BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006 / 2007

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya

BAB I PENDAHULUAN. menekan biaya yang paling minimal. Produksi banyak tidak selalu menjamin

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir

Nisaa Aqmarina EB10

PENERAPAN KOMBINASI PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PADA CIWAWA CAKE AND BAKERY

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena

1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. biaya simpan, serta mampu mengirimkan produk pada waktu yang disepakati.

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : Hitech Mall Lt. 1C-68, Jl.Kusuma Bangsa Surabaya.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI SHERINA BAKERY

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Pengusaha. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk

IV. KEADAAN PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

III METODE PENELITIAN

Business Plan JAR CAKE. Oleh : Nony Prasmiari Fitri Kusumawati

Proses Pembuatan Roti

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

SISTEM PEMBUATAN ROTI

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

LOGO BAKING TITIS SARI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen sehingga keinginan dari konsumen tersebut dapat. memiliki daya saing yang kuat di pasarnya.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat ketat,

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

Resep Kue. Resep kue nastar

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

Pastry. Pandu Prabowo Susilo

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum mengambil keputusan. Baik keputusan untuk mengganti atau

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Mini Market Indomaret. kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd.

BAB III ANALISIS SISTEM. produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING. Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melancaran suatu proses produksi, perusahaan perlu melakukan

Modul. Modul 20 BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga harus sehat dan variatif. Seiring

I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut.

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

INDUSTRI PENGOLAHAN ROTI MANIS DI DIVISI BAKERY HYPERMART ROYAL PLAZA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah CV. Amanda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Teknik tarik lipat pada proses Mixing Dough

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang kompetitif sekarang ini, peningkatan kualitas

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Dewasa ini semakin banyak bermunculan roti-roti dengan isian yang. variatif. Namun kebanyakan adalah isi dengan citarasa barat.

BAB 2 DATA DAN ANALISA

IV. KONDISI SISTEM ANTRIAN DI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO

BAB II GAMBARAN UMUM USAHA ROTI BOBO. 1980an oleh bapak Tedy Gunawan. Lokasi perusahaan beralamat di Jalan Kuras

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Roti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi. berkembang semakin maju guna mendapatkan output secara optimal sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menekan biaya yang paling minimal. Produksi banyak tidak selalu menjamin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. anti nyamuk bakar, PT FK mengutamakan kualitas dari

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

BAB 1 PENDAHULUAN. menekankan pada perlunya costumer satisfaction dalam menjalankan usahanya,

BAB X PENGAWASAN MUTU

2015 PENGEMBANGAN PRODUK BROWNIES BAKAR BERBASIS TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

II. PROFIL PERUSAHAAN

Resep kue lapis lengkap

BAB I PENDAHULUAN. besar. Bisnis pengolahan makanan sangat potensial mengingat kebutuhan

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perindustrian merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dunia bisnis dan usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya kegiatan ekonomi, baik dalam skala besar maupun kecil. Setiap perusahaan perlu untuk mampu mengambil keputusan dengan baik, dalam hal kegiatan produksi, kualitas, pangsa pasar, sampai dengan strategi yang dijalankan demi menyukseskan kelangsungan bisnis perusahaan. Berdasarkan pada hal-hal demikian, pengambilan keputusan demi menjamin tingkat optimasi terbaik dari perusahaan menjadi faktor penentu dalam menjalankan strategi bisnis perusahaan. Teknik-teknik yang ada pun dikembangkan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan. Terutama dalam tingkat produksi, perusahaan yang dapat memproduksi sesuai dengan kemampuan beli pasar dapat memimpin dalam peta persaingan secara luas. Kemampuan manajemen untuk optimalisasi hasil produksi harus dapat dilakukan dengan baik untuk mengefisienkan kinerja perusahaan. Bertolak pikir pada kondisi tersebut, Mr. Bread yang merupakan tempat dilakukannya penelitian ini merupakan sebuah industri manufaktur yang menghasilkan produk makanan roti, dengan varian mulai roti tawar yang terbagi

2 menjadi tawar kupas, tawar kulit, tawar choco chips, tawar pandan serta tawar marble dan roti manis yang dipecah menjadi roti coklat, coklat keju, pisang coklat, serta keju manis. Semua perencanaan mengenai kuantitas produksi dilakukan sesuai dengan strategi pemasaran yang tepat terhitung pula pada waktu yang terbaik untuk memproduksi dalam jumlah bervariatif. Dengan demikian, forecasting yang dilakukan berdasarkan intuisi bisnis kepala produksi untuk menentukan berapa banyak produksi dapat dibuat pada hari ini, lusa, sampai dengan seterusnya. Membahas mengenai permasalahan tersebut, penulis menginginkan agar tercipta suatu kontrol yang baik dalam merencanakan dan mengendalikan tingkat produksi Mr. Bread sehingga efisien serta teroptimalisasi. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Mengendalikan tingkat produksi merupakan hal penting yang menjadi dasar dari keberadaan sebuah pabrik. Perencanaan dan pengendalian produksi mampu menentukan banyak hal, mulai dari tingkat inventory sampai dengan kuantitas produksi serta strategi yang harus dilakukan sehingga produk dapat dijual dalam jumlah besar. Permasalahan yang terjadi pada sistem produksi yang ada di Mr Bread dalam pembuatan roti adalah jumlah produksi telalu banyak sedangkan permintaan dari pasar tidak seimbang, sehingga menyebabkan retur roti dari masing-masing toko semakin meningkat. Sebaliknya, ketika kuantitas produksi terlalu sedikit tetapi permintaan sangat besar, perusahaan tidak mampu

3 mencukupi demand yang ada, hasilnya terjadi lost sales yang berakibat pula pada kerugian perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan menggunakan estimasi berdasarkan intuitif sehingga seringkali kuantitas produksi tidak sesuai dengan demand konsumen. Perusahaan tidak menggunakan perencanaan produksi yang tepat untuk menghasilkan kuantitas produksi berbagai varian roti yang seimbang dengan demand konsumen, sehingga ada saat dimana perusahaan mengalami lost sales dan bahkan sebaliknya, retur yang terlalu besar. Dengan demikian, biaya produksi perusahaan menjadi semakin besar akibat ketidakseimbangan antara produksi dan retur yang terjadi. 1.3 Ruang Lingkup Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kuantitas produksi yang optimal bagi perusahaan diseimbangkan dengan tingkat rertur yang seharusnya terjadi untuk meminimasi biaya produksi. Dengan demikian, ada beberapa batasan dan asumsi yang dikemukakan seiring dengan observasi yang dilakukan : 1. Penelitian dilakukan pada perusahaan Mr. Bread, dimulai pada bulan Februari 2007 dan diakhiri pada bulan Mei 2007. 2. Observasi dilakukan pada perencanaan produksi keseluruhan dari perusahaan, dimana Mr. Bread sendiri menghasilkan 2 jenis varian produk, roti tawar dan roti manis.

4 3. Area penelitian dilakukan pada bagian produksi, khususnya untuk menentukan kuantitas produksi yang optimal, pada periode selanjutnya (dalam satuan hari) bagi perusahaan. 4. Toleransi bagi demand perusahaan adalah (+) 10% ketika demand melonjak tinggi (antisipasi kebutuhan konsumen meningkat), serta ( ) 10% ketika demand sedang turun (antisipasi kebutuhan konsumen menurun). 5. Data yang diolah dimulai pada bulan Februari 2007 selama 31 hari, seiring dengan timbulnya permasalahan tingkat retur yang terjadi. 6. Observasi yang dilakukan dibatasi pada bagaimana perusahaan membuat perencanaan kuantitas produksi serta menentukan tingkat retur yang optimal sehingga mampu meminimasi biaya produksi. 7. Metode yang digunakan hanyalah sebatas menentukan kuantitas produksi yang optimal bagi perusahaan serta tingkat retur yang seharusnya terjadi untuk meminimasi biaya produksi, bukanlah menjadwalkan secara luas, pengendalian produksi di perusahaan. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun beberapa tujuan penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini adalah : 1. Mengoptimalkan kuantitas produksi berbagai varian roti yang seharusnya agar sesuai dengan demand konsumen. 2. Mengoptimalkan tingkat retur yang seharusnya terjadi di perusahaan.

5 3. Mengusulkan sebuah metode untuk meminimasi biaya produksi berbagai varian roti sehingga kuantitas produksi dan tingkat retur yang terjadi optimal. Sedangkan manfaat-manfaat yang dapat diperoleh selama proses penelitian dan pembuatan laporan dilakukan adalah : 1. Agar perencanaan produksi Mr. Bread tidak lagi menggunakan metode estimasi berdasarkan intuitif, melainkan metode terintegrasi yang akurat demi optimalisasi kuantitas produksi dan tingkat retur di perusahaan sehingga didapatkan biaya produksi yang minimal. 2. Menentukan tingkat retur optimal bagi perusahaan sehingga tidak ada biaya yang terbuang ketika produksi dilakukan. 3. Mempelajari beberapa metode baru dalam teknik riset operasi. 1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah Perusahaan Mr. Bread merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis varian roti. Berdiri pada tahun 2003, Mr. Bread merupakan anak perusahaan dari Indogrosir. Indogrosir itu sendiri adalah anak perusahaan dari Intraco Group, dimana perusahaan ini bergerak dalam bidang retail. Intraco Group keseluruhan membawahi berbagai anak perusahaan yang lain, salah satunya adalah Indomaret. Dan Mr. Bread sendiri khusus bergerak pada bidang produksi roti, tidak dalam bidang retail.

6 Pada awal Mr. Bread berdiri, tingkat kapasitas yang mungkin bagi perusahaan sangat terbatas. Semakin berjalannya waktu dan perkembangan perusahaan, sekarang Mr. Bread sudah bersifat full capacity. Hal ini berarti, kapasitas perusahaan dalam memproduksi sudah sampai pada tingkat maksimal. Namun, seringkali perusahaan tidak mempu memprediksi kebutuhan konsumen akibat gairah pasar dalam keinginan mengkonsumsi roti sedang mengalami penurunan atau peningkatan. 1.5.2 Struktur Organisasi Perusahaan Dengan sejarah perusahaan demikian, Mr. Bread memiliki ciri khas sebagai perusahaan khusus bergerak di bidang produksi dan memasarkan hasil produksinya pada berbagai toko termasuk Indomaret. Untuk itu, diperlukan kesinambungan dari berbagai staff, ataupun divisi yang ada pada organsisasi Mr. Bread, demi menjalankan semua proses dengan baik. Dan struktur organisasi yang ada pada Mr. Bread terbentuk sebagai berikut : Gambar 1.1 Struktur Organisasi Mr. Bread

7 Dikepalai oleh seorang General Factory Manager, Mr. Bread memiliki berbagai divisi tersendiri. Pertama adalah Sales and Support merupakan bagian dalam perusahaan ini yang bertanggung jawab terhadap penjualan produk dan pembelian bahan baku untuk proses pembuatan roti. Bagian berikutnya adalah Production, dimana bertanggung jawab pada produksi roti dan variannya. Bagian ini bertanggung jawab penuh terhadap resep dan cita rasa dari produk Mr. Bread keseluruhan. Quality Control merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap pengecekan kualitas dari produk dan proses, baik produk jadi maupun produk setangah jadi. Bagian terakhir adalah PGA (Personnal General Affair) dimana bertanggung jawab terhadap perekrutan tenaga kerja, perubahan shift kerja untuk masingmasing operator, serta administrasi dari perusahaan Mr. Bread. 1.5.3 Job Description Production Khusus dalam bagian produksi, jabatan tertinggi dipegang oleh seorang kepala baker. Bagian ini bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses produksi sampai roti tersebut siap untuk dipacking. Adapun job description dari kepala baker ini adalah sebagai berikut : 1. Memimpin bawahan atau personilnya dengan baik. 2. Mampu memotivasi bawahan atau personilnya dalam melaksanakan tugasnya. 3. Mengontrol pemakaian bahan baku produksi dan bahan bakar.

8 4. Melakukan pengecekan atas mutu produk yang telah dihasilkan. 5. Mengecek pemakaian bahan baku dan hasil jadi produksi. 6. Membuat schedule kerja baker dan schedule kebersihan. 7. Melakukan atau mencari produk baru. 8. Menyusun cost production atas produk baru atau yang sudah ada. Dibawah seorang kepala baker, terdapat senior baker yang mengerti berbagai proses produksi roti. Job description dari senior baker ini adalah sebagai berikut : 1. Membantu kepala baker dalam tugas sehari-hari. 2. Membantu mengecek pemakaian bahan baku produksi dan sebagainya (pada saat kepala baker tidak ada). 3. Membantu mengecek hasil jadi produksi. 4. Membantu memotivasi personil. 5. Melakukan komunikasi atau informasi dengan kepala baker mengenai masalah sehari-hari. 6. Memberi arahan kepada junior baker atau helper mengenai tugas sehari-hari. Dalam kegiatan sehari-harinya, senior baker dibantu oleh seorang junior baker sebagai asisten. Tugas dan tanggung jawab seorang junior baker adalah sebagai berikut :

9 1. Melakukan tugas sehari-hari sesuai dengan bagiannya. 2. Memakai bahan baku standar sesuai dengan resep yang telah disetujui. 3. Melakukan kebersihan terhadap seluruh peralatan yang dipakai. 4. Menyimpan peralatan sesuai dengan tempat sebenarnya. 5. Mengikuti schedule yang telah ditetapkan. 6. Menghindari kesalahan atau gagal produksi semaksimal mungkin. 7. Membiasakan diri untuk selalu mencuci tangan sebelum melakukan proses produksi. 8. Menjaga peralatan agar tetap baik, bersih dan siap digunakan. 9. Mampu berkomunikasi dengan sesama personil. Semua tugas dan tanggung jawab pekerja harus dijalankan dengan baik. Masing-masing memiliki peranan tersendiri untuk turut serta memajukan Mr. Bread semaksimal mungkin. 1.5.4 Visi dan Misi Perusahaan Dalam proses menjadikan Mr. Bread sebagai perusahaan produksi roti berkelas, masing-masing anggota dalam perusahaan ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak dapat dipandang mudah. Untuk memampukan pekerja berperan serta dalam kegiatan perusahaan, Mr. Bread memiliki visi : Menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan distribusi moderen yang unggul dalam persaingan global.

10 Dan misi dari perusahaan ini adalah : Mengembangkan mitra usaha menjadi tangguh melalui bisnis retail. Sedangkan budaya dalam organisasi Mr. Bread dalam bekerja, mereka menjunjung tinggi nilai-nilai: Kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Kerja sama tim. Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis. Kepuasan pelanggan. Dan moto dari perusahaan adalah menjadi mitra usaha terpercaya bagi siapa saja yang ikut membangun dalam perusahaan ini. Dengan semuanya ini, pertumbuhan Mr. Bread dalam proses produksi, serta kegiatan bisnisnya menjadi sangat cepat. Dan dengan demikian, Mr. Bread mampu menjanjikan produk-produk roti unggulan yang tidak kalah rasanya dengan kualitas dari produk-produk pesaing lainnya. 1.5.5 Proses Produksi Dalam hubungannya dengan proses produksi, pembuatan roti, baik roti tawar maupun roti manis menggunakan sistem semi otomatis. Mereka menggunakan tenaga manusia sebagai pencicip rasa produk yang mereka hasilkan, sedangkan dalam kegiatan produksinya, perusahaan ini menggunakan berbagai mesin-mesin pendukung. Adapun mesin-mesin yang

11 digunakan dalam proses pembuatan roti, baik roti tawar dan roti manis adalah sebagai berikut : a. Mixer Pada Mr. Bread, terdapat 4 jenis mixer yang berfungsi mengaduk dough. Gambar 1.2 Mixer Berbagai varian mixer yang ada pada Mr. Bread antara lain : Mixer Keljen Taiwan 203.1 dengan kapasitas 75 Kg tepung terigu. Mixer Keljen Taiwan 202 dengan kapasitas 50 Kg tepung terigu. Mixer Baru dengan kapasitas 50 Kg tepung terigu. Mixer Varimixer Bear dengan kapasitas 3 Kg tepung terigu. b. Dough Devider Dough Devider (Mesin Pembagi Adonan) adalah alat yang berfungsi untuk membagi adonan menjadi beberapa bulatan kecil sebanyak 30 buah. Mesin ini juga berfungsi untuk membuang udara yang terdapat dalam dough sehingga adonan menjadi padat. Dough devider ini digunakan dalam proses pembuatan roti manis karena kapasitasnya yang kecil, 3 Kg per adonan.

12 Gambar 1.3 Dough Devider c. Dough Devider Pavailler Mesin ini memiliki fungsi yang sama dengan dough devider, untuk membagi adonan dan memadatkannya. Karena kapasitasnya yang cukup besar (80 Kg adonan) mesin ini digunakan untuk pembuatan roti tawar. Gambar 1.4 Dough Devider Pavailler d. Dough Moulder Dough moulder merupakan alat dalam proses pembuatan roti, yang berfungsi untuk mengeroll adonan setelah melalui proses pemotongan atau pembagian. Biasanya adonan mengalami 2 kali proses moulding sebelum dimasukkan ke dalam cetakan atau loyang. Tujuan dari proses ini adalah

13 untuk memadatkan adonan kembali, meskipun setelah melalui proses pemotongan sehingga produksi roti memiliki karakteristik yang lembut dan enak ketika dimakan. Gambar 1.5 Dough Moulder e. Prover (Steamer) Prover merupakan alat yabg berfungsi untuk mengembangkan / memfermentasikan adonan yang sudah siap untuk dipanggang. Tujuan dari fermentasi adalah agar roti dapat lebih cepat mengembang ketika dipanggang dan kulit roti tidak kering. Sebelum dan setelah proses fermentasi ini, roti harus terlebih dahulu diistirahatkan (resting) selama ± 10 menit agar kulit roti tidak terlalu basah. Kemudian, untuk menjaga tekstur roti tetap baik, permukaan roti dioles dengan susu cair. f. Oven Setelah mengalami proses fermentasi yang cukup panjang, roti siap untuk dipanggang. Untuk pemanggangan, Mr. Bread mempunyai 2 jenis oven yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, antara lain :

14 Oven Rotary Oven jenis ini digunakan ketika varian roti yang dipanggang adalah roti tawar. Dikarenakan kapasitasnya yang cukup besar (mencapai 72 loaf atau loyang) menjadikan oven jenis ini efisien untuk produksi massal. Varian produk yang dihasilkan dalam proses ini adalah roti tawar, tawar kupas, tawar choco chips, tawar marble, dan tawar pandan. Gambar 1.6 Oven Rotary Oven Deck Oven jenis ini digunakan dalam proses pembuatan roti manis. Kapasitas dari oven ini hanya 30 pieces / pintu (ukuran dalam pembuatan roti manis). Varian produk yang dhasilkan selama pembuatan roti manis adalah roti coklat, coklat keju, pisang coklat, dan keju manis.