak tentu 3 b. Apakah sistem mampu menyediakan semua data / informasi yang dibutuhkan secara mendadak? 1. Ya 0 2. Tidak tentu 3 Ketersediaan Data / Informasi 0 Memadai 3 Sedang 6 Rendah Penentuan Risiko Informasi : Total Risiko Informasi > 8 Tinggi 5-8 Sedang < 4 Rendah Pengkajian Risiko Deteksi :

9 1. Ukuran Organisasi (raksasa, besar, menengah, kecil) a. total aset 1. Di atas Rp 10 trilyun 4 2. Rp 2,5-9,99 trilyun 3 3. Rp 50 milyar - 2,49 trilyun 2 4. Di bawah Rp 50 milyar 1 b. jumlah karyawan 1. Di atas orang orang orang 2 4. Di bawah 100 orang 1 c. jumlah cabang / lokasi operasi: 1. Di atas 100 cabang / lokasi cabang / lokasi cabang / lokasi cabang / lokasi cabang / lokasi 1 6. tidak ada 0 d. jumlah bidang usaha / produk 1. Di atas 10 bidang / produk bidang / produk bidang / produk 1 Ukuran Organisasi > 13 Raksasa Besar 6-9 Menengah < 6 Kecil 2. Tingkat Kompleksitas Pemanfaatan Teknologi Informasi a. Pemanfaatan TI 1. semua bidang (utama dan pendukung) 4 2. semua bidang operasi utama dan beberapa bidang pendukung 3 3. beberapa bidang utama dan beberapa bidang pendukung 2 4. bidang pendukung / administrasi saja 1 b. Sifat sistem utama : 1. on-line / real-time 5 2. on-line data entry / batch processing 3 3. batch 1 c. Platform teknologi : 1. main frame + mini + mikro 5 2. main fame + mikro atau mini + mikro 3 3. mikro 1 d. Jaringan : 1. WAN + LAN 5 2. LAN 3

10 3. Tidak ada 0 e. Lokasi Pengolahan Data : 1. terpusat semua 2 2. sebagian terpusat, sebagian tersebar 3 Kompleksitas TI > 16 Tinggi / Dominan Sedang / Signifikan < 11 Rendah / Minor Penentuan Risiko Deteksi : Total Risiko Deteksi > 27 Tinggi Sedang < 18 Rendah b. Penentuan Kelayakan Audit untuk tiap jenis risiko dijumlahkan dan hasilnya diinterpretasikan ke tingkat risiko sebagai berikut : Total Keseluruhan Tingkat Risiko > 98 Tinggi Sedang < 62 Rendah BUMN yang memiliki skor di bawah 30 dinyatakan tidak perlu diaudit mengingat sifat organisasi yang tidak padat TI, risiko kendali yang rendah, ukuran organisasi yang kecil, dan kompleksitas teknis yang rendah. BUMN yang memiliki skor di atas 30 dinyatakan layak audit. c. Penentuan Lingkup Audit dan Prosedur Audit. Untuk BUMN yang layak audit disarankan lingkup dan jenis prosedur audit sebagai berikut: Sifat Organisasi Kompleksitas TI Tingkat Risiko Lingkup (L) & Prosedur (P) Audit Padat TI Tinggi Tinggi 1 = L1-P1a s.d. L8-P8a Sedang 2 = L1-P1a s.d. L3-P3a, L4-P4b s.d. L8-P8b Rendah 3 = L1-P1b s.d. L3-P3b, L4-P4c, L6-P6c Sedang Tinggi 4 = L1-P1a s.d. L4-P4a, L5-P5b s.d. L8-P8b

11 Sedang 5 = L1-P1b s.d. L4-P4b, L6-P6b, L7-P7b Rendah 6 = L1-P1c, L2-P2b, L3,P3b, L4-P4c, L7-P7c Tidak Padat TI Sedang Sedang 7 = L1-P1c, L2-P2b, L4-P4b, L7-P7b Rendah 8 = L1-P1c, L2-P2c, L4-P4c, L7-P7c Rendah Sedang 9 = L1-P1c, L2-P2c, L4-P4b, L7-P7b Rendah 10 = L1-P1c, L4-P4c, L7-P7c Penjelasan : L1 - L8 = Lingkup Audit 1 - Lingkup Audit 8 P1a = Prosedur Audit 1 Luas P1b = Prosedur Audit 1 Standar P1c = Prosedur Audit 1 Terbatas, dan seterusnya. 2.2 Pengkajian Risiko Terhadap Sistem Aplikasi. a. Faktor-faktor untuk Pengkajian Risiko dan Penentuan Risiko. FAKTOR-FAKTOR SKOR I. STATUS PROJEK (Bobot = 0,20) A. Sifat Projek Pengembangan Aplikasi : 1. Aplikasi baru dikembangkan di dalam perusahaan 5 2. Paket aplikasi dibeli dari vendor 3 3. Perubahan besar yang berpengaruh thd. fungsi 2 4. Perubahan kecil 1 B. Sejarah Perubahan dari Aplikasi : 1. Perubahan penting dalam dua tahun terakhir 5 2. Perubahan kecil dalam dua tahun terakhir 3 3. Sudah dua tahun tidak ada perubahan 2 4. Aplikasi baru (belum ada perubahan) 0 C. Tim Projek Pengembangan : 1. Kontraktor 5 2. Gabungan Kelompok Pengembang Internal dan Kontraktor 4 3. Kelompok Pengembang Internal 3 3. Vendor, utk. paket aplikasi 1

12 D. Tim Manajemen Projek : 1. Kelompok pemakai 5 2. Kelompok Sistem Informasi 3 3. Gabungan pemakai dan sistem informasi 1 E. Keterkaitan Manajemen Puncak : 1. Projek dimandatkan oleh manajemen puncak 5 2. Permintaan dari unit operasi atau divisi 4 3. Permintaan user atau bagian secara individu 3 F. Estimasi nilai projek : 1. Di atas Rp 5 milyar 5 2. Rp 2,5 milyar - Rp 4,9 milyar 4 3. Rp 1 milyar - Rp 2,4 milyar 3 4. Rp 100 juta - Rp 999 juta 2 5. Di bawah Rp 100 juta 1 G. Estimasi waktu pelaksanaan projek : 1. Di atas hari-orang hari-orang hari-orang hari-orang 2 5. Di bawah 100 hari-orang 1 Interpretasi : Total Tertimbang (Bobot = 0,25) Status Projek > 32 > 8,0 Penting ,0-8,0 Cukup < 20 < 5,0 Kurang Penting II. SIGNIFIKANSI AUDIT DAN KENDALI (Bobot = 0,35) A. Jenis Aplikasi 1. Mempengaruhi saldo laporan keuangan 5 2. Mendukung operasi utama organisasi 5 3. Mendukung saldo laporan keuangan 4 4. Mendukung administratif atau logistik 2 5. Aplikasi untuk statistik atau riset 1 B. Keterlibatan audit sebelumnya : 1. Audit sebelumnya dengan rekomendasi luas 5 2. Audit sebelumnya dengan rekomendasi terbatas 4 3. Review terhadap area yang terkait / manual 3 4. Belum pernah diaudit 3 C. Prosedur Kendali Aplikasi :

13 1. Kendali internal di dalam aplikasi 5 2. Kendali antar proses dengan sistem yang lain 4 3. Kendali on-line yang dirawat oleh user 3 4. Kendali batch 2 D. Tanggung jawab kendali aplikasi : 1. Kendali ditangani di dalam aplikasi 5 2. Tanggung jawab user di lokasi terpisah 4 3. Tanggung jawab user lokal 3 4. Sistem kendali paralel dan manual 2 E. Kemampuan Alat bantu audit berbantuan komputer : 1. Sistem aplikasi menyediakan fasilitas audit 5 2. Potensi pemanfaatan perangkat lunak audit 4 3. Potensi pemanfaatan 4 GL (Generation Language) 3 4. Tidak ada rencana untuk audit berbantuan komputer 2 Total Tertimbang (Bobot = 0,35) Signifikansi Audit & Kendali > 20 > 7,0 Tinggi ,0 Sedang < 16 < 5,6 Rendah III. KOMPLEKSITAS TEKNIS (Bobot = 0,10) A. Bahasa pemrograman yang digunakan : 1. Bahasa khusus seperti LISP 5 2. Gabungan COBOL dan bahasa lain 4 3. Program COBOL yang dikembangkan di perusahaan 3 4. Program COBOL hasil dari application generator 2 5. Report Generator atau 4 GL lainnya 1 6. Aplikasi yang dibeli (tanpa pemrograman) 1 B. Prosedur Database yang digunakan : 1. Aplikasi database tersebar 5 2. Database tunggal, produk baru 4 3. Database tunggal, produk yang sudah dikenal 3 4. File data jenis VSAM atau ISAM 2 5. Sistem file pita 1 C. Pendekatan Metodologi Pengembangan Sistem (MPS): 1. Prosedur MPS baru yang sedang dikenalkan 5 2. Prosedur MPS yang sudah dikenal 4 3. Pengembangan dengan prototype 3 4. Aplikasi yang dibeli (MPS tidak penting) 1

