BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Risiko Kredit. (23 Mei 2012).

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut tingkat eksplanasinya, yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

I. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PERSETUJUAN...ii. HALAMAN PERNYATAAN...iii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian.

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p.

LAMPIRAN DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE. No. Pilar Indikator

Gayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. selama periode tahun 2008 sampai dengan Penilaian periode penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usahanya. Fungsi perbankan dalam sistem perekonomian adalah sebagai lembaga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Daftar Industri Perbankan Tahun Tabel 4.1 Daftar Industri Perbankan yang Termasuk dalam Sampel

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana (funding) dan

BAB 3 METODA PENELITIAN. komparatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian secara deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2015:35) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti kunjungi adalah pusat referensi di pojok Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research.

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan website resmi Bank Indonesia yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1988 tentang perubahan Undang Undang nomer 7 tahun 1992 tentang

DAFTAR PENGUNGK APAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE)

BAB III METODE PENELITIAN. Ekonomi Univesitas Islam Negeri Mulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan analisis komparatif. Penelitian kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang bersifat obyektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mencari persamaan dan perbedaan fenomena yang ada. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu laporan keuangan bank yang diperoleh dari situs resmi bursa efek Indonesia yakni www.idx.co.id maupun website resmi perusahaan terkait periode 2009-2012. 3.2 Penentuan Jumlah Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan sebelum dan sesudah menerapkan PSAK 55. 38

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan metode purposive sampling berdasarkan sampel yang memiliki kriteria sebagai berikut: a. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. b. Data laporan keuangan tersedia untuk tahun 2009-2012. c. Data memiliki kelengkapan terkait dengan variabel penelitian. d. Laporan keuangan tersebut belum menerapkan PSAK 55 pada tahun 2009, sudah menerapkan PSAK 55 (revisi 2006) pada tahun 2010-2011, dan sudah menerapkan PSAK 55 (revisi 2011) pada tahun 2012. Berdasarkan kriteria-kriteria diatas maka bank yang terpilih sebagai sampel adalah: Tabel 3.1 Daftar Sampel Bank No. Kode Nama perusahaan 1 AGRO Bank Agroniaga 2 BABP Bank ICB Bumiputera 3 BACA Bank Capital Indonesia 4 BAEK Bank Ekonomi Raharja 5 BBCA Bank Central Asia 6 BBKP Bank Bukopin 7 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) 8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) 10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) 11 BCIC Bank Mutiara 12 BEKS Bank Pundi Indonesia 13 BKSW Bank QNB Kesawan 39

14 BMRI Bank Mandiri (Persero) 15 BNBA Bank Bumi Arta 16 BNGA Bank CIMB Niaga 17 BNII Bank Internasional Indonesia 18 BNLI Bank Permata 19 BSWD Bank Swadesi/Bank of India Indonesia 20 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional 21 BVIC Bank Victoria International 22 INPC Bank Artha Graha Internasional 23 MAYA Bank Mayapada Internasional 24 MCOR Bank Windu Kentjana International 25 MEGA Bank Mega 26 NISP Bank OCBC NISP 27 PNBN Bank Pan Indonesia 28 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 3.3 Metode Pengumpulan Sampel 1. Studi Pustaka Data dan teori diperoleh dari literatur, artikel, jurnal dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian. 2. Studi Dokumentasi Dokumentasi adalah penggunaan data yang berasal dari dokumendokumen yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran atas data-data yang diperlukan dari laporan keuangan perbankan tahun 2009-2012. Pengamatan dilakukan atas penerapan PSAK 55 dan dihubungkan dengan perhitungan rasio-rasio perbankan dari data laporan keuangan yang diperoleh di situs resmi Bursa Efek Indonesia dan website resmi perusahaan terkait. 40

3.4 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis data dengan model analisis Paired Sample T Test atau Wilcoxon Signed Rank tergantung dengan distribusi datanya, analisis dilakukan dengan menggunakan software SPSS 20.0.0. Untuk memberikan gambaran mengenai data yang digunakan, penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan yang didahului oleh analisis statistik deskriptif. Selanjutnya dilakukan pengujian statistik dengan uji distribusi normal dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Tahap selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis parsial untuk masing-masing variabel penelitian dengan menggunakan uji analisis Paired Sample T Test apabila data berdistribusi normal dan model uji analisis Wilcoxon Signed Rank apabila data berdistribusi tidak normal. Untuk tingkat signifikansi atau nilai alfa (α), nilai alfa yang umum dipakai adalah 0,05 dan 0,01, kemudian pada penelitian ini ditetapkan tingkat signifikansi atau probabilitas kesalahan untuk menolak H 0 untuk seluruh pengujian adalah sebesar 0,05 atau (5%). 3.5 Metode Penyajian Data Penyajian data dilakukan dalam 2 bentuk, yaitu : 1. Tabel : Tabel digunakan untuk menunjukkan data-data yang sifatnya tabular. 2. Grafik atau diagram : Penyajian dengan grafik atau diagram digunakan untuk menampilkan sebuah kondisi atau hasil analisis agar lebih mudah dipahami. 41

3. Deskriptif : Penjabaran dari hasil analisis dan kesimpulan. 3.6 Uji Statistik Pengujian ini dilakukan dengan menguji rasio-rasio keuangan perbankan, hasil dari pengujian ini diharapkan dapat mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio keuangan sesudah penerapan PSAK 55. Pengujian statistik yang akan dilakukan dalam penelitian ini, antara lain: 3.6.1 Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas penting dilakukan untuk menentukan alat uji statistik apa yang sebaiknya digunakan untuk pengujian hipotesis. Apabila data berdistribusi normal maka digunakan tes parametrik. Sebaliknya apabila data berdistribusi tidak normal maka lebih sesuai dipilih alat uji statistik non parametrik. Uji statisitik kolmogorov-smirnov dipilih karena lebih peka untuk mendeteksi normalitas data dibandingkan dengan pengujian menggunakan grafik. Hipotesis nol (H 0 ) dinyatakan bahwa dari masing masing variabel penelitian pada periode sebelum dan sesudah menerapkan PSAK 55 berdistribusi normal. Sedangkan penentuan normal tidaknya data ditentukan dengan cara, apabila hasil signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang sudah ditentukan (> 0,05) maka H 0 diterima dan data tersebut terdistribusi 42

normal. Sebaliknya apabila signifikansi uji lebih kecil dari signikansi yang ditentukan (<0,05) maka H 0 ditolak dan data tersebut dinyatakan terdistribusi tidak normal. 3.6.2 Pengujian Hipotesis Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar, maka perlu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Hasil uji normalitas data digunakan untuk menentukan alat uji apa yang paling sesuai digunakan dalam pengujian hipotesis. Apabila data berdistribusi normal maka digunakan uji parametrik Paired Sample T Test. Sementara apabila data berdistribusi tidak normal maka digunakan uji non-parametrik yaitu Wilcoxon Signed Rank Test yang lebih sesuai digunakan. Kedua model uji beda tersebut popular digunakan untuk menganalisis model penelitian pre-post atau sebelum dan sesudah. Uji beda digunakan untuk mengevaluasi perlakuan (treatment) tertentu pada satu sampel yang sama pada dua periode pengamatan yang berbeda. Pengamatan tertentu pada penelitian ini adalah penerapaan PSAK 55 oleh perbankan. Jika perlakuan tersebut tidak berpengaruh terhadap objek maka nilai rata-rata pengukurannya adalah sama dengan atau dianggap nol atau hipotesis nol (H 0 ) diterima. Jika ternyata pernyataan berpengaruh, nilai rata-rata pengukuran tidak sama dengan nol dan hipotesis nolnya (H 0 ) ditolak, berarti hipotesis alternatifnya diterima. 43

3.6.2.1 Uji Paired Sample T Test Paired Sampel T Test atau uji T sampel berpasangan merupakan uji parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis sama atau tidak berbeda (H 0 ) antara dua variabel. Data berasal dari dua pengukuran atau dua periode pengamatan yang berbeda yang diambil dari subjek yang dipasangkan. Uji T dua sampel berpasangan berfungsi untuk menguji dua sampel yang berpasangan, apakah mempunyai rata-rata yang secara nyata berbeda ataukah tidak. Uji beda T test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel. Sampel berpasangan adalah sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara normal. Jadi tujuan uji beda T-test adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan. 3.6.2.2 Wilcoxon Signed Rank Test Uji statistik non parametrik yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test. Uji ini digunakan untuk 44

menganalisis data berpasangan karena adanya dua perlakuan yang berbeda. Uji Wilcoxon ini dianggap tes yang paling berguna bagi para ilmuwan sosial, karena dapat membuat penilaian tentang lebih besar dari antara dua penampilan dalam masing-masing pasangan, dan juga dapat membuat penilaian antara dua skor yang berbeda yang timbul dari setiap dua pasangan. 3.7 Operasionalisasi Variabel Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Operasional Formula Pengukuran Capital Adequacy Ratio (CAR) Non- Performing Loan (NPL) Return On Assets (ROA) Biaya Operasional/ Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian didalam kegiatan perkreditan dan perdagangan suratsurat berharga. Rasio yang digunakan untuk mengidentifikasi resiko dalam pengembalian kredit. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.. Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi/biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank. CAR =Modal Bank/Aktiva Tertimbang Menurut Risiko NPL = (Kredit dalam Kualitas Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet) / Total Kredit ROA = Laba Sebelum Pajak / Rata-rata Total Aset BOPO = Beban Operasional / Pendapatan Operasional Rasio Rasio Rasio Rasio 45

Loan to Deposit Ratio (LDR) Rasio ini menyatakan seberapa besar kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. LDR = Jumlah Kredit yang diberikan / Dana Pihak Ketiga+KLBI+ Modal Inti Rasio Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Di aturan sebelumnya, untuk pinjaman yang termasuk kategori lancar, bank tidak perlu mencatat biaya pencadangan apa pun. Perbedaan pada PSAK 55 dianggap dapat mempengaruhi rasio CAR. Pihak bank menganggap apabila kreditnya tergolong lancar, bank tidak perlu melakukan pencadangan sehingga laba bank tidak berkurang. Perbedaan perlakuan penyisihan kerugian kredit sebagaimana yang diatur dalam PSAK 55 tentu akan menghasilkan hasil akhir nilai penyisihan yang berbeda pula. Aminullah (2007) menyatakan bahwa perbedaan ini tentunya akan berpengaruh terhadap rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/car) dan profit karena penyisihan kerugian kredit akan berpengaruh kepada ATMR. Jika ATMR menjadi besar maka akan mengurangi CAR bank begitu juga sebaliknya karena ATMR merupakan pembagi CAR. 46

2. Non Performing Loan (NPL) NPL adalah rasio yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko dalam pengembalian kredit. Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko yang dikaitkan dengan kemungkinan kegagalan klien membayar kewajibannya atau risiko dimana debitur tidak dapat melunasi hutangnya. Semakin besar NPL maka menujukkan risiko kredit yang semakin besar. PSAK 55 ini juga mempengaruhi perhitungan biaya pencadangan bank. Menurut PSAK terbaru, Bank tetap harus melakukan pencadangan, meski nilainya hanya 1%, untuk pinjaman kategori lancar. Jika pengukuran salah dilakukan maka dianggap akan mempengaruhi NPL. 3. Return on Asset (ROA) ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva/asset yang dimilikinya. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. PSAK 55 menerapkan beberapa peraturan yang dianggap dapat mengurangi sumber pendapatan bunga bank yaitu pendapatan provisi dan komisi kredit kini menjadi pengurang dari nilai kredit yang diberikan guna menghitung pendapatan bunga efektif dan bunga surat berharga misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tidak boleh masuk sebagai pendapatan operasional bunga. Reklasifikasi bunga SBI ini berdampak pada bank yang banyak menempatkan dananya di luar kredit dengan ciri rasio pinjaman terhadap dana (LDR) yang relatif kecil, dan kredit sebagai 47

asset bank digolongkan pada Loan and Receivables yang mana valuasinya adalah dengan cara amortized cost. Hal ini membawa konsekuensi bahwa nilai kredit (dalam hal ini asset bank) akan dipengaruhi oleh proyeksi cashflow dari asset tersebut, sehingga kredit yang dikenakan bunga dibawah bunga pasar akan terdiskon menjadi lebih kecil dari harga perolehannya. Selain itu beban bank juga bertambah karena mengeluarkan dana yang besar untuk membeli sistem informasi dan teknologi untuk aplikasi pelaporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 55 dan juga biaya pelatihan karyawan. Namun manfaat penerapan PSAK 55 juga bukan hal yang kecil. PSAK 55 yang mempengaruhi tingkat biaya pencadangan sehingga aset produktif bank bertambah, adanya koreksi pencadangan, dan transparansi terhadap pelaporan keuangan bank akan meningkat. Hal tersebut seharusnya membuat bank memiliki kesempatan untuk meningkatkan kinerja laporan keuangannya dengan mendapatkan kredit yang memiliki kualitas yang baik selain itu juga mendukung peningkatan laba. 4. Biaya Operasional dibanding dengan Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya, terutama kredit. Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana (misalnya dana masyarakat), maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan pendapatan bunga. Semakin kecil BOPO 48

menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya. Penerapan PSAK 55 mengakibatkan bertambahnya beban operasional bank karena mengeluarkan dana yang besar untuk membeli sistem informasi dan teknologi sebagai aplikasi pelaporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 55, dan juga biaya pelatihan karyawan. 5. Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Semakin tinggi LDR, maka semakin tinggi dana yang disalurkan kepada pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini maka semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Aminullah (2007) menyatakan dalam skripsinya bahwa secara makroekonomi, PSAK 55 dapat berpotensi menimbulkan penurunan penurunan loan to deposit ratio (LDR). PSAK 55 menerapkan penyisihan kerugian kredit yang akan menghasilkan angka penyisihan kerugian kredit yang mencerminkan kondisi bank dan ekonomi yang sesungguhnya. Hal ini mendorong bank agar memperbaiki kebijakan kreditnya dengan memberikan kredit yang berkualitas baik. Selain itu reklasifikasi bunga Sertifikat Bank Indonesia berdampak pada bank yang banyak menempatkan dananya di luar kredit sehingga dapat berpotensi menimbulkan penurunan loan to deposit ratio (LDR). 49