BAB III METODE PENELITIAN. digunakan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014:14)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. digunakan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014:14)"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu bentuk atau rencana penelitian yang digunakan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014:14) menyatakan bahwa: Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dari pengertian di atas maka peneliti akan mengkaji antara variabel-variabel yang digunakan untuk penelitian seperti variabel X (penggunaan model penemuan konsep) dan variabel Y (kemampuan menganalisis materi sejarah). Peneliti menjadikan dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel penelitian terdiri dari 1 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan model penemuan konsep untuk kelas kontrol dengan menggunakan model artikulasi dalam proses pembelajarannya. Adanya kelas eksperimen dan kelas kontrol yang perlakuannya berbeda-beda maka hasilnya pun berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif jenis penelitian Quasi Exsperimen dengan tipe desain Nonquivalent control group design, sampel kelas menggunakan Cluster Random Sampling dapat menguji model yang digunakan oleh peneliti yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menganalisis materi sejarah siswa mengenai pembelajaran sejarah di SMA Negeri I Seputih Banyak. Maksud dari penggunaan desain eksperimen ini untuk 26

2 27 membandingkan pengaruh kelas eksperimen dan kelas kontrol yang memiliki perlakuan yang berbeda-beda terhadap kemampuan menganalisis materi sejarah siswa kelas X IPS yang akan diukur dengan pre-test dan post-test. Jadi, rancangan penelitian ini sebagai strategi mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat (valid) sesuai dengan karateristik variabel-variabel yang digunakan dan tujuan penelitian, dimana peneliti menggunakan model penemuan konsep (X) dan kemampuan menganalisis materi sejarah (Y). Rancangan penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebasnya adalah menggunakan model penemuan konsep sedangkan variabel terikatnya adalah berupa kemampuan menganalisis materi sejarah. Rencana dalam penelitian ini adalah: 1. Persiapan Mengadakan survei ke sekolah dengan membawa surat resmi dengan keterangan survei. Survei ke sekolah ini berfungsi untuk mengetahui keadaan siswa serta kemampuan menganalisis materi sejarah yang terlihat dari daftar nilai siswa kelas X SMA Negeri I Seputih Banyak. Untuk kemudian melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran penemuan konsep serta menetapkan sampel kelas sebagai objek perlakuan (treatment). Pada tahap persiapan peneliti menyiapkan perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran seperti silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, soal tes, dan alat mengajar.

3 28 2. Pelaksanaan a. Pre-test Melakukan pre-test terdahulu sebelum kegiatan pembelajaran model penemuan konsep dilaksanakan dengan mempersiapkan kelas yang akan digunakan pre-test, menyiapkan lembar soal beserta jawabannya, dan melakukan pre-test. b. Pembelajaran Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan model penemuan konsep. Maupun kelas kontrol dengan menggunakan model artikulasi. Dari perlakuan yang berbeda-beda maka akan dapat dilihat seberapa jauh kemampuan analisis siswa. c. Post-test Setelah rencana pembelajaran sudah terlaksana kemudian peneliti melakukan tes akhir untuk mengetahui tingkat kemampuan menganalisis materi sejarah dengan model penemuan konsep. 3. Tahap Akhir Menganalisis data hasil pre-test maupun pos-test untuk mengetahui ada pengaruh atau tidak dengan menggunakan model penemuan konsep. B. Definisi Istilah dan Definisi Operasional Definisi operasional adalah bagian dari pengumpulan data melalui variabelvariabel yang digunakan peneliti untuk menunjang penelitiannya. Jadi, definisi operasional ini juga sebagai batasan yang digunakan peneliti yang dijadikan pedoman untuk penelitian agar sesuai dengan penelitiannya. Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini antara lain:

