5.1 Keadaan Umum Perusahaan 5.2 Struktur Organisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "5.1 Keadaan Umum Perusahaan 5.2 Struktur Organisasi"

Transkripsi

1 5.1 Keadaan Umum Perusahaan PT Semestaguna Food & Beverage adalah perusahan yang bergerak dalam bidang usaha waralaba (franchise) Your Tea. Perusahaan ini beralamat di JL. Ring Road Bogor Utara, Taman Yasmin, Kota Bogor. PT Semestaguna Food & Beverage Perusahaan ini berdiri pada Tahun PT Semestaguna Food & Beverage berdiri diatas lahan seluas 200 Meter persegi. Modal untuk mendirikan usaha waralaba (franchise), yaitu menggunakan modal sendiri. Perusahaan mengusahakan waralaba (franchise) karena peluang usaha masih potensial. Selain dari manfaat yang diperoleh dari mengkonsumsi minuman cepat saji teh, faktor lain adalah gaya hidup masyarakat yang mulai menginginkan kepraktisan untuk mendapatkan dan mengkonsumsi suatu produk tanpa mengurangi kualitas dari produk tersebut. Bahan baku utama menjadikan faktor penting bagi perusahaan untuk mengusahakan waralaba (franchise) mudah didapat, sehingga tidak akan menghambat proses produksi. Bahan baku yang digunakan untuk mengusahakan waralaba (franchise) Your Tea yaitu teh yang berasal dari daerah Tegal, Jawa Tengah. Teh yang digunakan adalah teh hijau dan teh hitam. Teh tersebut memiliki kualitas yang baik, sedangkan bahan baku lainnya diperoleh dari Bogor dan Jakarta. 5.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan yang menjelaskan bagin aktivitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tersebut sampai batas-batas tertentu. Struktur organisasi juga menjelaskan hierarki atau tingkatan dan susunan kewenangan, serta hubungan pelaporan. Umar (2005). Manajemen di PT Semestaguna Food & Beverage dilakukan dengan cukup baik, meskipun perusahaan ini masih tergolong baru dan memiliki struktur organisasi masih sederhana dengan kontrol utama berada di tangan pimpinan perusahaan. Sementara pemilik perusahaan bertindak sebagai pembina atau

2 pembimbing dalam struktur organisasi. Gambar 3 berikut adalah bagan struktur organisasi PT Semestaguna Food & Beverage. Komisaris Direktur Utama Direktur Keuangan Manager Marketing Marketing Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi PT Semestaguna Food & Beverage Sumber: PT Semestaguna Food & Beverage, Tahun (2009) 5.3 Pengembangan Usaha Pewaralaba (franchise) Your Tea, Tahun 2009 Tempat melakukan penjualan waralaba (franchise) Your Tea PT Semestaguna Food & Beverage memiliki lahan seluas 200 meter persegi. Lahan tersebut berupa kantor (office) untuk tempat menyimpan stand Your Tea. Selain itu sebagai tempat untuk melakukan tarnsaksi. Bahan baku yang digunakan untuk membuat waralaba (franchise) adalah: teh hijau yang berasal dari daerah Tegal, Jawa Tengah. Bahan baku lainnya seperti kayu di peroleh dari toko bangunan yang berada di Bogor, seragam di beli dari Mangga Dua, Jakarta, selanjutnya di jahit di Bogor. Box es, gelas takaran, saringan teh, adukan teh, timbangan, pemanas air kapasitas 3,4 liter, satu unit panci diameter 30 cm, di beli dari CV Makmur Jaya bertempat di Bogor. Selanjutnya satu unit mesin sealer di beli di Jakarta Selatan. Kegunaan dari peralatan dan bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Teh

3 Teh yang digunakan terdiri dari teh hijau dan teh hitam. Teh tersebut adalah teh yang memiliki kualitas yang sangat baik. 2. Mesin Mesin berfungsi untuk menghaluskan bahan baku teh yang akan diproduksi menjadi minuman teh siap saji. 3. Kayu Kayu berfungsi sebagai peralatan untuk pembuat Stand Your Tea. 4. Termos Es Termos es berfungsi sebagai tempat untuk membuat teh menjadi dingin. 5. Saringan Teh Saringan teh berfungsi untuk menyaring minuman teh agar ampas dari teh tidak masuk kedalam minuman teh. 6. Adukan Teh Adukan teh berfungsi untuk mengaduk teh sehingga teh menjadi lebih merata. 7. Timbangan Timbangan berfungsi untuk menimbang bahan baku teh. 8. Baju kaos Baju kaos berfungsi sebagai kostum dari tenaga marketing. 9. Gelas Platik Transparan Gelas platik transparan berfungsi sebagai tempat/kemasan minuman. 10. Mesin Sealer Mesin Sealer berfungsi untuk membungkus gelas dengan plastik. 11. Pemanas Air Pemanas Air berfungsi untuk memanaskan bahan baku teh. 12. Stand Booth Stand Booth berfungsi untuk menaruh produk Your Tea yang siap untuk dijual. 13. Logo Logo berfungsi sebagai lambang atau identitas dari perusahaan. 5.4 Lingkungan Internal Perusahaan

