FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

PENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI PADI SAWAH DI NAGARI TIKU SELATAN KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

STUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':

EFFECT OF INCOME PARENTS AND MOTIVATION TO LEARN LEARNING OUTCOMES IN CLASS VIII SUBJECT IN IPS SMP N 9 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN By :

STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA DI NAGARI LUBUAK GADANG TIMUR KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN ABSTRACT

Study of Rice Cultivation Planted In Elliptical Silukah Sycamore District Sijunjung Regency Sijunjung. By:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRODUKSI PADI SAWAH DI KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. menggantungkan nasibnya bekerja disektor pertanian (Husodo, dkk, 2004:23- meningkatnya peranan sektor-sektor industri.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL

ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR.

TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN JURNAL

ANALISA PELAKSANAAN KEMITRAAN ANAK ANGKAT BAPAK ANGKAT (ABA) DALAM USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT DI PT. GMP KEC. PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

Oleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih** Fifi Yasmi** ABSTRACT

PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

HUBUNGAN KETERSEDIAAN BUKU IPS DENGAN PRESTASI SISWA KELAS VIII DI SMP N 4 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI I KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

FAKROR PENYEBAB RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII DI SMP N 31 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STUDY ON LAND CONVERSION RUBBER PLANTATION BECAME PALM OIL PLANTATIONS IN KENAGARIAN BIDAR ALAM DISTRICT OF SANGIRJUJUANSOUTH SOLOK


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan luas

FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Budidaya ikan sistem karamba jaring apung di Waduk Kedungombo Kabupaten Boyolali. Sutini NIM K UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH LUAS LAHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA PULAU INGU KPECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, maka secara

BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 2 SUNGAI AUA KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN AJARAN 2012/2013

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat.

PENDAHULUAN. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat semakin meningkat tentang. manfaat ikan sebagai bahan makanan dan kesehatan menyebabkan tingkat

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PERTANIAN PADI SAWAH DI KENAGARIAN KAMBANG BARAT KECAMATAN LENGAYANGKABUPATEN PESISIR SELATAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFFECT OF EDUCATION AND FAMILY MEMBERS OF THE LEVEL INCOME TRADITIONAL FISHERMEN IN PARIT VILLAGE KOTO BALINGKA DISTRICT OF PASAMAN BARAT REGION

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

I. PENDAHULUAN. dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan

I. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

ABSTRAK. Kata Kunci: Persepsi Masyarakat tentang perusahaan air minum daerah (PDAM)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan upaya

ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI CIHERANG DI DESA SUNGAI DURAIT TENGAH KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi di Indonesia yang mulai terjadi sekitar pertengahan 1997

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

JURNAL OLEH : WATI WIJAYA NPM

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK PETANI KARET DI NAGARI GUGUK KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR SEBAGAI PENDORONG PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI KANAGARIAN KOTO BARU KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

BANTUAN PNPM MANDIRI DALAM BIDANG SIMPAN PINJAM BAGI PEREMPUAN DI NAGARI SUNGAI LIKU KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JURNAL ELDA NENGSIH NIM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)

Hermanto (1993 ; 4), menyebutkan bahwa pembangunan pertanian termasuk didalamnya tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan,

KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI NAGARI GARAGAHAN KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

STUDI KARAKTERISTIK TANAH PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG HIBRIDA PIONEER 23 DI KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

KONTRIBUSI STRATEGI MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI ALINEA BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Oleh R U S T O N BP. 99.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

By: ABSTRACT. Kata Kunci : Attitude, Government assistance, Aquaculture.

I. PENDAHULUAN. yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp , ABSTRAK ABSTRACT

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN LOGO UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. hanya buah masih diberi nama. Indonesia memiliki panjang garis pantai

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. tanah dan sumber daya lainnnya sangat berpotensi dan mendukung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kiki Nurhikmawati, 2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tersebut belum diimbangi dengan penambahan produksi yang memadai.

I. PENDAHULUAN. Lele (Clarias) merupakan salah satu dari berbagai jenis ikan yang sudah banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONDISI MASYARAKAT YANG MENGKONVERSI LAHAN PERTANIAN DI NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA N 1 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RITNA GUSLIAH

Transkripsi:

