BAB V ANALISA HASIL. Dari hasil pengolahan data kegiatan proyek modifikasi silo powder plant di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar (market leader) yang

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Perbaikan Penjadwalan Perakitan Panel Listrik Dengan Metode CPM dan PERT (Studi Kasus : PT. Mega Karya Engineering) ABSTRAK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN PLTU PAITON UNIT 5 DAN 6. Deni Yanto ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Proyek konstruksi telah menjadi kompleks pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN PEMBANGUNAN PROYEK TUJUAN

ANALISIS JARINGAN KERJA (NETWORK ANALYSIS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

Sejarah : Henry L. Gantt ( 9 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek, namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya Booz, Allen da

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia konstruksi semakin cepat dan pesat. Dalam pekerjaan sebuah proyek

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PROTOTIPE RUSUNAWA TIPE 36 BERDASARKAN PERENCANAAN CASH FLOW OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan jumlah penduduk kota DKI Jakarta, maka kebutuhan air bersih pun

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri #6 & 7 MANAJEMEN PROYEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZAR MANADO)

PENERAPAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 UNTUK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA FAKULTAS KEDOKTERAN UNTAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

Perencanaan proyek dengan metode network planning pada proyek tk model kabupaten Sragen BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

ANALISIS PROYEK PEMELIHARAAN IRIGASI SUNGAI PEMALI DI CV. WIGATI DENGAN METODE CPM-PERT MENGGUNAKAN SOFTWARE MS. PROJECT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

BAB III LANDASAN TEORI

Agus Purnomo. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan

2014 PEMBUATAN PENJADWALAN SUATU PROYEK DENGAN METODE CPM ( ) BERBASIS MICROSOFT PROJECT

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8 m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI

EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK STUDENT BOARDING HOUSE PRESIDENT UNIVERSITY

Cara membuat network planning manual

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING SCHEDULE PROYEK GEDUNG 8 LANTAI SISTEM PRACETAK DENGAN MENGGUNAKAN MS PROJECT

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisa Antisipasi Keterlambatan Durasi Proyek Pembangunan Gedung 2 (dua) Lantai Bank CNB Pusat Surabaya BAB I PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN ANALISIS KURVA S

laporan dari menajement konstruksi kepada pemberi tugas (Owner). proyek selama kegiatan berlangsung dalam suatu hari.

BAB V ANALISA HASIL. Dari pengolahan data pada bab IV, kita dapat melihat dua metode

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MINGGU KE-5 MANAJEMEN WAKTU

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Operations Management

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISA PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK DITINJAU DARI PERENCANAAN DAN PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Transkripsi:

BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa jaringan kerja Dari hasil pengolahan data kegiatan proyek modifikasi silo powder plant di PT.Sayap Mas Utama Jakarta, dapat diketahui network diagram dan lintasan kritisnya, sebagai berikut: Gambar 5.1 Network diagram proyek modifikasi silo powder plant di PT.Sayap Mas Utama Jakarta 67

68 Lintasan kritis pada proyek modifikasi silo powder plant di PT.Sayap Mas Utama Jakarta adalah lintasan yang ditandai dengan warna merah yaitu lintasan yang melewati titik A-B-C-D-E-G-J-L-N-P-Q-R-S-T. Diketahui bahwa durasi waktu penyelesaian proyek adalah 148 hari. Aktivitas/kegiatan yang menjadi lintasan kritis adalah sebagai berikut: - A (0,1) = Survey lokasi - B (1,2) = Planning & desain - C (2,3) = Order material - D (3,4) = Persiapan pekerjaan & mob demob - E (4,5) = Pembongkaran mesin existing - G (5,7) = Pembongkaran silo packaging existing - J (7,8) = Fabrikasi flatform atas silo baru - L (8,9) = Erection silo baru - N (9,10) = Pemasangan mika silo - P (10,11) = Instal conveyor powder - Q (11,12) = Finishing pengecatan - R (12,13) = Instalasi mesin baru - S (13,14) = Comisioning - T (14,15) = Project evaluation Dalam pelaksanaan langsung di lokasi proyek, sangat diperlukan perencanaan pengawasan dan fokus yang baik untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berada dijalur kritis ini. Hal ini disebabkan apabila terjadi keterlambatan waktu penyelesaian pada kegiatan-kegiatan yang berada di lintasan kritis ini akan

69 menyebabkan implikasi langsung terhadap pelaksanaan proyek. Akibatnya waktu total durasi penyelesaian proyek pun akan lebih lama sehingga target waktu yang diharapkan yaitu selama 150 hari tidak akan tercapai. 5.2 Analisa penjadwalan kerja proyek Penjadwalan proyek merupakan salah satu hal yang penting dalam manajemen proyek, dimana penjadwalan ini memperlihatkan waktu pengerjaan tiap kegiatan dan kejadian apa yang dihasilkan dari serangkaian kegiatan tertentu. Dari hasil pengolahan data diperoleh diagram jaringan kerja proyek modifikasi silo powder plant di PT.Sayap Mas Utama Jakarta diterjemahkan ke dalam penjadwalan proyek dalam bentuk gantt chart. Seperti gambar dibawah ini. Gantt Chart Proyek Gambar 5.2 Gantt Chart proyek modifikasi silo powder plant di PT.Sayap Mas Utama Jakarta Kegiatan-kegiatan yang ditandai dengan warna merah adalah kegiatan-kegiatan yang berada pada lintasan kritis. Kegiatan - kegiatan ini tidak mempunyai kelonggaran waktu yang berarti apabila terjadi keterlambatan akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. Kegiatan di lintasan kritis ini dapat dilihat ditabel 5.1.