4 Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada dalam organisasi perusahaan dan secara langsung memberikan implikasi secara khusus diantaranya produksi, keuangan, sumberdaya manusia dan pemasaran. 1. Proses Produksi Proses produksi yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan produk Your Tea ada beberapa tahapan yaitu: membuat stand booth yang terlebih dahulu dipesan dari PD Abadijaya yang terletak di Jalan Sindang Barang. Kemudian peralatan lain yang digunakan seperti, Box, timbangan, saringan teh dipesan pada CV Makmur Jaya beralamat di Jalan Padjajaran Bogor. Selanjutnya dilakukan pemesanan gelas plastik sebagai tempat untuk minuman Your Tea yang dipesan dari PT Starindo yang beralamat di Malang, Jawa Timur. Pemesanan sebanyak 100 dus atau setara dengan gelas plastik. Jumlah pemesanan tersebut habis dalam waktu 6 bulan. Tahapan selanjutnya adalah pemesanan teh hitam, yang bernama teh Blacktea dan pemesanan teh hijau yang bernama Yasmintea. Teh ini berasal dari daerah Tegal, Jawa Tengah. Kemudian dilakukan pemasakan sekitar 15 menit dan langsung dipindahkan kedalam panci untuk didiamkan selama 5 menit untuk proses pendinginan. Setelah itu teh disaring, diaduk sampai merata dan ditakar menggunakan gelas takaran, kemudian dimasukkan kedalam box atau tempat tehnya dan siap untuk ditempatkan pada stand booth dan siap untuk dijual. Untuk penempelan label kemasan your tea dilakukan dengan mesin sealer. Untuk pembuatan standar resep teh yasmine 20 liter sebagai berikut: 1. Perbandingan komposisi bahan bakunya adalah Teh: Gula: Air = 250gram: 2,5Kg : 20 liter. 2. Panaskan air sebanyak 15 liter hingga mendidih. 3. Masukan daun the kering sebanyak 250 gram kedalam wadah panci. 4. Siramkan air yang sudah mendidih kedalam panci yang sudah berisi daun the, kemudian rendamkan hingga 15 menit, lalu ambil sari air tehnya dengan cara disaring. 5. Panaskan air sebanyak 5 liter hingga mendidih, kemudian masukkan gula 2,5 Kg, lalu aduk hingga rata. 6. Campurkan sari air teh dengan larutan air gula, kemudian aduk hingga rata.

5 Untuk pembuatan standar resep Blacktea 5 liter sebagai berikut: a. Perbandingan komposisi bahan bakunya adalah Teh: Air = 50 gram:5 liter. b. Panaskan air sebanyak 5 liter hingga mendidih. c. Masukan daun teh kering blacktea sebanyak 50 gram kedalam panci. d. Siramkan air yang sudah mendidih kedalam panci yang sudah berisi daun teh, kemudian rendamkan hingga 15 menit, lalu ambil sari air tehnya dengan cara disaring. e. Cara penyajiannya dapat ditambahkan susu atau rasa Nutrisari pada gelas Your Tea secukupnya. Peralatan dan bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Termos Es Termos es berfungsi sebagai tempat untuk membuat teh menjadi dingin. 2. Saringan Teh Saringan teh berfungsi untuk menyaring minuman teh agar ampas dari teh tidak masuk kedalam minuman teh. 3. Adukan Teh Adukan teh berfungsi untuk mengaduk teh sehingga teh menjadi lebih merata. 4. Timbangan Timbangan berfungsi untuk menimbang bahan baku teh. 5. Baju kaos Baju kaos berfungsi sebagai kostum dari tenaga marketing. 6. Gelas Platik Transparan Gelas platik transparan berfungsi sebagai tempat/kemasan minuman. 7. Mesin Sealer Mesin Sealer berfungsi untuk membungkus gelas dengan plastik. 8. Pemanas Air Pemanas Air berfungsi untuk memanaskan bahan baku teh. 9. Stand Booth Stand Booth berfungsi untuk menaruh produk Your Tea yang siap untuk dijual. 2. Keuangan

6 Keuangan dapat dijadikan sebagai salah satu kebutuhan primer dalam suatu kegiatan bisnis, apabila keuangan tidak lancar akan mengganggu proses produksi dan bukan tidak mungkin mengalami kemunduran yang berakibat pada kerugian. Usaha franchise Your Tea berasal dari modal pribadi pemilik. Sampai saat ini perusahaan belum pernah mengalami kendala pencatatan keuangan karena dilakukan setiap minggu dan pelaporan keuangan dilakukan setiap satu bulan sekali. Kondisi tersebut menjadi kekuatan perusahaan karena setiap keuntungan yang diperoleh dapat digunakan kembali untuk menambah modal, selain itu juga dengan tidak adanya beban hutang, maka perusahaan tidak perlu memaksakan diri untuk mendapatkan laba yang besar untuk membayar hutang. Menurut PT. Semestaguna Food and Beverage modal awal yang di butuhkan untuk membuat Perusahaan waralaba teh sekitar Rp , dimana modal tersebut di gunakan untuk pembelian bahan baku teh dan gelas sebesar Rp , pembuatan hak paten dan legalitas perusahaan sekitar Rp , dan sewa bangunan sekitar Rp , pertahun. 3. Sumberdaya Manusia Jumlah karyawan di PT Semestaguna Food & Beverage berjumlah enam orang, terdiri dari satu orang komisaris, satu orang direktur utama, satu orang direktur keuangan, satu orang manajer marketing dan dua orang tenaga marketing. Direktur utama mempunyai tanggung jawab dalam proses perencanaan dan pengontrolan jalannya suatu perusahaan. Sedangkan manajer marketing mempunyai tugas untuk mengawasi dan memberikan arahan dan tugas yang akan dilaksanakan oleh karyawan marketing. Hari kerja di PT. Semestaguna Food And Beverage dimulai pada hari senin sampai dengan hari sabtu. Sedangkan untuk jam kerjanya dimulai pada pukul sampai dengan pukul Gaji yang diberikan kepada seorang direktur utama adalah Rp per bulan, direktur keuangan Rp per bulan, manajer marketing Rp , per bulan, sedangkan untuk karyawan marketing sebesar Rp per bulan. 4. Pemasaran