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN By Elfira Mahyuni*Slamet Rianto, M.Pd**Loli Setriani** *) Student of Geography Education Depertment of STKIP PGRI SUMBAR **) Lecturer at Geography Education Department of STKIP SUMBAR ABSTRACT This research aims to determine Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Kind of this research is descriptive correlational. The population in research are all farmers dombo cat fish (clarias gariepinus) in kenagarian Ladang Panjang subdistrict Tigo Nagari regency, Pasaman totaling 54 KK. The samples is farmerx who cultivate dumbo cat fish (clarias gariepinus) in kenagarian ladang panjang district Tigo Nagari regency pasaman colletion sample totaling 54 kk. Results of this researech foun 1) there is influence significat between capital toward the producation dumbo cat fish (clarias gariepinus) in kenagarian Ladang Panjang with value t hitung (2,562)>t tabel (2,01) with the direction of regression 0,272 and contribution is very small 11,2%. 2) there is not influence significant between marketing to the production of dumbo cat fish (clarias gariepinus) kenagarian Ladang Panjang with value t hitung (0,699)< t tabel (2,01) with the direction of regression 0,102 and 0,9% contribution is very small. 3) there is not influence significant on the production experience of dumbo cat fish (clarias garepinus) in kenagarian Ladang Panjang with value t hitung (0,146) < t tabel (2,01) with the direction 0,022 and 0% contribution is very small. 4) there is not in fluence of marketing capital and significant exprerience to the production of dumbo cat fish (clarias gariepinus) in kenagarian Ladang Panjang with value F hitung (2,146) < F tabel (2,79) with direction of regression 0,338 and 14,4%. Key Word: there, influence, significat, small, with, value, production. 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN By Elfira Mahyuni*Slamet Rianto, M.Pd**Loli Setriani** Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP Sumatera Barat** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani ikan lele dumbo (Clarias kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman yang berjumlah 54 KK. Sampelnya adalah petani yang membudidayakan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang berada di kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman penarikan sampel total sampling 54 KK. Hasil penelitian ini menemukan: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara modal terhadap produksi ikan lele dumbo (clarias dengan nilai t hitung (2,562) > t tabel (2,01) dengan arah regresi 0,272 dan kontribusinya sangat kecil 11,2%. (2) Tidak terdapat pengaruh signifikan antara pemasaran terhadap produksi ikan lele dumbo (clarias dengan nilai t hitung (0,699) < t tabel (2,01), dengan arah regresi 0,102 dan kontribusinya sangat kecil 0.9%. (3) Tidak terdapat pengaruh signifikan pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (clarias dengan nilai t hitung (0,146) < t tabel (2,01) dengan arah regresi 0,022 dan kontribusinya sangat kecil 0%. (4) Tidak terdapat pengaruh modal pemasaran dan pengalaman yang signifikan terhadap produksi ikan lele dumbo (clarias dengan nilai F hitung (2,146)<F tabel (2,79) dengan arah regresi 0,338 dan kontribusinya sangat kecil 14,4 %. Sektor perairan Indonesia tidak terlepas dari salah satu sumber daya hayati yang terkandung di dalamnya, yaitu sumber daya perikanan. Sektor perikanan Indonesia memiliki potensi produksi yang cukup besar. Hal tersebut karena Indonesia merupakan Negara yang memiliki wilayah perairan yang luas. Sehingga sektor perikanan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Namun potensi yang besar selama ini belum dimanfaatkan dengan baik, sehingga produksi perikanan Indonesia belum mampu mencukupi permintaan ikan domestik maupun luar Negeri. ( Institut Pertanian Bogor). Selama krisis ekonomi 1997-1998, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Dibandingkan dengan sektor-sektor yang lainnya, pertanian mengalami kontraksi yang sangat rendah selama masa krisis dan merupakan sektor yang paling awal bangkit dari masa krisis (Wibowo dalam Putra, 1999). Namun selama beberapa tahun terakhir kontribusinya semakin menurun sejalan dengan meningkatnya peranan sektor-sektor industri. Proses industrialisasi diharapkan dapat berkembang dan dapat menopang sektor pertanian bahkan sebaliknya. Sektor pertanian sebagai sektor yang paling menggantungkan pada kekayaan sumber daya alam merupakan sektor penting dalam perekonomian nasional. Hal ini bukan saja karena sektor pertanian diharapkan mampu meningkatkan devisa negara dan mampu menjaga kelestarian sumber daya alam, tetapi sekaligus diharapkan mampu menyerap tenaga kerja. Sebagai Negara agraris, sebagian besar dari angkatan kerja 2

dan kegiatan ekonomi nasional Indonesia berputar di sekitar kegiatan sektor pertanian. Dengan demikian pembangunan sektor pertanian mempunyai peranan strategis dalam menjamin keamanan pangan penduduk, termasuk di dalamnya pembangunan sub sektor perikanan yang merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian secara keseluruhan. Tujuan pembangunan perikanan sesuai pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 antara lain meningkatkan taraf hidup nelayan kecil, meningkatkan penerimaan devisa negara, mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan serta menjamin kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan tata ruang. Dalam Wiwit Setiawati (2006). Perkembangan konsumsi ikan mendorong peningkatan produksi lele untuk kebutuhan akan konsumsi ikan pada masa mendatang dan diperkirakan akan terus mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya penduduk, perkembangan kesejahteraan dan kesadaran masyarakat akan arti penting nilai gizi produk perikanan bagi kesehatan dan kecerdasan otak. Budi daya ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) saat ini banyak ditemui di Propinsi Sumatera Barat. Sumatera Barat termasuk dalam lima besar Nasional setaleh Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan D.I. Yogyakarta penghasil ikan lele budidaya. Sumatera Barat merupakan daerah yang memiliki prospek yang cukup baik untuk pengembangan produksi ikan. karena hal tersebut dikarenakan daerah Sumatera Barat memiliki curah hujan yang cukup tinggi yaitu Tingkat curah mencapai ratarata 405,58 mm per bulan dengan rata-rata hari hujan 17 hari per bulan sehingga dapat memicu ikan untuk berkembang biak dengan baik begitupun dengan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Produksi ikan lele (Clarias gariepinus) Sumatera Barat pada tahun 2009 mencapai 7.292ton. Lele yang dikenal mudah dalam pembudidayaan nya ini, di provinsi Sumatera Barat dibudidayakan di kolam dan sawah. Sebagian pembudidaya juga mengembangkan ikan lele di karamba dan jaring apung. Sentra budi daya lele Provinsi Sumatera Barat terdapat di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten 50 Kota. Andhi (2013). Usaha pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) menjadi salah satu upaya pemgembangan ekonomi keluarga di Kecamatan Tigo Nagari khususnya di Nagari Ladang Panjang. Budi daya lele dumbo (Clarias gariepinus) ini merupakan salah satu solusi untuk pengembangan ekonomi karena usaha ini relatif lebih mudah dan sederhana. Faktor-faktor produksi ikan lele dumbo adalah semua biaya yang diberikan pada ikan lele agar ikan lele tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Faktor produksi dikenal dengan istilah input, production factor dan biaya produksi. Dalam berbagai pengalaman menunjukkan bahwa faktor produksi serta lahan, modal, untuk membeli bibit, pupuk, pakan, tenaga kerja dan aspek manajemen adalah faktor produksi yang terpenting diantara faktor produksi yang lain. Soekartawi dalam Taufiq (2010). Sedangkan pemasaran masal adalah keputusan untuk memproduksi secara masal dan mendistribusikan secara masal satu produk dan berusaha memikat segala jenis pembeli. Suyanto (2004). Berdasarkan observasi awal penulis, kenagarian Ladang Panjang adalah kenagarian yang banyak mempunyai Ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) dipelihara dan dibudidayakan serta dibesarkan berbagai ukuran bibit ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) yang di lepaskan kedalam kolomnya, dengan modal yang cukup besar yaitu seperti pembelian bibit ikan lele dumbo (clarias Geriepinus) 1000 bibit mencapai Rp500.000, dan pembelian pelet yang mencapai Rp350.000 untuk 1 karung pelet belum lagi biaya perawatan kolam, tetapi menjanjikan keuntungan yang besar pula, belakangan ini petani sangat mengeluhan modal karena memerlukan biaya yang cukup besar belum lagi pemilihan lokasi yang jauh dari tempat tinggal membut hasil produksi menjadi kurang baik, karena di mangsa hewan liar ditambah lagi permintaan yang kurang lancar membuat masyarakat akan terpuruk dalam memenuhi kebutuhan kelurga, mengingat 54 KK di kenagrian Ladang Panjang mengantungkan kehidupannya petani budi daya ikan lele dumbo. Apabila faktor yang mempengaruhi produksi ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) dalam pemanfaatan 3

modal, pemasaran, pengalaman dan lokasi tidak berjalan maksikmal secara bersamaan. Maka hasil produksi dari usaha ikan lele dumbo (clarias garipinus) belum sesuai dengan apa yang di harapkan, Otomatis pendapatan petani akan rendah. Hal ini penulis mendunga di pengaruhi oleh modal, pemasaran, pengalaman serta lokasi yang belum sampurna. Jadi hasil produksi yang di hasilkan petani dari ikan lele dombo (Clarias Gariepinus) belum mendapatkan secara maksimal. Untuk mengetahui apakah yang mempengaruhi produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), apakah modal, pemasaran dan pengalaman yang dimiliki petani ikan lele dumbo ada pengaruhnya terhadap hasil produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Jadi untuk mengungkap hal di atas maka penulis tertarik untuk melaksankan penelitian yang sehubungan dengan permasalahan di atas dapat diketahui apakah ada pengaruhnya atau tidak. Hubungan ini penulis mengakat produksi sebagai masalah kedalam sebuah penelitian yang berjudul tentang Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman METODOLOGI PENELITIAN jenis penelitian deskriptif korelasional. Menurut Arikunto (2006) penelitian korelasional untuk menganalisiskan, hipotesis, karena itu koefesien korelasi pengaruh yang dihasilkan menunjukkan tingkat signifikan terbukti tidaknya sebuah hipotesis. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendekteksi sejauh mana variabel variabel tertentu berpengaruh terhadap variabel lainnya, jenis penelitian korelasional merupakan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan pola hubungan dua variabel atau lebih antara variabel terikat dan bebas. Populasi adalah seluruh petani ikan lele dumbo yang berada di Kenegarian Ladang Panjang Kec Tigo Nagari Kab Pasaman adapun jumlah petani ikan lele dombo tersebut adalah 54 KK. Dari 2339 KK di Kenegarian Ladang Panjang peteni ikan tersebut tersebar pada jorong, yaitu jorong Pasar Ladang Panjang, Jorong Nagari Saparampek, Jorong Parit Batu, Jorong Kampung Kajai. Maka penarikan sampel di lakukan total sampling. Menurut Arikunto 2006. Menyatakan jika subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya. Jika subjek lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10%-20% atau 20-25% atau lebih. Sumber Data, Kantor Wali Nagari Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Sedangkan sumber data primer, diperoleh langsung melalui observasi, angket, dan memotretan objek penelitian yang berguna untuk memperkuat penjelasan fakta di lapangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data hasil penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan informasi tentang faktor-faktor yamg mempengaruhi produksi ikan lele dumbo (Clarias Kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman. Variabel yang berkaitan terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di Kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman adalah 1) modal 2) pemasaran 3) pengalaman 4) modal, pemasaran, dan pengalaman secara bersamasama dan variabel terikat produksi ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus). Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka peneliti akan mencoba mengadakan pembahasan berdasarkan data yang di lapangan untuk menerangkan dan menginterpretasikan hasil penelitian yang di peroleh di lapangan. Pertama, hasil pengajuan hipotesis membuktikan terdapat pengaruh modal kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman dengan nilai t hitung (2,562)> t tabel (2,01). Kekuatan modal terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) termasuk kategori rendah dengan arah regresi (r=0.335) dan besarnya kontribusi modal kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman termasuk sangat kecil 11,2%. Kedua, hasil pengajuan hipotesis membuktikan tidak terdapat pengaruh pemasaran terhadap produksi ikan lele 4

dumbo (Clarias gariepinus) di kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman karena nilai t hitung (0,699)< t tabel (2,01). Kekuatan pemasaranl gariepinus) termasuk kategori rendah dengan arah regresi (r=0.097) dan besarnya kontribusi modal terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman termasuk sangat kecil 0,9%. Ketiga, hasil pengajuan hipotesis membuktikan tidak terdapat pengaruh pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman karena nilai t hitung (0,146)<t tabel (2,01). Kekuatan pengalaman gariepinus) termasuk kategori rendah dengan arah regresi (r=0.020) dan besarnya kontribusi pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman termasuk sangat kecil 0%. Keempat, hasil pengajuan hipotesis membuktikan tidak terdapat pengaruh modal, pemasaran, dan pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman karena Nilai F hitung (2,146)<F tabel (2,79). Kekuatan pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) termasuk kategori rendah dengan arah regresi(r=0.338) dan besarnya kontribusi modal, pemasaran, dan pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo (Clarias kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Psaman termasuk sangat kecil 11.14%. 1. Terdapat pengaruh modal terhadap produksi ikan lele dumbo dengan arah regresinya 0,272 dan kontribusinya sangat kecil 11,2% 2. Tidak terdapat pengaruh pengalaman terhadap produksi ikan lele dumbo dengan arah regresinya 0,102 dan kontribusinya sangat kecil 0.9% 3. Tidak terdapat pengaruh pemasaran terhadap produksi ikan lele dumbo dengan arah regresinya 0,022 dan kontribusinya sangat kecil 0% 4. Tidak terdapat pengaruh modal, pengalaman dan pemasaran secara bersama-sama terhadap produksi ikan lele dumbo dengan arah regresinya 0,114 dan kontribusinya sangat kecil 14,4% DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Setiawati wiwit. 2006. Analisis Pengaruh Faktor ProduksiTerhadap Produksi Industri Pengasapan Ikan. TESIS: UNIVERSITAS DIPONEGORO. Suyanto. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi Taufik Ahmad. Analisis Efisiensinsi Budi Daya Ikan Ikan Lele Di Kabupaten Boyolali. Jurnal: unip KESIMPULAN Berdasarkan dari observasi, angket dan pembahasan yang telah di uraikan di atas tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman dapat disimpulkan sebagai berikut: 5