BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan bentuk alat komunikasi kepada pihak luar perusahaan untuk menginformasikan aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Penginformasian ini ditujukan kepada para pihak yang terkait sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan atas aliran dana investasi dan kredit yang masuk ke perusahaan, serta untuk menjaring adanya investor baru yang tertarik untuk menanamkan modal. Menyadari pentingnya kandungan informasi dalam laporan keuangan menjadikan para manajer termotivasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan begitu eksistensi perusahaan akan tetap terjaga. Sayangnya, tidak seluruh manajemen perusahaan menyadari pentingnya laporan keuangan yang bersih dan terbebas dari kecurangan. Menurut Association of Certified Fraud Examiners (ACFE, 2014) berdasarkan frekuensi tindakan kecurangan yang terjadi, penyalahgunaan aset (asset misappropriation) merupakan tindakan kecurangan yang memiliki frekuensi tertinggi disusul oleh korupsi (corruption) dan yang terakhir adalah kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud). Tetapi financial statement fraud adalah jenis kecurangan / fraud yang memiliki dampak kecurangan yang paling merugikan diantara jenis kecurangan lainnya. Beberapa contoh kasus kecurangan pelaporan keuangan (fraud) yang terjadi di Indonesia pada perusahaan yang listed di Bursa Efek 1
Indonesia (BEI) diakses dari http:///www.kbr68h.com, 26 Juli 2010 dalam Ansar (2010) antara lain dijatuhkannya sanksi kepada PT Bakrie and Brothers Tbk., PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk., PT Energi Mega Persada Tbk., dan PT Benakat Petrolum Energy Tbk., karena terbukti memoles laporan keuangannya melalui penyajian laba supaya tampak menguntungkan, dan berharap publik tertarik membeli saham mereka untuk meningkatkan harga saham. Secara umum, kecurangan akan selalu terjadi jika tidak ada pencegahan dan pendeteksian. Menurut teori Cressey (dikutip oleh Skousen et al., 2009), terdapat tiga kondisi yang selalu hadir dalam tindakan fraud yaitu pressure, opportunity, dan rationalization yang disebut sebagai fraud triangle. Wolfe dan Hermanson (2004) dalam Sihombing (2014) menyatakan untuk meningkatkan pencegahan dan pendeteksian fraud dengan memperkenalkan unsur yang keempat yaitu capability. Wolfe dan Hermanson meyakini bahwa many frauds would not have occurred without the right person with right capabilities implementing the details of the fraud sehingga terbentuklah The New Fraud Diamond. Pendeteksian kecurangan dengan fraud diamond sudah mulai berkembang di Indonesia. Telah banyak penelitian yang melakukan terkait dengan kecurangan laporan keuangan. Pada penelitian sebelumnya, banyak perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian terkait kecurangan, seperti perusahaan manufaktur. Dalam hal ini, salah satu cara dan perspektif untuk meninjau dan mendeteksi kecurangan adalah dengan perspektif segiempat kecurangan (fraud diamond). 2
Dalam penelitian Sihombing (2014) menyatakan bahwa variabel financial stability, variabel external pressure, variabel nature of industry dan variable rationalization terbukti berpengaruh terhadap financial Namun, penelitian ini membuktikan bahwa variabel financial target, variabel innefective monitoring, change in auditor, dan capability tidak berpengaruh terhadap financial Sementara hasil penelitian Pardosi (2015) membuktikan bahwa variabel capability berpengaruh positif signifikan terhadap risiko kecurangan laporan keuangan. Variabel financial stability dan variabel auditor change berpengaruh negatif terhadap risiko terjadinya kecurangan laporan keuangan dan hasil penelitian Diany (2014) juga membuktikan variabel ineffective monitoring berpengaruh positif signifikan terhadap financial Penelitian yang akan dilakukan merupakan pembuktian dari penelitian Sihombing (2014). Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut : (1) Penulis memperpanjang tahun pengamatan menjadi 5 tahun terakhir dengan harapan hasil penelitian ini menjadi lebih aktual dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. (2) Penulis mencoba membuktikan bahwa variabel financial target, variabel innefective monitoring, change in auditor, dan capability memiliki pengaruh terhadap financial statement fraud sesuai hasil penelitian Pardosi (2015) dan Diany (2014), karena pada penelitian Sihombing (2014) menyatakan bahwa variabel dimaksud tidak memiliki pengaruh terhadap financial (3) Penulis menambahkan variabel personal financial need sebagai variabel yang diduga mempengaruhi kecurangan terhadap laporan keuangan karena menurut SAS No.99 (AICPA, 2002) terdapat 4 (empat) jenis kondisi yang 3
umum terjadi pada tekanan (pressure) yang dapat mengakibatkan kecurangan laporan keuangan, yaitu variabel Financial Stability, External Pressure, Financial Target yang telah diteliti oleh Sihombing (2014) dan Personal Financial Need yang akan ditambahkan sebagai variabel dalam penelitian ini. Penelitian ini adalah perusahaan yang tergolong kedalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena masyarakat cenderung berpikir bahwa dengan kualitas saham dan tingkat liquid yang baik, maka laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan yang termasuk LQ-45 telah terbebas dari kecurangan laporan keuangan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah variabel financial stability mempunyai pengaruh terhadap financial 2) Apakah variabel external pressure mempunyai pengaruh terhadap financial statement fraud? 3) Apakah variabel personal financial need mempunyai pengaruh terhadap financial 4) Apakah variabel financial target mempunyai pengaruh terhadap financial 4
5) Apakah variabel nature of industry mempunyai pengaruh terhadap financial 6) Apakah variabel ineffective monitoring mempunyai pengaruh terhadap financial 7) Apakah variabel change in auditor mempunyai pengaruh terhadap financial 8) Apakah variabel rationalization mempunyai pengaruh terhadap financial 9) Apakah variabel capability mempunyai pengaruh terhadap financial statement fraud? 1.3. Tujuan Penelitian Hasil dari penelitian bertujuan untuk mengungkapkan beberapa hal adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui pengaruh variabel financial stability terhadap financial 2) Untuk mengetahui pengaruh variabel external pressure terhadap financial 3) Untuk mengetahui pengaruh variabel personal financial need terhadap financial 4) Untuk mengetahui pengaruh variabel financial target terhadap financial statement fraud. 5
5) Untuk mengetahui pengaruh variabel nature of industry terhadap financial 6) Untuk mengetahui pengaruh variabel ineffective monitoring terhadap financial 7) Untuk mengetahui pengaruh variabel change in auditor terhadap financial 8) Untuk mengetahui pengaruh variabel rationalization terhadap financial statement fraud. 9) Untuk mengetahui pengaruh variabel capability terhadap financial statement fraud. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan dan dapat dimanfaatkan bagi : 1) Calon investor dapat memahami variabel-variabel penyebab terjadinya financial statement fraud, sehingga bisa dijadikan sebagai deteksi dini untuk mengetahui adanya financial statement fraud pada suatu perusahaan serta dapat mengambil keputusan secara tepat. 2) Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi dalam hal pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi financial statement fraud, menjelaskan konsep dan unsur-unsur fraud diamond untuk mendeteksi financial 6
statement fraud, serta menunjukkan variabel yang berpengaruh terhadap financial 3) Bagi pihak lain, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan pertimbangan penelitian selanjutnya. 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan memuat uraian secara garis besar isi dari penelitian yang berguna untuk memudahkan dalam memahami pembahasan skripsi ini, maka penulis akan memaparkannya secara sistematis ke dalam beberapa bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi teori-teori yang digunakan segai landasan penelitian. Bab ini juga membahas penelitian terdahulu. Landasan teori dan penelitian terdahulu selanjutnya digunakan untuk membentuk kerangka teoritis. 7