7 Kegiatan pemasaran merupakan tindak lanjut dari kegiatan produksi. Perusahaan melakukan pemasaran melalui beberapa tahapan, yaitu membagikan brosur-brosur dengan berbagai pilihan paket yang ditawarkan. Paket yang ditawarkan mulai dari yang paling lengkap dengan biaya yang cukup tinggi sampai dengan paket sederhana dengan biaya yang terjangkau. Daftar paket yang ditawarkan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Paket yang Ditawarkan Franachise Your Tea, Tahun 2009 No Paket yang Ditawarkan Harga 1 Paket A 1) 1 buah counter kayu 2) 2 stel seragam 3) 2 buah arisona 20 liter (Box Teh) 4) 1 unit box es 5) 1 unit gelas takaran 6) 1 unit saringan teh Rp ,- 7) 1 unit adukan teh 8) 1 unit timbangan 9) 1 wisting kattle (pemanas air kapasitas 3,4 liter) 10) 1 unit panci diameter 30 cm 11) 1 unit mesin sealer 2 Paket B 12) 1 buah counter kayu 13) 2 stel seragam 14) 2 buah arisona 20 liter (Box Teh) Rp ,- 15) 1 unit box es 16) 1 unit mesin sealer 3 Paket C 17) 1 buah counter kayu 18) 2 stel seragam 19) 2 buah arisona 20 liter (Box Teh) 20) 1 unit box es 21) 1 unit gelas takaran Rp ,- 22) 1 unit saringan teh 23) 1 unit adukan teh 24) 1 unit timbangan 25) 1 wisting kattle (pemanas air kapasitas 3,4 liter) 26) 1 unit panci diameter 30 cm 4 Paket D 27) 1 buah counter kayu 28) 2 stel seragam 29) 2 buah arisona 20 liter (Box Teh) 30) 1 unit box es Rp ,- Sumber: PT Semestaguna Food & Beverage, Tahun 2009 Semakin lengkap paket yang ditawarkan, maka semakin besar peluang usaha Franchise yang ditawarkan oleh PT. Semestaguna Food & Beverage untuk bisa bersaing. Setiap konsumen yang ingin membeli Franchise Your Tea akan

8 diberikan pelatihan selama tiga hari. Pelatihan tersebut bertujuan agar pembeli dari Franchise Your Tea tidak mengalami kesulitan pada saat menjual produknya ke konsumen akhir. Produk yang dihasilkan perusahaan saat ini dipasarkan ke daerah Bogor, Cibinong, Depok, Bandung, Cimanggis dan Jakarta. Hingga saat ini permintaan franchise bervariasi mulai dari pembelian Paket A sampai pada pembelian Paket D. Saluran pemasaran yang dilakukan perusahaan terbagi menjadi: Marketing Produsen/Perusahaan Distributor Konsumen Konsumen Distributor Gambar 4. Saluran Pemasaran Your Tea, Tahun Lingkungan Eksternal Perusahaan Analisis lingkungan eksternal sangat dibutuhkan karena lingkungan eksternal merupakan keadaan yang tidak dapat dipastikan dapat dikendalikan secara langsung, sehingga memberikan dampak yang cukup besar Lingkungan Makro 1. Faktor Ekonomi Umumnya kondisi ekonomi memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap perkembangan suatu pelaku usaha yang terdapat pada suatu daerah tertentu. Jika kondisi ekonomi cenderung stabil bahkan menunjukan pertumbuhan kearah yang positif maka kondisi tersebut mendukung kelancaran usaha yang berkembang di suatu daerah tertentu dan dapat pula mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok usaha baru. Jika perekonomian cenderung kearah yang negatif maka akan terjadi sebaliknya, dimana kondisi ini dapat mengahambat kelancaran suatu usaha. Beberapa kekuatan ekonomi yang mempengaruhi usaha adalah pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. A. Pertumbuhan Ekonomi

9 Peningkatan Pertumbuhan ekonomi mendorong perubahan gaya hidup masyarakat sebagai dampak dari meningkatnya pendapatan. Daya beli masyarakat bogor selama empat tahun terakhir secara rata-rata meningkat sekitar 18,1% atau lebih tinggi diatas kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok. Jurnal Bogor, 4 February (2009). Hal ini mendorong perubahan gaya hidup masyarakat untuk membeli produk yang cepat saji dan mementingkan kesehatan. B. Tingkat Inflasi Melemahnya nilai rupiah menyebabkan harga barang pokok produksi menjadi naik. Kenaikan harga barang pokok produksi tersebut salah satunya disebabkan oleh inflasi yang berfluktuasi setiap tahun. Peningkatan inflasi ini merupakan ancaman bagi perusahaan. Untuk mengetahui mengenai perkembangan inflasi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Inflasi Di Indonesia Pada Tahun Tahun Inflasi (%) Laju Pertumbuhan (%) , ,60-61, ,59-0, ,10 68,44 Sumber: BPS, Tahun (2008) Berdasarkan Tabel 10, dapat diketahui bahwa pada tahun 2008, inflasi mengalami peningkatan sebesar 11,10 persen dibandingkan pada tahun 2006 dan 2007 yang hanya mengalami inflasi sebesar 6,60 persen dan 6,59 persen. Walaupun inflasi pada tahun 2008 tidak sebesar pada tahun 2005 yaitu sebesar 17,11 persen, tetapi sektor usaha Franchise teh terkena dampak langsung dari situasi tersebut. Dampak yang dirasakan dengan adanya kenaikan inflasi tersebut adalah harga bahan baku teh mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga pupuk. Sehingga dengan terjadinya kenaikan inflasi menjadi ancaman bagi pelaku usaha yang bergerak pada usaha Waralaba minuman teh. 2. Faktor Alam Alam berkaitan erat dengan kegiatan produksi perusahaan. Pemasar harus mewaspadai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan keempat dalam lingkungan alam, yaitu iklim, cuaca, peningkatan tingkat polusi, dan bencana. Faktor alam tidak bisa dihilangkan akan tetapi bisa dikurangi dengan

10 mengantisipasi hambatan-hambatan yang sudah terjadi dan mencari pencegahan selanjutnya. Faktor alam mempunyai dampak langsung terhadap kelangsungan usaha Waralaba minuman teh, dalam hal hujan yang turun secara terus-meneris dapat mengakibatkan penjualan menurun dan berdampak pada laba perusahaan. 3. Faktor Teknologi Peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam setiap bidang usaha cukup penting. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tuntutan dari setiap manusia untuk mengefisienkan setiap pekerjaan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya dirasakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang telah menggunakan teknologi modern. Namun, dilain pihak setiap bidang usaha telah turut merasakan dampak perkembangan teknologi tersebut. Perusahaan harus melakukan inovasi agar produk yang akan dipasarkan dapat dengan cepat diketahui dan dikonsumsi oleh konsumen. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada. Suatu terobosan teknologi dapat memberikan peluang yang baik, seperti waktu produksi yang semakin cepat, sehingga membuat efisiensi waktu agar produk yang dihasilkan dapat cepat di salurkan kepasar dan dapat menambah pangsa pasar dan produk yang semakin baik dengan teknologi yang semakin canggih. Salah satu contoh adalah perkembangan teknologi pada aspek pemasaran, yaitu perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi, informasi dan transportasi. Adanya perkembangan teknologi dalam bidang komunikasi, seperti adanya telepon dan handphone maka mempermudah komunikasi antara pelaku usaha dengan pelanggan ketika melakukan pemesanan produk atau antara pelaku usaha dengan pemasok bahan baku. Perkembangan teknologi dalam bidang informasi seperti adanya internet. Adanya internet dapat memudahkan pelaku usaha untuk memperkenalkan dan mempromosikan produknya secara lebih luas. Perkembangan teknologi dalam bidang transportasi seperti adanya pesawat terbang dapat mempercepat pendistribusian produk dari produsen ke konsumen. Untuk mendukung pemasaran produknya, PT Semestaguna Food and Beverage memanfaatkan perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi, informasi dan transportasi.

11 4. Faktor Politik dan Hukum Politik dan hukum yang terdiri dari undang-undang, kebijakan pemerintah, lembaga pemerintah dan kelompok berpengaruh pada keputusan penyusun strategi perusahaan. Di negara Indonesia, lingkungan politik memiliki pengaruh riil terhadap keberhasilan dan kegagalan melalui peluang dan ancaman bisnis yang ditimbulkan. Berikut ini merupakan beberapa peraturan dan kebijakan pemerintah yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan usaha Waralaba di Indonesia. A. Peraturan pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 Peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2007 berisi tentang pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan waralaba dengan cara pendidikan dan pelatihan waralaba, rekomendasi untuk memanfaatkan sarana perpasaran, rekomendasi untuk mengikuti pameran waralaba didalam negeri maupun luar negeri, pemberian penghargaan kepada waralaba terbaik, dan bantuan perkuat permodalan. B. Keputusan Menteri perdagangan dan perindustrian nomor 259/MPP/Kep/7/2007 Keputusan ini berisi tentang pelaksanaan dan aturan pendirian usaha waralaba, sehingga para pewaralaba memiliki aturan hukum yang jelas dan pasti dalam menjalankan usahanya. 5. Faktor Sosial Lingkungan sosial merupakan kekuatan luar yang mempengaruhi suatu perusahaan. Perilaku sekelompok masyarakat dalam suatu komunitas dapat merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, tetapi disisi lain dapat berupa ancaman yang harus dihindari. Keadaan sosial masyarakat terlihat dari gaya hidup dalam masyarakat tersebut. Gaya hidup merupakan bagian terpenting yang dapat mempengaruhi keputusan seseoarang untuk membeli suatu produk atau jasa. Gaya hidup masyarakat dapat diketahui dari berbagai macam faktor, salah satunya adalah dari mengkonsumsi suatu produk, walaupun sebenarnya produk tersebut belum tentu memberikan secara langsung bagi orang tersebut. Gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini cenderung mengarah ke sifat alamiah (back to nature). Masyarakat Indonesia lebih senang mengkonsumsi produk yang sifatnya alamiah tanpa penggunaan bahan-bahan kimia,

12 mementingkan adanya manfaat kesehatan dalam produknya, dan teh merupakan salah satu produk yang sedikit menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses produksinya. Sehingga dengan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia yang mengarah ke sifat alamiah, menjadi peluang bagi para pelaku usaha pewaralaba minuman teh untuk mengembangkan usahanya. Disuatu Negara maju, dengan meminum teh dapat memberikan manfaat yang cukup banyak, diantaranya dapat mencegah infeksi, dapat memutihkan gigi, perkuat tulang, mencegah kanker dan mengurangi terkena serangan jantung dan stroke Analisis Lingkungan Industri 1. Ancaman Masuk Pendatang Baru Masuknya pendatang baru dalam suatu industri menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang ada, yaitu perebutan pasar, perebutan sumberdaya produksi dan peningkatan kapasitas. Adanya persaingan yang semakin ketat, maka diperlukan strategi yang paling baik agar dapat mengurangi adanya ancaman masuk pendatang baru. Dengan demikian PT Semestaguna Food & Beverage harus memiliki keunggulan dan strategi-strategi yang baik agar dapat bersaing dipasar. Ancaman masuknya pendatang baru sangat tergantung pada hambatan dalam memasuki status industri yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, akses saluran distribusi, dan peraturan pemerintah. A. Kebutuhan Modal Pendirian Perusahaan Pewaralaba minuman teh tidak harus beroperasi pada skala usaha yang besar, tetapi tetap saja kebutuhan modal yang digunakan untuk membuka perusahaan pewaralaba minuman teh cukup besar. Hal ini dapat di lihat dari pembelian bahan baku teh dan gelas. Untuk minimal order pembelian bahan baku teh, sekitar 100 bungkus teh yang perbungkusnya seharga Rp , kemudian untuk gelas minimal ordernya sekitar 100 dus yang perdusnya seharga Rp Menurut PT. Semestaguna Food and Beverage modal awal yang di butuhkan untuk membuat Perusahaan waralaba teh sekitar Rp , dimana modal tersebut di gunakan untuk pembelian bahan baku teh dan gelas sebesar Rp , pembuatan hak paten dan legalitas

13 perusahaan sekitar Rp , dan sewa bangunan sekitar Rp , pertahun. B. Akses dalam Saluran Distribusi Untuk saluran distribusi, perusahaan sudah mempunyai saluran distribusi sendiri, sehingga akan menghambat pendatang baru yang akan masuk ke dalam industri ini. Hal ini disebabkan perusahaan berinteraksi dengan pelanggan berdasarkan kepercayaan sehingga sulit untuk membuat para pelanggan menjadi beralih. Sehingga dengan kesulitan dalam akses terhadap saluran pendistribusian membuat pendatang baru sulit untuk memasuki usaha pewaralaba teh. C. Peraturan Pemerintah Secara legal, masalah pengaturan tidak begitu berpengaruh terhadap pendatang baru yang ingin memasuki bisnis ini, karena pemerintah tidak membatasi atau menghambat kemungkinan masuknya perusahaan ke dalam industri dengan peraturan-peraturan tertentu. Peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2007 berisi tentang pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan waralaba dengan cara pendidikan dan pelatihan waralaba, rekomendasi untuk memanfaatkan sarana perpasaran, rekomendasi untuk mengikuti pameran waralaba didalam negeri maupun luar negeri, pemberian penghargaan kepada waralaba terbaik, dan bantuan perkuat permodalan. Hal ini malah mendukung pendatang baru untuk memasuki bisnis ini. D. Differensiasi produk Tingkat differensiasi produk yang dilakukan PT Semestaguna Food & Beverage terdiri dari empat paket, yaitu paket A, paket B, paket C dan Paket D. Hal ini bertujuan untuk memudahkan konsumen untuk membeli unit bisnisnya dengan berbagai macam pilihan yang sesuai dengan modalnya dan merupakan strategi untuk mengatasi persaingan diantara perusahaan sejenis ataupun para pendatang baru. Harganya berkisar dari Rp , sampai Rp yang termurah. 2. Tawar Menawar Pembeli Tawar menawar pembeli dipengaruhi oleh seberapa besar produk yang ditawarkan penting bagi konsumen, sifat produk yang dijual kepada pembeli yang

14 merupakan produk yang standar atau differensiasi. Bagi pembeli mutu produk sangat penting. Untuk itu produk yang dihasilkan perusahaan harus memiliki kualitas yang baik. Kekuatan tawar menawar pembeli cukup kuat sehingga pembeli dapat dengan mudah untuk beralih ke perusahaan lain. Pembelian bersaing dengan industri dengan cara harga dapat bersaing, mutu yang baik dan pelayanan yang diberikan cukup baik. Pelanggan dapat diartikan sebagai pembeli yang potensial yang dapat memberikan suatu keuntungan bagi perusahaan. Pelayanan yang diberikan harus lebih baik agar pelanggan menjadi nyaman dan loyal terhadap perusahaan. Hubungan perusahaan dengan kedua belah pihak harus selalu terjaga agar komunikasi yang telah dibangun tidak terputus. Pelanggan-pelanggan yang membeli waralaba your tea adalah distributor yang ada di daerah Cibinong.Umumnya hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pelanggan tersebut sangat baik. Selain itu, perusahaan memiliki kepercayaan kepada pelanggan tersebut. Hal ini terlihat dimana pelanggan tersebut umumnya membeli waralaba your tea dengan cara pembayaran dilakukan setelah pemesanan produk selanjutnya 3. Tawar Menawar Pemasok Pemasok adalah pihak yang memberikan input bagi perusahaan, baik secara berkesinambungan maupun tidak. Faktor-faktor mempengaruhi tawar menawar pemasok adalah konsentrasi dan dominasi pemasok dan sifat produk yang dijual kepada industri merupakan produk standar atau terdifferensiasi. Para pemasok bahan baku yang dibutuhkan dalam usaha pewaralaba teh dapat berada pada posisi tawar-menawar yang kuat. Dalam arti mereka dapat menaikan harga bahan baku yang dipasoknya atau menurunkan kualitas bahan yang diperlukan oleh para pelanggan. Para pemasok bahan baku tersebut dapat dikatakan kuat jika pemasok menguasai bahan baku tertentu dan pembeli bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. Para pemasok yang kuat akan sangat merugikan para pelaku usaha pewaralaba teh. PT Semestaguna Food & Beverage memiliki pemasok tetap dan menjalin hubungan baik dengan pemasok dalam hal bahan baku utama dan perlatan yang

