I. PENDAHULUAN. organisasi. Jika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia yang baik,

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

PENDAHULUAN. bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa faktor produksi yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kehidupan kepada organisasi dan memberikan tujuan. Jadi,

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di

BAB I PENDAHULUAN. operasional dari suatu organisasi. Keberhasilan dari tercapainya tujuan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. timbul di dalam suatu perusahaan. Kepuasan kerja memiliki arti yang beragam,

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menggunakan konsep facet (permukaan) atau komponen, yang menganggap. pertumbuhan dan pengembangan (Robbins & Judge, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

1. PENDAHULUAN. harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan pada Bangun (2012) bahwa betapa pun sempurnanya rencana-rencana

I. PENDAHULUAN. serta meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berpendapat masalah kepemimpinan itu sama halnya dengan sejarah manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang optimal serta mempertahankan hidup usahanya yang dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan sebagai pertukaran dalam melakukan tugas di dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bidang industri. Hal ini terbukti dari penelitian-penelitian para ahli yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi, dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

2014 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan makhluk sosial yang penuh dinamika. Pada era

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB 1 PENDAHULUAN. dikarenakan sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER TRADA MOTOR CABANG BANDAR LAMPUNG. Oleh Nia Nur Arini

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting. dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemberi manfaat bagi sumber daya lainnya, memberi kontribusi besar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola dan pembuat gagasan. Menurut Hasibuan (200:9), manusia

I. PENDAHULUAN. pemerintah maupun swasta. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan -

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan diperusahaan dapat mengakibatkan banyak persaingan. mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena segala aktivitas dalam sebuah organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya peran sumber daya manusia di dalamnya. Sumber daya manusia sebagai faktor penunjang keberhasilan dan mesin penggerak dalam sebuah organisasi. Jika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia yang baik, maka dapat dipastikan bahwa organisasi tersebut mampu untuk bersaing dan berkembang dengan baik. Tanpa adanya sumber daya manusia yang baik, sebuah organisasi tidak dapat mewujudkan tujuannya dengan baik. Organisasi menyadari bahwa sumber daya manusia adalah aset yang utama di dalam sebuah organisasi. Sumber daya manusia merupakan suatu aset yang harus dibina agar tercapainya keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, suatu organisasi akan mengupayakan cara-cara dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan guna mendorong sumber daya manusia agar lebih produktif, kreatif, dan berprestasi, serta siap menghadapi persaingan dalam era globalisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia yang baik akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan kepuasan kerja. Robbins (2002: 36) mengemukakan bahwa

2 kepuasan kerja adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pekerjaan yang menantang, penghargaan, kondisi lingkungan, dan hubungan interpersonal. Pekerjaan menurut interaksi dengan rekan sekerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standar kinerja, hidup pada kondisi kerja yang sering kurang dari ideal, dan hal serupa lainnya. Kepuasan kerja dari karyawan penting untuk tetap dipertahankan, berhubungan dengan hal tersebut dibutuhkan strategi dan evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Indikator kepuasan kerja menurut Nelson & Quick (2006: 120) meliputi pemimpin (penyelia), rekan kerja, gaji, pekerjaan itu sendiri, dan promosi pekerjaan. Hubungan antara kepuasan dengan kinerja dapat dikatakan secara singkat bahwa karyawan yang bahagia adalah karyawan yang produktif. Apabila karyawan merasa lebih puas dengan pekerjaanya maka, ia akan melaksanakan tugas pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang kurang puas. Dengan kata lain, kepuasan kerja pada karyawan akan mempengaruhi tingkat keberhasilan atau kemajuan organisasi. Namun, pada kenyataanya masih banyak karyawan yang tidak merasa puas di tempat ia bekerja walaupun gaji yang didapatkannya sudah mencukupi. Kenyataan yang lain banyak perusahaan telah memberikan gaji yang cukup tinggi tetapi masih banyak karyawan yang tidak merasa tidak puas dan tidak senang dengan pekerjaannya. Berdasarkan penelitian pendahuluan di Bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan,

3 diperoleh data mengenai jumlah karyawan bagian gudang pakan ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. Tabel 1. Jumlah Karyawan Departement Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang, Lampung Selatan No. Posisi/ Jabatan Jumlah (Orang) 1 Supervisor 2 2 Bagian Silo 1 3 Administrasi 2 4 Shower Mobil 1 5 Timbangan 2 6 KIM + Pendaftaran 2 7 Kerani Gudang Breeder 6 8 Krani Kebersihan 4 9 Kerani Terima Hasil Produk 3 10 Gudang Karung Bekas 2 11 Krani Bahan Baku 9 12 Krani Muat MT 9 13 Bagian Forklift 12 Total Jumlah 55 Sumber: PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan, 2015 Pada Tabel 1 tersebut menunjukkan jumlah karyawan bagian gudang pakan ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan pada tahun 2015. Terdapat jumlah karyawan sebanyak 55 orang beserta rincian posisi/jabatan masing-masing karyawan. Disajikan pula data Turn Over karyawan bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. Salah satu indikator ketidakpuasan kerja karyawan adalah Turn Over, Turn Over merupakan berhentinya seorang karyawan dari tempatnya bekerja secara sukarela menurut Zeffane (2003: 24-25). Berikut disajikan data mengenai jumlah Turn Over karyawan pada bagian gudang pakan ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan.

4 Tabel 2. Data Turnover karyawan pada bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan Tahun 2013-2015. Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Bulan Karyawan Keluar Karyawan Masuk Karyawan Keluar Karyawan Masuk Karyawan Keluar Karyawan Masuk Januari - - 1 - - - Februari - 2 - - 2 - Maret - - - 1 - - April - - - - - - Mei - - - - - - Juni - - - - 2 - Juli - 1-3 - 2 Agustus 1 - - 1 1 - September - 1 - - 1 - Oktober 1-2 - - - November - - - - - - Desember - - - - - - JK 2 4 3 5 6 2 JKAT 58 60 56 TT 3,5% 3,38% 6,89% Sumber: PT Japfa Comfeed Sub Departement Pakan Ternak Tanjung Bintang Lampung Selatan Tahun 2015 Keterangan: JK : Jumlah Karyawan JKAT : Jumlah Karyawan Akhir Tahun TT : Tingkat Turn Over Perputaran tenaga kerja atau Labour Turn Over adalah aliran karyawan yang keluar dan masuk dari dan ke dalam perusahaan. Untuk menghitung Labour Turn Over (LTO), menurut Hasibuan (2008) digunakan rumus sebagai berikut: Σ Karyawan Keluar Karyawan Baru Turn Over = X 100% ½ Σ Karyawan Awal + Karyawan akhir 2 4 Turn Over = X 100% = 3,5 % ½ (56+58)

5 3 5 Turn Over = X 100% = 3,38 % ½ (58+60) 6 2 Turn Over = X 100% = 6,89 % ½ (60+56) Berdasarkan data yang telah diperoleh dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 jumlah karyawan yang keluar dan masuk di bagian Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan mengalami fluktuasi. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus tersebut, diketahui bahwa tingkat perputaran karyawan pada Tahun 2013 sebesar 3,5% dengan jumlah karyawan yang keluar dua orang dan jumlah karyawan baru empat orang, tingkat perputaran karyawan Tahun 2014 sebesar 3,38% dengan jumlah karyawan yang keluar tiga orang dan jumlah karyawan masuk lima orang, sedangkan tingkat perputaran karyawan pada Tahun 2015 sebesar 6,89% dengan jumlah karyawan keluar enam orang dan karyawan masuk dua orang. Meningkatnya jumlah karyawan yang keluar pada tahun 2015 ini merupakan masalah bagi PT Japfa Comfeed selaku perusahaan besar yang membutuhkan banyak karyawan, karena dengan meningkatnya jumlah karyawan yang keluar adalah salah satu indikator ketidakpuasan seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Usaha untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan seyogyanya dimotori oleh seorang pemimpin. Menurut Hasibuan (2003: 203) salah satu indikator yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah pemimpin. Pemimpin tersebut harus memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinan, dimana

6 kepemimpinan pada dasarnya adalah kemampuan dalam bentuk mempengaruhi, menggunakan dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau kelompok orang untuk tujuan tertentu. Sondang P. Siagan (2002: 69) berpendapat bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan suatu pekerjaan. Oleh karena itu, pemimpin/ manajer memiliki tanggung jawab untuk memotivasi bawahannya sehingga dapat bekerja dengan giat dan mendapat kepuasan kerja yang positif. Seorang pemimpin akan diakui sebagai pemimpin yang baik jika pemimpin tersebut memiliki pengaruh yang baik dan dapat mengarahkan anggota-anggotanya ke arah pencapaian keberhasilan organisasi. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin merupakan penentu arah dalam sebuah organisasi. Pemimpin menetapkan arah dengan menyusun visi masa depan, kemudian menyatukan orang-orang dengan mengkomunikasikan visi ini dan mengilhami mereka agar mampu mengatasi rintangan-rintangan. Organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari peran para pemimpinnya. Sebuah organisasi membutuhkan pemimpin yang dapat berpikir kreatif dan efektif, serta yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya. Gaya kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan kepuasan kerja yang positif terhadap karyawan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik dan harapan antara karyawan dan perusahaan dapat terwujud. Disajikan pula data hasil wawancara dengan karyawan bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan tentang

7 bagaimana kepemimpinan dan kepuasan kerja yang diterima oleh karyawan dari perusahaan. Tabel 3. Hasil Wawancara Terhadap 20 Karyawan Bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. No. Keterangan Kepemimpinan 1. Perhatian pemimpin terhadap karyawan 2. Komunikasi yang baik dari pemimpin terhadap karyawan 3. Penggunaan bahasa yang baik oleh pemimpin 4. Ketanggapan pemimpin dalam melayani permasalahan karyawan saat bekerja 5. Kepedulian pemimpin terhadap kesejahteraan Tanggapan Tinggi Sedang Rendah 2 14 4 5 9 6 3 12 5 2 10 8 4 11 5 karyawan Jumlah karyawan 16 56 28 Persentase 16% 56% 28% Sumber: Hasil Wawancara Peneliti Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan Bagian Gudang PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan, mengenai beberapa indikator tentang kepemimpinan, data yang disajikan dalam Tabel 3 mengalami keanekaragaman hasil yang didapat. Tentang kepemimpinan sebanyak 16% menyatakan gaya kepemimpinan tinggi, sebanyak 56% menyatakan gaya kepemimpinan sedang dan 28% rendah. Sesuai dengan hasil wawancara terstruktur dengan karyawan PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan, permasalahan khusus mengenai pelaksanaan kepemimpinan pada Departement Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang

8 Lampung Selatan adalah komunikasi yang kurang baik antara pimpinan dengan bawahan yang menyebabkan penyampaian informasi yang tidak efektif sehingga membuat karyawan mengalami kesalahan dalam menjalani tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan. Selain gaya kepemimpinan, indikator suasana dan lingkungan kerja juga merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, Hasibuan (2003: 203). Menurut Supardi dalam Subroto (2005: 590), lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan yang menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan betah kerja. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. Lingkungan kerja yang baik dan kondusif akan dapat mendukung keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Ahyari (2002: 206) menyebutkan bahwa untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif perusahaan harus menyediakan hal-hal sebagai berikut: 1. Adanya pelayanan karyawan oleh perusahaan seperti: pelayanan makanan, kesehatan, dan kamar mandi. 2. Kondisi kerja seperti: penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan warna, dan keamanan kerja dalam perusahaan.

9 3. Hubungan antara karyawan dengan pimpinan, maksudnya karyawan sebagai individu memerlukan adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan serta hubungan baik antara karyawan dengan karyawan lainnya. Relevansi kurang kondusifnya lingkungan kinerja dapat terlihat pada kurang optimalnya pencapaian kinerja organisasi. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara terhadap karyawan Bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. Tabel 4. Hasil Wawancara Terhadap 20 Karyawan Bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. No. Keterangan Lingkungan Kerja 1. Kenyamanan tempat bekerja 2. Pelayanan terhadap karyawan 3. Kondisi tempat bekerja (penerangan, suhu udara, suara bising) Tanggapan Tinggi Sedang Rendah 5 9 6 4 6 10 3 14 3 4. Keamanan tempat bekerja 2 10 8 5. Hubungan antar rekan kerja 5 10 5 Jumlah karyawan 19 49 32 Persentase 19% 49% 32% Kepuasan karyawan 5 8 7 Persentase 25% 40% 35% Sumber: Hasil Wawancara Peneliti Berdasarkan hasil wawancara terhadap karyawan pada bagian gudang pakan ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan mengenai indikator lingkungan kerja dan kepuasan karyawan mengalami keanekaragaman hasil yang didapat. Tentang lingkungan kerja sebanyak 19%

10 menyatakan lingkungan kerja tinggi, sebanyak 49% menyatakan lingkungan kerja sedang dan 32% menyatakan rendah. Sedangkan untuk kepuasan kerja karyawan diperoleh sebanyak 5 orang atau 25% menyatakan tingkat kepuasan kerja tinggi, sebanyak 8 orang atau 40% menyatakan sedang, dan 7 orang atau 35% menyatakan rendah. Sedangkan permasalahan mengenai lingkungan kerja berdasarkan observasi pada para karyawan di Bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan, dapat dinyatakan bahwa lingkungan kerja di kantor yang kurang kondusif atau kurang mendukung pelaksanaan kinerja. Hal ini ditunjukkan dari adanya karyawan yang saling mengobrol satu dengan yang lainnya, terjadi miss comunication antar karyawan, dan sering menggunakan telepon genggam pada saat jam kerja (Sumber: Observasi pada Departement Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan, Jumat 12 Juni 2015). Sesuai dengan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. B. Identifikasi Masalah 1. Hubungan komunikasi antara pimpinan dan bawahan masih rendah di bagian gudang pakan ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan.

11 2. Tingginya tingkat turnover karyawan bagian gudang pakan ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. 3. Kurang kondusifnya lingkungan kerja bagian gudang pakan ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. C. Rumusan Masalah Sesuai dengan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan? 2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan? 3. Apakah gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan? D. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengkaji tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan.

12 Penelitian ini akan dilakukan pada bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan saja, tidak mencangkup keseluruhan perusahaan. E. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan Bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. 2. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. 3. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja karyawan Bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. F. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Menyajikan suatu wawasan khusus tentang penelititian pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

13 b. Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang berhubungan dengan masalah yang sama, sehingga dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai referensi atau titik tolak tambahan jika diadakan penelitian lebih lanjut khususnya bagi pihak lain yang ingin mempelajari mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. 2. Manfaat Praktis Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan dasar pertimbangan dalam usaha perbaikan perusahaan pada umumnya serta diharapkan dapat memberi sebagai sumbangan pemikiran bagi PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan untuk menentukan langkah perbaikan dalam kepemimpinan dan penyediaan lingkungan kerja agar dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Dan sebagai masukan dalam ilmu sumber daya manusia dalam aspek gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan kepuasan kerja. G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh karyawan Bagian Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan.

14 2. Objek Penelitian Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja Karyawan. 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian berada di Gudang Pakan Ternak PT Japfa Comfeed Tanjung Bintang Lampung Selatan. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2015. 5. Disiplin Ilmu Disiplin ilmu yang berhubungan dengan penelitian ini adalah manajemen sumber daya manusia.