Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta)

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMK Negeri 2 Kediri)

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

Arif Munandar 1, Achmad Lukman 2 1 Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta, Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta

Penerapan Algoritme Genetika Untuk Penjadwalan Latihan Reguler Pemain Brass Marching Band (Studi Kasus: Ekalavya Suara Brawijaya)

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD.

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 1 Turatea)

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY EVOLUSI PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

Satrio Agung Wicaksono 1, R. Arief Setiyawan 1, Budi Darma Setiyawan 1, Ari Hernawan 1, Rizal Setya Perdana 1

Optimasi Penjadwalan Kuliah Pengganti Menggunakan Algoritme Genetika

PENGGABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN TABU SEARCH UNTUK PENGEMBANGAN METODE PENJADWALAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SKRIPSI

PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN ALGORITME GENETIKA

Optimasi Penjadwalan Damping Mahasiswa Difabel Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus PSLD Universitas Brawijaya)

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut Univesitas Timetabling Problems (UTP). Permasalahan ini dilihat dari sisi

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

Penerapan Konsep Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Kegiatan Perkuliahan Semester Ganjil Kurikulum 2012 di Jurusan Matematika FMIPA UNSRI

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG

TAKARIR. algorithm algoritma/ kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. kesalahan program

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service (Studi Kasus: Biro Perjalanan Kangoroo)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP

Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENJADWALAN KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TESIS

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

PENEMPATAN MAHASISWA PESERTA MATA KULIAH UMUM DENGAN ALGORITMA GENETIK DI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH)

PENERAPAN METODE ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN PERAWAT (Nurse Schedulling Problem)

PREPROCESSING DATA DAN REPRESENTASI ORGANISME ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH PADA PERMASALAHAN PENJADWALAN PRAKTIKUM PERGURUAN TINGGI

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

PENJADWALAN UJIAN AKHIR SEMESTER DENGAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNESA)

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Lingkup Metode Optimasi

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

SISTEM PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PADA JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM KASUS PENJADWALAN KULIAH SKRIPSI VALENTINA SIAHAAN

Pencarian Rute Optimum Menggunakan Algoritma Genetika

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Evolution Strategies pada PT. Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP 7 Stasiun Besar Kediri

ABSTRAK. Kata kunci : Algoritma Genetik, Penjadwalan. i Universitas Kristen Maranatha

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

DAFTAR ISI. viii. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Metode Hybrid Algoritma Genetika Dan Algoritma Koloni Semut

Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5

Optimasi Menu Makanan Untuk Pemenuhan Gizi Penderita Kanker Dengan Algoritme Genetika

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIK UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM (STUDI KASUS: SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA MEDAN)

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan Metode AHP dan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Telkom Witel Kediri)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA

IMPLEMENTASI METODE ALGORITMA GENETIKA PADA APLIKASI OTOMASI PENJADWALAN PERKULIAHAN ANDRE ARSYAN JORDIE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

BAB 2 LANDASAN TEORI

MENGUKUR KINERJA ALGORITMA GENETIK PADA PEMAMPATAN MATRIKS JARANG

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

Optimasi Asupan Makanan Harian Ibu Hamil Penderita Hipertensi Menggunakan Algoritme Genetika

Penerapan Evolution Strategies untuk Optimasi Travelling Salesman Problem With Time Windows pada Sistem Rekomendasi Wisata Malang Raya

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

ABSTRAK. Kata kunci: Optimasi Penjadwalan, Algoritma Genetik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ISSN IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN INSTRUKTUR TRAINING ICT UIN SUNAN KALIJAGA

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

BAB 1 PENDAHULUAN. manfaatnya meliputi segala aspek kehidupan manusia. agar tujuan tercapai merupakan hal yang penting dalam masalah penjadwalan.

PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: Stasiun Kereta Api Bandar Khalipah Medan)

ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES)

Transkripsi:

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1535-1542 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta) Radita Noer Pratiwi 1, Imam Cholissodin 2, Putra Pandu Adikara 3 Program Studi Teknik Informatika, Email : 1 raditapratiwi09@gmail.com, 2 imamcs@ub.ac.id, 3 adikara.putra@ub.ac.id Abstrak Penjadwalan merupakan salah satu masalah komputasi yang sulit untuk penyelesaiannya. Permasalahan dalam penjadwalan juga terjadi di SMA Negeri 3 Surakarta yang mana sekolah tersebut sudah menerapkan kurikulum 2013 dengan program sistem satuan kredit semester (sks) yang dalam pelaksanaannya terdiri dari dua program yaitu program 4 semester dan program 6 semester. Algoritme genetika merupakan suatu metode pencarian yang bisa digunakan untuk memperoleh solusi yang optimal. Representasi kromosom pada penelitian ini terdiri dari dua segmen, yaitu dengan panjang kromosom 748 untuk program 6 semester dan 86 untuk program 4 semester. Hasil solusi optimal didapat dari pengujian yang dilakukan sebanyak 10 kali yang menghasilkan nilai parameter optimal yaitu ukuran populasi 600 individu, jumlah generasi 1000 kali, nilai cr 0,5 dan nilai mr 0,5. Hasil solusi optimal berupa jadwal mata pelajaran untuk program 6 semester dan program 4 semester didapat dari nilai fitness tertinggi yaitu 0,16208. Hasil solusi yang didapat dari nilai fitness yang tertinggi tersebut belum optimal karena masih terdapat pelanggaran pada batasan dalam penjadwalan mata pelajaran SMA Negeri 3 Surakarta. Kata kunci: penjadwalan, mata pelajaran, algoritme genetika Abstract Scheduling is one of the most difficult computing problems to solve. Problems in scheduling also occur in SMA Negeri 3 Surakarta which has implemented the 2013 curriculum with the system of university credit unit which for the implementation consists of two courses, namely 4 semester program and 6 semester program. Genetic algorithm is a search method that can be used to obtain optimal solution. Representation of chromosome in the research is divided into two segments, those ares chromosome length 748 for 6 semester program and 86 4 semester program. The optimal solution is obtained from the test that conducted 10 times and obtained the optimal parameter value of population size 600 individuals, the number of generations 1000 times, the value of cr 0.5 and the value mr 0.5. The results of the optimal solution in the form of course schedules for the 6 semester program and 4 semester program obtained from the highest fitness value of 0.16208. The result of the solution obtained from the highest fitness value is not optimal because there are still violations on the constraint in the scheduling of the courses in SMA Negeri 3 Surakarta. Keywords: scheduling, course, genetic algorithm. 1. PENDAHULUAN Penjadwalan merupakan salah satu masalah komputasi yang sulit untuk penyelesaiannya. Tujuan dalam penjadwalan ialah untuk menemukan slot waktu yang tepat untuk beberapa tugas atau pekerjaan dengan kebutuhan sumber daya yang terbatas. SMA Negeri 3 Surakarta merupakan sekolah negeri yang sudah mulai menerapkan pembelajaran berbasis Sistem Kredit (SKS) sesuai pada Kurikulum 2013 tahun ajaran 2016/2017. Untuk tahun ajaran pertama, terdiri dari kelas dengan sistem pembelajaran 4 semester dan sistem pembelajaran 6 semester. Tiap sistem tersebut mempunyai slot waktu pelajaran yang berbeda dalam proses pembelajarannya. Hal tersebut menjadi masalah dalam pembuatan jadwal mata pelajaran. Penanganan masalah dalam penjadwalan mata Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 1535

