Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

VII. FORMULASI STRATEGI

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

5.1 Keadaan Umum Perusahaan 5.2 Struktur Organisasi

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

IV. METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOMESTIK PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA, JAKARTA UTARA. Oleh EKO SUGENG HARAFI H

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan

LAPORAN MAGANG ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) CV. SURYA NEDIKA ISABELLA

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

: Bachtiar Rifai NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Komsi Koranti, MM.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

III. METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

IX. FORMULASI STRATEGI. pencocokkan, dan tahap keputusan. Tahap masukan menggunakan analisis

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

IV. METODE PENELITIAN

Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

FORMULASI STRATEGI. Tabel 18. Faktor-Faktor Lingkungan InternalUKM Awal Putra Mandiri

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR.

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

Transkripsi:

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan industri terdiri dari ancaman pesaing baru, persaingan dalam industri sejenis, ancaman produk subtitusi, tawar-menawar pembeli, dan tawar-menawar pemasok. 6.1 Identifikasi Faktor-Faktor Internal 1. Kekuatan a. Kualitas teh baik Teh tersebut merupakan teh yang sangat baik dari kualitasnya, karena dalam proses produksinya tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahanya, dan merupakan Teh hijau, yang mengandung komponen gizi yang baik untuk kesehatan. b. Modal yang kuat Modal yang kuat akan memberikan pengaruh yang baik, karena dengan modal tersebut dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan, mulai dari proses produksi sampai dengan pemasaran melalui berbagai macam promosi. Selain itu perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. c. Lokasi atau tempat yang strategis Lokasi memberikan pengaruh yang besar dalam usaha, karena dapat memberikan manfaat yang baik bagi perusahaan. Franchise Your Tea bertempat di daerah Taman Yasmin, tepat dipinggir jalan besar sehingga tempat tersebut cukup strategis untuk memasarkan produknya dan mudah dijangkau, karena mudahnya akses tranportasi. d. Memiliki tenaga kerja yang cekatan dan terampil Latar belakang pendidikan dan pengalaman direktur perusahaan dan manajer marketing mampu mengasah keterampilan dalam usaha pewaralaba teh. Selain itu manajer memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawannya, sehingga karyawan menjadi lebih terampil dan berpengalaman dalam usaha pewaralaba teh.

e. Suasana kerja lebih bersifat kekeluargaan Komunikasi yang terjadi antara direktur perusahaan, manajer, dan karyawan tidak bersifat kaku. Tidak ada batas pemisah antara direktur, manajer, dan karyawan. Kondisi ini membuat karyawan merasa nyaman dan senang bekerja di perusahaan, sehingga hal ini menciptakan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. f. Produk sudah memiliki hak paten Hak paten ini sangat penting, karena dengan adanya hak paten ini, perusahaan mempunyai hak legalitas dan hukum yang terakui oleh pemerintah untuk memasarkan produknya, sehingga perusahaan mudah memasarkan produk Your Tea. 2. Kelemahan a. Kegiatan promosi yang dilakukan masih belum baik Perusahaan tidak memanfaatkan sepenuhnya alat-alat promosi yang ada. Perusahaan hanya memanfaatkan promosi dalam bentuk brosur dan banner saja, sedangkan masih banyak alat-alat komunikasi yang lain seperti, pembuatan website di internet, pemasangan iklan di Koran dan majalah kewirausahaan yang dinilai cukup efektif untuk mendukung kegiatan promosi. Selain itu, karena usaha tersebut masih tergolong baru, dan produk masih belum banyak dikenal oleh konsumen, maka diperlukan kegiatan promosi yang optimal. b. Kinerja masih belum baik Kegiatan tidak dapat bergantung pada satu bagain saja melainkan semua lini harus berjalan dengan baik, karena adanya tumpang tindih jabatan. Hal ini dapat dilihat, dimana seorang direktur keuangan selain mencatat arus kas keuangan perusahaan juga merangkap sebagai bagian pemasaran diantaranya membuat desain brosur produk, dan memberikan pelayanan kepada konsumen yang membeli waralaba dari perusahaan. c. Pengawasan terhadap mutu masih belum baik Kurangnya perhatian para karyawannya untuk menjaga mutu tehnya. Hal ini dilihat dari kurangnya ketelitian para karyawan dalam hal pengemasan tehnya, karena teh memiliki sikap higrokopis (mudah menyerap air) dan juga mudah

menyerap bau-bauan yang ada disekelilingnya, sehingga teh perlu dikemas dengan kemasan yang kedap udara. d. Pelabelan belum lengkap Produk yang di hasilkan perusahaan tidak mencantumkan isi netto dan kandungan gizi. Pelabelan yang lengkap sangat penting, karena dengan pelabelan yang lengkap seperti adanya isi netto dan kadungan gizi dapat memberi informasi yang penting bagi konsumen, dan dapat menjamin produknya sehat dan berkualitas. 6.2 Identifikasi Faktor-Faktor Eksternal 1. Peluang a. Pertumbuhan ekonomi disuatu daerah semakin baik Pertumbuhan ekonomi disuatu daerah semakin baik maka memberikan pengaruh terhadap daya beli masyarakat semakin meningkat. Faktor ekonomi memberikan pengaruh yang besar bagi para pengusaha. Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, maka menjadikan suatu peluang bagi PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan dapat meningkatkan laba perusahaan dengan menambah pangsa pasar karena didukung dengan peningkatan pendapatan masyarakat. b. Semakin berkembangnya teknologi dan informasi dan tranportasi, menjadikan kegiatan perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien Dengan teknologi yang canggih, perusahaan dapat dengan mudah dalam melakukan komunikasi dengan konsumennya, melakukan promosi dan memperoleh sumber-sumber informasi yang penting agar dapat diterapkan sehingga perusahaan akan semakin berkembang. c. Perusahaan melakukan kerjasama dan menjalin hubungan baik dengan produsen teh, sehingga pasokan bahan baku dapat tersedia secara kontinu. d. Perusahaan sudah mempunyai saluran distribusi sendiri Perusahaan sudah mempunyai saluran distribusi sendiri sehingga akan menghambat pendatang baru yang akan masuk ke dalam industri ini. Hal ini disebabkan perusahaan berinteraksi dengan pelanggan berdasarkan kepercayaan sehingga sulit untuk membuat para pelanggan menjadi beralih. Sehingga dengan kesulitan dalam akses terhadap saluran pendistribusian

membuat pendatang baru sulit untuk memasuki usaha pewaralaba teh. Selain itu, untuk memasuki usaha bisnis pewaralaba ini membutuhkan modal yang cukup besar, yaitu sekitar Rp.130.000.000. e. Harga yang diberlakukan perusahaan murah Harga yang diberlakukan perusahaan murah jika dibandingkan dengan produk pesaing, karena perusahaan ingin memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen, walaupun laba yang diterima kecil tetapi perusahaan dapat memperluas pangsa pasar yang ada. 2. Ancaman a. Inflasi pada tahun 2008 sebesar 11,10 persen Dampak yang dirasakan dengan adanya kenaikan inflasi tersebut adalah harga bahan baku teh mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga pupuk. Sehingga dengan terjadinya kenaikan inflasi menjadi ancaman bagi pelaku usaha yang bergerak pada usaha Waralaba minuman teh. b. Produk subtitusi dari minuman teh your tea adalah minuman soft drink Minuman soft drink menjadi pesaing bagi teh your tea. Hal ini disebabkan karena teh your tea dengan minuman soft drink memiliki segmentasi pasar yang sama dan harga yang lebih murah, yaitu dapat mencakup semua kalangan, dari kalangan masyarakat bawah sampai kalangan masyarakat menengah keatas. Sehingga dengan adanya produk subtitusi dapat menjadi ancaman bagi PT. Semestaguna Food and Beverage. c. Persepsi masyarakat bahwa mengkonsumsi minuman teh cepat saji kuno Masyarakat pada umumnya lebih menginginkan minuman-minuman asing seperti minuman bermerek bir non alkohol, sebenarnya tidak memberikan manfaat sama sekali. Hal ini disebabkan oleh pengaruh kebudayaan dari luar yang berdampak langsung pada gaya hidup konsumen. d. Keamanan yang tidak bisa dipastikan dapat memberikan dampak yang buruk bagi perusahaan. Salah satu contoh adalah terjadi keributan besar-besaran sehingga penyaluran distribusi menjadi terhambat dan berdampak pada laba yang menjadi menurun bahkan bisa mengakibatkan kerugian.

