MARGARETHA MEI EVITA SARI

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi UNP Kediri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Watkins dkk. (2004) telah mengidentifikasi empat buah definisi

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan

: Herli Setianti NPM : Nama Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM

PENGARUH LEVERAGE (DER), LIKUIDITAS (CR), PROFITABILITAS (ROE), DAN COMPREHENSIVE INCOME TERHADAP KETEPATWAKTUAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh pergantian dewan komisaris,

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB V PENUTUP. Hasil pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda untuk tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Eva Lestari / Pembimbing Dr. Sri Supadmini SE., MM

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( )

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PROFITABILITAS (NPM), PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN SOLVABILITAS (DER) TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR YANG TERJADI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui

SKRIPSI. Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri OLEH: SEPTYA ROSE LANINGTYAS

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan indikasi kelangsungan usaha (going concern) perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan-perusahaan go public yang mengalami kebangkrutan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan dan posisi keuangan perusahaan kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh fee audit, ukuran KAP, pergantian

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB I PENDAHULUAN. dari pengaruh. Mulyadi (2002) dalam Febriyanti dan Mertha (2014) pendapatnya dengan pertimbangan yang objektif.

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. diterima auditor atas jasa audit yang diberikan terhadap laporan keuangan.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

Transkripsi:

Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi OLEH: MARGARETHA MEI EVITA SARI 10.1.02.01.0106 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2014 1

Judul: 2

3

Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013 MARGARETHA MEI EVITA SARI 10.1.02.01.0106 Fakultas Ekonomi - Akuntansi Dra. Puji Astuti, M.M., M.Si. dan Sigit Puji Winarko, S.Pd., S.E., M.Ak. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK MARGARETHA MEI EVITA SARI: Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Kata Kunci: Audit Tenure, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit Seluruh perusahaan yang go public dan terdaftar dalam Bursa Efek wajib menyampaikan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) sebelum dipublikasikan kepada publik. Laporan Keuangan yang telah di audit memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan bahwa laporan tersebut telah layak digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 5%. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari publikasi ringkasan kinerja tercatat di Indonesian Stock Exchange (IDX). Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 2011 sampai dengan 2013 yang berjumlah 38 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yang kemudian didapatkan 26 sampel perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Audit Tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit dengan nilai signifikansi sebesar 0,089, sedangkan variabel Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit yang ditunjukkan dengan nilai signifikan sebesar 0,022 dan 0,003. Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa variabel Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi Kualitas. Berdasarkan pengujian statistik, diharapkan dapat memberikan input bagi para pemakai laporan keuangan khususnya mengenai pengaruh analisa Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit, sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi dan bahan perbandingan bagi pihak lain dalam memprediksi Laba. 4

A. Latar Belakang Masalah Seluruh perusahaan yang go public dan terdaftar dalam Bursa Efek wajib menyampaikan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) sebelum dipublikasikan kepada publik. Laporan Keuangan yang telah di audit memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan bahwa laporan tersebut telah layak digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Laporan hasil audit (audit report) bukan hanya untuk kepentingan klien, melainkan juga untuk kepentingan masyarakat, banker, analisis laporan keuangan, pemerintah, organisasi nirlaba, kreditor, dan pemegang saham yang akan membuat keputusan mengenai pinjaman dan investasinya berdasarkan laporan keuangan yang sudah diaudit oleh akuntan publik. Dalam proses audit dirancang untuk menentukan apakah angkaangka yang dilaporkan dalam laporan keuangan menyajikan hasil operasi perusahaan dan posisi keuangan yang benar. Kualitas audit akan berpengaruh pada laporan audit yang dikeluarkan auditor. Karena itu kualitas audit menjadi hal yang penting dan utama untuk menjamin akurasi dari pemeriksaan laporan keuangan. Kualitas audit yang diberikan oleh KAP merupakan hal yang penting untuk memberi jaminan bahwa laporan keuangan telah diaudit dengan baik. Kualitas audit terjadi jika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material (no material misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan audite. Kualitas audit terjadi apabila mereka bekerja sesuai standar profesional yang ada, dapat menilai resiko bisnis audite dengan tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat meminimalisasi ketidakpuasan audite dan menjaga kerusakan reputasi auditor. Kualitas Audit dalam penelitian ini diproksikan oleh opini audit Going Concer (kelangsungan perusahaan). Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurut IAPI (2011:341.01) mendefinisikan going concern sebagai Kelangsungan hidup suatu badan usaha. Audit Tenure dalam penelitian ini merupakan lama 2

