BUKU AJAR. Bahasa Indonesia. Azwardi, S.Pd., M.Hum

dokumen-dokumen yang mirip
TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

LINGUISTIK UMUM TATARAN LINGUISTIK (2) : MORFOLOGI

BAB 5 TATARAN LINGUISTIK

Nama : Irine Linawati NIM : BAB V TATARAN LINGUISTIK (2) = MORFOLOGI

BAB 5 TATARAN LINGUISTIK (2); MORFOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. memberikan rahmat dan juga karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

PROSES MORFOLOGIS PEMBENTUKAN KATA RAGAM BAHASA WALIKA

PROSES MORFOFONEMIK KATA BERAFIKS DALAM RUBRIK PERCIKAN MAJALAH GADIS

BAB 11 KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain ( KBBI,2007:588).

ANALISIS MAKNA KATA BAHASA JAWA PADA JUDUL ARTIKEL KORAN SOLOPOS

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AR-RUM

BAB II LANDASAN TEORI

BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Siti Nurlaela, 2015

BAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem

PENENTUAN JENIS KATA (PART OF SPEECH TAGGING) UNTUK BAHASA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Masuknya istilah-istilah asing, terutama dari bahasa Inggris ke dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda ataupun

BAB I PENDAHULUAN. menelanjangi aspek-aspek kebahasaan yang menjadi objek kajiannya. Pada akhirnya, fakta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

MASALAH-MASALAH MORFOLOGIS DALAM PENYUSUNAN KALIMAT SISWA KELAS XSMA WAHIDIYAH KEDIRI

PADANAN VERBA DEADJEKTIVAL BAHASA JAWA DENGAN BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL PUSPA RINONCE DAN LAYANG SRI JUWITA SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan dipaparkan landasan-landasan teori yang telah ada dan menjadi pijakan dalam pelaksanaan penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang

INTERFERENSI AFIKSASI BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA SURAT KABAR JAWA POS RUBRIK WAYANG DURANGPO EDISI JANUARI JUNI 2010 SKRIPSI

KESALAHAN PENULISAN AFIKS DALAM PARAGRAF KARYA SISWA KELAS VII SMPN 3 SITUBONDO SKRIPSI. Oleh : Nuarisky Dwi Hariyanti

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010

Proses Pembentukan Kata dalam Kumpulan Cerpen 1 Perempuan 14 Laki-Laki Karya Djenar Maesa Ayu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN AFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. banyak masalah yang harus dicarikan jalan keluarnya secara sistematis. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia lainnya. Menurut Wedhawati dkk (2006: 1-2), Bahasa Jawa

Analisis Pemakaian Afiks pada Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia dan bahasa Inggris, dapat penulis simpulkan hal-hal sebagai berikut.

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Januari 2014 KATA BERIMBUHAN DALAM LAPORAN PRAKERIN SISWA SMK NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

ANALISIS AFIKSASI DALAM ALBUM RAYA LAGU IWAN FALS ARTIKEL E-JOURNAL. Muhammad Riza Saputra NIM

TATARAN LINGUISTIK (2) MORFOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk

PROSES MORFOLOGIS KATA MAJU BESERTA TURUNANNYA INTISARI

HEADLINE RIAU PREFIXES IN THE POS ISSUE 10 JUNE TO 30 JUNE 2016

KATA BERSUFIKS PADA TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. lain dapat berbeda bergantung pada aliran linguistik apa yang mereka anut.

Nama : Novita Jewanti Sabila Nim : TATARAN LINGUISTIK ( 2 ): MORFOLOGI 5.1. MORFEM

2. Punya pendirian, peduli sesama, berkomitmen dan bisa bertanggung jawab. Menurut aku, gentleman punya sifat yang seperti itu. Kalau punya pacar, dia

AFIKSASI BAHASA MELAYU DIALEK NGABANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kajian Terhadap Masalah yang Relevan Sebelumnya

KATA MAJEMUK BERAFIKS DALAM BAHASA INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

TINJAUAN MATA KULIAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. verba asal, yaitu verba yang dapat berdiri sendiri tanpa afiks dalam konteks

VERBA BERAFIKS BAHASA JAWA DALAM RUBRIK CERITA RAKYAT PASIR LUHUR CINATUR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai

KLASIFIKASI EMOSIONAL DALAM UNGKAPAN BAHASA INDONESIA YANG MENGGUNAKAN KATA HATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

DESAIN BUKU AJAR BAHASA MADURA BERBASIS BUDAYA: Sebagai Upaya Pemertahanan Bahasa dan Budaya Madura

PROSES MORFOLOGIS PEMAKAIAN KATA HANCUR DALAM MEDIA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

INFLEKSI DALAM BAHASA KULISUSU

BAB II LANDASAN TEORI. Proses morfologis ialah cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat interaksi sosial peranan bahasa besar sekali. Hampir tidak ada

ANALISIS KONTRASTIF PROSES MORFOLOGIS BAHASA KANGEAN DAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh: Ummu Atika

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori dalam penelitian ini perlu dibicarakan secara terinci.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MORFOLOGI DR 412

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membaca berbagai macam karya sastra Jawa, maka di antaranya ada

KAJIAN MORFOSEMANTIK PADA ISTILAH-ISTILAH PERTUKANGAN KAYU DI DESA LEBAK KECAMATAN PAKIS AJI KABUPATEN JEPARA. Skripsi

PEMBENTUKAN ADJEKTIVA DENOMINAL DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia dan pada undang-undang

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

AFIKSASI BAHASA JAWA-BANTEN PADA LAGU DAERAH BANTEN SEBAGAI PESONA IDENTITAS LOKAL. Sundawati Tisnasari 1 Agustia Afriyani 2

SATUAN GRAMATIK. Oleh Rika Widawati, S.S., M.Pd. Disampaikan dalam mata kuliah Morfologi.

Transkripsi:

i BUKU AJAR Bahasa Indonesia Azwardi, S.Pd., M.Hum i

ii Buku Ajar Morfologi Bahasa Indonesia Penulis: Azwardi ISBN: 978-602-72028-0-1 Editor: Azwardi Layouter Rahmad Nuthihar, S.Pd. Desain Sampul: Decky R Risakotta, S.Pd. Proofreader: Muhammad Iqbal, S.Pd, S.H., M.Hum. Penerbit: Bina Karya Akademika Office: Jalan Kuta Inöng Balèe 69 Darussalam, Banda Aceh, 23111 HP. 085260410772 dan 085277833707 E-Mail: bka.aceh@gmail.com Cetakan Pertama, Januari 2015 (c)2015 oleh Azwardi Hak cipta yang dilindungi undang-undang ada pada penulis. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Azwardi, Buku Ajar Morfologi Bahasa Indonesia/ Azwardi Banda Aceh, 2015 xiii + 264 hlm.; 15,5 cm x23,5 cm

iii DAFTAR ISI PRAKATA ix KATA PENGANTAR xi BAB I UNIT-UNIT GRAMATIKAL 1 1.1 Bentuk Sederhana dan Bentuk Kompleks 1 1.2 Dasar (Asal), Kata Dasar, dan Bentuk Dasar 2 1.3 Morfem Dasar, Bentuk Dasar, Pangkal (Stem), dan Akar (Root) 2 1.4 Morf dan Alomorf 6 Rangkuman 8 Latihan 9 Glosarium 9 DAFTAR PUSTAKA 11 BAB II PRINSIP PENGENALAN MORFEM 13 2.1 Prinsip Pengenalan Morfem 13 Rangkuman 19 Latihan 20 Data 20 Glosarium 20 Daftar Pustaka 21 BAB III KLASIFIKASI MORFEM 23 3.1 Identifikasi Morfem 23 3.2 Morfem Leksikal dan Morfem Gramatikal 26 3.3 Morfem Infleksional dan Morfem Derivasional 28 3.4 Morfem Segmental dan Morfem Suprasegmental 30 3.5 Morfem Bebas dan Morfem Terikat 31 3.6 Morfem Utuh dan Morfem Terbagi 33 3.7 Morfem Beralomorf Zero 35

iv Rangkuman 37 Latihan 38 Glosarium 39 DAFTAR PUSTAKA 41 BAB IV PROSES MORFOLOGIS 1; AFIKSASI 43 4.1 Afiksasi 43 (1) Prefiks 44 1) Prefiks men- 44 3) Prefiks per- 52 4) Prefiks ber- 52 5) Prefiks ter- 53 6) Prefiks di-, ke-, se- 53 (2) Infiks 54 (3) Sufiks 55 1) Sufiks -an 55 2) Sufiks -kan 55 3) Sufiks -i 56 (4) Gabungan (Awalan dan Akhiran) 56 4.2 Afiks Pembentuk Nomina 61 1) Pembentuk Nomina dengan ke- 61 2) Pembentuk Nomina dengan pen- 61 3) Pembentukan Nomina dengan pen- 63 4) Pembentukan Nomina dengan pen-an 65 5) Pembentukan Nomina dengan per-an 66 4.3 Afiks Pembentuk Verba 70 1) Pembentukan Verba Transitif dengan men- 70 2) Pembentukan Verba Transitif dengan kan 71 3) Pembentukan Verba Transitif dengan -i 76 4) Pembentukan Verba Transitif dengan per- dan -kan/-i 78 5) Pembentukan Verba Transitif dengan di- dan ter- 80 6) Pembentukan Verba Transitif dengan ber- 83 7) Pembentukan Verba Intransitif dengan ber-an 87 8) Pembentukan Verba Intransitif dengan ter- 91 9) Pembentukan Verba Intransitif dengan ke-an 92 Rangkuman 94

Latihan 95 Glosarium 96 DAFTAR PUSTAKA 97 BAB V PROSES MORFOLOGIS 2; REDUPLIKASI DAN KOMPOSISI 99 5.1 Reduplikasi 99 Catatan 101 5.2 Komposisi 107 5.2.1 Ciri-Ciri Kata Majemuk 110 5.2.1.1 Ketaktersisipan 111 5.2.1.2 Ketakterluasan 111 5.2.1.3 Ketakterbalikan 112 5.2.2 Kata Majemuk, Frasa, dan Idiom 113 Rangkuman 116 Latihan 117 Glosarium 118 DAFTAR PUSTAKA 119 BAB VI PROSES MORFOLOGIS 3: KONVERSI, MODIFIKASI INTERNAL, SUPLESI, ABREVIASI, METATESIS 121 6.1 Konversi, Modifikasi Internal, Suplesi 121 6.2 Abreviasi 124 6.3 Metatesis 129 Rangkuman 129 Latihan 130 Glosarium 130 DAFTAR PUSTAKA 132 BAB VII MORFOFONEMIK 133 7.1 Morfofonemik 133 7.2 Kaidah Morfofonemik 133 7.2.1 Kaidah Morfofonemik Prefiks men- 133 7.2.2 Kaidah Morfofonemik Prefiks pen- 134 7.2.3 Kaidah Morfofonemik Prefiks per- 135 7.2.4 Kaidah Morfofonemik Prefiks ber- 135 v

vi 7.2.5 Kaidah Morfofonemik Prefiks ter- 135 7.3 Afiks 135 7.3.1 Prefiks 135 (1) Prefiks men- 136 (2) Prefiks pen- 139 (3) Prefiks per- 140 (4) Prefiks ber- 140 (5) Prefiks ter- 141 (6) Prefiks di-, ke-, se- 141 7.3.2 Infiks 142 7.3.3 Sufiks 142 (1) Sufiks -an 142 (2) Sufiks -kan 143 (3) Sufiks -i 143 7.3.4 Gabungan (Afiks Gabung) 144 Rangkuman 144 Latihan 145 Glosarium 146 Daftar Pustaka 147 BAB VIII FUNGSI DAN MAKNA AFIKS 149 8.1 Fungsi dan Makna Afiks 149 8.2 Prefiks men- 150 8.3 Prefiks pen- 153 8.4 Prefiks per- 155 8.5 Prefiks ber- 157 8.6 Prefiks ter- 160 8.7 Prefiks di- 162 8.8 Prefiks ke- 162 8.9 Prefiks se- 163 8.10 Prefiks pe- 164 8.11 Infiks -el-, -er-, -em-, -in- 165 8.13 Sufiks -i 167 8.14 Sufiks -kan 168 8.15 Gabungan ber-an 171 8.17 Gabungan per-an 173

vii 8.18 Gabungan ke-an 174 Rangkuman 176 Latihan 180 Daftar Pustaka 181 BAB IX KATEGORI KATA 183 9.1 Verba 184 9.1.1 Bentuk Verba 185 9.1.2 Verba Telis dan Verba Atelis 192 9.1.3 Verba Performatif dan Verba Konstalatif 192 9.2 Nomina 195 9.2.1 Bentuk Nomina 196 9.2.2 Nomina Terbilang dan Nomina Tak Terbilang 200 9.2.3 Nomina Kolektif dan Nomina Bukan Kolektif 201 9.3 Pronomina 203 9.4 Adjektiva 205 9.5 Adverbia 207 9.5.1 Bentuk Adverbia 207 9.5.2 Fungsi dan Makna Adverbia 209 9.6 Numeralia 211 9.7 Introgativa 212 9.9 Preposisi 213 9.10 Konjungsi 214 9.11 Artikula 216 9.12 Interjeksi 216 9.1 Kategori Fatis 217 Rangkuman 217 Latihan 221 Glosarium 222 Daftar Pustaka 223 BAB X PROBLEMATIKA MORFOLOGI 225 10.1 Problem Afiksasi 228 10.1.1 Kesalahan yang Berkaitan dengan Bentuk Asal 228 10.1.2 Kesalahan yang Berkaitan dengan Pengimbuhan Prefiks 228 10.1.3 Kesalahan yang Berkaitan dengan Pengimbuhan Sufiks 230

viii 10.1.4 Kesalahan yang Berkaitan dengan Pengimbuhan Konfiks 231 10.1.5 Kesalahan yang Berkaitan dengan Pengimbuhan Simulfiks 232 10.1.6 Problem Reduplikasi 233 10.1.7 Problem Komposisi 235 10.1.8 Problem Kelas Kata: Kata Tugas 236 10.1.9 Problem Bentuk Terikat 238 10.1.10 Problem Akibat Bentukan Baru 240 10.1.11 Problem Akibat Kontaminasi 243 10.1.12 Problem Akibat Adanya Unsur Serapan 244 10.1.13 Problem Akibat Analogi 245 10.1.14 Problem Akibat Perlakuan Kluster 246 10.1.15 Problem Akibat Proses Morfologis Bentuk Serapan 248 10.1.16 Problem Akibat Perlakuan Bentuk Majemuk 249 Latihan 251 Glosarium 255 Daftar Pustaka 256 INDEKS 259 TENTANG PENULIS 263

ix PRAKATA Alhamdulillah, penulisan buku Morfologi Bahasa Indonesia ini dapat saya selesaikan dengan baik. Buku ini ditulis dalam konteks upaya memfasilitasi mahasiswa yang mengikuti kuliah Morfologi Bahasa Indonesia sekaligus dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (Prodi PBSI FKIP Unsyiah). Buku ini berisi pokok-pokok materi perkuliahan Morfologi Bahasa Indonesia yang semestinya dipelajari oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa Prodi PBSI FKIP Unsyiah. Pokok-pokok materi tersebut adalah sebagai berikut: (1)unit-unit gramatikal, (2) prinsip pengenalan morfem, (3) klasifikasi morfem, (4) proses morfologis, (5) morfofonemik, (6) fungsi dan makna afiks, dan (7) kategori kata. Penulisan buku ini dibiayai dengan Dana Hibah Pemerintah Aceh Tahun 2014 via Universitas Syiah Kuala. Selanjutnya buku ini diterbitkan oleh Bina Karya Akademika (BKA) Banda Aceh dan telah terdaftar dalam Katalog Perpustakaan Nasional dengan Nomor ISBN 978-602-72028-0-1. Untuk itu, pada kesempatan ini sepatutnya saya sampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Aceh, Universitas Syiah Kuala, Bina Karya Akademika, dan Perpustakaan Nasional. Semoga karya ilmiah yang berbentuk buku ajar ini bermanfaat sebagai media penyebarluasan ilmu dan menjadi salah satu referensi bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa yang sedang mendalami ilmu bahasa Indonesia. Banda Aceh, Januari 2015 Penulis, Azwardi, S.Pd., M.Hum.

