HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR Suci Melati Puspitasari 16510707 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015
BAB I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Guru Sekolah Dasar Subjective Well-Being Kontrol Diri
Tujuan Penelitian Sejalan dengan latar belakang, maka penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah ada hubungan antara kontrol diri dan subjective well-being pada guru sekolah dasar.
Subjective Well-Being Definisi: Evaluasi mengenai kehidupan individu yang meliputi pengalaman emosi yang menyenangkan, rendahnya mood negatif dan penilaian akan kepuasan hidupnya. Komponen Kognitif Komponenkomponen SWB Komponen Afektif
Kontrol Diri Definisi: Kemampuan individu untuk membimbing, mengatur, menahan serta mengarahkan bentuk perilakunya melalui pertimbangan kognitif sehingga mampu mengambil keputusan dan tindakan yang efektif ke arah konsekuensi positif sehingga dapat diterima sosial. Reliability Work Ethic Self- Discipline Deliberate / Nonimpulsive Aspekaspek Kontrol Diri Healthy Habits
Definisi Guru Sekolah Dasar: Guru Sekolah Dasar adalah tenaga pendidik profesional yang membantu menyelenggarakan pendidikan dan memberikan sejumlah pengetahuan serta menanamkan nilai-nilai yang baik kepada peserta didik dalam jenjang pendidikan dasar HIPOTESIS Ada hubungan positif antara kontrol diri dan subjective well-being pada guru Sekolah Dasar. Semakin tinggi kontrol diri maka semakin tinggi subjective well-being dan sebaliknya, semakin rendah kontrol diri maka semakin rendah subjective well-being.
BAB III Metode Penelitian Variablel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :: Independent Dependent : Kontrol Diri : Subjective Well-Being Sampel Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah guru sekolah dasar di wilayah Jakarta Timur yang berjenis kelamin pria dan wanita, dengan jumlah responden penelitian sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Skala pengukuran kontrol diri diadaptasi dari Self-Control Scale. Skala pengukuran subjective wellbeing diadaptasi dari Satisfaction With Life Scale (SWLS) dan Positive and Negative Affect Schedule (PANAS). Teknik Pengujian Data Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis Uji Korelasi Product Moment. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 21.
BAB IV Hasil Penelitian Uji Daya Diskriminasi Aitem Uji Reliabilitas Hasil uji daya diskriminasi aitem pada skala kontrol diri dari 36 aitem yang digunakan, diperoleh 27 aitem yang memiliki daya diskriminasi aitem yang baik. Hasil uji daya diskriminasi aitem pada skala subjective well-being dari 25 aitem yang digunakan, diperoleh 22 aitem yang memiliki daya diskriminasi aitem yang baik. Hasil uji reliabilitas skala kontrol diri diperoleh angka koefisien reliabilitas sebesar 0,909. Hasil uji reliabilitas skala subjective well-being diperoleh angka koefisien reliabilitas sebesar 0,895.
Uji Normalitas Uji Linearitas Uji normalitas pada skala kontrol diri diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,035 (ρ>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa untuk variabel kontrol diri berdistribusi tidak normal. Uji normalitas pada skala subjective well-being diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,200 (ρ>0,05). Hal ini menunjukan bahwa variabel subjective well-being berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji linearitas antara kontrol diri dengan subjective wellbeing diperoleh nilai F sebesar 36.881 dengan taraf signifikansi 0,000 (ρ<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel kontrol diri dengan subjective well-being bersifat linear.
Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji Korelasi Product Moment dari Pearson, hasil analisis menunjukkan korelasi sebesar 0, 523 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,01). Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis diterima, yang artinya ada hubungan positif antara kontrol diri dan subjective well-being pada guru sekolah dasar.
BAB V Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hipotesis diterima. Artinya bahwa ada hubungan positif antara kontrol diri dan subjective well-being pada guru Sekolah Dasar, dengan korelasi sebesar 0,523 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (ρ<0,01). Saran Bagi Guru Sekolah Dasar Bagi Institusi Terkait (Sekolah) Bagi Peneliti Selanjutnya