LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jalan Erlangga Gianyar, Telp (0361) G i a n y a r

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

SUMBER DATA KETERANGAN Disperindag Perindustrian dan sesuai dengan prinsip pemberdayaan masyarakat. para pengrajin

KATA PENGANTAR. optimal akan dapat diperbaiki di tahun berikutnya.

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN,

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

RENCANA KERJA KEGIATAN DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA AMBON TAHUN 2014

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

B A B I V U r u s a n P i l i h a n P e r d a g a n g a n

RENCANA AKSI DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2017

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TARGET KINERJA SASARAN BERASARKAN RENSTRA

URAIAN sebelum perubahan

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KERJA (RENJA)

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare

7. URUSAN PERDAGANGAN

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN BELANJA LANGSUNG APBD KOTA DENPASAR SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2017 SUMBER DANA RENCANA BIAYA 1 TH TARGET

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN PARIWISATA

WALIKOTA PAREPARE NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KABUPATEN PULANG PISAU. Target Capaian Kinerja

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KATA PENGANTAR. Banjar, 14 Januari 2017 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA BANJAR

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2013

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG DAN SEKSI

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO

PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2017

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB VI Indikator Kinerja yang Mengaeu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN

RENCANA KERJA (RENJA)

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

KATA PENGANTAR LAKIP DISPERINDAG DENPASAR TA. 2015

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2012

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB TAHUN 2016

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Tahun 2016 LAPORAN KINERJA (LKJ) TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Banjar, 14 Januari 2016 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA BANJAR

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

Meningkatkan Aksesibiltas usaha Koperasi dan UMKM

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Ratahan, Januari 2017 KEPALA DINAS, BOYKE A. AKAY, S.E., M.E. Pembina Tingkat I NIP

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output)

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BIMA BAB I PENDAHULUAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GIANYAR JL. ERLANGGA NO.03 GIANYAR-BALI, TELP. (0361) 943105

DAFTAR ISI halaman BAB I PENDAHULUAN A. PENJELASAN UMUM ORGANISASI..2 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN KINERJA 4-5 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 6-8 B. REALISASI ANGGARAN-------------------------------------9 BAB IV PENUTUP.11 LAMPIRAN-LAMPIRAN 12 1

BAB I PENDAHULUAN A. PENJELASAN UMUM ORGANISASI Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan salah satu instansi pelaksana pemerintahan dan bagian dari Pemerintah kabupaten, dimana dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun landasan hukum bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaaan (WDP) 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Perindustrian 3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Usaha Kecil 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1999 tentang Permohonan Perseroan Terbatas 5. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/M/SK/7/1995 tentang Penentuan Jenis dan Komoditi Industri yang Proses Produksinya Tidak Merusak ataupun Membahayakan Lingkungan Serta Tidak Menggunakan Sumber Daya Alam Berlebihan 6. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 590/MPP/Kep/10/1999 tentang Kententuan dan Tata Cara Pemberian Ijin Perluasan dan Tanda Daftar Industri 7. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 289/MPP/Kep/2001 tentang Surat Ijin Usaha Perdagangan 8. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 597/MPP/Kep/2004 tentang BA WDP 9. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah 10. Peraturan Daerah Nomor 29 Tahun 2008 tanggal 22 Juli 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi jabatan Struktural 11. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005 tanggal 28 Juli 2005 tentang Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 12. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 tanggal 28 Juli 2005 tentang Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 2

13. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2005 tanggal 28 Juli 2005 tentang Ijin Usaha Industri (IUI) Sedangkan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai berikut : 1. Tugas Pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas pokok : 1) Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perindustrian dan perdagangan 2) Melaksanakan tugas dekonsentrasi dan pembantuan di bidang perindustrian dan perdagangan yang diberikan oleh Bupati 2. Fungsi Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut di atas maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi : 1) Perumus kebijakan teknis di bidang perindustrian dan perdagangan 2) Pengelola dan fasilitator di bidang perindustrian dan perdagangan 3) Pemberi perijinan dan pelaksana pelayanan umum sesuai bidang perindustrian dan perdagangan 4) Pelaksana urusan sekretariat Permasalahan utama (strategic issued) yang di hadapi saat ini, adalah : 1. Kondisi infrastruktur, sarana dan prasarana kurang memadai. 2. Sumberdaya manusia IKM yang masih rendah. 3. Tingkat kesadaran, budaya, jiwa kewirausahaan yang masih konvensional. 4. Lemahnya penegakkan hukum. 5. Daya saing pasar tradisional yang semakin melemah dengan maraknya pasar modern. 6. Masih sulit untuk memperoleh akses ke perbankan. 8. Belum stabilnya mutu produk. 3

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN KINERJA Perencanaan Kinerja merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan di dalam Renstra yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan sebagai berikut : No Sasaran Indikator Sasaran Target Program/Kegiatan 1 Terwujudnya peningkatan pertumbuhan sektor industri 1.1 Prosentase pertumbuhan industri non migas 1.2 Nilai tambah sektor industri 1.3 Peningkatan jumlah sentra 8 % 35 % 173 unit Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 1. Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya 2. Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah untuk pemasaran 3. Sosialisasi HKI 4. Pengembangan industri kecil dan Rumah Tangga Potensial 5. Pengembangan Potensi Unggulan Daerah Perkiraan Kebutuhan Dana 204.013.000 630.736.100 18.331.800 327.500.000 553.000.000 2. Terwujudnya peningkatan kontribusi sektor industri terhadap perekonomian 2.1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB gianyar 2.2 Angka penyerapan tenaga kerja sektor industry 30 % 10 % Program Pengembangan sentrasentra industri potensial 1. Monitoring dan Evaluasi 2. Diklat pengolahan pangan 3. Diklat Pengemasan 4. Pendataan Industri Kecil dan Menengah Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 1. Pelatihan Kewirausahaan 2. Pelatihan Pembukuan Sederhana dan Teknik Pemasaran Produk 24.940.000 22.365.600 27.500.000 20.000.000 75.000.000 59.950.000 4

No Sasaran Indikator Sasaran Target Program/Kegiatan Perkiraan Kebutuhan Dana 3. Terwujudnya perlindungan konsumen perdagangan 2.1 Prosentase Peningkatan UTTP yang sesuai standar 2.2 Prosentase produk makanan yang sesuai standar 85% 75% Program Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan 1. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa 2. Pelaksanaan Sidang Tera Ulang 3. Pengujian sampel barangbarang makanan dan minuman 4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Metrologi Legal 21.053.100 240.363.500 37.478.000 401.497.000 4. Terwujudnya peningkatan kontribusi sektor perdagangan terhadap perekonomian 4.1 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB 4.2 Nilai eksport barang dan jasa 15% 25 juta USD Program peningkatan dan pengembangan eksport 1. Pembangunan Promosi Perdagangan Internasional Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri 1. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk 2. Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri 3. Pameran Produk Unggulan IKM 42.000.000 546.024.750 28.000.000 791.470.000 Program pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Administrasi keuangan/perkantoran 1.168.763.251 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan kendaraan dinas/operasional 2. Pengadaan peralatan gedung kantor 3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 4. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 5. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 54.000.000 84.750.000 30.000.000 268.950.000 85.050.000 TOTAL 5.762.736.101 5

