Risk Management
Introduction
What is Risk Tidak ada kegiatan tanpa resiko All activities have risks associated with and hence could be rendered unsafe Sukses hanya akan dicapai oleh orang yang berani mengambil resiko ( Longfellow)
What is Risk? If Our Company can go wrong,it will, and at the worst possible time.
How Manage Risk?? Risiko dapat dihindarkan atau dikelola dengan menerapkan risk management dan program keselamatan dan kesehatan kerja yang baik Safety bertujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko dari setiap kegiatan operasi perusahaan
Definisi RISK Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
Definisi HAZARD (BAHAYA) sumber atau keadaan yang berpotensi terhadap terjadinya kerugian dalam bentuk cidera atau penyakit akibat kerja, kerusakan harta benda, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari keduanya INRESH CONSULTING
What is Risk Management Risk management adalah suatu proses atau perencanaan untuk menghindarkan terjadinya gangguan terhadap bisnis perusahaan. Prinsip filosofi : Plan for the best, but prepared for the worst Rencanakan yang terbaik, tetapi bersiap menghadapi kondisi terburuk.
Calculated Risk 0% RISK 100% RISK Safe Player Risk Taker 100% SAFE 0% SAFE CALCULATED RISK
Why Risk Management Risk Management merupakan inti atau sasaran utama dari setiap program K3 dalam perusahaan. Risk Management merupakan persyaratan dalam sistim manajemen K3 SMK3 OHSAS 18001 OHSA ILO dll
Tahapan Risk Management Hazard Identification Calculated Risk Risk Assessment Risk Control RISK MANAGEMENT
TAHAPAN RISK MANAGEMENT HAZARDS IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT RISK CONTROL HI RA RC
Pengertian Identifikasi Bahaya Identifikasi Bahaya adalah suatu proses kajian kualitatif untuk mengetahui adanya potensi bahaya dari suatu peralatan, proses, lingkungan kerja, material, atau kegiatan kerja. Identifikasi Bahaya merupakan landasan dari langkah pencegahan kecelakaan yang disebabkan adanya tindakan tidak aman (unsaf act) dan kondisi tidak aman (unsafe condition) Merupakan bagian dari Risk Assessment atau Risk Management Process. Menentukan prioritas dalam penanganan LK3.
Jenis Bahaya Bahaya Kimiawi (Chemical Hazards) Bahaya Physis (Physical Hazards) Bahaya Mekanis (Mechanical Hazards) Bahaya Listrik (Electrical Hazards) Bahaya Biologi (Biological Hazards) Bahaya Statis (Statical Hazards)
Potensi Bahaya
Identifikasi Bahaya Bahaya Kimia Bahaya Kimia adalah jenis bahaya yang bersumber dari senyawa atau unsur kimia. Di alam terdapat ribuan jenis bahan kimia, baik berupa unsur murni maupun dalam bentuk ikatan dengan bahan lainnya. Menurut standar NFPA setiap bahan kimia diklasifikasikan atas 3 aspek yaitu Bahaya terhadap Kesehatan (Health Hazards), sifat mudah menyala (flamability) sifat reaktifnya (reactivity) NFPA memberikan indeks dari angka 0-4 untuk setiap klasifikasi suatu sifat bahaya diatas. Untuk bahan dengan indeks Health Hazards = 0 berarti tidak berbahaya dan aman bagi manusia, sedangkan bahan dengan indeks 4 sangat berbahaya.
Identifikasi Bahaya Bahaya Mekanik Bahaya Mekanik yaitu potensi bahaya yang berasal dari pergerakan peralatan atau mesin seperti gerakan berputar, berayun, gesekan, menumbuk dan lain-lain. Bahaya mekanik dapat diakibatkan penggunaan mesin dan peralatan mekanik yang menggunakan berbagai jenis tenaga penggerak seperti penggerak uap, angin (pneumatik), liter atau air. Diakibatkan energi kinetik yang terdapat dalam suatu sistem atau alat misalnya tabung bertekanan yang dapat mengakibatkan terjadinya overpressure dan peledakan.
Identifikasi Bahaya Bahaya Listrik Listrik merupakan sumber energi yang sangat diperlukan bagi kegiatan manusia pada saat ini, namun dilain pihak listrik juga merupakan sumber potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh energi listrik antara lain: - Bahaya sengatan/kejutan listrik (electric shock) - Bahaya hubungan singkat (Short circuit) - Bahaya petir - Listrik Statis
Identifikasi Bahaya Bahaya Statik Bahaya Statik yaitu bahaya yang disebabkan oleh benda atau peralatan kerja yang tidak bergerak atau bersifat statik seperti bangunan, lantai, jalan, tangga, konstruksi pipa, bords dan lain-lain. Kecelakaan dapat terjadi karena kondisi lingkungan kerja yang tidak baik, seperti terjatuh dari lantai yang tinggi karena tidak adanya pagar pengaman, kondisi jalan yang berlubang atau tidak ada penutup, tenggelam di sungai atau jalan berlumpur dan faktor lainnya.
Temperatur Suara/Bising Tekanan Udara Getaran Radiasi Jenis Bahaya Phyisis
Identifikasi Bahaya Bahaya Biologi Bahaya Biologi merupakan sumber bahaya yang berasal dari unsur biologi yang terdapat di lingkungan kerja dan dapat mengakibatkan cedera pada manusia. Bahaya ini dapat berasal dari flora atau fauna di lingkungan kerja seperti mikrobiologik, tumbuhan beracun atau berduri dan binatang berbisa atau buas.