70 Tabel 5.1 Kegiatan di Lintasan Kritis proyek modifikasi silo powder plant di PT.Sayap Mas Utama Jakarta JENIS PEKERJAAN KODE KEGIATAN WAKTU (Hari) Survey lokasi proyek A 5 Planning & desain B 15 order material C 14 persiapan pekerjaan & mob demob D 3 Pembongkaran mesin existing E 8 Pembongkaran silo packaging existing G 16 Fabrikasi flatform atas silo baru J 17 Erection silo baru L 12 Pemasangan mika silo N 12 Instal conveyor powder P 13 Finishing pengecatan Q 12 Instalasi mesin autopack baru R 14 Comisioning S 5 Project evaluation T 2 Sumber: Data Penelitian 2014 Kegiatan-kegiatan yang ditandai dengan warna biru dan warna ungu pada gantt chart adalah kegiatan-kegiatan yang mempunyai kelonggaran waktu sehingga apabila terjadi keterlambatan tidak akan berpengaruh selama tidak melampaui toleransi batas waktu. Kegiatan yang memiliki kelonggaran waktu ini dapat dilihat ditabel 5.2.

71 Tabel 5.2 Kegiatan yang memiliki kelonggaran waktu JENIS PEKERJAAN KODE KEGIATAN WAKTU (Hari) Pembongkaran platform mesin existing F 8 Fabrikasi silo baru H 24 Fabrikasi flatform mesin baru I 15 Fabrikasi conveyor powder K 30 Erection flatform mesin baru M 10 Erection Platform atas silo baru O 14 Sumber: Data Penelitian 2014 Dengan penggunaan gantt chart ini diperoleh beberapa manfaat. Antara lain sebagai berikut ini : 1. Bentuknya sederhana, sehingga mudah dipahami pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan proyek 2. Sebagai alat komunikasi pada saat pelaksanaan proyek dilapangan 3. Menggambarkan urutan jadwal kegiatan dan dasar kenyataan kemajuan progres dilapangan pada saat pelaporan kegiatan. 4. Mengetahui kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis yang harus diselesaikan tepat waktu 5. Mengetahui cadangan waktu yang dimiliki dari setiap kegiatan.

72 5.3 Analisa probabilitas proyek Gambar 5.3 Kurva Distribusi Normal proyek modifikasi silo powder plant di PT.Sayap Mas Utama Jakarta Melihat pada gambar 5.3 Kurva Distribusi Normal yang terdapat pada halaman lampiran. ada peluang 89,44% penyelesaian proyek dapat dicapai pada 148 hari. Artinya peluang untuk diselesaikan tepat waktu cukup besar. Dan ada peluang 5,28 % proyek ini akan mengalami keterlambatan dari waktu target 150 hari. Maka, perlu diberikan solusi yang bagus terkait antisipasi untuk faktor-faktor teknis maupun non teknis yang menyebabkan keterlambatan waktu dalam pelaksanaan proyek. Berikut ini adalah faktor faktor teknis penyebab keterlambatan proyek : 1. Target waktu yang tidak realistis 2. Perubahan rencana desain 3. Kekurangan tenaga kerja dengan skill memadai 4. Kurangnya perencanaan, koodinasi,kontrol dan pengawasan proyek 5. Kesalahan metode kerja

73 Berikut ini adalah faktor faktor non teknis penyebab keterlambatan proyek : 1. Kendala cuaca atau bencana alam 2. Motivasi pekerja yang terlibat langsung dalam proyek 3. Keterlambatan kedatangan material / alat kerja 4. Kurangnya memadainya peralatan kerja 5. Kurangnya kedisplinan dan komitmen pekerja Dengan adanya penyebab keterlambatan proyek maka diperlukan solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Antara lain sebagai berikut : 1. Melakukan pengawasan & kontrol berkala secara maksimal, mencatat progres aktual kemudian dibandingkan dengan waktu rencana kegiatan. 2. Mencukupi kebutuhan proyek dengan fasilitas alat kerja yang layak dan memadai. 3. Mengganti tenaga kerja dengan yang lebih terampil 4. Memastikan supply material dan komponen-komponen penting datang tepat waktu. 5. Memanfaatkan jam kerja lembur secara maksimal untuk mempercepat progress 6. Melakukan sub-kontrak pekerjaan pada kegiatan yang paling membebani. 7. Menggunakan metode-metode kerja yang lebih efisien