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1536 pelajaran menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk kelancaran dalam proses belajar mengajar. Dalam penyusunan jadwal mata pelajaran harus disesuaikan dengan ketersediaan guru, waktu mengajar, mata pelajaran yang diampu tiap guru, dan porsi waktu tiap guru. SMA Negeri 3 Surakarta sebelumnya telah menggunakan aplikasi untuk penjadwalan mata pelajaran, tetapi dalam menyusun jadwal mata pelajaran masih mengalami kendala karena penggunaan aplikasi tersebut memberikan hasil yang kurang optimal dimana masih banyak terjadi bentrok serta tidak tepat antara ketersediaan guru, waktu mengajar, dan batasan-batasan dalam pembuatan jadwal mata pelajaran. Oleh sebab itu biasanya dilakukan perbaikan secara manual hingga penjadwalan mata pelajaran dinilai tepat. Cara seperti ini menjadi tidak efisien karena memerlukan waktu yang lama. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, komponenkomponen yang digunakan untuk penyusunan jadwal mata pelajaran, yaitu ketersediaan guru, mata pelajaran, porsi waktu mengajar setiap guru, serta waktu yang dibutuhkan dalam mengajar. Salah satu cabang ilmu Evolution Algorithms yang banyak dikenal ialah algoritme genetika. Algoritme genetika bisa digunakan untuk permasalahan optimasi. Algoritme genetika merupakan metode untuk menyelesaikan permasalahan optimasi dengan model matematika yang kompleks (Mahmudy, 2013). Algoritme genetika juga telah digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi penjadwalan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari (2015) yang membahas tentang penggunaan algoritme genetika untuk mengoptimasi masalah penjadwalan mata pelajaran dengan studi kasus SMPN 1 Gondang Mojokerto. Penelitian kedua oleh Ilmi (2015) penelitian yang menyelesaikan masalah penjadwalan perawat dengan menggunakan algoritme genetika. Penelitian ketiga oleh Seisarrina (2016) yang menyelesaikan masalah penjadwalan pengawas ujian semester dengan menggunakan algoritme genetika untuk studi kasus Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut telah membuktikan bahwa algoritme genetika dapat digunakan dalam menyelesaikan permasalahan tentang penjadwalan. Penelitian ini mengimplementasikan algoritme genetika untuk masalah optimasi penjadwalan mata pelajaran di SMA Negeri 3 Surakarta. 2. DASAR TEORI Jadwal adalah pembagian waktu yang didasarkan pada rencana pengaturan dari urutan kerja, selain itu juga jadwal adalah sebagai rencana atau tabel kegiatan yang berisi pembagian waktu pengerjaan yang jelas dan rinci, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penjadwalan merupakan salah satu permasalahan yang sulit untuk diselesaikan. Tujuan dalam penjadwalan adalah untuk menemukan slot waktu yang sesuai untuk beberapa tugas yang memerlukan sumber daya terbatas. Dalam permasalahan tersebut, constraints atau batasan dalam masalah dapat bervariasi dan mungkin ada beberapa tujuan yang berbeda. Contohnya, dalam beberapa kasus mungkin bertujuan untuk meminimalkan panjang total periode waktu yang lebih dari beberapa tugas yang telah dijadwalkan, dalam kasus lain mungkin bertujuan untuk memperoleh solusi yang baik untuk total periode waktu yang tetap, dan dalam kasus lain, bertujuan untuk memperoleh solusi yang mana dengan jumlah kendala yang dilanggar sedikit (Benli & Botsali, 2004). Menurut Mahmudy (2013), algoritme genetika terdiri dari 4 tahap utama yaitu: Inisialisasi awal yang mana merupakan tahap membangkitkan individu secara acak. Reproduksi yang mana terdapat proses crossover (penelitian ini menggunakan metode one-cut point) dan proses mutasi (penelitian ini menggunakan metode reciprocal exchanged) untuk menghasilkan individu baru dari parent yang telah diinisialisasi. Evaluasi fitness yang mana menghitung fitness dari tiap individu dengan rumus sebagai berikut: fitness(x)=100/((1+penalti)) (1) Keterangan: x merupakan indeks individu ke-i. Penalti merupakan jumlah total pelanggaran terhadap constraint atau batasan yang telah ditentukan.

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1537 3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Bagian ini membahas perancangan dan impelementasi sistem penjadwalan mata pelajaran SMA Negeri 3 Surakarta dengan algoritme genetika. 3.1 Perancangan sistem Perancangan sistem dibuat berdasarkan tahapan dalam algoritme genetika. Tahap penyelesaian masalah ditunjukan pada Gambar 1. Mulai Ukuran populasi, generasi, cr, mr Inisialisasi Kromosom For x = 0 to generasi - 1 membuat jadwal mata pelajaran di SMA Negeri 3 Surakarta. 3.3 Representasi Kromosom Representasi kromosom yang digunakan dalam optimasi penjadwalan mata pelajaran SMA Negeri 3 Surakarta dibagi menjadi dua segmen. Bagian pertama merepresentasikan program 6 semester dengan panjang kromosom 748, sedangkan segmen kedua merepresentasikan program 4 semester dengan panjang kromosom 86. Representasi kromosom menggunakan representasi permutasi. Kromosom dengan panjang 748 merepresentasikan total pembagian mengajar seluruh guru pada program 6 semester dan kromosom dengan panjang 86 merepresentasikan total pembagian mengajar seluruh guru pada program 4 semester. Representasi kromosom dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut. Reproduksi Evaluasi fitness Seleksi Generasi_berikutnya x Gen ke 1 Gen ke 2 Gen ke 3 Gen ke... Gen ke 86 Kromosom Kelas 4.. Kromosom Kelas 6.. Gen ke 1 Gen ke 2 Gen ke 3 Gen ke 4 Gen ke 5 Gen ke 6 Gen ke. Solusi_terbaik Selesai Gambar 1 Diagram Alur Algoritme Genetika Proses dimulai dengan masukan pengguna sistem berupa parameter yang diperlukan dalam algoritme genetika, kemudian sistem melakukan proses perhitungan dengan algoritme genetika untuk menghasilkan jadwal yang optimal. Keluaran sistem berupa hasil jadwal mata pelajaran untuk program 6 semester dan program 4 semester. 3.2 Data Penelitian Data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data yang didapat melalui proses wawancara dan observasi. Data tersebut meliputi data guru, data mata pelajaran, data pembagian kelas untuk mengajar, serta data batasan dalam Gambar 2 Representasi Kromosom Gen ke 748 Tiap gen dalam tiap individu tersebut merepresentasikan kode mengajar yang berisi informasi tentang guru yang mengajar, kelas, kode guru, kode mata pelajaran, serta porsi slot waktu yang diberikan. Berikut contoh tabel yang merepresentasikan kode mengajar pada program 6 semester dan program 4 semester yang dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Representasi Kode Mengajar Program 6 No Nama Kelas Porsi Jam Kode Kode Mata Pelajaran 1 Dra. H. Nadjah Pertiwi 3 3 G6 M1 2 Dra. H. Nadjah Pertiwi 4 3 G6 M1 3 Dra. H. Nadjah Pertiwi 5 3 G6 M1 4 Dra. H. Nadjah Pertiwi XI MIPA 6 2 G6 M1

