Metodologi Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III Metodologi Penelitian

Bab IV Hasil dan Pembahasan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

Gambar IV.12 memperlihatkan spektrum serapan FTIR untuk zeolit K-F dan Na-F.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

Bab III Metodologi Penelitian

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

3 Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

3.5 Karakterisasi Sampel Hasil Sintesis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

III. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

3 Metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian terhidung sejak bulan Juni 2013 sampai dengan

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi sampel dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. hingga bulan Desember Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 Percobaan. 3.1 Tahapan Penelitian Secara Umum. Tahapan penelitian secara umum dapat dilihat pada diagram alir berikut :

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

BAB III METODOLOGI III.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi, sintesis material konduktor ionik dan uji kinerja material

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 di

BAB 3 METODOLOGI. Analisis ketahanan..., Niken Swastika, FT UI, Universitas Indonesia

Bab III Metoda Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga September 2012 di

3 Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

III. METODE PENELITIAN

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan Penelitian dan karakterisasi FT-IR dilaksanakan di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan maret sampai juli 2013, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

3 Metodologi Penelitian

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III EKSPERIMEN. 1. Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

3 Metodologi Penelitian

3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

Transkripsi:

Bab III Metodologi Penelitian III. 1 Diagram Alir Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah penelitian laboratorium yaitu mensintesis zeolit K-F dari kaolin dan KOH, selanjutnya zeolit K-F diubah menjadi zeolit Na-F melalui metode pertukaran ion menggunakan larutan NaCl. Padatan-padatan yang terbentuk telah dikarakterisasi menggunakan difraksi sinar-x, spektroskopi FT-IR, dan mikroskop elektron (SEM). Bagian kedua adalah analisis kurikulum kimia tentang kimia padatan (solid state) di SMA. Dan bagian ketiga, membuat bahan (resource) pembelajaran kimia SMA yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku serta berkaitan dengan topik penelitian. Penelitian Bagian 2 Tahap analisis kurikulum kimia di SMA Bagian I Sintesis zeolit Na-F Bagian 3 Pembuatan Resource pembelajaran Karakterisasi Zeolit SEM FTIR XRD Gambar III. 1 Diagram Alir Penelitian 22

III. 2 Peralatan dan Bahan : Peralatan: 1. Peralatan gelas 2. Oven 3. Furnace 4. FTIR 5. XRD 6. Mikroskop electron 7. Termometer 8. Alat sentrifugasi 9. Indikator universal 10. Kantong dialisis 11. Pemanas elektrik 12. Pengaduk magnetik Bahan: 1. Kaolin dari Cicalengka, Jawa Barat. 2. Metakaolin yang disintesis melalui pemanasan kaolin pada suhu 600 ⁰C 3. NaOH dari Merck. 4. KOH dari Merck. 5. NaCl dari Merck. 6. Akuabides dari Laboratorium Kimia Fisika, ITB. 23

III. 3 Prosedur Penelitian III. 3. 1 Sintesis dan karakterisasi zeolit Sintesis zeolit Na-F terdiri atas beberapa tahap pekerjaan yaitu pemurnian kaolin alam, sintesis metakaolin, sintesis zeolit Na-F, dan langkah terakhir adalah karakterisasi padatan menggunakan XRD, FTIR, dan SEM. III. 3. 1. 1 Pemurnian Kaolin Alam Kaolin yang digunakan pada penelitian ini merupakan kaolin alam yang berasal dari Cicalengka, Jawa Barat. Kaolin alam dimurnikan dari pengotornya melalui metode dispersi dan dekantasi. Sebanyak 50 gram kaolin alam didispersikan ke dalam 1 liter akuabides, kemudian diaduk secara kontinu menggunakan pengaduk magnetik selama 2 jam. Hasil pengadukan didekantasi menggunakan gelas ukur 1 liter selama minimal 8 jam. Setelah itu diambil 10 cm fraksi teratas, kemudian disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 6000 rpm. Padatan hasil sentrifugasi dikeringkan dalam oven bersuhu 50-70 ⁰C selama sehari III. 3. 1. 2 Sintesis Metakaolin Kaolin dikalsinasi pada suhu 600 ⁰C selama minimal 10 jam untuk dijadikan metakaolin. III. 3. 1. 3 Sintesis Zeolit Cara 1: sebanyak 3,0 gram metakaolin direaksikan dengan 90 ml NaOH pekat (5 M) selama lebih dari 24 jam pada suhu 90 ⁰C sampai hari berikutnya, suspensi disentrifugasi, dan padatannya dicuci berulangkali dengan akuabides melalui 24

sentrifugasi atau menggunakan dialisis. Kemudian zeolit dikeringkan dalam oven dengan suhu 50-70 ⁰C selama sehari. Cara 2: sebanyak 3,0 gram metakaolin direaksikan dengan 90 ml KOH pekat (5 M) selama lebih dari 24 jam pada suhu 90 ⁰C sampai hari berikutnya, suspensi disentrifugasi, dan padatannya dicuci berulangkali dengan akuabides melalui centrifugasi atau menggunakan dialisis. Kemudian zeolit dikeringkan dalam oven dengan suhu 50-70 ⁰C selama satu hari. Padatan yang telah dikeringkan selanjutnya diolah menggunakan metode pertukaran ion. Prosedur yang digunakan terdiri dari 2 prosedur. Prosedur pertama, padatan disuspensikan dalam larutan NaCl 2 M, kemudian dipanaskan pada suhu 80 ⁰C dengan pengadukan kontinu selama 3 hari. Suspensi disentrifugasi, dan padatannya dicuci dengan akuabides, kemudian dikeringkan dalam oven bersuhu 50-70 ⁰C. Prosedur kedua, padatan disuspensikan dalam larutan NaCl 1 M dengan pengadukan kontinu selama 7 hari tanpa pemanasan. Suspensi disentrifugasi, dan padatannya dicuci dengan akuabides, kemudian dikeringkan dalam oven bersuhu 50-70 ⁰C. III. 3. 1. 4 Karakterisasi Padatan Padatan-padatan yang digunakan dalam penelitian ini maupun padatan hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan difraksi sinar-x, spektroskopi FTIR dan mikroskop elektron (SEM). Analisis dengan difraksi sinar-x Difraksi sinar X merupakan cara yang tepat, teliti, dan tidak merusak cuplikan untuk mengidentifikasi fasa-fasa kristal yang terdapat dalam suatu bahan. Serbuk zeolit dicetak terlebih dahulu dalam lempeng logam, kemudian langsung disinari oleh sinar X primer Cu Kα, λ= 1,5418 Å yang berasal dari tabung Coolidge (Xray tube), dengan kecepatan 2 cm/menit. Difraktogram direkam pada daerah 25

selang 2Ѳ (2⁰-30⁰) yang merupakan daerah karakterisasi untuk zeolit, dengan 2Ѳ adalah sudut difraksi. Analisis dengan FTIR Pengambilan spektrum infra merah menggunakan teknik pelet KBr, dimana 1-2 mg bubuk zeolit dicampurkan dengan sekitar 300 mg bubuk KBr. Dengan penekan hidrolik campuran dibuat menjadi lempengan tipis yang transparan, kemudian lempengan ini diambil spektrumnya. Analisis dengan Mikroskop Elektron (SEM) dan EDX Zeolit digerus halus, kemudian dengan bantuan ayakan (200 mesh) dilekatkan pada landasan yang sudah tersedia (holder). Landasan ditempatkan dalam alat coating (pelapisan) dengan emas (Au), selama 120 detik. Tebal lapisan yang terbentuk dapat dihitung dari perumusan: d = K V i t di mana: d = tebal lapisan (Å) K = tetapan ~ 0,17 V = tegangan (KV) i = kuat arus (A) t = waktu pelapisan (detik) Dengan landasan yang sudah dilapisi ini, diambil gambar (potret) dalam beberapa posisi dari kisi kristal zeolit. Kondisi pengambilan gambar bervariasi sesuai dengan morfologi permukaan kristal dan ketajaman gambar yang diinginkan. 26

III. 3. 2 Analisis Kurikulum Kimia SMA Pada bagian kedua ini telah dilakukan analisa terhadap kurikulum kimia SMA. Hal ini dilakukan untuk menganalisa materi pokok pada pembelajaran kimia di SMA yang memungkinkan dimasukkannya pembelajaran yang berkaitan dengan penelitian ini. Langkah kerja yang telah dilakukan : 1. Mengumpulkan sumber-sumber kurikulum KTSP kimia SMA. 2. Menganalisis kurikulum kimia SMA yang berkaitan dengan pembelajaran kimia padatan (solid state). 3. Memetakan bahasan tentang kimia kaolin, zeolit dan aplikasinya pada pembelajaran kimia padatan yang telah dianalisis. III. 3. 3 Pembuatan Resource Pembelajaran Pada bagian ketiga ini telah dibuat resource pembelajaran kimia SMA berdasarkan hasil analisa pada tahap kedua. Resource pembelajaran telah dibuat melalui beberapa langkah kerja : 1. Mengumpulkan bahan-bahan atau materi tentang kaolin, zeolit dan aplikasinya 2. Melakukan studi literatur dan analisis terhadap bahan atau materi yang ada. 3. Membuat resource pembelajaran dari bahan atau materi yang telah dianalisis. 27