PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Rizki Rinaldi 1, Titiek Fujita Yusandra², Ricci Gemarni Tatalia 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Rinaldi022894@gmail.com ABSTRACT This research is based on the background of the problem as follows: first, students less interested to write because their vocabulary is limited. Second, students difficulties to express and develop ideas. Third, students cannot master structure and elements of 5 W + 1 H in writing text. Fourt, method thad used by teacher not various. The purpose of the research was to know clearly effect of using two stay two stray model toward students writing skill in news text at class VIII of Junior High School 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Type of the research was quantitative with uses quasi experimental design method. Technique of taken sample with using simple random sampling. Sample in this research were two classes, that was VIII 2 and VIII 3 variable. The data of the research was result of test performance in students writing in newas text at class VIII of SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan without and using two stay two stray model.based on the result of analysis data and discussion got concluded were 3 things as follows: first, writing. Students writing skill in news text without using two stay two stray model got means score was 63.05 at the interval 56-65% with qualification was enough ( C). second, students writing skill in news text with using two stay two stray model got means score was 81,38 at the interval 76-85% with qualification was good (B). third, there is significant effect of using two stay two stray model toward students writing skill in news text at class VIII of SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Based on of the value of t-test was obtained, t calculate > t table. That was t calculate = 5.58 and t table = 1.67. in other words H 1 was accepted and H 0 was rejected. Keywords: effect, two stay two stray model, and news teks PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Indonesia diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulis. Selain itu, pembelajaran bahasa Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan menalar serta memperluas wawasan. Pembelajaran bahasa Indonesia lebih diarahkan agar siswa terampil menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Salah satu aspek pembelajaran bahasa Indonesia yang
dapat dilakukan untuk melatih keterampilan siswa dalam berbahasa adalah dengan menulis. Menulis merupakan kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca. Selain itu, menulis berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dalam kegiatan menulis, siswa dituntut terampil dalam menuangkan gagasan dan pikirannya ke dalam bentuk paragraf yang padu. Pada hakikatnya, menulis bukan hanya sekedar aktivitas fisik tetapi juga ekspresi diri yang menuntut latihan yang teratur. Menulis menuntut seseorang mampu dalam menyusun pikiran dan perasaan dengan menggunakan pilihan kata yang tepat sehingga menjadi kalimat yang baik sesuai dengan kaidah tata bahasa. Dalam menulis dibutuhkan suatu keterampilan. Keterampilan menulis tidak hanya dikuasai melalui teori, tetapi juga melalui latihan yang teratur sehingga menghasilkan tulisan yang baik. Salah satu keterampilan menulis adalah keterampilan menulis teks berita. Berita ditulis berdasarkan apa yang terjadi. Siswa tidak hanya dituntut mampu menulis berita dengan singkat, padat dan jelas, tetapi juga memperlihatkan apakah siswa memiliki pemahaman terkait struktur serta unsur dari sebuah berita. Struktur berita yaitu, judul, baris tanggal, teras berita serta tubuh berita sedangkan unsur berita yaitu, unsur 5W + 1H (who, what, where, when, why, how). Terkadang siswa mengalami kesulitan dalam menulis berita karena belum mampu menguasai struktur serta unsur-unsur berita dengan baik. Selain itu, guru di sekolah kurang variatif dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Hal ini akan mempengaruhi siswa dalam menulis berita dan mengakibatkan siswa kesulitan dalam menulis berita. Salah satu keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam Kurikuluum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah menulis berita di kelas VIII Semester II, dengan Standar Kompetensi ke-12 yaitu mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman teks berita, slogan/poster. Kompetensi Dasar menulis teks berita adalah KD 12.2 yaitu, menulis berita secara singkat, padat dan jelas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Mursyafni Thalib, S.Pd. salah seorang guru bahasa Indonesia yang mengajar di SMP Negeri 2 Painan, pada 13 Februari 2017. Diperoleh informasi bahwa keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan masih belum tuntas. Hal ini dibuktikan dengan nilai siswa tidak mencapai KKM. Adapun KKM untuk pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 2 Painan yaitu 75. Keterampilan menulis berita siswa belum memenuhi syarat berita yang baik yaitu, memenuhi struktur berita yang lengkap dan unsur 5W+1H. Struktur berita terdiri dari judul berita, baris tanggal, teras berita, dan tubuh berita. Adapun unsur 5W+1H yaitu what, who, why, where, when, dan how. Keterampilan menulis teks berita yang belum tuntas tersebut disebabkan oleh lima