hubungan KAP dengan perusahaan. Audit tenure diukur dengan menghitung jangka waktu (bulan/tahun) dimana KAP yang sama telah melakukan perikatan audit. Tenure dapat berdampak pada kinerja auditor pada perusahaan klien seperti hubungan emosional antara auditor dan klien, indenpendensi, fee, kompetensi dan sebagainya. Menurut Nugrahanti (2014) dalam penelitiannya Audit tenure merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi kualitas audit. Lamanya hubungan kerjasama antara auditor dan klien dapat membuat auditor lebih mengetahui mengenai kondisi perusahaan sehingga dapat mempermudah adanya pemeriksaan dan dapat dengan mudah mendeteksi dan melaporkan pada laporan auditor independent. Menurut Permana dan Pamuji (2011) dalam penelitiannya lama masa perikatan audit dapat memiliki dampak negatif pada kualitas audit. Lama masa perikatan audit memiliki kekuatan untuk menciptakan kedekatan antara auditor dan kliennya. Hal tersebut cukup membahayakan sikap independensi yang seharusnya dimiliki auditor dan mengurangi kualitas audit Lama hubungan antara auditor dengan klien atau perusahaan akan membuat kualitas audit semakin meningkat karena telah mengetahui kinerja perusahaan dan juga sebaliknya akan membuat kualitas audit semakin menurun karena kedekatan antara auditor dan klien atau perusahaan menghalangi independensi auditor karena rasa kekeluargaan yang berlebihan berkurangnya objektivitas dalam perilaku auditor. Ukuran KAP dapat diukur melalui jumlah rekan, jumlah auditor, jumlah klien, dan jumlah pendapatan. Hal serupa juga diungkapkan dalam penelitian Valen (2011) ukuran KAP adalah besar atau kecilnya KAP dilihat dari sumber daya yang dimiliki oleh KAP tersebut. Menurut Permana dan Pamuji (2011) dalam penelitiannya ukuran KAP dianggap berperanan menentukan kualitas laporan keuangan yang dilaporkan oleh kliennya. Menurut Panjaitan dalam penelitiannya KAP besar (Big 4) dianggap cenderung memberikan kualitas audit yang lebih baik dari KAP yang berukuran kecil (Non Big 4). KAP besar mempunyai tanggung jawab untuk mengaudit lebih akurat karena mereka memiliki lebih 3

banyak hubungan spesifik dengan klien yang akan hilang jika mereka memberikan laporan yang tidak akurat. Ukuran KAP yang besar (KAP The Big Four) menjelaskan kemampuan auditor untuk bersikap independent dan profesional terhadap klien karena mereka kurang bergantung dengan klien. KAP yang besar (KAP The Big Four) memiliki kekayaan atau aset yang besar sehingga menurunkan ketergantungan ekonomi terhadap klien juga dipercaya menjadi salah satu faktor yang menjadikan kualitas audit yang dihasilkan lebih baik daripada KAP kecil Ukuran Perusahaan diproksikan dengan log natural total asset yang dimiliki perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usaha. Semakin tinggi total aset yang dimiliki, maka perusahaan dianggap memiliki ukuran yang besar sehingga mampu mempertahankan kelangsungan usahanya. Menurut Junaidi dan Hartono (2010:9) perusahaan besar memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang lebih berkualitas. Dewayanto (2011:88) menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan modifikasi opini audit going concern pada perusahaan yang lebih kecil. Dari pengertian di atas auditor mempercayai bahwa perusahaan yang lebih besar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan yang lebih kecil. Semakin kecil skala perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih kecil dalam pengelolaan usahanya. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini audit going concern. Berdasarkan permasalahanpermasalahan di atas peneliti menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit yang diproksikan oleh Going Concer yaitu Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan mengambil judul : Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. 4

METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (x) dalam penelitian ini adalah : a. Tenure (X 1 ) b. Ukuran KAP (X 2 ) c. Ukuran Perusahaan (X 3 ) 2. Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Kualitas Audit. B. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Terikat (Dependent) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kualitas Audit yang diproksikan dengan opini audit going concern. 2. Variabel Bebas (Independent) Variabel independent dalam penelitian ini antara lain : a. Audit Tenure (X 1 ) b. Ukuran KAP (X 2 ) c. Ukuran Perusahaan (X 3 ) berkualitas. keuangan yang lebih C. Tehnik dan Pendekatan Penelitian 1. Tehnik Penelitian Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dimana metode ini meruapakan suatu metode penelitian yang digunakan dalam penelitian deskriptif untuk menggambarkan fenomena yang ada. Penelitian deskriptif 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data eksternal yang diperoleh dari sumber diluar perusahaan manufaktur, browsing internet dengan alamat website https://www.idx.co.id https://www.sahamok.com. dan Pengumpulan data dan informasi yang mendukung penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011 s/d 2013. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah 5 bulan terhitung dari pengajuan judul 25 Januari 2015 sampai Juni 2015. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian 5

