dokumen-dokumen yang mirip
"#% tahun untuk membuka diri dan melakukan pemulihan bagi kesehatannya, subjek AA sudah 5 tahun hidup sebagai ODHA dan masih berusaha untuk memaafkan

1. PENDAHULUAN. Gambaran resiliensi dan kemampuan...dian Rahmawati, FPsi UI, Universitas Indonesia

Resiliensi Seorang Wanita Dalam Menghentikan Perilaku Merokok dan Minum Alkohol HELEN YOHANA SIRAIT

Developmental and Clinical Psychology

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. keluarga telah mencapai resiliensi sebagaimana dilihat dari proses sejak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. laku serta keadaan hidup pada umumnya (Daradjat, 1989). Pendapat tersebut


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Lieben und arbeiten, untuk mencinta dan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. coba-coba (bereksperimen) untuk mendapatkan rasa senang. Hal ini terjadi karena

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Autis Penulisan Ilmiah


3. METODE PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Prosedur Pelaksanaan Program Terapi Rumatan Metadon. pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Korban penyalah guna dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Nugroho. T, 2010: 94) Aquired Immune Deficiency Syndrome

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 5 Simpulan, Diskusi, Saran

BAB I PENDAHULUAN. narkoba pada tahun 2012 berkisar 3,5%-7% dari populasi dunia yang berusia 15-64

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

I. UMUM. menjadi...

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada waktu dan tempat yang kadang sulit untuk diprediksikan. situasi

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Mahasiswa Perantau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. resiliensi pada mantan pengguna narkoba yang diperoleh dari kisah hidup dan

PROGRAM INTERVENSI BIBLIOCOUNSELING (MEMBACA BUKU, MENONTON FILM, MENDENGARKAN CERITA) UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia jumlah pengguna narkotika dan obat terlarang dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap keluarga memiliki cara tersendiri untuk menghadapi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu ke waktu. Humas Badan Narkotika Nasional RI (2016) telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merawat dan memelihara anak-anak yatim atau yatim piatu. Pengertian yatim

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan masyarakatnya. Kondisi masyarakat yang sehat dan cerdas akan. tantangan global di masa kini dan di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara fisik maupun psikologis. Menurut BKKBN (2011 ), keluarga adalah unit

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalah penelitian yang ingin dijabarkan disini adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 15% dari seluruh kanker pada wanita. Di beberapa negara menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia mengalami situasi darurat kekerasan. terhadap perempuan. Berdasarkan catatan tahunan dari

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

OLEH : Letkol Laut ( K/W) Drg. R Bonasari L Tobing, M.Si INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA BENCANA

BAB V PENUTUP. kepada pihak-pihak terkait dengan penemuan makna hidup pasien gagal ginjal

BAB V SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penduduk lanjut usia bertambah, sedangkan proporsi penduduk berusia muda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Gedung Rehabilitasi Narkoba Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia pasti memiliki masalah dalam hidup. Kita juga pernah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memiliki kesimpulan sebagai berikut : c) Ada hubungan antara kebahagiaan dengan kepuasan hidup.

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI. Menderita penyakit yang belum ada obatnya adalah merupakan suatu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya) bukan merupakan hal yang baru, baik di negara-negara maju maupun di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan peralihan antara masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. yang sering juga disertai dengan gejala halusinasi adalah gangguan manic depresif

diambil kesimpulan sebagai berikut: rendah sebesar 20%.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

PANDUAN WAWANCARA ANALISIS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MANTAN PENGGUNA NARKOBA YAYASAN SINARDJATI PAMARDI PUTRA DALAM PEMBENTUKAN CITRA DIRI KE MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. selesaikan oleh individu untuk kemudian di lanjutkan ketahapan berikutnya.

EVALUASI PROGRAM PELAYANAN SOSIAL TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LKS YAYASAN NAZAR REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA/NARKOBA.

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Indonesia mencapai usia 66,2 tahun, tahun 2008 UHH penduduk

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Intervensi Psikososial

BAB I PENDAHULUAN. pasangan suami-istri. Bagi seorang wanita kehamilan merupakan suatu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

persepsi atau mengakibatkan halusinasi 1. Penggunaan dalam dosis yang 2

Menumbuhkan Resiliensi Generasi Z: Tinjauan Reflektif Terhadap Pengasuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di

RESILIENSI PASIEN NAPZA SELAMA MASA REHABILITASI. Resilience Of Drug Patient During Mental Rehabilitation

Bab I Pendahuluan. adalah memiliki keturunan. Namun tidak semua pasangan suami istri dengan mudah

BAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. konsekuensi bahaya atas tindakan yang dilakukan. Individu yang memiliki kontrol

DINAMIKA FAKTOR-FAKTOR RESILIENSI PADA MANTAN PECANDU NARKOBA. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. Ujian Sarjana Psikologi RANI PUTRI SARI PURBA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dicky Pelupessy Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI. Sesi Pembelajaran Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) 29 November 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.

