ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

UMU SALAMAH NIM. E1R012050

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan ProgramSarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh MARYATI E1R112041

DILLA AFRIANSYAH NIM. E1R

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

MIRA BERLIANA NIM E1R

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Meina Noriyana Guru SMPN 3 Paringin, Kabupaten Tabalong

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Meraih Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh : SITI HAJAR NIM E1R012049

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

ARTIKEL. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN METODE COOPERATIF LEARNING TIPE TGT PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.7 DI SMAN 1 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Wiwin Crisdayanti 1, Sakur 2, Rini Dian Anggraini 3 Contact :

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Monica Eka Yulianda 1, Atma Murni 2, Jalinus 3 Contact :

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh ROSITA OKTAVIA NIM. E1R

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH MILA KAMALASARI E1R

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Lazim. N, Zulkifli & Rima Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau, Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 KOKOP

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

Oleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI CARD SORT DI SDN 20 KURAO PAGANG PADANG

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Menyetujui : Dosen Pembimbing Skripsi. Drs. M. Yusuf Nasution, M. Si NIP Mengetahui :

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 2 LEMBAR TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh GUNTUR PRAYOGA PANDU PERMADI E1R 012 015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jln. Majapahit No 62 Mataram NTB 83125 Telp (0370) 621435 HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ARTIKEL SKRIPSI Jurnal skripsi yang disusun oleh: Guntur Prayoga Pandu Permadi (E1R012015) Dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) pada Materi Perbandingan dan Fungsi Trigonometri untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa kelas X-2 SMA Negeri 2 Lembar Tahun Ajaran 2015/2016 telah diperiksa dan disetujui. Menyetujui: Mataram, September 2016 Dosen Pembimbing I, Mataram, September 2016 Dosen Pembimbing II, Drs. Baidowi, M.Si NIP. 19650406 199203 1 001 Hapipi, S.Pd., M.Sc. NIP. 19810427 200501 1 001 Mengetahui: Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Drs. Baidowi, M.Si. NIP. 19650406 199203 1 001 ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v I. PENDAHULUAN... 1 II. METODE PENELITIAN... 3 III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 5 IV. KESIMPULAN DAN SARAN... 8 DAFTAR PUSTAKA... 9 iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 2 LEMBAR TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh Guntur Prayoga Pandu Permadi, Baidowi, Hapipi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, FKIP Universitas Mataram Email: permadiguntur.gp@gmail.com ABSTRAK Latarbelakang dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah rendahnya aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas X-2 pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Rendahnya aktivitas siswa disebabkan oleh pembelajaran yang masih berpusat pada guru sehingga siswa tidak dapat menyampaikan ide idenya dan sulit memahami materi pembelajaran. Hal ini mengakibatkan rendahnya ketuntasan klasikal siswa kelas X-2 sehingga dapat dikatakan prestasi belajarnya rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas X-2 SMA Negeri 2 Lembar tahun ajaran 2015/2016 pada materi perbandingan dan fungsi trigonometri dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team game tournament.. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 3 siklus yang terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Adapun masing-masing siklus terdiri atas tiga pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan 1 adalah 9,68 dan pertemuan 2 adalah 11,00 dengan kategori cukup aktif dan aktif. Sedangkan pada siklus II pertemuan 1 adalah 11,99 dan pertemuan 2 adalah 12,68 dengan kategori aktif dan aktif. Kemudian skor aktivitas siswa pada siklus III secara berturut-turut adalah 12,66 dan 13,33 dengan kategori aktif dan aktif. Untuk prestasi belajar siswa, diperoleh ketuntasan klasikal pada siklus I sampai dengan siklus III secara berturut-turut adalah 68%, 88%, dan 92% dengan rata-rata nilai 74,2, 80,6, dan 83. Melihat keseluruhan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe team game tournament dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas X-2 SMA Negeri 2 Lembar pada materi perbandingan dan fungsi trigonometri. Kata kunci: team game tournament, aktivitas belajar, prestasi belajar iv ii

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TEAM GAME TOURNAMENT ( TGT ) ON TRIGONOMETRIC COMPARATIONS AND FUNCTIONS MATERIAL TO IMPROVE STUDENT S ACTIVITY AND ACHIEVEMENT OF X-2 CLASS AT SMAN 2 LEMBAR ACADEMY YEAR 2015/2016 By Guntur Prayoga Pandu Permadi, Baidowi, Hapipi Study Program of Mathematics Education Mathematics and Basic Science Education Departement, FKIP Mataram University Email: permadiguntur.gp@gmail.com ABSTRACT The background of implemented this classroom action research is the low activity and students mathematics achievement of X-2 class in the first semester academy year 2015/2016. The low activity of students caused by learning who are still centered on teachers so that students cant t convey the ideas and difficult to understand lessons. The low activity of students causes low classical completeness of X-2 class so that it can be said a low learning achievement. The purpose of this research is to improve student s activity and achievement of X-2 Class at SMAN 2 Lembar academy year 2015/2016 on trigonometric comparations and functions by implementing cooperative learning model type team game tournament.the type of this research is classroom action research which was conducted in three cycles and consists of planning, implementation, observation, evaluation, and reflection. It has been done in three meetings for each cycle.the result showed that the score of student s activity on the first cycle is 9,68 for the first meeting and 11,00 for the second meeting with category quite active and active.while on the second cycle, the score of student s activity is 11,99 for the first meeting and 12,68 for the second meeting with category active and active.then, the score of student s activity on the third cycle is 12,66 and 13,33 with category active and active.for student s achievement, the classical completeness from the first cycle till the third cycle is 68%, 88%, dan 92% with the average value 74,2, 80,6, dan 83. Based on whole result of the research, concluded that the implementation of cooperative learning model type team game tournament can improve student s activity and achievement of X-2 class at SMAN 2 Lembar on trigonometric comparations and functions. Keywords: team game tournament, student s activities, student s achievement v ii

1 I. PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia.matematika perlu diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Selain itu siswa diharapkan dapat menciptakan suasana yang aktif dalam pembelajaran sehingga hal ini juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di kelas. Namun apa yang diharapkan oleh permendiknas 2006 belum dapat terpenuhi sebagaimana mestinya. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh guru mata pelajaran matematika kelas X yaitu ibu Nesa Feriyani, S.Pd, diketahui bahwa nilai rata-rata ulangan harian semester genap dua tahun lalu mengalami masalah. Dimana materi yang dipelajari adalah logika matematika, persamaan dan fungsi trigonometri, dan bangun tiga dimensi. Masalah tersebut terlihat dari ketuntasan klasikal setiap materi yang belum mencapai 85% sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam KTSP. Namun dari ketiga materi tersebut, dapat dilihat bahwa materi perbandingan dan fungsi trigonometri mengalami masalah yang sangat serius. Seperti yang kita ketahui karakteristik dari materi trigonometri adalah bersifat abstrak sehingga dibutuhkan keaktifan siswa dalam menguasai dan memahami materi dengan kemampuan mereka sendiri. Maka dari itu siswa membutuhkan imajinasi yang lebih tinggi dalam membayangkan konsepkonsep yang berkaitan dengan trigonometri dalam materi ini. Kemudian, berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas X di SMA Negeri 2 Lembar hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) dimana guru dijadikan satu satunya sumber pembelajaran oleh siswa. Sehingga, siswa tidak dapat menyampaikan ide idenya dalam diskusi kelompok sebagai dampak dari teacher centered tersebut. Selain itu, siswa yang memiliki kemampuan akademik rendah masih kesulitan untuk menyerap pelajaran yang disampaikan oleh guru dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan akademik tinggi. Hal ini mengakibatkan kurangnya penguasaan materi trigonometri oleh siswa. Berdasarkan observasi di kelas X-2 SMA Negeri 2 Lembar tahun ajaran 2015/2016 selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), diperoleh informasi bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini masih berpusat pada guru. Siswa hanya

2 mendengarkan materi pelajaran dari guru dan siswa tidak dapat menyampaikan ide ide yang dimiliki. Kemudian saat diskusi kelompok berlangsung, belum terciptanya interaksi belajar yang baik dalam diskusi kelompok. Sehingga hanya sebagian siswa dalam anggota kelompok yang berdiskusi dan yang lainnya berfokus pada kegiatan lainnya. Siswa juga masih merasa kesulitan untuk menguasai dan memhami materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini terlihat dari lembar observasi aktivitas siswa kelas X-2 yang diketahui berkategori kurang aktif. Hal ini mengakibatkan rendahnya prestasi belajar matematika siswa kelas X-2 tahun ajaran 2015/2016. Informasi yang didapatkan dari guru mata pelajaran matematika kelas X adalah nilai rata - rata Ulangan Tengah Semester (UTS) kelas X-2 semester ganjil untuk tahun ajaran 2015/2016 masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dimana nilai KKM untuk mata pelajaran matematika yang digunakan di SMA Negeri 2 Lembar adalah 73. Kelas X-2 memperoleh ketuntasan klasikal yang masih rendah yaitu sebesar 37,04 % dan nilai rata rata kelasnya adalah 56,92. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 10 orang siswa yang tuntas dari keseluruhan siswa kelas X-2 yang berjumlah 27 orang siswa. Uraian di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih berjalan dengan kurang optimal. Sehingga perlu diterapkannya model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut. Walaupun demikian, siswa kelas X-2 tahun ajaran 2015/2016 saat ini memiliki potensi yang dapat menunjang dalam proses pembelajaran, seperti tingginya antusias siswa dalam mengikuti pelajaran matematika, dan adanya daya saing atau kompetisi yang dimiliki siswa kelas X-2. Dalam kondisi ini, guru sebenarnya dapat memanfaatkan secara maksimal potensi yang dimiliki siswa untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk mengarahkan potensi siswa ke arah yang positif adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang membuat siswa terlibat aktif dan mandiri, siswa dapat menyampaikan ide ide pemikiran yang mereka miliki, dan menggunakan daya saing atau kompetisi siswa sebagai penunjang dalam pembelajaran. Model pembelajaran seperti itu yakni model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT). Model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini menekankan kerjasama dan kompetisi kelompok sebagai sebuah tim dan di dalam tim tersebut semua anggota tim akan diberikan tugas oleh guru. Setelah itu, semua dari anggota tim akan mengikuti sebuah tournament. Dalam sebuah turnament tersebut, guru akan memberikan game yang berupa soal yang harus diselesaikan oleh tiap tiap individu yang nantinya akan berkompetisi dalam sebuah meja turnament yang sesuai dengan kemampuannya. Dalam tournament semua siswa diberi tanggungjawab masing masing untuk dapat menyelesaikan soal untuk mendapatkan skor

3 timnya (Jufri, 2013: 122). Dengan begitu siswa dapat mengembangkan kemampuan menyampaikan pemikirannya dan membandingkan dengan pemikiran siswa lainnya. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) juga memiliki beberapa kelebihan yaitu : 1) membuat siswa dengan kemampuan akademis tinggi lebih menonjol dalam pembelajaran dan siswa yang berkemampuan lebih rendah juga ikut aktif serta memiliki peranan yang penting dalam kelompoknya, 2) menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya, 3) siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran karena adanya penghargaan untuk kelompok terbaik, 4) siswa menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena kegiatan permainan berupa turnamen dalam model ini (Shoimin, 2014: 207-208). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi perbandingan dan fungsi trigonometri melalui model pembelajaran kooperatif tipe team game tournament. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Menurut Arikunto (dalam Suyadi, 2010:18) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipasif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi dan situasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Lembar yang melibatkan seluruh siswa kelas X-2 yang berjumlah 25 orang pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini yaitu faktor siswa, faktor guru, dan faktor proses. Faktor siswa yang diselidiki adalah bagaimana aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan melihat prestasi belajar siswa, faktor guru yang diselidiki adalah bagaimana kesiapan guru dalam menyiapkan proses pembelajaran, dan faktor proses pembelajaran yang diselidiki adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan alokasi waktu 18 jam pelajaran (9 kali pertemuan) setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dan setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran. Pada akhir siklus diadakan evaluasi dan refleksi dengan waktu dua jam pelajaran. Prosedur penelitian ini untuk setiap siklusnya terdiri dari 5 tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi.

4 Dalam penelitian ini, dilakukan pengambilan data dengan menggunakan dua instrumen penelitian yaitu lembar observasi aktivitas baik siswa maupun guru guna mengetahui aktivitas dalam proses belajar mengajar, tes berupa soal essay di akhir siklus guna mengetahui hasil belajar siswa. Sumber data penelitian ini berasal dari siswa dan guru kelas X-2 SMA Negeri 2 Lembar Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Data Aktivitas Siswa Data aktivitas belajar siswa ( A ) dianalisis dengan menentukan mean ideal (MI) dan standar deviasi ideal (SDI) kemudian ditentukan kriteria aktivitas belajar siswa. Kriteria aktivitas siswa digunakan skor standar seperti yang tertera pada tabel berikut ini (Nurkancana, 1990: 100-103). Tabel 1. Pedoman Kriteria Aktivitas Belajar Siswa Interpretasi Skor Kategori A MI + 1,5SDI MI + 0,5SDI A < MI + 1,5SDI MI 0,5SDI A < MI + 0,5SDI MI 1,5SDI A < MI 0,5SDI A < MI 1,5SDI A 13,5 10,5 A < 13,5 7,5 A < 10,5 4,5 A < 7,5 A < 4,5 Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif 2. Data Aktivitas Guru Data aktivitas guru ( Y ) juga dianalisis dengan menentukan mean ideal (MI) dan standar deviasi ideal (SDI) kemudian ditentukan kriteria aktivitas guru. Kriteria aktivitas guru digunakan skor standar seperti yang tertera pada tabel berikut ini (Nurkancana, 1990: 100-103). Tabel 2. Pedoman Kriteria Aktivitas Guru Interpretasi Skor Kategori Y MI + 1,5SDI MI + 0,5SDI Y < MI + 1,5SDI MI 0,5SDI Y < MI + 0,5SDI MI 1,5SDI Y < MI 0,5SDI Y < MI 1,5SDI Y 13,5 10,5 Y < 13,5 7,5 Y < 10,5 4,5 Y < 7,5 Y < 4,5 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik 3. Data Prestasi Belajar Siswa Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, hasil tes belajar dianalisis secara deskriptif yaitu dengan, menentukan nilai rata-rata hasil tes. Analisis untuk mengetahui hasil tes belajar, dirumuskan sebagai berikut. M = n I=1 x i N

5 Keterangan : M = Nilai rata rata kelas Xi = Skor dari siswa ke-i N = Banyak siswa keseluruhan Di samping itu juga dihitung ketuntasan belajar, untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal dianalisis dengan rumus. Keterangan : KB 4. Data Skor Hasil Turnamen KB = n i n x100% = ketuntasan belajar siswa n i = banyaknya siswa yang memperoleh nilai 73 n = banyaknya siswa di kelas X-2 Skor turnamen siswa dihitung dan ditentukan sesuai ketentuan permainan meja turnamen dengan 5 peserta, 4 peserta atau 3 peserta dalam satu meja turnamen. Kemudian poin turnamen setiap siswa dalam kelompok dijumlahkan dan dicari rata-ratanya untuk mengetahui kelompok yang memenangkan turnamen. Penelitian ini dikatakan berhasil jika aktivitas belajar siswa kelas X-2 minimal berkategori aktif dalam proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa kelas X-2 sekurangkurangnya 85% siswa yang mendapatkan nilai minimal 73. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuipeningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi perbandingan dan fungsi trigonometri dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team game tournament di kelas X-2 SMA Negeri 2 Lembar. Penelitian ini berlangsung dalam 3 siklus dari tanggal 11 Februari 29 Maret 2016 dalam 9 x pertemuan.adapun data hasil evaluasi pembelajaran selama penelitian di kelas X-2 disajikan sebagai berikut.

6 Siklus I II III Pertemuan Tabel 3. Ringkasan Hasil Penelitian Skor aktivitas siswa Kategori aktivitas siswa Pertama 9,68 Cukup Aktif Kedua 11,00 Aktif Pertama 11,99 Aktif Kedua 12,68 Aktif Pertama 12,66 Aktif Kedua 13,33 Aktif Rata rata hasil evaluasi Ketuntasan Klasikal 74,2 68% 80,6 88% 83 92% Berdasarkan tabel 3, hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa skor aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama siklus I adalah 9,68 yang berkategori cukup aktif mengalami peningkatan pada pertemuan kedua menjadi 11,00 yang berkategori aktif.peningkatan skor aktivitas belajar siswa juga terlihat pada siklus II. Skor aktivitas siswa pada pertemuan pertama adalah 11,99 yang berkategori aktif dan meningkat pada pertemuan kedua menjadi 12,68 yang berkategori aktif. Kemudian skor aktivitas belajar siswa pada siklus III juga mengalami peningkatan. Skor aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama adalah 12,66 yang berkategori aktif dan meningkat menjadi 13,33 yang berkategori aktif pada pertemuan kedua. Data tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament dapat meningkatkan skor aktivitas belajar siswa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Djamarah (2008: 38-45) dimana hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu (siswa). Perubahan itu merupakan hasil dari pengalaman individu dalam belajar dan nantinya akan mempengaruhi pola pikir individu dalam berbuat dan bertindak. Menurutnya, yang termasuk dalam aktivitas belajar yaitu mendengarkan, memandang, meraba, mencatat, membaca, meringkas, mengamati tabel atau diagram, menyusun kertas kerja, mengingat, berpikir, dan latihan atau praktik. Disamping itu, model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement (Shoimin, 2014: 203). Berdasarkan tabel 4.13 juga terlihat bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I sampai siklus III.Ketuntasan klasikal belajar siswa pada siklus I adalah 68%, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 88%. Selanjutnya pada siklus III terjadi peningkatan menjadi 92%.Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament.

7 Hal ini mendukung pendapat Djamarah (2012: 23) yang mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Walaupun secara keseluruhan terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament, namun pada siklus I terlihat indikator keberhasilan yang belum tercapai. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor guru maupun faktor siswa.dari faktor guru adalah pemberian LLS yang kurang di tiap kelompok, belum terciptanya interaksi belajar yang baik dalam diskusi kelompok,kurangnya penjelasan tentang tahapan turnamen dan aturan turnamen, dan pembuatan desain kartu soal yang kurang baik.hal ini mengakibatkan proses diskusi, turnamen, dan membuat kesimpulan terlaksana belum optimal. Kemudian dari faktor siswa adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap model pembelajaran kooperatif TGT, karena pembelajaran dengan model seperti ini baru pertama kali diikuti.kemudian adanya siswa yang tidak berdiskusi dalam kelompoknya ketika proses diskusi kelompok berlangsung mengakibatkan banyak siswa yang tidak paham dengan isi materi yang mereka diskusikan. Hal ini mengakibatkan pembelajaran pada siklus I belum terlaksana secara optimal. Berdasarkan kekurangan kekurangan pada siklus I, dilakukan pemberian tindakan pada siklus II. Tindakan tersebut adalah melakukan perbaikan dan menyempurnakan terhadap kekurangan kekuranan yang ada pada siklus I. Perbaikan perbaikan tersebut diantaranya adalah guru membagikan LLS ke setiap kelompok sejumlah dengan banyaknya anggota kelompok, membagikan lembar yang berisi aturan aturan pada turnamen sehingga siswa dapat memahami aturan dalam turnamen. Guru juga perlu merubah bentuk kartu soal sehingga jawaban tidak terlihat oleh peserta turnamen lainnya (Slavin,2005 : 156 172 ). Selain itu agar terciptanya interaksi belajar, guru mengatur posisi duduk dalam diskusi.hal ini dilakukan dengan melihat kekurangan yang terjadi sebagai pertimbangan untuk melakukan perbaikan pada siklus II dan seterusnya (Djamarah, 2006: 204 ). Kemudian guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan terhadap materi yang dipelajari kepada siswa serta guru menyelesaikan perselisihan yang terjadi dalam kelompok ( Maylanny, 2009 : 24-32). Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa siswa mulai terbiasa dengan pola model pembelajaran TGT yang diterapkan, dan mulai terciptanya komunikasi antar anggota dalam diskusi kelompok. Selain itu, proses turnamen yang mulai terlaksana dengan baik dan adanya beberapa siswa sudah mulai terlihat membuat kesimpulan dengan lebih baik. Namun, masih terdapat siswa yang tidak berdiskusi ketika diskusi kelompok berlangsung. Hal