4 29 1. Definisi Operasional dari Model Penemuan Konsep Model penemuan konsep adalah proses pembelajaran yang menekankan kognitifnya melalui konsep-konsep atau contoh-contoh yang diberikan seorang guru sehingga siswa paham yang diberikan oleh guru. Dengan melabeli contoh-contoh tersebut dengan kata ya dan tidak agar siswa lebih menganalisis mengenai pembelajaran sejarah serta dapat mendeskripsikannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran antara lainnya: a. Guru menyajikan materi dan mengidentifikasi konsep, guru menyajikan contoh-contoh yang berkaitan dengan materi seperti manusia purba di Indonesia yang telah dilabeli ( Ya dan Tidak ). b. Adanya pengujian pencapaian konsep, siswa diberi kasus atau peristiwa sejarah lainnya atau materi manusia purba di Indonesia yang masih relevan dengan contoh dan selanjutnya diminta untuk memberikan label sendiri. c. Siswa diminta untuk mendeskripsikan pemikirannya dan mendiskusikannya secara klasikal dibawah bimbingan guru. Dari langkah-langkah proses pembelajaran model penemuan konsep ini maka siswa akan lebih terarah dan mampu menjelaskan, memberi contoh maupun menyimpulkan materi yang sudah diberikan. 2. Kemampuan Menganalisis Materi Sejarah Kemampuan menganalisis materi sejarah adalah kemampuan memecahkan suatu materi atau peristiwa-peristiwa sejarah yang diberikan oleh guru agar siswa mampu memahami materi yang diberikan. Kemampuan menganalisis ini siswa dituntut lebih kreatif dan aktif dalam menyusun fenomena-fenomena yang terjadi, sehingga yang paling

5 30 penting memetakan fenomena atau kejadian yang lebih kompleks menjadi lebih mudah dan sederhana. Melalui kemampuan menganalisis materi sejarah yang dimiliki seorang siswa dapat mengetahui hasil evaluasi seberapa tingkat kemampuan atau keberhasilan siswa dalam memahaminya maupun mengidentifikasinya sehingga dapat diukur melalui hasil evalusi yang yang berupa nilai. Tingkat keberhasilan siswa dapat diukur dari tingkat kemampuan menganalisis materi sejarah yang dimiliki siswa tersebut, masing-masing siswa pasti memiliki tingkatannya jadi untuk mengukur kemampuan menganalisisnya menggunakan tes tertulis yang diberikan oleh peneliti. Dalam hal ini untuk mengukur kemampuan menganalisis materi sejarah siswa melalui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMA Negeri I Seputih Banyak yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 73, jadi ketetapan KKM ini dapat dilihat seberapa jauh tingkat kemampuan menganalisis materi sejarah yang belum mampu menganalisis dan yang mampu menganalisis. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah sekelompok individu yang digunakan sebagai bahan penelitian. Sugiyono (2014:117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri I Seputih Banyak semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Data hasil survei pada tanggal 17 Oktober 2016

6 31 siswa kelas X IPS terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 119 siswa yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. Jumlah siswa semester ganjil mata pelajaran sejarah kelas X SMA Negeri I Seputih Banyak Tahun Pelajaran 2016/2017. Kelas Siswa X IPS1 30 X IPS 2 28 X IPS 3 31 X IPS 4 30 Jumlah Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian yang digunakan populasi sebagai bahan penelitian yang ditetapkan untuk mewakili populasi. Sugiyono (2014:117) menyatakan bahwa: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti utuk dipelajari dan kemudian ditari kesimpulannya. Jadi, pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar mewakili dalam penelitian yaitu dengan metode pengambilan Cluster Random sampling (area sampling) seperti pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Peneliti menggunakan Cluster Random sampling dengan cara kertas yang digulung berisi nama kelas masing-masing setelah itu dikocok, nama yang keluar pertama akan menjadi kelas eksperimen yaitu kelas X IPS I, kedua kelas X IPS 3 sebagai kelas kontrol dan ketiga kelas X IPS 4 menjadi kelas uji coba. Pengambilan sampel ini awalnya telah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya dapat dilihat dari presentase populasi seluruh siswa kelas

7 32 X SMA Negeri I Seputih Banyak semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Jadi, bila telah ditetapkan tinggal melanjutkan ke proses selanjutnya untuk penelitian. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian sebagai pengukuran dalam bentuk tes yang akan mengetahui sejauh mana kemampuan menganalisis materi sejarah yang dimiliki tiap individunya. Peneliti akan menggunakan tes tertulis yaitu pilihan ganda dengan alternatif 5 option (a,b,c,d,e), berjumlah 45 butir soal sehingga dengan tes tersebut dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan menganalisis materi sejarah dengan menggunakan model penemuan konsep di SMA Negeri I Seputih Banyak. 1. Uji Validitas Karakteristik pertama validitas yaitu valid (validity) dan memiliki peranan yang sangat penting dalam evaluasi. Gronlund 1985 (dalam Sukardi 2015:30) menyatakan bahwa valid dapat diartikan sebagai ketepatan interpretasi yang dihasilkan dari skor tes atau instrumen evaluasi. Uji validitas ini untuk menguji 45 soal mana yang valid maupun tidak valid dapat dilihat dari kesukaran soal yang dibuat langsung oleh peneliti. Maka dari itu nanti dapat dilihat valid tidaknya data tersebut yang sudah terkumpul memberikan data berwarna merah untuk yang valid sedangkan data yang tidak valid berwarna putih. Validitas adalah instrumen evaluasi yang menunjukkan dimana dalam suatu tes mengukur yang dapat diukur. Sukardi (2015:32) ada 4 cara validitas instrumen sebagai berikut:

8 33 a. Validitas isi adalah sebuah tes evaluasi mengukur cakupan substansi yang ingin diukur b. Validitas konstrak adalah suatu tes mengukur sebuak konstruk sementara c. Validitas konkuren adalah suatu tes yang dihubungkan dengan skor lain yang telah dibuat d. Validitas prediksi adalah suatu tes dapat memprediksi tentang bagaimana baik seseorang akan melakukan suatu prospek tugas atau pekerjaan yang direncanakan Dari tiga cara pengujian validitas yang telah disebutkan diatas, maka peneliti memilih menggunakan validitas isi. Validitas isi mengukur seberapa jauh suatu tes dapat mengukur tingkat penguasaan materi tertentu yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Untuk mengetahui valid atau tidaknya tes menggunakan program SPSS versi 16 dengan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze Scale Reability Analysis Untuk mengetahui valid atau tidaknya tes menggunakan bentuk program SPSS versi 16 dengan kriteria validitas sebagai berikut : Tabel. 4kriteria uji validitas Nilai koefisien korelasi 0,30 Interpretasi koefisien Validitas Valid < 0,30 Tidak valid Sumber : Azwar (2011 : 179)

9 34 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas sebagai alat ukur pada tes yang digunakan oleh peneliti yang sifatnya tidak berubah atau ajeg walaupun dilakukan secara berulang. Sugiyono (2014:183) menyatakan bahwa: Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbedabeda. Uji reliabilitas ini untuk mengukur tes yang disebarkan oleh peneliti agar mengetahui seberapa jauh tes tersebut menghasilkan nilai yang benar-benar relatif (tetap) walaupun diuji cobakan di tempat yang berbeda-beda. Walaupun dites kan diberbagai tempat namun tes tersebut akan tetap saja. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16 dengan langkah langkah dan kriteria reliabilitas sebagai berikut : Analyze Scale Reliability Analysis Tabel. 5 kriteria uji reliabilitas Nilai koefisien korelasi Interpretasi koefisien reliabilitas 0,800 0,900 Sangat tinggi 0,600 0,799 Tinggi 0,400 0,599 Sedang 0,200 0,399 Rendah < 0,200 Sangat rendah Sumber : Azwar (2011 : )

10 35 3. Indeks Kesukaran Tingkat kesukaran ini merupakan persentase yang memperlihatkan tingkat kesukaran soal yang dibuat. Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Suatu tes tidak boleh terlalu mudah, dan juga tidak boleh terlalu sukar. Indeks kesukaran hasil belajar dihitung dengan menggunakan bentuk program komputasi ANATES versi 402. Tabel. 6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Kriteria 0,00 P 0,30 Sukar 0,30 < P 0,70 Sedang 0,70 < P 1,00 Mudah Sumber: Ahmad (2011:6) 4. Daya Beda Daya pembeda soal merupakan kemampuan butir soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Pengujian daya pembeda soal menggunakan program komputasi ANATES Versi 402. Tabel. 7 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda Keterangan D< 0,00 Jelek sekali 0,00 D < 0,20 Jelek 0,20 D < 0,40 Cukup 0,40 D 0,70 Baik D > 0,70 Baik sekali Sumber: Ahmad (2011:6)

11 36 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah sebagai wadah untuk pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan menggunakan teknik antara lain: 1. Observasi (Pengamatan) Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung ke lapangan. Rahardjo dan Gudnanto (dalam Surya dan Natawidjaja 1997:225) menyatakan bahwa : Observasi sebagai teknik pengumpulan data adalah pengamatan yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut: sesuai dengan tujuan yang dirumuskan lebih dahulu, direncanakan secara sistematis, hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan, dapat diperiksa validitas, reliabilitas dan ketelitiannya dan bersifat kuantitatif. Observasi dalam penelitian ini peneliti langsung kelapangan melihat situasi dan kondisi proses pembelajaran sejarah kelas X di SMA Negeri I Seputih Banyak yang sedang berlangsung. Kegunaan observasi ini dapat melihat kondisi riil dan permasalahan yang ada dipembelajaran sejarah sehingga observasi sangat penting untuk mendapatkan permasalahanpermasalahan yang ada pada siswa. 2. Dokumentasi Proses penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti juga menggunakan cara dokumentasi. Arikunto (2006: 274) menyatakan bahwa metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen rapat, lengger, dan agenda. Berdasarkan kutipan di atas metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan sumber-sumber berupa catatan maupun buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti serta pengambilan gambar saat proses penelitian. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data

12 37 berupa keadaan guru, keadaan siswa, sarana dan prasarana, nilai siswa kelas X SMA Negeri I tahun pelajaran 2016/ Eksperimen Sugiyono (2014:107) menyatakan bahwa metode penelitian ekperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experimental Design dengan tipe Nonquivalent control group design. Quasi Experimental Design ini bersifat semu, desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi atau tidak penuh dalam mengontrol variabel-variabel luar untuk pelaksanaan eksperimen nanti. Sedangkan tipe Nonquivalent control group design desain ini sebelum proses pembelajaran siswa akan diberi pre-test dengan demikian peneliti akan mengetahui hasilnya karena dapat membandingkan dengan setelah terjadinya proses pembelajaran. Peneliti menggunakan tipe Nonquivalent control group design ini menguji model yang digunakan oleh peneliti untuk meningkatkan kemampuan menganalisis siswa mengenai pembelajaran sejarah di SMA Negeri I Seputih Banyak. Maksud dari penggunaan desain eksperimen ini untuk membandingkan pengaruh kelas eksperimen dan kelas kontrol yang memiliki perlakuan yang berbeda-beda terhadap kemampuan menganalisis materi sejarah siswa kelas X IPS di SMA Negeri I Seputih Banyak. 4. Tes Tes adalah seperangkat tugas yang dirancang oleh seorang guru untuk menguji peserta didiknya serta melihat hasil evaluasi atau

13 38 kemampuan menganalisis siswa mengenai mata pelajaran sejarah. Dengan adanya tes dapat mengukur kemampuan menganalisis sejarah siswa seberapa berhasilkah seorang guru dalam proses pembelajarannya. Margono (2010:170) menyatakan bahwa ada dua jenis tes yang sering dipergunakan sebagai alat pengukur adalah: a. Tes lisan, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaan dari jawaban yang diberikan secara lisan pula. b. Tes tertulis, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan tentang aspek-aspek yang ini diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula. Dari dua jenis tes di atas maka peneliti menggunakan tes tertulis yang berisikan pertanyaan-pertanyaan menyangkut materi yang akan diberikan oleh peneliti agar mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Tes tertulis ini diharapkan dapat mengukur kemampuan menganalisis materi sejarah siswa di SMA Negeri I Seputih Banyak. Dalam mengukur kemampuan siswa dapat menggunakan tes tertulis yaitu pilihan ganda dengan alternatif 5 option (a,b,c,d,e). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 45 butir pilihan ganda sebagai mengukur kemampuan menganalisis materi sejarah siswa kelas X dengan menggunakan model penemuan konsep di SMA Negeri I Seputih Banyak tahun pelajaran 2016/2017.

14 39 F. Teknik Analisis Data Data kuantitatif adalah data yang dikumpulkan melalui penelitian berupa nilai angka dari kemampuan menganalisis sejarah melalui model penemuan konsep yang telah diberikan oleh guru. Dalam penelitian ini yang akan digunakan dalam menganalisis data tersebut adalah meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan SPSS16 dan manual dalam menghitung hasil peneliti. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini mengunakan SPSS 16 untuk mencari data penelitian berdistribusi normal. Hasil hitungan tersebut akan dikonsultasikan dengan kriteria pengujian, Priyatno (2012:37) menyatakan sebagai berikut: Kriteria pengujian Jika signifikansi >0,05, maka H 1 diterima. Jika signifikansi <0,05, maka H 0 ditolak. a. Rumusan Hipotesis H o : Sampel diambil diambil dari populasi berdistribusi normal H 1 : Sampel diambil dari populasi yang tidak berdistribusi normal b. Rumus statistik yang digunakan 2 x hit k = (O i E i ) 2 i=1 E i c. Kriteria uji 2 Tolak H 0 jika x hit Keterangan: 2 x daf α: taraf signifikan k : banyak kelas interval 2 dimana x daf 2 = x (1 α)(k 3)

15 40 2. Uji Homogenitas Sukardi (2015: 49) menyatakan bahwa mengukur homogenitas pada dasarnya adalah memperhitungkan dua sumber kesalahan yang muncul pada tes yang direncanakan. Kedua sumber kesalahan tersebut yaitu content atau isi sampling yang dibelah dan heterogenitas tingkah laku daerah (domain) yang disampel. Jadi, semakin heterogen hasil yang didapat melalui evaluasi maka semakin rendah pula hasilnya. Sebaliknya semakin homogen hasil yang didapat melalui evaluasi maka semakin tinggi pula hasilnya. Hasil hitungan SPSS 16 dengan metode uji One Way Anova, seperti pada uji statistik lainnya, metode uji One Way Anova digunakan sebagai bahan acuan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : Analyze Compare Means One Way ANOVA Berdasarkan kriteria pengujian, Priyatno (2012:56) menyatakan sebagai berikut: a. Rumusan Hipotesis H o : σ 1 2 : σ 2 2 : Kedua sampel berasal dari populasi yang homogen atau memiliki variasi sama. H i : σ 1 2 σ 2 2 : Kedua sampel berasal dari populasi yang tidak b. Rumus statistik yang digunakan F hit = VariantTerbersar VariantTerkecil c. Hitung F tabel dengan rumus homogen atau memiliki variasi tidak sama Ftabel = F 1 / 2 a (varians terbesar -1, varians terkecil 1)

16 41 d. Kriteria uji H 0 : Tolak H 0 jika : F hit F tabel Maka H 0 diterima (Homogen) Untuk mengetahui homogen atau tidaknya menggunakan program SPSS versi 16. Kriteria pengujian antara lainnya: Jika signifikansi >0,05, maka varian kelompok sama. Jika signifikansi <0,05, maka varian kelompok tidak sama. 3. Uji Hipotesis Jika sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan langkahlangkah, Ahmad (2011:33) menyatakan sebagai berikut: a) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Rumus Hipotesis: Ho=μ 1 = μ 2 : (Tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan menganalisis materi sejarah siswa kelas eksperimen dengan kemampuan menganalisis materi sejarah kelas kontrol). H 1=μ 1 μ 2 : (Ada perbedaan rata-rata kemampuan menganalisis materi sejarah kelas eksperimen dengan kemampuan menganalisis materi sejarah kelas kontrol). Untuk mengetahui sampel atau data dari populasi yang berdistribusi normal maka pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah ada pengaruh X (model penemuan konsep) terhadap Y (kemampuan menganalisis materi sejarah) maka peneliti dapat menggunakan SPSS versi 16 menggunakan metode uji K Independent Samples Test. Uji ini

17 42 dapat digunakan sebagai alternatif pengujian parematrik One Way ANOVA karena wuji ini tidak mensyaratkan data terdistribusi normal. Menghitung menggunakan SPSS 16 melalui metode uji K Independent Samples Test dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze Nonparametetric Test K Independent Samples Hasil hitungan SPSS 16 tersebut akan dikonsultasikan dengan kriteria pengujian, Priyatno (2012:216) menyatakan sebagai berikut: Kriteria pengujian Jika signifikansi >0,05, maka H 1 diterima. Jika signifikansi <0,05, maka H 0 ditolak. b) Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Menghitung menggunakan SPSS 16 melalui metode uji Independent Samples T-Test. Priyatno (2012:107) menyatakan bahwa Two Independent Samples Test pada hakikatnya sama dengan uji Independent-Samples Test dengan prasyarat yang lebih longgar. Kelonggaran tersebut mampu digunakan untuk tipe data ordinal dan tidak memerlukan asumsi terdistribusi normal. Menghitung menggunakan SPSS 16 melalui metode uji Independent Samples T- Test dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze Nonparametric Test 2 Independent Samples H 0 μ 1 μ 2 (rata-rata kemampuan menganalisis materi sejarah siswa kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan rata-rata kemampuan menganalisis materi sejarah siswa kelas kontrol)

18 43 H 1 μ 1 > μ 2 : (rata-rata kemampuan menganalisis materi sejarah siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibanding rata-rata kemampuan menganalisis materi sejarah siswa kelas kontrol)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi 26 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan relibilitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN variabel. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain A III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto(2010: 9), eksperimen adalah suatu cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto(2010: 9), eksperimen adalah suatu cara III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto(2010: 9), eksperimen adalah suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:13) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan 66 III. METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa subbab yang berupa rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sample, definisi operasional, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 September sampai 31 Oktober 2014.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 September sampai 31 Oktober 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini adalah penelitian kuantitatif dan berjenis eksperimen. Penelitian kuantitaif merupaka perhitungan statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain pretest-posttest control group design. Menurut Sugiyono (2012:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan menggunakan desain Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003: 14) penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode penelitian eksperimen merupakan metode yang sesuai dengan judul penelitian ini. Menurut Sugiyono (2010: 107) metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Beberapa istilah yang perlu diperhatikan dalam penelitian agar kita tidak salah penafsiran kita perlu memahami arti metode penelitian yang akan memandu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Salah satu bagian yang terpenting dalam kegiatan penelitian adalah mengenai cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atas suatu penelitian

Lebih terperinci

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes 34 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penilitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan multimedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Di dalam sub bab ini akan memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian yang dilakukan peneliti serta tempat / lokasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan Logos yang artinya ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen quasi. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani methodos, terdiri dari dua kata yaitu meta (menuju, melalui, mengikuti) dan hodos (jalan, cara, arah). Jadi metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment), dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain post test control group design yakni menempatkan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Arikunto (2013:9) adalah untuk membangkitkan timbulnya suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, dan pengujian

METODE PENELITIAN. data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, dan pengujian III. METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, jenis dan teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Bandarlampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri atas 3 kelas dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2016, hlm. 14) menjelaskan tentang metode penelitian kuantitatif sebagai berikut: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti dapat melakukan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka terlebih dahulu harus menemukan metode penelitian yang tepat, untuk memperoleh data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini eksperimen semu (Quasi Eksperimen).

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini eksperimen semu (Quasi Eksperimen). 33 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini eksperimen semu (Quasi Eksperimen). Eksperimen semu adalah jenis komparasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Rancangan Penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah 32 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab yang ketiga ini, Metode Penelitian akan membahas tentang 7 (tujuh) bagian, yaitu (1) jenis penelitian, (2) desain penelitian, (3) populasi dan sampel, (4) variable dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan 24 III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menyangkut perilaku manusia, dimana variabel yang dapat diteliti

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan III. METODE PENELITIAN Bab III ini membahas beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel III. METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, jenis dan teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh

Lebih terperinci