6.3 Formulasi Strategi 6.3.1 Analisis Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Pada proses identifikasi lingkungan eksternal, diperoleh informasi mengenai faktor yang terkait dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dihadapi PT Semestaguna Food & Beverage. Pengisian kuesioner dilakukan oleh bagian manajamen perusahaan. Langkah utama yang dilakukan pada penyusunan matriks EFE adalah membuat perhitungan bobot dan rating pada hasil wawancara kepada responden. Setelah itu dirata-ratakan. Selanjutnya dapat diketahui hasil skor, yaitu berdasarkan perkalian antara rataan bobot dengan rating. Berikut adalah Tabel 11. hasil rataan bobot, rataan rating dan skor pada matriks EFE. Tabel 11. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Faktor-Faktor Eksternal Rataan No Peluang Bobot Rating Skor A Pertumbuhan ekonomi semakin membaik 0,135 3,50 0,472 B Kemajuan teknologi dapat meningkatkan produktivitas 0,095 3,00 0,285 C Ketersediaan bahan baku secara kontinu 0,143 3,75 0,536 D Harga mampu bersaing 0,096 3,00 0,288 Ancaman E Tingginya inflasi menyebabkan kenaikan harga pokok produksi 0,119 1,75 0,208 F Adanya produk subtitusi 0,111 1,75 0,194 G Persepsi masyarakat mengkonsumsi minuman asing lebih bergengsi 0,135 1,5 0,202 H Ketidakstabilan kondisi keamanan Indonesia 0,143 1,75 0.250 Jumlah 2,443 Pada perhitungan Matriks EFE, dihasilkan peluang terbesar berdasarkan jumlah bobot adalah ketersediaan bahan baku secara kontinu dengan bobot yang dihasilkan sebesar 0,438. Bahan baku merupakan faktor utama dalam pengusahaan frenchice Your Tea. Perusahaan membina hubungan baik dengan produsen, sehingga ketersediaan bahan baku secara kontinu bisa tetap terjaga. Ancaman pertama yang dihasilkan pada Matriks EFE adalah Persepsi masyarakat dengan mengkonsumsi minuman asing lebih bergengsi. Untuk itu perusahaan harus lebih gencar dalam melakukan promosi, bertujuan untuk mengenalkan produk dan bisa merubah persepsi masyarakat bahwa mengkonsumsi minuman teh dapat memberikan manfaat yang banyak dibandingkan dengan minuman-minuman asing.

Ancaman kedua yang dihasilkan pada Matriks EFE adalah keamanan nasional yang tidak stabil. Keamanan yang tidak menentu di Indonesia sekarang ini menjadikan ancaman yang serius dihadapi oleh sebgaian besar para pebisnis, salah satunya Franchise. Diharapkan peran pemerintah dapat membuat kondisi lebih terjamin keamaan, sehingga kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar. Total skor yang dihasilkan pada perhitungan Matriks EFE sebesar 2,443, artinya respon yang diberikan PT Semestaguna Food & Beverage pada lingkungan eksternal tergolong cukup baik dalam menjalankan strategi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. 6.3.2 Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Analisis Matriks IFE dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan utamaa yang ada di PT Semestaguna Food & Beverage dengan cara memberikan kuesioner kepada responden. Selanjutnya diolah dan dihitung pembobotan, rating dan skor. Perlakuan tersebut agar dapat menggunakan strategi yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang ada. Perhitungan Matriks IFE pada PT Semestaguna Food & Beverage dapat dilihat berikut. Tabel 12. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Faktor-Faktor Internal Rataan No Kekuatan Bobot Rating Skor A Kualitas teh bagus 0,111 2,50 0,277 B Modal milik sendiri 0,092 3,25 0,299 C Lokasi strategis 0,095 3,50 0,332 D Memiliki tenaga kerja yang terampil (bagian produksi) 0,112 3,75 0,457 E Komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan 0,088 3,00 0,264 F Memiliki hak paten 0,098 3,25 0,318 Kelemahan G Promosi belum baik 0,088 1,25 0,110 H Kemampuan manajemen lemah, tugas karyawan belum efektif 0,118 1,50 0,177 I Pengawasan mutu belum optimal 0,109 2,00 0,218 J Pelabelan belum lengkap 0,088 1,00 0,088 Jumlah 2,540 Berdasarkan perhitungan Matriks IFE, dapat diketahui kekuatan utama yang ada pada PT Semestaguna Food & Beverage adalah pada Memiliki tenaga kerja yang terampil (bagian produksi). Pada kegiatan bisnis Franchise teh yang berkualitas menjadi prioritas utama, hal tersebut merupakan modal utama agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis.

Selain faktor kekuatan, terdapat faktor kelemahan diantaranya adalah kegiatan promosi masih belum baik pada pemasaran, misalnya masih kurang mengetahui informasi pasar. Jumlah bobot keseluruhan pada Matriks IFE yaitu sebesar 2,540. Hal ini berarti posisi PT Semestaguna Food & Beverage rata-rata mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dengan menutupi kelemahan-kelemahan yang ada. 6.3.3 Analisis Matriks I-E (Internal-Ekternal) Setelah diketahui faktor-faktor kritis dari proses Analisis Matriks IFE menjelaskan tentang kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan serta memberikan gambaran peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah penggabungan dari matriks IFE dan EFE dengan menggunakan Matriks IE. Tujuan penggunaan Matriks IE adalah untuk memperoleh strategi bisnis, sehingga perusahaan dapat menentukan bisnis apa yang dapat dikembangkan, dipertahankan atau bisnis apa yang tidak dilanjutkan. Posisi Matriks IE dapat diketahui melalui penggabungan hasil total skor Matriks IFE dan EFE. Melalui penggabungan tersebut, dapat diketahui posisi perusahaan saat ini dan strategi apa yang harus diterapkan perusahaan. Berdasarkan penggabungan antara Matriks IFE (2,540) dan Matriks EFE (2,443), maka perusahaan berada pada posisi kuadran V menurut David (2004) Kuadran ini merupakan posisi pertahankan dan pelihara (hold and maintain), sehingga strategi yang dapat dilakukan adalah penetrasi pasar (penetration market) dan pengembangan produk (product development). Total Skor IFE Kuat Rata-rata Lemah Total Skor EFE 3.0-4.0 2,0 3,0 1.0 1.9 4,0 3,0 2,0 1,0 I II III

Tinggi 3,0 4,0 3,0 Sedang 2,0 2,9 2,0 IV V VI VII VIII IX Rendah 1,0 1,9 1,0 Gambar 5. Matriks Internal- Eksternal (IE) Strategi penetrasi pasar adalah strategi bagaimana perusahaan dapat mendalami pasar yang sudah ada saat ini, yaitu dapat dilakukan dengan cara melihat selera konsumen yang cenderung berubah-ubah dan dapat dilakukan dengan cara memperbaiki kinerja pada bagian pemasaran yaitu melalui pengenalan produk dengan cara promosi. Memberikan pelayanan yang lebih baik dengan cara meningkatkan kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman, jaminan kontinuitas produksi, pembebasan biaya pengiriman dan menerima kritikan dan saran agar perusahan dapat terus meningkatkan mutu produk yang bertujuan agar konsumen menjadi loyal kepada perusahaan. Strategi pengembangan produk yaitu peningkatan penjualan dengan cara meningkatkan dan melakukan inovasi terhadap produk. Strategi yang dapat dilaukan dengan differensiasi produk, yaitu dengan menciptakan variasi bentuk kemasan dari Franchise minuman Your Tea agar konsumen merasa puas. 6.3.4 Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan tahap pencocokan untuk menghasilkan alternative strategi yang paling cocok dilakukan perusahaan dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan Matriks IFE dan Matriks EFE. Strategi yang dihasilkan merupakan pencocokan atau penggabungan dari kekuatan dengan peluang (S-O), kelemahan dan peluang (W-O), kekuatan dengan ancaman (S-T), kelemahan dan ancaman (W-T). berdasarkan pada strategi utama yang didapat pada perhitungan Matriks IE (Internal-Eksternal). Perusahaan berada pada posisi pertahankan dan pelihara, dengan demikian perusahaan dapat merumuskan strategi berdasarkan posisi perusahaan yang ada saat ini yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk. Diagram Matriks SWOT perusahaan dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 13. Analisis Matriks SWOT Internal Kekuatan (Strenght) 1. Kualitas teh bagus 2. Modal milik sendiri 3. Lokasi strategis 4. Memiliki tenaga kerja terampil 5. Komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan 6. Memiliki hak paten Kelemahan (Weakness) 1. Promosi belum baik 2. Kemampuan manajemen lemah, tugas karyawan belum efektif 3. Pengawasan mutu yang belum baik 4. Pelabelan belum lengkap (belum mencantumkan komponen, gizi) Eksternal Peluang (Oppurtinity) Strategi S-O Strategi W-O 1. Pertumbuhan 1. Meningkatkan mutu produk ekonomi Indonesia dengan cara pengawasan produksi semakin membaik (S1,S2,S4,O1,O3,O4) 2. Kemajuan teknologi 2. Meningkatkan jumlah produksi dapat meningkatkan ( S3,S5, O2, O3, O4, O6) produktivitas 3. Ketersediaan bahan baku secara kontinu 4. Harga mampu bersaing Ancaman (Threats) Strategi S-T 1. Tingginya inflasi menyebabkab kenaikan harga pokok produksi 2. Adanya produk subtitusi 3. Persepsi masyarakat bahwa mengkonsumsi minuman asing lebih bergengsi 4. Ketidakstabilan kondisi keamanan Indonesia 1. Menghasilkan inovasi produk dan pengembangan produk (S1, S2,S4, S5, T1, T2, T3) 2. Mengubah image masyarakat, minum teh dapat membuat tubuh menjadi lebih segar (S1, S4, S6, T2, T3) 1. Memperbaiki kinerja perusahaan dan melengkapi pelabelan (W2,W4, W5 O1, O2, O3) 2. Meningkatkan kegiatan promosi dengan cara bekerjasama dengan pihak terkait (W1, O4, O6) Strategi W-T 1. Melakukan perbaikan manajemen, pengawasan mutu untuk dapat bersaing (W1, W2, W3, T2, T3, T4) 1. Strategi S-O Strategi yang dapat dilakukan adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu produk dengan cara pengawasan produksi. Hal ini dikarenakan pada usaha Franchise kualitas dari mutu teh harus diutamakan supaya mampu bersaing.