faktor. Pertama, siswa kesulitan dalam menulis teras berita (salah satu struktur berita). Hal ini disebabkan siswa sulit memulai menulis serta mengembangkan tulisan menjadi sebuah paragraf yang utuh. Kedua, siswa tidak mampu menentukan unsurunsur berita (unsur 5W+1H). Ketiga, dalam menulis berita siswa kurang menguasai penggunaan bahasa berita. Sesuai dengan Kompetensi Dasar yang harus dicapai siswa menulis berita secara singkat, padat dan jelas tetapi berita yang ditulis oleh siswa belum menggunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas. Keempat, model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak bervariasi. Guru menggunakan metode ceramah sehingga siswa bosan dan kurang antusias untuk belajar. Selanjutnya dilakukan wawancara dengan Cici Kurniawati yang merupakan salah seorang siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan, siswa tersebut mengungkapkan bahwa kurang tertarik dalam menulis berita karena minimnya penguasaan kosakata. Selain kurangnya minat, siswa juga tidak memahami cara menulis berita dengan baik dan benar. Siswa juga mengeluhkan tidak mampu mengembangkan ide-ide ke dalam bentuk tulisan karena minimnya penguasaan kosakata. Berdasarkan permasalahan yang dialami siswa dalam menulis teks berita, perlu adanya model pembelajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran tercapai. Cara yang perlu dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan melakukan
pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai yang mampu menarik perhatian siswa, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray. Model pembelajaran ini dipilih karena dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa, model yang menggunakan gaya berdiskusi keliling kelas ini dapat memancing siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Di samping itu, model pembelajaran ini akan memberikan waktu lebih banyak pada siswa untuk berdiskusi. Lalu sebagian dari anggota kelompok akan bertamu ke kelompok lain, sedangkan sebagiannya lagi akan menerima tamu dan berdiskusi untuk menemukan hal baru, setelah itu kembali ke kelompok awal dan mendiskusikan kesimpulannya. Penggunaan model pembelajaran two stay two stray membantu siswa aktif dalam berpikir maupun dalam bekerja. Penggunaan model pembelajaran two stay two stray ini dapat membuat siswa bersemangat dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam penggunaan model pembelajaran two stay two stray, siswa dilatih untuk kreatif dan berpikir kritis serta dapat bekerja sama dalam memecahkan masalah yang diberikan. Dengan demikian, dapat memudahkan siswa dalam mengembangkan ide atau gagasannya. Selain itu, model pembelajaran two stay two stray ini belum pernah dilaksanakan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Painan khususnya pada pembelajaran menulis teks berita. Penerapan model pembelajaran two stay two stray diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dan membuat siswa lebih mandiri dalam belajar bahasa Indonesia, khususnya dalam menulis teks berita. Apabila model ini diterapkan dengan baik dan benar, maka kesulitan yang dialami siswa dalam belajar khususnya menulis teks berita akan dapat terselesaikan dengan baik. Berdasarkan permasalahan tersebut, dianggap perlu untuk melakukan penelitian. Untuk itu, penelitian ini diberi judul Pengaruh Penggunaan Model Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Tarigan (2008:3) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu proses kreatif, ia harus mengalami suatu proses
yang secara sadar pula dilihat hubungan yang satu dengan yang lainnya, sehingga berakhir pada suatu tujuan yang jelas. Menurut Barus (2010:26) berita adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum. Menurut Huda (2014:207) model pembelajaran two stay two stray adalah sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis metode quasi experimental design. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu The Randomized Posttest Only Control Group. Yusuf (2010:194) mengemukakan bahwa The Randomized Posttest Only Control Group merupakan rancangan lebih sederhana dibandingkan The Randomized Pretest- Posttest Only Control Group, karena tidak dilakukan pretest. Pada langkah awal dipilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dikenakan perlakuan. Pada kegiatan akhir sesudah perlakuan selesai diberikan pada kelompok eksperimen, kepada kedua kelompok diberikan posttest. Pada kelompok eksperimen yang diberikan adalah perlakuan dan posttest, sedangkan untuk kelompok kontrol hanya posttes saja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan tahun ajaran 2016/2017. Jumlah siswa 204 orang tersebar pada 7 kelas. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simpel random sampling. Yaitu teknik penentuan sampel secara acak berdasarkan standar deviasi yang terkecil. Sampel dalam penelitian ini kelas VIII. 2 dan VIII.3. Variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.pertama, variabel bebas model pembelajaran two stay two stray. Kedua, variabel terikat menulis teks berita. Skor dari hasil tes keterampilan menulis teks berita. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja.tes unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam menulis teks berita. Pengumpulan data yang akan dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan.