14 D. Kebutuhan perangkat keras untuk aplikasi : 1. Sistem komputer baru 5 2. Alat-alat pendukung baru 4 3. Konfigurasi sistem baru atau direvisi 3 4. Peralatan yang ada sekarang 1 E. Pemahaman tim projek terhadap lingkungan teknis : 1. Tim belum mengenal perangkat keras / lunak yang digunakan 5 2. Mengenal secara terbatas 3 3. Mengenal secara kuat 1 F. Jumlah modul / program dalam satu aplikasi : 1. Di atas 50 modul / program modul / program modul / program 3 4. Di bawah 10 modul / program 1 G. Jumlah file data (tidak termasuk indeks) yang terkait dengan sistem aplikasi : 1. Di atas 50 file file file 3 4. Di bawah 10 file 1 Total Tertimbang (Bobot = 0,10) Kompleksitas Teknis > 26 > 2,6 Tinggi ,7-2,6 Sedang < 17 < 1,7 Rendah IV. INTERRELASI / KETERHUBUNGAN DENGAN APLIKASI LAIN (Bobot = 0,10) A. Ketergantungan dengan aplikasi lain : 1. Input dari jaringan terpusat 5 2. Input dari jaringan sistem tersebar 4 3. Input dari sistem terintegrasi lokal 3 4. Input dari pita atau media lain 2 5. Aplikasi berdiri sendiri 1 B. Kebutuhan untuk mensuplai aplikasi lain : 1. Output dikirim langsung ke jaringan 5 2. Output langsung melalui database bersama 4 3. Output melalui transfer file 3 4. Output melalui review dan pemasukan ulang 2 5. Aplikasi berdiri sendiri 1

15 C. Hubungan komunikasi dari aplikasi : 1. Telekomunikasi melalui jaringan khusus 5 2. Komunikasi melalui jalur telpon 4 3. Pemakaian hubungan jarak jauh standar 3 4. Pemakaian hubungan lokal 2 5. Aplikasi berdiri sendiri 1 D. Interrelasi dengan fasilitas pemakai akhir : 1. Upload dan download dari file aplikasi 5 2. Upload dan download dari file hasil ekstraksi 4 3. Hanya download oleh pemakai akhir 3 4. Aplikasi berdiri sendiri 1 E. Pertimbangan interrelasi teknikal : 1. Protokol H/W dan S/W yang unik 5 2. H/W umum - S/W unik 4 3. Hubungan H/W dan S/W umum 3 4. Aplikasi berdiri sendiri 1 Total Tertimbang (Bobot = 0,10) Interrelasi dng. Aplikasi Lain > 20 > 2,0 Tinggi ,5-1,9 Sedang < 15 < 1,5 Rendah V. DAMPAK DARI KEGAGALAN APLIKASI (Bobot = 0,25) A. Dampak dari keluaran yang tidak benar 1. Kemungkinan kewajiban / tuntutan hukum 5 2. Mempengaruhi saldo terhadap laporan keuangan 4 3. Potensi untuk keputusan yang salah 3 4. Dukungan untuk pengambilan keputusan menjadi sangat terbatas 2 B. Dampak dari data atau file yang tidak benar: 1. Hasil yang salah dikirimkan ke sistem lain / proses berikut 5 2. Data yang rusak perlu rekonstruksi / pemasukan ulang 4 3. Data yang rusak perlu pemrosesan ulang 3 C. Dampak kegagalan terhadap operasi komputer: 1. Masalah penjadwalan dengan sistem terkait 5 2. Penyesuaian jadwal untuk pemrosesan ulang 3 3. Dampak minimal (aplikasi pemakai akhir) 1 D. Dampak kegagalan terhadap sistem manajemen projek : 1. Perlu menjadwal ulang sistem yang direncanakan 5

16 2. Perlu merencanakan aplikasi yang direvisi 3 3. Perlu merencanakan perbaikan aplikasi 1 E. Dampak kegagalan terhadap personil : 1. Perlu tambahan waktu untuk analisis manajemen 5 2. Perlu tambahan waktu untuk pekerjaan klerikal 4 3. Perlu upaya dari pemrogram atau analis sistem 3 4. Perlu dukungan dari vendor untuk perangkat lunak yang dibeli 2 Total Tertimbang (Bobot = 0,25) Dampak Kegagalan Aplikasi > 19 > 4,75 Penting ,5-4,75 Sedang < 14 < 3,5 Kurang Penting b. Penentuan Aplikasi yang Akan Dipilih Penilaian Risiko. Jumlahkan nilai dari tiap faktor utama (I - V) kemudian kalikan dengan bobotnya. Hasilnya berupa skor kritikal untuk aplikasi (modul) yang bersangkutan. yang diperoleh dari suatu aplikasi dibandingkan dengan aplikasi lain. yang lebih besar menunjukkan tingkat risiko yang lebih tinggi. Tabel penghitungan skor tertimbang. Faktor-faktor Total Bobot I. Status Projek 0,20 II. Signifikansi Kendali & Audit 0,35 III. Kompleksitas Teknis 0,10 IV. Interrelasi dengan aplikasi lain 0,10 V. Dampak dari kegagalan aplikasi 0,25 Total 1,00 Tertimbang Interpretasi : Total Tertimbang > 22,8 Tinggi 15,5-22,8 Sedang < 15,5 Rendah Tingkat Risiko Aplikasi Pemilihan Aplikasi.

17 Setelah terhadap semua aplikasi dilakukan pengkajian risiko, lalu dibuat urutan berdasar total skor risiko terbesar. Aplikasi yang memiliki skor risiko terbesar akan dipilih untuk diaudit dengan mempertimbangkan tingkat risikonya. Pemilihan jumlah aplikasi yang akan diaudit ditentukan berdasar risiko secara umum dan risiko aplikasi sebagai berikut : Risiko Secara Umum Tinggi Sedang Rendah Jumlah aplikasi berisiko tinggi > > > 1 Aplikasi yang dipilih maks. 4 aplikasi berisiko sedang semua aplikasi berisiko tinggi maks. 5 aplikasi berisiko tinggi maks. 3 aplikasi berisiko sedang semua aplikasi berisiko tinggi + maks. 2 aplikasi berisiko sedang maks. 4 aplikasi berisiko tinggi maks. 2 aplikasi berisiko sedang 1 aplikasi berisiko tinggi + 1 aplikasi berisiko sedang maks. 3 c. Penentuan Waktu Audit Untuk menentukan waktu audit (WA) penulis mengembangkan rumus berikut : WA = (20*L)*(a*K)+(b*C) +/- 10 % dimana : L = besaran untuk Lingkup & Prosedur Audit yang ditentukan sebagai berikut : Lingkup & Kategori L Prosedur Audit 1, 2 3,4,5 6,7 8,9,10 Sangat Luas Luas Sedang Terbatas Kategori lingkup dan prosedur audit juga dapat ditentukan dari kebijakan manajemen dalam menentukan luas lingkup audit. Misalnya menurut sistem lingkup & prosedur audit adalah kelompok 1 ( Sangat Luas ), dan manajemen memutuskan hanya akan mengaudit sebagian dari sasaran yang disarankan maka lingkup & prosedur audit dapat dikategorikan ke Luas atau bahkan Sedang, tergantung sejauh mana pengurangan sasaran auditnya. a = faktor pengali untuk tingkat kompleksitas yang dibedakan antara BUMN yang memiliki dengan yang tidak memiliki kantor cabang / lokasi operasi lain. a = 0,55 untuk BUMN yang memiliki kantor cabang / lokasi operasi lain a = 0,50 untuk BUMN yang tidak memiliki kantor cabang/lokasi operasi lain

18 K = besaran untuk tingkat kompleksitas, dengan ketentuan : Tingkat Kompleksitas TI K Tinggi 5 Sedang 4 Rendah 3 b = faktor pengali untuk jumlah kantor cabang / lokasi operasi selain kantor pusat Jumlah Cabang / Lokasi Operasi b , ,5 > C = Jumlah Cabang, dengan ketentuan : Contoh : Jumlah Cabang C Jml. Cab. C > 100 Sesuai Jumlah Cabang yang Ada Dibulatkan ke atas ke lima satuan Dibulatkan ke atas ke puluhan Dibulatkan ke atas ke dua puluh lima satuan /- 10 % = penambahan / pengurangan waktu audit, ditentukan berdasar pengalaman audit pada organisasi yang bersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut : Pengalaman Audit 0 (audit pertama kali) 1 kali 2 kali 3 kali > 3 kali Penambahan/Pengurangan + 10 % + 5 % tidak ada - 5 % - 10 % Penentuan jumlah cabang yang perlu dijadikan sampel audit tidak dibahas di sini, namun tim audit dapat memperkirakannya dengan melihat pada jumlah waktu audit. Jumlah cabang yang akan diaudit disesuaikan dengan tingkat risiko. Makin tinggi risiko, maka jumlah cabang yang diaudit akan makin banyak. Penentuan jumlah cabang ini dapat menggunakan metode pemilihan sampel secara statistikal atau kebijakan (judgemental). d. Penentuan Target Waktu dan Jumlah Auditor. Target waktu pelaksanaan audit umumnya ditentukan oleh Kepala Auditorat atau Auditor Utama. Hal ini dikaitkan dengan rencana kerja audit tahunan. Secara umum target waktu audit ditetapkan dalam ukuran bulan atau hari kerja, misalnya 1 bulan (setara dengan 20 hari kerja), 25 hari kerja, dsb. Sistem akan memberikan dua saran target waktu audit berikut jumlah dan komposisi auditor. Sistem juga akan menanyakan ke pemakai mengenai target waktu yang dikehendaki. Keputusan akan dibuat berdasar target waktu yang ditetapkan oleh pengguna sistem.

