PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

Transkripsi

1 i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh: PUJI AMELIA E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016

2 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, I}AN PENDIDIKAIT INGGI TINTVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGT'RUAI\{ DAN ILMU PENDIDIKAI\ Jln, Majapahit No 6.2 Telp (0370) 623E73 3'ax Mauran NTB HALAMAN PERSETUJUAIT DOSEN PEMBIMBING ARTIKEL SKRIPSI Artikel skripsi yang disusun oleh: Puji Amelia (81R012040) denganjudul: 'Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Acceleraled Instruction (TAI) pada Materi Statistika untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belaiar Siswa Kelas )il IPA 2 SMA Negeri I Kediri Tahun Ajaran " telah diperiksa dan disetujui. Dosen Pembimbing I, NIP AA5AL Mataram, a] Januari 20 I 7 zff- Dosen Pembimbing II, (Nurul Hikmah. S.Pd.. M.Sc,) NIP n2AA50t Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika,. Bf,rdowi. M.Si. NrP l00l

3 iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ARTIKEL SKRIPSI... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v A. PENDAHULUAN... 1 B. METODOLOGI PENELITIAN... 2 C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 6 D. KESIMPULAN DAN SARAN... 8 DAFTAR PUSTAKA... 10

4 iv PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh Puji Amelia, Syahrul Azmi, Nurul Hikmah Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, FKIP Universitas Mataram pujiamel.pa@gmail.com ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa terutama pada pokok bahasan statistika, serta kurangnya aktivitas belajar siswa. Hal ini disebabkan karena pada proses pembelajaran lebih bersifat terpusat hanya pada guru. Guru tidak melibatkan siswa secara penuh dalam pembelajaran. Siswa hanya mendengar dan mencatat apa yang disampaikan guru. Hal ini akan mengakibatkan pembelajaran matematika membosankan dan tidak menyenangkan. Sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran pun rendah. Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik maka diperlukan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kediri pada pokok bahasan statistika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari lima tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan skor aktivitas belajar siswa siklus I 13,51 dengan kategori tinggi dan siklus II 17,16 dengan kategori sangat tinggi. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II berturut turut 68, 18% dan 86, 96%. Terjadi peningkatan dari siklus satu ke sikluas dua meningkat, hal ini disebabkan karena siswa aktif berbagi informasi dan pemahaman dalam diskusi kelompok sehingga materi yang dipelajari dapat dipahami dengan baik. Dari hasil keseluruhan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) pada materi statistika dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kediri tahun ajaran 2016/2017. Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction, aktivitas belajar, prestasi belajar

5 v THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE TYPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) LEARNING MODEL ON STATISTICS TO IMPROVE THE STUDENT S LEARNING ACTIVITY AND ACHIEVEMENT AT CLASS XI IPA 2 OF SMAN 1 KEDIRI ACADEMIC YEAR 2016/2017 By Puji Amelia, Syahrul Azmi, Nurul Hikmah Study Program of Mathematics Education Mathematics and Basic Science Education Departement, FKIP Mataram University pujiamel.pa@gmail.com ABSTRACT The background of the research was the low level of students learning achievement particularly on statistics topic and the low level of students learning activity. The problem was caused by during the teaching learning process, the teacher was the center of the main source of learning. The teacher didn t allowed students to totally involve in the process of teaching learning. Students only listened to the material that delivered by the teacher. Hence, the mathematic subject was considered boring and unpleasant. Then students learning activity was low. In order to make the process of teaching learning run optimal, a learning model which not only able to make students involve actively during the process but also able to improve students learning activity and achievement. Therefore, this research was conducted to improve students learning activity and achievement at class XI IPA 2 of SMAN 1 Kediri on statistics topic by implementing cooperative type team accelerated instruction (TAI) learning model. The research was a classroom action research which consisted of 2 cycles, each cycle consisted of five phase they are; planning, acting, observing, evaluating and reflecting. The result showed that the students learning activity score in cycle I was 13,5 categorized High and cycle II was 17,16 categorized Very High. The classical completeness respectively 68,18% and 86,96%. The classical completeness in cycle I was improved in cycle II, as the impact of students who was actively shared their information and understanding in the group discussion and it made the material was able to understand well. Based on the result of the research, it can be conclude that the implementation of cooperative type team accelerated instruction (TAI) learning model on statistics topic was able to improve students learning activity and achievement at class XI IPA 2 of SMAN 1 Kediri academic year 2016/2017. Key words: cooperative type team accelerated instruction (TAI) learning model learning activity, learning achievement

6 1 1. PENDAHULUAN Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matematika merupakan suatu sarana berpikir logis dan sistematis. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan mutu pendidikan matematika dan salah satu hal yang harus ditingkatkan adalah prestasi belajar matematika siswa di sekolah. Prestasi belajar matematika siswa di Indonesia bisa dilihat dari level berapa siswa ditingkat Internasional. Hal ini dapat dilihat dari hasil survey kemampuan matematika siswa yang diselenggarakan oleh Program for International Student Assessment (PISA) dibawah Organization Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2012 Indonesia menduduki peringkat 64 dari 65 negara. Hal ini menunjukkan prestasi belajar matematika siswa masih rendah [1]. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa terjadi di SMA Negeri 1 Kediri. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru matematika kelas X, diketahui bahwa prestasi belajar siswa belum memenuhi ketuntasan belajar secara klasikal. Kenyataan ini terlihat dari hasil ulangan akhir semester genap kelas X tahun ajaran 2015/2016 dimana nilai tertinggi dan terendah untuk UAS kelas X berturut-turut adalah 67,25 dan 53,5. Nilai tersebut masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah, yaitu 75 dan ketuntasan klasikal sebesar yaitu 85%. Dari hasil observasi pada saat PPL, rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh berbagai faktor antara lain, siwa kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran karena pada saat kegiatan pembelajaran guru langsung memberikan materi tanpa memotivasi siswa terlebih dahulu, kemampuan siswa untuk mengingat materi yang telah dipelajari masih kurang, siswa hanya mengingat materi yang baru disampaikan dan mengalami kesulitan jika harus mengingat materi yang telah disampaikan pada waktu yang lalu. Pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok tidak terkontrol dengan baik, banyak siswa lebih tertarik mendiskusikan hal lain diluar materi pelajaran. Selain itu, keaktifan dalam mengerjakan soal-soal

7 2 latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, siswa masih kesulitan jika diberikan soal yang sedikit berbeda dari contoh. Permasalahan lain yang muncul adalah rendahnya aktivitas siswa. Siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran, ini terlihat dari jarangnya siswa mengajukan pertanyaan, meskipun guru sering memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami terkait dengan materi yang disampaikan, kurangnya rasa percaya diri siswa dalam mengajukan pendapat, serta kurangnya tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini terlihat ketika siswa yang sedang dalam kegiatan kerja kelompok hanya sebagian siswa yang terlibat aktif. Rendahnya prestasi belajar siswa juga terjadi pada materi statistika. Berdasarkan nilai ulangan harian pada kelas XI IPA 1 semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 dan 2015/2016, materi statistika masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Pada tahun ajaran ganjil 2014/2015 pada materi statistika terdapat % siswa yang lulus dengan nilai rata-rata Pada tahun ajaran ganjil 2015/2016 pada materi statistika terdapat % siswa yang lulus dengan nilai rata-rata Salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa pada materi statistika dikarenakan siswa sering keliru dalam menggunakan rumus median, modus, desil dan kuartil untuk data berkelompok karena rumus rumus tersebut hampir mirip. Sama halnya dengan menentukan nilai rata rata yang tidak hanya menggunakan satu rumus. Penyebab lainnya diketahui berdasarkan observasi dalam proses pembelajaran matematika di dalam kelas masih dilakukan dengan cara guru yang masih menjelaskan materi secara langsung kepada siswa dari awal hingga akhir, kemudian pemberian tugas kepada siswa. Model pembelajaran tersebut mengakibatkan siswa menjadi bosan dan enggan untuk memperhatikan secara penuh terhadap materi yang dijelaskan oleh guru. Untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih aktif, lebih berpartisipasi, serta mampu berinteraksi satu sama lain dalam pembelajaran diperlukan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model

8 3 pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh dan aktif dalam pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI). Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi statistika, siswa dibentuk lebih aktif sehingga siswa tidak hanya sekedar menerima begitu saja rumus - rumus yang digunakan namun bisa menemukan sendiri suatu konsep dari hasil diskusi di dalam kelompok. Berdasarkan uraian di atas, untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran matematika perlu dilakukan pengkajian khusus secara mendalam melalui penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) pada Materi Statistika untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kediri Tahun Ajaran METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Tim pelatih proyek PGSM [2] mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kediri dengan melibatkan siswa kelas XI IPA 2 pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi untuk memperoleh data aktivitas guru dan siswa dan tes hasil belajar yang diadakan pada akhir tiap siklus untuk mengetahui kepahaman siswa dalam materi yang telah diajarkan. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 tahun pelajaran 2016/2017 dan peneliti yang bertindak sebagai guru mata pelajaran matematika kelas XI IPA 2 SMA Negeri I Kediri. Analisis untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dapat dirumuskan sebagai dimana A = skor rata-rata aktivitas belajar siswa, i =

9 4 total skor aktivitas belajar siswa pada indikator ke-i, i = banyak descriptor pada indikator ke-i. Analisis data aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Mi (mean ideal) dan SDi (standar deviasi ideal). Nilai Mi dan SDi dapat diperoleh dengan menggunakan rumus M i =, SD i = M i. Analisis untuk mengetahui prestasi belajar dapat dirumuskan sebagai dimana KB = ketuntasan belajar, n 1 = banyaknya siswa yang memperoleh nilai n = banyaknya siswa yang mengikuti tes [3]. Indikator keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa sebagai berikut: 1. Aktivitas siswa dikatakan meningkat apabila aktivitas belajar siswa minimal berkategori tinggi pada akhir siklus II. 2. Prestasi belajar siswa diakatakan meningkat apabila mencapai ketuntasan belajar secara klasikal minimal sebesar 85%, artinya minimal 20 siswa yang mendapat nilai. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kediri pada pembelajaran materi statistika tahun ajaran 2016/2017 dengan menerapkan model kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI). Pada siklus I materi yang dibahas adalah ukuran pemusatan data berkelompok dan ukuran letak data berkelompk, pada siklus II materi yang dibahas adalah ukuran penyebaran data berkelompok. Adapun ringkasan hasil observasi aktivitas dan prestasi belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel.1 berikut:

10 5 Tabel 1. Ringkasan Hasil Observasi Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Rata-rata Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus skor Hasil Ketuntasan Belajar Rata-rata Kategori skor I 79,04 68,18% 13,51 Tinggi II 80,52 86,96% 17,16 Sangat tinggi Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kediri tahun ajaran 2016/2017 pada materi statistika dengan menerapkan model kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari 5 tahapan. Cakupan materi statistika dalam penelitian ini adalah Ukuran pemusatan data, ukuran letak data dan ukuran penyebaran data. Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat pada siklus I rata-rata skor akivitas siswa adalah 13,51 dengan kategori tinggi. Sementara itu rata-rata nilai tes evaluasi adalah 79,04 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 68,18% hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I, prestasi belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu ketuntasan belajar secara klasikal minimal 85%. Walaupun demikian, secara keseluruhan pembelajaran pada siklus I sudah berjalan baik. Guru sudah berusaha melaksanakan pembelajaran dengan maksimal, tetapi dari hasil observasi dan evaluasi yang diperoleh, perlu dilakukan beberapa perbaikan agar indikator keberhasilan dapat dicapai. Belum tercapainya indikator keberhasilan pada siklus I disebabkan oleh beberapa kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kekurangan tersebut berasal dari siswa maupun guru yang terlihat dari lembar observasi aktivitas siswa dan guru pada siklus I. Kekurangan tersebut antara lain siswa kurang memperhatikan pada saat guru memberikan apersepsi serta siswa kurang memberikan respon pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Terjadi kegaduhan pada saat

11 6 pembentukan kelompok (komponen teams). Sebagian besar siswa bingung dalam mengerjakan LKS individu (komponen student creative) dikarenakan siswa kurang terbiasa dengan pembelajaran menggunakan LKS dan guru kurang tegas dalam menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan siswa selama mengerjakan LKS. Sebagian kelompok juga mengerjakan permasalahan yang ada pada LKS melebihi waktu yang telah direncanakan di RPP. Aktivitas siswa pada saat penyajian hasil diskusi masih kurang, ada beberapa siswa yang ribut dan main handphone saat temannya mempersentasikan hasil diskusinya (komponen whole-class units). Sebagian besar siswa tidak tepat waktu dalam mengerjakan tes individu (komponen fact test). Berdasarkan analisis permasalahan pada siklus I guru melakukan beberapa tindakan perbaikan pada siklus II. Adapun perbaikan yang dilakukan adalah guru meminta siswa untuk lebih memperhatikan penjelasan guru dan menegur apabila bermain. Guru juga membuat kelompok belajar permanen untuk menghindari keributan pada saat mencari anggota kelompok. Guru mengarahkan siswa terkait dengan langkah - langkah atau petunjuk pengerjaan LKS sebelum siswa mengerjakannya. Membuat LKS yang sederhana dan mudah dipahami siswa. Selain itu, guru menghimbau kepada seluruh siswa agar memperhatikan dengan baik kelompok yang mempersentasikan hail diskusi serta menyuruh siswa memberi tanggapan. Guru juga mengingatkan dan menegaskan kepada seluruh siswa mengenai waktu yang tersisa sebelum batas waktu pengerjaan berakhir. Siklus II dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan dipadukan dengan perbaikan - perbaikan pada siklus I sehingga diperoleh skor hasil belajar 80,52 dengan persentase ketuntasan klasikan 86,96%. Sedangkan rata-rata skor aktivitas siswa mencapai 17,16 dengan kategori sangat tinggi. Hasil yang diperoleh ini tidak terlepas dari beberapa faktor pendukung selama pembelajaran berlangsung seperti antusiasme siswa yang tinggi selama belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Siswa memiliki keberanian dalam menanggapi

12 7 pertanyaan guru dan hasil dari kelompok lain pada saat persentasi. Sebagian besar siswa pada tahap student creative menyelesaikan LKS individu dengan sungguh sungguh, siswa berusaha memaksimalkan kemampuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan LKS mereka. Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini siswa diminta mengerjakan LKS sendiri-sendiri terlebih dahulu, hal ini disebabkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI menekankan pada pertanggung jawaban individu sesuai dengan pernyataan Fathurrahman (2015:342) yaitu Team Accelerated Instruction merupakan salah satu metode kooperatif dimana siswa dibentuk dalam kelompok kelompok, dan setiap kelompok akan diberi soal soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dahulu setelah itu mereka mengecek hasil kerjanya dengan anggota lain. Selain itu, faktor yang mendukung tercapainya indikator keberhasilan tersebut juga pada tahap team study kegiatan diskusi berjalan dengan optimal, siswa fokus terhadap kegiatan diskusi mereka, terlihat sebagian siswa disetiap kelompok saling menyampaikan dan menanggapi setiap jawaban teman kelompoknya, saling mengajari antar anggota kelompok dan seluruh anggota kelompok berusaha dengan baik untuk saling membantu anggotanya sehingga diskusi berjalan baik. Pada tahap wholeclass units sebagian besar siswa memperhatikan kelompok yang sedang persentasi hasil diskusi di depan kelas dan aktif untuk memberikan tanggapan. Pada tahap fact test siswa mampu untuk menyelesaikan tes individu sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh guru. Dari uraian diatas, secara keseluruhan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) terlihat pada tahap team study dimana siswa aktif untuk menyampaikan pendapat, bertanya kepada anggota kelompoknya jika ada yang belum dipahami dan saling membantu teman kelompok untuk memahami materi yang ada pada LKS. Sehingga siswa yang lemah dapat terbantu begitu juga dengan siswa yang pandai

