LAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1. A. Hasil Kuesioner Prioritas TI JUMLAH. Sangat Perlu. Tidak Perlu Perlu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER. PO 1 : Define a strategic IT Plan Pendefinisian Perencanaan Strategi TI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

DAFTAR ISI CHAPTER 5

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

Mengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1

BAB II LANDASAN TEORI

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI. yang akan penulis evaluasi antara lain : cadang pada PT. Mercindo Autorama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Sistem Informasi

Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

Petunjuk Penggunaan Aplikasi. (User Manual) Tahap 2 Assessment COBIT 5

Kebijakan Manajemen Risiko

Bab IV Usulan Model Pengelolaan Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian dan Laporan Audit

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Pada Universitas Sangga Buana YPKP

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

ABSTRAK. Kata Kunci : Manfaat Investasi TI, Val IT Framework 2.0, Aplikasi Metatrader 4.0, Business Case, Portofolio Investasi TI.

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

Bab III Analisis Lingkungan TI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahap pelaksanaan audit sistem informasi, serta tahap pelaporan audit sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek TI dapat ditakdirkan untuk gagal sejak awal. Pertama, pengembangan sistem TI

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI BISNIS

Chapter 3. Andi Dwi Riyanto, M.Kom

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam proses penelitian ini ditujukan untuk menilai posisi perusahaan saat ini dan

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Bab V Penutup. V.1 Kesimpulan

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

VAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

Lampiran 2 : Spesifikasi Server dan Workstation Vaksincom. Daftar Spesifikasi Server Vaksincom

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

Kebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

Sosialisasi Peraturan Gubernur DIY No. 2 Tahun 2018 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB II LANDASAN TEORI

SIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Simpulan

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ringkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Fakultas Ilmu Budaya (FIB) adalah salah satu dari 12 fakultas yang ada

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

No.1049, 2014 BPS. Uraian Tugas. Bagian. Bidang. Subdirektorat. Subbagian. Subbidang. Seksi. Perubahan.

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Proses Tata Kelola Sistem Call Center 123

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

DAFTAR PUSTAKA. 1. COBIT Steering Committee and the IT Governance Institute, 2000, COBIT (3rd Edition) Audit Guidelines, IT Governance Institute.

Internal Audit Charter

Bab III Analisis Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Pada Universitas Sangga Buana YPKP

PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

LAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

PEMBUATAN MODEL TATA KELOLA IT UNTUK PROSES AKADEMIK MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS : UNIVERSITAS XYZ)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bukti, memaparkan temuan-temuan hasil audit yang dibagi menurut masingmasing

BAB IV IDENTIFIKASI VAL IT DAN BUSINESS CASE. Hasil analisis matrikulasi sebagaimana telah dikemukakan pada Bab III

BAB V HASIL PERENCANAAN AUDIT DAN REKOMENDASI

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab III akan dilakukan pembahasan dimulai dengan profil

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Transkripsi:

LAMPIRAN Lampiran A. Hasil kuisioner Proses TI PO Menentukan Arsitektur Informasi Responden Adanya kesadaran bahwa arsitektur informasi penting bagi organisasi Pengetahuan untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan Keahlian untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan Tanggung jawab untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan 0.0 0. 0..0. Organisasi memerlukan arsitektur informasi Pengembangan komponen arsitektur informasi dilakukan untuk keperluan tertentu Vendor mengarahkan organisasi dalam menentukan jenis kebutuhan penyimpanan data apa saja yang sebaiknya digunakan Melakukan komunikasi secara konsisten mengenai kebutuhan arsitektur informasi Jarang berkomunikasi mengenai kebutuhan arsitektur informasi 0.0 0. 0..0.

Responden 0.0 0. 0..0 Karyawan mengikuti prosedur informal Karyawan mengikuti prosedur intuitif Keterampilan yang dimiliki untuk membangun arsitektur informasi didapat dari pengalaman Keterampilan yang dimiliki untuk membangun arsitektur informasi didapat dari penerapan teknik yang dilakukan berulang-ulang Kebutuhan taktis komponen arsitektur informasi dikembangakan oleh sendiri oleh seorang staff. Organisasi melakukan standarisasi dan dokumentasi prosedur Prosedur, alat dan teknik terkait pembuatan arsitektur informasi, meski tidak canggih, telah menggunakan standard tertentu dan sudah dilakukan proses pendokumentasian. Organisasi melakukan standarisasi dan dokumentasi terhadap alat dan teknik Organisasi mengembangkan beberapa dasar kebijakan dan syarat strategis arsitektur informasi Organisasi melakukan penyesuaian terhadap kebijakan, standar dan alat secara konsisten 0.0 0. 0..0

Fungsi administrasi data yang ditetapkan secara formal sudah ada, mengikuti standar organisasi, dan sudah melakukan mekanisme pelaporan mengenai pengiriman dan penggunaan arsitektur informasi. Responden Melaporkan penggunaan arsitektur informasi 8 organisasi menggunakan alat otomatis v 0 9 0 Sistem informasi sudah digunakan, namun proses dan aturan yang digunakan ditentukan oleh penawaran vendor perangkat lunak database. Mengembangkan rencana pelatihan tapi masih berdasarkan inisiatif v 0. Mendapatkan dukungan penuh dari metode dan teknik dalam pengembangan dan plekasanaa arsitektur informasi 0.0 0. 0..0 0. 0. Melakukan akuntabilitas kinerja proses pengembangan arsitektur informasi 0. 0. Mengukur keberhasilan arsitektur informasi 0 0 Sistem Informasi yang digunakan sudah beraneka ragam namun masih belum terintegrasi 0. 0. Organisasi sudah memiliki Alat ukur keberhasilan penerapan sistem yang digunakan. 0 0 Memiliki sistem pengukuran sendiri 0. 0. Proses penentuan arsitektur bersifat proaktif dan difokuskan terhadapt kebutuhan bisnis masa depan 0. 0.

