Oleh: Yantome Hambur. Dosen Jurusan Bahasa Inggris, FKIP, Univ. PGRI NTT, Kupang A. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dapat belajar cepat untuk bertahan. Olehkarena itu organisasi harus

Materi Minggu 2. Kelompok Kerja (Teamwork)

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

DAFTAR TABEL. 9. Tanggapan Responden Terhadap Mengenai Diperbolehkan. Memberikan Ide Baru Tanggapan Responden Tentang Manajer Mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini

KERJA KELOMPOK TEAMWORK MATERI KE-2

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang menuju masa depan dengan nilai-nilai, visi, misi dan strategi

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN (TEAM) (PRIDE)

Studi tentang perkembangan klub bola voli popsi sragen tahun Oleh : Kuwat Budi Cahyono NIM K

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan berikut ini secara rinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah dikatakan tetapi sulit untuk dilaksanakan. Ini merupakan suatu

Sekolah Inklusif: Dasar Pemikiran dan Gagasan Baru untuk Menginklusikan Pendidikan Anak Penyandang Kebutuhan Khusus Di Sekolah Reguler

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat


BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maasalah

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Hal

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

VISI, MISI, ARAHAN PROGRAM, DAN STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA (FEMA) IPB

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG I R I G A S I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BAB I PENDAHULUAN. terpenting mereka yakni ketersediaan dan pengelolaan sumber daya. manusianya. Manusialah yang dapat menggerakkan suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA (APPSI) PEMBUKAAN

KONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG IRIGASI

BAB I PENDAHULUAN. penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR

BAB 1 PENDAHULUAN. semua pihak. Keinginan untuk mewujudkan good government merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan.

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG : TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

REVIEW Pengelolaan Kolaborasi Sumberdaya Alam. Apa, Mengapa, dan Bagaimana Pengelolaan Kolaboratif SumberdayaAlam: Pengantar Diskusi

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian adalah bagaimana cara untuk meningkatkan efisiensi kerja, karena

16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 30 /PRT/M/2007

KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

1. PENDAHULUAN. jawab atas dirinya sendiri terutama saat berhubungan dengan kepentingan

17 BAB 1 PENDAHULUAN

rata-rata skor sebesar lebih efektif dibanding MAN Reguler kelompok tersebut termasuk normal dan homogen. Data penelitian

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN 2007 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU,

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim :

VIII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

2017, No Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta.

Kebijakan Manajemen Risiko

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

NOMOR 7 TAHUN 2017 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

KEPEMIMPINAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

Kode Etik Guru. Disadur dari: Keputusan Kongres XXI PGRI Nomor: VI/Kongres/XXI/PGRI/2013. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu memahami kode etik guru

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 DISIPLIN ORGANISASI

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PROVINSI BANTEN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tantangan Dasar Desain Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan energi mempengaruhi dan memberi arah yang

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Transkripsi:

Oleh: Yantome Hambur Dosen Jurusan Bahasa Inggris, FKIP, Univ. PGRI NTT, Kupang A. PENDAHULUAN Manusia dalam berinteraksi social dengan sesamanya membutuhkan orang lain. Ketika interaksi social itu terjadi dalam lingkup yang lebih luas maka butuh wadah yang lebih luas. Wadah ini biasanya dibangun untuk saling bersinergi, menetapkan tujuan bersama dengan aturan dan nilai-nilai yang disepakati secara bersama-sama pula. Wadah ini lazimnya disebut sebagai organisasi. Organisasi pada dasarnya adalah sejumlah orang yang bekerja sama secara reguler untuk mencapai suatu tujuan yang tidak mungkin dapat dicapai dengan baik secara individu. Orang-orang dalam suatu organisasi atau lembaga bekerja bersama dalam kelompok-kelompok kerja sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Dalam organisasi, anggota kelompok-kelompok kerja bersinergi dengan baik menutupi kekurangan dan menyumbangkan kelebihan masing-masing untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama. Dalam kelompok yang dapat disebut tim, tidak ada aku, yang ada adalah kami. Mengumpulkan sejumlah orang untuk bekerja bersama dalam kelompok tidak terlalu sulit. Akan jauh lebih sulit untuk membuat anggota dalam kelompok bekerja sama sebagai sebuah tim. Setiap organisasi termasuk yayasan, memerlukan tim-tim kerja yang solid yang berkinerja secara produktif. Jika tidak, sukar mengharapkan kinerja organisasi akan baik dan pada gilirannya membuahkan citra yang buruk dalam pandangan pihak-pihak yang berkepentingan dengan organisasi itu. Oleh sebab itu, kelompok-kelompok kerja dalam organisasi harus dapat dikelola dengan sebaik-baiknya agar berkinerja sebagaimana layaknya tim yang solid. 1 / 8

B. PENGERTIAN TIM Pengertian tim adalah sekelompok orang dengan keahlian yang saling melengkapi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang anggotanya secara pribadi bertanggung jawab memberikan yang terbaik. Tim yang baik dicirikan oleh adanya komitmen satu tujuan. Artinya, anggota kelompok benar-benar sepakat untuk mencapai tujuan bersama. Kesatuan tujuan yang disepakati itulah yang membedakan suatu kelompok biasa dari TIM. C. MEMBANGUN KERJASAMA TIM Tim manapun harus beranggotakan sejumlah orang yang merasa bertanggung jawab untuk secara aktif bekerja sama melakukan tugas-tugas penting guna mencapai tujuan organisasi. Artinya, setiap anggota tim harus bertanggung jawab secara kolektif melalui kerjasama tim. Kerjasama tim hanya terjadi jika para anggota suatu tim bekerja dengan semangat kebersamaan sedemikian rupa untuk tercapainya tujuan bersama. Namun yang perlu disadari adalah bahwa kerja tim tidak selamanya terjadi begitu saja. Seringkali pemimpin/ketua dan anggota tim harus bekerja keras untuk mewujudkannya. Contohnya, tim sepakbola, para manajer dan pelatih harus berfokus pada upaya membangun kerjasama tim pada awal pembentukan kesebelasan. Bahkan tim yang berpengalaman sekalipun sering mengalami masalah ketika musim pertandingan sedang berlangsung. Bahkan tim juara juga adakalanya mengalami berbagai masalah seperti saling bertikai, pemain mengeluh, ada yang mengundurkan diri, dll. Kelompok-kelompok kerja dan tim bisa menghadapi kesulitan serupa. Pada saat dibentuk pertama kali, para anggota harus mampu menangani tantangan tahap awal perkembangan kelompok. Demikian pula, pada saat kelompok atau tim telah memasuki usia matang, kebanyakan tim keeja akan menghadapi masalah kerjasama pada saat-saat tertentu. Karena itu pada saat muncul kesulitan, untuk mencegahnya perlu dilakukan kegiatan pembinaan tim. 2 / 8

D. KARAKTERISTIK TIM YANG UNGGUL Memiliki tim yang unggul merupakan salah satu aset lembaga yang dapat membuat lembaga tersebut bisa berkembang dengan baik guna mencapai tujuannya. Adapun karakteristik dari sebuah tim yang unggul antara lain: 1. Kebersamaa Tujuan Ø Adanya perasaan memiliki tujuan bersama Ø Saling mengingatkan akan tujuan bersama Ø Saling memotivasi untuk mencapai tujuan bersama Ø Keberhasilan dan kegagalan adalah tanggung jawab bersama Ø Adanya kejelasan dan pemahaman peran anggota tim. 2. Tanggung Jawab Bersama Ø Pengambilan keputusan secara partisipatif Ø Pengakuan atas keahlian/nilai tambah individu 3 / 8

Ø Kerjasama mengemban tanggung jawab Ø Standar kinerja yang jelas Ø Merayakan keberhasilan tim Ø Tanggung jawab dan wewenang didistribusikan dengan jelas Ø Anggota bertanggung jawab atas keberhasilan tim 3. Kepemimpinan yang Memberdayakan Ø Kepemimpinan yang bervariasi Ø Peran kepemimpinan yang jelas dan dibagi Ø Memungkinkan anggota mengembangkan potensi Ø Menghargai kontribusi anggota Ø Norma dan nilai-nilai disepakati bersama 4 / 8

Ø Memadukan potensi anggota menjadi tim yang solid Ø Mengedepankan identitas tim Ø Mendorong timbulnya rasa memiliki Mendorong pembelajaran kelompok 4. Responsif Ø Bermitra dengan tim lain Ø Tidak kaku Ø Terbuka kemungkinan menempuh risiko atau berbuat salah Ø Koreksi diri/menilai kinerja sendiri Ø Anggota merasa senang dengan hasil kerja Ø Menerima gagasan lain yang berbeda 5. Kreatif 5 / 8

Ø Saling memberdayakan Ø Mendorong gagasan-gagasan baru/inovatif Ø Penghargaan atas bakat kreatifitas individu 6. Komunikatif Ø Komunikasi berlangsung dengan baik Ø Mendorong keterbukaan Ø Menjalin komunikasi dengan pihak-pihak di luar tim Ø Rapat terstruktur dengan agenda yang jelas 7. Berfokus pada Tugas Ø Menyeimbangkan beban kerja Ø Berfokus pada mutu/kualitas 6 / 8

Ø Merumuskan tugas-tugas dengan jelas Ø Menghargai kemampuan anggota Ø Mendorong penguatan komitmen pada tugas 8. Pemecahan Masalah Ø Fokus pada isu, bukan orang Ø Mendorong untuk saling mempercayai Ø Pengambilan keputusan dengan proses yang jelas Ø Konflik dikelola dengan baik Ø Kebebasan mengungkapkan gagasan Ø Kebebasan berbagi pendapat. E. MENJADI ANGGOTA tim YANG BERNILAI Sekalipun pemimpin/ketua tim bertanggungjawab untuk menetapkan dan memantau kinerja tim, semua anggota bertanggungjawab atas keberhasilan atau kegagalan tim. Jika kita menjadi 7 / 8

anggota dari suatu kelompok kerja atau tim maka kontribusi kita adalah menyelesaikan tugas dengan baik. Namun kontribusi kita sebagai anggota tim lebih dari sekedar menyelesaikan pekerjaan itu sendiri. Kita perlu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan anggota lainnya secara produktif. Rapat tim harus dipahami sebagai rapat kita dan karenanya kita juga bertanggung jawab penuh untuk membuatnya produktif. Setiap anggota tim memiliki tanggung jawab pribadi untuk membuat rapat itu berhasil. Referensi Utomo Bambang, dan Djoko Sumanto., 2007. Membangun Kerja Sama TIM. Depok: Depdiknas. 8 / 8