13 8 dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya. Siswa juga bisa belajar tanpa harus merasa rendah diri dengan temannya yang pintar karena siswa dapat berinteraksi dengan temannya dan saling berbagi pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Pernyataan tersebut didukung dengan pendapat Fathurrahman [4] yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) mengandung makna bahwa TAI juga melihat siswa untuk bersosialisasi dengan baik dan adanya pengaruh positif hubungan dan sikap terhadap siswa yang terlambat secara akademis. Lebih lanjut lagi, melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) terlihat bahwa rasa tanggung jawab setiap siswa di dalam kelompok meningkat, karena pada pembelajaran kooperatif tipe TAI porsi kerja dan tanggung jawab setiap anggota kelompok sama terhadap hasil kerja kelompok mereka, sehingga setiap anggota kelompok akan berusaha melakukan yang terbaik demi hasil kelompok mereka. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fathurrahman [5] yaitu ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual dibawa ke kelompok kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Dengan demikian, berdasarkan pembahasan dan sejalan dengan teori dari para ahli bahwa penerapan model kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi Statistika kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kediri tahun Ajaran 2016/ KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Acceleraed Instruction (TAI) yang diterapkan secara optimal sesuai dengan langkah langkahnya dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kediri tahun ajaran 2016/2017 pada materi Statistika. Hal ini dapat dilihat dari rata rata skor aktivitas belajar

14 9 siswa pada siklus 1 adalah 13,51 dengan kategori tinggi sedangkan pada siklus II rata rata skor aktivitas belajar siswa yaitu 17,16 dengan kategori sangat tinggi. 2. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) yang diterapkan secara optimal sesuai dengan langkah langkahnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kediri tahun ajaran 2016/2017 pada materi statistika yakni rata rata nilai siswa pada siklus I yaitu 79,04 dengan 68,18% siswa mencapai nilai sedangkan pada siklus II rata rata nilai siswa mencapai 80,58 dengan 86,96% siswa mendapat nilai. 3. Langkah langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) pada materi statistika yang dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kediri tahun ajaran 2016/2017 adalah: a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik. Pada tahap ini, guru memulai pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa kemudian menanyakan kabar serta mengecek kehadiran siswa. Dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan memberikan apersepsi. b. Menyajikan informasi Teaching Groups c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kelompok belajar Placement Test Teams d. Membimbing kelompok bekerja dan belajar Student creative Team study e. Evalusi Whole-class Units Fact Test f. Memberikan penghargaan Team Score and Team Recognition

15 10 g. Penutup Pada tahap ini guru mereview materi yang telah dipelajari dan membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: a. Pengelolaan kelas harus dilakukan dengan baik. b. Pada tahap teams pembentukan kelompok dilakukan permanen agar siswa tidak gaduh pada saat mencari anggota kelompoknya dan lebih menghemat waktu. c. Alokasi waktu lebih diperhatikan, agar setiap tahapan terlaksana dengan baik. 2. Bagi guru matematika diharapkan untuk dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) sebagai model pembelajaran alternative untuk menambah variansi pembelajaran di kelas dalam rangka mengupayakan peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa. [1] DAFTAR PUSTAKA Widhi K, Nograhany Ini Peringkat Kemampuan Matematika Siswa di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?. Download dari pada tanggal 15 Juni 2016 Pukul WITA. [2] Depdiknas Materi Pelatihan Terintegrasi Fisika 2. Jakarta: Depdiknas. [3] Sudjana, Nana Metode Statistika. Bandung : Transito Bandung. [4][5] Fathurrohman, Muhammad MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF: Alternatif Desain Pembelajaran yang Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.