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pencapaian dari sasaranyang telah ditetapkan tersebut di atas adalah sebagai berikut : 1. Terwujudnya peningkatan pertumbuhan sektor industri Pelaksanaan program industri melalui pembinaan diarahkan pada peningkatan manajemen, peningkatan kemitraan dalam pemasaran domestik dan ekspor, pemanfaatan teknologi,pameran, serta peningkatan mutu produk dan kemampuan inovasi desain untuk menghadapi persaingan di pasar global yang semakin ketat. Pembangunan sektor industri dilaksanakan secara sinergi dan terintegrasi dengan pembangunan sektor-sektor ekonomi lain, seperti pertanian, energi dan sumber daya mineral, kehutanan, kelautan, pendidikan, riset dan teknologi, serta sektor-sektor lainnya. Sebagian besar industri yang berkembang di adalah usaha berskala kecil pada Tahun 2016 sebanyak 171 sentra, dengan 23.248 unit usaha, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 74.044 orang dengan nilai produksi mencapai 2,6 triliun rupiah lebih, seperti yang disajikan dalam tabel berikut : Persentase No Uraian Satuan 2014 2015 2016 Pening katan(%) 1 Unit Usaha Unit 23.098 23.205 23.248 0,18 Tenaga 73.024 73.740 74.044 0,41 2 Orang Kerja Rp 2.367.379.526.000 551.080.369.565 2.610.461.828.909 373,69 3 Produksi 4 Investasi 5 Jumlah Sentra Rp. 1.023.297.176.000 157.750.312.200 1.428.201.539.977 805,35 Unit 167 171 171 0 Capaian Kinerja Sasaran No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi % 1 Terwujudnya peningkatan pertumbuhan sektor industri 1.1Prosentase Pertumbuhan 8% 0,18 2,25% industri non migas 1.2 Nilai tambah sektor industry 35 % 373,69 1.067,68 % 1.3 Peningkatan jumlah sentra 173 unit 171 unit 0% 6

2. Terwujudnya peningkatan kontribusi sektor industri terhadap perekonomian Selain industri pariwisata yang semakin berkembang pesat, pembangunan infrastruktur juga turut memberikan peran bagi tumbuhnya ekonomi. Nilai absolute PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) pada tahun 2011 sebesar Rp. 8.118,67 milyar atas dasar harga berlaku. Kontribusi atau besarnya peranan dari masing-masing sektor dalam mewujudkan sendi perekonomian digambarkan berturut-turut dari sektor yang yang sumbangannya tertinggi adalah, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 29,24 %sektor Industri Pengolahan 18,57 %, Jasa 19,22%, dan sisanya didukung oleh sektor lainnya. Capaian Kinerja Sasaran No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Terwujudnya peningkatan kontribusi sektor industri terhadap perekonomian 1.1Kontribusi sektor industri terhadap PDRB 1.2 Angka penyerapan tenaga kerja sektor industry 30% 805,35 % 2684,5 % 10% 0,41 % 4,1 % 3. Terwujudnya perlindungan konsumen perdagangan Pelaksanaan kegiatan kemetrologian di diawali mulai bulan Januari s/d Maret 2016 meliputi : pendataan UTTP, penyuluhan /bimbingan langsung kepada pemilik UTTP di pasar-pasar maupun di masyarakat, termasuk kegiatan koordinasi dengan instansi terkait, seperti UPT Metrologi Provinsi, para camat, para Kepala Desa/Lurah, serta para Kepala Pasar se-. Kemudian kegiatan sidang tera ulang dimulai pada bulan April s/d Juni 2016 yang berlokasi di pasar tradisional /pasar desa maupun pasar umum yang tersebar di seluruh kecamatan di, dengan jumlah kegiatan sebanyak 45 kali. Dari hasil pendataan jumlah UTTP yang terdaftar sebanyak 16.987 UTTP, sedangkan yang telah tertera sah/yang ditera ulang dalam Tahun 2016 sebanyak 10.343 UTTP 7

No UTTP wajib tera yang terdaftar UTTP yang ditera/tera ulang tahun 2016 Persentase % 1 16.987 10.343 60,89 Dalam rangka perlindungan konsumen dilakukan kegiatan uji sampel makanan dan minuman, sebelum kegiatan dilaksanakan terlebih dahulu mengadakan penjajagan ke pasar umum /tradisional yang ada di kabupaten, dari sejumlah barang makanan dan minuman yang dicurigai mengandung bahan berbahaya kita mengambil 34 sampel. Dari ke 34 jenis barang yang diuji, 26 hasilnya negatif dan layak dikonsumsi, dan 8 jenis positif mengandung zat berbahaya, seperti yang disajikan tabel berikut: No Makanan yang diuji Makanan yang layak konsumsi Makanan yang mengadung zat berbahaya Persentase % 1 34 26 8 76,47% Capain Kinerja No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi % 3. Terwujudnya perlindungan konsumen perdagangan 3.1Persentase Peningkatan UTTP Yang sesuai standar 3.2 Prosentase Produk makanan yang sesuai standar 85% 60,89% 71,63 % 75% 76,47% 101,96 % 4. Terwujudnya kontribusi sektor perdagangan terhadap perekonomian Realisasi ekspor tahun 2013 mencapai US$ 20.042.421,13, tahun 2014 sebesar US$ 22.903.130,96, sedangkan tahun 2015 mencapai US$ 19.020.785,70 (mengalami penurunan -16%). Penurunan ekspor terjadi pada bulan April, Mei, September disebabkan karena terjadinya krisis ekonomi Eropa dan Amerika. Adapun nilai ekspor kabupaten tahun 2016 mengalami penurunan,sebagaimana disajikan dalam tabel berikut: 8

REALISASI EKSPOR KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 No. Bulan Nilai (US$) Nilai (US$) Nilai (US$) % Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 1 Januari 1.920.378,63 1.113.619, 62 1.179.546,87 5,92 2 Pebruari 1.821.021,20 1.367.413,60 1.059.338,11 (22,52) 3 Maret 1.986.201,65 2.093.381,04 1.806.595,26 (13,69) 4 April 1.870.875,04 1.604.571,35 1.852.704,00 15,46 5 Mei 1.432.926,63 1.784.985,76 1.945.266,41 8,97 6 Juni 1.720.084,71 1.758.758,30 2.335.505,98 32,79 7 Juli 2.397.555,59 1.860.102,31 1.158.307,14 (37,72) 8 Agustus 1.484.280,30 1.505.712,65 1.505.333,44 (0,02) 9 September 1.729.528,41 2.118.299,58 1.385.858,22 (34,57) 10 Oktober 2.721.360,30 1.393.264,17 1.651.540,33 18,53 11 Nopember 2.037.874,26 1.365.346,85 1.304.286,64 (4,47) 12 Desember 1.781.044,24 1.055.305,47 1.467.994,10 39,10 JUMLAH 22.903.130,96 19.020.787,70 18.652.276,50 (1,93) Capain Kinerja No Sasaran Indikator Kinerja 4. Terwujudnya Kontribusi peningkatan sektor kontribusi perdagangan perdagangan terjadap terhadap PDRB perekonomian Nilai eksport barang dan jasa Target Realisasi % 15% -1,93% -62,5% USD 25.000.000 USD 18.652.276,50 74,60% B. REALISASI ANGGARAN Pelaksanaan kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2016 dibiayai dengan sumber dana sebagai berikut : 9

No. Anggaran Target (Rp.) Realisasi % 1. Dana langsung kegiatan APBD a. Belanja tidak langsung 3.774.293.880 3.711.921.970 98,35 b. Belanja langsung 5.762.736.101 5.392.445.476 93,57 Jumlah 9.537.029.981 9.104.367.446 95,46 Secara garis besarnya pelaksanaan aspek keuangan ini telah sesuai dengan prinsip prinsip pelaporan yang lazim dan pertanggungjawabannya telah sesuai dengan perundangundangan yang berlaku, efesian dan efektif dengan menghindari seminimal mungkin penyalahgunaan. Bila ditinjau dari segi efisiensi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan tahun 2016 berhasil melakukan 25 (dua puluh lima) Kegiatan dengan efesien. B. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 1. Permasalahan Angka penyerapan tenaga kerja belum mencapai target disebabkan karena generasi muda pada umumnya enggan berkecimpung pada sektor industri cenderung mengalih ke teknologi komunikasi, Data jumlah UTTP bertanda tera sah yang digunakan dalam transaksi perdagangan tahun 2016 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan data penggunaan UTTP dalam transaksi perdagangan tahun 2015 yang mencapai 9.480 UTTP, tetapi belum mencapai target yang ditetapkan dalam IKU 2013-2018 hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu: 1. Adanya perubahan (migrasi) penggunaan UTTP jenis timbangan meja, timbangansentisimal dan neraca ke timbangan elektronik dan timbangan pegas sehingga tidak memerlukan perlengkapan lainnya. 2. Berkurangnya jumlah penggunaan UTTP dalam traksaksi perdagangan yang disebabkan karena adanya alih usaha bagi pelaku usaha atau pedagang yang tadinya menggunakan UTTP untuk traksaksi perdagangan beralih menjual produk kemasan seperti makanan jadi, palen-palen, souvenir dan sebagainya sehingga tidak perlu menggunakan UTTP dalam transaksi perdagangan. 10

3. Adanya keengganan masyarakat pemilik dan pengguna UTTP untuk mentera/tera ulang UTTP-nya di lokasi yang mungkin jauh dari tempatnya melakukan kegiatan usaha, sehingga memerlukan pelayanan tera/tera ulang secara maksimal yang didukung dengan anggaran yang memadai. Realisasi Eksport yang mengurus di mengalamai penurunan disebabkan karena krisis ekonomi global yang berkepanjangan, 2. Solusi Mengupayakan peningkatan promosi domestik maupun internasional. Mengupayakan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap UTTP wajib tera dan kegiatan Kemetrologian Legal dengan menambah jumlah lokasi dan kegiatan sidang tera/tera ulang. 11

BAB IV PENUTUP Setelah melalui serangkaian evaluasi kinerja, maka didapatkan dari kinerja sasaran yang ditetapkan, ada yang mencapai target dan ada yang belum tercapai dari target yang telah ditetapkan. Sedangkan kinerja dengan kegiatan yang didukung dari Anggaran APBD terdiri dari 25 (dua puluh lima) kegiatan dan DAK yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan dan seluruhnya dikatagorikan efisien, sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2015 termasuk dalam katagori cukup. LAKIP ini disusun sesuai mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 53 Tahun 2014 yang merupakan gambaran Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan tahun 2016 termasuk evaluasi dan analisis terhadap kinerja pencapaian sasaran dan kegiatan yang telah dicapai selama tahun 2016 sebagai realisasi atas rencana kinerja tahun 2016. Bila dikaitkan dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka pelaksanaan strategis kebijakan program maupun kegiatan, telah diarahkan untuk pencapaian tujuan semua kegiatan yang telah disusun dalam Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta dapat diakomodir pembiayaannya dalam Anggaran Keuangan yang diajukan maupun disetujui dengan keterbatasan dana sehingga dimungkinkan akan dapat menghambat tercapainya tujuan dan pada gilirannya akan berpengaruh terhadap terwujudnya Misi dan Visi. Kita ketahui bahwa dana merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan (critical success factor/csf) dalam mencapai tujuan. Untuk masa mendatang hasil evaluasi dan analisis kinerja ini akan dijadikan masukan bagi penyusunan dan pelaksanaan rencana kebijaksanaan/program/proyek/kegiatan/sejenis atau yang relevan agar pencapaian kinerja sesuai dengan yang diharapkan. 12

A. Kesimpulan Dari hasil analisis kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan di peroleh kesimpulan : 1. Pencapaian kinerja kebijakan secara umum, masih ada yang belum sepenuhnya mencapai target yang telah ditetapkan. 2. Anggaran/Dana sebagai pendukung dalam kegiatan sebagaimana diprogramkan dalam merealisasikan kebijakan dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan yang dianggarkan., 20 Januari 2017 Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ir. Wayan Suamba, MT NIP.19630711 199203 1 009 13

RENCANA KINERJA 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GIANYAR Kode 1 Lokasi Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana) Catatan Prakiraan Maju Rencana Tahun Urusan/ Bidang Urusan Penting 2017 Pemerintah Daerah dan Indikator Kinerja Program/Kegiatan Target Kebutuhan Sumber Target Kebutuhan Program/Kegiatan Capaian Dana/Pagu Indikatif Dana Capaian Dana/Pagu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 6 URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN 2 6 2 7 1 15 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Terwujudnya perlindungan konsumen perdagangan 2 6 2 7 1 15 06 Pelaksanaan Sidang Tera Ulang Prosentase Peningkatan UTTP yang sesuai standar 2 6 2 7 1 15 08 Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) 3,757,572,655 APBD Kab 3,785,372,655 7 kec 8.200 UTTP 125,000,000 APBD Kab APBD Kab 8.200 UTTP 137,500,000 100% 100,000,000 APBD Kab APBD Kab 100% 110,000,000 2 6 2 7 1 15 09 Pengujian Sampel Barang-barang makanan dan minuman dalam rangka perlindungan konsumen Prosentase produk makanan yang sesuai standar 20 sampel 33,000,000 APBD Kab APBD Kab 20 sampel 36,300,000 2 6 2 7 1 15 09 Peningkatan Sarana dan Prasarana Metrologi Legal Prosentase Peningkatan UTTP yang sesuai standar 1 paket 3,479,572,655 APBN/DAK APBD Kab 1 paket 3,479,572,655 2 6 2 7 1 15 09 Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa Kontrinusi sektor perdagangan terhadap PDRB 7 pasar 20,000,000 APBD Kab 7 pasar 22,000,000 2 6 1 7 1 18 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Terwujudnya peningkatan kontribusi sektor perdagangan terhadap perekonomian 5% 3,190,000,000 APBD Kab APBD Kab 5% 3,259,000,000 2 6 1 7 1 18 03 Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB 1 paket 2,500,000,000 APBN/DAK APBN/ DAK 1 paket 2,500,000,000 2 6 1 7 1 18 10 Pameran Produk Unggulan IKM Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB 50 stand 80 IKM 650,000,000 APBD Kab APBD Kab 50 stand 80 IKM 715,000,000 2 6 1 7 1 18 10 Sosialisasi Penggunaan Prroduk Dalam Negeri Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB 7 kecamatan 40,000,000 APBD Kab 7 kecamatan 44,000,000

Kode Urusan/ Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan 1 2 6 1 7 1 17 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 2 6 1 7 1 17 07 Pelatihan Pembukuan Sederhana dan Teknik Pemasaran Produk Lokasi Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana) Catatan Prakiraan Maju Rencana Tahun Indikator Kinerja Program/Kegiatan Penting 2017 Target Kebutuhan Sumber Target Kebutuhan Capaian Dana/Pagu Indikatif Dana Capaian Dana/Pagu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Terwujudnya peningkatan pertumbuhan sektor 100% 3% 130,000,000 APBD Kab APBD Kab 143,000,000 industri Nilai tambah sektor industri 100 orang 55,000,000 APBD Kab APBD Kab 100 orang 60,500,000-2 6 1 7 1 17 08 Pelatihan Kewirausahaan Nilai tambah sektor industri 15 Sekolah 75,000,000 APBD Kab 15 Sekolah 82,500,000 2 6 1 7 1 17 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Terwujudnya peningkatan kontribusi sektor perdagangan terhadap perekonomian 5% 60,000,000 APBD Kab APBD Kab 5% 66,000,000 2 6 1 7 1 17 12 Kegiatan Pembangunan Promosi Perdagangan Internasional Nilai ekport barang dan jasa Luar Daerah 3 stand 60,000,000 APBD Kab APBD Kab 3 stand 66,000,000 2 7 URUSAN PILIHAN INDUSTRI 2 7 2 7 1 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Terwujudnya peningkatan kelancaran pelayanan administrasi perkantoran 5% 1,000,000,000 APBD Kab APBD Kab 5% 1,100,000,000 2 7 2 7 1 1 7 Penyediaan jasa administrasi keuangan perkantoran Terlaksananya penyediaan jasa administrasi keuangan/perkantoran 5% 1,000,000,000 APBD Kab APBD Kab 5% 1,100,000,000 2 7 2 7 1 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2 7 2 7 1 2 22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan memadai Tersedianya peralatan gedung kantor 1 tahun 740,000,000 5% 784,000,000 1 tahun 50,000,000 APBD Kab APBD Kab 5% 55,000,000 2 7 2 7 1 2 24 Pemeliharaan Rutin berkala kendaraan dinas/ operasional Terpeliharanya kendaraan dinas /operasional 4 unit roda 4, 9 unit roda 2 350,000,000 APBD Kab APBD Kab 4 unit roda 4, 9 unit roda 2-385,000,000 - -

Kode Urusan/ Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan 1 2 7 2 7 1 2 28 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Lokasi Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana) Catatan Prakiraan Maju Rencana Tahun Indikator Kinerja Program/Kegiatan Penting 2017 Target Kebutuhan Sumber Target Kebutuhan Capaian Dana/Pagu Indikatif Dana Capaian Dana/Pagu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tersedianya peralatan gedung kantor 44,000,000 12 unit AC, 4 Unit laptop, 12 unit P.C, 2 unit note book, 5 unit printer 40,000,000 APBD Kab APBD Kab 12 unit AC, 4 Unit laptop, 12 unit P.C, 2 unit note book, 5 unit printer 2 7 2 7 1 2 Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur Tersedianya sarana dan prasarana yang baik 300,000,000 APBD Kab APBD Kab 300,000,000 2 7 2 7 1 16 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Terwujudnya peningkatan kontribusi sektor industri terhadap perekonomian 3% 1,145,000,000 APBD Kab APBD Kab 4% 1,259,500,000 2 7 2 7 1 16 11 Sosialisasi HKI Prosentase Pertumbuhan industri non migas 20 IKM 30,000,000 APBD Kab APBD Kab 20 IKM 33,000,000 2 2 7 2 7 1 16 13 Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah untuk pemasaran Prosentase Pertumbuhan industri non migas 4 event 250,000,000 APBD Kab APBD Kab 4 event 275,000,000 2 7 2 7 1 16 14 Pengembangan Industri Kecil dan Rumah tangga Potensial Prosentase Pertumbuhan industri non migas 2 event, 10 IKM 135,000,000 APBD Kab APBD Kab 2 event, 10 IKM 148,500,000 2 7 2 7 1 16 15 Sosialisasi Sertifikat Legalitas Kayu Prosentase Pertumbuhan industri non migas 50 orang 100,000,000 APBD Kab APBD Kab 50 orang 110,000,000 2 7 2 7 1 16 16 Pengembangan Potensi Unggulan Daerah Kontribusi Sektor industri Terhadap PDRB 600,000,000 APBD Kab APBD Kab 660,000,000

Kode 1 Lokasi Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana) Catatan Prakiraan Maju Rencana Tahun Urusan/ Bidang Urusan Penting 2017 Pemerintah Daerah dan Indikator Kinerja Program/Kegiatan Target Kebutuhan Sumber Target Kebutuhan Program/Kegiatan Capaian Dana/Pagu Indikatif Dana Capaian Dana/Pagu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 7 2 7 1 16 17 Work Shop Menumbuh Kembangkan Ekonomi Kreatif Prosentase Peningkatan jumlah industri kecil dan menengah 10 Sekolah 30,000,000 APBD Kab APBD Kab 10 Sekolah 33,000,000 2 7 1 7 1 19 Program Pengembangan sentrasentra Industri Potensial Terwujudnya peningkatan pertumbuhan sektor industri 3% 128,000,000 APBD Kab APBD Kab 4% 140,800,000 2 7 1 7 1 19 3 Monitoring dan Evaluasi Peningkatan jumlah sentra 2 7 1 7 1 19 04 Diklat Pengolahan Pangan Peningkatan jumlah sentra 2 7 1 7 1 19 05 Diklat Pengemasan Peningkatan jumlah sentra 1 paket data 73,000,000 APBD Kab APBD Kab 1 paket data 80,300,000 30 orang 25,000,000 APBD Kab APBD Kab 30 orang 27,500,000 30 orang 30,000,000 APBD Kab APBD Kab 30 orang 33,000,000 10,150,572,655 10,537,672,655, 8 Januari 2015 Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ir. Wayan Suamba, MT NIP. 19630711 199203 1 009