15 digunakan. Hubungan baik yang dibina agar kerjasama yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Perusahaan memasok bahan baku teh hijau dan teh hitam dari Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan untuk bahan baku gelas dipesan dari PT. Starindo yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Umumnya perusahaan pemasok bahan baku tersebut merupakan perusahaan besar dan dalam menetapkan harga adalah pihak perusahaan pemasok bahan baku tersebut, dan pihak PT. Semestaguna Food and Beverage tidak dapat menetapkan harga yang ditetapkan oleh perusahaan pemasok. Berdasarkan penjelasan diatas, kekuatan tawar-menawar pemasok terhadap PT. Semestaguna Food and Beverage dapat dikatakan kuat. 4. Persaingan Antar Industri Sejenis Pesaing adalah perusahaan atau pedagang kecil yang bergerak di industri sejenis dengan jumlah produksi, harga dan kualitas yang sama, sehingga membuat suatu perusahaan merasa tersaingi dengan adanya perusahaan baru tersebut. Pesaing utama dari PT. Semestaguna Food and Beverage adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha pewaralaba teh. Persaingan dengan perusahaan sejenis terjadi karena perusahaan pesaing memiliki modal yang lebih besar, dan memiliki brand image (pencitraan) yang baik, karena perusahaan pesaing berdiri lebih dahulu di bandingkan dengan PT. Semestaguna Food and Beverage. Pesaing dari perusahaan tidak hanya dari Wilayah Bogor, tetapi dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Perusahaan pesaing dengan modal besar di tandai dengan adanya kepemilikan lahan untuk memproduksi teh, sehingga para pesaing dapat menurunkan tingkat harga penjualan bahan baku tehnya menjadi lebih rendah. Sedangkan pihak PT.Semestaguna Food and Beverage belum dapat meminimalkan biaya bahan baku teh, hal ini dikarenakan perusahaan memasok bahan baku teh dari perusahaan pemasok. Perusahaan pesaing yang memilki lahan perkebunan sendiri seperti Teh Poci, Teh Saring, Teh 2 Tang, dan Teh Upet. Hambatan untuk keluar dalam usaha pewaralaba teh ini cukup besar. Hal ini disebabkan karena pada awal usahanya membutuhkan modal yang sangat besar, diantaranya sewa lahan, pembelian bahan baku teh, pembelian bahan baku gelas, dan biaya operasional selama tiga bulan. Selama tiga bulan perusahaan

16 tidak memperoleh penerimaan tetapi selalu mengeluarkan biaya operasional. Hal ini yang menyebabkan besarnya hambatan untuk keluar dalam usaha pewaralaba teh. 5. Ancaman Produk Pengganti Produk subtitusi merupakan produk pengganti atau dapat dikatakan produk yang berbeda, tetapi sifatnyamenggantikan dengan apa yang dibuat dan dipasarkan oleh anggota industri serta dapat memenuhi kebutuhan. Keberadaan produk subtitusi ini akan membatasi potensi suatu perusahaan. Jika perusahaan tidak mampu meningkatkan daya saing, maka laba perusahaan dapat terancam. Produk subtitusi ini juga menjadi pilihan bagi konsumen. Produk subtitusi dari minuman teh Your Tea yaitu: minuman sari buah, air mineral. Minuman tersebut tidak jauh berbeda dilihat dari segi harga. Hal ini disebabkan karena minuman cepat saji Your Tea dengan sari buah dan air mineral memiliki segmentasi pasar yang sama, yaitu dapat mencakup semua kalangan, dari kalangan masyarakat bawah sampai kalangan masyrakat menengah keatas. Sehingga dengan adanya produk subtitusi dapat menjadi ancaman bagi PT. Semestaguna Food and Beverage. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia teh dikonsumsi baik disektor rumah tangga maupun bukan sektor rumah tangga seperti hotel, restoran, rumah makan, kantin dan kedai minuman. Indonesia sudah

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM USAHA

V GAMBARAN UMUM USAHA V GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Sejarah Singkat CV. Sari Hijau Lestari dan Your Tea CV. Sari Hijau Lestari didirikan pada pertengahan tahun 2008 oleh Bapak Agung Wibowo yang merupakan alumni IPB pada tahun

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 41 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia. Akibat dari krisis moneter ini, banyak perusahaan yang mempertahankan

Lebih terperinci

BISNIS TEH YANG HASILNYA MENGGIURKAN

BISNIS TEH YANG HASILNYA MENGGIURKAN BISNIS TEH YANG HASILNYA MENGGIURKAN VISI Menjadi perusahaan minuman yang unggul di Jawa Timur dan digemari oleh masyarakat luas. MISI - Memberikan harga yang sesuai bagi masayarakat - Memilih bahan baku

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini

Lebih terperinci

VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA Analisis lingkungan usaha adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan mencakup semua faktor, baik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara agraris yang dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor pertanian dapat berupa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan UD. TRIJAYA adalah sebuah home industry yang bergerak di bidang makanan ringan yang masih bersifat tradisional,

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Aspek pasar merupakan aspek yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Aspek pasar antara lain mengkaji potensi pasar baik dari sisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di gunakan sebagai alat komunikasi saja (telepon / sms), tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di gunakan sebagai alat komunikasi saja (telepon / sms), tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini dunia teknologi informasi terutama yang berkaitan dengan telekomunikasi sangat berkembang pesat. Ini ditandai dengan perkembangan internet, kemudian

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

(Diferentiated Marketing)

(Diferentiated Marketing) BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPOT RAWON SETAN DALAM MEMPERTAHANKAN KONSUMEN A. Implementasi Strategi Pemasaran Depot Rawon Setan 1. Analisis Strategi Pemasaran yang Membeda-bedakan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Qorina Andriyani 13030234013 / 2013 Dewi Firdausi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Dunia perekonomian sekarang ini telah berkembang dengan begitu pesatnya yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja mengakibatkan

Lebih terperinci

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan eksternal yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

Kisi-kisi instrumen Perusahaan

Kisi-kisi instrumen Perusahaan Kisi-kisi instrumen Perusahaan Variabel Indikator Pernyataan Pengaruh pemerintah Apakah kondisi politik, pemerintahan dan keamanan mempengaruhi terhadap penjualan produk dari PT. Fajar Jaya Teknik? Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, terutama dalam industri bisnis consumer goods. Bentangan bisnis saat ini, khususnya food and beverage company,

Lebih terperinci

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( ) Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( 08307144033 ) PROGRAM STUDI KIMIA JURDIK KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN

Lebih terperinci

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah

Lebih terperinci

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan Inkopas Sejahtera dalam menjalankan usahanya adalah melakukan kegiatan pembelian dan penjualan. Kegiatan pembelian dilakukan perusahaan

Lebih terperinci

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran Menyajikan aneka macam minuman segar di moment buka puasa maupun ketika hari lebaran tiba, menjadi salah satu rutinitas yang tak bisa dipisahkan dari

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1 FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1 Abstrak: Strategi pemasaran sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada sangat diperlukan untuk memberikan kepuasan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bahan baku Herbal dan Tea Extract yang didirikan pada tahun Saat ini CV. Dwi

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bahan baku Herbal dan Tea Extract yang didirikan pada tahun Saat ini CV. Dwi BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Profil perusahaan CV. Dwi Sarana Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bahan baku Herbal dan Tea Extract yang didirikan pada tahun 1999. Saat ini CV.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, dan mutu dari produk tersebut. Perusahaan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1).

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2006 BPS mencatat jumlah penduduk Indonesia mencapai 222 juta jiwa dengan laju pertumbuhan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Peluang bisnis musiman yang menjanjikan untung besar bagi para pelakunya, salah satunya saja seperti bisnis camilan kacang mete yang labanya semakin gurih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu bisnis yang banyak digeluti para pengusaha adalah bisnis rumah makan karena beranggapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat pesat secara

Lebih terperinci

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transformasi sektor pertanian ke sektor industri bagi negara berkembang seperti Indonesia tidaklah dapat dihindarkan, karena Indonesia beranjak dari negara agraris menuju

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan proses produksi yang menghasilkan bahan pangan, ternak serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumberdaya alam, tumbuhan dan atau

Lebih terperinci

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai? Bab 5 Aspek Teknis No 1. 5.1. Perencanaan Produk Berdasarkan data kuisioner yang terdapat pada bab 4, maka untuk menentukan perencanaan produk didapat data dari hasil penyebaran kuisioner sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari sektor agribisnis. Agribisnis merupakan suatu sistem yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, telah memicu suatu persaingan yang ketat dan sengit diantara perusahaanperusahaan yang

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan penduduk dunia khususnya di negara-negara Asia Tenggara menghendaki adanya pemenuhan kebutuhan bahan makanan yang meningkat dan harus segera diatasi salah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer. 1. Apa promosi yang dilakukan Family Doorsmeer?

DAFTAR WAWANCARA. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer. 1. Apa promosi yang dilakukan Family Doorsmeer? 78 Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA I. Karakteristik Seorang Informan a. Nama : b. Jenis kelamin : c. Umur : d. Pekerjaan : II. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer 1. Apa promosi

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan produksi minuman serbuk instan stomachica dilaksanakan pada tanggal 1 Februari sampai 30 Mei 2016 di Desa Tarub RT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta kegiatan bisnis, maka dibutuhkan strategi untuk menarik dan mempertahankan konsumen dan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer bagi manusia serta menjadi syarat utama bagi kelangsungan hidupnya. Makanan dan minuman juga merupakan faktor utama yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN

SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam memasarkan sebuah

Lebih terperinci

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual oleh: Sadam husen 1401100105 Dosen : Gema Arifrahara FAKULTAS INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan pola hidup masyarakat serta perubahan ekonomi mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat. Segi kepraktisan merupakan hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan jenis tanaman yang populer di dunia. Diawali oleh penemuan teh di Cina, tanaman ini mulai merambah ke berbagai negara lain, seperti Portugal,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi besar dalam pengembangan tanaman obat.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi besar dalam pengembangan tanaman obat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi besar dalam pengembangan tanaman obat. Iklimnya yang strategis memberi ruang bagi beragam spesies tanaman obat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Ekonomi nasional sedang mengalami perubahan yang pesat seiring dengan perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan persaingan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV.WOLKEN yang beralamat di Jl. Sempurna Ujung - Medan berdiri pada bulan Juni tahun 2010 yang diprakarsai oleh Bapak Bolas Lumbanbatu dengan modal

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Industri Minuman Tahun

I PENDAHULUAN. Industri Minuman Tahun I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk pasar yang sama. Industri pengolahan merupakan salah satu sektor ekonomi yang mampu

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan CV. Srikandi Jaya Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang general supplier yang men-supply sayur-mayur. Perusahaan ini berdiri pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL LAMPIRAN 77 78 LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL Tabel 1. Analisis ekonomi sampel 1 Jenis Produk Kuantitas Harga / potong Tahu 1. Mentah (4 kotak) 6600 potong Rp. 1000 2. Goreng Bahan (8 kotak) Baku Kuantitas 26400

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Pengusaha. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Pengusaha. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk LAMPIRAN Daftar Pertanyaan Pengusaha Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk 1. A. Dalam memproduksi roti bakery, apakah anda lebih mengutamakan tenaga kerja manusia daripada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan

I. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pertanian terus diarahkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitasi pertanian

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN 1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.