Sumber Bahaya Pelaksana pekerjaan (Manusia) Peralatan yang digunakan Prosedur pekerjaan Lingkungan Tempat Kerja Energi yang terlibat
Sumber Bahaya Pelaksana pekerjaan (Manusia) Tidak trampil Pengetahuan tidak cukup Kondisi fisik tidak mencukupi Sikap dalam bekerja Sembrono Tidak serius Tidak disiplin Bercanda Suka mengambil resiko Tidak perhatian
Sumber Bahaya Peralatan Tidak cocok Kapasitas Ukuran Kondisi tidak memadai/rusak Tidak lengkap Tidak memenuhi persyaratan teknis
Sumber Bahaya Prosedur Tidak standar (tidak di review berkala) Langkah kerja tidak lengkap Tidak akurat Tidak mencakup semua aspek Safety Integrity dll Tidak sesuai dengan kondisi operasi yang berubah Tidak ada prosedur baku
Sumber Bahaya Lingkungan Fisik Licin, gelap, bising, semrawut Non Fisik Suasana kerja tidak menyenangkan Organisasi tidak baik Manajemen kurang berfungsi Sosial budaya Kurangnya kesadaran keselamatan
Sumber Bahaya Energi Potensial Kinetik Listrik Kimia Panas Radiasi
Teknik Identifikasi Bahaya
Risk Assessment Mengevaluasi dan menentukan tingkat resiko berdasarkan hasil identifikasi bahaya yang telah dilakukan
Mengelola Risiko Resiko Alat pengaman INRESH CONSULTING
Definisi Risiko kombinasi antara tingkat kemungkinan dan tingkat keparahan suatu kejadian dari bahaya-bahaya yang spesfik (Risk = Frequency X Consequence)
Qualitative measures of consequences or impact AS/NZS 4360 Level Descriptor Example detail description 1 Insignificant No injuries, low financial loss 2 Minor First aid treatment, on-site release immediately contained, medium financial loss 3 Moderate Medical treatment required, on-site release contained with outside assistance, high financial loss 4 Major Extensive injuries, loss of production capability, off-site release with no detrimental effects, major financial loss 5 Catastrophic Death, toxic release off-site with detrimental effect, huge financial loss
Quantitative measures of likelihood Level Descriptor Description A Almost certain In expected to occur in most circumstances B Likely Will probably occur in most circumstances C Possible Might occur in some time D Unlikely Could occur at some time E Rare May occur only in exceptional circumstances
Risk Matrix Level of Risk Likelihood Insignificant 1 Minor 2 Consequences Moderate 3 Major 4 Catastrophic 5 A (Almost certain) H H E E E B (Likely) M H H E E C (moderate) L M H E E D (unlikely) L L M H E E (rare) L L M H H E : Extreme risk; immediate action required H : high risk; senior management attention needed M : moderate risk ; management responsibility must be specified L : low risk; manage by routine procedures
High Risk Generally intolerable Basic Safety Limit ALARP or Tolerable As Low As Reasobaly Practicable Risk cannot be justified Except in extraordinary circumstances Reduce risk until it reaches acceptable region. Residual risk tolerable only if further risk reduction is impracticable Negligible Risk Basic Safety Objective Broadly Acceptable Risk reducation not likely to be required as resources likely to be grossly disproportionate to the reduction achieved ALARP Concept
Pengendalian Resiko Setelah dilakukan identifikasi, penilaian selanjutnya resiko dikelola dengan baik. Pengelolaan atau pengendalian resiko didasarkan berbagai pertimbangan yang telah dilakukan dalam tahap penilaian resiko
Control Strategy Elimination Substitution Isolation Engineering Control : Enclosure Guarding Change to less hazards form Local exhaust vent Modification etc Administrative Control Education, Training, Procedures, Maintenance, Housekeeping Supervision, Work schedule etc. Protective equipment.
Control Strategy
Hazards Elimination Sumber bahaya dihilangkan sama sekali sehingga tidak ada lagi potensi bahaya.
Hazards Substitution High Hazards Low Hazards Sumber bahaya diganti (substitusi) dengan bahan/sistem/alat lain yang sifat bahayanya lebih rendah. Sumber bahaya masih ada tetapi intensitasnya berkurang
Hazards Isolation (enclosure) isolation Sumber bahaya diisolir Sumber bahaya masih ada tetapi intensitasnya berkurang atau hilang semasekali
Engineering Control Bahaya dikelola secara teknis misalnya: Jarak yang aman Sistim pengaman dan pelindung Proses tertutup dsb
Distance Control Safe distance Sumber bahaya dijauhkan sampai batas yang aman Semakin jauh dari sumber bahaya semakin kecil paparan bahaya yang diterima
Administrative Control Bahaya dikelola melalui pendekatan administratif misalnya Waktu kerja Prosedur kerja aman Rotasi Pemilihan pekerja dsb
Time Exposure Control Time exposure Paparan terhadap sumber bahaya dikurangi sampai batas aman (TLV) Semakin sedikit berada dekat sumber bahaya semakin kecil resiko bahaya
Personal Protective Devices Alat pelindung Sumber bahaya masih ada dan tidak bisa dikendalikan Manusia diberi alat pengaman sehingga intensitas bahaya yang diterima berkurang atau hilang sama sekali