Pertemuan pertama, posttest di kelas kontrol siswa menulis teks berita dengan tema bencana alam. Pertemuan kedua, perlakuan di kelas eksperiemen. Pertemuan ketiga, posttest di kelas eksperimen dengan tema bencana alam, setelah selesai lembaran tulisan siswa dikumpul dan diperiksa berdasarkan indikator. Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut. Pertama, memeriksa teks berita yang ditulis siswa dan memberikan skor berdasarkan indicator yang telah ditentukan. Kedua, mengubah skor menjadi nilai. Ketiga, memasukan nilai ke dalam format distribusi frekuensi keterampilan menulis teks berita tanpa dan dengan menggunakan model two stay two stray. Keempat, menentukan rata-rata hitung keterampilan menulis teks berita tanpa dan dengan menggunakan model two stay two stray siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Kelima, mengelompokan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan skala 10. Keenam, membuat histogram penggunaan model two stay two stray terhadap keterampilan menulis teks berita siswa secara keseluruhan. Ketujuh, melakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Kedelapan, uji hipotesis. Kesembilan, membahas hasil analisis dan membuat kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keterampilan Menulis Teks Berita Tanpa Menggunakan Model Two Stay Two Stray Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan (Kelas Kontrol) Berdasarkan data diperoleh ratarata hitung 63,05. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks berita di kelas kontrol siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada tingkat penguasaan 56-65% berkualifikasi Cukup (C). Selanjutnya pengkualifikasikan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan skala 10. Diperoleh gambaran hasil belajar siswa untuk seluruh indikator siswa yang berkualifikasi memperoleh nilai sebagai berikut. Siswa yang memperoleh nilai dengan berkualifikasi baiksebanyak 4 orang (13,34%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 12 orang (40%). Siswa yang memperoleh
nilai dengan kualifikasi cukup sebanyak 6 orang (20%). Siswa yang memperoleh nilai dengan berkualifikasi hamper cukup sebanyak 5 orang (16,66%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sebanyak 1 orang siswa (3,33%). Siswa yang memperoleh nilai dengan berkualifikasi kurang sekali sebanyak 2 orang (6,67%). 2. Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Model Two Stay Two Stray Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan (Kelas Eksperimen) Berdasarkan data diperoleh ratarata hitung 81,38. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks berita di kelas eksperimen siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada tingkat penguasaan 76-85% berkualifikasi Baik (B). Selanjutnya pengkualifikasian keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan skala 10. Diperoleh gambaran hasil belajar siswa untuk seluruh indikator siswa yang berkualifikasi memperoleh nilai sebagai berikut. Siswa yang memperoleh nilai dengan berkualifikasi sempurna sebanyak 5 orang (16,67%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sekali sebanyak 6 orang (20%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sebanyak 6 orang (20%). Siswa yang memperoleh nilai dengan berkualifikasi lebih dari cukup sebanyak 10 orang (33,33%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup sebanyak 3 orang siswa (10%). 3. Pengaruh Penggunaan Model Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan nilai keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan model two stay two stray, dalam pembelajaran menulis teks berita siswa sangat baik. Hal ini terbukti dari hasil pembelajaran menulis teks berita dengan mendapatkan perlakuan penggunaan model two stay two stray lebih baik dibandingkan dengan tanpa penggunaan model two stay two stray. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV dapat disimpulkan tiga hal berikut ini.
Pertama, keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan tanpa menggunakan model two stay two stray (kelas kontrol) memperoleh nilai ratarata 63,05 berada pada rentangan 56-65% dengan kualifikasi cukup. Kedua, tingkat keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan model two stay two stray (kelas eksperimen) memperoleh nilai rata-rata 81,38 berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi baik. Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model two stay two stray terhadap keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan karena t hitung > t tabel (5,58 > 1,67). DAFTAR PUSTAKA Barus, Sedia Willing. 2010. Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga. Huda, Miftahul. 2014. Model Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yusuf, Muri. 2010. Metodologi Penelitian: Dasar-Dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press. Tarigan,Guntur Hendri. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkas