PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS INFLASI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI NON PARAMETRIK B-SPLINE

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL

Analisis Regresi Spline Kuadratik

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3.

PREDIKSI INFLASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK PADA DATA LONGITUDINAL BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

PEMILIHAN MODEL REGRESI NONPARAMETRIK TERBAIK UNTUK ANALISIS DATA INFLASI DI JAWA TENGAH SKRIPSI. Oleh: ELYAS DARMAWAN NIM.

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Disusun Oleh : NOVIA AGUSTINA. Skripsi. Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Matematika Undip

PREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP EURO MENGGUNAKAN MODEL REGRESI SPLINE TERSEGMEN

ESTIMATOR SPLINE KUBIK

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

BAB II LANDASAN TEORI

Oleh : Edwin Erifiandi (NRP ) Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MSi

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE

PEMODELAN REGRESI SPLINE TRUNCATED UNTUK DATA LONGITUDINAL

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN

ESTIMASI KURVA REGRESI PADA DATA LONGITUDINAL DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE

REGRESI SPLINE SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi.

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN REGRESI SEMIPARAMETRIK KERNEL

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI SPLINE

2-RP RENCANA PEMBELAJARAN. Semester : VI Hal: 1 dari 5. No.Revisi : 00. tim. Regresi Nonparametrik. Deskripsi. Kemampuan. lokal).

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M.

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci: regresi nonparametrik spline, knot, GCV, angka kematian bayi.

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN REGRESI SEMIPARAMETRIK KERNEL

Pemodelan PDRB Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI KEJADIAN KONSTIPASI TERHADAP PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PEMBERIAN AIR SUSU FORMULA

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya

: Persentase Penduduk Dengan Sumber Air Minum Terlindungi PDAM : Pengeluaran Perkapita Penduduk Untuk Makan Sebulan

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

MODEL REGRESI SEMI PARAMETRIK DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL

EFISIENSI RELATIF ESTIMATOR FUNGSI KERNEL GAUSSIAN TERHADAP ESTIMATOR POLINOMIAL DALAM PERAMALAN USD TERHADAP JPY

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMP Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline di Papua

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA POLA DATA CURAH HUJAN DI KOTA SEMARANG

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline di Jawa Tengah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapatkan model dan faktor-faktornya, terlebih dahulu akan dibahas. bagaimana mendapatkan sampel dalam penelitian ini.

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN. Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2.

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE BERBASIS RADIAL

APLIKASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED (Studi Kasus: Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Puri Raharja)

MODEL REGRESI SPLINE KNOT OPTIMAL UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

SIMULASI PENGUKURAN KETEPATAN MODEL VARIOGRAM PADA METODE ORDINARY KRIGING DENGAN TEKNIK JACKKNIFE

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK MULTIVARIABEL DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

oleh FAIFAR NUR CHAYANINGTYAS M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Contraceptive Prevalence Rate (Cpr) di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

PEMODELAN INFLASI BERDASARKAN HARGA-HARGA PANGAN MENGGUNAKAN SPLINE MULTIVARIABEL. Abstract

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI SPLINE ESTIMATOR TERBOBOT

Analisis Regresi Spline Multivariabel untuk Pemodelan Kematian Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL DAN SAMPEL TERHAPUS-2. (Studi Kasus: Pemodelan Tingkat Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah di

GENERALIZED CROSS VALIDATION DALAM REGRESI SMOOTHING SPLINE

BAB III GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL SPLINE TERBOBOT UNTUK MERANCANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) PROPINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL Alan Prahutama, Suparti, Departemen Statistika, Fakultas Sains dan Matematika,Universitas Diponegoro Email : alan.prahutama@gmail.com ABSTRAK Semarang merupakan ibu kota provinsi Jawa Tengah yang mengalami perkembangan perekonomian dan infrastruktur. Salah satu patokan atau tolak ukur perkembangan ekonomi dan infrastruktur adalah nilai laju inflasi di kota Semarang. Nilai laju inflasi sangat mempengaruhi investor dalam menanamkan modal atau investasinya. Nilai laju inflasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan perkembangannya tergantung waktu. Misalnya meningkatnya harga cabai bisa menjadi penyebab naiknya laju inflasi, ketika bulan Ramadhan harga daging meningkat menyebabkan kenaikan laju inflasi. Hal yang menarik dalam hal ini adalah perkembangan harga cabai dalam mempengaruhi laju inflasi. Oleh karena itu dikaji pemodelan harga cabai yang dipengaruhi oleh harga cabai sebelumnya dan nilai laju inflasi pada periode sebelumnya. Pemodelan yang dilakukan menggunakan pendekatan regresi semiparametrik, yang merupakan gabungan pemodelan parametrik (bentuk kurva diketahui) dengan nonparametrik (bentuk kurva tidak diketahui). Metode yang digunakan adalah polinomial lokal dengan fungsi kernel yang digunakan adalah Gaussian. Hasil yang didapat pemodelan regresi semiparametrik dengan komponen parametriknya linier, dengan badwidth.7 dan v 3.5 menghasilkan nilai R-square 5.6%. Kata Kunci: Harga Cabai, Inflasi, Regresi Semiparametrik, Polinomial Lokal PENDAHULUAN Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah memiliki visi Terwujudnya masyarakat yang berpendidikan, berakhlak mulia menuju kota perdagangan dan jasa yang berskala metropolitan. Untuk mewujudkan visi kota Semarang tersebut, maka pemerintah perlu berupaya mendorong kemajuan perdagangan dan jasa, salah satunya adalah dengan cara menarik investor. Di Provinsi Jawa Tengah sendiri, kota Semarang menempati peringkat teratas sebagai kota tujuan investor, disusul oleh Jepara dan Karanganyar [5]. Banyak aspek yang mempengaruhi pengambilan keputusan investor untuk berinvestasi di suatu daerah, salah satunya dengan melihat angka inflasi di daerah tersebut. Pemahaman investor akan dampak inflasi pada tingkat pengembalian atau keuntungan investasi sangat diperlukan pada saat investor akan memilih jenis investasi yang akan dilakukan. Hal ini dikarenakan inflasi berpengaruh pada nilai uang yang diinvestasikan oleh investor. Tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan risiko proyek-proyek investasi dalam jangka panjang. Inflasi merupakan kecenderungan (trend) atau gerakan naiknya tingkat

harga umum yang berlangsung secara terus-menerus dari suatu periode ke periode berikutnya. Inflasi berperan penting dalam menentukan kondisi perekonomian, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai kalangan khususnya otoritas moneter yang bertanggung jawab mengendalikan inflasi. Inflasi mempengaruhi keputusan-keputusan ekonomi seperti penetapan harga dan upah, konsumsi dan investasi. Melalui keputusan-keputusan tersebut, inflasi secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi perekonomian. Beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan inflasi semisal meningkatnya tarif BBM, naiknya harga cabai atau daging disaat idul fitri. Oleh karena itu prediksi mengenai harga cabai perlu dilakukan. Analisis regresi merupakan analisis didalam metode statistika yang melibatkan variabel respon dengan variabel prediktor. Pendekatan dalam model regresi dapat dilakukan dengan pendekatan parametrik, semiparametrik dan nonparametrik []. Pendekatan semiparametrik dilakukan apabila bentuk kurva regresi diketahui, sedangkan pendekatan nonparametrik dilakukan apabila bentuk kurva regresi tidak diketahui. Kurva regresi yang dimaksud disini adalah plotting kurva antara variabel respon dengan variabel prediktor. Sedangkan pendekatan semiparametrik dilakukan apabila bentuk kurva regresi tidak diketahui dan ada yang diketahui. Pendekatan regresi semiparametrik merupakan gabungan dari pendekatan nonparametrik dan parametrik. Metode-metode yang digunakan pun juga merupakan kombinasi dari nonparametrik dan semiparametrik. Beberapa metode pendekatan nonparametrik antara lain polinomial lokal, spline, wavelet, Fourier [4]. Pendekatan polinomial lokal merupakan pendekatan regresi nonparametrik pengembangan dari model polinomial yang terpusat pada suatu nilai tertentu (arbited fix point) dengan menggunakna fungsi kernel sebagai pembobotnya [3]. Dalam pemodelan menggunakan polinomial lokal, diperlukan bandwidth optimum untuk mendapatkan model yang optimal. Untuk pemilihan bandwidth optimum bisa menggunakan Generalized Cross Validation, Cross Validation []. Didalam pemodelan menggunakan pendekatan polinomial lokal pemilihan fungsi kernel dan pemelihan bandwidth merupakan hal yang paling penting untuk mendapatkan model yang optimal. Oleh karena itu pada jurnal ini membahas mengenai pemodelan semiparametrik dengan pendekatan polinomial lokal pada pemodelan harga cabai terhadap harga cabai pada waktu sebelumnya dan nilai laju inflasi pada periode sebelumnya. METODE PENELITIAN Sumber Data dan Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel respon ber harga cabai per Kg di kota Semarang dari periode Januari 7 sampai dengan Oktober 6. Pemodelan melibat variabel prediktor yaitu harga cabai pada waktu t-, dan laju inflasi pada t-. Metode Analisis Adapun langkah-langkah pemodelan dalam analisis ini antara lain:. Menentukan variabel parametrik (Harga cabai pada waktu t-) dan variabel nonparametrik (laju inflasi pada periode t-). Menentukan fungsi kernel, dalam penlitian ini menggunakan kernel Gaussian. 3. Menentukan nilai GCV minimum untuk mendapatkan bandwidth optimum

4. Menentukan derajat polinomial optimum serta nilai arbited fixed point. 5. Melakukan estimasi model semiparametrik dengan pendekatan polinomial lokal HASIL PENELITIAN Model regresi semiparametrik mengandung dua komponen yaitu komponen parametrik Xβ dan komponen nonparametrik Estimasi menggunakan estimator polinomial lokal dan estimasi parameter menggunakan metode kuadrat terkecil. Model regresi semiparametrik sebagai () Jika, maka nilai g(v) ekuivalen dengan nilai harapan dari variabel respon apabila variabel V v telah diketahui. dapat ditulis kedalam bentuk matrik sebagai Dari persamaan () dapat ditulis sebagai Fungsi didedakti dengan polinomial derajat p. Dimana dapat ditulis menjadi: V (3) dengan dan Parameter bergantung pada titik yang disebut sebagai titik lokal. Untuk mendapatkan parameter diestimasi menggunakan weighted least square (WLS) dengan meminimumkan: dengan h merupakan bandwidth yang mengontrol ukuran persekitaran titik lokal v. Permasalahan weighted least square pada persamaan dalam bentuk matrik dapat ditulis menjadi Karena maka diperoleh persamaan sebagai, maka diperoleh () (4) Dengan W merupakan matriks diagonal bobot yang berukuran nxn: Setelah diketahui persamaan ( ) dapat ditulis sebagai dengan H (5) (matrik Hat). Berdasarkan persamaan (5) dan (4), Selanjutnya didapatkan dengan cara meminimumkan kriteria Ordinary Least Square X ) Misalkan, maka: (OLS), yaitu sebagai dan Karena maka diperoleh persamaan sebagai X 3

, maka diperoleh merupakan matriks semidefinit positif. Jika adalah matriks definit positif, maka merupakan estimator kuadrat terkecil untuk dengan:. Selanjutnya setelah diperoleh, jika merupakan variabel penduga untuk diperoleh model dugaan semiparametrik polinomial lokal yaitu dengan Untuk harga Cabai pada waktu ke-t periode data yang diambil Februari 7 sampai Oktober 6. Sedangkan variabel prediktornya untuk harga cabai pada periode t- diambil dari Januari 7 sampai September 6, begitu juga dengan nilai laju inflasi. Pada Tabel terlihat bahwa harga cabai rata-rata di kota Semarang mencapai Rp8.an/kg dengan harga maksimal bisa mencapai Rp 44.583 /kg. Sedangkan rata-rata laju inflasi di kota Semarang berkisar.545 dengan maksimum laju inflasi bisa mencapai 3.5. 5 4 3 Yt dan. dapat dinyatakan sebagai + Dengan, dimana 3 4 5 Yt- Gambar.a. Scatter plot antara Yt dengan Yt- 5 4 ; Yt 3 Statistika Deskriptif Berikut disajikan statistika deskriptif harga cabai per Kg, serta nilai laju inflasi di kota Semarang Tabel. Statistika deskriptif penelitian Variabel N Mean Stdev Min Max Yt 7 858 95 578 44583 Yt- 7 839 884 578 44583 Xt- 7.545.65 -.67 3.5 ; Gambar.b. Scatter plot antara Yt dengan Xt- Gambar.a menunjukan scatter plot antara variabel harga cabai pada saat ke-t dengan harga cabai pada saat ke t-, terlihat bahwa pola kurva menunjukan kurva linier. Sedangkan Gambar.b merupakan scatter plot antara harga cabai pada saat ini dengan laju inflasi pada t-, terlihat bahwa bentuk kurva yang dihasilkan adalah acak. Sehingga untuk pemodelan harga cabai berdasarkan faktor laju inflasi dan harga cabai sebelumnya didekati menggunakan metode regresi semiparametrik dengan polinomial lokal. Xt- 3 4 4

Pemodelan Menggunakan Regresi Semiparametrik Pendekatan Polinomial Lokal. Pada pemodelan regresi semiparametrik menggunakan pendekatan polinomial lokal, fungsi kernel yang dipih adalah Gaussian. Pemodel regresi semiparametrik menggunakan variabel harga cabai pada periode t-( yt ) sebagai variabel prediktorny untuk komponen parametrik, sedangkan komponen nonparametriknya adalah laju inflasi pada periode t- x. t Langkah pertama dalam pemodelan regresi semiaparametrik adalah penentuan orde polinomial, bandwidth v. Dalam dan arbited fixed point menentukan bandwidth optimum, dipilih nilai GCV paling kecil. Penentuan GCV mennggunakan nilai bandwidth trial and error. Tabel 3 menunjukan nilai GCV untuk derajat polinomial lokal, bandwidth dan nilai arbited fix point tertentu. Pada Tabel tersebut nilai GCV paling kecil terletak pada bandwidth.9 dengan nilai arbited fix pointnya.69 dan derajat polinomial lokalnya. Jika dilihat nilai GCV untuk derajat polinomial,,3, dan 4 pada nilai Bandwidth.9 selisih nilai GCV nya cukup jauh atau nilainya beragam. Kemudian dicobakan nilai bandwidth lebih bbesar yaitu kisaran harga 5 dan. Hasil yang didapatkan bahwa nilai GCV terkecil tetap sama yaitu bernilai 467577 pada orde polinomial. Sedangkan dicobakan nilai bandwidth berkisar bandwidth diatas nilai GCVnya sama yaitu sebesar 467577. Langkah selanjutnya adalah estimasi parameter dengan orde polinomial, nilai bandwidth.9, dan v sebesar.69. Diperoleh nilai estimasinya sebagai Tabel 4. Estimasi parameter regresi semiparametrik untuk kasus harga Cabai Parameter Nilai 64.3743 7.773.38 x - 6.95 x - Diperoleh nilai R-square sebesar 45.8%. Model yang didapatkan sebagai yˆ 64.3743 7.773y.38.695 x.69 t t Pada pemodelan semiparametrik salah satu yang menjadi pertimbangan adalah model parametrik yang diduga. Pendugaan dapat meliputi mengikuti model linier, kuadratik dan kubik. Sehingga penentuan model parametrik yang digunakan menjadi bagian penting juga dalam pemodelan regresi semiparamerik. Pendugaan parametrik pada regresi semiparametrik hanya berdasarkan asumsi peneliti saja, tidak didasarkan pada suatu pengujian tertentu. Sehingga pada penelitian ini akan dicobakan untuk model semiparametrik dengan bentuk parametriknya adalah kuadratik. Diperoleh nilai GCV sebagai Tabel 5. Nilai GCV untuk model semiparametrik kuadratik Derajat polinomial Bandwidth v GCV.8 3.5 45468.7 3.5 45468 3.7 3.5 45468 4.7 3.5 45467. -.67 4895696. -. 47853 3. -. 434779 4. -.4 4436575.4. 493855.4 -.4 465769 3.4.9 58 4.4 -. 5756 Bedasarkan Tabel 5 diperoleh nilai bandwidth.7 dengan derajat polinomial 4, dan nilai v adalah 3.5 5

dengan nilai GCV paling minimum sebesar 45467. Jika dilihat untuk derajat polinomial,,3, dan 4 dengan nilai bandwidth masing-masing.8,.7,.7,.7 selisih nilai GCV minimumnya tidak terlalu jauh, hanya terpaut satu nilai. Sehingga jika berdasarkan parsimoni model, model polinomial orde lebih sederhana dibandingkan dengan orde 4. Oleh karena itu untuk estimasi regresi semiparamtrik dengan orde polinomial, v sebesar 3.5 dan bandwidth.7 adalah sebagai Tabel 6. Estimasi parameter regresi semiparametrik pendekatan kuadratik Parameter Nilai. -53.946-5464.553 3.76 x -.94 Diperoleh nilai R-square sebesar 5.6%. Model yang didapatkan sebagai yˆ. 53.946 yt 5464.553yt. 3.76.94 x 3.5 t Oleh karena itu model yang paling bagus antara linier dan kuadratik, pada kasus pemodelan harga cabai lebih bagus yang kuadratik. Pada pemodelan semiparametrik untuk penelitian ini, banyak dicobakan trial and error untuk nilai bandwidthnya. Sehingga tidak ada jaminan kebaikan model regresi semiparametrik dibandingkan dengan nonparametrik dan parametrik. memodelkan harga Cabai di kota Semarang. Berdasarkan Scatterplot bentuk kurva antara harga cabai periode t berbentuk linier dengan harga cabai pada periode t-. Pada kasus ini menghasilkan R-square sebesar 5.6% dengan bandwidth sebesar.7, v 3.5 dengan kurva pendekatan kuadratik. Penentuan bentuk kurva didasarkan pada pengamatan peneliti tanpa ada pengujian, sehingga hal ini kadang menyebabkan bias. DAFTAR PUSTAKA [] Budiantara, I.N. dan Mulianah, 7, Pemilihan Banwidth Optimal Dalam Regresi Semiparametrik Kernel dan Aplikasinya, Journal Sains dan Teknologi SIGMA, : 59-66 [] Eubank, R.L, 988, Spline Smoothing and Nonparametric Regression, Marcel Dekker, New York. [3] Fan, J. and Gijbels, I., 998, Local Polynomial Modelling and its Aplications, Chapman and Hall, London. [4] Hardle, W., 99, Applied Nonparametric Regression, Cambridge University Press, New York. [5] Nastiti, P.T., 3. Semarang Masih Jadi Tujuan Utama Investasi. http://www.bisnis-jateng.com, diakses pada tanggal 3 Oktober 3. KESIMPULAN Pada penelitian ini membahas mengenai pemodelan regresi semiparametrik menggunakan pendekatan polinomial lokal untuk 6

Lampiran Tabel 3. Nilai GCV untuk setiap bandwidth dan derajat polinomial tertentu Derajat Polinomial Arbited fix Point Arbited fix Point Derajat Bandwidth GCV Polinomial Bandwidth GCV.6 -.54 46836.9.69 4679354.5 -.7 46857469.9.63 4649488 3.6 -. 48788 3.9.73 4735 4. 3.5 4934643 4.9.35 478733.5 -.67 46496 3.9.69 467649.6.6 4684775 3.9.5 46493637 3.3.6 556897 3 3.9.73 4734 4. -.4 5536447 4 3.9.35 478635.39.68 467655 5.9.69 467583.38 -.4 4649448 5.9 -.6 4649345 3.39.5 48639646 3 5.9.4 473487 4.39 -.6 48639646 4 5.9.35 4786574.4.67 467644 3.9.69 467573.4 -.9 4656495 3.9 -.54 4649343 3.43. 479386 3 3.9.4 47356 4.44 -. 64899 4 3.9.35 478696.5.4 464983.9.69 467578.5 -.7 465789.9 -.6 4649343 3.54. 474579 3.9.4 4735 4.54.43 533 4.9.35 47869.9.69 466585.9.69 467577.9. 466986.9 -.6 4649343 3.9.47 4748367 3.9.4 4735 4.9.47 494944 4.9.35 47869.9.69 468 5.9.69 467577.9.9 4654868 5.9 -.6 4649343 3.9 -. 474777 3 5.9.4 4735 4.9.47 4897757 4 5.9.35 47869..69 46876.9.69 467577..5 4653789.9 -.6 4649343 3. -.9 474457 3.9.4 4735 4..47 486583 4.9.35 47869 7