24 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan, yang merupakan salah satu daerah yang termasuk dalam remote area lingkaran RRI Ternate Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Dasar pertimbangan memilih desa ini karena, Desa Kluting Jaya adalah merupakan salah satu desa yang paling terdekat dengan ibu kota Provinsi. desa Kluting Jaya juga merupakan sentra padi ke dua setelah Kabupaten Halmahera Timur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2010. Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode survei dan didesain secara quasy eksperimental, yang ditujukan untuk menentukan variabel yang mempengaruhi perubahan pada komunitas. Penelitian eksperimental bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimental (yang diberi perlakuan) dan membandingnya dengan satu atau lebih kelompok yang tidak menerima perlakuan (Lubis & Agung, 2004). Metode survei merupakan metode pelaksanaan penelitian, satu informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner, dengan dibatasi pada pengertian survey sampel sebagai informasi dari sebagian populasi yang mewakili seluruh populasi yang ada. Penelitian ini dirancang berdasarkan penelitian eksperimental dengan randomized control-group pre test-post test design, yaitu kelompok yang diberikan perlakuan (experimental group) dan kelompok kontrol (control group). Kelompok responden tersebut dibedakan antara kelompok tani yang rutin radio yang ditayangkan oleh pihak RRI Ternate setiap pagi pukul 07.00 pada pagi hari dan pukul 19.00 WIT (kelompok experimental), dan bukan kelompok pendengar sebagai kontrol. Siaran radio yang dianalisis adalah program siaran pedesaan yang menyajikan materi teknologi tentang padi sawah. Sebelum perlakuan dilakukan, kedua kelompok terlebih dahulu dites (pre test) untuk mengukur pengetahuan dan sikap responden. Setelah
25 radio (kelompok eksperimen), lalu kelompok ini diuji pengetahuannya (post test) dan dibandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mendengarkan radio dan juga dengan hasil (pre test) untuk menentukan terjadinya peningkatan pengetahuan dan sikap responden. Materi siaran pedesaan disusun oleh peneliti dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang berada dilokasi penelitian, yang sesuai dengan kebutuhan responden pada saat penelitian sedang berlangsung yaitu materi siaran pedesaan tentang budidaya padi sawah. Setelah materi dibuat, kemudian dibawa ke pihak stasiun RRI Ternate untuk disiarkan. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2008). Populasi di sini adalah petani padi sawah yang ada di Desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan baik yang mendengarkan atau pun yang tidak mendengarkan radio. Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representatif untuk mewakili populasi yang bersangkutan (Sugiyono, 2008). Penentuan lokasi dan sampel penelitian ini adalah dengan purposive, yaitu 30 petani yang berasal dari dua kelompok tani. Lokasi penelitian di Desa Kluting Jaya Kecamatan Wairoro, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara dengan pertimbangan lokasi tersebut adalah salah satu sentra padi. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data yang berkaitan dengan peubah bebas dan terikat. Data tersebut diperoleh dari anggota petani padi sawah yang sudah ditetapkan sebagai petani sampel. Sedangkan data sekunder didapat dari dinas- dinas lingkup pertanian kabupaten Halmahera Tengah sebagai sumber informasi teknologi yang disiarkan melalui RRI Ternate. Data sekunder yang dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan keadaan geografi dan demografis lokasi penelitian serta pengaruh siaran radio dalam mengakses berbagai macam
26 teknologi khusus di bidang pertanian. Data sekunder diperoleh dari kantor desa, dan kecamatan serta instansi lain yang terkait. Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2010. Data yang diperlukan dalam rencana penelitian ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara dengan menggunakan kuesioner standar yang terstruktur telah diuji validitas dan reabilitasnya. b. Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian di kecamatan weda Selatan kabupaten Halmahera Tengah. c. Studi kepustakaan yaitu untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan keadaan geografis, dan penggunaan siaran radio sebagai proses penyebaran informasi. Metode Analisis Data Penelitian menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk membandingkan berbagai Kinerja diantara kelompok tani terpilih dan hubungan antar peubah (analisis korelasi). Data diolah dengan menggunakan program komputer perangkat lunak (soft ware) Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 15.0. Hubungan antar peubah, data dikumpulkan dan diringkas dengan menggunakan analisis deskriptif dalam tabel frekuensi yang hasilnya menggambarkan keadaan seperti yang dinyatakan dalam tujuan penelitian. Pengujian hipotesis menggunakan uji Korelasi Rank Spearman sehingga dapat diperoleh tingkat keeratan hubungan antara peubah bebas dan peubah terikat dengan rumus: Rumus Korelasi Rank Spearman: r = 1 6 d i 2 N(N 2 1) Keterangan r d i = = Koefisien korelasi Spearman Beda antara dua pasangan berpasangan N = Total pengamatan
27 Instrumentasi Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian, berupa kuesioner terstruktur yang berisi daftar pertanyaan dan pernyataan yang relevan dengan peubah yang diteliti. Kuesioner terdiri atas indikator-indikator yang terkait dengan variabel-variabel sebagai berikut: faktor internal, faktor eksternal, penilaian petani terhadap siaran radio, perilaku petani dalam mendengarkan radio, efek mendengar radio dalam kaitannya dengan penyebaran informasi teknlogi melalui siaran radio. Validitas dan Realibilitas Validitas berhubungan dengan ketetapatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan kenyataan (actually). Validitas juga berhubungan dengan tujuan pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Validitas berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2008). Uji Validitas instrumen yang digunakan adalah validitas konstruk, dan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hasil yang valid dengan kisaran korelasi 0,7 sampai 0,9. Maka dengan demikian instrumen yang digunakan dinyatakan valid. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan ketetapan dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukur. Suatu pengukur dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Realibilitas adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan (Sugiono 2008). Uji reliabilitas instrumen menggunakan teknik belah dua (split half). Hasil uji reliabilitas menunjukkan koefisien yang signifikan yaitu sebesar 0,877. Instrumen penelitian dengan demikian dinyatakan reliabel. Definisi Operasional
28 Untuk memberikan batasan yang jelas dan memudahkan pengukuran, maka perlu dibuat definisi operasional dari hal-hal yang berkaitan dengan peubah yang digunakan dalam penelitian. Peubah-peubah tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 1. Variabel, Definisi Operasional, Indikator, dan Pengukuran Tingkat pengetahuan/ kognitif Perubahan (afeksi) Meningkatnya pengetahuan petani terhadap teknologi budidaya padi sawah yang telah didengar melalui siaran radio sikap Terjadinya perubahan sikap petani terhadap penerapan teknologi budi daya padii sawah setelah mendengar siaran radio dengan materi teknik budi daya padi sawah. Meningkatnya pemahaman petani terhadap teknologi budi daya padi sawah yang terdiri atas: 1. Pengolahan lahan 2. Penanaman 3. Pemupukan 4. Pengendalian hama dan penyakit 5. Panen 6. Pascapanen Perubahan sikap petani dalam menerapkan komponen teknologi budi daya padi sawah yang terdiri atas: 1. Pengolahan lahan 2. Penanaman 3. Pemupukan 4. Pengendalian hama dan penyakit 5. Panen 6. Pascapanen Pemahaman responden tentang komponen teknologi budi daya padi sawah yang terdiri atas 1. Pengolahan lahan 2. Penanaman 3. Pemupukan 4. Pengendalian hama dan penyakit 5. Panen 6. Pascapanen dengan memberi skor terhadap peningkatan pengetahuan petani berdasarkan tingkat pemahaman dengan: skor 1; sangat tidak paham; 2: tidak paham; 3: paham; 4:cukup paham; 5: sangat paham Sikap petani yang ditunjukkan dengan sikap setuju atau tidaknya terhadap penerapan teknologi budi daya padi sawah dengan materi untuk komponen teknologi: 1. Pengolahan lahan 2. Penanaman 3. Pemupukan 4. Pengendalian hama dan penyakit 5. Panen 6. Pascapanen dengan memberi skor terhadap sikap setuju tidaknya petani terhadap teknologi yang direkomendasikan,
29 yaitu dengan skor 1; sangat tidak setuju; 2: tidak setuju; 3: setuju; 4:cukup setuju; 5: sangat setuju Durasi/frekuensi mendengarkan siaran radio Frekuensi radio terkait dengan materi budi daya padi sawah Jumlah kali radio (RRI) terkait dengan materi budi daya padi sawah dalam satu minggu terakhir tentang jumlah kali radio dengan materi budi daya padi sawah dalam satu minggu terakhir. dengan memberi skor terhadap pernyataan tentang jumlah kali radio dalam satu minggu terakhir dengan penilaian: skor 1; tidak mendengarkan sama sekali; 2: 1-2 kali; 3: 3-4 kali; 4: 5-6 kali; dan 5: Lebih dari 6 kali Waktu mendengarkan siaran radio Waktu yang dibutuhkan atau telah dikeluarkan petani untuk mendengarkan siaran radio dengan materi budi daya padi sawah. Pilihan acara Acara siaran radio yang dipilih terkait dengan materi budi daya padi sawah Jumlah waktu yang dibutuhkan atau telah dikeluarkan petani dalam radio dengan materi budi daya padi sawah pada satu minggu terakhir. Tingkat ketergantungan selera responden terhadap jenis siaran yang paling diminati untuk di dengar (musik, berita, siaran pedesaan) dalam satu minggu terakhir. tentang jumlah waktu yang telah dikeluarkan petani dalam radio dengan materi budi daya padi sawah pada satu minggu terakhir dengan skor yaitu; 1; tidak pernah mendengarkan (0); 2: 1-2 jam; 3: 3-4 jam; 4: 5-6; 5: lebih dari 6 jam tentang tingkat ketergantungan selera responden terhadap jenis siaran yang paling diminati untuk di dengar (music, berita, siaran pedesaan) dalam satu minggu terakhir. berdasarkan ketergantungan petani memilih siaran yang digemari denagn
30 Umur Usia responden pada saat diwawancarai Pendidikaan Lamanya petani mendapatkan atau mengikuti pendidikan Status sosial Kepemilikan media massa Keterjangkauan sumber informasi Posisi petani dalam masyarakat, yang berkaitan dengan jabatan formal yang dimiliki oleh petani Media massa apa saja yang dimiliki petani terdiri dari radio, televisi, dan surat kabar pada saat penilaian berlangsung. Segala bentuk sumber informasi yang dapat digunakan oleh petani untuk mencari informasi berkaitan Usia responden pada saat diwawancarai, yang dihitung dalam satuan tahun Jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden yang dikategorikan ke dalam lima kategori yaitu : SD, SLTP, SLTP, Diploma, Sarjana. Jumlah jabatan formal dan informal yang dimiliki oleh petani pada saat dilakukan penelitian Jumlah jenis kepemilikan media massa untuk menambah pengetahuan petani selain dari siaran radio Jumlah sumber informasi dan tingkat kemudahan petani dalam memanfaatkan sumber informasi dari berbagai pemberian skoy yaitu: skor 1; sangat tidak bermanfat; 2: tidak bermanfaat; 3: netral; 4: cukup bermanfaat; 5: sangat bermanfaat. tentang umur pada saat diwawancarai. berkaitan dengan jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden yang dikategorikan ke dalam lima kategori yaitu: SD, SLTP, SLTA, Diploma, Sarjana. berkaitan denagn jumlah dan jenis jabatan formal yang dimiliki (resmi diakui dalam suatu organisasi/ pemerintah) dan jabatan informal (diakui masyarakat karena kelebihannya dalam hal keagamaan, keahlian/keterampilan) tentang jumlah jenis kepemilikan media massa untuk menambah pengetahuan petani selain dari radio. dengan member skor terhadap masingmasing kepemilikan media massa berdasarkan tingkat manfaat, yaitu : Skor 1: sangat tidak bermanfaat; 2: tidak benmanfaat; 3: netral; 4: cukup bermanfaat; 5: sangat bermanfaat. Pernyataan respopnden tentang jumlah sumber informasi yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan
31 Dukungan kelembagaan usaha tani Isi siaran dengan usaha tani. kegiatan Berbagai bentuk kelembagaan yang dapat dimanfaatkan petani dalam menunjang kegiatan usaha tani. kesesuaian materi yang disiarkan sesuai kebutuhan petani. sumber, yaitu yaitu interpersonal (penyuluh, pemimpin, petani lain, pedagang) maupun media cetak. Jumlah, jenis dukungan, dan tingkat manfaat yang dirasakan petani berkaitan dengan beragam jenis kelembagaan usaha tani dalam: pemasaran hasil, keuangan, dan pengadaan sarana produksi. Jumlah kesesuaian materi yang disiarkan sesuai kebutuhan petani dalam satu minggu terakhir sebelum penelitian dilaksanakan. usaha tani dan tingkat kemudahan responden memperoleh masingmasing sumber informasi tersebut. dengan memberikan skor untuk masingmasing sumber informasi berdasarkan pernyataan responden terhadap kemudahan akses, yaitu