8 inimengakibatkan mereka tidak memahami materi yangdidiskusikandan mereka presentasikan.sehingga guru memberikan penguatan dengan menjelaskan materi yang tidak dipahami oleh siswa dalam diskusi dan presentasi. Meskipun indikator keberhasilan pada siklus II telah tercapai, namun masih terdapat kekurangan sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus III. Pada saat proses pembelajaran siklus III, siswa telah terbiasa dengan model yang digunakan sehingga proses diskusi kelompok berjalan dengan baik. Ketika proses turnamen berlangsung terlihat siswa dapat menjawab kartu soal dengan baik. Kemudian terlihat peningkatan jumlah siswa yang menyampaikan pendapat saat presentasi dan membuat kesimpulan. Pada tahapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament, terdapat kegiatan belajar tim dan turnamen kegiatan ini dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran pada siklus I, II, dan III. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya rasa daya saing atau kompetisi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa terlibat aktif pada saat turnamen. Hal ini mendukung pendapat Shoimin (2014: 207-208) yang mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) juga memiliki beberapa kelebihan yaitumembuat siswa dengan kemampuan akademis tinggi lebih menonjol dalam pembelajaran dan siswa yang berkemampuan lebih rendah juga ikut aktif serta memiliki peranan yang penting dalam kelompoknya. Kemudianmodel ini dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.selain itu, siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran karena adanya penghargaan untuk kelompok terbaik dan siswa menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena kegiatan permainan berupa turnamen dalam model ini. Jadi, berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dalam proses pembelajaran kepada siswa mengakibatkan peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa khususnya di kelas X-2 SMA Negeri 2 Lembar tahun ajaran 2015/2016. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) secara optimal pada pembelajaran persamaan dan fungsi trigonometri kelas X-2 SMA Negeri 2 Lembar tahun pelajaran 2015/2016 mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari skor aktivitas siswa dan ketuntasan belajar secara klasikal mengalami peningkatan setiap siklusnya.

9 Adapun saran saran yang dapat disampaikan peneliti adalah sebagai berikut. 1. Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk model pembelajaran matematika untuk meningkatkan kwalitas pembelajaran matematika di sekolah. 2. Bagi guru dan penelitian selanjutnya yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT agar langkah langkah dalam pembelajaran lebih diperhatikan agar pembelajaran lebih optimal. 3. Bagi siswa, agar dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru agar selalu mencari informasi sendiri dan mendiskusikan bersama teman temannya. DAFTAR PUSTAKA Jufri, A. W. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Rineka Cipta. Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogayakarta: DIVA Press. Nurkancana, W dan Sunartana. 1990. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Djamarah, S. B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, S. B. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Slavin, R. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Djamarah, S. B. 2006. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Christine, M. 2009. Strategi dan Teknik Mengajar dengan Berkesan. Bandung: PT Setia Purna Inves.