10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan dalam ilmu hukum,terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: Ubi societas ibi jus (Dimana ada masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang bernama masyarakat,maka selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat sebagai semen perekat atas berbagai komponen pembentuk dari masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai semen perekat tersebut adalah hukum. Setiap manusia mempunyai sifat, watak, dan kehendak yang berbedabeda.dan dalam hubungan dengan sesama manusia dibutuhkan adanya kerjasama, tolong menolong dan saling membantu untuk memperoleh keperluan kehidupannya.jika kepentingan tersebut selaras maka keperluan masing-masing akan mudah tercapai.tetapi, jika tidak justru akan menimbulkan masalah yang mengganggu keserasian.dan bila kepentingan tersebut berbeda maka yang kuatlah yang akan berkuasa dan menekan golongan yang lemah untuk memenuhi kehendaknya.
11 Oleh karena itu diperlukan suatu aturan yang mengatur setiap anggota dalam masyarakat.maka dibuatlah aturan yang disebut dengan norma. Dengan adanya norma tersebut setiap anggota masyarakat dengan sadar atau tidak sadar akan terpengaruh dan menekan kehendak pribadinya. Sehingga tercapailah tujuan bersama dalam masyarakat, memberi petunjuk mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak, juga memberi petunjuk bagaimana cara berperilaku dalam masyarakat. Itulah dasar pembentukan hukum dari kebutuhan masyarakat akan adanya aturan yang mengatur tata cara kehidupan agar setiap individu masyarakat dapat hidup selaras. Dengan demikian para lulusan pendidikan hukum mendapatkan tantangan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang hukum. Instansi pemerintah atau swasta membutuhkan para lulusan hukum yang terampil dan siap praktik dalam dunia kerja khususnya di bidang hukum. Program Diploma III Hukum Universitas Gadjah Mada diselenggarakan tahun 2006 berdasarkan persetujuan prinsip Senat Akademik tertanggal 11 Agustus 2006, dinyatakan sah dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 68/P/SK/HT/2008 yang kemudian berubah menjadi Sekolah Vokasi berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 518/P/SK/HT/2008 Tentang Sekolah Vokasi. Program Diploma III Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada diharapkan dapat menghasilkan lulusan Ahli Madya Hukum yang secara kepribadian personal
12 mempunyai intelektual tinggi, mandiri, cakap, dan berbudi luhur serta mempunyai tanggung jawab tinggi. Lulusan D3 Hukum dipersiapkan untuk mempelajari baik itu berupa teori ilmu hukum maupun praktik hukum, karena itulah sebagian yang dipelajari lulusan D3 hukum adalah mata kuliah praktik sehingga nantinya mampu membantu profesi hukum seperti Pengacara, Hakim, Jaksa, Advokat, Notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah dan profesi hukum lainnya. Untuk menjembatani lulusan program Diploma 3 Hukum agar siap memasuki dunia kerja nyata, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah memberikan pelatihan dan pengalaman berupa pelaksanaan praktik kerja lapangan pada mahasiswa program Diploma 3 Hukum baik di perusahaan swasta maupun di instansi dan lembaga pemerintah. Praktek Kerja Lapangan adalah kesertaan mahasiswa secara nyata dan langsung dalam kegiatan kerja profesi pada suatu lembaga atau institusi hukum yang menyelenggarakannya, dalam batas waktu tertentu seperti ditentukan dalam kurikulum Program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM. Mengingat arti penting pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan maka dibutuhkan persiapan dan kesiapan dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan tersebut, baik berupa persiapan yang meliputi hal-hal administratif
13 yang terkait erat dengan studi hingga hal-hal teknis lainnya seperti koordinasi antara mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, tempat Praktik Kerja Lapangan, Pembimbing Lapangan, dan Dosen Pembimbing Lapangan. Kesiapan yang harus dimiliki sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan meliputi kesiapan mental, kesiapan pengetahuan tentang sikap menempatkan diri di lingkungan kerja dan kesiapan ilmu pengetahuan yang pernah dipelajari ketika perkuliahan karena sangat dibutuhkan untuk membantu menyelesaikan tugas saat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan. Demikian pula penulis dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selain menunaikan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Diploma III Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, penulis juga menyadari betapa penting Praktik Kerja Lapangan demi menunjang ketrampilan dan pengalaman kerja yang akan menjadi bekal saat akan memasuki dunia kerja profesional. Langkah-langkah sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pun telah dilakukan oleh penulis, mulai dari persiapan administratif hingga kesiapan-kesiapan secara personal penulis. Penulis tertarik melaksanakan Praktik Lapangan di sebuah lembaga pemerintahan yang melaksanakan wewenangnya, khususnya di bidang ketenagakerjaan. Yaitu di DISNAKERTRANS PROVINSI DIY (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) yang
14 beralamat di Jalan Lingkar Utara, Maguwoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta. Penulis mencoba mendeskripsikan kegiatan praktik lapangan di DISNAKERTRANS DIY dengan judul PENERAPAN NORMA KERJA DI PT.EAGLE GLOVE INDONESIA. Penulis tertarik mengangkat judul ini dikarenakan penulis ingin memperdalam penerapan norma kerja di lingkungan perusahaan, khususnya PT.EAGLE GLOVE INDONESIA. B. Tujuan Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini terbagi ke dalam tujuan subyektif dan tujuan obyektif. 1. Tujuan Subyektif : Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari Program Diploma III Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, dan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Hukum. 2. Tujuan Obyektif: a. Mengembangkan ketrampilan dan keahlian yang telah diterima selama perkuliahan dengan praktik-praktik nyata dalam dunia kerja serta menambah wawasan tentang kondisi dan keadaan dunia kerja profesional secara nyata; b. Menumbuhkan sikap mandiri, sigap, tanggap, profesional serta bertanggungjawab pada mahasiswa. C. Manfaat
15 1. Manfaat yang didapat oleh penulis selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan adalah: a. Mengetahui kondisi dunia kerja yang sesungguhnya dan belajar menyesuaikan diri di tempat Praktik Kerja Lapangan khususnya di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Yogyakarta. b. Mendapat kesempatan untuk mengimplementasikan teori-teori yang telah dipelajari selama masa perkuliahan dan membandingkan penerapan teori-teori tersebut dalam praktik dunia kerja yang nyata. c. Mendapat pengetahuan dan pengalaman baru baik yang terkait dengan ranah hukum maupun ranah lainnya. 2. Manfaat yang didapat oleh tempat Praktik Kerja Lapangan adalah: a. Diharapkan hubungan antara tempat Praktik Kerja Lapangan dengan Pengelola Program Diploma III Hukum akan semakin baik dan berkembang; b. Dapat menambah wawasan penulis dengan saling bertukar informasi antara penulis dengan pihak-pihak yang ada di tempat Praktik Kerja Lapangan; c. Dapat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan di tempat Praktik Kerja Lapangan.