8 9 0 Data administrasi aktif telibat dalam pengembangan aplikasi untuk memastikan konsistensi Manajemen repository sudah dilaksanakan dilingkungan organisasi Menerapkan model data yang kompleks untuk memanfaatkan isi informasi database saat ini 0. 0. 0. 0. 0. 0. Responden Organisasi sudah menerapkan aplikasi untuk membantu pihak Eksekutif/Strategis dalam membuat keputusan. 0. 0.. Semua tingkatan menerapkan arsitektur informasi Menekankan pentingnya nilai arsitektur informasi Karyawan memiliki keahlian untuk mengembangkan dan memelihara arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang mencerminkan semua kebutuhan bisnis Karyawan memiliki keterampilan untuk mengembangkan dan memelihara arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang mencerminkan semua kebutuhan bisnis Menerapkan Informasi yang diberikan oleh arsitektur informasi secara konsisten 0.0 0. 0..0

Aristektur Informasi digunakan secara ekstensif menggunakan panduan best practice terkait pengembangan dan pemeliharaannya, termasuk juga proses perbaikan yang berkesinambungan didalamnya. Menentukan strategi untuk memanfaatkan data warehouse dan data mining sudah 8 Terus meningkatkan arsitektur informasi 9 Arsitektur informasi terus ditingkatkan dan tetap mempertimbangkan informasi dari acuan-acuan yang terupdate. Responden Adanya kesadaran bahwa arsitektur informasi penting bagi organisasi Pengetahuan untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan Keahlian untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan Tanggung jawab untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan 0.0 0. 0..0. Organisasi memerlukan arsitektur informasi Pengembangan komponen arsitektur informasi dilakukan untuk keperluan tertentu 0.0 0. 0..0

Vendor mengarahkan organisasi dalam menentukan jenis kebutuhan penyimpanan data apa saja yang sebaiknya digunakan Melakukan komunikasi secara konsisten mengenai kebutuhan arsitektur informasi Jarang berkomunikasi mengenai kebutuhan arsitektur informasi v.98 0.0 0. 0..0 Karyawan mengikuti prosedur informal 0. 0. Karyawan mengikuti prosedur intuitif 0. 0. Keterampilan yang dimiliki untuk membangun arsitektur informasi didapat dari pengalaman Responden Keterampilan yang dimiliki untuk membangun arsitektur informasi didapat dari penerapan teknik yang dilakukan berulang-ulang Kebutuhan taktis komponen arsitektur informasi dikembangakan oleh sendiri oleh seorang staff 0. 0. 0. 0.. Organisasi melakukan standarisasi dan dokumentasi prosedur 0.0 0. 0..0

Prosedur, alat dan teknik terkait pembuatan arsitektur informasi, meski tidak canggih, telah menggunakan standard tertentu dan sudah dilakukan proses pendokumentasian. Organisasi melakukan standarisasi dan dokumentasi terhadap alat dan teknik Organisasi mengembangkan beberapa dasar kebijakan dan syarat strategis arsitektur informasi Organisasi melakukan penyesuaian terhadap kebijakan, standar dan alat secara konsisten Fungsi administrasi data yang ditetapkan secara formal sudah ada, mengikuti standar organisasi, dan sudah melakukan mekanisme pelaporan mengenai pengiriman dan penggunaan arsitektur informasi. Melaporkan penggunaan arsitektur informasi 8 organisasi menggunakan alat otomatis Responden 9 0 Sistem informasi sudah digunakan, namun proses dan aturan yang digunakan ditentukan oleh penawaran vendor perangkat lunak database. Mengembangkan rencana pelatihan tapi masih berdasarkan inisiatif.8 0.0 0. 0..0

Mendapatkan dukungan penuh dari metode dan teknik dalam pengembangan dan plekasanaa arsitektur informasi Melakukan akuntabilitas kinerja proses pengembangan arsitektur informasi Mengukur keberhasilan arsitektur informasi Sistem Informasi yang digunakan sudah beraneka ragam namun masih belum terintegrasi 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Organisasi sudah memiliki Alat ukur keberhasilan penerapan sistem yang 0 0 digunakan. Memiliki sistem pengukuran sendiri 0 0 8 9 0 Proses penentuan arsitektur bersifat proaktif dan difokuskan terhadapt kebutuhan bisnis masa depan Data administrasi aktif telibat dalam pengembangan aplikasi untuk memastikan konsistensi Manajemen repository sudah dilaksanakan dilingkungan organisasi Menerapkan model data yang kompleks untuk memanfaatkan isi informasi database saat ini Organisasi sudah menerapkan aplikasi untuk membantu pihak Eksekutif/Strategis dalam membuat keputusan. Responden 0. 0. 0. 0. 0. 0.. Semua tingkatan menerapkan arsitektur informasi Menekankan pentingnya nilai arsitektur informasi 0.0 0. 0..0

Karyawan memiliki keahlian untuk mengembangkan dan memelihara arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang mencerminkan semua kebutuhan bisnis Karyawan memiliki keterampilan untuk mengembangkan dan memelihara arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang mencerminkan semua kebutuhan bisnis Menerapkan Informasi yang diberikan oleh arsitektur informasi secara konsisten Aristektur Informasi digunakan secara ekstensif menggunakan panduan best practice terkait pengembangan dan pemeliharaannya, termasuk juga proses perbaikan yang berkesinambungan didalamnya. Menentukan strategi untuk memanfaatkan data warehouse dan data mining sudah 8 Terus meningkatkan arsitektur informasi 9 Arsitektur informasi terus ditingkatkan dan tetap mempertimbangkan informasi dari acuan-acuan yang terupdate. Responden 0.0 0. 0..0

