LAMPIRAN Asuhan Keperawatan Pada, Mona Martin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun Oleh : Kelompok III

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH)

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SAP Nutrisi Pada Bayi dan Balita

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) MASSAGE PADA KAKI PASIEN DM. Disusun oleh Intan Yunitasari NPM

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan sifatnya irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Diet Diabetes Mellitus

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

GAMBARAN KEPATUHAN DIET PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

DIET RENDAH PURIN untuk penderita asam urat. Rizqie Auliana, M.Kes

EDUKASI KLIEN BPH POST TURP DI RUMAH

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan ibu ibu atau warga desa mampu : Menjelaskan pengertian diare

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

CATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh mereka yang menderita gagal ginjal (Indraratna, 2012). Terapi diet

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan umumnya bersifat irreversibel, ditandai dengan kadar

SATUAN ACARA PENYULUHAN NUTRISI UNTUK KANKER PARU DAN MENCUCI TANGAN

PERILAKU PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK STADIUM V DALAM MEMPERTAHANKAN KADAR NORMAL BUN DAN KREATININ. Abstrak

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

Eko Winarti, SST.,M.Kes

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kepada: Tempat

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia menginginkan kondisi yang sehat, baik secara

: saya ingin mendapatkan data antropometri BB dan TB ibu.

KONTRAK BELAJAR PBLK Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DENGAN TERAPI HEMODIALISIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan lambat yang biasanya berlangsung beberapa tahun.

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP ) OLEH: I KADEK SASTRAWAN Kp

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) SURAT PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENANGANAN PENYAKIT TUBERCULOSA PARU (TBC) TUGAS

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner,

KUESIONER PENELITIAN

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

*SAMA SEKALI TIDAK BOLEH DIKONSUMSI SELAMA PROGRAM*:

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Ibu Post partum di Ruang Perawatan Alamanda. Hari/Tanggal : Selasa, 24 September 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INOVASI KEPERAWATAN BATUK EFEKTIF DAN EDUKASI PASIEN TB PARU DENGAN MENGGUNAKAN LEAFLET DI RSUD CENGKARENG

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik (GGK) atau penyakit renal tahap akhir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

LAMPIRAN 1 KUESIONER

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

7 Manfaat Daun Singkong

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

PENGARUH BIMBINGAN PENYUSUNAN MENU

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

Written by Dr. Brotosari Saturday, 19 September :24 - Last Updated Sunday, 06 August :16

CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

Pedoman umum mengacu pada prinsip gizi seimbang: tumpeng gizi seimbang (TGS) Gizi seimbang bertujuan mencegah permasalahan gizi ganda Bentuk pedoman

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya semakin meningkat setiap tahun di negara-negara berkembang

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

Penelitian akan dilaksanakan di R.S.U Dr. Pirngadi Medan pada bulan Januari 2014 Juli 2015.

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

Transkripsi:

LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT RENDAH PROTEIN PADA PASIEN CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE) Topik Sub Topik : Diit Rendah Protein : Pengertian tentang diit rendah protein, Tujuan diit rendah protein, Syarat Diit rendah protein. Sasaran Tempat : Pasien Ny. R umur 48 tahun : Ruang Teratai RSUD Banyumas Hari/tanggal : Rabu, 24 Mei 2017 Waktu Penyuluh : 20 menit : Mona Martin I. Analisa Data A. Latar Belakang Ginjal adalah organ vital manusia yang berfungsi mengatur volume dan komposisi cairan tubuh dan juga sebagai alat pembuangan sisa metabolisme dalam tubuh sehingga PH darah tetap stabil. Penyakit pada ginjal seperti : batu ginjal,sindroma nefrotik, glomerulonefritis akut, gagal ginjal akut, gagal ginjal akut infeksi ginjal,dan peradangan ginjal. Yang dewasa ini marak menjadi topik pembicaraan masyarakan karena jumlahnya yang terus meningkat sehingga perlu perhatian dan pengetahuan informasi tentang pentingnya

asupan cairan bagi orang yang belum terjangkit penyakit ini dan diit yang tepat bagi orang yang sudah terjangkit penyakit ini. Dari latar belakang di atas, penyuluhan berjudul Diit Pada Gagal Ginjal ini dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan baik pada orang yang belum terkena penyakit ginjal maupun orang yang sudah terkena penyakit ginjal yang akan lebih jelasnya akan dibicarakan pada materi selanjutnya. B. Kebutuhan Peserta Didik Pasien Ny. R membutuhkan penyuluhan tentang diit rendah protein untuk kebutuhan nutrisinya yang adekuat. C. Karakteristik Peserta Didik 1. Tingkat pengetahuan dasar : Ny. R berpendidikan SD 2. Ekonomi : Ny. R dalam satu bulan mendapatkan jatah dari anakanaknya dengan total Rp.800.000,Ny.P dan suaminya bekerja sebagai tani. Jatah yang diberikan oleh anak-anaknya dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, jatah uang dalam satu bulan tersebut memungkinkan kurangnya anggaran untuk pembelian makanan bergizi dan empat sehat lima sempurna dan perobatan. 3. Sosial : interaksi dengan lingkungan sosialnya baik. 4. Kepercayaan : Ny. R beragama islam, dan sebelum sakit rajin melaksanakan shalat 5 waktu. 5. Budaya : Ny. R mempunyai budaya gotong royong dan bermusyawarah untuk menyelesaikan suatu masalah.

II. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan mengenai diit rendah protein Ny. R mampu mengetahui akan nutrisi yang adekuat III. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan mengenai diit rendah protein selama 1 x 20 menit. Pasien Ny. R mampu : a. Menjelaskan pengertian tentang diit rendah protein b. Menyebutkan Tujuan diit rendah protein c. Menyebutkan macam-macam makanan yang dibatasi untuk diit rendah protein IV. Materi (terlampir) a. pengertian tentang diit rendah protein b. Tujuan diit rendah protein c. Macam-macam makanan yang dibatasi untuk diit rendah protein V. Metode a. Ceramah b. Tanya jawab VI. Media a. Leaflet b. Lembar balik

VII. Setting tempat Mahasisw a Pasien Penguji 2 Penguji 1 VIII. Kegiatan Penyuluhan No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta 1 Pembukaan 3 menit 2 Inti 10 menit 3 Evaluasi 5 menit 4 Penutup 2 menit Memberikan salam Perkenalan Menjelaskan TIU dann TIK Menyebutkan materi yang akan diberikan Menanyakan kepada pasien Ny. R tentang: a. Pengertian tentang Diit rendah protein b. Tujuan diit rendah protein c. Macam-macam makanan rendah protein Memberi kesempatan kepada pasien Ny.R untuk menanyakan materi yang belum jelas Menyimpulkan materi yang telah disampaikan Meminta pasien Ny. R untuk menjawab pertanyaan penyuluh Memberikan reward jika jawaban benar dan membetulkan jika masih ada kekurangan Mengucapkan salam penutup Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan Menjawab pertanyaan penyuluh Mendengarkan dan memperhatikan Bertanya pada penyuluh bila masih ada yang belum jelas Ikut berpartisipasi aktif Menyebutkan dan menjelaskan Memperhatikan Menjawab salam

IX. Evaluasi Jenis post test dalam bentuk pertanyaan lisan yaitu : a. Pengertian Diit rendah protein b. Macam-macam makanan yang harus dibatasi untuk diit rendah protein c. Syarat Diit rendah protein

MATERI A. Pengertian Diit Rendah Protein Diet rendah protein merupakan diit yang diberikan kepada penderita gagal ginjal, dimana jumlah protein yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan ginjal penderita yang dapat dinilai dari pemeriksaan kreatinin klirens. Konsep dasar diit rendah protein adalah memberikan protein dalam jumlah terbatas bersana dengan jumlah energy yang cukup. B. Tujuan Diit a) Memberikan makanan dalam jumlah cukup tanpa memberatkan kerja ginjal. b) Menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah c) Mencegah/mengurangi penimbunan garam/air dalam tubuh Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Diet Rendah Protein: a) Asupan natrium dibatasi, terutama bila disertai hipertensi atau terjadi oedem (pembengkakan), sulit atau sedikit kencing (ikuti aturan diet rendah garam) b) Kalori yang diberikan harus mencukupi agar protein dalam tubuh tidak dipakai sebagai sumber energi. C. Makanan Yang harus dihindari dalam Diet Rendah Protein: Makanan sumber protein nabati karena mempunyai mutu protein yang lebih rendah bila dibandingkan dengan protein hewani. Contoh: tahu, tempe, oncom, kacang-kacangan (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedele, dll)

D. Makanan yang harus dibatasi dalam Diet Rendah Protein a) Sumber protein hewani seperti daging, ayam, telur,ikan,hati dll. b) Susu dan keju c) Makanan atau kue yang dibuat dari bahan tersebut di atas E. Makanan yang diperbolehkan dalam Diet Rendah Protein: a) Buah-buahan dan sayur-sayuran. b) Makanan tinggi kalori rendah protein seperti sirop,madu,ubi-ubiaan. Contoh : kue nagasari, hunkwe, dll. F. Syarat Diit a) Banyak protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal. Ini dapat diketahui dari nilai uji penjernihan creatinine (Creatinine clearance test = CCT atau GFR) b) Lemak terbatas diutamakan penggunaan lemak tak jenuh c) Kalium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urin kurang dari 400 ml/hari. d) Natrium diabatasi pada gegalan faal ginjal dengan hipertensi berat, hiperkalemia, udema, uliguria/anuria. e) Kalori adekuat, agar protein tubuh tidak dipecah untuk energi. f) Banyak cairan adalah banyak urin maksimal sehari ditambah banyak cairan yang keluar melalui keringat dan pernapasan (+ 500 ml/hari) G. Macam Diit dan Indikasi Pemberian Menurut keadaan penderita dan berat penyakit dapat diberikan : a. Diit terendah protein I : 20 g protein

Bentuk makanan tergantung pada keadaan penderita dapat cair, saring atau lunak, makanan ini kurang dalam kalori, protein, kalsium, besi dan thiamin. Diit diberikan selama beberapa hari saja sementara menunggu tindakan yang lebih tepat misalnya dialisa. b. Diit rendah protein II : 40 g protein Bentuk makanan lunak/biasa, makanan cukup kalori dan semua zat gizi kecuali protein dan thiamin. c. Diit protein sedang : 60 g protein. Makanan diberikan dalam bentuk lunak/biasa makanan cukup kalori dan semua zat-zat gizi pada penderita yang mengalami dialisa. ANJURAN MAKANAN PENDERITA GAGAL GINJAL 1. Diit Rendah Protein I a. Bubur Maezena b. Susu c. Bubur / nasi tim d. Telur Ceplok saus tomat e. Tumis sayuran papaya f. Sup sayuran. g. Pisang h. Teh manis 2. Diit Rendah Protein II dan Protein sedang a. Nasi tim b. Telur ceplok

c. Tumis labu siam d. Susu Nasi tim e. Ikan panggang saos tomat f. Sayur g. Pepaya h. Teh manis Nasi tim i. Daging bistik j. Sup sayuran k. Pisang l. Teh manis

DAFTAR PUSTAKA Carpenito, Lynda Juall. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC Long, B C. (2007). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan) Jilid 3. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (2009). Patofisiologi Konsep Kllinis Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC Supartondo. ( 2006 ). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Balai Penerbit FKUI