skor 1: sangat sulit; 2: sulit; 3: kadang mudah; 4: mudah; dan 5: sangat mudah. tentang jumlah, jenis dukungan, dan tingkat manfaat yang dirasakan berkaitan dengan beragam jenis kelembagaan usaha tani dalam: pemasaran hasil, keuangan, dan pengadaan sarana produksi. Pengukuran dilakukan dengan member skor terhadap masing-masing jenis dukungan kelembagaan berdasakan tingkat manfaat, yaitu: skor 1: sangat tidak bermanfaat; 2: tidak bermanfaat; 3: nertral; 4: cukup bermanfaat; dan 5: sangat bermanfaat. tentang jumlah kesesuan materi yang disiarkan sesuia denagn kebutuhan petani dalam satu minggu terakhir sebelum penelitian dilaksanakan. pengukuran dilakukan dengan memberi skor yang dibagi dalam lima kategori yaitu, skor 1; sangat tidak sesuai; 2: tidak sesuai; 3: netral; 4: cukup sesuai; 5:
32 Waktu siaran Kesesuaian antara waktu penyiaran dan yang diinginkan oleh petani Format siaran Gaya penyampaian pesan Kesesuaian pengemasan bentuk program yang dipilih oleh RRI yang disesuaikan dengan kondisi responden. kesesuaian antara bentuk penyajian pesan yang disiarkan dan yang diinginkan petani. Jumlah kesesuaian antara waktu penyiaran dan yang diinginkan oleh petani Tingkat kesesuain pengemasan bentuk yang dipilih oleh pihak RRI yang disesuaikan denagn kondisi responden baik dalam bentuk dialog, interaktif, narasi. Berbagai kesesuaian antara bentuk penyajian pesan yang disirkan dan yang diinginkan petani, baik itu penggunaan bahasa, maupun suara penyiarnya. sangat sesuai. tentang jumlah kesesuain antara waktu yang diinginkan oleh petani. Pengukuran dilakukan dengan memberi skor terhadap masing-masing waktu siaran berdasarkan tingkat kesesuaian, yaitu: skor 1; sangat tidak sesuai; 2: tidak sesuai; 3: netral; 4: cukup sesuai; 5: sangat sesuai. Pengukuran tingkat kesesuaian bentuk yang dipilih oleh pihak RRI yang disesuaikan denagn kondisi responden apakah dalam bentuk dialog, interaktif, narasi. berdasarkan format siaran yang diberikan, oleh masing-masing skor yaitu, skor 1; sangat tidak sesuai; 2 : tidak sesuai; 3: netral; 4: cukup sesuai; 5: sangat sesuai. Pengukuran tingkat kesesuain antara bentuk penyajian pesan yang disiarkan dan yang diinginkan petani baik dari segi bahasa maupun dari segi suara yang menyiar. dengan denagn memberi skor terhadap masing-masing jenis dari gaya penyampaian pesan, yaitu, skor 1; sangat tidak sesuai; 2: tidak sesuai; 3: netral; 4: cukup sesuai; 5: sangat sesuai.
33 PPL (Penyuluh Pertanian Lapang) Media cetak Televisi Seseorang yang mempunyai tingkat pengetahuan mengenai kondisi audien yang akan dihadapinya, meliputi penggunaan bahasa dan pengenalan pada keadaan wilayah setempat. Media yang digunakan oleh petani untuk mengakses informasi sebagai sarana untuk menambah pengetahuannya, selain informaisi yang diperoleh dari radio. Media elektronik yang dimanfaatkan oleh petani untuk mengakses berbagai macam informasi yang dibutuhkan dari berbagai daerah di Indonesia. Kemampuan penyuluh mendiseminasikan informasi dan melayani untuk mendukung kegiatan usaha tani petani yang dilihat dari sisi petani Berbagai macam bahan informasi yang dapat digunakan oleh petani untuk mendapatkan informasi selain dari mendengarkan radio. Kepemilikan patani terhadap media massa yang sering dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan tentang tingkat kesesuaian materi yang diberikan penyuluh dengan kebutuhan yang langsung dirasakan petani, yaitu kesesuaian berdasarkan jenis komoditi, bidang permasalahan, dan sumber daya yang dimiliki rsponden dalam satu tahun terakhir. Pengukuran dilakukan dengan memberi skor yaitu, skor 1; sangat tidak sesuai; 2: tidak sesuai; 3: netral; 4: cukup sesuai; 5: sangat sesuai. tentang media cetak yang digunakan selain dari radio yang betulbetul dirasakan manfaatnya selain dari siaran radio. Pengukuran dialkukan denagn member skor terhadap masingmasing jenis media cetak berdasarkan tingkat manfaat, yaitu: skor 1; sangat tidak bermanfaat; 2: tidak bermanfaat; 3: netral; 4: cukup bermanfaat; 5: sangat bermanfaat. tentang kepemilikan televisi yang digunakan untuk mengakses informasi untuk meningkatkan pengetahuannya. Pengukuran dialkuakn denagn memberi skor terhadap masingmasing kepemilikan televisi, yaitu: skor 1; sangat tidak bermanfaat; 2: tidak bermanfaat; 3: netral; 4: cukup bermanfaat; 5: sangat bermanfaat.