EFEKTIFITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROTISTA KELAS X DI SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA KELAS XI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UJI EFEKTIVITAS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS LEARNING CYCLE 5E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UNTUK SMP ARTIKEL

EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 9 SIJUNJUNG ABSTRACT

Witri Agusta, Siska Nerita, Lince Meriko

PENGARUH PENERAPAN METODE LATIHAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SEMESTER 1 SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA YANG DIBERI TUGAS RUMAH MEMBUAT PETA KONSEP DENGAN MEMBUAT MIND MAP

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGARUH MODUL DISERTAI SPIDER CONCEPT MAP

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI SMAN 15 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

EFEKTIFITAS HANDOUT YANG DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI JARINGAN HEWAN KELAS XI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

Nurmasari Tambunan, Mulyati, Febri Yanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SQ3R TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN ARTIKEL ILMIAH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

Keywords:Group Investigation(GI), Picture Image and Result Of Studying. PENDAHULUAN

E-JURNAL OLEH: WANDA PRATAMA NIM

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

Afrimai Gusti Vianda, Nursyahra, Diana Susanti Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP Oleh:

ABSTRACT

Abstrak. Kata-Kata Kunci : Inkuiri, Self-Efficacy, Laju Reaksi. Abstract

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Yesi Wispa¹, Sudirman², Siska Nerita¹

Edu Elektrika Journal

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

Unnes Physics Education Journal

Aride Putra, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP ADABIAH PADANG E JURNAL OLEH

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAN DI KOTA BENGKULU

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) SEPTIA RULIYANI NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ABSTRACT

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP.

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)

Keyword: Model Of Brain Writing Learning, Scientific Writing

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SAINTIFIK PADA MATERI VIRUS UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Key Words: Learning Model Talking Stick, Handouts, Learning Outcomes

Transkripsi:

EFEKTIFITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROTISTA KELAS X DI SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) PRIMA ZONA NIM. 10010040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

EFEKTIFITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROTISTA KELAS X DI SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Prima Zona, Rina Widiana dan Siska Nerita Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Primazonha23@yahoo.com ABSTRACT The background of this research because needs a Student Activity Sheet (LKS) material protists. The Students understanding of the material Protists is quite difficult because it has many uses Latin and scope of material plenty. LKS look great with attractive colors will increase student motivation in learning. Realize that the author uses worksheets with the scientific approach to the material protists of the attitudes, skills, motivation and and result of the study. This study aims to determine the effectiveness of LKS with the scientific approach to the material protists of the attitudes, skills, motivation and result of the study of students X MIA 5 of SMAN 3 Padang first semester year 2015/2016. This kind of research is the development. The population it this research are the students of class X MIA 5 totaling 33 students. This research done on October - November 2015. The design of the study used a single class as a test class by using design of experiments (before-after). LKS effectiveness test results with a scientific approach to the material protists obtained an average rating of 3.42 with an attitude that is the predicate B (good). Assessment skills had an average of 4.38 with the optimum performance prediket B + (good). Motivation level of students based on an overall average of the four indicators obtained 92,22% with a very high criteria.the average value of the knowledge obtained 96.875%. Based on the results of data analysis can be concluded that the use of worksheets with the scientific approach to the material protists effective because it can improve attitudes, skills, motivation and result of the study of student X MIA 5 first semester SMAN 3 Padang year 2015/2016. Keywords: Effectivity, Student Activity Sheet (LKS), Attitudes, Skills, Motivation, and Result of the study PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan siswa ke dalam proses belajar mengajar sehingga mereka memperoleh tujuan belajar sesuai apa yang diharapkan. Dalam pembelajaran biologi, guru harus mampu merancang dan menggunakan strategi, metode dan bahan ajar yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran juga didukung oleh faktor-faktor tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru dalam mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar mutu pendidikan biologi menjadi lebih baik, diantaranya penyempurnaan kurikulum, pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, serta peningkatan kualitas tenaga pengajar. Dalam rangka penyempurnaan kurikulum, maka dilakukan pengembangan kurikulum KTSP 2006 menjadi kurikulum 2013. Karakteristik kurikulum 2013 ini adalah mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan psikomotorik. Dimana pada akhirnya kurikulum ini bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Pelaksanaan kurikulum 2013 menggunakan berbagai sumber belajar, diantaranya menggunakan bahan ajar yang dibuat oleh guru. Bahan ajar disebut sebagai seperangkat materi yang sistematis sehingga terciptanya lingkungan atau suasana yang