GAMBARAN RESILIENSI PADA MANTAN PECANDU NARKOBA SKRIPSI. Oleh: David Ruben Samuel Parningotan Sitompul NIM:

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai resiliency pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA PARIPURNA

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) di satu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari ketiga subjek pada penelitian ini, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Terletak di Sebelah Utara jalan, dengan alamat Jalan Wates Km.5.5. Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEDOMAN WAWANCARA. b. Pengendalian Impuls 1. apa yang responden lakukan jika teringat pada kenikmatan melakukan ritual-ritual penggunaan narkoba

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di

I. PENDAHULUAN. Manusia yang merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam rancangan program peningkatan resiliensi melalui dukungan keluarga pada pecandu narkoba dewasa awal adalah pemulihan psikososial, persiapan keluarga, dan evaluasi. 5.2 Diskusi Dalam penelitian ini peneliti berhasil membuat tiga rancangan program berupa program pemulihan psikososial, persiapan keluarga dan evaluasi. Sebelumnya peneliti menemukan penelitian yang berhubungan dengan resiliensi. Penelitian yang dilakukan oleh M. Ari Suryaman, dkk (2013) mengenai resiliensi yang dipengaruhi oleh religiusitas pada pasien yang sedang menjalani masa rehabilitasi di Yayasan Rumah Damai Semarang menunjukkan hasil bahwa secara umum resiliensi pasien rehabilitasi narkoba di Yayasan Rumah Damai Semarang berada pada kategori tinggi dengan nilai presentase 87,8%. Dengan faktor tertinggi terdapat pada faktor personal. Hal ini menunjukan bahwa faktor personal memiliki peran terbesar dalam mempengaruhi resiliensi pasien rehabilitasi narkoa Yayasan Rumah Damai Semarang. Pada penelitian ini, peneliti melihat hal lain yang dapat membantu meningkatkan potensi resiliensi pecandu narkoba yaitu dengan faktor keluarga yang berupa dukungan keluarga. Hal tersebut dikarenakan menurut hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan para subjek menunjukan bahwa faktor keluarga 79

80 memiliki sumbangan terbesar dalam meningkatkan potensi resiliensi pada pecandu narkoba. Program ini diawali dengan melakukan pemulihan psikososial, pemulihan psikososial ini bertujuan untuk mengurangi addictive personality yang ada pada diri masing-masing subjek. Program kedua yaitu persiapan keluarga, yang bertujuan untuk membantu mengurangi beban psikologis keluarga dan meningkatkan partisipasi keluarga dalam menangani anggota keluarganya yang menjadi pecandu narkoba, dengan meneruskan atau melanjutkan pola hidup seperti yang telah diterapkan dalam panti rehabilitasi. Program terakhir berisi rangkaian evaluasi yang bertujuan untuk mengulas kembali perkembangan-perkembangan apa saja yang telah subjek dapatkan setelah menjalani dua rancangan dari program intervensi sebelumnya. Program rancangan ini didasari pada teori yang dikemukakan oleh Ahern (2006) yang secara umum menyebutkan bahwa faktor protektif merupakan prediktor yang sangat kuat bagi resiliensi dan berperan penting dalam proses yang melibatkan respon individu saat dihadapkan pada situasi yang beresiko tinggi. Faktor protektif yang umumnya dimiliki oleh individu yang resilien, yaitu faktor personal, faktor keluarga, dan faktor sosial. Ketiga faktor protektif tersebut digunakan peneliti sebagai landasan teori untuk membuat sebuah rancangan program peningkatan resiliensi pecandu narkoba. Faktor personal digunakan peneliti untuk landasan teori program awal peningkatan resiliensi yang berupa pemulihan psikososial. Program awal ini dapat mendukung resiliensi individu dengan mengasosiasikan fungsi-fungsi personal yang positif yang dimiliki

81 oleh masing-masing individu seperti, hubungan sosial, konsep diri yang positif, regulasi emosi, emosi positif, spiritualitas, active coping, optimisme, harapan, sumber daya, dan adaptabilitas. Faktor kedua dalam faktor protektif ini adalah faktor keluarga. Faktor keluarga ini dijadikan sebagai program utama yang digunakan untuk meningkatkan potensi resiliensi pada pecandu narkoba dewasa awal. Hal tersebut dikarenakan menurut hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan para subjek menunjukan bahwa faktor keluarga memiliki sumbangan terbesar dalam meningkatkan potensi resiliensi pada pecandu narkoba. Menurut Friedman, Bowden, & Jones (2010) dukungan keluarga adalah suatu bentuk perilaku pelayanan yang dilakukan oleh keluarga, yaitu dukungan internal, seperti dukungan dari istri, suami, atau dukungan dari saudara kandung ataudukungan orang tua. Dan dukungan keluarga eksternal diluar keluarga inti. Program yang berbasis keluarga ini diharapkan dapat mempersiapkan keluarga untuk menciptakan kemampuan komunikasi yang baik antar anggota keluarga, memberi dukungan keluarga dan menjadi role modeling yang baik sehingga membantu pecandu narkoba yang sedang menjalani proses rehabilitasi untuk meningkatan resiliensinya. Faktor terakhir dalam faktor protektif yaitu faktor sosial. Faktor sosial ini digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung program awal dan program kedua. Faktor sosial ini menganggap bahwa komunitaslah yang berpengaruh terhadap resiliensi diantaranya sekolah yang baik, pekerjaan yang baik, pelayanan komunitas,

82 kesempatan berolahraga dan berkreasi, faktor budaya, spiritualitas dan agama, serta tekanan yang minim terhadap kekerasan. Ketiga tahap yang ada pada rancangan program peningkatan resiliensi pecandu narkoba dewasa awal ini, digunakan sebagai program pelengkap dari program yang telah ada didalam panti rehabilitasi. Dengan demikian program ini bukan untuk menggantikan atau menghapus program yang telah ada di panti rehabilitasi. 5.3 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan. 1. Saran Teoritis - Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk program menerapkan program peningkatan resiliensi untuk pecandu narkoba guna melihat efektifitas program ini. - Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat memperkaya literature mengenai resiliensi terhadap pecandu narkoba. 2. Saran Praktis - Rancangan ini diharapkan dapat digabungkan dengan program lainnya agar dapat membantu proses pemulihan kondisi psikologis yang terkait dengan resiliensi.

83 - Diharapkan kepada institusi terkait, untuk dapat membuat kegiatan yang bersifat produktif, yang bertujuan untuk menggali potensi lain bagi para pecandu narkoba yang sedang menjalani masa pemulihan.