BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK DITINJAU DARI PERENCANAAN DAN PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Contoh Kasus dan Pemecahannya

MODUL 2. PERENCANAAN KEGIATAN PROYEK

PERENCANAAN ALOKASI MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG HOTEL TRI STAR MAKASSAR MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT

CONTROLLING CONTROLLING

Perhitungan volume standar dan teknik

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proyek konstuksi, baik oleh kontraktor, konsultan maupun

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

PENERAPAN RESOURCE ALLOCATION DAN LEVELLING TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

Perencanaan & pemograman

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

LAMPIRAN 1 DAFTAR HARGA UPAH PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG BOJONAGARA TAHUN ANGGARAN 2008 NATALIA RANTI YUNUS

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi 3

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING SCHEDULE PROYEK GEDUNG 8 LANTAI SISTEM PRACETAK DENGAN MENGGUNAKAN MS PROJECT

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Novie Susanto, Ratna Purwaningsih, Erwin Ardiansyah. Abstrak

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)


MODUL 3. CHART BAR. Gambar 3.1. Chart Bar pada Microsoft Project

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

ANALISIS PERUBAHAN PENJADWALAN DENGAN METODE TRACKING PROGRES PADA SOFTWARE MICROSOFT PROJECT

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PROTOTIPE RUSUNAWA TIPE 36 BERDASARKAN PERENCANAAN CASH FLOW OPTIMAL

BAB IV Analisis Data

Tujuan Pelajaran: Bagaimana mendifinisikan sebuah proyek dan mengenal Program MS.Project beserta bagian bagian penting dari proyek

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

Scheduling Method, dan telah didapatkan waktu penyelesaian proyek masingmasing

BAB V ANALISIS, HASIL & PEMBAHASAN

BAB IV DATA UMUM PROYEK

PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

MODUL 4. CALENDAR. Gambar 4.1. Calendar View

EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK STUDENT BOARDING HOUSE PRESIDENT UNIVERSITY

ABSTRAK PANJANG PENERAPAN METODE EARNED VALUE

MODUL I PRAKTIKUM KPPL MS PROJECT

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

Rencana Anggaran Biaya

Modul Pelatihan Microsoft Project 2007 BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS BIAYA RUMAH PRACETAK BERDASARKAN SOFTWARE MICROSOFT PROJECT DI PERUMAHAN BULAN TERANG UTAMA MALANG

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL BETON BERTULANG STRUKTUR ATAS, PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAGO PARADISE

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

PROYEK TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG

BAB I PENDAHULUAN. kita berada dalam bangunan baik rumah tinggal, kantor, pabrik, hotel, rumah sakit dll.

ANALISIS PERBANDINGAN METODE S.N.I. DAN SOFTWARE MS. PROJECT DALAM PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN LANGIT-LANGIT UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu proyek konstruksi biasanya pihak pemberi tugas atau Owner akan membagibagikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH KETERLAMBATAN TERHADAP BIAYA PELAKSANAAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN TRACKING PADA MS PROJECT

BAB I PENDAHULUAN. Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai

Manajemen Proyek Menggunakan Ms Project 2010

PENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

BAB III PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PONDASI BERDASARKAN ANALISA PADA PROYEK DAN SOFTWARE MS. PROJECT

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. di Indonesia salah satunya adalah gedung World Trade Centre ( WTC - 3).

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN:

PENERAPAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 UNTUK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA FAKULTAS KEDOKTERAN UNTAN

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

POTRET PENERAPAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK PADA SUATU KONTRAKTOR BUMN

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

Akhmad Khoirul Hidayat ( ) Halaman 1

Transkripsi:

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum 4.1.1 Data-data proyek Nama Proyek : Hotel Amaris Pettarani Lokasi Proyek : Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar Pelaksanaan : 2 September 2013 22 September 2014 Masa Pemeliharaan : 365 hari kalender sejak Serah Terima Pertama Nilai Proyek : Rp. 32.213.976.626,- Jenis Kontrak : Lump Sum Fixed Price Pemilik (Owner) : PT. Goldwin Grahawita Makassar Operator : PT. Grahawita Santika Kontraktor SAI : PT. Langgeng Cakra Mukti Kontraktor MEP : PT. Bina Trisna Persada Kontraktor Pancang : CV. Standard Pile Konsultan Pengawas : PT. Gerald Dean Mandiri Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan Pondasi, Pekerjaan Struktur, Pekerjaan Arsitek, Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Luas Bangunan : 5000 m 2 4.2. Data Khusus 4.2.1. Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan Konstruksi untuk Hotel Amaris Pettarani Makassar adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan Pondasi a. Pekerjaan Persiapan Pemancangan b. Pekerjaan Pemancangan c. Pekerjaan Uji Pemancangan 2. Pekerjaan Struktur a. Pekerjaan Preliminaries Struktur dan Arsitek b. Pekerjaan Basement 36

37 c. Pekerjaan Beton Lantai Lobby d. Pekerjaan Beton Lantai 1 e. Pekerjaan Beton Lantai 2 f. Pekerjaan Beton Lantai 3 g. Pekerjaan Beton Lantai 5 h. Pekerjaan Beton Lantai 6 i. Pekerjaan Beton Lantai 7 j. Pekerjaan Beton Lantai 8 k. Pekerjaan Beton Lantai 9 l. Pekerjaan Beton Lantai 10 m. Pekerjaan Beton Lantai 11 n. Pekerjaan Beton Lantai Atap 3. Pekerjaan Arsitektur a. Pekerjaan Pasangan Dinding dan Pelapisnya b. Pekerjaan Pintu dan Jendela c. Pekerjaan Penutup Lantai d. Pekerjaan Plafond e. Pekerjaan Sanitair f. Pekerjaan Atap g. Pekerjaan Finishing Dinding dan Plafond h. Pekerjaan Landscape i. Pekerjaan Lain-lain j. Pekerjaan Balok, Kolom dan Plat Beton Arsitektur 4. Pekerjaan Mechanical, Electrical dan Plumbing a. Pekerjaan Preliminaries MEP b. Pekerjaan STP c. Pekerjaan Pemadam Kebakaran d. Pekerjaan Tata Udara e. Pekerjaan Distribusi Listrik, Penerangan dan Kontak-kontak f. Pekerjaan Elevator g. Pekerjaan Sound System h. Pekerjaan CCTV i. Pekerjaan MATV j. Pekerjaan Telephone

38 k. Pekerjaan Kabel Data / Komputer l. Pekerjaan Fire Alarm m. Pekerjaan Penyalur Petir n. Pekerjaan Sentral Pemanas Air o. Pekerjaan Instalasi Air Bersih, Air Kotor, Vent dan Pemanas Air 5. Interior a. Pekerjaan Interior Meja Resepsionis b. Pekerjaan Interior Xpress dan Ruang Meeting c. Pekerjaan Interior Guest Room 4.2.2. Tenaga Pekerja Berdasarkan pengumpulan data di lapangan, jumlah dan rincian karyawan dan tenaga kerja adalah sebagai berikut : 1. Karyawan (Staff) kontraktor yang mengatur pelaksanaan proyek Tabel 4. 1 Jumlah Karyawan Nama Karyawan Project Manager Site Manager Pelaksana Drafter Logistik Office Boy Jumlah 1 Orang 1 Orang 2 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 2. Tenaga Lepas Maksimum Tabel 4. 2 Jumlah Tenaga Lapangan Nama Tenaga Pekerja Mandor Tukang Batu Tukang Besi Tukang Kayu Tukang Las Tukang Cat Tukang Taman Kepala Tukang Jumlah 70 Orang 8 Orang 10 Orang 20 Orang 5 Orang 5 Orang 5 Orang 5 Orang 15 Orang

39 4.3. Perencanaan Jadwal dan Biaya Proyek Perencanaan Pembangunan Proyek Hotel Amaris Pettarani menggunakan program MS. Project dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Langkah pertama untuk membuat perencaan schedule adalah membuat WBS (Work Breakdown Structure) pada microsoft project dengan cara mengisi item-item pekerjaan pada kolom Task Name dengan tujuan menguraikan sub-sub pekerjaan proyek menjadi item pekerjaan yang lebih detail. WBS pada perencanaan mengacu pada item-item pekerjaan yang terdapat dalam BQ (Bill of Quantity) dalam RAB (Rancangan Anggaran Biaya) yang digunakan dalam proyek tersebut. Untuk membedakan dan mengatur item pekerjaan yang utama dengan sub item suatu pekerjaan pada Task Name digunakan indent/outdent seperti pada contoh berikut: Indent / Outdent Gambar 4. 1 Membuat WBS (Work Breakdown Structure) pada MS. Project 2. Membuat link pekerjaan untuk menghubungkan suatu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya yang memiliki keterkaitan dan ketergantungan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya. Cepat atau lambatnya suatu pekerjaan akan mempengaruhi pekerjaan lainnya yang mengikutinya.

40 Untuk melihat link suatu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya dapat dilihat pada kolom predecessors. Berikut contoh link-link pekerjaan pada MS. Project : Link (gambar rantai) Gambar 4. 2 Hubungan Antar Pekerjaan pada MS. Project 3. Membuat resource sheet pada MS. Project dengan cara menyalin semua sumber daya yang akan digunakan dalam proyek baik tenaga kerja maupun material serta alat seperti yang terdapat dalam analisa harga satuan dalam RAB. Sumber daya ini dituliskan pada kolom resource name yang ada pada tabel resource sheet dengan cara sebagai berikut, klik View kemudian klik Resource Sheet. Isi tabel resource sheet sesuai dengan nama sumber daya, tipe sumber daya, satuan, dan harga satuan masing-masing. Berikut contoh resource sheet pada MS. Project : Gambar 4. 3 Resource Sheet

41 4. Menghitung kebutuhan sumber daya pada masing-masing pekerjaan dengan mengacu pada analisa harga satuan yang digunakan dalam perhitungan BQ proyek. Penghitungan ini akan meliputi sumber dayasumber daya yang akan digunakan dalam proyek seperti tenaga kerja, material maupun alat yang akan dihitung menggunakan program Microsoft excel. Untuk perhitungan sumber daya tenaga kerja, volume pekerjaannya dibagi dengan durasi waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing pekerjaan tersebut sehingga didapatkan kebutuhan jumlah tenaga kerja perharinya. Sedangkan untuk sumber daya material dan alat tidak dibutuhkan untuk dibagi dengan durasi pekerjaannya. Dalam penentuan durasi pekerjaan harus disesuaikan dengan jumlah sumber daya tenaga kerja yang tersedia. Berikut contoh perhitungan sumber daya masing-masing pekerjaan : Gambar 4. 4 Kebutuhan Sumber daya 5. Memasukan sumber daya pada masing-masing pekerjaan berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan sumber daya. Contoh pengisian sumber daya pada MS. Project :

42 Resource (gambar orang) Gambar 4. 5 Input Resource 6. Pemengisian durasi pekerjaan berdasarkan maksimal unit dan durasi total proyek secara keseluruhan yang telah direncanakan. Contoh pengisian durasi : Pengisian durasi Gambar 4. 6 Pengisian Durasi 4.4. Hasil Perencanaan Jadwal dan Biaya Proyek Hasil yang didapatkan setelah membuat WBS pada task name dan membuat link antara satu dengan yang lain,serta memasukkan durasi resource adalah: 4.4.1. Jadwal Rencana Proyek

43 Durasi 360 hari Gambar 4. 7 Jadwal Rencana Proyek Total durasi proyek berdasarkan perencanaan didapat 360 hari yang dimulai pada tanggal 2 September 2013 sampai dengan tanggal 22 September 2014. Total durasi terbagi dari beberapa item pekerjaan sebagai berikut : 1. Pekerjaan Pondasi : 41 hari 2. Pekerjaan Preliminaries SA : 319 hari 3. Pekerjaan Struktur : 171 hari 4. Arsitek : 261 hari 5. MEP : 274 hari 6. Interior : 106 hari 4.4.2. Biaya Rencana Proyek

44 Gambar 4. 8 Cash Flow Berdasarkan Cash Flow diatas, kita dapat mengetahui biaya yang harus dikeluarkan dari pembiayaan pelaksanaan proyek dengan periode pengeluaran setiap minggunya. Pengeluaran dari minggu pertama sampai minggu terakhir sebesar Rp. 32.223.283.846,-.Dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4. 3 Rincian Cash Flow Minggu Pertama Sampai Minggu Kelima Puluh Tujuh Minggu Pengeluaran Minggu Pengeluaran 1 Rp 589.814.989 30 Rp 782.418.186 2 Rp 623.960.752 31 Rp 850.805.486 3 Rp 555.682.016 32 Rp 456.349.022 4 Rp 199.360.647 33 Rp 617.088.205 5 Rp 28.788.204 34 Rp 440.270.916 6 Rp 623.919.447 35 Rp 758.560.344 7 Rp 1.234.692.661 36 Rp 1.297.895.253 8 Rp 23.536.342 37 Rp 1.320.531.888 9 Rp 76.718.964 38 Rp 950.403.762 10 Rp 316.589.739 39 Rp 949.844.707 11 Rp 501.941.562 40 Rp 544.739.734 12 Rp 799.660.693 41 Rp 1.027.677.715 13 Rp 201.702.690 42 Rp 960.636.393 14 Rp 286.129.473 43 Rp 703.950.942 15 Rp 506.869.628 44 Rp 721.810.789 16 Rp 590.572.378 45 Rp 681.925.836 17 Rp 498.430.160 46 Rp 590.905.625 18 Rp 101.517.198 47 Rp 679.035.305 19 Rp 180.195.143 48 Rp - 20 Rp 438.387.280 49 Rp - 21 Rp 473.850.353 50 Rp 687.419.686 22 Rp 1.064.078.139 51 Rp 595.654.332 23 Rp 383.083.741 52 Rp 510.081.265 24 Rp 412.122.438 53 Rp 508.484.127

45 25 Rp 362.801.065 54 Rp 382.335.357 26 Rp 494.076.551 55 Rp 223.154.695 27 Rp 1.295.056.256 56 Rp 536.548.984 28 Rp 839.013.448 57 Rp 28.765.522 29 Rp 713.437.816 Total Rp 32.223.283.846 4.4.3. Kurva S Rencana Kurva S merupakan grafik yang menggambarkan progress peningkatan pekerjaan dari awal hingga akhir pekerjaan proyek. Berdasarkan Cash Flow dari laporan hasil perencanaan melalui Microsoft project, maka dapat dibuat analisa perhitungan kurva S rencana pada pembangunan proyek Hotel Amaris Pettarani- Makassar sebagai berikut : Gambar 4. 9 Kurva S Rencana 4.4.4. Jumlah Tenaga Maksimum Perhari Rencana

46 Gambar 4. 10 Jumlah Tenaga Maksimum Perhari Berdasarkan hasil perencanaan diatas yang mana memasukan jumlah tenaga kerja pada resource sheet, maka diperoleh hasil jumlah tenaga maksimum yang dibutuhkan dalam sehari adalah sebagai berikut : Tabel 4. 4 Jumlah Tenaga Maksimum Rencana Nama Tenaga Pekerja Mandor Tukang Batu Tukang Besi Tukang Kayu Tukang Las Tukang Cat Tukang Taman Kepala Tukang Jumlah 186 Orang 20 Orang 86 Orang 44 Orang 60 Orang 14 Orang 31 Orang 3 Orang 26 Orang 4.4.5. Perbandingan Jumlah Tenaga Maksimum Perhari Rencana dengan Lapangan

47 Tabel 4. 5 Perbandingan Jumlah Tenaga Rencana dengan Lapangan Nama Tenaga Max. Jumlah Tenaga Perhari (OH) Keterangan Lapangan Rencana Selisih Pekerja 70 186-116 Kurang Mandor 8 20-12 Kurang Tukang Batu 10 86-76 Kurang Tukang Besi 20 44-24 Kurang Tukang Kayu 5 60-55 Kurang Tukang Las 5 14-9 Kurang Tukang Cat 5 31-26 Kurang Tukang Taman 5 3 2 Lebih Kepala Tukang 15 26-11 Kurang Meninjau dari perbandingan jumlah tenaga kerja pada tabel diatas, dapat kita lihat bahwa jumlah tenaga kerja maksimum perhari di lapangan sebagian besar kurang dari kebutuhan tenaga kerja maksimum perhari yang direncanakan dengan Microsoft Project. Dengan perbedaan jumlah tenaga kerja maksimum perhari rencana saat ini yang cukup jauh dengan yang ada di aktual lapangan akan sulit untuk memenuhi jumlah tenaga kerja tersebut, maka dari itu perlu direvisi perencanaan yang telah dibuat dengan menambah jumlah hari di tiap-tiap pekerjaan yang tidak mengganggu durasi dari pelaksanaan proyek yag telah dijadwalkan yaitu 360 hari. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Klik Format Gantt Chart Wizard pilih Critical Path, maka pada lembar kerja akan terlihat diagram balok dengan dua warna yaitu merah dan biru. Diagram balok yang berwana merah adalah critical task, yang mana tidak bisa ditambahkan jumlah hari, sedangkan diagram balok yang berwarna biru adalah task pekerjaan yang masih dapat ditambahkan jumlah hari.

48 Gambar 4. 11 Critical Task Dengan melakukan penambahan hari pada task pekerjaan berwarna biru diharapkan agar tenaga kerja tidak telalu menumpuk pada durasi yang singkat dalam suatu pekerjaan atau dengan kata lain tenaga kerjanya dapat terurai. Setelah melakukan revisi dengan penambahan jumlah hari pada pekerjaan yang masih bisa ditambah durasi harinya, maka didapatkan jumlah tenaga kerja maksimum perhari sebagai berikut : Tabel 4. 6 Jumlah Tenaga Maksimum Rencana Revisi Nama Tenaga Pekerja Mandor Tukang Batu Tukang Besi Tukang Kayu Tukang Las Tukang Cat Tukang Taman Jumlah 161 Orang 15 Orang 63 Orang 35 Orang 63 Orang 11 Orang 28 Orang 3 Orang

49 Kepala Tukang 24 Orang Dengan adanya perubahan rencana maksimum rencana tenaga kerja perhari maka jadwal dan kurva S rencana revisi akan menjadi sebagai berikut: 1. Jadwal Revisi Gambar 4. 12 Jadwal Rencana Revisi Berdasarkan gambar diatas diperoleh durasi pekerjaan sebagai berikut : Pekerjaan Pondasi : 41 hari Pekerjaan Preliminaries SA : 319 hari Pekerjaan Struktur : 172 hari Arsitek : 261 hari MEP : 274 hari Interior : 102 hari 2. Kurva S Rencana Revisi

50 Gambar 4. 13 Grafik Kurva S Rencana Revisi Sedangkan perbandingan dari jumlah tenaga kerja maksimum perhari perencanaan revisi dengan tenaga kerja maksimum di lapangan sebagai berikut : Tabel 4. 7 Perbandingan Jumlah Tenaga Maksimum Rencana Revisi Dengan Lapangan Max. Jumlah Tenaga Nama Tenaga Perhari (OH) Keterangan Rencana Lapangan Selisih Rev. Pekerja 70 161-91 Kurang Mandor 8 15-7 Kurang Tukang Batu 10 63-53 Kurang Tukang Besi 20 35-15 Kurang Tukang Kayu 5 63-58 Kurang Tukang Las 5 11-6 Kurang Tukang Cat 5 28-23 Kurang Tukang Taman 5 3 2 Lebih Kepala Tukang 15 24-9 Kurang Setelah dilakukan perencanaan revisi didapatkan selisih dari jumlah tenaga kerja yang ada di lapangan ternyata tetap lebih sedikit dari perencanaan revisi, namun masih dapat disanggupi secara bertahap untuk penambahan tenaga kerjanya dengan jumlah tersebut oleh pihak kontraktor. Adapun tenaga kerja yang berlebih dari jumlah tenaga kerja revisi sehingga dapat dikurangi jumlahnya, sehingga dapat dilihat dari rincian dibawah ini:

51 Tabel 4. 8 Tenaga yang Dapat Ditambah dan Dapat Dikurangi Nama Tenaga Max. Jumlah Tenaga Perhari (OH) Penambahan / Total Pengurangan Tenaga Tenaga Keterangan Pekerja 91 161 Tambah Tenaga Mandor 7 15 Tambah Tenaga Tukang Batu 53 63 Tambah Tenaga Tukang Besi 15 35 Tambah Tenaga Tukang Kayu 58 63 Tambah Tenaga Tukang Las 6 11 Tambah Tenaga Tukang Cat 23 28 Tambah Tenaga Tukang Taman -2 3 Kurangi Tenaga Kepala Tukang 9 24 Tambah Tenaga Tenaga yang ditambah yaitu pekerja (91 orang), mandor (7 orang), tukang batu (53 orang), tukang besi (15 orang), tukang kayu (58 orang), tukang las (6 orang), tukang cat (23 orang), dan kepala tukang (9 orang). Sedangkan tenaga kerja yang dapat dikutrangi adalah tukang taman (2 orang). 4.5. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Proyek 4.5.1. Progress Kemajuan Proyek Langkah-langkah untuk memasukkan data progress kemajuan pelaksanaan pada proyek Hotel Amaris Pettarani Makassar adalah sebagai berikut : 1. Memeriksa apakah kegiatan aktual di lapangan sesuai dengan rencana. Menggunakan Tracking Gantt View untuk melihat jadwal sesungguhnya (aktual) dibandingkan dengan rencana awal setiap kegiatan (baseline) yang ditandai dengan adanya dua buah garis yang berhimpit di setiap masing-masing pekerjaan. Dengan memasukkan pelaksanaan sesungguhnya, maka akan terlihat bahwa ada bar yang bergeser menunjukkan bagaimana pelaksanaan dibandingkan dengan baselinenya. 2. Memasukkan tanggal mulai dan selesai aktual untuk setiap pekerjaan. Kegiatan aktual di lapangan yang tidak sesuai dengan jadwal perlu dimasukkan ke dalam MS. Project sebagai perbandingan, dan untuk mengetahui bagaimana efeknya terhadap keseluruhan proyek yang telah

52 direncanakan. Klik Tool Tracking Update Task. Dapat juga langsung menggunakan cara double klik di kegiatan yang bersangkutan. Di bagian aktual masukkan tanggal yang sesuai dengan hasil di lapangan pada bagian start dan finish box. Jika memasukkan tanggal finish pada suatu pekerjaan, perlu diperhatikan bahwa pekerjaan tersebut telah diselesaikan 100% karena MS. Project mengasumsikan demikian. Dalam pemasukkan tanggal aktual di dalam start atau finish box mempunyai ketentuan sebagai berikut : a. Apabila memasukkan tanggal start saja dan berbeda dengan tanggal yang dijadwalkan, maka memiliki arti ada penundaan atau mungkin percepatan dari jadwal yang sudah direncanakan. b. Apabila memasukkan tanggal finish saja, maka dianggap pekerjaan sudah selesai 100% pada tanggal tersebut. c. Apabila memasukkan tanggal start dan finish, maka pekerjaan dianggap selesai 100% dengan durasi waktu sesuai dengan tanggal yang dimasukkan. 3. Memasukkan progress kemajuan pekerjaan. Memasukkan progress kemajuan pekerjaan yang sudah dikerjakan di lapangan untuk masing-masing pekerjaan. Memasukkan progress ini dilakukan setiap minggu sesuai dengan keadaan aktual di lapangan. Untuk memudahkan dalam memasukkan progress tersebut, maka dapat dimasukkan dalam bentuk persentase. Klik Tool Tracking Update Task masukkan jumlah persentasenya pada Percent Complete Box. Berdasarkan hasil progress kemajuan proyek pembangunan proyek Hotel Amaris Pettarani Makassar diperoleh hasil hasil total progress sampai dengan tanggal 28 Desember 2013 adalah sebesar 22,7%. Dengan rincian progress pekerjaan sebagai berikut : Pekerjaan Pondasi : 100 % Pekerjaan Preliminaries : 23 % Pekerjaan Struktur : 34 % Pekerjaan Arsitek : 0 % Pekerjaan MEP : 0 %

53 Pekerjaan Interior : 0 % 4.5.2. Evaluasi Pelaksaanaan Proyek A. Jadwal Rencana Revisi dan Aktual Gambar 4. 14 Grafik Kurva S Rencana dan Kurva S aktual Pada Gambar kurva S di atas terdapat 2 (dua) grafik, dimana pada grafik pertama yang berwarna biru menunjukkan progress kemajuan pekerjaan yang direncanakan sedangkan grafik kedua yang berwarna merah menunjukkan progress kemajuan pekerjaan yang terjadi di lapangan (aktual). Berdasarkan perbandingan kedua grafik antara grafik rencana dengan grafik aktual hingga tanggal 28 Desember 2013 dapat dilihat bahwa kurva S aktual berada sedikit di bawah kurva S rencana. Dimana progress rencana pada tanggal 28 Desember 2013 seharusnya adalah 23,8% sedangkan progress aktual lapangan pada tanggal 28 Desember 2013 adalah 22,7%, sehingga dapat diketahui bahwa keterlambatan yang terjadi mencapai 1,1%. Gambar 4. 15 Grafik Kurva Jumlah Tenaga Rencana Dan Aktual Berdasarkan Kurva di atas dapat diketahui kebutuhan tenaga kerja (OH) per minggu pada minggu ke-17 adalah 1139,7 sedangkan jumlah tenaga kerja aktual

54 (OH) di lapangan adalah 1134. Maka didapatkan selisih jumlah tenaga kerja (OH) adalah 5,7. Setelah dilihat pada waktu durasi total proyek mengikuti keadaan aktual maka didapatkan total durasinya adalah 365 hari dimana terjadi keterlambatan total proyek 5 hari dari schedule rencana. Dan perlu adanya percepatan untuk agar tetap mencapai target durasi proyek 360 hari dengan cara : 1. Melihat critical path di MS. Project seperti saat membuat rencana revisi, lihat pada bar pekerjaan yang berwarna merah untuk dilakukan pengurangan durasi yang dapat mengurangi durasi total proyek dan juga mengubah isian resource pekerjaan yang dikurangi durasinya. 2. Dari hasil pembuatan schedule percepatan maka didapatkan beberapa pekerjaan yang dapat dikurangi antara lain : Pekerjaan Pelat Lantai 11 dari 7 hari menjadi 5 hari. Pekerjaan Balok Lantai 11 dari 11 hari menjadi 9 hari. Pekerjaan Kloset Lantai 10 dari 14 hari menjadi 13 hari Pekerjaan Kloset Lantai 11 dari 2 hari menjadi 1 hari. Pekerjaan Pengecatan tembok dalam Lantai 11 dari 8 hari menjadi 6 hari. Pekerjaan Pengecatan plafond Lantai 10 dari 4 hari menjadi 3 hari. Dari percepatan pekerjaan diatas akan menyebabkan bertambahnya kebutuhan tenaga kerja lepas lagi dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4. 9 Perbandingan Kebutuhan Tenaga Revisi Dengan Tenaga Percepatan Max. Jumlah Tenaga Perhari Nama Tenaga (OH) Keterangan Rencana Percepatan Selisih Revisi Pekerja 161 190-29 Tambah Tenaga Mandor 15 18-3 Tambah Tenaga Tukang Batu 63 63 0 Tetap Tukang Besi 35 35 0 Tetap Tukang Kayu 63 63 0 Tetap Tukang Las 11 11 0 Tetap Tukang Cat 28 31-3 Tambah Tenaga Tukang Taman 3 3 0 Tetap Kepala Tukang 24 24 0 Tetap

55 Berdasarkan tabel perbandingan diatas dapat diketahui bahwa perlu adanya penambahan tenaga kerja lepas seperti pekerja (29 orang), Mandor (3 orang) dan Tukang Cat (3 orang) agar dapat menyelesaikan pekerjaan percepatan tersebut sehingga target penyelesaian proyek dengan durasi 360 hari dapat terpenuhi. Adapun pekerjaan yang harus dikurangi durasinya seperti pekerjan Interior pada Lantai 10 dari durasi 16 hari menjadi 14 hari namun hal ini tidak akan mempengaruhi tenaga kerja lepas dari pihak Main Contractor karena pekerjaan Interior tersebut di sub-kan kepada kontraktor lain sehingga sub-kontraktor diminta harus dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan schedule percepatan. Dari hasil analisa dan evaluasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Untuk saat ini tenaga kerja lepas yang bisa disiapkan kontraktor dinilai kurang karena jumlah tenaga kerja masih tidak sesuai dengan perencanaan revisi yang sudah menjadi batas maksimal kemampuan kontraktor untuk menambah tenaga kerja. 2. Progress Actual hingga minggu ke-tujuh belas yaitu tanggal 28 Desember 2013 mengalami keterlambatan 1,1 % dimana progress Actual sebesar 22,7% sedangkan Progress rencana seharusnya sudah sebesar 23,8%. 3. Dari hasil penginputan Progress Actual di MS. Project saat ini, dapat diketahui bahwa durasi total proyek akan mengalami penambahan menjadi 365 hari (telat 5 hari dari durasi rencana). Dengan demikian maka perlu adanya percepatan pada beberapa pekerjaan kritis yang dapat dilakukan untuk mengejar keterlambatan. Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk melaksanakan percepatan pekerjaan 5 hari sehingga target penyelesaian proyek dengan durasi 360 hari dapat terpenuhi adalah dengan 2 (dua) alternatif yaitu : 1. Penambahan tenaga kerja yaitu Pekerja (29 orang), Mandor (3 orang) dan Tukang Cat (3 orang) atau 2. Melakukan pekerjaan lembur pada item-item pekerjaan yang akan dilakukan percepatan, dengan rincian pekerjaan lembur seperti berikut :

56 Tabel 4. 10 Kebutuhan Lembur Tenaga Pekerja Tanggal Jumlah Tenaga Lembur Pekerja (OH) Ketersediaan Tenaga (Revisi) Kebutuhan Tenaga (Percepatan) Jumlah Tenaga Lembur 28/02/2014 164,27 161 3,27 26/03/2014 189,84 161 28,84 27/03/2014 189,84 161 28,84 28/03/2014 182,42 161 21,42 Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa tenaga kerja pekerja lembur berkisar antara 3,27 28,84, dengan paling banyak adalah 28,84 orang pada tanggal 26-27 Maret 2014 dan tenaga kerja pekerja lembur paling sedikit adalah 3,27 orang pada tanggal 28 Desember 2013. Tabel 4. 11 Kebutuhan Lembur Tenaga Mandor Dan Tukang Cat Tanggal Kebutuhan Tenaga (Percepatan) Mandor (OH) Ketersediaan Tenaga (Revisi) Jumlah Tenaga Lembur Jumlah Tenaga Lembur Kebutuhan Tenaga (Percepatan) Tukang Cat (OH) Ketersediaan Tenaga (Revisi) Jumlah Tenaga Lembur 30/03/2014 17,55 15 2,55 - - - 09/08/2014 - - - 30,24 28 2,24 Catatan : Mandor akan lembur hanya pada saat ada pekerja yang lembur. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui tenaga kerja mandor akan lembur pada tanggal 30 Maret 2014 sebanyak 2,55 orang, namun karena tidak adanya pekerja yang lembur pada tanggal tersebut maka hanya dibutuhkan koordinasi yang lebih oleh mandor. Dan tenaga kerja tukang cat harus lembur pada tanggal 9 Agustus 2014 sebanyak 2,24 orang. Melihat dari ke-dua alternatif tersebut, lebih baik menggunakan alternatif ke- 2 melihat hari dan jumlah dibutuhkannya tenaga kerja lepas (baik pekerja, mandor dan tukang cat) tidak terlalu besar sehingga masih memungkinkan untuk dilakukan kerja lembur dalam mengerjakan percepatan tersebut dengan resiko akan terjadi penambahan biaya.