x

xi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, penulisan buku Morfologi Bahasa Indonesia ini dapat saya selesaikan dengan baik. Buku ini ditulis dalam konteks upaya memfasilitasi mahasiswa yang mengikuti kuliah Morfologi Bahasa Indonesia sekaligus dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (Prodi PBSI FKIP Unsyiah). Buku ini berisi pokok-pokok materi perkuliahan Morfologi Bahasa Indonesia yang semestinya dipelajari oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa Prodi PBSI FKIP Unsyiah. Berkaitan dengan hal itu, modul ini dimaksudkan sebagai rujukan utama bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Morfologi Bahasa Indonesia. Di samping itu, untuk memperkaya konsep morfologi, mahasiswa juga diminta membaca bab-bab lain dari buku-buku yang dirujuk sebagaimana tertera pada daftar pustaka buku ini. Penyusunan buku ini didasari pada praanggapan bahwa salah satu wujud peningkatan kualitas pembelajaran adalah pengembangan bahan ajar oleh masing-masing staf pengajar sesuai dengan spesialisasi ilmu yang digelutinya dalam bentuk buku ajar. Permasalahan selama ini, antara lain, adalah mahasiswa mengeluh karena tidak tersedia buku ajar yang representatif sebagai bahan rujukan utama dalam belajar mata kuliah-mata kuliah tertentu. Kepada mahasiswa dianjurkan untuk mencari, meminjam, membeli, dan membaca bukubuku referensi yang ditunjuk oleh staf pengajar sesuai dengan sebaran materi yang tercantum dalam silabus. Mungkin karena hal itu hanya berupa anjuran, mahasiswa sering tidak mengindahkan hal tersebut. Dengan perkataan lain, mahasiswa tetap tidak sungguh-sungguh

xii mengadakan dan mempelajari buku-buku yang ditunjuk tersebut. Selain itu, umumnya mahasiswa tidak memiliki alokasi dana yang memadai untuk mengadakan atau membeli sejumlah buku yang mereka butuhkan. Hal ini barangkali dapat dimaklumi. Untuk mengatasi persoalan tersebut, penyediaan bahan ajar; yang materinya diserap dari berbagai sumber yang representatif dan mutakhir; oleh staf pengajar dalam wujud buku ajar atau modul kuliah merupakan solusi alternatif yang dapat diberikan. Dengan demikian, mahasiswa pun tidak merasa keberatan mengadakan dan mempelajari bahan tersebut. Mahasiswa Prodi PBSI FKIP Unsyiah, sebagai calon tenaga profesional di bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, antara lain, dituntut untuk memiliki kompetensi kebahasaan yang memadai, khususya di bidang morfologi bahasa Indonesia. Untuk itu, kehadiran modul ini dipandang penting. Pemahaman isi modul ini secara baik akan sangat mendukung proses pembentukan keseluruhan kompetensi tersebut. Penulisan buku ini dapat terealisasi dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini saya menyampaikan ungkapan terima kasih kepada pihak-pihak tersebut, terutama pemimpin fakultas, yang atas segala pertimbangan akademis telah mempercayakan saya untuk mengembangkan materi perkuliahan Morfologi Bahasa Indonesia dalam wujud buku ajar seperti ini. Kemudian, ungkapan terima kasih yang amat tulus saya persembahkan kepada guru, kolega, dan sahabat yang sangat saya banggakan, Dr. Abdul Djunaidi, M.S., yang telah banyak membimbing, memotivasi, dan mengilhami saya dalam proses penulisan buku ini. Prahara tsunami 26 Desember 2004 telah merenggut beliau dari kami sehingga menghentikan niatnya untuk mengedit akhir draf buku ini.

xiii Semoga Allah swt. memberi balasan yang setimpal kepada beliau dan mendapat tempat yang layak di sisi-nya. Kecuali itu, terwujudnya karya akademik dalam tampilan seperti ini tidak terlepas dari peran aktif tim kreatif, personil Bina Karya Akademika (BKA), khususnya Muhammad Iqbal, S.Pd., S.H., M.Hum., Decky R Risakotta, S.Pd., dan Rahmad Nuthihar, S.Pd. yang telah mem-proof reading dengan cermat, men-design dengan menarik, dan me-layout dengan apik buku ini. Maka, ucapan terima kasih kepada mereka tidak lupa saya sampaikan. Saya menyadari bahwa modul ini mungkin belum cukup praktis untuk dijadikan sumber rujukan utama dalam upaya meningkatkan kompetensi kebahasaan, khususnya di bidang morfologi. Oleh karena itu, modul ini pada suatu saat masih perlu direvisi sehingga tampilan isi dan bentuknya dapat lebih sempurna. Berkaitan dengan hal tersebut, saya sangat mengharapkan saran-saran konstruktif dari berbagai pihak. Banda Aceh, Januari 2015 Penulis, Azwardi, S.Pd., M.Hum.