memungkinkan dan menyenangkan untuk belajar. Majid (2011: 174) bahan ajar adalah segala bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Menurut Prastowo (2011:24) fungsi bahan ajar yaitu sebagai pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan kompetensi yang semestinya diajarkan kepada peserta didik untuk meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif. Adanya bahan ajar tersebut akan sangat membantu dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penggunaan bahan ajar yang tepat dapat meningkatkan pemahaman, minat dan motivasi peserta didik dalam belajar. Berdasarkan observasi penulis dengan guru biologi di SMA Negeri 3 Padang, diketahui bahwa bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran biologi salah satunya berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS). LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik (Depdiknas, 2008: 23). Menurut Prastowo (2011: 205) LKS berfungsi sebagai bahan yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik dan mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan. LKS yang akan peneliti gunakan adalah LKS yang sudah dikembangkan oleh Rahma (2014). Hasil pengembangan didapatkan LKS yang valid dan praktis. LKS yang sudah valid dan praktis belum tentu efektif, jika belum dilakukan uji efektifitasnya. Menurut Gay (2009 dalam Emzir, 2012: 263-264) dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produkproduk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah. Efektifitas dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 297) untuk menguji keefektifan produk supaya dapat berfungsi di masyarakat, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk. Pengujian efektifitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas LKS dengan pendekatan saintifik pada materi Protista terhadap sikap, keterampilan, motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas X di SMA Negeri 3 Padang tahun pelajaran 2015/ 2016. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Dalam penelitian ini produk yang diamati adalah Lembar Kegiatan Siswa dengan pendekatan saintifik pada materi Protista. Rancangan penelitian yang digunakan merupakan penggunaan satu kelas sebagai kelas uji dengan menggunakan desain eksperimen (before-after) yaitu membandingkan efektifitas dan efisiensi keadaan sebelum dan sesudah menggunakan LKS yang digambarkan oleh Sugiyono (2013: 303) sebagai berikut: O 1 O 2 Keterangan: Desain eksperimen (beforeafter). O 1 nilai pretest(sebelum menggunakan LKS ).O 2 nilai posttest (setelah menggunakan LKS). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2015 di SMA Negeri 3 Padang pada kelas X MIA 5. Subjek uji penelitian adalah LKS dengan pendekatan saintifik pada materi Protista. Dalam melihat efektifitas media dilakukan uji coba terbatas terhadap siswa kelas X MIA 5 yang berjumlah 33 orang siswa. Jenis data yang diambil pada penelitian adalah data primer. Data diambil berupa hasil pengamatan sikap dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui instrumen penilaian pada observer, lembar angket motivasi diberikan kepada siswa setelah proses pembelajaran selesai dan hasil belajar berupa pretest-posttest (O 1 dan O 2 ): perbandingan hasil pretest-posttest (O 1 dan

O 2 ), rata-rata persentase ketuntasan belajar siswa, kemudian dari nilai t. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang didapatkan pada penelitian adalah hasil belajar Biologi siswa setelah tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Tabel 1. Hasil Penilaian Uji Efektifitas LKS dengan Pendekatan Saintifik. Sikap Keterampilan Motivasi Pengetahuan 3,42 (B) 3,48 ( B+) 92,,22 % 96,875% 1. Penilaian Sikap Siswa Hasil rata-rata penilaian sikap yaitu 3,42 dengan predikat B (baik). Penilaian terhadap sikap siswa pada saat proses pembelajaran berlangsungg dilaksanakan oleh observer. Sikap yang diambil nilainya yaitu disiplin, percaya diri, santun, kerja sama dan tanggung jawab. Hasil penilaian sikap dianalisis berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 103 (2014:23) dimana nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus atau nilai yang terbanyak muncul. 2. Penilaian Keterampilan Siswa Hasil rata-rata penilaian keterampilan yaitu 3,48 dengan predikat B+ (baik). Penilaian keterampilan siswa menggunakan LKS dalam pembelajaran, memakai kriteria antara lain yaitu : yaitu: (1) berhubungan isi jawaban dengan materi (2) kerapian dalam petulisan (3) kebersihan penulisan (4) kelengkapann isi jawaban. Data penilaian keterampilan dianalisis berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 103 (2014: 23) nilai akhir untuk penilaian keterampilan diambil dari nilai optimal atau nilai tertinggi yang dicapai. 3. Motivasi Belajar Siswa Hasil Persentasee rata-rata motivasi belajar siswa didapat 92,22% dengan kriteria sangat tinggi. Motivasi belajar siswa dinilai dengan menggunakann angket motivasi siswa yang telah disediakan. Aspek yang diambil pada angket motivasi yaitu: minat, relevan, harapan dan kepuasan. Hasil pengamatan motivasi siswa setelah menggunakan LKS dapat dilihat pada Gambar 1. Persentase 96 94 92 90 88 86 84 88,63 95,82 Gambar 1. Tingkat Motivasi Belajar Siswa 4. Hasil Belajar a. Hasil Belajar Siswa Pertemuan Pertama Hasil rata-rata persentase pengetahuan yang diperoleh pada pertemuan pertama yaitu: 96,875%. Hasil belajar siswa pada pertemuan pertamaa dapat dilihat pada Gambar 2. Hasil Belajar 100 50 0 46,87 Pretest 89,01 Minat Relevan Harapan Kepuasan 88,12 posttest 94,95 Gambar 2. Diagram Hasil Belajar (pretest- Pertama posttest) Pertemuan Berdasarkan Gambar 2 nilai ratarata tes akhir posttest (O 2 ) pertemuan pertama yaitu 88,12. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata sebelum menggunakan LKS pretest (O 1 ) yaitu 46,87. Setelah dilakukan pengujian efektifitas (t), diperoleh nilai t hitung 14,57. Jika dibandingkan dengan t t tabel dilihat dari taraf 5% (0,05) yaitu 2,04 dan 1% (0,01) yaitu 2,75, maka nilai t hitung yang diperoleh lebih tinggi. Artinya, perbedaan antara pretest dan posttest signifikan, dengan kata lain LKS yang diberikan berpengaruh. b. Hasil Belajar Siswa Pertemuan Kedua Hasil rata-rata persentase pengetahuan yang diperoleh pada pertemuan kedua yaitu: 93,75%. Hasil belajar siswa pada pertemuan kedua dapat dilihat pada Gambar 3.

Hasil Belajar Gambar 3. Diagram Hasil Belajar (pretest- Kedua posttest) Pertemuan Berdasarkan Gambar 3 nilai ratarata tes akhir posttest (O2) 2 pertemuan kedua yaitu 86,25 nilai tersebut lebih tinggi dibanding dengan rata-rata pretest (O 1 ) yaitu 40,6. Setelah dilakukan pengujian efektifitas (t), diperoleh nilai t hitung sebesar 13,99. Jika dibandingkan dengan t tab bel dilihat dari taraf 5% (0,05) yaitu 2,04 dan 1% (0,01) yaitu 2,75, maka nilai t yang diperoleh lebih tinggi. Artinya, perbedaan antara pretest dan posttest signifikan, dengan kata lain LKS yang diberikan berpengaruh. c. Hasil Belajar Siswa Pertemuan Ketiga Hasil rata-rata persentase pengetahuan yang diperoleh pada pertemuan ketiga yaitu: 100%. Hasil belajar siswa pada pertemuan ketiga dapat dilihat pada Gambar 4. Hasil Belajar 86,25 100 40,6 50 0 Pretest posttest 91,51 100 53,33 50 0 Pretest Posttest Gambar 4. Diagram Hasil Belajar (pretest- Ketiga posttest) Pertemuan Berdasarkan Gambar 4 nilai ratarata tes akhir posttest (O2) 2 pertemuan ketiga yaitu 91,51 nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pretest (O 1 ) yaitu 53,33. Setelah dilakukan pengujian efektifitas (t), diperoleh nilai t hitung 14,35. Jika dibandingkan dengan t tabel dilihat dari taraf 5% (0,05) yaitu 2,,04 dan 1% (0,01) 2,75, maka nilai t yang diperoleh lebih tinggi. Artinya, perbedaan antara pretest dan posttest signifikan, dengan kata lain LKS yang diberikan berpengaruh. B. Pembahasan 1. Penilaian Sikap Siswa Predikat baik yang didapatkan pada lima aspek sikap yang diamati menggambarkan bahwa pada penggunakan LKS dengan pendekatan saintifik pada materi Protista dapat meningkatkan sikap siswa dalam belajar. Hal ini dilihat dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, contohnya pada saat diskusi sikap siswa menjadi terbentuk seperti siswa berprilaku disiplin, percaya diri, santun, kerja sama dan tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan pendapat Latisma (2011: 192) mengatakan bahwa ciriakan tampak pada ciri hasil belajar afektif peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Dari pengamatan sikap yang dilakukan diperoleh hasil rata-rata penilaian sikap yaitu 3,42 dengan predikat B (baik). 2. Penilaian Keterampilan Siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian keterampilan siswa pada kelas eksperimen menggunakan LKS dengan pendekatan saintifik bernilai baik. Menurut Kunandar (2013:249) bahwa ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 (2014:12) bahwa nilai ketuntasan kompetensi pengetahuann dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 04,00-1,00 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf A sampai dengan D. Hasil penilaian keterampilan secara umum memiliki rata-rata capaian optimum pada penilaian keterampilan yaitu 3,48 dengan predikat B+ (baik). 3. Motivasi Belajar Siswa Rata-rata penilaian motivasi belajar siswa melalui angket motivasi dilihat berdasarkan skor masing-masing item dari empat indikator, rata-rataa yang tinggi adalah indikator relevan yaitu 95,82%. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan antara LKS pendekatan saintifik dengan materi yang dipelajari sehingga proses pembelajaran lebih mudah dan praktis dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa.

Menurut Syaiful (2010:115) mengatakan bahwa motivasi terkait erat dengan kebutuhan. Bahan ajar tertentu merupakan kebutuhan bagi siswa. Dalam arti kata jika LKS merupakan kebutuhan siswa, maka siswa akan termotivasi untuk mempelajarinya karena bagi siswa belajar dengan menggunakan LKS lebih praktis, menyenangkan dan menarik. Indikator minat memiliki rata-rata sedikit rendah dari ketiga indikator lainnya yaitu 88,63. Dalam indikator minat ini, kurangnya keinginan siswa untuk menyiapkan diri (membaca materi yang akan dipelajari dirumah) sebelum proses pembelajaran dimulai. Sebagaimana yang dikatakan oleh Slameto (2010: 57) minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan. Dilihat berdasarkan kelompok respondennya, rata-rata persentase keempat indikator dari masing-masing item dapat dilihat sebagai berikut: 1. Minat/perhatian (interest) Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden, indikator minat/ perhatian ini mendapat rata-rata 58,58% untuk siswa menjawab selalu (SL) dari pernyataan yang diberikan, 37,87% untuk yang menjawab kadang-kadang (KD), 0,03% yang menjawab jarang (JR), dan 0,005% siswa yang menjawab jarang sekali (JS) dan 0% siswa yang menjawab tidak pernah (TD). Hal ini memperlihatkan bahwa siswa mempunyai minat dan perhatian yang tinggi dalam proses pembelajaran sehingga siswa antusias, senang, tertarik, dan sungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran dan mempelajari materi Protista menggunakan LKS dengan pendekatan saintifik. Sebagaimana yang dikatakan oleh Slameto (2010: 57) minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan. 2. Relevan (relevance) Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden, indikator relevan mendapat rata-rata 83,32% untuk siswa menjawab selalu (SL) dari item pernyataan, 16,66% untuk menjawab kadang-kadang (KD), 0% untuk siswa yang menjawab jarang (JR), dan 0% siswa yang menjawab jarang sekali (JS) dan 0% untuk siswa yang menjawab tidak pernah (TD). Hal ini menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara isi LKS dengan materi yang dipelajari sehingga proses pembelajaran lebih mudah dan praktis dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Prastowo (2011: 205-206) LKS memiliki setidaknya empat fungsi sebagai yaitu: (1) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran guru, namun lebih mengaktifkan siswa, (2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan, (3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, (4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa. 3. Harapan (expentancy) Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden, 59,08% menjawab selalu (SL) dari item pernyataan yang diberikan, 38,63% menjawab kadangkadang (KD), 0,015% menjawab jarang (JR), 0,0075% menjawab jarang sekali (JS), dan 0% siswa yang menjawab tidak pernah (TD) dari item pernyataan. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui harapan siswa terhadap LKS yang diberikan dan melihat keaktifan siswa dalam memberikan respon/ pendapat saat proses pembelajaran berlangsung. Harapan yang diinginkan siswa yaitu agar materi pembelajaran biologi lainnya dapat menggunakan LKS dengan pendekatan saintifik.. 4. Kepuasan (satisfaction) Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden 83,32% siswa menjawab selalu (SL) dari item pernyataan yang diberikan, 15,15% siswa menjawab kadang-kadang (KD), 0,15% siswa menjawab jarang (JR), dan 0% siswa yang menjawab jarang sekali (JS) dan 0,% untuk siswa yang menjawab tidak pernah (TD) Dalam indikator kepuasan ini, siswa merasa puas melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan LKS dengan pendekatan saintifik. Berdasarkan rata-rata keseluruhan dari empat indikator didapat 92,22% dengan kriteria sangat tinggi. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat motivasi siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan LKS dengan pendekatan saintifik.

4. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan deskripsi data, hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan LKS dengan pendekatan saintifik. Hal ini dilihat dari rata-rata nilai pretest (O1) dan posttest dan (O2) pada tabel dibawah ini: Tabel 2. Rata-rata nilai pretest posttest Pertemuan Pretest (O1) Posttest (O2) Rata-Rata Persentase Ketuntasan Belajar 1 46,87 88,12 96,875% 2 40,60 86,25 93,75% 3 53,33 91,51 100% Jika dilihat berdasarkan rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap pertemuan, nilai rata-rata posttest (O1) lebih tinggi di bandingkan nilai pretest (O2). Menurut Sugiyono, (2013: 303) menyatakan bahwa jika O2 lebih tinggi dari pada O1 maka proses pembelajaran menggunakan LKS efektif. Menurut Syaiful (2010: 107) keberhasilan proses mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf, tingkat keberhasilan atau taraf dikatakan kurang, apabila bahan pembelajaran yang diajarkan kurang dari 60 % dikuasai oleh siswa. Setelah dilihat dari empat cara pengujian efektifitas disimpulkan bahwa proses pembelajaran menggunakan LKS dengan pendekatan saintifik efektif terhadap hasil belajar siswa biologi kelas X MIA 5 Semester I. Suatu media pembelajaran bisa dikatakan efektif ketika memenuhi kriteria, diantaranya mampu memberikan pengaruh, perubahan atau dapat membawa hasil. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan LKS dengan pendekatan saintifik efektif karena dapat meningkatkan sikap, keterampilan, motivasi, dan hasil belajar siswa biologi di kelas X MIA 5 di SMA Negeri 3 Padang pada materi Protista. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2008. Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Sekolah Menengah Atas. Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawalipres Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta : Raja Grafindo Persada. Kemendikbud. 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Implementasi Kurikulum 2013. Latisma. 2011. Evaluasi Pendidikan. Padang : UNP Press. Majid, A. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung. Remaja Rosdakarya Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press Permendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Implementasi Kurikulum Nomor 81A tahun 2013. Rahma, 2014. Pengembangan LKS Dengan Pendekatan Saintifik Pada Materi Protista Untuk Sma Kelas X Sesuai Dengan Kurikulum 2013. Skripsi tidak dipublikasikan. Padang : STKIP PGRI Sumatera Barat. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R & D). Bandung:Alfabeta. Syaiful, DB. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.