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1538 748 Drs. Sudarsono XII IPS 3 2 G16 M8 Tabel 2. Representasi Kode Mengajar Program 4 No Nama Kelas Porsi Jam Kode Kode Mata Pelajaran 1 Dra. Hj. Nanik Murti P. 1 2 G29 M1 2 Dra. Hj. Nanik Murti P. 1 2 G29 M1 3 Dra. Hj. Nanik Murti P. 2 2 G29 M1 4 Dra. Hj. Nanik Murti P. 2 2 G29 M1 3.4.2 Mutasi Proses mutasi dilakukan pada semua bagian (program 4 semester dan program 6 semester) dalam kromosom atau tiap individu. Proses mutasi menggunakan metode reciprocal exchanged dengan titik tukar yang ditentukan secara acak pada program 4 semester maupun program 6 semester. Contoh proses mutasi dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut. Drs. 86 Sudarsono X IPS 1 2 G16 M8 Kelas 4 P3 Kelas 6 3.4 Reproduksi 3.4.1 Crossover Proses crossover dilakukan pada semua bagian (program 4 semester dan program 6 semester) dalam kromosom atau tiap individu. Proses crossover menggunakan metode one- cut point. Contoh crossover dapat dilihat pada Gambar 3 sebagai berikut. Gen ke - 4 4 14 11 11 16 4 13 7 7 2 3 19 10 10 Gen ke - 6 12 13 Individu 1 (P1) Kelas 4 Semeste r Kelas 6 3 12 5 9 1 18 2 5 8 1 9 3 12 19 16 16 Titik potong 14 14 Gen ke - 8 11 7 10 15 15 6 4 20 7 13 6 10 13 2 17 8 11 4 Individu 2 (P2) Kelas 4 Semeste r Kelas 6 1 19 3 16 2 14 8 15 10 12 9 10 7 3 6 1 4 7 5 18 11 9 Titik potong 16 8 Gen ke - 10 13 6 14 17 12 13 15 11 5 4 2 20 Gen ke - 13 5 16 9 12 8 3 2 18 6 8 15 6 14 17 1 20 5 Gambar 4. Mutasi Reciprocal Exchange 15 1 Gen ke - 18 3.5 Perhitungan Fitness Tahap setelah proses reproduksi ialah menghitung fitness yang didapat dari penalti terhadap pelanggaran batasan atau constraint yang dilakukan. Berikut contoh perhitungan fitness pada constraint 1 yaitu seorang guru tidak bisa mengajar lebih dari satu kelas dalam waktu yang bersamaan (tidak boleh terjadi bentrok waktu mengajar) yang bisa dilihat pada Tabel 3. 9 Gambar 3. Crossover One-Cut Point

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1539 Tabel 3. Pelanggaran Constraint 1 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa kode 9 dan 12 merupakan guru yang sama dan mendapat jadwal di kelas yang berbeda namun di slot waktu yang sama, sehingga hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap batasan. Dari Tabel 1 total penalti adalah 6. Perhitungan fitness dilakukan pada empat batasan atau constraint yang telah ditentukan dengan rumus pada persamaan I. 3.6 Seleksi Proses seleksi menggunakan metode Elistism yang mana mengurutkan individu berdasar nilai fitness yang tertinggi kemudian memilih individu sesuai ukuran populasi untuk diproses pada generasi selanjutnya. Gambar 6. Antarmuka Algoritme Genetika Gambar 7. Antarmuka Hasil Jadwal Program 6 3.7 Screnshoot Hasil Implementasi Implementasi antarmuka untuk sistem penjadwalan mata pelajaran terdiri dari 4 halaman utama, yaitu halaman home, halaman algoritme genetika, halaman hasil jadwal, serta halaman data sekolah. Antarmuka sistem bisa dilihat pada Gambar 5, Gambar 6, Gambar 7, Gambar 8, dan Gambar 9 sebagai berikut. Gambar 8. Antarmuka Hasil Jadwal Program 4 Gambar 5. Antarmuka Home Gambar 9. Antarmuka Data Sekolah

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1540 4. PENGUJIAN DAN ANALISIS Penelitian ini melakukan tiga pengujian, yaitu pengujian terhadap ukuran populasi, pengujian terhadap jumlah generasi, serta pengujian terhadap nilai cr dan mr. Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali percobaan dengan mengambil nilai rata-rata fitness pada semua percobaan yang dilakukan. Pengujian ukuran populasi dilakukan dengan nilai 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, dan 1000. Parameter yang digunakan pada pengujian populasi adalah jumlah generasi 500, nilai cr 0,4 dan nilai mr 0,2. Percobaan tersebut menghasilkan nilai rata-rata fitness tertinggi yaitu 0,138834 pada ukuran populasi 600. Grafik pengujian ukuran populasi dapat dilihat pada Gambar 10 sebagai berikut: waktu komputasinya. Saat jumlah generasi 1000 waktu yang dibutuhkan rata-rata 8569,3524 detik. Grafik waktu komputasi pada pengujian jumlah generasi bisa dilihat pada Gambar 12 sebagai berikut: Gambar 12. Grafik Waktu Komputasi Pengujian nilai cr dan mr dilakukan sebanyak 5 kali dengan nilai parameter ukuran populasi 600 dan jumlah generasi 1000. Pengujian tersebut menghasilkan nilai cr dan mr yang optimal yaitu 0,5 untuk nilai cr dan 0,5 untuk nilai mr. Grafik pengujian nilai cr dan mr dapat dilihat pada Gambar 13 sebagai berikut. Gambar 10. Grafik Pengujian Ukuran Populasi Pengujian jumlah generasi dilakukan dengan nilai 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, dan 1000. Nilai parameter yang digunakan adalah nilai ukuran populasi 600, nilai cr 0,4 dan nilai mr 0,2. Pengujian tersebut menghasilkan nilai rata-rata fitness tertinggi yaitu 0,144198 pada jumlah generasi 1000. Grafik pengujian jumlah generasi dapat dilihat pada Gambar 11 sebagai berikut: Gambar 11. Grafik Pengujian Jumlah Generasi Banyaknya jumlah generasi juga mempengaruhi waktu komputasi. Semakin tinggi jumlah generasi maka semakin lama juga Gambar 13. Pengujian Nilai cr dan mr 4.1 Pengujian Parameter dan Analisis Hasil Berdasarkan pengujian ukuran populasi, jumlah generasi, nilai cr dan nilai mr maka didapatkan parameter untuk solusi yang optimal yaitu ukuran populasi 600, jumlah generasi 1000, nilai cr 0,5 dan nilai mr 0,5. Pengujian parameter menghasilkan nilai fitness tertinggi yaitu 0,16208. Detail pelanggaran constraint pada pengujian parameter dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut. Tabel 3. Detail Pelanggaran Constraint No. Batasan (Constraint) Nilai Penalti Sistem Nilai Penalti Manual 1. Seorang guru tidak boleh 446 0

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1541 No. Batasan (Constraint) Nilai Penalti Sistem mengajar lebih dari 1 kelas dalam waktu yang sama. 2. tidak boleh mengajar lebih dari 3 slot waktu pelajaran di hari dan kelas yang sama. 3. mata pelajaran tidak boleh mengajar di hari yang sama dengan hari Musyawarah Mata Pelajaran (MGMP) dengan ketentuan hari untuk MGMP adalah sebagai berikut : Matematika: hari Rabu Bahasa Inggris: hari Selasa Bahasa Indonesia: hari Senin PKn : hari Senin IPS : hari Kamis IPA : hari Sabtu 4. Mata pelajaran olahraga tidak lebih dari jam 11.00 Nilai Penalti Manual 12 0 133 0 25 0 untuk penjadwalannya. Total Bobot Penalti 616 0 Nilai Fitness 0,16208 100 Berdasarkan nilai fitness tertinggi yaitu 0,16208 dari parameter algoritme yang optimal yaitu ukuran populasi 600, jumlah generasi 1000, nilai cr 0,5 dan nilai mr 0,5 menghasilkan solusi jadwal yang belum optimal yang mana masih terjadi pelanggaran pada semua batasan atau constraint yang telah ditentukan. Hal tersebut terjadi karena banyaknya jumlah data yang digunakan untuk proses penjadwalan mata pelajaran SMA Negeri 3 Surakarta. Data jadwal yang berisi informasi guru serta porsi kelas, mata pelajaran yang diampu, serta porsi slot waktu terdapat 748 data untuk program 6 semester dan 86 data untuk program 4 semester. Data tersebut direpresentasikan ke dalam panjang kromosom untuk tiap individu yaitu 748 untuk program 6 semester dan 86 untuk program 4 semester dengan representasi kromosom permutasi. Selisih fitness antara hasil sistem dan hasil manual sangat tinggi. Hal tersebut disebabkan karena proses perhitungan penalti dilakukan dengan menghitung banyak slot waktu apabila terjadi pelanggaran. Individu yang dibangkitkan pada saat proses inisialisasi awal yang sesuai ukuran populasi juga tidak menjamin bahwa susunan gen yang dibangkitkan secara acak tersebut menghasilkan susunan yang baik. Kemampuan algoritme genetika untuk mengeksplorasi tidak efektif karena individu-individu mempunyai tingkat kemiripan yang tinggi. Data dan batasan atau constraint yang banyak tersebut tidak dapat diselesaikan karena ruang pencarian kurang luas padahal untuk proses eksplorasi pada ruang pencarian yang luas memerlukan waktu komputasi yang lebih lama lagi. Oleh sebab itu, nilai fitness yang tinggi dengan solusi yang optimal sulit untuk didapat. Namun, penggunaan algoritme genetika membuat waktu komputasi lebih cepat dibandingkan saat pembuatan jadwal dengan sistem yang kemudian dilakukan secara manual yang memakan berhari-hari. (Sumber: wawancara dengan koordinator pembuat jadwal SMA Negeri 3 Surakarta). 5. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Algoritme genetika digunakan untuk penjadwalan mata pelajaran SMA Negeri 3 Surakarta. Tahap yang dilakukan dalam mengimplementasi algoritme genetika untuk penjadwalan mata pelajaran SMA Negeri 3 Surakarta, yaitu tahap inisialisasi kromosom, reproduksi (proses crossover dengan metode one-cut point dan proses mutasi dengan metode reciprocal exchange), evaluasi nilai fitness, dan seleksi dengan metode elitism. Kromosom yang dipakai dengan representasi permutasi yang mana diisi kode data pembagian jadwal tiap guru. Kode data pembagian jadwal tiap guru tersebut berisi informasi tentang nama guru, kode guru, kelas yang diampu, porsi jam, serta kode mata pelajaran. Kromosom terdiri dari 2 segmen yaitu untuk program 4 semester dengan panjang kromosom 86 dan program 6 semester dengan panjang kromosom 748. Solusi yang optimal didapat dari nilai fitness yang tertinggi sehingga menghasilkan jadwal mata pelajaran yang tidak terdapat pelanggaran batasan atau constraint aturan penjadwalan yang telah ditetapkan. 2. Berdasarkan hasil pengujian parameter algoritme genetika dihasilkan ukuran populasi terbaik sebesar 1000, jumlah generasi terbaik sebesar 100, nilai cr terbaik sebesar 0,3, dan nilai mr terbaik sebesar 0,7. Penggunaan parameter tersebut menghasilkan solusi optimal dengan nilai fitness sebesar 0,13189. Namun jadwal yang dihasilkan belum optimal karena masih terjadi pelanggaran pada batasan atau constraint.

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1542 6. DAFTAR PUSTAKA Benli, Ö. S., & Botsali, A. R., 2004. Timetabling problem. [Online] tersedia di: http://web.csulb.edu/~obenli/dss/node3. html [diakses pada 4 September 2016]. Entin, 2011. Teori Algoritma Genetika. [Online] tersedia di: http:// entin.lecturer.pens.ac.id [diakses pada 4 September 2016]. Ilmi, R.R. 2015. Optimasi Penjadwalan Perawat Menggunakan Algoritma Genetika. Malang. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. Lokesh Kumar, et al. 2015. Exam Time Table Scheduling using Genetic Algorithm. ER Publications. ISSN. Mahmudy, W.F. 2013. Algoritma Evolusi. Malang: Universitas Brawijaya. Nugraha, Ivan. 2008. Aplikasi Algoritma Genetik untuk Optimasi Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Nursyamsudin. 2014. Panduan Pelaksanaan Satuan Kredit (SKS) di SMA. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Permata Sari, D.D. 2015. Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: SMPN 1 Gondang Mojokerto). Malang: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. Seisarrina, Maulidya L. 2016. Penjadwalan Pengawas Ujian Menggunakan Algoritma Genetika. Malang: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. Sivanandam, S.N., & Deepa, S.N. 2008. Introduction to Genetic Algorithms. New York: Springer Berlin Heidelberg. Trawinski, et al. 2015. Truck Loading Schedule Optimation Using Genetic Algorithm for Yard Management. Polandia. Wroclaw University of Technology.