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 s/d 2013 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian diambil secara purposive sampling, dimana sampel digunakan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Perusahaan dalam kategori perusahaan besar berdasarkan klasifikasi Indonesia Stock Exchange (IDX) yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 s/d 2013. b. Perusahaan yang telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan auditan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember tahun 2011 s/d 2013. c. Perusahaan yang memperoleh Laba selama tiga tahun berturut-turut yaitu 2011 s/d 2013. F. Tehnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini langkahlangkah pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Dokumentasi (File Reasearch) b. Penelitian Kepustakaan (Library Reasearch) c. Riset Internet (Online Reasearch) G. Teknik Analisis Data 1. Model Fit Untuk menguji hipotesis bahwa data empiris cocok atau tidak dengan model maka digunakan uji Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Dimana jika nilai nilai Hasmer and Lemeshow s of Fit Test 0,05 maka hipotesis alternatif ditolak yang berarti model regresi logistic dinyatakan tidak fit (tidak layak) dengan datanya. Dan sebaliknya, jika nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test 0,05 maka hipotesis alternatif diterima yang berarti model regresi logistic dinyatakan fit (layak) dengan datanya. 2. Uji Multiple Regression Dalam pengujian multiple regression akan digunakan analisis regresi logistik (Logistic Regression Analysis). going concern) Α (intercept) = Konstanta 6

3. Uji Parsial Menurut Imam Ghozali (2009 : 44-46), uji parsial digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh 1 variabel independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent. Hipotesis akan diuji pada tingkat signifikan (α) 5%. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai p-value. Apabila p-value > α maka hipotesis ditolak. Sebaliknya apabila p-value < α maka hipotesis diterima. Apabila hipotesis diterima berarti variabel tersebut mempengaruhi kualitas audit. Tetapi jika tidak berarti variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. 4. Uji Simultan Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabelvariabel independen yang terdiri dari audit tenure, ukuran KAP dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit. Hipotesis akan diuji pada tingkat signifikan (α) 5%. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai p-value. Apabila probabilitas> α maka hipotesis ditolak. Sebaliknya apabila probabilitas < α maka hipotesis diterima. Apabila hipotesis diterima berarti variabel tersebut bersama-sama mempengaruhi kualitas audit. Tetapi jika tidak berarti variabel tersebut secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit Berdasarkan output SPPS pada Tabel 4.9, hasil penelitian terhadap variabel audit tenure menunjukkan bahwa taraf signifikasi 0,089>0,05. Hal ini bermakna bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel audit tenure secara tidak parsial berpengaruh terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Poneli (2014) yang menunjukkan bahwa audit tenure berpengaruh secara parsial terhadap 7

kualitas audit. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa banyaknya opini audit going concern yang diterima baik dalam perikatan audit yang lama maupun yang tidak lama mempengaruhi terhadap kualitas audit. Audit tenure memang memiliki keterkaitan antara kualitas audit yang dalam penelitian ini diproksikan dengan opini going concern yang menunjukkan semakin lama perikatan audit antara auditor dengan klien menyebabkan independensi auditor bisa saja berkurang sehingga auditor segan atau lebih sulit untuk memberikan opini going concern kepada kliennya. 2. Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Kualitas audit Berdasarkan bagian output SPPS pada Tabel 4.9, hasil penelitian terhadap variable ukuran KAP menunjukkan bahwa nilai taraf signifikasi 0,022<0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak atau H a diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel ukuran KAP secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikatakan oleh Supriyati dan Rolinda (2007: 114) KAP besar yaitu the big four cenderung menyajikan audit yang lebih baik dibandingkan dengan KAP non the big four karena mereka memiliki nama baik yang dipertaruhkan. KAP the big four umumnya mempunyai sumber daya yang lebih besar sehingga dapat melakukan audit lebih cepat dan efisien. Auditor yang termasuk KAP the big four memiliki kualitas audit yang lebih tinggi karena fokus pada perlindungan reputasi nama. Selain itu, perusahaan yang menggunakan jasa KAP the big four cenderung lebih dipercaya bila dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan jasa KAP non the big four. Semakin besar ukuran KAP maka akan semakin baik kualitas audit yang akan dihasilkan. 3. Pengaruh Ukuran perusahaan Terhadap Kualitas audit Berdasarkan output SPPS pada Tabel 4.9, hasil penelitian terhadap variabel ukuran perusahaan menunjukkan bahwa taraf signifikasi 0,003<0,05. Hal ini bermakna bahwa H a diterima dan H 0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit 8

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Sinaga dan Ghozali (2012) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit. Hal ini terjadi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena semakin besar4 total asset yang dimiliki oleh perusahaan, maka perusahaan dianggap memiliki ukuran yang besar sehingga mampu mempertahankan kelangsungan usahanya. Perusahaan besar memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang lebih berkualitas. Kemudian perusahaan besar pastinya akan lebih memilih menggunakan jasa auditor besar yang independen dan profesional untuk menciptakan audit yang berkualitas sehingga timbul hubungan yang positif. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Dari hasil pengujian didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Audit Tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. 2. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. 3. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap 9

Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Konsumsi yang Terdaftar di 10