19 e. Penentuan Komposisi Tim Audit. Komposisi Auditor Lingkup & Kompleksitas TI Kategori A Kategori B Kategori C Prosedur Audit Sangat Luas Tinggi Sedang / Rendah min. 2 orang min. 1 orang min. 3 orang min. 2 orang maks. 4 orang maks. 4 orang Luas Tinggi Sedang / Rendah min. 2 orang min. 1 orang min. 2 orang min. 2 orang maks. 4 orang maks. 4 orang Sedang Tinggi Sedang / Rendah min. 2 orang min. 1 orang min. 2 orang min. 2 orang maks. 4 orang maks. 4 orang Terbatas Tinggi Sedang / Rendah min. 1 orang min. 1 orang min. 2 orang min. 1 orang maks. 4 orang maks. 4 orang f. Penentuan BUMN yang diprioritaskan untuk diaudit. Setelah terhadap semua BUMN dilakukan pengkajian risiko, kemudian dibuat urutan berdasar total skor risiko yang terbesar. BUMN yang menduduki peringkat atas akan diprioritaskan untuk diaudit.

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM & STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Oleh : Arvian Triantoro

PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM & STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Oleh : Arvian Triantoro PENGEMBANGAN DAN ANALIS & STRATEGI PENGEMBANGANNYA Oleh : Arvian Triantoro Latar Belakang : Adanya perubahan kebutuhan pemakai atau bisnis Perubahan teknologi Peningkatan proses bisnis Keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN Sistem Informasi Dunia merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM IMPLEMENTASI SISTEM

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM IMPLEMENTASI SISTEM TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM IMPLEMENTASI SISTEM Definisi Merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Merupakan realisasi sistem yang berdasarkan pada desain yang telah dibuat.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Oleh: Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan. 2.

Lebih terperinci

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER SA Seksi 314 PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER Sumber: PSA No. 60 PENDAHULUAN 01. Dalam Seksi 335 [PSA No. 57] Auditing dalam Lingkungan

Lebih terperinci

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

Electronic Data Processing

Electronic Data Processing Electronic Data Processing Pengertian Electronic Data Processing Pemrosesan data elektronik (electronic data processing disingkat EDP) adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian

Lebih terperinci

Nama : Muh. Arifin Nim : Sistem Informasi Akuntasni

Nama : Muh. Arifin Nim : Sistem Informasi Akuntasni Nama : Muh. Arifin Nim : 120462201007 Sistem Informasi Akuntasni NO 1 Pengendalian Sistem Input Data Umum Pada EDP (Electronic data processing) Sebagaimana kita ketahui pada dasarnya, Audit Sistem Informasi

Lebih terperinci

UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur :

UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur : UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur : Keterangan : - Pemilik perusahaan dagang a. Menyediakan modal,sarana dan prasarana

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Secara Umum

Perancangan Sistem Secara Umum Perancangan Sistem Secara Umum PERANCANGAN SISTEM Verzello / John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk

Lebih terperinci

Mengelola Sistem Informasi Manajemen

Mengelola Sistem Informasi Manajemen Mengelola Sistem Informasi Manajemen Melindungi Data Keamanan Data Rahasia Pemeriksaan Sistem Informasi Manajemen Melindungi Data Banyak keuntungan dapat diperoleh bila sistem informasi yang digunakan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 4/27/2016 nts/sia 1 Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan.

Lebih terperinci

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 6 Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom 1 Pendahuluan Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 24. Perhitungan harga perangkat keras dan perangkat lunak dan merumuskan

DAFTAR PERTANYAAN. 24. Perhitungan harga perangkat keras dan perangkat lunak dan merumuskan DAFTAR PERTANYAAN A. Mohon Bapak/Ibu menjawab pertanyaan di bawah ini dengan melingkari salah satu di antara nomor 1 s/d 7. Pertanyaan-pertanyaan ini mengenai peranan sistem informasi di dalam perusahaan

Lebih terperinci

- 1 - UMUM. Mengingat

- 1 - UMUM. Mengingat - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM UMUM Dalam rangka meningkatkan efisiensi kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem IT dan internet, maka risiko dalam sistem-sistem

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pertemuan kedelapan INSTITUT PERTANIAN BOGOR Program Keahlian Manajemen Informatika Fokus Pembahasan Implementasi, Pengujian, dan Operasional Sistem Sub Pokok Pemrograman Pengujian

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer A. 1. PENGENDALIAN UMUM ORGANISASI a. Apakah terdapat struktur organisasi formal yang mencakup bagian Pengolahan Data (Departemen EDP sudah

Lebih terperinci

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 49 56 SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X Oleh Fery Feriyanto Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian pengamanan system informasi berbasis computer ini meliputi: pengendalian

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6 Implementasi Sistem ERP Dimensi dan faktor yang mempengaruhi implementasi ERP Isu pada manajemen proyek Estimasi waktu, penentuan skala prioritas, fleksibilitas

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI KOMPUTER. Pendahuluan. Perangkat Keras Komputer

TEKNOLOGI KOMPUTER. Pendahuluan. Perangkat Keras Komputer Pendahuluan 4 TEKNOLOGI KOMPUTER Sistem komputer merupakan kombinasi terpadu dari hardware, software, komunkasi, sumber daya manusia, sumber daya informasi prosedur pemrosesan. Tanpa aya keterpaduan masing-masing

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) LAMPIRAN 119 120 DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) Studi Kasus Pada PT. SURYA RENGO CONTAINERS - DEMAK NAMA RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODOLOGI

BAB III ANALISIS METODOLOGI BAB III ANALISIS METODOLOGI Pada bagian ini akan dibahas analisis metodologi pembangunan BCP. Proses analisis dilakukan dengan membandingkan beberapa metodologi pembangunan yang terdapat dalam literatur

Lebih terperinci

-KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI-

-KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI- 1 -KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Setia Wirawan

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Setia Wirawan IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Setia Wirawan SDLC Perencanaan Analisis Rancangan Umum Evaluasi dan Seleksi Rancangan Terinci Pengembangan Perangkat Lunak & Implementasi Pengemb. PL Peranc. PL Pengcodean

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi Pengujian Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan

Lebih terperinci

COCOMO. Constructive Cost Model

COCOMO. Constructive Cost Model COCOMO Constructive Cost Model Estimasi biaya dan waktu (1) Top down (analogi histori dan informasi): dari analisa bisnis sampai ke detail. Bottom up: dari estimasi masing-masing aktivitas proyek dikumpulkan

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Dilakukan dengan menggunakan metodologi Metodologi adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan

Lebih terperinci

KOMP. PTSIA 2. Materi 4 PERANCANGAN SISTEM

KOMP. PTSIA 2. Materi 4 PERANCANGAN SISTEM KOMP. PTSIA 2 Materi 4 PERANCANGAN SISTEM Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 4-1 Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi. Dari BITS sampai Database

Konsep Sistem Informasi. Dari BITS sampai Database Konsep Sistem Informasi Dari BITS sampai Database Kebutuhan Sistem Informasi Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi persediaan pada PT. Javan Indonesia dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi mendorong perusahaanperusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami persaingan yang semakin ketat. Globalisasi membuat pasar dan perusahaan tumbuh melampaui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian sebelumnya. Berikut ini akan disajikan penelitian terdahulu untuk mendukung

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat

Lebih terperinci

Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data

Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data KOMUNIKASI DATA Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data Pengertian Komunikasi Data: Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer, - Komunikasi

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengendalian

Lebih terperinci

Konversi Sistem Lama Ke Sistem Baru Oleh : SITI JAMILLAH

Konversi Sistem Lama Ke Sistem Baru Oleh : SITI JAMILLAH Konversi Sistem Lama Ke Sistem Baru Oleh : SITI JAMILLAH Seringkali terjadi suatu kesalahan besar yang berakibat fatal pada perusahaan ketika akan melakukan konversi dari sistem yang lama dan sistem yang

Lebih terperinci

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan KUESIONER EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEMITRAAN PETERNAKAN INTI RAKYAT (PIR) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DOMAIN KE- (DELIVERY AND SUPPORT): STUDI KASUS PADA PT. CEMERLANG UNGGAS LESTARI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan, dapat ditarik simpulan bahwa sistem pengolahan data elektronik yang diterapkan oleh Bank BCA Cabang

Lebih terperinci

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi Untung Subagyo Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Setia Wirawan

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Setia Wirawan PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Setia Wirawan Pengembangan Perangkat Lunak Pengembangan Perangkat Lunak Perancangan Perangkat Lunak Pengkodean Perangkat Lunak Pengujian Perangkat Lunak Sumber Perangkat Lunak

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan : 1. Memahami metodologi pengembangan sistem (System Development) yang sesuai untuk sebuah proyek. 2. Memahami tugas-tugas yang perlu dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI 4.1 Perencanaan dan Program Audit 4.1.1. Perencanaan Audit No Kegiatan Metode Waktu Mencari Informasi dari Buku dan 1 Internet yang berkaitan dengan Sistem Informasi Instalasi

Lebih terperinci

BAB 5 FASE PERANCANGAN

BAB 5 FASE PERANCANGAN BAB 5 FASE PERANCANGAN A. Perancangan Secara Umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Analisis sistem dan desain sistem

Lebih terperinci

BAB XII STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB XII STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB XII STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. Membeli Software Canned software (software massal) dibuat oleh perusahaan pengembang software dan dijual di pasar terbuka untuk berbagai lapisan

Lebih terperinci

Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi

Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi YFA D3/IT/MIS/E1/1106 Manajemen Sistem Informasi Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Keamanan Sistem Informasi Keamanan merupakan faktor penting

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Sistem Informasi Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan

Lebih terperinci

KENDALI MANAJEMEN MUTU

KENDALI MANAJEMEN MUTU KENDALI MANAJEMEN MUTU N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1. Kendali Manajemen Atas 2. Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3. Kendali Manajemen Pemrograman 4. Kendali Manajemen Sumber Data 5. Kendali

Lebih terperinci

Personal Assignment 2. Session 3

Personal Assignment 2. Session 3 Personal Assignment 2 Session 3 IS Quality Assurance & Control (Case Study) PT Bank Perkreditan Rakyat Maju Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan. PT BPR Maju Bersama saat

Lebih terperinci

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI Pengertian Risiko Sesuatu yang buruk (tidak diinginkan), baik yang sudah diperhitungkan maupun yang belum diperhitungkan, yang merupakan suatu akibat dari suatu

Lebih terperinci

Audit Teknologi Sistem Informasi. Pertemuan 1 Pengantar Audit Teknologi Sistem Informasi

Audit Teknologi Sistem Informasi. Pertemuan 1 Pengantar Audit Teknologi Sistem Informasi Audit Teknologi Sistem Informasi Pertemuan 1 Pengantar Audit Teknologi Sistem Informasi CAPAIAN PEMBELAJARAN Sikap Ketrampilan Umum Pengetahuan Ketrampilan Khusus Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE)

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) A. Pengertian Secara sederhana komputer dapat diartikan sebagai seperangkat alat elektronik yang dapat dipakai untuk memproses data/fakta. Pemrosesan data

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA. 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA. 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen 4.1.1 Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen Operasional Pengendalian manajemen operasional

Lebih terperinci

Perlunya Teknologi Informasi

Perlunya Teknologi Informasi Perlunya Teknologi Informasi Teknologi informasi diterapkan untuk pengelolaan informasi karena: Meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen Pengaruh ekonomi internasional Perlunya waktu tanggap yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Rekayasa Informasi Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung aktivitas perusahaan. Sebagian besar pemanfaatan sistem

Lebih terperinci

PROSES KONVERSI SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

PROSES KONVERSI SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN Tugas Mata Kuliah Triwulan Kelas Nama Dosen : Sistem Informasi dan Manajemen (individu) : I (satu) : E52 : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc PROSES KONVERSI SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN Disusun oleh :

Lebih terperinci

Komponen Sistem Informasi

Komponen Sistem Informasi OBJEKTIR/TUJUAN 28/02/2014 Komponen Sistem Informasi Aloysius Airlangga Bajuadji, S.Kom, M.Eng www.bayurlangga.web.id/kuliah Mengenal komponen sistem informasi, arsitektur informasi, sistem pemrosesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan bersaing dipasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang

Lebih terperinci

2-5 tahun lebih dari 10 tahun tahun tahun lebih dr 50 tahun. Pegawai Negri Karyawan Ibu rumah tangga

2-5 tahun lebih dari 10 tahun tahun tahun lebih dr 50 tahun. Pegawai Negri Karyawan Ibu rumah tangga Untuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini, mohon beri tanda ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan pilihan Anda A. ANDA sebagai nasabah 1. Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah Bank ini? Kurang dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Daftar Isi Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 300 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Penunjukan auditor independen; perencanaan dan supervisi; risiko audit dan materialitas dalam pelaksanaan audit; pengujian

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

Penilaian Resiko dan Proses Pemeriksaan

Penilaian Resiko dan Proses Pemeriksaan Penilaian Resiko dan Proses Pemeriksaan Konsep Resiko Ancaman Kelemahan Dampak Kompleksitas TSI Keamanan dan Pengendalian Perlindungan Aset Ancaman Tindakan atau kejadian yang mungkin merugikan keamanan

Lebih terperinci

E-Business Dan Pendukungnya

E-Business Dan Pendukungnya E-Business Dan Pendukungnya Pengertian E-business E-business merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet. Pendukung

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan khusus untuk

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI TUGAS P5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI RSUP DR. SARDJITO - YOGYAKARTA. Ade Chandra ( )

KONSEP SISTEM INFORMASI TUGAS P5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI RSUP DR. SARDJITO - YOGYAKARTA. Ade Chandra ( ) KONSEP SISTEM INFORMASI TUGAS P5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI RSUP DR. SARDJITO - YOGYAKARTA Ade Chandra (13112073) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto

TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Titien S. Sukamto AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Audit terhadap fasilitas pengolahan TI, biasanya merujuk pada Data Center, yang merupakan inti dari

Lebih terperinci

KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02

KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02 KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02 Tujuan Pembelajaran 2 Memahami definisi Teknologi Informasi & Sistem Informasi Menjelaskan tentang komponen dari sistem informasi berbasis komputer (CBIS) Membedakan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan Proses testing Unit Module Sub-system

Lebih terperinci

BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN

BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN Faktor pengujian adalah hal-hal (faktor-faktor) yang diperhatikan selama pengujian. Terdapat 15 faktor di dalam pengujian, tetapi tidak semua faktor yang mungkin digunakan, hal ini

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Buku Besar dan Pelaporan. Anda harus mampu: 1. Menjelaskan konsep dasar buku besar dan pelaporan

Lebih terperinci

Sistem Informasi SD Informasi. Lecture s Structure. Organisasi Jasa Informasi

Sistem Informasi SD Informasi. Lecture s Structure. Organisasi Jasa Informasi Sistem Informasi SD Informasi Yudi Agusta, PhD Sistem Informasi Manajemen, Lecture 14 Lecture s Structure Organisasi Jasa Informasi Model SI SDI SubSistem Input dan Output Manajemen Kualitas dalam Jasa

Lebih terperinci

Pengenalan Komunikasi Data

Pengenalan Komunikasi Data Konsep Sistem & Teknologi Informasi C Hal. 1 dari 5 Pengenalan Komunikasi Data Pengertian Komunikasi Data Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui beberapa media. Media tersebut berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan, semakin sengit dan meruncing. Dalam bersaing, banyak

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan, semakin sengit dan meruncing. Dalam bersaing, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Memasuki tahun 2011 persaingan bisnis di berbagai industri, termasuk di industri keuangan, semakin sengit dan meruncing. Dalam bersaing, banyak perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki

Lebih terperinci

OPERASI DASAR KOMPUTER dan PERANGKAT LUNAK DALAM SISTEM INFORMASI

OPERASI DASAR KOMPUTER dan PERANGKAT LUNAK DALAM SISTEM INFORMASI OPERASI DASAR KOMPUTER dan PERANGKAT LUNAK DALAM SISTEM INFORMASI Standar Kompetensi : Melakukan operasi dasar komputer Kompetensi Dasar : Menggunakan perangkat lunak beberapa program aplikasi Perangkat

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT Pieter Octaviandy Program Studi Sistem Informasi STMIK TIME MEDAN pieter.lecture@gmail.com Abstrak Penulisan

Lebih terperinci

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Aprilia Sulistyohati, S.Kom Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Your Logo DASAR PENGUJIAN PL PENGUJIAN : proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap sistem informasi penjualan delivery fax pada PT Orindo Alam Ayu. Dalam pengumpulan temuan bukti audit dari wawancara

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. 13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan LAMPIRAN LAMPIRAN I. KUISIONER HUBUNGAN LIGHTS-ON DAN PROYEK DENGAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan dan staf senior dari departemen

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 11: Pengembangan Sistem Informasi Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Metodologi Pengembangan Sistem System Development Life Cycle (SDLC)

Lebih terperinci