Nama : FITRI JUWITA. N NPM : 23212009 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., MM. ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI PADA PT. HAGAMA PUTRA MANDIRI
LATAR BELAKANG Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan mengadakan perbandingan antara kuantitas dan harga yang telah distandarkan dengan kuantitas dan harga yang sesungguhnya. Ketika biaya standar telah ditentukan dan biaya sesungguhnya diketahui diakhir periode produksi, maka biaya standar dan biaya sesungguhnya dibandingkan sehingga menghasilkan satu angka selisih atau varians. Angka selisih inilah yang akan memberikan informasi hasil suatu pelaksanaan yang dapat menunjukkan apakah selisih tersebut menguntungkan atau merugikan. Dalam analisisnya, jika biaya sesungguhnya lebih besar dari biaya standar maka perusahaan mengalami kerugian. Sedangkan apabila biaya sesungguhnya lebih kecil dari biaya standar maka perusahaan mendapatkan keuntungan.
RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana penerapan biaya standar yang digunakan oleh perusahaan dalam mengendalikan biaya produksi? 2. Bagaimana analisis selisih biaya produksi, apakah menguntungkan / merugikan? 3. Apakah yang menyebabkan terjadinya selisih antara biaya standar dan biaya sesungguhnya?
BATASAN MASALAH Penulis memberi batasan pada penulisan ilmiah ini, pada perhitungan analisis selisih biaya produksi bahan baku standar dengan biaya produksi bahan baku sesungguhnya, menggunakan metode satu selisih, metode dua selisih dan metode tiga selisih. Data yang dijadikan acuan adalah data produksi bahan baku standar dan bahan baku sesungguhnya pada PT. HAGAMA PUTRA MANDIRI untuk memproduksi 400 undangan pada bulan Maret 2015.
TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui penerapan biaya standar yang digunakan oleh perusahaan dalam mengendalikan biaya produksi 2. Untuk mengetahui analisis selisih biaya produksi tersebut menguntungkan atau merugikan 3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya selisih biaya standar dan biaya sesungguhnya
Alat Analisis yang Digunakan 1. Model Satu Selisih (The One-Way Model) St = (KSt*HSt) - (KS*HS) 2. Model Dua Selisih (The Two-Way Model) SH = (HSt HS)*KS SK = (KSt KS)*HSt 3. Model Tiga Selisih (The Three-Way Model) SH = (HSt HS)*KSt SK = (KSt KS)*HS SHK = Nol
Biaya Bahan Baku Standar Untuk Produksi 400 undangan No Bahan Baku Harga Satuan Kuantitas Jumlah 1 Karton Jasmine Rp. 4.600 185 lbr plano Rp. 851.000 2 Kertas bot. no 30 Rp. 5.500 47 lbr plano Rp. 258.500 3 Pisau Pons Rp. 155.000 1 pcs Rp. 155.000 4 Plat GTO Rp. 25.000 5 lbr plat Rp. 125.000 5 Tinta Offset Rp. 80.000 1 kg Rp. 80.000 Rp. 1.469.500
Biaya Bahan Baku Sesungguhnya Untuk Produksi 400 undangan No Bahan Baku Harga Satuan Kuantitas Jumlah 1 Karton Jasmine Rp. 4.300 187 lbr plano Rp. 804.100 2 Kertas bot. no 30 Rp. 5.200 50 lbr plano Rp. 260.000 3 Pisau Pons Rp. 135.000 1 pcs Rp. 135.000 4 Plat GTO Rp. 17.500 7 lbr plat Rp. 122.500 5 Tinta Offset Rp. 77.000 1 kg Rp. 77.000 Rp. 1.398.600
Hasil Perhitungan Selisih Biaya Bahan Baku Metode Satu Selisih No Bahan Baku Standar Sesungguhnya Selisih Harga Harga Kuantitas Harga Kuantitas 1 Karton Jasmine Rp 4.600 185 plano Rp 4.300 187 plano Rp. 46.900 2 Kertas bot. no 30 Rp 5.500 47 plano Rp 5.200 50 plano Rp. (1.500) 3 Pisau Pons Rp 155.000 1 pcs Rp 135.000 1 pcs Rp. 20.000 4 Plat GTO Rp 25.000 5 plat Rp 17.500 7 plat Rp. 2.500 5 Tinta Offset Rp 80.000 1 kg Rp 77.000 1 kg Rp 3.000 Rp 70.900 (L)