2. Strategi W-O Kegiatan promosi sangat diperlukan, hal ini sangat berpengaruh terhadap penjualan dan pendapatan bagi perusahaan. Untuk itu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kegiatan promosi melalui demo produk, mengikuti pameran, iklan di media cetak dan elektronik bertujuan agar Franchise Your Tea dapat dengan mudah dikenal konsumen. Strategi selanjutnya adalah meningkatkan teknologi produksi dengan cara pengawasan mutu dan menggunakan teknologi yang modern agar waktu pada saat melakukan produksi menjadi lebih efisien. 3. Strategi S-T Strategi yang dapat dilakukan adalah menghasilkan produk dengan variasi rasa dan bentuk kemasan lebih menarik lagi. Semakin canggih kemajuan teknologi, sehingga perusahaan harus mampu memberikan inovasi produk. Semakin banyak variasi rasa dan bentuk kemasan, merupakan pelayanan yang harus diberikan perusahaan kepada konsumen sehingga konsumen menjadi puas mengkonsumsi produk perusahaan. 4. Strategi W-T Strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah membuat perencanaan produksi, yaitu dengan membuat perencanaan mulai dari tahapan penyediaan bahan baku sampai dengan tahap packing, bertujuan agar produk tersebut lebih baik dilihat dari segi kuantitas dan kualitas. Perlakuan tersebut guna menghindari terjadinya pemborosan, baik dari biaya maupun waktu. 6.3.5 QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Tahap akhir dari analisis strategi formulasi strategi adalah pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan QSPM. Strategi yang disusun berdasarkan analisis SWOT, PT Semestaguna Food & Beverage kemudian membuat prioritas strategi yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan. Secara rinci analisis QSPM dapat dilihat pada Lampiran 12. Penyederhanaan alternatif tersebut dilakukan dengan cara menghitung ketertarikan alternatif dengan menggunakan metode QSPM yang sudah dihubungkan dengan posisi perusahaan saat ini. Kemudian memprioritaskan strategi apa saja yang mungkin terlebih dahulu

diimplementasikan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan maka alternatif-alternatif strategi tersebut adalah: 1. Meningkatkan mutu produk dengan cara pengawasan produksi 2. Melakukan promosi dengan bekerjasama dengan pihak terkait 3. Menghasilkan variasi rasa dan bentuk kemasan 4. Mengubah image masyarakat, dengan meminum teh dapat membuat tubuh menjadi lebih segar 5. Meningkatkan jumlah produksi 6. Memperbaiki kinerja perusahaan dan melengkapi pelabelan 7. Melakukan perbaikan manajemen Hasil perhitungan dengan analisis QSPM pada PT Semestaguna Food & Beverage dimulai dari nilai tertinggi adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan mutu produk dengan cara pengawasan produksi (Jumlah Total Nilai Daya Tarik 15,981) 2. Melakukan promosi dengan bekerjasama dengan pihak terkait (Jumlah Total Nilai Daya Tarik 15,996) 3. Menghasilkan variasi rasa dan bentuk kemasan (Jumlah Total Nilai Daya Tarik 15,965) 4. Meningkatkan jumlah produksi (Jumlah Total Daya Tarik 15,939) 5. Mengubah image masyarakat, dengan meminum teh dapat membuat tubuh menjadi lebih segar (Jumlah Total Nilai Daya Tarik 15,867) 6. Memperbaiki kinerja perusahaan dan melengkapi pelabelan (Jumlah Total Daya Tarik 14,240) 7. Melakukan perbaikan manajemen (Jumlah Total Daya Tarik 13,710) VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan