BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena"

Transkripsi

1 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Pia Saronde merupakan sebuah perusahaan yang melakukan aktifitas produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena terinspirasi dari sebuah tarian keakraban adat Gorontalo dan juga dari salah satu nama pulau indah yang berada di Provinsi Gorontalo yaitu Pulau Saronde, dengan harapan dapat membawa nama harum Gorontalo untuk Indonesia. Perusahaan Pia Saronde ini berdiri sejak tanggal 23 November 2009, yang didirikan oleh seorang pengusaha yang bernama Yunan P.A Harahap yang telah mendirikan perusahaan ini dengan memanfaatkan modal awal sebesar Rp ,- Berkat hasil kerja keras beliau pada awalnya perusahaan hanya memproduksi produk berupa Pia Saronde, istri beliau membuat suatu inovasi baru dengan membuat produk berupa Roti Saronde. Dengan melewati berbagai kondisi, pemilik Perusahaan Pia Saronde ini terus melakukan kerja keras dalam bersaing di dunia bisnis saat ini. Hal ini dilakukan tidak hanya sekedar spekulasi usaha namun dengan pertimbangan yang kuat, yakni kenyataan bahwa produk Pia dan Roti Saronde tidak hanya dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat Gorontalo, namun dapat diterima pula diseluruh lidah masyarakat Indonesia. Hingga sampai saat ini peningkatan omset Perusahaan Pia Saronde telah naik mencapai 30%. Peningkatan ini terjadi karena banyaknya variasi rasa Pia dan roti 39

2 40 itu sendiri, dan sampai saat ini pemasaran produk dari Perusahaan Pia Saronde ini sudah semakin meluas, diantaranya di Gorontalo, Manado, dan Makassar. Dan sampai kini perusahaan Perusahaan Pia Saronde sudah mendirikan 4 toko yang berada di daerah Gorontalo. Perusahaan Pia Saronde Kota Gorontalo berpegang pada landasan hukum yakni: 1. Surat izin Usaha Perdagangan dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu kota Goontalo dengan nama perusahaan Pia Saronde dengan nomor surat 0894/KPPT/IZ/PK/VIII/ Sertifikat dinyatakan halal menurut hukum Islam berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Gorontalo pada tahun Surat Keterangan Fiskal Daerah dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Gorontalo dengan nomor: 979/KPPT/VIII/1887/ Surat Izin Gangguan No. 503/KPPT/2535/ Struktur Organisasi Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Organisasi dapat diartikan juga sebagai kerngka yaitu suatu keadaan yang menggambarkan wewenang dan tanggung jawab dari masing masing personal yang melaksanakan kegiatan atau pekerjaan pada suatu bentuk usaha atau perusahaan. Berikut merupakan struktur organisasi perusahaan Perusahaan Pia Saronde Kota Gorontalo:

3 41 STRUKTUR ORGANISASI PEMILIK (Yunan P.A Harahap) MAN. ADM DAN KEUANGAN (Hoclizah Siregar, S.Pd) GENERAL MANAGER (Sakinah Ali, S. Farm) MANAGER OUTLET (Nur Masyitah Ismail) ADMINISTRASI (Yulianti Mahmud) STORE MANAGER (Gustin Tomu) Gambar 3.1: Struktur Organisasi Perusahaan Pia Saronde Kota Gorontalo Berdasarkan struktur organsasi diatas, dapat diuraikan tugas masing - masing bagian yaitu: 1. Pemilik Bertugas mengelola usaha dengan memantau serta mengontrol perkembangan perusahaan dan menentukan apa yang akan dilakukan perusahaan dimasa yang akan datang. 2. General Manager Bertanggung jawab dalam mengkordinir jalannya perusahaan agar tetap dengan baik dan benar. 3. Mananger Outlet Bertnggung jawab serta mengkoorddinir jalannya aktifitas ditoko dibawah pimpinan manager umum.

4 42 4. Manager. Admin dan Keuangan Bertanggung jawab atas kelancaran peneluaran dan pemasukan uang serta mengurus surat menyurat pada perushaan Perusahaan Pia Saronde. 5. Outlet Manager Bertanggung jawab mengkoordinir jalannya pemasaran serta mengecek pemasukan dan pengeluaran produk-produk Perusahaan Pia Saronde ditokotoko wilayah Gorontalo. 3.2 Deskripsi Hasil Penelitian Proses Produksi Untuk menghasilkan produk yang siap dijual, tentunya ada tahapan-tahapan yang harus dilalui mulai dari bahan baku dan selanjutnya diolah menjadi bahan jadi. Perusahaan Pia Saronde Gorontalo memproduksi dua macam jenis roti yaitu roti tawar dan roti isi. Perusahaan ini juga melakukan beberapa tahap pemrosesan terhadap produksinya. Proses produksi roti isi dimulai dari penyiapan bahan baku dan bahan penolong, kemudian dicampur berdasarkan takaran menjadi adonan. Selanjutnya adonan didiamkan dan dicetak untuk diberi bahan campuran isi roti. Kemudian adonan dipanggang dan dibungkus. Proses produksi roti isi yang terjadi dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut: 1. Proses penyiapan bahan baku dan bahan penolong Pada tahap ini, bahan baku dan bahan penolong dipersiapkan terlebih dahulu dan selanjutnya ditakar sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan.

5 43 2. Proses pencampuran bahan Pada tahap ini, bahan baku dan bahan penolong dicampur menjadi satu sesuai takaran, dan untuk bahan campuran yang digunakan sebagai bahan isi roti disiapkan di tempat terpisah. 3. Proses pengadonan Bahan bahan yang telah siap diproses kemudian diadon dengan cara mengocok bahan bahan yang ada menyatu satu sama lain dengan menggunakan mixer. Kemudian agar adonan menjadi lebih lembut, adonan diaduk kembali pada mesin roll, dan setelah itu adonan didiamkan agar lebih mengembang. 4. Proses pencetakan dan pengukuran berat adonan Adonan yang telah mengembang kemudian ditimbang agar berat setiap roti sama. Selanjutnya, adonan didiamkan kembali selama 10 menit agar lebih mengembang lagi. 5. Proses pengolahan bahan campuran isi roti Bahan campuran isi roti yang telah disiapkan pada tempat terpisah, kemudian dicampur dan diolah sesuai dengan takaran dan selanjutnya digunakan sebagai bahan isi dari roti. 6. Proses pengisian roti isi Setelah adonan diukur beratnya dan didiamkan, maka bahan campuran isi dimasukkan ke dalam roti sesuai dengan variasi isi roti yang ada.

6 44 7. Proses pemanggangan Adonan yang telah diisi tadi, kemudian dipanggang di dalam oven dengan suhu rata rata 200 o C selama kurang lebih 25 menit. Setelah itu roti didiamkan selama satu jam agar menjadi lebih dingin. 8. Proses pembungkusan Setelah roti isi dingin, kemudian dipisahkan berdasarkan jenisnya dan kemudian siap dibungkus. 9. Proses pemasaran Proses akhir setelah pembungkusan, yaitu roti telah siap dipasarkan kepada konsumen Unsur Unsur Harga Pokok Produksi Berdasarkan laporan harga pokok produksi pada Perusahaan Pia Saronde, maka dapat dilihat bahwa unsur unsur pembentuk harga pokok produksi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Biaya bahan baku Biaya biaya yang diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku yaitu biaya pemakaian bahan baku selama pemprosesan produksi roti isi berlangsung, meliputi tepung terrigu, mentega, gula, telur, garam dan pernifan. 2. Biaya tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja langsung meliputi gaji para pegawai yang dapat ditelusuri secara fisik pada roti yang dihasilkan. Biaya tenaga kerja langsung yaitu upah bagian pengadon, upah bagian pengisian, upah bagian pemanggangan, dan

7 45 upah bagian pembungkusan. Pengklasifikasian biaya tenaga kerja langsung dapat dilihat secara lebih rinci pada tabel 3.1 berikut ini: Daftar Biaya Tenaga Kerja Langsung Pada Perusahaan Pia Saronde Keterangan Tahun 2012 (Perbulan) Jumlah Upah (Rp) Total (Rp) Bagian Pengadonan Bagian Pengisian Bagian Pemanggangan Bagian Pembungkusan Total Upah Tabel 3.1 Sumber : Perusahaan Pia Saronde Gorontalo Perusahaan Pia Saronde telah menetapkan pembebanan biaya tenaga kerja langsung ke masing masing produk agar pengalokasian biaya menjadi konsisten dan wajar ke setiap unit outputnya. Pembebanan didasarkan pada ratio persentase aktual produk yang dihasilkan yaitu roti isi : roti tawar sebesar 70% : 30%. Dengan demikian, berdasarkan tabel 3.1 didapatkan pembebanan biaya tenaga kerja langsung untuk roti isi berdasarkan perhitungan berikut ini : Tahun 2012 (selama satu tahun) 70% x Rp x 12 bulan = Rp / tahun

8 46 3. Biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik adalah semua biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produksi yang dihasilkan. Biaya overhead pabrik dapat berupa biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan, asuransi pabrik, dan lain lain. Biaya yang tergolong sebagai biaya overhead pabrik menurut perusahaan, antara lain: a. Biaya bahan penolong Biaya bahan penolong meliputi bahan yang digunakan untuk membuat campuran isi roti yaitu telur, gula halus, aroma pandan, bubuk coklat, gula, pasta coklat, selai stroberi, rum stroberi, selai blueberi, rum blueberi, abon, bubuk cabe, keju batangan, dan butter cream. b. Biaya bahan bakar Perusahaan menggunakan bahan bakar berupa gas untuk penggunaan oven pemanggangan pada proses produksinya. c. Biaya plastik pembungkus Merupakan biaya untuk membungkus roti isi yang sudah selesai diproduksi dimana pada plastik telah tertera merk dagang dari perusahaan. d. Biaya listrik dan air Meliputi seluruh biaya listrik dan air yag dikeluarkan untuk kegiatan produksi. Perusahan membebankan biaya listrik dan air ke masing - masing produk dengan didasarkan pada ratio persentase aktual produk yang dihasilkan yaitu 70% untuk roti isi dan 30% untuk roti tawar.

9 Data Produksi Roti Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Perusahaan Pia Saronde memproduksi dua jenis roti, yaitu roti tawar dan roti isi dengan dua variasi isi yaitu coklat dan keju. Untuk lebih mengetahui lebih rinci mengenai hasil produksi perusahaan, berikut disajikan hasil produksi perusahaan selama tahun 2012 yang dapat dilihat pada tabel 3.2. Berdasarkan tabel 3.2 tersebut, maka perusahaan Pia Saronde mengalokasikan biaya produksi bersama untuk roti tawar dan roti isi masing-masing sebesar 30% : 70% yang didapat dari tingkat produksi setiap tahun, yaitu tahun 2012 roti isi : roti tawar = : Untuk lebih jelasnya, berikut rincian produksi roti isi tahun 2012 pada Perusahaan Pia Saronde yang disajikan pada tabel berikut ini :

10 48 Bulan Rincian Produksi Roti Perusahaan Pia Saronde (Satuan Buah) Roti isi Coklat Keju Abon Roti Tawar Tabel 3.2 Sumber: Data Olahan Pada Perusahaan Pia Saronde

11 49 Laporan harga pokok produksi roti pada perusahaan Pia Saronde untuk tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut : Laporan Harga Pokok Produksi Roti Perusahaan Pia Saronde Gorontalo Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 Biaya Bahan Baku Tepung Terigu Mentega Gula Telur Garam Pernifan Jumlah Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Bagian Pengadonan Bagian Pengisian Bagian Pemanggangan Bagian Pembungkusan Jumlah Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Biaya Bahan Campuran a. Roti Isi Coklat Bubuk Coklat Gula Halus

12 50 Pasta Coklat b. Roti Isi Keju Keju Batangan Butter Cream c. Roti Isi Abon Abon Bubuk Cabe Jumlah Bahan Campuran Biaya Plastik Pembungkus Biaya Listrik & air Jumlah Biaya Overhead HARGA POKOK PRODUKSI Tabel 3.3 Sumber: Data Olahan Pada Perusahaan Pia Saronde 3.3 Pembahasan Penggolongan Biaya Produksi Perusahaan Pia Saronde merupakan perusahan yang melakukan kegiatan produksi berdasarkan proses atau kegiatan produksinya berlangsung secara terus menerus (continue), sehingga dalam pengumpulan harga pokok produksinya menggunakan metode harga pokok proses. Dalam penetapan harga pokok produksi, perusahaan harus memperhatikan unsur-unsur yang membentuk harga pokok produksi tersebut.

13 51 Perusahaan harus mampu mengendalikan unsur-unsur harga pokok produksi untuk mendapatkan laba yang maksimal dengan harga pokok produksi yang serendah mungkin. Dengan adanya pengendalian tersebut kita dapat mengetahui unsur apa yang dapat dikurangi agar biaya produksi berkurang tanpa harus mengurangi kapasitas produksi yang dihasilkan. Laporan harga pokok produksi memuat unsur-unsur biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Agar pengendalian terhadap unsur-unsur biaya tersebut dapat berlangsung baik, maka diperlukan adanya pengelompokkan atas keseluruhan elemen biaya secara sistematis ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi biaya yang akurat bagi pihak manajemen dalam mengelola dan menjalankan aktivitas perusahaan. Berdasarkan analisis terhadap laporan harga pokok produksi roti isi pada Perusahaan Pia Saronde untuk tahun 2012, maka dapat diketahui pengklasifikasian biaya-biaya yang diterapkan oleh perusahaan adalah: 1. Biaya bahan baku 2. Biaya tenaga kerja langsung 3. Biaya overhead pabrik Dilihat dari pengklasifikasian biaya-biaya diatas, perusahaan telah mengelompokkan biaya-biaya produksi sesuai dengan teori yang dijelaskan Mulyadi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Akan tetapi dalam unsur pembentuk biaya ke dalam biaya bahan baku langsung masih terdapat biaya yang seharusnya dimasukkan ke dalam biaya

14 52 overhead pabrik. Pada unsur pembentuk biaya tenaga kerja langsung masih terdapat biaya yang seharusnya termasuk ke dalam biaya pemasaran, dan pada pengklasifikasian unsur biaya overhead pabrik masih terdapat biaya yang seharusnya termasuk kedalam biaya pemasaran dan belum adanya unsur biaya penyusutan aktiva tetap sehubungan dengan proses produksi perusahaan. Untuk itu perlu dilakukan pengklasifikasian biaya bahan baku dan harga pokok masing masing jenis roti isi yang diproduksi Biaya Bahan Baku Menurut teori pada bab II, biaya bahan baku langsung adalah bahan baku yang dapat ditelusuri pada barang yang dihasilkan. Bahan baku merupakan bahan yang paling penting dari suatu produk, dan dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya produksi. Biaya bahan baku langsung yang terkait dalam proses produksi roti isi menurut perusahaan adalah tepung terigu, mentega, gula, telur, garam, pernifan. Berdasarkan laporan harga pokok produksi dapat diketahui total biaya bahan baku langsung dari roti isi pada perusahaan. Biaya produksi pada Perusahaan Pia Saronde untuk tahun 2012 sebesar Rp Berdasarkan teori yang dikemukan oleh Carter dan Usry, penulis menganalisis bahwa perusahaan belum tepat dalam mengalokasikan unsur biaya bahan baku langsung untuk roti. Hal ini dikarenakan unsur pembentuk biaya bahan baku langsung berupa mentega, gula, telur, garam dan pernifan seharusnya dimasukkan ke dalam biaya bahan baku tidak langsung. Mentega, gula, telur, garam dan pernifan tidak dapat

15 53 dikategorikan sebagai bahan baku langsung, karena tanpa penggunaan bahanbahan tersebut, roti isi masih dapat berupa produk roti isi sebagaimana mestinya dan nilai guna dan manfaat dari produk tersebut tetap sama. Hasil analisis penulis mengalokasikan biaya mentega, telur, gula, garam dan pernifan termasuk biaya bahan baku tidak langsung yang merupakan unsur pembentuk biaya overhead pabrik. Klasifikasi ini penting bagi perusahaan agar pihak manajemen dapat memperhitungkan faktor efisiensi terhadap penggunaan bahan baku langsung. Sehingga bahan ini dapat diganti dengan jenis lain yang biayanya relatif lebih murah atau dapat ditiadakan sama sekali. Dengan demikian biaya bahan baku mentega, gula, telur, garam dan pernifan seharusnya dialokasikan ke dalam biaya overhead sebesar Rp ,00. Untuk lebih jelasnya, hasil analisis penulis dan klasifikasi biaya bahan baku menurut perusahaan dapat dilihat pada tabel 3.4 Daftar Perbandingan Biaya Bahan Baku Langsung Roti Isi Perusahaan Pia Saronde Bahan Menurut Perusahaan Menurut Analisis Tepung Terigu Mentega Gula Telur Garam Pernifan Jumlah Selisih Tabel 3.4 Sumber : Data yang telah diolah

16 Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah semua biaya yang dibayarkan sebagai upah pekerja produksi yang terkait langsung dalam proses pengubahan bahan langsung menjadi bahan jadi. Biaya ini meliputi biaya upah para karyawan yang dapat dibebankan kedalam produk tertentu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, daftar biaya tenaga kerja yang terkait dalam proses produksi roti adalah upah karyawan bagian pengadonan, bagian pengisian, bagian pemanggangan, dan bagian pembungkusan. Berdasarkan teori menurut Mulyadi, penulis menganalisis bahwa perusahaan belum tepat dalam mengalokasikan unsur biaya tenaga kerja langsung untuk roti isi. Hal ini dikarenakan unsur pembentuk biaya tenaga kerja langsung berupa biaya bagian pembungkusan seharusnya dimasukkan ke dalam biaya pemasaran. Biaya pemasaran merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakaan kegiatan pemasaran produk yang dinilai sejak proses manufaktur selesai dan produk berada dalam kondisi siap dijual. Dalam prinsip penyusunan laporan keuangan, biaya pemasaran tidak dilaporkan ke laporan harga pokok produksi melainkan ke dalam laporan laba rugi. Dengan demikian biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya dialokasikan ke dalam biaya pemasaran sebesar Rp Berikut ini disajikan tabel biaya tenaga kerja langsung untuk pengolahan roti isi pada tahun 2012.

17 55 Daftar Perbandingan Biaya Tenaga Kerja Langsung Roti Isi Perusahaan Pia Saronde Bagian Produksi Menurut Perusahaan Menurut Analisis Bagian Pengadonan Bagian Pengisian Bagian Pemanggangan Bagian Pembungkusan Jumlah Selisih Tabel 3.5 Sumber : Data yang telah diolah Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik atau biaya produksi tidak langsung adalah biaya bahan tidak langsung, pekerja tidak langsung dan semua biaya pabrikasi lainnya yang tidak dapat dibebankan langsung ke produk tertentu. Dengan kata lain biaya overhead pabrik mencakup semua biaya pabrikasi kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Metode pengumpulan biaya pokok produksi suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh karakteristik kegiatan produksi perusahaan tersebut. Di dalam metode harga pokok produksi, produk dibebani biaya overhead pabrik berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi. Perusahaan Pia Saronde mengklasifikasikan biaya overhead pabrik sebagai berikut:

18 56 1. Biaya bahan campuran (bahan penolong) 2. Biaya bahan bakar 3. Biaya plastik pembungkus 4. Biaya listrik dan air Berdasarkan data yang diperoleh penulis bahwa perusahaan masih belum tepat dalam mengklasifikasikan unsur biaya overhead pabrik roti isi. Hal ini akan berdampak pada perhitungan harga pokok produksi roti isi yang dilakukan perusahaan. Berikut ini analisis yang dilakukan penulis terhadap permasalahan yang ada: 1. Belum adanya pemisahan antara biaya bahan baku langsung dengan bahan baku tidak langsung (bahan penolong) yang telah dianalisis sebelumnya. Berdasarkan teori dari Carter dan Usry, bahan baku langsung yaitu mentega, gula, telur, garam dan pernifan seharusnya dimasukkan ke dalam biaya bahan baku tidak langsung. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa biaya bahan baku tidak langsung tersebut untuk tahun 2012 yaitu Rp ,00 harus dikeluarkan dari biaya bahan baku langsung dan dimasukkan ke dalam pengklasifikasian biaya overhead pabrik yaitu biaya bahan penolong. 2. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa biaya pemasaran menurut teori Mulyadi merupakan biaya yang dinilai sejak proses manufaktur selesai dan produk berada dalam kondisi siap dijual seperti biaya pembungkusan. Berdasarkan pengklasifikasian biaya tenaga kerja langsung yang telah dibahas sebelumnya, bahwa biaya tenaga kerja bagian pembungkusan merupakan biaya pemasaran. Hasil analisis penulis yang didasarkan pada teori dari

19 57 Mulyadi, Biaya plastik pembungkus seharusnya diklasifikasikan sebagai biaya pemasaran yang tidak dilaporkan ke dalam laporan harga pokok produksi melainkan ke beban operasional. Besarnya biaya plastik pembungkusan yang harus dikeluarkan dari laporan harga pokok produksi untuk tahun 2012 sebesar Rp Biaya bahan bakar telah dijelaskan sebelumnya yaitu bahan bakar gas yang digunakan dalam proses pemanggangan. Berdasarkan teori Carter dan Usry, tentang biaya produksi tidak langsung dan hasil analisis penulis, pembebanan biaya overhead pabrik dalam hal biaya bahan bakar telah tepat. Biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar gas adalah sebesar Rp untuk tahun 2012 dengan total pemakaian untuk keseluruhan produksi tahun 2012 sebesar Rp Biaya listrik dan air merupakan semua biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan listrik dan air selama proses produksi. Berdasarkan teori tentang biaya produksi tidak langsung, penulis menganalisis bahwa pembebanan biaya overhead pabrik dalam hal biaya listrik dan air telah diklasifikasikan dengan tepat. Biaya yang dikeluarkan untuk biaya listrik dan air dalam tahun 2012 sebesar Rp dengan total pemakaian untuk keseluruhan produksi tahun 2012 sebesar Rp Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa perusahaan Pia Saronde masih belum tepat dalam mengklasifikasikan dan mengalokasikan unsur - unsur biaya produksi. Hal ini akan berdampak pada perhitungan harga pokok produksi dan akan memengaruhi penetapan harga jual produk.

20 Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan Pia Saronde selama ini telah memproduksi tiga jenis roti isi dengan variasi isi coklat, keju, dan Abon. Perusahaan Pia Saronde telah membuat perhitungan harga pokok produksi untuk roti isi. Seperti yang telah dijelaskan sebulumnya, perusahaan masih belum tepat dalam mengkalkulasikan biaya untuk isi roti. Seluruh biaya untuk ketiga jenis roti isi dimasukkan ke dalam satu perhitungan harga pokok produksi. Hal ini akan mengakibatkan perusahaan menetapkan harga pokok produksi dan harga jual yang sama per jenis roti isi untuk setiap unitnya. Berdasarkan ruang lingkup pembahasan pada bab I, maka penulis akan menganalisis perhitungan harga pokok produksi untuk tiga jenis roti isi tersebut selama tahun Biaya Bahan Baku Langsung Roti Isi Berikut ini hasil analisis perhitungan biaya bahan baku roti isi selama tahun 2012 pada perusahaan Pia Saronde : 1). Roti isi coklat Tepung terigu Unit : Unit X Rp = Rp ). Roti isi Abon Tepung terigu Unit : Unit X Rp = Rp

21 59 3). Roti isi keju Tepung terigu Unit : Unit X Rp = Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung Roti Isi Berikut hasil analisis Perhitungan biaya tenaga kerja langsung untuk roti isi tahun 2012 pada perusahaan Pia Saronde : 1). Roti isi coklat a. Bg. Pengadonan Unit : Unit X Rp = Rp ,84 b. Bg. Pengisian Unit : Unit X Rp = Rp ,60 c. Bg. Pemanggang Unit : Unit X Rp = Rp ,84 Total Biaya tenaga langsung roti isi coklat Rp ). Roti isi abon a. Bg. Pengadonan Unit : Unit X Rp = Rp ,00 b. Bg. Pengisian Unit : Unit X Rp = Rp ,01 c. Bg. Pemanggang Unit : 347,812 Unit X Rp = Rp ,00 Total Biaya tenaga langsung roti isi Abon Rp ,01

22 60 3). Roti isi keju a. Bg. Pengadonan Unit : Unit X Rp = Rp ,16 b. Bg. Pengisian Unit : Unit X Rp = Rp 3.252,151,39 c. Bg. Pemanggang Unit : Unit X Rp = Rp ,16 Total Biaya tenaga langsung roti isi Keju Rp , Biaya Overhead Pabrik Roti Isi 1). Roti Isi Coklat a. Biaya bahan campuran Bubuk coklat Rp Gula halus Rp Pasta coklat Rp Mentega Gula / x = Rp , / x = Rp ,68 Telur / x = Rp ,46 Garam / x = Rp ,40 Pernifan / x = Rp ,74 b. By. Bahan Bakar / x = Rp ,41 c. By. Listrik dan air / x = Rp ,62 Total BOP roti isi coklat Rp ,26

23 61 2). Roti Isi Abon a. Biaya bahan campuran Abon Rp ,00 Bubuk Cabe Rp ,00 Mentega Gula / x = Rp , / x = Rp ,85 Telur / x = Rp ,55 Garam / x = Rp ,39 Pernifan / x = Rp ,98 b. By. Bahan Bakar / x = Rp ,22 c. By. Listrik dan air / x = Rp ,65 Total BOP roti isi abon Rp ,61 3). Roti Isi Keju a. Biaya bahan campuran Keju batangan Rp Butter cream Rp Mentega Gula / x = Rp , / x = Rp ,47 Telur / x = Rp ,99 Garam / x = Rp ,21 Pernifan / x = Rp ,27 b. By. Bahan Bakar / x = Rp ,37 c. By. Listrik dan air / x = Rp ,73 Total BOP roti isi keju Rp ,13

24 62 Berikut disajikan harga pokok roti isi coklat, roti isi Abon dan roti isi keju untuk tahun 2012 dengan format berdasarkan departemen. PERUSAHAAN PIA SARONDE Laporan Harga Pokok Produksi Roti Isi Cokelat Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2012 Biaya di Departemen Pengadonan Tepung Terigu Mentega Gula Telur Garam Pernifan Biaya TK Bagian Pengadonan Biaya Listrik & air Total By. Dept. Pengadonan Biaya di Departemen Pengisian Bubuk Coklat Gula Halus Pasta Coklat Biaya TK Bagian Pengisian Total By. Dept. Pengisian , , , , , , , , , , , , , ,60 Biaya di Departemen Pemanggangan Biaya TK Bagian Pemanggangan By. Bahan Bakar Total By. Dept. Pemanggangan , , ,25 HARGA POKOK PRODUKSI ,53 HP. PRODUKSI PER UNIT ( Unit) Rp ,96 Tabel 3.6 Sumber: Data yang telah diolah

25 63 PERUSAHAAN PIA SARONDE Laporan Harga Pokok Produksi Roti Isi Abon Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2012 Biaya di Departemen Pengadonan Tepung Terigu Mentega Gula Telur Garam Pernifan Biaya TK Bagian Pengadonan Biaya Listrik & air Total By. Dept. Pengadonan Biaya di Departemen Pengisian Abon Bubuk Cabe Biaya TK Bagian Pengisian Total By. Dept. Pengisian , , , , , , , , , , , , ,01 Biaya di Departemen Pemanggangan Biaya TK Bagian Pemanggangan By. Bahan Bakar Total By. Dept. Pemanggangan , , HARGA POKOK PRODUKSI ,62 HP. PRODUKSI PER UNIT ( Unit) Rp ,12 Tabel 3.7 Sumber: Data yang telah diolah

26 64 PERUSAHAAN PIA SARONDE Laporan Harga Pokok Produksi Roti Isi Keju Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2012 Biaya di Departemen Pengadonan Tepung Terigu Mentega Gula Telur Garam Pernifan Biaya TK Bagian Pengadonan Biaya Listrik & air Total By. Dept. Pengadonan Biaya di Departemen Pengisian Keju Batangan Buterr Cream Biaya TK Bagian Pengisian Total By. Dept. Pengisian , , , , , , , , , , , , ,39 Biaya di Departemen Pemanggangan Biaya TK Bagian Pemanggangan By. Bahan Bakar Total By. Dept. Pemanggangan , , ,53 HARGA POKOK PRODUKSI ,36 HP. PRODUKSI PER UNIT ( Unit) 1.030,12 Tabel 3.8 Sumber: Data yang telah diolah

Nisaa Aqmarina EB10

Nisaa Aqmarina EB10 ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PERUSAHAAN ROTI LESTARI BOGOR Nisaa Aqmarina 25211190 3EB10 Latar Belakang Masalah Usaha Perencanaan,

Lebih terperinci

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI BUTRI CABANG TAMBUN Nama : WENY ANDRIATI NPM : 28210479 Kelas : 3 EB 18 BAB I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER, DAN OKTBER 2016 Nama : Ellin Taufanny NPM :

Lebih terperinci

Penentuan Harga Pokok Produksi Roti Coklat dan Roti Keju Menurut Metode Full Costing Pada Pabrik Roti Shania Bakery

Penentuan Harga Pokok Produksi Roti Coklat dan Roti Keju Menurut Metode Full Costing Pada Pabrik Roti Shania Bakery Penentuan Harga Pokok Produksi Roti Coklat dan Roti Keju Menurut Metode Full Costing Pada Pabrik Roti Shania Bakery NAMA : Adisti Pamula Siwi NPM : 20210173 PENDAHULUAN Latar Belakang Harga pokok produksi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Nama : Nur Amelia NPM : 25210114 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Istichanah,

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI SHERINA BAKERY

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI SHERINA BAKERY ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI SHERINA BAKERY Nama : Rindi Tri Cahyani NPM : 26212406 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Haryono, SE., MM. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BAKERY. Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM :

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BAKERY. Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM : PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA NIE NIE BAKERY Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM : 212 10 647 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Mulatsih SE., MM. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut pada tahun 1991. Kemudian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

ANALISIS OPTIMALISASI LABA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS PADA INDUSTRI MULYA NPM :

ANALISIS OPTIMALISASI LABA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS PADA INDUSTRI MULYA NPM : ANALISIS OPTIMALISASI LABA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI MULYA NAMA : YAYUK SULISTIYANI NPM : 28210612 LATAR BELAKANG Industri rumah tangga Sari Mulya yang memproduksi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PD. Galuh Sari merupakan perusahaan yang didirikan oleh Bapak Amir dan Istrinya yang bernama Ibu Maemunah pada tahun 2001 yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan pada tahun 1991 oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut. Kemudian

Lebih terperinci

Vina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI.

Vina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI. Vina Chris Lady 28210376 ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN SISTEM KONVENSIONAL DAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO AJIB BAKERY Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PADA HOME INDUSTRI V-BAKERY

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PADA HOME INDUSTRI V-BAKERY ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PADA HOME INDUSTRI V-BAKERY Nama : Ulfa Noviyanti Npm : 17212516 Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira SE.,MM PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk membuat perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Untuk itu manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABLE COSTING PADA CV. DONAT MADU CIHANJUANG. : Rizki Nur Oktavia NPM :

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABLE COSTING PADA CV. DONAT MADU CIHANJUANG. : Rizki Nur Oktavia NPM : ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABLE COSTING PADA CV. DONAT MADU CIHANJUANG Nama : Rizki Nur Oktavia NPM : 29214640 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Lista Kuspriatni, SE.,

Lebih terperinci

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna 101 Panelis ke- Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari panelis Penilaian Brownies Roll Cake Kacang Hijau Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice Warna 2 Kurang soft, terlalu Warna mencolok

Lebih terperinci

Business Plan JAR CAKE. Oleh : Nony Prasmiari Fitri Kusumawati

Business Plan JAR CAKE. Oleh : Nony Prasmiari Fitri Kusumawati Business Plan JAR CAKE An Innovative Way To Eat Cake Oleh : Nony Prasmiari Fitri Kusumawati EXECUTIVE SUMMARY Visi dan Misi Perusahaan Visi: Selalu memberikan inovasi terbaru dalam dunia pastry atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Komposisi Biaya Perhitungan harga pokok produksi pada suatu perusahaan tidak hanya untuk menentukan harga jual serta besarnya pendapatan saja tetapi juga untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Unsur - Unsur Biaya Produksi 1. Pengertian Biaya Produksi Sebelum membahas mengenai biaya produksi, terlebih dahulu dijelaskan pengertian dari biaya itu sendiri.

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA CV MAR DONUTS

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA CV MAR DONUTS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA CV MAR DONUTS Nama : Balintang NPM : 24209828 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sri Supadmini, SE, MM Latar Belakang Perusahaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Marbella Bakery merupakan salah satu produsen roti di Jakarta Timur khususnya di sekitar kelurahan Pekayon. Usaha ini didirikan oleh Bapak J. Hoeru

Lebih terperinci

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS CARA PEMBUATAN ROTI MANIS Tahap persiapan - Semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan di sediakan dalam jumlah dan takaran masing- masing (sehingga tidak memperlama proses pembuatan nanti), timbang terigu

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY

ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY NAMA : AJENG DWI UTAMININGSIH NPM : 20212511 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Mencari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan

Lebih terperinci

Persediaan bahan baku Gaji dan upah BOP sesungguhnya Barang dalam proses Persediaan produk jadi.

Persediaan bahan baku Gaji dan upah BOP sesungguhnya Barang dalam proses Persediaan produk jadi. Beli bahan baku: Terigu Cakra = Rp 2.400/gr (beli 200 gr) 480.000 Terigu segitiga biru = Rp 600 /gr (beli 1 kg) 600.000 Instant yeast = Rp 60 / gr (beli 1 kg) 60.000 Bread improve = Rp 20 / gr (beli ½

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sinar Bintang Selatan di Makassar 3.1.1. Sejarah Singkat PT. Sinar Bintang Selatan PT. Sinar Bintang Selatan adalah merupakan sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Mardalis (2004:26) penelitian deskriptif di dalamnya terdapat upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM USAHA ROTI BOBO. 1980an oleh bapak Tedy Gunawan. Lokasi perusahaan beralamat di Jalan Kuras

BAB II GAMBARAN UMUM USAHA ROTI BOBO. 1980an oleh bapak Tedy Gunawan. Lokasi perusahaan beralamat di Jalan Kuras BAB II GAMBARAN UMUM USAHA ROTI BOBO A. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV. Inti Rotindo merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan berbasis tepung terigu yang didirikan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 3 BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 2.1. Sejarah Japanese Roll Cake Japanese Roll Cake adalah kreasi bolu gulung yang berasal dari negara sakura dengan memodifikasi bagian kulit luar dan dalam roll

Lebih terperinci

Resep Kue. Resep kue nastar

Resep Kue. Resep kue nastar Resep kue nastar Resep kue nastar memang paling banyak dicari dan dipraktekan pada hari raya idul fitri. Pada lebaran tahun 2012 ini admin masakanmama.com pun tidak ketinggalan untuk membuat kue nastar

Lebih terperinci

Resep kue lapis lengkap

Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis kali ini komplit banget dari kue basah sampai kue kering. Kue lapis bisa dibilang jajanan pasar tradisional sampai jajanan mall. Kue lapis yang sering dijumpai sebagai

Lebih terperinci

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Imut, lezat, dan renyah!!! Paduan inilah yang berhasil membuat camilan cookies aneka rasa diminati konsumen di berbagai belahan dunia. Bila dulunya cookies diciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO

PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO Irvana Marina Kondoy, Ventje Ilat, Winston Pontoh Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi. berkembang semakin maju guna mendapatkan output secara optimal sehingga

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi. berkembang semakin maju guna mendapatkan output secara optimal sehingga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat, teknologi berkembang semakin maju guna mendapatkan output secara optimal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani

Lebih terperinci

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI BAB II HARGA POKOK PRODUKSI Bab ini berisi teori yang akan digunakan sebagai dasar melakukan analisis data. Mencakup pengertian dan penggolongan biaya serta teori yang berkaitan dengan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Biaya Produksi Standar Biaya standar merupakan biaya yang dianggarkan terlebih dahulu sebelum perusahaan memulai produksi. Biaya Standar yang ditetapkan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN METODE FULL COSTING PADA GLOBAL BAKERY

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN METODE FULL COSTING PADA GLOBAL BAKERY PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN METODE FULL COSTING PADA GLOBAL BAKERY Disusun Oleh Amanda Novi Siwi Anggrini Eka Putri 20214938 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah A. Setiap Perusahaan memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang BAB IV PEMBAHASAN Kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perindustrian merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dunia bisnis dan usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya kegiatan ekonomi,

Lebih terperinci

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BIAYA OVERHEAD PABRIK Pert 14 BIAYA OVERHEAD PABRIK T E A M T E A C H I N G U N I V E R S I T A S I S L A M M A L A N G 2016 Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan, BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan, untuk itu perusahaan dapat merencanakan dan menetapkan berapa besarnya biayabiaya yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya

Lebih terperinci

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

ANALISIS FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA TOKO KUE HARUM SARI STIFANY DIAN ANGGRAINI EB18

ANALISIS FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA TOKO KUE HARUM SARI STIFANY DIAN ANGGRAINI EB18 ANALISIS FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA TOKO KUE HARUM SARI STIFANY DIAN ANGGRAINI 28213650 3EB18 Latar Belakang PENDAHULUAN 1. Tingkat persaingan antar

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA TOKO KUE VANIA FOOD

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA TOKO KUE VANIA FOOD ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA TOKO KUE VANIA FOOD Nama : Sabrina Dea Nenik M NPM : 28213178 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing: Istichanah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Aktivitas Perusahaan Dan Proses Produksi 1. Aktivitas Perusahaan Pada umumnya aktivitas awal dari keseluruhan perusahaan adalah aktivitas yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015 ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015 Disusun oleh : Nama : Rizky Aulia NPM : 26212597 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, dan unsur biaya produksi. 1. Pengertian biaya produksi Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi adalah sebagai jumlah dari tiga elemen biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 61-68 ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel Acara Sub acara : Praktikum Food Processing & Technology : Praktikum teknologi baking Hari / tanggal : Selasa / 25 Maret 2014 Tempat Prinsip Tujuan : Lab Gizi STIKes Widya Cipta Husada Malang : Prinsip

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP 1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP Teknik pengolahan Memanggang Bahan: 90 gram Terigu 1 cangkir putih telur (12 butir) 150 gram gula halus yang sudah di ayak 1½ sdt cream of tar tar ½ sdt garam ½ sdt vanili

Lebih terperinci

KHURIYATI NINGSIH EKONOMI / AKUNTANSI

KHURIYATI NINGSIH EKONOMI / AKUNTANSI PENERAPAN BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT BAKSO DAGING PADA BAKSO ONO ROSO KHURIYATI NINGSIH 22209009 EKONOMI / AKUNTANSI Latar Belakang Pencapaian tujuan badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk memajukan perusahaannya. Persaingan tersebut menuntut pihak manajemen perusahaan

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS USAHA ROTI KERING PINISI

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS USAHA ROTI KERING PINISI TUGAS LINGKUNGAN BISNIS USAHA ROTI KERING PINISI DISUSUN OLEH: SRI WINA 10.12.4745 S1-SI-2F SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. ABSTRAK Tulisan ini sekedar torehan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. bidang usaha industri kue. Perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi

BAB III ANALISIS SISTEM. bidang usaha industri kue. Perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pabrik Bintang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang usaha industri kue. Perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Penyusunan laporan akhir ini penulis menggunakan beberapa teori sebagai acuan untuk membahas permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen didalam mengambil keputusan. Agar suatu operasi perusahaan dapat berjalan

Lebih terperinci

HARGA POKOK PRODUKSI

HARGA POKOK PRODUKSI HARGA POKOK PRODUKSI Suatu perusahaan perlu menetukan harga pokok bagi produksi yang dihasilkan, karena harga pokok itu merupakan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi penentuan harga jual dasar penentuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi Modul ke: Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Manajemen dan Proses produksi

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING. Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si

PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING. Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING Proposal ini di susun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester matakuliah Kewirausahaan Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si Oleh Alinatul Khusna 10140099 JURUSAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat ABSTRAK Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal. Laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu biaya, harga jual serta volume penjualan. Analisis Cost-Volume-Profit

Lebih terperinci

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI BAB I HARGA POKOK PRODUKSI A. Definisi Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk dicapai, salah satu tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan laba yang tinggi dengan meminimalkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah perusahaan Usaha yang menjadi objek penelitian ini adalah usaha roti milik bapak H. Ade D Nurzaid. Yang berlokasi Lingkungan Penancangan

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN ROTI KLAPPERTAART

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN ROTI KLAPPERTAART TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN ROTI KLAPPERTAART Disusun Oleh : Ginanjar Adi Prasojo 11.11.5549 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara, Condongcatur, Sleman,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya berikut : Menurut Mulyadi (2000: 6) pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah industri kuliner atau makanan. Salah satu makanan yang sedang digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi global menuntut perusahaan menata manajemennya, mengingat ketatnya persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian. I PENDAHULUAN Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah berdasarkan latar belakang tertentu. Dengan maksud dan tujuan yang sudah jelas selanjutnya dikembangkan kerangka pemikiran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

EFISIENSI BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO ENNY BAKRY MELIA ULFA

EFISIENSI BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO ENNY BAKRY MELIA ULFA EFISIENSI BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO ENNY BAKRY MELIA ULFA 24211412 LATAR BELAKANG Didalam pengendalian biaya, diperlukan patokan atau standar sebagai

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Produksi Tahu Pas (Putra H.

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Produksi Tahu Pas (Putra H. Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-01-07 Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode

Lebih terperinci

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick APPENDIX A NERACA MASSA Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick Bahan % bahan Tepung terigu 38 Tapioka 3,61 Air 42,71 Minyak 0,83

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, baik dalam merencanakan

BAB I PENDAHULUAN. baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, baik dalam merencanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia perekonomian dan usaha, terdapat banyak perusahaan dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha serta produk yang berbeda. Secara umum, tujuan

Lebih terperinci

: MIRD FAHMI NPM : PEMBIMBING : Prof. Dr. DHARMA TINTRI EDIRARAS, SE., AK., CA., MBA FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

: MIRD FAHMI NPM : PEMBIMBING : Prof. Dr. DHARMA TINTRI EDIRARAS, SE., AK., CA., MBA FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA SHERINA CAKE & BAKERY NAMA : MIRD FAHMI NPM : 24212597 PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno. ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan bersaing tidak hanya pada perusahaan domestik saja, tetapi juga pada perusahaan internasional. Oleh karena

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT.BINTANG KRISTAL ABADI

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT.BINTANG KRISTAL ABADI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT.BINTANG KRISTAL ABADI Nama : Mega Putri Agustina NPM : 25213388 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Nida Nusaibatul Adawiyah, SE.,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu

Lebih terperinci