PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 26 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) PGSD Oleh JUHNI AZI NURWANDI E1E PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016

2 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM Jln. Majapahit No.62 Mataram NTB , Telp. (0370) LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI Dengan judul: Penerapan Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri 26 Cakranegara Tahun Pelajaran 2015/2016. Mataram, September 2016 Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II, Ida Ermiana, S.Pd., M..Pd. NIP Nani Kurniati, M..Sc. NIP Mengesahkan: Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Nurul Kemala Dewi, S.Sn., M.Sn. NIP

3 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 26 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Juhni Azi Nurwandi, Ida Ermiana, dan Nani Kurniati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP universitas Mataram ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa, hal ini dikarenakan belum banyak dari guru yang menerapkan metode pembelajaran yang berbasis permainan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 26 Cakranegara tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 26 Cakranegara dengan jumlah siswa 30 orang. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2x pertemuan. Data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes hasil belajar, sedangkan data aktivitas belajar siswa dikumpulkan melalui lembar observasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika hasil belajar Matematika siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan yaitu mencapai minimal 70 dengan ketuntasan klasikal minimal 80%. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus II, yang awalnya pada siklus I jumlah siswa yang tuntas hanya 18 orang dengan nilai rata-rata 73,58 dan ketuntasan klasikal sebesar 69,23% meningkat menjadi 27 orang dengan nila rata-rata 81,07 dan ketuntasan klasikal mencapai 93,10%. Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 26 Cakranegara tahun pelajaran 2015/2016. Kata-kata Kunci: Metode Pembelajaran Snowball Throwing, Hasil Belar Matematika.

4 APPLICATION OF SNOWBALL THROWING LEARNING METHOD TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES ON MATH LESSON IN ELEMENTARY SCHOOL FOURTH GRADE 26 CAKRANEGARA ACADEMIC YEAR 2015/2016. Juhni Azi Nurwandi, Ida Ermiana, dan Nani Kurniati Education Courses Elementary School Teacher FKIP Mataram University ABSTRACT This research is motivated by the low of learning outcomes, this is because not a lot of teacher who apply game based learning methods. This research to improve learning outcomes Mathematics of fourth grade students in 26 Cakranegara Elementary School academic year 2015/2016 through the implementation the method of Snowball Throwing. This type of research is the Classroom Action Research. This research was conducted in 26 Cakranegara Elementary School by 30 people of students. This research was conducted in 2 cycles. each cycle consisting of 2x meeting. collected through the student learning outcomes achievement test, and students learning activity data collected through observation sheets. Indicators of success in this research is that if the result of learning mathematics students achieve mastery criteria values that reach at least 70 with at least 80% classical completeness. The results showed that of student learning has increased in the second cycle, which is initially in the first cycle the number of students who completed only 18 people with an average value of 73,58 and classical completeness 69,23% and then rose to 27 people with an average indigo 81,07 and classical completeness reached 93,10%. Based on the results of this study can be concluded that the application of Snowball Throwing learning method can increase the learning outcomes of the fourth grade students of SD Negeri 26 Cakranegara academic year 2015/2016. Keywords: Snowball Throwing Learning Method, Mathematics Learning Outcomes.

5 I. PENDAHULUAN Pelajaran Matematika di sekolah dasar merupakan salah satu mata pelajaran pokok, Matematika sebagai wahana pendidikan tidak hanya dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan, tapi juga dapat membentuk kepribadian siswa serta mengembangkan keterampilan tertentu. Hal ini mengarah kepada pembelajaran nilai-nilai dalam kehidupan melalui Matematika seperti, jujur, disiplin, tepat waktu, dan tanggung jawab. Matematika berkenaan dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga Matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak[1]. Hasil belajar merupakan tinggkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu[2]. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dalam pelaksanaan pembelajaran matematika, guru memiliki peranan yang sangat penting, guru harus mampu menerapkan berbagai jenis metode dalam pembelajaran. Semakin baik guru dalam menerapkan suatu metode semakin baik pula hasil pembelajaran yang dicapai. Susanto mengungkapkan bahwa metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara guru mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran[2]. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN 26 Cakranegara, peneliti melakukan pengamatan terhadap kondisi nyata yang terjadi dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran Matematika di kelas IV yaitu : (1) Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga pelajaran Matematika menjadi pelajaran yang membosankan bagi siswa, (2) kurangnya perhatian atau konsentrasi siswa terhadap apa yang disampaikan oleh guru, (3) penyampaian materi oleh guru kurang jelas sehingga siswa kurang menangkap materi pelajaran, (4) keterbatasan alat peraga yang ada di sekolah yang dapat menarik minat belajar siswa, (5) belum ada inisiatif dari guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang berbasis permainan dalam mata pelajaran Matematika sehingga tujuan kompetensi dasar dan KKM yang telah ditetapkan tidak dapat tercapai. Dari data yang diperoleh terlihat bahwa hanya 60% siswa yang nilainya di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70 pada materi pelajaran Pengukuran. (Sumber: Ibu Marisah, S.Pd guru kelas IV SDN 26 Cakranegara). Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tentu perlu adanya inovasi atau perubahan dalam pembelajaran seperti menerapkan metode pembelajaran, menggunakan alat bantu atau media pembelajaran, serta dengan meningkatkan kompetensi guru yang di mana semua itu diharapkan mampu untuk meningkatkan efektifitas dan keaktifan serta hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu inovasi yang perlu dilakukan dalam proses pembelajaran untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan merubah cara mengajar atau dengan menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. Metode pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya yaitu metode pembelajaran Snowball Throwing, dimana metode pembelajaran Snowball Throwing atau (ST) atau yang juga sering dikenal dengan Snowball Fight merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali dari game fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul orang lain. Dalam konteks pembelajaran, Snowball Throwing diterapkan dengan melempar segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru. Metode pembelajaran ini digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut[3]. kelebihan metode pembelajaran Snowball Throwing adalah untuk melatih kesiapan siswa dan

6 saling memberikan pengetahuan, sementara kekurangan metode ini adalah karena pengetahuan yang diberikan tidak terlalu luas dan hanya berkisar pada apa yang telah diketahui siswa. Sering kali, metode pembelajaran ini bepotensi mengacaukan suasana dari mengefektifkannya[3]. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri 26 Cakranegara Tahun Pelajaran 2015/2016. Untuk memberikan arah yang jelas tentang maksud dari penelitian ini, dan berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri 26 Cakranegara tahun pelajaran 2015/2016 dengan menerapkan metode pembelajaran Snowball Throwing. II. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus yang memiliki langkah-langkah antara lain: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan evaluasi, (4) refleksi. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berupa hasil belajar siswa, data aktivitas siswa dan data aktivitas guru dimana instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) data aktivitas belajar siswa dalam kelas diambil dengan menggunakan lembar observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung, (2) data aktivitas guru diambil pada saat pelaksanaan pembelajaran tiap pertemuan diperoleh dari lembar observasi guru,serta (3) data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes evaluasi belajar matematika kepada siswa, dengan beberapa perangkat pendukung pembelajaran ( RPP, LKS dan Instrumen soal pilihan ganda). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 26 Cakranegara. Lokasi sekolah ini di Jalan TGH. Lopan, Dasan Cermen, Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pertemuan pertama Siklus I yaitu pada hari Senin, 09 Mei 2016 dan pertemuan kedua yaitu pada hari Selasa, 10 Mei Kemudia pertemuan pertama Siklus II yaitu pada hari Senin, 23 Mei 2016 dan pertemuan kedua yaitu pada hari Selasa, 24 Mei 2016 semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Subyek penelitian ini difokuskan pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 30 orang siswa, yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Observer dalam penelitian ini, dibantu oleh 2 orang pengamat (observer) yakni guru kelas IV SD Negeri 26 Cakranegara yaitu Ibu Marisah, S.Pd sebagai Observer I yang mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran Snowball Throwing, sedangkan sebagai Obeserver II yakni Maria Ulfa yang merupakan rekan peneliti sesama mahasiswa PGSD FKIP, yang membantu mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas secara individu apabila mampu memperoleh nilai 70 sebagai standar ketuntasan belajar minimal. Nilai akhir individual per siswa ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

7 a. Ketuntasan individu[4]. Nilai = Skor perolehan Skor maksimal x 100 b. Menghitung Nilai Rata-rata[5]. X X N Keterangan: X : Nilai ata-rata X : Jumlah seluruh skor N : Subjek c. Ketuntasan klasikal[5]. Siswa yang tuntas belajar P = Siswa Keterangan: P : Ketuntasan klasikal x 100 % d. Data aktivitas guru[6]. Interval Skor Kategori Mi + 1,5 SDi M SMi 13,5 M 18 Sangat Baik Mi + 0,5 SDi M < Mi + 1,5 SDi 10,5 M < 13,5 Baik Mi 0,5 SDi M < Mi + 0,5 SDi 7,5 M < 10,5 Cukup Baik Mi 1,5 SDi M < Mi 0,5 SDi 4,5 M < 7,5 Kurang Baik 0 M < Mi 1,5 SDi 0 M < 4,5 Tidak Baik e. Data aktivitas siswa [6]. Interval Skor Kategori Mi + 1,5 SDi M SMi 56,25 M 60 Sangat Aktif Mi + 0,5 SDi M < Mi + 1,5 SDi 43,75 M < 56,25 Aktif Mi 0,5 SDi M < Mi + 0,5 SDi 31,25 M < 43,75 Cukup Aktif Mi 1,5 SDi M < Mi 0,5 SDi 18,75 M < 31,25 Kurang Aktif 0 M < Mi 1,5 SDi 0 M < 19,25 Tidak Aktif III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 Siklus dan setiap Siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 26 Cakranegara tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas IV SDN 26 Cakranegara adalah 30 orang

8 yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Penelitian ini mulai dilaksanakan dari bulan Januari tahun 2016, langkah awal dari penelitian ini adalah melakukan observasi mengenai masalah yang terjadi di dalam kelas yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar Matematika siswa pada kelas IV SDN 26 Cakranegara pada saat proses belajar mengajar berlangsung, observasi yang dilakukan yaitu berupa pengamatan terhadap proses belajar mengajar di dalam kelas serta melakukan wawancara dengan guru kelas tentang masalah yang sering terjadi di dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung. Langkah berikutnya yaitu penyusunan proposal penelitian beserta intrumen yang akan digunakan untuk melaksanakan penelitian. Setelah semuanya siap, penelitian pun mulai dilaksanakan terhitung dari tanggal 09 Mei 2016 sampai dengan tanggal 27 Mei Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data mengenai hasil belajar Matematika siswa kelas IV SDN 26 Cakranegara pada materi pengukuran, serta data aktivitas siswa dan data aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Snowball Throwing. Data hasil belajar siswa diperoleh melalui tes dengan soal berbentuk pilihan ganda sejumlah 15 soal pada setiap Siklusnya. Sedangkan data mengenai aktivitas siswa dan guru diperoleh dengan menggunakan lembar observasi pada setiap pertemuan. Observer untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa adalah guru kelas IV yaitu Ibu Marisah, S.Pd dan teman sejawat yaitu Maria Ulfa. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II. Aktivitas Siswa Aktivitas Guru Siklus Jml Pertemuan Kategori Pertemuan Jml Skor Kategori Skor I II 1 42 Cukup Aktif 1 11 Baik 2 47 Aktif 2 14 Sangat Baik 1 56 Aktif 1 14 Sangat Baik 2 58 Sangat Aktif 2 16 Sangat Baik Tabel Hasil Evaluasi Siklus I dan Siklus II Hasil Belajar Siklus Jml Siswa Tuntas Jml Siswa Tidak Tuntas Nilai Rata Rata Hasil Belajar Persentse Ketuntasan Belajar I ,58 69,23% II ,07 93,10%

9 B. Pembahasan Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti atau dilakukan oleh guru itu sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran[7]. Pada pelaksanaan tindakan Siklus I, ada 12 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM, Ketidaktuntasan 12 siswa pada Siklus I ini disebabkan oleh kekurangankekurangan yang terjadi pada aktivitas mengajar guru dan siswa, kekurangan tersebut antara lain: (1) Siswa masih kebingungan dengan penerapan metode yaitu metode pembelajaran Snowball Throwing sehingga menimbulkan keributan dan kondisi kelas yang tidak terkontrol, (2) Siswa tidak berani mengajukan pertanyaan pada guru apabila ada yang belum dipahami dan siswa kurang mampu menjawab pertanyaan guru jika guru memberikan pertanyaan. (3) Ada beberapa siswa yang masih kurang aktif dalam kegiatan belajar maupun kegiatan kelompok. (4) Guru lupa menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sehingga siswa tidak mengetahui tujuan dari pembelajaran tersebut. (5) Guru tidak memperingati atau menegur siswa yang bermain ketika saat proses pembelajaran berlangsung atau ketika saat diskusi kelompok berlangsung. Hal inilah yang menjadi bahan untuk melakukan refleksi di Siklus berikutnya yaitu Siklus II. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I ini, maka dilakukan perbaikan pada Siklus berikutnya dengan melakukan refleksi pembelajaran bersama guru kelas IV SDN 26 Cakranegara. Perbaikan yang dilakukan pada tahap refleksi adalah. (1) Guru harus menjelaskan lebih dalam tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Snowball Throwing sehingga tidak menimbulkan keributan dan kelas dapat dikontrol. (2) Guru harus menjalin hubungan yang baik dengan siswa dengan cara mengajak siswa bermain dan bernyanyi sebelum masuk ke dalam kegiatan pembelajaran sehingga kepercayaan diri siswa dapat terbangun dan siswa tidak enggan untuk bertanya kepada guru dan berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. (3) Guru harus menarik minat dan partisipasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar maupun kegiatan kelompok dengan menerapkan metode pembelajaran Snowball Throwing dalam kegiatan pembelajaran. (4) Guru harus bisa lebih tegas dalam menegur siswa yang masih suka bermain atau tidak memperhatikan pembelajaran. (5) Guru perlu mengingat untuk menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa pada awal pembelajaran agar siswa mengetahui maksud dan tujuan dari kegiatan pembelajaran. (6) Guru harus bisa memotivasi siswa dan memberikan apresiasi terhadap siswa walaupun dengan cara yang sederhana seperti memberikan tepuk tangan atau pujian saat siswa berani bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru. Dengan adanya perbaikan yang telah dilakukan, pada Siklus II ini proses pembelajaran sudah baik, yang sebelumnya pada Siklus I siswa masih merasa kebingungan dengan penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing kini sudah mengerti sehingga tidak menimbulkan keributan dan kondisi kelas bisa terkontrol, siswa terlihat berani mengajukan pertanyaan pada guru apabila ada yang belum dipahami dan siswa mampu menjawab pertanyaan guru jika guru memberikan pertanyaan, siswa sudah terlihat aktif dalam kegiatan belajar maupun kegiatan kelompok, guru mengingat

10 untuk menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sehingga siswa mengetahui tujuan dari pembelajaran tersebut, guru sudah berani tegas memperingati atau menegur siswa yang bermain ketika saat proses pembelajaran berlangsung atau ketika saat diskusi kelompok berlangsung. Namun pada Siklus II ini masih ada 3 siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan oleh memang kurangnya minat atau perhatian dari anak tersebut dalam mengikuti proses belajar mengajar dan masih lamban dalam belajar. Nilai tes hasil belajar siswa dari Siklus I dan Siklus II secara keseluruhan mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru terlihat bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran Snowball Throwing mengalami peningkatan setiap Siklusnya. Dimana pada Siklus I pertemuan pertama dan kedua skor aktivitas siswa yaitu 42 dan 47 dengan kategori Cukup Aktif dan Aktif meningkat menjadi 56 dan 58 dengan kategori Aktif dan Sangat Aktif pada Siklus II. Begitu juga dengan aktivitas guru, dimana pada Siklus I pertemuan pertama dan kedua skor aktivitas guru yaitu 11 dan 14 dengan kategori Baik dan Sangat Baik meningkat menjadi 14 dan 16 dengan kategori Sangat Baik dan Sangat Baik pada Siklus II. Adapun hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, dimana pada Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 73,58 dengan ketuntasan klasikal 69,23% mengalami peningkatan di siklus II yakni nilai rata-rata siswa mencapai 81,07 dengan ketuntasan klasikal mencapai angka 93,10%. Dengan demikian berdasarkan pembahasan diatas maka pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran Snowball Throwing pada mata pelajaran Matematika dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 26 Cakranegara tahun pelajaran 2015/2016. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa: Dengan penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa pada kelas IV SDN 26 Cakranegara tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan terhadap hasil belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II, pada Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 73,58 meningkat menjadi 81,07 pada Siklus II dan persentase ketuntasan belajar siswa pada Siklus I sebesar 69,23% meningkat menjadi 93,10% pada Siklus II. B. Saran Adapun saran-saran yang dapat disampaikan oleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi guru kelas diharapkan untuk dapat menerapkan metode pembelajaran Snowball Throwing pada proses pembelajaran pada mata pelajaran Matematika maupun mata pelajaran yang lain. 2. Bagi sekolah diharapkan dari penelitian ini dapat menambah informasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. 3. Bagi Siswa yang belum tuntas diharapkan dapat lebih aktif dan termotivasi untuk membangun pemahaman konsepnya secara mandiri melalui kerjasama kelompok.

11 V. DAFTAR PUSTAKA [1]Hartini Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Poses Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD Negeri 44 Cakranegara Tahun 2010/2011. Skripsi S1. Universitas Mataram. [2]Susanto Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: prenadamedia Group. [3]Huda Model Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [4]Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar. [5]Aqib Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV YRAMA WIDYA [6]Nurkancana Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. [7]Arikunto Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.