Adanya kesadaran bahwa arsitektur informasi penting bagi organisasi Pengetahuan untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan Keahlian untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan Tanggung jawab untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan v.98 Organisasi memerlukan arsitektur informasi Pengembangan komponen arsitektur informasi dilakukan untuk keperluan tertentu Vendor mengarahkan organisasi dalam menentukan jenis kebutuhan penyimpanan data apa saja yang sebaiknya digunakan Melakukan komunikasi secara konsisten mengenai kebutuhan arsitektur informasi Jarang berkomunikasi mengenai kebutuhan arsitektur informasi 0.0 0. 0..0 v v.99 0.0 0. 0..0 Karyawan mengikuti prosedur informal Karyawan mengikuti prosedur intuitif v Keterampilan yang dimiliki untuk membangun arsitektur informasi didapat dari pengalaman v

Responden Keterampilan yang dimiliki untuk membangun arsitektur informasi didapat dari penerapan teknik yang dilakukan berulang-ulang Kebutuhan taktis komponen arsitektur informasi dikembangakan oleh sendiri oleh seorang staff v.99 Organisasi melakukan standarisasi dan dokumentasi prosedur Prosedur, alat dan teknik terkait pembuatan arsitektur informasi, meski tidak canggih, telah menggunakan standard tertentu dan sudah dilakukan proses pendokumentasian. Organisasi melakukan standarisasi dan dokumentasi terhadap alat dan teknik Organisasi mengembangkan beberapa dasar kebijakan dan syarat strategis arsitektur informasi Organisasi melakukan penyesuaian terhadap kebijakan, standar dan alat secara konsisten 0.0 0. 0..0 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Fungsi administrasi data yang ditetapkan secara formal sudah ada, mengikuti standar organisasi, dan sudah melakukan mekanisme 0. 0. pelaporan mengenai pengiriman dan penggunaan arsitektur informasi. Melaporkan penggunaan arsitektur informasi 0. 0. 8 organisasi menggunakan alat otomatis 0. 0. 9 0 Sistem informasi sudah digunakan, namun proses dan aturan yang digunakan ditentukan oleh penawaran vendor perangkat lunak database. Mengembangkan rencana pelatihan tapi masih berdasarkan inisiatif 0 0 0. 0.

. Responden Mendapatkan dukungan penuh dari metode dan teknik dalam pengembangan dan plekasanaa arsitektur informasi 0.0 0. 0..0 0. 0. Melakukan akuntabilitas kinerja proses pengembangan arsitektur informasi 0. 0. Mengukur keberhasilan arsitektur informasi 0. 0. Sistem Informasi yang digunakan sudah beraneka ragam namun masih belum terintegrasi 0. 0. Organisasi sudah memiliki Alat ukur keberhasilan penerapan sistem yang 0 0 digunakan. Memiliki sistem pengukuran sendiri 0 0 Proses penentuan arsitektur bersifat proaktif dan difokuskan terhadapt kebutuhan bisnis masa depan 0. 0. Data administrasi aktif telibat dalam 8 pengembangan aplikasi untuk memastikan konsistensi 0. 0. 9 Manajemen repository sudah dilaksanakan dilingkungan organisasi 0. 0. 0 Menerapkan model data yang kompleks untuk memanfaatkan isi informasi database saat ini Organisasi sudah menerapkan aplikasi untuk membantu pihak Eksekutif/Strategis dalam membuat keputusan. 0. 0. 0. 0..9 Semua tingkatan menerapkan arsitektur informasi 0.0 0. 0..0

Menekankan pentingnya nilai arsitektur informasi Karyawan memiliki keahlian untuk mengembangkan dan memelihara arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang mencerminkan semua kebutuhan bisnis Responden Karyawan memiliki keterampilan untuk mengembangkan dan memelihara arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang mencerminkan semua kebutuhan bisnis Menerapkan Informasi yang diberikan oleh arsitektur informasi secara konsisten Aristektur Informasi digunakan secara ekstensif menggunakan panduan best practice terkait pengembangan dan pemeliharaannya, termasuk juga proses perbaikan yang berkesinambungan didalamnya. Menentukan strategi untuk memanfaatkan data warehouse dan data mining sudah 8 Terus meningkatkan arsitektur informasi 9 Arsitektur informasi terus ditingkatkan dan tetap mempertimbangkan informasi dari acuan-acuan yang terupdate.9

Responden 0.0 0. 0..0 Adanya kesadaran bahwa arsitektur informasi penting bagi organisasi Pengetahuan untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan Keahlian untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan Tanggung jawab untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan. 0.0 0. 0..0 Organisasi memerlukan arsitektur informasi Pengembangan komponen arsitektur informasi dilakukan untuk keperluan tertentu Vendor mengarahkan organisasi dalam menentukan jenis kebutuhan penyimpanan data apa saja yang sebaiknya digunakan Melakukan komunikasi secara konsisten mengenai kebutuhan arsitektur informasi v 0

Jarang berkomunikasi mengenai kebutuhan arsitektur informasi v 0. 0.0 0. 0..0 Karyawan mengikuti prosedur informal Karyawan mengikuti prosedur intuitif Keterampilan yang dimiliki untuk membangun arsitektur informasi didapat dari pengalaman Responden Keterampilan yang dimiliki untuk membangun arsitektur informasi didapat dari penerapan teknik yang dilakukan berulang-ulang Kebutuhan taktis komponen arsitektur informasi dikembangakan oleh sendiri oleh seorang staff v 0. Organisasi melakukan standarisasi dan dokumentasi prosedur Prosedur, alat dan teknik terkait pembuatan arsitektur informasi, meski tidak canggih, telah menggunakan standard tertentu dan sudah dilakukan proses pendokumentasian. Organisasi melakukan standarisasi dan dokumentasi terhadap alat dan teknik Organisasi mengembangkan beberapa dasar kebijakan dan syarat strategis arsitektur informasi 0.0 0. 0..0 0. 0. 0. 0. 0. 0.

Organisasi melakukan penyesuaian terhadap kebijakan, standar dan alat secara konsisten 0. 0. Fungsi administrasi data yang ditetapkan secara formal sudah ada, mengikuti standar organisasi, dan sudah melakukan mekanisme pelaporan mengenai pengiriman dan penggunaan arsitektur informasi. 0. 0. Melaporkan penggunaan arsitektur informasi 0. 0. 8 organisasi menggunakan alat otomatis 0 0 9 0 Sistem informasi sudah digunakan, namun proses dan aturan yang digunakan ditentukan oleh penawaran vendor perangkat lunak database. Mengembangkan rencana pelatihan tapi masih berdasarkan inisiatif 0 0 0. 0..

Mendapatkan dukungan penuh dari metode dan teknik dalam pengembangan dan plekasanaa arsitektur informasi 0.0 0. 0..0 0. 0. Melakukan akuntabilitas kinerja proses 0. 0. pengembangan arsitektur informasi Mengukur keberhasilan arsitektur informasi 0. 0. Sistem Informasi yang digunakan sudah beraneka ragam namun masih belum terintegrasi 0. 0. Organisasi sudah memiliki Alat ukur keberhasilan penerapan sistem yang 0. 0. digunakan. Memiliki sistem pengukuran sendiri 0. 0. 8 9 0 Proses penentuan arsitektur bersifat proaktif dan difokuskan terhadapt kebutuhan bisnis masa depan Data administrasi aktif telibat dalam pengembangan aplikasi untuk memastikan konsistensi Manajemen repository sudah dilaksanakan dilingkungan organisasi Menerapkan model data yang kompleks untuk memanfaatkan isi informasi database saat ini Organisasi sudah menerapkan aplikasi untuk membantu pihak Eksekutif/Strategis dalam membuat keputusan. 0. 0. 0. 0. 0 0 0. 0. 0. 0..9

Responden Semua tingkatan menerapkan arsitektur informasi Menekankan pentingnya nilai arsitektur informasi Karyawan memiliki keahlian untuk mengembangkan dan memelihara arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang mencerminkan semua kebutuhan bisnis Karyawan memiliki keterampilan untuk mengembangkan dan memelihara arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang mencerminkan semua kebutuhan bisnis Menerapkan Informasi yang diberikan oleh arsitektur informasi secara konsisten Aristektur Informasi digunakan secara ekstensif menggunakan panduan best practice terkait pengembangan dan pemeliharaannya, termasuk juga proses perbaikan yang berkesinambungan didalamnya. 0.0 0. 0..0 v 0 v 0 v 0 v 0 v 0 Menentukan strategi untuk memanfaatkan v 0 data warehouse dan data mining sudah 8 Terus meningkatkan arsitektur informasi 9 Arsitektur informasi terus ditingkatkan dan tetap mempertimbangkan informasi dari acuan-acuan yang terupdate 0.99

B. Hasil Kuisioner Proses TI PO8 Mengelola Kualitas TI Organisasi memiliki perencanaan Quality Management System Organisasi menerapkan penggunaan sistem SDLC Manajemen TI sadar akan pentingnya kualitas suatu program yang digunakan apakah pernyataan sesuai? 0.0 0. 0..0 v Meninjau kualitas proyek-ti Meninjau kualitas operasi proyek TI. apakah pernyataan sesuai? 0.0 0. 0..0 Organisasi membutuhkan Quality Management System Quality Management System dilakukan oleh seseorang yang memiliki otoritas/wewenang v Organisasi menilai kualitas secara informal.

apakah pernyataan sesuai? 0.0 0. 0..0 Membentuk sebuah program untuk menentukan aktifitas Quality Management System dalam TI Membentuk sebuah program untuk memantau aktifitas Quality Management dalam TI Aktifitas Quality Management System berfoku pada proyek-ti bukan pada proses organisasi secara keseluruhan Hasil Kuisioner Proses TI PO8 Mengelola Kualitas TI Aktifitas Quality Management System berfokus pada orientasi proses bukan pada proses organisasi secara keseluruhan.98 apakah pernyataan sesuai? 0.0 0. 0..0 Proses Quality Management System yang ditetapkan telah disampaikan ke seluruh organisasi oleh manajemen yang melibatkan manajemen TI dan end-user Mengadakan edukasi bagi semua level organisasi untuk mengajarkan tentan kualitas Mengadakan training bagi semua level organisasi untuk mengajarkan tentang kualitas

Penentuan atas acuan kualitas dasar yang harus dicapai ditetapkan bersama dengan divisi TI dan memiliki ketertarikan dengan proyek-proyek yang ada Organisasi menerapkan manajemen kualitas dengan aalat yang biasa digunakan organisasi merencanakan survei kualitas organisasi sesekali melakukan survei kualitas.9 Hasil Kuisioner Proses TI PO8 Mengelola Kualitas TI apakah pernyataan sesuai? 0.0 0. 0..0 Quality Management System diterapkan pada semua proses, termasuk proses yang berhubungan dengan vendor Organisasi telah menentukan pengetahuan-pengetahuan dasar sebagai acuan pembuatan Matrik Kualitas Metode keuntungan biaya / Cost benefit dibutuhkan untuk melakukan Quality Management System Perangkat yang digunakan untuk melaksanakan manajemen kualitas sudah terstandarisasi

8 9 0 Metode yang digunakan untuk melaksanakan manajemen kualitas menggunakan metode analisis akar masalah Perangkat dan metode yang digunakan untuk melaksanakan manajemen kualitas dilaksanakan secara teratur Sudah menerapkan analisis terhadap masalah secara berkala Melakukan survei kualitas secara konsisten Sudah ada program standar untuk mengukur kualitas dan terstruktur dengan baik Manajemen TI membentuk dasar pengetahuan untuk kualitas metrik.9 Hasil Kuisioner Proses TI PO8 Mengelola Kualitas TI Menerapkan Quality Managemnt System yang terintegrasi dengan semua kegiatan TI Quality Management System fleksibel terhadap perubahan lingkungan yang terjadi Praktikk eksternal digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dasar kualitas metrik apakah pernyataan sesuai? 0.0 0. 0..0 v

rutin melakukan tolak ukur terhadap standar eksternal terus menerus melakukan survei kualitas 8 Survei yang dilakukan mengarah pada analisis penyebab masalah survei yang dilakukan mengarah pada tindakan perbaikan ada jaminan formal mengenai tingkat prosses manajemen mutu. C. Hasil Kuisioner Proses TI PO0 Mengelola Proyek TI Menggunakan teknik manajemen proyek untuk mengelola proyek-ti Organisasi sudah melakukan analisis/manajemen resiko terkait kegiatan proyek TI yang berlangsung 0.0 0. 0..0

Organisasi mempertimbangkan dampak bisnis terkait dengan kesalahan dalam pengembangan proyek-ti. 0.0 0. 0..0 Keputusan penggunaan teknik dan pendekatan manajemen proyek diserahkan pada manajer IT 8 Manajemen kurang komitmen terhadap kepemilikan dan manajemen proyek Keputusan penting mengenai manajemen proyek dibuat tanpa melibatkan user User sedikit terlibat dalam menentukan proyek TI Tidak ada organisasi yang jelas untuk mengurus proyek TI Tidak menentukan peran dan tanggung jawab pengelolaan proyek Jelas dalam menentukan proyek jadwal, dan hal penting Membandingkan waktu dan biaya dengan anggaran. Hasil Kuisioner Proses TI PO0 Mengelola Proyek TI Kepala manajemen sadar akan kebutuhan manajemen proyek TI 0.0 0. 0..0

Kepala manajemen menyampaikan kebutuhan manajemen proyek TI Organisasi mengembangkan proses dan manfaat beberapa metode dalam menjalankan proyek Stakeholder memiliki batasan dalam manajemen proyek TI Panduan dikembangkan untuk aspek-aspek manajemen proyek Pertimbangan penerapan panduan manajemen proyek diserahkan pada masing-masing manajer proyek. Manajemen menetapkan dan menyampaikan proses dan metodologi pengelolaan proyek TI Proyek TI ditentukan berdasarkan tujuan bisnis dan teknis yang sesuai Kepala manajemen bisnis dan TI mulai terlibat dalam manajemen proyek TI Terdapat bagian Manajemen Projek didalam devisi TI dengan peran dan tanggung jawab yang telah ditentukan Memonitor semua kegiatan yang telah ditetapkan dan diperbaharui Proyek TI dipantau melalui penetapan dan update hal yang penting, 0.0 0. 0..0 Proyek TI dipantau melalui jadwal dan anggaran yang sudah ditetapkan 8 Training berasal dari inisiatif karyawan 9 Menerapkan Quality Assurance dalam implementasi sistem 0 Proyek mulai dikelola dalam bentuk portofolio Hasil Kuisioner Proses TI PO0 Mengelola Proyek TI.

Manajemen memerlukan metrik yang sesuai standar yang dapat dipelajari untuk meninjau proyek yang sudah selesai Semua anggota organisasi mengukur dan mengevaluasi manajemen proyek Perangkat tambahan (Template Dokumentasi Projek) untuk proses manajemen proyek diformalkan dan dikomunikasikan dengan anggota tim proyek. Manajemen TI menjalankan struktur proyek manajemen sesuai tugas yang sudah ada 0.0 0. 0..0 Pengukuran nilai dan resiko dikelola sebelum, selama dan setelah selesainya proyek 8 Proyek membahas tujuan oganisasi, bukan hanya strategi TI Ada dukungan yang kuat serta aktif dari senior manajemen dan juga stakeholder Sudah ada perencanaan terkait pelatihan Manajemen Proyek dilingkungan organisasi terkait tugas masing-masing staff yang relevan antar fungsi TI.

Hasil Kuisioner Proses TI PO0 Mengelola Proyek TI 0.0 0. 0..0 Oragnisasi sudah menerapkan dan mengintegrasikan life-cycle project dan metodology program yang sudah teruji dalam budaya secara menyeluruh Staff melakukan proses inisiatif yang digunakan untuk mengidentifikasi praktek manajemen yang terbaik dan menjadi budaya yang baik dilingkungan organisasi Menentukan sumber strategi TI untuk pengembangan dan operassional Mengimplementasikan sumber strategi TI untuk pengembangan dan operassional Semua bagian manajemen yang terhubung dengankegiatan project bertanggung jawab pada proyek dan program dari awal Organisasi melaukan perencanaan dalam pelaksanaan proyek guna memastikan agar user dan sumberdaya TI digunakan dengan baik untuk mendukung strategi.

Lampiran Perhitungan Maturity Level PO. Responden Maturity level (ML) Sum of Statements Compliance Value (A) Sum of Statements Compliance Value (B) Not Normalized Compliance value (C=A/B) Normalized Compliance values (D=C / C) Contribution (MLxD) 0..00 0. 0. 0.00.98.00 0.0 0.9 0.9..00 0. 0. 0..8 0.00 0. 0. 0..0.00 0.8 0. 0.0. 9.00 0. 0. 0.80 C.9 Maturity level.. Responden Maturity level (ML) Sum of Statements Compliance Value (A) Sum of Statements Compliance Value (B) Not Normalized Compliance value (C=A/B) Normalized Compliance values (D=C / C) Contribution (MLxD) 0.98.00 0. 0.0 0.00.99.00 0.0 0. 0..99.00 0.80 0. 0.. 0.00 0. 0. 0..9.00 0.9 0. 0..9 9.00 0. 0. 0. C. Maturity level.. Responden Maturity level (ML) Sum of Statements Compliance Value (A) Sum of Statements Compliance Value (B) Not Normalized Compliance value (C=A/B) Normalized Compliance values (D=C / C) Contribution (MLxD) 0..00 0. 0. 0.00..00 0. 0. 0...00 0. 0.9 0.8. 0.00 0. 0.9 0.8

.9.00 0.9 0. 0. 0.99 9.00 0. 0.0 0. C. Maturity level.9 Lampiran Kuisioner Assessment Yth saudara/i responden, Kuisioner Maturity Level a. Berikut merupakan kuisioner untuk mengukur maturity level terhadap proses TI pada Biro Sistem Informasi. b. Kuisioner ini telah di desain menggunakan pilihan skala -. Responden dapat memilih salah satu jawaban dari skala - tersebut dengan tanda centang ( ). c. Saya sangat berterimakasih sekali atas perhatian saudara/i yang bersedia meluangkan waktu untuk megnisi kuisioner ini. Keterangan: Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang tidak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi tidak menerapkan pun prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang sedikit mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi hanya menerapkan kurang dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang banyak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari 0 prosedur, organisasi menerapkan lebih dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi Organisasi yang mengikuti semua acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Proses TI : PO Menentukan Arsitektur informasi PO Maturity Level 0 Adanya kesadaran bahwa arsitektur informasi penting bagi organisasi Pengetahuan untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan

Keahlian untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan Tanggung jawab untuk mengembangkan arsitektur informasi sangat diperlukan PO Maturity Level Organisasi memerlukan arsitektur informasi Pengembangan komponen arsitektur informasi dilakukan untuk keperluan tertentu Vendor mengarahkan organisasi dalam menentukan jenis kebutuhan penyimpanan data apa saja yang sebaiknya digunakan Melakukan komunikasi secara konsisten mengenai kebutuhan arsitektur informasi Jarang berkomunikasi mengenai kebutuhan arsitektur informasi PO Maturity Level Karyawan mengikuti prosedur informal Karyawan mengikuti prosedur intuitif Keterampilan yang dimiliki untuk membangun arsitektur informasi didapat dari pengalaman Keterampilan yang dimiliki untuk membangun arsitektur informasi didapat dari penerapan teknik yang dilakukan berulang-ulang Kebutuhan taktis komponen arsitektur informasi dikembangakan oleh sendiri oleh seorang staff PO Maturity Level Organisasi melakukan standarisasi dan dokumentasi prosedur Prosedur, alat dan teknik terkait pembuatan arsitektur informasi, meski tidak canggih, telah menggunakan

8 9 0 standard tertentu dan sudah dilakukan proses pendokumentasian. Organisasi melakukan standarisasi dan dokumentasi terhadap alat dan teknik Organisasi mengembangkan beberapa dasar kebijakan dan syarat strategis arsitektur informasi Organisasi melakukan penyesuaian terhadap kebijakan, standar dan alat secara konsisten Fungsi administrasi data yang ditetapkan secara formal sudah ada, mengikuti standar organisasi, dan sudah melakukan mekanisme pelaporan mengenai pengiriman dan penggunaan arsitektur informasi. Melaporkan penggunaan arsitektur informasi Organisasi menggunakan alat otomatis Sistem informasi sudah digunakan, namun proses dan aturan yang digunakan ditentukan oleh penawaran vendor perangkat lunak database. Mengembangkan rencana pelatihan tapi masih berdasarkan inisiatif PO Maturity Level Mendapatkan dukungan penuh dari metode dan teknik dalam pengembangan dan plekasanaa arsitektur informasi Melakukan akuntabilitas kinerja proses pengembangan arsitektur informasi Mengukur keberhasilan arsitektur informasi Sistem Informasi yang digunakan sudah beraneka ragam namun masih belum terintegrasi Organisasi sudah memiliki Alat ukur keberhasilan penerapan sistem yang digunakan. Memiliki sistem pengukuran sendiri 8 9 Proses penentuan arsitektur bersifat proaktif dan difokuskan terhadap kebutuhan bisnis masa depan Data administrasi aktif telibat dalam pengembangan aplikasi untuk memastikan konsistensi Manajemen repository sudah dilaksanakan dilingkungan organisasi

0 Menerapkan model data yang kompleks untuk memanfaatkan isi informasi database saat ini Organisasi sudah menerapkan aplikasi untuk membantu pihak Eksekutif/Strategis dalam membuat keputusan. PO Maturity Level Semua tingkatan menerapkan arsitektur informasi Karyawan mengikuti prosedur intuitif Menekankan pentingnya nilai arsitektur informasi Karyawan memiliki keahlian untuk mengembangkan dan memelihara arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang mencerminkan semua kebutuhan bisnis Menerapkan Informasi yang diberikan oleh arsitektur informasi secara konsisten Aristektur Informasi digunakan secara ekstensif menggunakan panduan best practice terkait pengembangan dan pemeliharaannya, termasuk juga proses perbaikan yang berkesinambungan didalamnya. Menentukan strategi untuk memanfaatkan data warehouse dan data mining sudah 8 Terus meningkatkan arsitektur informasi 9 Arsitektur informasi terus ditingkatkan dan tetap mempertimbangkan informasi dari acuan-acuan yang terupdate

Kuisioner Maturity Level Yth saudara/i responden, d. Berikut merupakan kuisioner untuk mengukur maturity level terhadap proses TI pada Biro Sistem Informasi. e. Kuisioner ini telah di desain menggunakan pilihan skala -. Responden dapat memilih salah satu jawaban dari skala - tersebut dengan tanda centang ( ). f. Saya sangat berterimakasih sekali atas perhatian saudara/i yang bersedia meluangkan waktu untuk megnisi kuisioner ini. Keterangan: Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang tidak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi tidak menerapkan pun prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang sedikit mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi hanya menerapkan kurang dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang banyak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari 0 prosedur, organisasi menerapkan lebih dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi Organisasi yang mengikuti semua acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Proses TI : PO8 Mengelola Kualitas PO8 Maturity Level 0 Organisasi memiliki perencanaan Quality Management System Organisasi menerapkan penggunaan sistem SDLC Manajemen TI sadar akan pentingnya kualitas suatu program yang digunakan Melakukan peninjauan terhadap kualitas proyek-ti Melakukan peninjauan terhadap kualitas operasi proyek TI

PO8 Maturity Level Organisasi membutuhkan Quality Management System Quality Management System dilakukan oleh seseorang yang memiliki otoritas/wewenang Organisasi menilai kualitas secara informal PO8 Maturity Level Membentuk sebuah program untuk menentukan aktifitas Quality Management System dalam TI Membentuk sebuah program untuk memantau aktifitas Quality Management dalam TI Aktifitas Quality Management System berfoku pada proyek-ti bukan pada proses organisasi secara keseluruhan Aktifitas Quality Management System berfokus pada orientasi proses bukan pada proses organisasi secara keseluruhan PO8 Maturity Level Proses Quality Management System yang ditetapkan telah disampaikan ke seluruh organisasi oleh manajemen yang melibatkan manajemen TI dan enduser Mengadakan edukasi bagi semua level organisasi untuk mengajarkan tentan kualitas Mengadakan training bagi semua level organisasi untuk mengajarkan tentan kualitas Penentuan atas acuan kualitas dasar yang harus dicapai ditetapkan bersama dengan divisi TI dan memiliki ketertarikan dengan proyek-proyek yang ada Organisasi menerapkan manajemen kualitas dengan alat yang biasa digunakan

Organisasi merencanakan survei kualitas organisasi sesekali melakukan survei kualitas PO8 Maturity Level Quality Management System diterapkan pada semua proses, termasuk proses yang berhubungan dengan vendor 8 9 0 Organisasi telah menentukan pengetahuanpengetahuan dasar sebagai acuan pembuatan Matrik Kualitas Metode keuntungan biaya / Cost benefit dibutuhkan untuk melakukan Quality Management System Perangkat yang digunakan untuk melaksanakan manajemen kualitas sudah terstandarisasi Metode yang digunakan untuk melaksanakan manajemen kualitas menggunakan metode analisis akar masalah Perangkat dan metode yang digunakan untuk melaksanakan manajemen kualitas dilaksanakan secara teratur Sudah menerapkan analisis terhadap masalah secara berkala Melakukan survei kualitas secara konsisten Sudah ada program standar untuk mengukur kualitas dan terstruktur dengan baik Manajemen TI membentuk dasar pengetahuan untuk kualitas metrik PO8 Maturity Level Menerapkan Quality Managemnt System yang terintegrasi dengan semua kegiatan TI

8 Quality Management System fleksibel terhadap perubahan lingkungan yang terjadi Praktikk eksternal digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dasar kualitas metrik Rutin melakukan tolak ukur terhadap standar eksternal Terus menerus melakukan survei kualitas Survei yang dilakukan mengarah pada analisis penyebab masalah Survei yang dilakukan mengarah pada tindakan perbaikan Ada jaminan formal mengenai tingkat prosses manajemen mutu Kuisioner Maturity Level Yth saudara/i responden, g. Berikut merupakan kuisioner untuk mengukur maturity level terhadap proses TI pada Biro Sistem Informasi. h. Kuisioner ini telah di desain menggunakan pilihan skala -. Responden dapat memilih salah satu jawaban dari skala - tersebut dengan tanda centang ( ). i. Saya sangat berterimakasih sekali atas perhatian saudara/i yang bersedia meluangkan waktu untuk megnisi kuisioner ini. Keterangan: Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang tidak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi tidak menerapkan pun prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang sedikit mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari total 0 prosedur, organisasi hanya menerapkan kurang dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi organisasi yang banyak mengikuti acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Sebagai contoh : dari 0 prosedur, organisasi menerapkan lebih dari prosedur. Skala, menjelaskan kondisi Organisasi yang mengikuti semua acuan/prosedur dalam pelaksanaanya. Proses TI : PO0 Mengelola Project PO0 Maturity Level 0

Menggunakan teknik manajemen proyek untuk mengelola proyek-ti Organisasi sudah melakukan analisis/manajemen resiko terkait kegiatan proyek TI yang berlangsung Organisasi tidak mempertimbangkan dampak bisnis terkait dengan kesalahan dalam pengembangan proyek-ti PO0 Maturity Level Keputusan penggunaan teknik dan pendekatan manajemen proyek diserahkan pada manajer IT Manajemen kurang komitmen terhadap kepemilikan dan manajemen proyek Keputusan penting mengenai manajemen proyek dibuat tanpa melibatkan user User sedikit terlibat dalam menentukan proyek TI Tidak ada organisasi yang jelas untuk mengurus proyek TI Tidak menentukan peran dan tanggung jawab pengelolaan proyek Jelas dalam menentukan proyek jadwal, dan hal penting 8 Membandingkan waktu dan biaya dengan anggaran PO0 Maturity Level Kepala manajemen sadar akan kebutuhan manajemen proyek TI Kepala manajemen menyampaikan kebutuhan manajemen proyek TI Organisasi mengembangkan proses dan manfaat beberapa metode dalam menjalankan proyek

Stakeholder memiliki batasan dalam manajemen proyek TI Panduan dikembangkan untuk aspek-aspek manajemen proyek Pertimbangan penerapan panduan manajemen proyek diserahkan pada masing-masing manajer proyek PO0 Maturity Level 8 9 0 Manajemen menetapkan dan menyampaikan proses dan metodologi pengelolaan proyek TI Proyek TI ditentukan berdasarkan tujuan bisnis dan teknis yang sesuai Kepala manajemen bisnis dan TI mulai terlibat dalam manajemen proyek TI Terdapat bagian Manajemen Projek didalam devisi TI dengan peran dan tanggung jawab yang telah ditentukan Memonitor semua kegiatan yang telah ditetapkan dan diperbaharui Proyek TI dipantau melalui penetapan dan update hal yang penting, Proyek TI dipantau melalui jadwal dan anggaran yang sudah ditetapkan Training berasal dari inisiatif karyawan Menerapkan Quality Assurance dalam implementasi sistem Proyek mulai dikelola dalam bentuk portofolio PO0 Maturity Level Manajemen memerlukan metrik yang sesuai standar yang dapat dipelajari untuk meninjau proyek yang sudah selesai Semua anggota organisasi mengukur dan mengevaluasi manajemen proyek

8 Perangkat tambahan (Template Dokumentasi Projek) untuk proses manajemen proyek diformalkan dan dikomunikasikan dengan anggota tim proyek. Manajemen TI menjalankan struktur proyek manajemen sesuai tugas yang sudah ada Pengukuran nilai dan resiko dikelola sebelum, selama dan setelah selesainya proyek Proyek membahas tujuan oganisasi, bukan hanya strategi TI Ada dukungan yang kuat serta aktif dari senior manajemen dan juga stakeholder Sudah ada perencanaan terkait pelatihan Manajemen Proyek dilingkungan organisasi terkait tugas masingmasing staff yang relevan antar fungsi TI PO0 Maturity Level Oragnisasi sudah menerapkan dan mengintegrasikan life-cycle project dan metodology program yang sudah teruji dalam budaya secara menyeluruh Staff melakukan proses inisiatif yang digunakan untuk mengidentifikasi praktek manajemen yang terbaik dan menjadi budaya yang baik dilingkungan organisasi Menentukan sumber strategi TI untuk pengembangan dan operassional Mengimplementasikan sumber strategi TI untuk pengembangan dan operassional Semua bagian manajemen yang terhubung dengankegiatan project bertanggung jawab pada proyek dan program dari awal

Organisasi melaukan perencanaan dalam pelaksanaan proyek guna memastikan agar user dan sumberdaya TI digunakan dengan baik untuk mendukung strategi

Kuisioner Prioritas Proses TI Yth saudara/i responden, j. Berikut merupakan kuisioner untuk mengukur maturity level terhadap proses TI pada Biro Sistem Informasi. k. Kuisioner ini telah di desain menggunakan pilihan skala -. Responden dapat memilih salah satu jawaban dari skala - tersebut dengan tanda centang ( ). l. Saya sangat berterimakasih sekali atas perhatian saudara/i yang bersedia meluangkan waktu untuk megnisi kuisioner ini. Keterangan: Skala berarti proses TI tidak dianggap penting. Skala berarti proses TI dianggap penting. Skala berarti proses TI dianggap sangat penting Memerlukan perencanaan strategis TI diperlukan untuk mengelola dan mengarahkan semua sumber daya TI sesuai dengan strategi dan prioritas bisnis Menciptakan fungsi sistem informasi dan secara teratur mempengaruhi model informasi bisnis dan menentukan sistem yang sesuai untuk mengoptimalkan pengunaan informasi ini. Sebuah organisasi TI ditentukan dengan mempertimbangkan persyaratan untuk staf, keterampilan, fungsi, akuntabilitas, wewenang, peran dan tanggung jawab, dan pengawasan Membuat dan mempertahankan framework untuk mengelola program investasi yang mendukung TI dan mencakup biaya, manfaat, prioritas anggaran, proses penganggaran formal dan pengelolaan terhadap anggaran. Managemen mengembangkan dan menentukan framework Kontrol TI dan menyampaikan kebijakan QMS dikembangkan dan dipelihara termasuk proses dan standar pengembangan dan akuisisi yang terbukti. Hal tersebut diaktifkan dengan merencanakan, menerapkan dan memlihara QMS dengan menyediakan persyaratan, prosedur dan kebijakan yang jelas.

Membuat framework program dan manajemen proyek untuk pengelolaan semua proyek TI. 8 Organisasi memiliki proses untuk akuisisi, implementasi dan peningkatan infrastruktur teknologi. 9 Semua perubahan, termasuk perawatan darurat dan tambalan, berkaitan dengan infrastruktur dan aplikasi dalam lngkungan produksi secara formal dikelola secara terkendali. 0 Sistem operasi baru dibuat saat pembangunan selesai Komunikasi yang efektif antara manajemen TI dan pelanggan bisnis mengenai layanan yang dibutuhkan dimungkinkan dengan ketentuan dokumentasi dan kesepakatan tentang layanan dan tingkat layanan TI Kebutuhan untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan oleh pihak ketiga (pemasok, vendor dan mitra kerja) memenuhi persyaratan bisnis memerlukan proses manajemen pihak ketiga yang efektif proses ini dilakukan dengan menentukan secara jelas peran, tanggungjawab dan harapan dalam perjanjian pihak ketiga serta mengkaji dan memantau kesepakatan efektif dan kepatuhan tersebut. Kebutuhan untuk menjaga integritas informasi dan melindungi aset TI memerlukan proses manajemen keamanan. Proses ini termasuk membangun dan memelihara peran dan tanggung jawab keamanan TI, kebijakan, standar, dan prosedur. Kebutuhan akan sistem pengalokasian biaya yang adil dan adil untuk bisnis memerlukan pengukuran biaya TI yang akurat dan adil kesepakatan dengan pengguna bisnis mengenai alokasi yang adil. Pengelolaan data yang efektif memerlukan identifikasi kebutuhan data. Proses pengelolaan data juga mencakup pembentukan prosedur yang efektif untuk mengelola perpustakaan media, backup dan recovery data, dan pembuangan media yang tepat. Manajemen kinerja TI yang efektif memerlukan proses pemantauan. Proses ini mencakup penentuan kinerja yang relevan indikator, pelaporan kinerja yang sistematis dan tepat waktu, dan segera bertindak berdasarkan penyimpangan. Menetapkan framework tata kelola yang efektif mencakup penentuan struktur organisasi, proses,

kepemimpinan, peran dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa investasi TI perusahaan selaras dan disampaikan sesuai dengan strategi perusahaan dan Tujuan