Lebih terperinci

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING 6.1 Analisis Lingkungan Usaha Kecil Menengah Sate Sop Kambing Usaha kecil menengah mempunyai peran yang strategis dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Program KERIPIK PISANG ANEKA RASA BERBASIS PEMASARAN KOPERASI SISWA SEKOLAH SEBAGAI BENTUK KERJA SAMA MUTUALISME.

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Program KERIPIK PISANG ANEKA RASA BERBASIS PEMASARAN KOPERASI SISWA SEKOLAH SEBAGAI BENTUK KERJA SAMA MUTUALISME. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Judul Program KERIPIK PISANG ANEKA RASA BERBASIS PEMASARAN KOPERASI SISWA SEKOLAH SEBAGAI BENTUK KERJA SAMA MUTUALISME. B. Latar Belakang Potensi produksi buah pisang di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perpindahan dari satu tempat ketempat lain. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perpindahan dari satu tempat ketempat lain. Dengan adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia karena transportasi berkontribusi besar pada kehidupan dalam kaitannya dengan aktivitas

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Analisis mengenai aspek pasar digunakan untuk mengkaji potensi pasar dari produk yoghurt Dafarm baik dari sisi permintaan, penawaran serta harga

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM 8.1 Tingkat Produktifitas UMKM Laju pertumbuhan nilai atau volume ouput tidak hanya menunjukkan tingkat kemampuan produksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia, sebagai penghasil devisa negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kacang-kacangan merupakan buah atau biji dari sebuah tumbuhan yang menjadi makanan yang banyak digemari dengan kandungan gizi yang sangat banyak. Dalam sebutir

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Kemitraan Definisi kemitraan diungkapkan oleh Hafsah (1999) yang menyatakan bahwa kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manuasia akan pangan merupakan hal yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia, baik dipandang dari segi kualitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Profil Perusahaan Data Perusahaan Kayla Florist 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist 2. Bidang Usaha : Papan Bunga 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang 4. Alamat Perusahaan : Jl.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Usaha Keberhasilan usaha dapat dilihat dengan cara melakukan analisis pendapatan. Komponen yang digunakan adalah biaya investasi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA (Tanggal 14 April 22 April 2014) No. TEORI KONSEP PERTANYAAN 1 Aspek Pasar (Husnan dan Muhammad 2005:40) 1. Konsep permintaan tersebut dapat diketahui bahwa variabel-variabel

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan Labuhbaru Barat Pekanbaru 1. Latar Belakang Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih Usaha

Lebih terperinci

Aspek ekonomi dan sosial

Aspek ekonomi dan sosial Aspek ekonomi dan sosial Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan, khususnya dibidang perekonomian masyarakat tempatan

Lebih terperinci

Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011

Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011 STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN UNIT PENGOLAHAN GULA SEMUT DENGAN PENGOLAHAN SISTEM REPROSESING PADA SKALA INDUSTRI MENENGAH DI KABUPATEN BLITAR Arie Febrianto M Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS DI SUSUN OLEH : NAMA : CORISUS TRISEPTIARAHARJO NIM : 10.11.4059 KELAS : S1 TI 2G SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010 / 2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MIE AYAM

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perusahaan Jamur NAD terdiri dari dua unit bisnis yaitu usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kemiskinan. Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa indonesia tidak hanya sebatas dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari kemiskinan. Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa indonesia tidak hanya sebatas dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang senantiasa giat meningkatkan perekonomian negara dalam segala bidang guna mensejahterakan masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Karya Perdana Kofienti merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan SO

Lebih terperinci

Bisnis Sampingan Pakaian Anak

Bisnis Sampingan Pakaian Anak Bisnis Sampingan Pakaian Anak Memilih segementasi pasar yang tepat bisa menjadi cara yang jitu merebut pasar. Di antaranya adalah pasar anak-anak antara umur 1-15 tahun. Anak-anak seumuran ini menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini makanan bukan hanya kebutuhan melainkan juga menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Peningkatan minat masyarakat untuk mengunjungi restoran disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis saat ini, membuat persaingan bisnis ritel menjadi semakin ketat. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), bisnis ritel atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, maka Indonesia dapat menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan

LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan L-1 LAMPIRAN 2 Kisi-kisi Instrumen L-2 Kisi-Kisi Pedoman Kuesioner Kisi-kisi segmentasi pasar (1,300) Variabel segmentasi pasar bisnis utama dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Dalam menjalankan usaha sebaiknya terlebih dahulu mengetahui aspek pasar yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh usaha yang akan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN oleh bapak Kuswandi (alm.), dengan status pemilikan pribadi atau

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN oleh bapak Kuswandi (alm.), dengan status pemilikan pribadi atau V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 PD Kaswari Lampion PD Kaswari Lampion merupakan perusahaan yang memproduksi moci dengan merek Moci Kaswari Lampion. Perusahaan ini menjual produknya secara langsung di toko

Lebih terperinci

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Imut, lezat, dan renyah!!! Paduan inilah yang berhasil membuat camilan cookies aneka rasa diminati konsumen di berbagai belahan dunia. Bila dulunya cookies diciptakan

Lebih terperinci