PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK ANAK USIA DINI. Indra Zultiar Dosen Pendidikan Guru PAUD FKIP UMMI

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI UKG Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

EDISI : 5. KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU. Modul : Kompetensi Pedagogik Guru Soal-soal tentang Kompetensi Guru

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru

Kompetensi Dasar Indikator Esensial

KOMPETENSI DAN INDIKATOR DALAM PENILAIAN KINERJA GURU BAGI GURU MATA PELAJARAN/GURU KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 dari 14

Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru)

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS / GURU MATA PELAJARAN. NIP/Nomor Seri Karpeg. Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai Tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah:

1. Menguasai karakteristik peserta didik. Pengamatan & Pemantauan. 2. Menguasasi teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang Pengamatan

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KERJA PENGAWAS PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015

JURNAL. Profil Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Matematika UN PGRI Kediri

Sebelum Pengamatan. Selama Pengamatan. Setelah Pengamatan

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU MATA PELAJARAN / KELAS PERMENNEGPAN dan RB No:16/2009 Dipersembahkan oleh: St. Rudi Muryanta, S.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU

: FARMASI INDUSTRI Mengenal karakteristik peserta didik Menganalisis potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu

BAB III METODE PENELITIAN. model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

KISI-KISI UJI KOMPETENSI GURU ( UKG ) tentang karakteristik peserta peserta didik dalam setiap. Distribusi Tenaga Listrik

BAB I. Pendahuluan. usia tersebut otak anak tidak mendapat rangsangan yang maksimal, maka potensi otak anak

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATERI PEDAGOGIK GURU KELAS PAUD/TK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik Jenis dan cara penilaian : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan dan Pemantauan)

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PERANGKAT PKG

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN

ATASAN PEJABAT PENILAI

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

KEPERAWATAN GIGI (577)

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB II KAJIAN TEORETIS

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA GEMOLONG KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PENINGKATAN KINERJA GURU PAUD PAUD DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK. Oleh: Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

2015 MINAT SISWA SMA KELAS XII KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG TERHADAP PROGRAM STUDI S1 PGPAUD FIP UPI

Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik. : Horale Tua Simanullang, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bijaou (Hurlock, 1980: 5) menjelaskan bahwa usia 2-5 tahun merupakan

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PROGRAM TRAINING CONSULTANT TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI EDUCATION LABORATORY BANDUNG

KATA KUNCI: GURU PROFESIONAL, KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL, KINERJA

KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL SERGUR 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi sosial yang diakselerasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MATA PELAJARAN : MEKATRONIKA JENJANG PENDIDIKAN : SMK

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,

PERAN GUGUS PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PAUD NON FORMAL DI KECAMATAN CIRANJANG KABUPATEN CIANJUR

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pendidikan Guru Agama (PGA) Muhammadiyah Sambi. PGA Muhamadiyah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA SISWA KELOMPOK A TK ISLAM MARDI SIWI PAJANG LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

KISI-KISI PENGEMBANGAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan

Transkripsi:

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK ANAK USIA DINI Indra Zultiar Dosen Pendidikan Guru PAUD FKIP UMMI indrazultiar@gmail.com Leonita Siwiyanti Dosen Pendidikan Guru PAUD FKIP UMMI leony23amr@gmail.com Abstrak: Seorang pendidik pada lembaga pendidikan anak usia harus memenuhi syarat menjadi pendidik PAUD. Syarat yang harus dikuasai adalah memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai oleh guru dan merupakan kompetensi khas yang membedakan guru dengan profesi lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaf dengan metode survey yang bersifat menjelaskan suatu fenomena yang terjadi dewasa ini pada pendidik anak usia dini. Analisa data yang digunakan adalah analisa statistik deskripstif yaitu analisa yang penyajian datanya melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, dan sebagainya. Hasil dari peneletian ini adalah bahwa kompetensi pedagogik pendidik anak usia dini di kota Sukabumi sudah cukup baik dari tujuh aspek yang di nilai. Dan aspek yang paling berperan adalah aspek ketiga yaitu penguasaan guru dalam pengembangan kurikulum dalam pembelajaran. Kata Kunci : Kompetensi Pedagogik, Pendidik Anak Usia Dini PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dijelaskan dalam UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 28 yang menjelaskan tentang maksud dari PAUD adalah pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. PAUD jalur formal berupa Taman Kanak-kanak (TK) Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat, sedangkan PAUD nonformal bentuknya adalah Kelompok Bermain (KB),Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan anak usia dini, maka diperlukan pendidik yang berkompeten dan profesional dalam mengelola pendidikan dan pembelajaran. Pendidik adalah guru profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan megevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah (UU mor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen). Pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang penting dalam melaksanakan program pengajaran di sekolah. Pendidik merupakan pembimbing siswa sehingga keduanya dapat menjalin hubungan emosional yang bermakna selama proses penyerapan nilai-nilai dari lingkungan sekitar. Apabila ingin menjadi seorang pendidik pada lembaga pendidikan anak usia dini ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dengan kata lain, tidak semua orang bisa menjadi pendidik meskipun tidak dipungkiri banyak orang yang dengan mudahnya dapat menjadi pendidik PAUD, khususnya di Indonesia. Padahal bila melihat dari kualifikasi akademik maupun kompetensi-kopetensi lainnya, banyak diantara mereka yang belum memenuhi persyaratan ideal yang ditetapkan. Oleh karenanya, tidak heran jika dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini selama ini belum dapat berjalan dengan maksimal. Ada empat kompetensi yang harus dikuasai oleh pendidik yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Seperti yang tercantum dalam UU. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat 1. Dari Utile Jurnal kependidikan 156

keempat kompetensi tersebut, salah satu kompetensi yang penting adalah kompetensi pedagogik. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi : pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya. Mengingat perkembangan PAUD yang sedang menjamur di Indonesia, maka perkembangan PAUD di kota Sukabumi juga berkembang dengan pesat. Dimana dari 7 (tujuh) kecamatan yang ada di kota Sukabumi sudah memiliki 232 lembaga PAUD formal dan non formal, terdiri dari Taman Kanak-Kanak 60 lembaga, Kelompok Bermain 119 lembaga, Taman Penitipan Anak 5 lembaga, Satuan Pendidikan Sejenis 48 lembaga. Dengan jumlah guru sebanyak 1045 terdiri dari guru Paud Formal sebanyak 310 orang dan guru Paud n Formal 735 orang. Melihat jumlah pendidik PAUD yang sangat banyak di kota Sukabumi, namun tidak diketahuinya gambaran tentang kemampuan pedagogik setiap pendidik PAUD dan pengusaan kompetensi pedagogik dalam mengelola pembelajaran kelompok bermain secara efektif dan benar. Oleh sebab itu, penelitian ini akan mencoba mendapatkan profil kompetensi pedagogik pendidik anak usia dini di Kelompok Bermain Kota Sukabumi. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yakni penelitian yang datanya berupa angka-angka. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dengan desain survey, yaitu metode yang bersifat menjelaskan suatu fenomena yang terjadi dewasa ini pada Pendidik Anak Usia Dini. Maksudnya penjelasan atau hal-hal yang berkaitan dengan menjelaskan, baik menjelaskan peristiwa atau keadaan sekarang atau keadaan yang akan datang (prediction). Menjelaskan berarti menerangkan mengapa ada atau terjadi, atau apa yang akan ada atau terjadi. Sering pula disebut penelitian pengujian (verificative research). Penelitian ini berfungsi mencari profil kompetensi pedagogik pendidik kelompok bermain di kota Sukabumi. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara metode survey. Survey dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu kuesioner dan wawancara, maka untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan salah satu cara, yaitu dengan menyebar kuesioner (angket). Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. (Sugiyono, 2012 : 207) Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain, adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Kompetensi Pedagogik Pendidik Anak Usia Dini Di Kelompok Bermain Kota Sukabumi 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual. Pengukuran seorang pendidik dalam menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, kultural, emosional dan intelektual dapat Utile Jurnal kependidikan 157

dilakukan melalui 7 (tujuh) indikator, yaitu : a. Guru selalu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik (fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latarbelakang budaya) peserta didik untuk membantu proses pembelajaran. b. Guru mengidentifikasi karakteristik belajar (audio, visual, audio visual, kinestetik) setiap peserta didik di kelasnya. c. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. d. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda. e. Guru mencoba mengetahui penyebab enyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya. f. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta g. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb) Adapun hasil dari pengukuran 7 indikator diatas adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Penguasaan karakteristik peserta didik 1 2.63 Cukup Baik 2 2.7 Cukup Baik 3 2.8 Cukup Baik 4 2.7 Cukup Baik 5 2.87 Cukup Baik 6 2.83 Cukup Baik 7 2.97 Cukup Baik Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa seorang pendidik dalam menguasai karakteristik peserta didik untuk meningkatkan kompetensi pedagogik di kota Sukabumi sudah cukup baik. Namun indikator yang paling menonjol adalah dalam hal guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolokolok, minder, dsb). Hal tersebut dikarenakan pendidik dalam melakukan aktivitas pembelajaran harus bersikap adil, tidak membedabedakan peserta didik walaupun kadang daya tangkap atau kekurangan peserta didik berbeda, sehingga yang menjadi kelemahan atau kekurangan tersebut dalam pembelajaran bukan sebagai penghambat. 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang men Dan mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. Dalam mengukur penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dapat Utile Jurnal kependidikan 158

dilihat dari 9 (sembilan) indikator, yaitu : a. Menguasai teori belajardan prinsip-prinsip pembelajaran yang men b. Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. c. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk belajar. d. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi. e. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut. f. Guru menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran. g. Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar peserta h. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran mapun proses belajar peserta i. Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya. Tabel dibawah ini menjabarkan hasil pengukuran 9 indikator yang mempengaruhi kompetensi pedagogik dalam penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran. Tabel 4.2. Menguasai Teori Belajar Dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Yang Mendidik 1 2,9 Cukup Baik 2 2,8 Cukup Baik 3 2,9 Cukup Baik 4 2,9 Cukup Baik 5 2,9 Cukup Baik 6 2,9 Cukup Baik 7 2,9 Cukup Baik 8 2,7 Cukup Baik 9 3 Sangat Baik Berdasarkan pengukuran tabel diatas maka dalam penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran bagi seorang pendidik pada umumnya sudah cukup baik, dan dalam hal memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya seorang pendidik sudah sangat baik dan menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik pen 3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik Dalam mengukur seorang pendidik untuk menyelenggarakan kegiatan Utile Jurnal kependidikan 159

pengembangan kurikulum, maka dapat ditinjau dari 5 (lima) indikator, yaitu : a. Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan menggunakan RPH sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. b. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta c. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan. d. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran. e. Guru memilih materi embelajaran yang 1). Sesuai dengan tujuan pembelajaran, 2). Tepat dan mutakhir, 3). Sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, 4). Dapat dilaksanakan di kelas, 5). Sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta Hasil pengukuran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3 Pengembangan Kurikulum 1 2,87 Cukup Baik 2 2,87 Cukup Baik 3 2,87 Cukup Baik 4 2,97 Cukup Baik 5 2,93 Cukup Baik Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dalam mengembangkan kurikulum bagi seorang pendidik sangat penting, namun hampir seluruh pendidik masih cukup baik melaksanakan proses pengembangan kurikulum. Dimana pada indikator guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran paling berperan dalam meningkatkan kompetensi pedagogik pendidik untuk mengembangkan kurikulum yang mereka gunakan dalam pembelajaran. 4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraaan kegiatan pengembangan yang mendidik Begitu pula dalam pengukuran kegiatan pembelajaran yang mendidik dapat diketahui dari 8 (delapan) indikator peningkatan kompetensi pedagogik seorang pendidik, yaitu: a. Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. b. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik c. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta d. Guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran. e. Guru melaksanakan aktivitas embelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik tertekan. f. Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, Utile Jurnal kependidikan 160

bukan semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi. g. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta h. Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif. Hasil pengukurannya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.4 Kegiatan belajar yang mendidik 1 2,67 Cukup Baik 2 2,97 Cukup Baik 3 2,83 Cukup Baik 4 2,67 Cukup Baik 5 2,87 Cukup Baik 6 2,83 Cukup Baik 7 2,83 Cukup Baik 8 2,87 Cukup Baik Dengan melihat hasil pengukuran tersebut, dapat disimpulkan dari 8 indikator yang menjelaskan tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraaan kegiatan pengembangan yang mendidik sudah cukup baik dikuasai oleh para pendidik PAUD di kota Sukabumi. Dan indikator yang paling menonjol adalah kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta 5. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki Guna mengukur penguasaan dalam pengembangan potensi peserta didik dapat kita lihat pada 7 (indikator) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik pendidik, yaitu: a. Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan bentuk penilaian yang dibuat. b. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan pola belajar masing-masing c. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta d. Guru aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap peserta e. Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta f. Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajar masingmasing. g. Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan. Tabel dibawah ini menjabarkan hasil pengukuran tersebut. Tabel 4. 5 Pengembangan Potensi Peserta Didik 1 2,3 Cukup Baik 2 2,1 Cukup Baik 3 2,4 Cukup Baik 4 2,2 Cukup Baik 5 2,3 Cukup Baik 6 2,27 Cukup Baik 7 2,2 Cukup Baik Utile Jurnal kependidikan 161

Dapat kita lihat bahwa dalam memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki pada umumnya penguasaan pendidik dalam kategori ini cukup baik, dan yang menonjol pada indikator tersebut adalah seorang guru cukup baik dalam merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta 6. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik Dalam penilaian kompetensi pedagogik pendidik dapat diukur berdasarkan cara berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, dan dijabarkan pada 4 (empat) indikator yang mendukung, yaitu : a. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui emahaman dan menjaga partisipasi peserta b. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta c. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara cepat, benar, dan mutakhir tanpa mempermalukannya. d. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antar peserta Hasil penilaian indikator-indikator tersebut diterjemahkan dalam tabel berikut ini, Tabel 4.6 Komunikasi dengan Peserta Didik 1 2,27 Cukup Baik 2 2,3 Cukup Baik 3 2,23 Cukup Baik 4 2,03 Cukup Baik Disini dapat kita lihat penilaian dari keempat indikator tersebut menunjukkan bahwa komunikasi dengan peserta didik yang dilakukan pendidik PAUD di kota Sukabumi sudah cukup baik. Dan indikator yang paling menonjol adalah dimana guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta 7. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Unsur terakhir yang kami nilai dalam peningkatan kompetensi pedagogik para pendidik PAUD di kota Sukabumi adalah membuat penilaian dan evaluasi pada proses dan hasil belajar peserta didik dengan indikator sebagai berikut: a. Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPPH. b. Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian. c. Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta d. Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya dan dapat membuktikannya melalui catatan. e. Guru memanfaatkan hasil penilaian sebgai bahan penyusun rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. Kemudian kelima indikator diukur dan dijelaskan dalam tabel dibawah ini: Utile Jurnal kependidikan 162

Tabel 4.7 dan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar 1 2,17 Cukup Baik 2 2,03 Cukup Baik 3 1,87 Kurang Baik 4 1,97 Kurang Baik 5 1,97 Kurang Baik Berdasarkan penjelasan tabel tersebut, dapat diketahui pada umumnya para pendidik PAUD masih kurang sekali dalam melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar. Namun yang paling menonjol dengan nilai yang cukup baik adalah guru telah menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPPH. B. Aspek yang Paling Berperan Dalam Kompetensi Pedagogik Pendidik Anak Usia Dini Di Kelompok Bermain Kota Sukabumi. Pada penjelasan diatas terdapat 7 (tujuh) aspek yang menjadi alat ukur untuk mengetahui nilai kompetensi pedagogik pendidik PAUD di kelompok bermain kota Sukabumi. Berdasarkan hasil pengukuran tujuh aspek tersebut dengan menggunakan interval, maka dapat diketahui aspek yang paling berperan adalah aspek ketiga, yaitu mengenai penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik (kurikulum). Hal ini dapat dilihat walaupun hasil terbesar pengukuran adalah 1.322 pada aspek kedua penguasaan teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran, namun yang memiliki selisih dengan nilai terbaik yang paling sedikit adalah aspek ketiga, dengan hasil penilaian 741 dari nilai tertinggi 765. Sedangkan untuk aspek kedua dengan nilai 1.322 dari nilai tertinggi 1.377. Selisih aspek ketiga adalah 25 poin, sedang aspek kedua sebanyak 55 poin. Jadi aspek yang paling berperan dalam peningkatan kompetensi pedagogik pendidik PAUD di kota Sukabumi adalah aspek ketiga yaitu penguasaan pada pengembangan kurikulum dalam kegiatan pembelajaran. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan terhadap Pendidik Anak Usia Dini di kelompok Bermain di kota Sukabumi, kami dapatkan hasil sebagai berikut: 1. Dalam melakukan penilaian kompetensi pedagogik pada pendidik AUD dibuat 7 aspek dan dijabarkan dalam 45 indikator yang dapat dijadikan ukuran penilaian tersebut. 2. Profil kompetensi pedagogik pendidik anak usia dini di kelompok bermain di kota Sukabumi, memiliki rata-rata penilaian yang cukup baik. 3. Dan aspek yang paling berperan dalam penilaian kompetensi pedagogik pendidik AUD adalah dalam hal pengembangan kurikulum dalam pembelajaran di kelompok bermain pada sekolah masing-masing. DAFTAR PUSTAKA Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung : Dewa Ruchi. Arikunto, S.( 2002). Prosedur Suatu Penelitian : Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima. Jakarta : Rineka Cipta Denham, S., A., & Queenan, P. (2003). Preschool Emotional Competence: Pathway To Sosial Competence. Journal Of Child Development. Vol. 74, 1, 238-256. Heriati, T. (2008). Modul Profesi Keguruan. Bandung: UNPAS. Moleong, J. Lexy. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Rosdakarya: Bandung. Utile Jurnal kependidikan 163

Martani, W., & Adiyanti, M., G. (1991). Kompetensi Sosial Dan Kepercayaan Diri Remaja. Laporan Penelitian (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Papalia, D., E., Olds, S., W., & Feldman, R., D. (2002). A Chlid s World, Infancy Through Adolescence. Ninth Edition. New York, USA: Mcgraw- Hill Companies, Inc. Peraturan Pemerintah. (2009). Peraturan Pemerintah.58 Tahun 2009. Undang-undang.13 Tahun 2003 UU pasal 13 ayat 1. Tentang Satuan Pendidikan. Undang-undang.14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. Undang-undang. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suryabrata, S. (2003). Metodelogi Penelitian. Jakarta : Rajawali. Utile Jurnal kependidikan 164