HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Perkembangan krisis Eropa tetap menjadi perhatian utama selama sepekan terakhir. Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Yunani gagal membentuk koalisi pemerintahan baru sebagai hasil pemilihan umum (pemilu) parlemen pada 6 Mei lalu. Hasil pemilu tersebut ditolak mayoritas suara di parlemen karena perbedaan pendapat terkait penerapan kebijakan penghematan dan masalah dana talangan. Akibatnya, Pemerintah Yunani terpaksa melakukan jadwal ulang pemilu pada 17 Juni mendatang. Kekhawatiran terhadap keluarnya Yunani dari Zona Euro telah menyebabkan Fitch memangkas peringkat utang Yunani ke level CCC dari posisi B-. Hal ini disebabkan oleh semakin tingginya risiko dari pemilu mendatang yang bisa menghasilkan Pemerintah baru yang tidak mendukung politik penghematan yang sedang dijalankan, sehingga dapat mengakibatkan perpecahan Euro dan gagal bayar. Sama seperti Fitch, Moody s juga menurunkan peringkat utang 16 bank di Spanyol, termasuk Banco Santander dan Banco Bilbao Vizcaya Argentaria yang merupakan 2 bank nasional terbesar. Penurunan ini disebabkan oleh eksposur perbankan terhadap kondisi ekonomi Spanyol yang memburuk dan menurunnya kemampuan Pemerintah untuk membantu bank-bank dalam kondisi krisis. Selain itu, perekonomian Spanyol kembali jatuh dalam resesi pada triwulan I 2012 dan Moody s memperkirakan kondisi ekonomi negara tersebut tidak akan membaik di 2012. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Perkembangan kondisi global, terutama masalah di Eropa, dikhawatirkan memberikan dampak negatif terhadap perekonomian nasional. Terkait dengan hal ini, terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai langkah kebijakan moneter yang sebaiknya diambil. Satu sisi mendukung penerapan kebijakan moneter yang ekspansif berupa penurunan lebih lanjut atas tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) yang saat ini sebesar 5.75%. Pandangan ini dikarenakan oleh beberapa faktor, antara lain: (i) permintaan atas ekspor dari Indonesia cenderung melemah selama beberapa bulan terakhir: (ii) ekspor diproyeksi akan semakin menurun dikarenakan melambatnya perekonomian Cina dan harga minyak mentah dunia yang terus menurun; (iii) rilis laporan yang menyatakan penjualan ritel domestik, seperti motor dan mobil cenderung stagnan; dan (iv) terdapat beberapa indikasi terjadinya pelambatan pertumbuhan kredit konsumen. Sedangkan pandangan lain lebih berpihak pada meningkatkan level BI Rate karena hal-hal berikut: (i) terdapat indikasi terjadinya tekanan inflasi, yang kemungkinan mencerminkan ekspektasi masyarakat akan terjadinya kenaikan harga bahan bakar minyak bersubdisi pada tahun ini; dan (ii) aliran modal cenderung menurun dan nilai tukar Rupiah cenderung melemah, sehingga memberikan tekanan lebih lanjut pada tingkat inflasi. PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Menguatnya kekhawatiran akan semakin memburuknya krisis Eropa, terutama Yunani terkait dengan kemungkinan keluarnya negara ini dari Zona Euro dan pemangkasan peringkat utang oleh Fitch, mendominasi pasar saham global selama sepekan terakhir. Sentimen negatif tersebut menyebabkan hampir seluruh indeks saham dunia terkoreksi lebih dari 3%. Selain isu Yunani, pasar juga mengkhawatirkan kondisi perbankan Spanyol menyusul penurunan peringkat utang 16 bank Spanyol oleh Moody s. Bursa saham Indonesia terus mengalami tekanan dari pelemahan pasar saham dunia akibat sentimen negatif dari Eropa. Imbas negatif dari kondisi global menyebabkan IHSG selama sepekan ini melemah sebesar 3.2% dan mencapai level 3,980.5. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS ditutup melemah pada akhir minggu di posisi Rp9,350 per USD atau melemah sebesar 1.65% dari minggu sebelumnya. Hal ini dipicu oleh sentimen negatif pasar atas kondisi krisis Eropa. Meskipun demikian, BI masih berusaha menjaga fluktuasi nilai tukar Rupiah agar tidak tertekan terlalu dalam. Nilai tukar Euro ditutup melemah terhadap Dolar AS pada akhir minggu. Hal ini juga dipengaruhi oleh krisis politik Yunani yang menyebabkan derasnya penarikan simpanan nasabah dari berbagai bank nasional (rush). Selain itu, tekanan atas Euro juga datang dari penurunan peringkat utang Yunani dan 16 bank Spanyol oleh lembaga pemeringkat. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Harga minyak mentah di pasar internasional masih menunjukkan tren pelemahan, yaitu turun sebesar 4.56% dari harga pekan lalu ke posisi 107.14 USD per barel. Berita negatif dari Eropa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga komoditas. Akan tetapi, harga minyak mentah dunia diprediksi akan sedikit mengalami kenaikan pada pekan depan setelah beberapa pekan berturut-turut melemah. Membaiknya beberapa indikator ekonomi di Amerika Serikat, seperti menurunnya angka inflasi serta peningkatan penjualan ritel dan perumahan, menjadi faktor yang mempengaruhi prediksi kenaikan harga minyak mentah dunia pekan depan. Harga emas internasional kembali naik pada pekan ini setelah melemah selama 2 pekan sebelumnya. Pelemahan sebagian besar pasar saham dunia membuat investor kembali melirik emas sebagai aset investasi. (Lihat Tabel 6) Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri intan.natasha@bappenas.go.id Martha Safitri martha.safitri@support.bappenas.go.id Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani elisabeth.dewi@support.bappenas.go.id
Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Laju Pertumbuhan Ekonomi Q1-2011 Q2-2011 Q3-2011 Q4-2011 Q1-2012 Pertumbuhan PDB q-to-q (%) 1.5 2.9 3.5 (1.3) 1.4 Pertumbuhan PDB y-on-y (%) 6.5 6.5 6.5 6.5 6.3 Indikator Bulanan Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Inflasi Bulanan (%) 0.57 0.76 0.05 0.07 0.21 Inflasi y-o-y (%) 3.79 3.65 3.56 3.97 4.50 BI Rate (%) 6.00 6.00 5.75 5.75 5.75 Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (18 Mei '12) (11 Mei '12) mingguan ytd Tahunan BRIC Brasil (BVSP) 54,513.0 59,445.0 (8.3) (3.9) (13.3) Rusia (RTS) 1,289.5 1,464.5 (12.0) (6.7) (30.3) India (BSE) 16,152.8 16,293.0 (0.9) 4.5 (10.7) Cina (SSEA) 2,455.6 2,508.4 (2.1) 6.6 (18.4) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 3,980.5 4,114.1 (3.2) 4.1 4.8 Malaysia (KLSE) 1,532.5 1,584.3 (3.3) 0.1 (0.6) Singapura (STI) 2,779.1 2,887.3 (3.7) 5.0 (11.5) Thailand (SET) 1,154.4 1,191.0 (3.1) 12.6 7.3 Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 18,951.9 19,964.6 (5.1) 2.8 (17.6) Jepang (Nikkei 225) 8,611.3 8,953.3 (3.8) 1.8 (10.9) Korea Selatan (KOSPI) 1,782.5 1,917.1 (7.0) (2.4) (16.5) Amerika Serikat (DJIA) 12,369.4 12,820.6 (3.5) 1.2 (1.5) Amerika Serikat (S&P 500) 1,295.2 1,353.4 (4.3) 3.0 (3.4) Uni Eropa (STOXX 50) 2,144.7 2,254.5 (4.9) (7.4) (25.2) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (14-16 Mei '12) (7-11 Mei '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 12,083.18 21,694.15 (9,610.97) Nilai (Rp juta) 14,040 26,100 (12,059) Frekuensi (kali) 354,115 584,924 (230,809) Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (16 Mei '12) (11 Mei '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,758 3,885 (126) Sumber: Bursa Efek Indonesia
Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) 223 236 227 225 229 (% terhadap total) 30,8 32,1 30,2 29,5 29,6 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) 8 8 8 4 4 (% terhadap total) 6,5 7,2 8,1 4,3 4,5 Saham (Rp triliun) 1.265 1.319 1.329 1.389 1.392 (% terhadap total) 55,4 55,5 54.3 54.9 58.4 Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (18 Mei '12) (14 Mei'12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 79,02 79,93 (1,14) 2,74 (3,26) USD-EUR 0,782 0,774 1,05 1,40 11,44 USD-GBP 0,63 0,62 1,62 (1,72) 2,25 USD-CNY 6,33 6,31 0,28 0,53 (2,71) USD-IDR 9.350,00 9.198,00 1,65 3,10 9,19 USD-MYR 3,13 3,07 2,05 (1,07) 3,37 USD-SGD 1,28 1,25 1,78 (1,65) 3,37 USD-THB 31,41 31,20 0,67 (0,44) 3,80 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Komoditas Terakhir Minggu Lalu % perubahan (18 Mei'12) (11 Mei '12) mingguan ytd Tahunan Beras 15.175 15.485 (2.00) 3.90 1.91 Gula 20.47 20.22 1.24 (12.15) (10.42) Gandum 695.25 592.75 17.29 6.51 (14.90) Kacang Kedelai 1405 1404 0.07 17.23 1.85 Jagung 635.5 581 9.38 (3.89) (8.53) Cokelat 2273 2319 (1.98) 5.82 (26.46) Minyak Mentah (Brent Oil) 107.14 112.26 (4.56) (0.22) (4.59) Gas Alam 2.742 2.509 9.29 (13.83) (42.67) Emas 1591.9 1584 0.50 1.29 5.87 Tembaga 346.85 364.8 (4.92) 0.39 (16.56) Perak 28.715 28.89 (0.61) 2.56 (17.97)
Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (21 Mei '12) (11 Mei 12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,717 9,678 0.40 (0.23) 2.63 Minyak Goreng Curah 11,730 11,733 (0.03) (0.14) 11.57 Daging Sapi 73,589 73,325 0.36 0.43 7.67 Daging Ayam Broiler 24,473 24,408 0.27 1.17 3.32 Daging Ayam Kampung 47,353 47,322 0.07 0.27 8.74 Telur Ayam Ras 16,742 16,602 0.84 0.49 5.01 Telur Ayam Kampung 37,568 37,578 (0.03) (0.59) 5.73 Tepung Terigu 7,552 7,561 (0.12) (0.12) (0.16) Kedelai Impor 8,460 8,449 0.13 0.42 0.98 Kedelai lokal 8,887 8,892 (0.06) (0.22) 3.93 Beras Medium 7,881 7,912 (0.39) (0.72) 11.80 Gula Pasir 11,678 11,545 1.15 1.32 10.11 Susu Kental Manis 8,722 8,722 0.00 (0.31) 1.77 Mie Instant 1,548 1,548 0.00 (0.19) 4.95 Cabe Merah Keriting 22,300 23,425 (4.80) (4.99) 39.45 Cabe Merah Biasa 22,454 21,948 2.31 2.61 13.90 Bawang Merah 16,481 16,195 1.77 7.09 (10.98) Ikan Teri Asin 48,816 49,167 (0.71) (1.35) 18.15 Kacang Hijau 13,908 13,902 0.04 0.39 (18.41) Kacang Tanah 16,712 16,659 0.32 (0.21) 6.18 Ketela Pohon 3,714 3,732 (0.48) 0.16 24.84 Sumber: Kementerian Perdagangan 160 Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) 140 Indonesia 120 100 80 60 40 May-11 Aug-11 Nov-11 Feb-12 May-12 AS Inggris Hongkong Jepang Uni Eropa AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)
Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia