BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor tujuh di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah penyebaran penyakit menular yang mewabah. Berdasarkan pasal 3

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA IMMUNOTERAPI BCG PADA KANKER KANDUNG KEMIH

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS

BAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan

BAB II KAJIAN TEORI. dinamik, sistem linear, sistem nonlinear, titik ekuilibrium, analisis kestabilan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Euclid, vol.3, No.2, p.501 MODEL MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI MANUSIA

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI TUGAS AKHIR. Oleh : SITI RAHMA

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN LOKAL PADA PERUBAHAN POPULASI PENDERITA DIABETES MELITUS

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi

BAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta

ANALISIS MODEL MATEMATIKA TENTANG PENGARUH TERAPI GEN TERHADAP DINAMIKA PERTUMBUHAN SEL EFEKTOR DAN SEL TUMOR DALAM PENGOBATAN KANKER SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI

BAB II LANDASAN TEORI. pada bab pembahasan. Materi-materi yang akan dibahas yaitu pemodelan

ANALISIS KESTABILAN DARI SISTEM DINAMIK MODEL SEIR PADA PENYEBARAN PENYAKIT CACAR AIR (VARICELLA) DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS. Dian Permana Putri, 2 Herri Sulaiman 1,2

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit

Model Matematika Terapi Gen untuk Perawatan Penyakit Kanker

BAB II KAJIAN TEORI. representasi pemodelan matematika disebut sebagai model matematika. Interpretasi Solusi. Bandingkan Data

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini, akan diuraikan definisi-definisi dan teorema-teorema yang

MODEL MATEMATIKA TERAPI GEN UNTUK PERAWATAN PENYAKIT KANKER

ANALISIS KESTABILAN LOKAL MODEL DINAMIKA PENULARAN TUBERKULOSIS SATU STRAIN DENGAN TERAPI DAN EFEKTIVITAS CHEMOPROPHYLAXIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Oleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Deteksi Penyakit Kanker Serviks Menggunakan Metode Adaptive Thresholding Berbasis Pengolahan Citra

ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)

PEMODELAN MATEMATIKA PENGARUH IMUNOTERAPI TERHADAP PENYAKIT TUMOR

ANALISIS KESTABILAN DAN PROSES MARKOV MODEL PENYEBARAN PENYAKIT EBOLA

PENYELESAIAN NUMERIK DAN ANALISA KESTABILAN PADA MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN PENULARAN PADA PERIODE LATEN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BIFURKASI PADA MODEL SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR) DENGAN WAKTU TUNDA DAN LAJU PENULARAN BILINEAR SKRIPSI

IV PEMBAHASAN. ,, dan, dengan menggunakan bantuan software Mathematica ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI TUGAS AKHIR

Oleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.

ANALISIS KESTABILAN MODEL SEII T (SUSCEPTIBLE-EXPOSED-ILL- ILL WITH TREATMENT) PADA PENYAKIT DIABETES MELLITUS TUGAS AKHIR SKRIPSI

T 3 Model Dinamika Sel Tumor Dengan Terapi Pengobatan Menggunakan Virus Oncolytic

Penerapan Teknik Serangga Steril Dengan Model Logistik. Dalam Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti. Nida Sri Utami

BAB I PENDAHULUAN. adalah penyakit menular karena masyarakat harus waspada terhadap penyakit

Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

Analisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Analisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi

III PEMBAHASAN. μ v. r 3. μ h μ h r 4 r 5

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

ANALISIS KESTABILAN MODEL SEIIT (SUSCEPTIBLE-EXPOSED-ILL-ILL WITH TREATMENT) PADA PENYAKIT DIABETES MELLITUS

ANALISIS MODEL MATEMATIKA TENTANG PENGARUH SISTEM IMUN DAN VIRUS TERHADAP DINAMIK PERTUMBUHAN SEL TUMOR DAN SEL NORMAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Model Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka

Created By Aristastory.Wordpress.com BAB I PENDAHULUAN. Teori sistem dinamik adalah bidang matematika terapan yang digunakan untuk

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup lainnya. Interaksi yang terjadi antara individu dalam satu spesies atau

MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna Memperoleh derajat Sarjana S-1

1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENULARAN PENYAKIT GONORE

Bab 3 MODEL DAN ANALISIS MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR

T 23 Center Manifold Dari Sistem Persamaan Diferensial Biasa Nonlinear Yang Titik Ekuilibriumnya Mengalami Bifurkasi Contoh Kasus Untuk Bifurkasi Hopf

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

II. LANDASAN TEORI. Definisi 1 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear) Definisi 2 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Taklinear)

OLEH : IKHTISHOLIYAH DOSEN PEMBIMBING : Dr. subiono,m.sc

Analisis Kestabilan Model Veisv Penyebaran Virus Komputer Dengan Pertumbuhan Logistik

BAB III PEMBAHASAN. genetik (genom) yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam

ANALISIS DAN SIMULASI MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DEMAM DENGUE DENGAN SATU SEROTIF VIRUS DENGUE

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kanker adalah penyakit yang memiliki karakteristik adanya gangguan mekanisme pengaturan multiplikasi pada organisme multiseluler sehingga tumbuh secara terus-menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya, dan tidak berfungsi fisiologis. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang tinggi. Kanker menduduki peringkat ke dua penyebab kematian di negara-negara berkembang. Di Asia Tenggara, jumlah penderita kanker sebanyak 4,1 juta jiwa dengan 2,7 juta jiwa diantaranya mengalami kematian. Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker pada penduduk tahun 2013 sebesar 1,4 atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi, yaitu sebesar 4,1 (Kemenkes, 2015). Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan jenis kanker yang disebabkan oleh virus yang bernama human papillomavirus (HPV) dan menyerang leher rahim. Kanker serviks adalah salah satu penyebab utama kematian pada wanita di dunia. Di Indonesia, kanker serviks memiliki pervalensi yang cukup tinggi yaitu 0,8 dibandingkan kanker payudara, 0,5. Selama tahun 2010-2013, kanker serviks merupakan salah satu dari tiga penyakit terbanyak di RS Kanker Dharmais dan jumlah kasus baru serta jumlah kematian akibat kanker serviks terus meningkat (Kemenkes, 2015). Namun demikian, kanker serviks adalah jenis kanker yang paling dapat dicegah dibandingkan yang lainnya. Hal ini disebabkan diperlukan waktu yang terbilang lama untuk sel terinfeksi menjadi sel kanker. Papanicolaou (Pap) smear adalah salah satu cara untuk mencari tahu adanya infeksi HPV pada serviks seseorang. Pap smear memberikan peluang hingga 60% untuk menemukan prakanker sebelum berkembang menjadi kanker (McCormick, 2010). Karena itu, banyak 1

2 pencegahan dan pengobatan dini yang dilakukan oleh para ahli medis untuk kanker serviks, diantaranya radiotherapy, chemotherapy, dan immunotherapy. Immunotherapy merupakan salah satu pengobatan yang sedang dilirik oleh para ahli medis dan diteliti lebih dalam. Pengobatan ini dilakukan dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk aktif dan melawan kanker. Adoptive Cellular Immunotherapy (ACI) merupakan salah satu contoh immunotherapy. Pada ACI, limfosit diambil dari tubuh pasien kanker secara klinis untuk diinkubasi dan ditransfusikan kembali ke pasien untuk lebih meningkatkan aktivitasi anti-kankernya. Hingga saat ini, penelitian-penelitian terkait kanker masih secara umum. Penelitian medis terkait pemberian immunotherapy telah banyak dilakukan diantaranya pemberian dengan transfer adoptif sel-t. Penelitian matematis mengenai immunotherapy untuk kanker serviks telah dilakukan namun ditinjau antar individu dalam suatu area. Selanjutnya penelitian tersebut digunakan untuk membentuk strategi upaya pencegahan kanker serviks. Belum ada penelitian yang ditinjau dari tubuh penderita untuk melihat dampak pemberian immunotherapy. Penelitian yang bertujuan untuk menganalisa efek pemberian ACI untuk penderita kanker serviks secara matematis dan numerik belum dilakukan. Oleh karena itu, dalam skripsi ini dibentuk sebuah model matematika pengobatan kanker serviks dengan immunotherapy yang ditinjau dari tubuh penderita. Model matematika dibentuk untuk melihat perubahan yang terjadi terhadap waktu. Komponen yang dilibatkan dalam model ini adalah sel normal, sel kanker, dan sistem imun tubuh. Model ini mengacu pada model matematika pengobatan immunotherapy untuk kanker dan dibentuk dengan memperhatikan fakta-fakta medis. Model pada skripsi ini merupakan model yang baru dan belum ada pada penelitian-penelitian sebelumnya meskipun secara umum model ini mengacu pada Nani-Freedman (1999). Dalam skripsi ini, model juga akan dianalisa secara matematis. Selain itu untuk melihat pengaruh pemberian immunotherapy akan diberikan simulasi numerik.

3 1.2. Tujuan Penelitian Penyusunan skripsi ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Mempelajari model matematika pengobatan kanker dengan immunotherapy dan melakukan analisis matematika dengan menentukan titik ekuilibrium dan kestabilan titik ekuilibrium. 2. Membentuk model matematika pengobatan kanker serviks dengan immunotherapy dengan menggunakan fakta-fakta medis. 3. Melakukan analisa terhadap model yang telah dibentuk untuk mencari titik ekuilibrium dan kestabilannya baik lokal maupun global. 4. Melakukan simulasi numerik model matematika yang telah dibentuk untuk melihat pengaruh immunotherapy pada penyembuhan kanker serviks. 1.3. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah mengetahui respons sistem imun terhadap keberadaan sel kanker serviks dan pengaruh pemberian immunotherapy pada penderita kanker serviks. Selain itu, dalam penelitian ini diharapkan dapat terlihat faktor atau kondisi yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan sel kanker serviks sehingga dapat diperoleh cara penanganan yang tepat. Manfaat lain adalah dapat memberikan kontribusi dalam penelitian di bidang matematika biologi terapan, khususnya pemodelan matematika tingkat seluler. 1.4. Batasan Masalah Pada skripsi ini, penulis membatasi pembahasan pada model pengobatan kanker dengan immunotherapy. Penulis hanya menentukan tiga titik ekuilibrium. Selanjutnya dianalisis kestabilan lokal di sekitar titik ekuilibrium tersebut serta kestabilan global. Karena model yang diberikan bersifat general dan masih berbentuk fungsi umum, maka penulis tidak memberikan simulasi numerik untuk model ini.

4 Selanjutnya, penulis membentuk model pengobatan kanker serviks dengan immunotherapy. Pada skripsi ini, penulis membatasi jumlah titik ekuilibrium yang dicari, yaitu titik ekuilibrium bebas sel normal, titik ekuilibrium bebas sel kanker, dan titik ekuilibrium dengan sel normal dan sel kanker tetap ada. Selanjutnya, diberikan analisis kestabilan untuk setiap titik ekuilibrium dan dilakukan simulasi numerik dari model pengobatan kanker serviks dengan immunotherapy. 1.5. Tinjauan Pustaka Model pengobatan kanker dengan immunotherapy dalam skripsi ini mengacu pada jurnal yang disusun oleh Nani-Freedman (1999). Pada jurnalnya diberikan model immunotherapy untuk kanker secara umum dan model tersebut tidak menggunakan fungsi dengan pendekatan apapun, sehingga model ini benar-benar generik. Selanjutnya, dipilih fungsi-fungsi dengan pendekatan eksponensial, Michaelis- Menten, dan fungsi Hill untuk pembentukan model matematika pengobatan kanker serviks dengan immunotherapy. Formula Michaelis-Menten telah banyak dilakukan dalam model matematika terutama yang melibatkan sistem imun, seperti pada model de Pillis et al. (2005), Kirschner-Panetta (1998), dan Burden et al. (2004). Untuk fungsi dan parameter lainnya menggunakan fakta mengenai kanker serviks, HPV, dan sistem imun, serta mengacu pada jurnal yang ditulis oleh de Pillis et al. (2001), Novozhilov et al. (2006), dan Kirschner-Panetta (1998). Pada analisis model digunakan beberapa sumber pustaka. Definisi dan teorema mengenai sistem bilangan real mengacu kepada Royden (1968) dan Wheeden (1977). Kemudian definisi mengenai nilai dan vektor eigen mengacu pada Anton (2004). Untuk definisi dan teorema mengenai fungsi diferensiabel, linearisasi sistem persamaan diferensial, dan kestabilan titik ekuilibrium mengacu pada Thorpe (1979), Perko (1991), Olsder (1994), Freedman (1995), Kocak (1991). Selanjutnya untuk definisi dan teorema mengenai kriteria Routh-Hurwitz mengacu pada Cronin (1994). Definisi dan teorema mengenai himpunan limit, himpunan invarian, dan himpunan penarik mengacu pada Perko (1991), Verhults (1990), dan Wiggins (1990). Serta beberapa definisi mengenai himpunan yang mengacu dari Kocak

5 (1991) dan Khalil (2002) dan untuk teori dasar mengenai fungsi Lyapunov mengacu pada Blanchard (2006) dan Wiggins (1990). Definisi dan teorema mengenai persistence mengacu pada Freedman (1983), Freedman (1995), dan Butler (1986). Untuk simulasi numerik dilakukan dengan menggunakan program MATLAB yaitu ODE45. Pada jurnal yang ditulis oleh de Pillis diberikan gambaran yang baik mengenai hubungan antara sel kanker dengan sel imun serta hubungan antar sel imun itu sendiri. Pendekatan fungsi yang digunakan oleh de Pillis kemudian menjadi acuan bagi model pada skripsi ini. Novozhilov memberikan model mengenai penyembuhan kanker dengan virus. Dalam modelnya, ia memberikan dua populasi yaitu sel terinfeksi dan tidak terinfeksi. Dengan sedikit penyesuaian, model ini menjadi dasar interaksi antara sel normal dan sel kanker. Hubungan antar sel-sel imun juga mengacu pada jurnal Kirschner-Panetta (1998). Dalam jurnalnya diberikan model interaksi antara sel tumor, sel efektor, dan Interleukin-2. Dari pendekatan fungsi yang diperoleh kemudian disesuaikan dengan fakta medis pada Garcea (2007), IARC (2007) dan (2012), Kresno (2010), dan Restifo (2012). Setelah itu, fungsi pendekatan disubstitusikan ke model Nani-Freedman, sehingga terdapat perbedaan antara model pada skripsi ini dengan model Nani-Freedman. Pada skripsi ini diperoleh model matematika penyembuhan kanker serviks dengan immunotherapy untuk melihat dinamika antara sel normal, sel kanker, dan sel imun. Selain itu, diperoleh juga hubungan antara kondisi awal pasien, dosis yang diberikan saat immunotherapy, dan kesembuhan pasien. 1.6. Metode Penelitian Metode yang dipakai untuk penelitian mengenai model matematika pengobatan kanker serviks dengan immunotherapy adalah studi literatur. Penelitian ini dimulai dengan mempelajari kanker dan immunotherapy serta fakta-fakta medis yang diperlukan dalam memahami model matematika. Selanjutnya dipelajari model dasar yang menjadi acuan, yaitu model yang diberikan oleh Nani-Freedman (1999). Model tersebut kemudian dianalisa termasuk menentukan titik ekuilibrium

6 dan kestabilan setiap titiknya, baik lokal maupun global. Langkah selanjutnya adalah memahami proses terjadinya infeksi HPV pada serviks hingga menjadi sel kanker dan cara kerja sistem imun melawan HPV dan sel kanker. Berdasarkan informasi dan fakta medis yang diperoleh, kemudian penulis memodifikasi model matematika yang diberikan oleh Nani-Freedman (1999). Langkah selanjutnya adalah penyusunan asumsi-asumsi untuk menyederhanakan dan membatasi model. Selanjutnya pengumpulan informasi terkait parameterparameter fungsi pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan interaksi antar sel. Model matematika yang dibentuk merupakan sistem persamaan diferensial nonlinear berdimensi empat. Dinamika model dapat dilihat dari perilaku solusi model di sekitar titik ekuilibrium. Pada awalnya, ditentukan titik ekuilibrium untuk mencari tahu parameter yang saling mempengaruhi, kemudian menganalisa kestabilan masing-masing titik ekuilibrium dengan menggunakan konsep nilai eigen matriks Jacobian dan fungsi Lyapunov. Selanjutnya dilakukan simulasi numerik guna mengklarifikasi hasil yang diperoleh secara analitik dengan aplikasi MATLAB dan Maple. Dalam simulasi ini, parameter diubah menjadi suatu nilai estimasi dan diperoleh grafik yang menggambarkan interaksi antar populasi sel dan pengaruh immunotherapy kepada pasien kanker serviks. 1.7. Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi ini disajikan dalam bentuk bab, yaitu bab Pendahuluan, Dasar Teori, Model Pengobatan Kanker dengan Immunotherapy, Model Pengobatan Kanker Serviks dengan Immunotherapy, Simulasi Numerik Model Pengobatan Kanker Serviks dengan Immunotherapy, dan Penutup. Untuk menjelaskan secara garis besar setiap bab pada skripsi ini, diberikan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai garis besar fakta-fakta kanker dan kanker serviks, meliputi definisi, etiologi, dan solusi medis untuk menangani kanker serviks. Selain

7 itu, diberikan permasalahan yang menjadi motivasi dan ide penulisan skripsi ini. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian yang digunakan. Agar memudahkan pembaca dalam memahami garis besar skripsi ini diberikan pula penjelasan singkat mengenai sistematika penulisan skripsi. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema yang mendasari pembahasan pada bab-bab berikutnya. Dasar teori pada penelitian ini dibagi dalam beberapa bagian, yaitu sistem bilangan real, sistem persamaan linear, fungsi diferensiabel, sistem persamaan diferensial, linearisasi sistem persamaan diferensial nonlinear, nilai dan vektor eigen, kestabilan titik ekuilibrium, kriteria Routh-Hurwitz, himpunan limit, himpunan invariant, dan fungsi Lyapunov. BAB III MODEL PENGOBATAN KANKER DENGAN IMMUNOTHERAPY Pada bab ini, disajikan model matematika pengobatan kanker dengan Immunotherapy dengan terlebih dahulu memaparkan penjelasan mengenai sistem imun dan kanker. Model matematika dalam bab ini digunakan sebagai langkah awal dalam pembentukan model matematika pada bab selanjutnya. Dalam bab ini diberikan hasil analitis dari model matematika, antara lain eksistensi dan kestabilan titik ekuilibrium. BAB IV MODEL PENGOBATAN KANKER SERVIKS DENGAN IMMUNO- THERAPY Pada bab ini terlebih dahulu diberikan fakta-fakta medis mengenai kanker serviks dan respons sistem imun terhadap sel kanker serviks. Kemudian dari fakta yang telah diperoleh, diaplikasikan ke dalam model matematika pada bab sebelumnya. Selain itu, pada bab ini juga akan dibahas asumsi-asumsi yang dibentuk dan disajikan diagram kompartemen dari interaksi antar populasi sel. Analisa matematis juga akan dijelaskan dalam bab ini, yang meliputi titik ekuilibrium model pengobatan kanker serviks dengan immunotherapy dan analisis kestabilan titik ekuilibrium baik lokal maupun global.

8 BAB V SIMULASI MODEL PENGOBATAN KANKER SERVIKS DENGAN IMMUNOTHERAPY Pada bab ini akan diberikan simulasi model pengobatan kanker serviks dengan Immunotherapy dengan menggunakan estimasi nilai parameter yang telah ditentukan. Dalam bab ini juga dibahas titik ekuilibrium dan kestabilan lokal menggunakan hasil yang diperoleh bab sebelumnya kemudian dibandingkan dengan hasil yang diperoleh secara numerik. Oleh karena itu, bab ini juga menjadi klarifikasi hasil yang diperoleh pada bab sebelumnya. BAB VI PENUTUP Bab ini berisi tentang uraian kesimpulan dari hasil penelitian ini. Selain itu, diberikan pula saran dan rekomendasi untuk pengembangan terkait penelitian ini pada penelitian selanjutnya.