Hasil Perhitungan Selisih Biaya Bahan Baku Metode Dua Selisih No Bahan Baku Standar Sesungguhnya Selisih Selisih Harga Kuantitas Harga Kuantitas Harga Kuantitas 1 Karton Jasmine Rp. 4.600 185 plano Rp. 4.300 187 plano Rp 56.100 Rp(9.200) 2 Kertas bot. no30 Rp. 5.500 47 plano Rp.5.200 50 plano Rp 15.000 Rp(16.500) 3 Pisau Pons Rp155.000 1 pcs Rp135.000 1 pcs Rp 20.000 0 4 Plat GTO Rp 25.000 5 plat Rp.17.500 7 plat Rp 52.500 Rp(50.000) 5 Tinta Offset Rp 80.000 1 kg Rp 77.000 1 kg Rp. 3.000 0 Rp 146.600 (L) Rp 75.700 (R)
Hasil Perhitungan Selisih Biaya Bahan Baku Metode Tiga Selisih Standar Sesungguhnya Selisih No Bahan Baku Harga Kuantitas Harga Kuantitas Harga Selisih Kuantitas Selisih Hrg/ Kuantitas 1 Karton Jasmine Rp. 4.600 185 plano Rp. 4.300 187 plano Rp 55.500 Rp (8.600) 0 2 Kertas bot. no 30 Rp. 5.500 47 plano Rp.5.200 50 plano Rp 14.100 Rp (15.600) 0 3 Pisau Pons Rp.155.000 1 pcs Rp.135.000 1 pcs Rp 20.000 0 0 4 Plat GTO Rp 25.000 5 plat Rp. 17.500 7 plat Rp 37.500 Rp (35.000) 0 5 Tinta Offset Rp 80.000 1 kg Rp 77.000 1 kg Rp. 3.000 0 Rp 130.100 (L) Rp59.200 (R) 0
Kesimpulan 1. Penerapan biaya standar yang telah ditetapkan oleh PT. HAGAMA PUTRA MANDIRI dalam mengendalikan biaya produksi dengan menggunakan biaya standar dapat dikatakan tepat karena biaya standar dapat mengendalikan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga perusahaan sudah mempunyai tolak ukur dalam biaya produksi.
Kesimpulan 2. Analisis selisih biaya produksi pada PT. HAGAMA PUTRA MANDIRI adalah menguntungkan hal ini terlihat pada biaya bahan baku standar yang ditetapkan mempunyai selisih yang menguntungkan dari biaya sesungguhnya. Dilihat dari hasil perhitungan total satu selisih, selisih harga menggunakan model dua selisih dan tiga selisih menunjukan selisih harga yang menguntungkan namun jika dilihat dari perhitungan selisih kuantitas dari model dua selisih dan tiga selisih terlihat merugikan tetapi bisa diseimbangkan karena lebih banyak keuntungan dari selisih harga yang didapatkan, dan selisih harga kuantitas (selisih gabungan) tidak terdapat selisih yang menguntungkan atau merugikan karena harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya namun kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya.
Kesimpulan 3. Penyebab terjadinya selisih yang menguntungkan karena : a. Keberhasilan pihak manajemen dalam menerapkan pembelian bahan baku yang harganya dibawah harga biaya standar b. Adanya pemberian diskon oleh pihak penjual kepada pembeli c. Penggunaan tenaga kerja yang terampil Sedangkan selisih yang tidak menguntungkan terjadi karena : a. Adanya pemakaian bahan baku yang kurang ekonomis ditandai dengan perbedaan kuantitas biaya standar yang lebih kecil dibandingkan dengan biaya sesungguhnya. b. Fluktuasi harga yang tidak menentu dari harga yang diperkirakan oleh perusahaan.
SARAN 1. Manajemen perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan sistem pengendalian dan pengawasan saat berlangsungnya proses produksi 2. Menyikapi adanya penyimpangan antara biaya produksi sesungguhnya dengan biaya produksi standar, maka perusahaan dapat meninjau kembali bagian yang bertanggungjawab atas terjadinya selisih, serta dapat mengambil upaya-upaya sebagai berikut: a. Bagian pembelian harus pandai dalam memilih supplier bahan baku b. Memperkuat kontrak kerja kepada para supplier c. Melakukan perhitungan analisis varians atau selisih