BAB I PENDAHULUAN. faktor manusia memegang peranan penting di dalamnya (Sihotang, 2004).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

A. Latar belakang penelitan

BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi barang maupun jasa. Cascio (1998) menegaskan bahwa manusia

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam berbagai bidang pekerjaan, diperlukan sumber daya manusia sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, suatu perusahaan akan memiliki peluang yang relatif kecil untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. berpindah kerja (turnover intention) yang berujung pada keputusan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi manajemennya melalui sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Di era global saat ini terutama dalam memasuki tahun Masyarakat. Ekonomi ASEAN, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing ditengah

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan keluar menjadi masalah yang sering dialami oleh berbagai

ABSTRAK. Kata kunci: work-family conflict, kelelahan emosional, intention to leave.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, salah satunya ditekankan pada faktor-faktor paling penting atas

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya yang mencakup. penyedia tenaga kerja yang bermutu, mempertahankan kualitas dan

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menggerakkan roda perkembangan dan laju produktivitas perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam. cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi tidak akan lepas dari keberadaan serta

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan mengendalikan biaya ketenagakerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. meninggalkan pekerjaannya.turnover intention harus disikapi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

2015 PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH AUDITOR DENGAN KINERJA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

BAB I PENDAHULUAN. farmasi, peralatan medis, dan barang konsumsi. Mulai berdiri di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.oleh karena itu, sumber daya manusia adalah aset yang tak ternilai

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. mesin, metode, dan informasi. Keenam poin ini saling terintegrasi dan membantu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan itu sendiri. Manajemen sumber daya manusia lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN NIAT KELUAR KERJA KARYAWAN DI PT. DELTA PRIMA STEEL SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan yang handal, mampu

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... 8

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan usaha, seringkali ditemukan beberapa masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memfokuskan perhatian pada masyarakat pekerja baik yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesuksesan organisasi di masa depan. Kemampuan perusahaan. efektif dan efisien (Djastuti, 2011:2).

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia semakin penting artinya di dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap organisasi atau perusahaan, karyawan atau sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan medis (McGuire, Hasskarl, Bode, Klingmann, & Zahn, 2007).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan Kantor Akuntan Publik (KAP) kini semakin kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Judul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi adalah kelompok kerja sama orang-orang yang diadakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola dan pembuat gagasan. Menurut Hasibuan (200:9), manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umumnya mempunyai harapan untuk dapat memenuhi kebutuhan kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kepuasan kerja yang baik dan memenuhi standar. Salah satu faktor

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Hal ini sangat mendesak dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya kemajuan di bidang industri sekarang ini, menyebabkan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dan tuntutan pekerjaan pun semakin meningkat (Sihotang, 2004). Dunia perusahaan sebagai sebuah organisasi harus mampu mencapai tujuan yang direncanakan untuk dapat memenuhi tuntutan pembangunan dan kemajuan teknologi pada masa sekarang, oleh karena itu kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan (Sihotang, 2004). Hal tersebut terwujud dalam upaya peningkatan kualitas karyawan dan pengaturan manajemen organisasi. Peningkatan kualitas karyawan itu penting karena kemajuan suatu organisasi tidak hanya bergantung dari teknologi mesin tetapi faktor manusia memegang peranan penting di dalamnya (Sihotang, 2004). Manusia adalah yang menjadi perencana, pelaku, dan penentu dari operasi organisasi, karena itu alat secanggih apapun yang dimiliki organisasi tidak akan mempunyai kegunaan, jika peran aktif sumber daya manusia tidak disertakan (Anoraga, 2001). Sumber daya manusia adalah aset yang sangat vital bagi maju dan berkembangnya organisasi akibat adanya perubahan-perubahan yang terjadi (Anoraga, 2001). Guna pembenahan organisasi, maka pembinaan secara kontinyu adalah kunci keberhasilan organisasi. Untuk meningkatkan mutu pegawai maka perlu memperbaiki metode dan model pembinaan pegawai, dengan menjamin agar para pegawai dapat melaksanakan tugas secara optimal, tanpa mengalami berbagai gangguan yang dapat mempengaruhi kinerja (Anoraga, 2001). 1

Kelelahan kerja (work exhaustion) merupakan salah satu gangguan yang dapat mempengaruhi kinerja (Saragih, 2009). Kelelahan kerja adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja (Suma mur, 2009). Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja (Nurmianto, dalam Kurniawati 2012). Semua pekerjaan akan menghasilkan kelelahan kerja, dan kelelahan kerja akan menurunkan kinerja serta menambah tingkat kesalahan kerja (Nurmianto; dalam Kurniawati, 2012). Setiap orang yang bekerja dengan melebihi batas tertentu akan menimbulkan kelelahan, oleh karena itu setiap perusahaan haruslah memikirkan waktu istirahat sebelum tenaga pulih kembali (Nitisemito; dalam Kurniawati, 2012). Setiap pekerjaan apapun jenisnya, apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran adalah merupakan beban bagi yang melakukan pekerjaan tersebut (Haryono, 2011). Beban kerja adalah salah satu pemicu timbulnya kelelahan kerja (Moore, 2000). Beban kerja yang terlalu berat disertai kemampuan fisik yang lemah, dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja, gejala kelelahan banyak dialami oleh karyawan yang pekerjaanya bersifat monoton dan berulang-ulang (Haryono, 2011). Menurut Manuaba (2000), tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Adanya massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh dari berat tubuh, memungkinkan manusia untuk dapat menggerakkan tubuh dan melakukan pekerjaan. Pekerjaan di satu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestasi, sehingga dapat mencapai kehidupan yang produktif sebagai salah satu tujuan hidup, di pihak lain dengan bekerja berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya. Dengan kata lain bahwa setiap pekerja 2

merupakan beban bagi yang bersangkutan (Manuaba, 2000).Dalam penelitian yang dilakukan Saragih (2009), ditemukan bahwa beban kerja memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kelelahan kerja karyawan. Moore (2000), menyatakan bahwa selain beban kerja, konflik peran menjadi salah satu pemicu kelelahan kerja, setiap orang mempunyai harapan yang berbeda untuk aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan peran yang mereka jalankan. Perbedaan harapan ini akan mengakibatkan tekanan pada pemegang peranan untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik antara satu dengan yang lain. Menurut Robbins (2006), peran didefinisikan sebagai seperangkat pola perilaku yang diharapkan sebagai atribut seseorang yang menduduki suatu posisi yang diberikan pada suatu unit sosial. Konflik peran didefinisikan sebagai sebuah situasi dimana individu dihadapkan pada harapan peran (role expectation) yang berbeda. Sementara role expectation sendiri adalah bagaimana orang lain yakin seseorang harus berbuat pada situasi tertentu. Konflik peran memunculkan harapan yang mungkin sulit untuk dicapai atau dipuaskan. Dampak yang mungkin ditimbulkan dari adanya konflik peran yang tinggi adalah keadaan psikologis yang sangat rendah jika dibandingkan dengan orang yang jarang mengalami konflik peran. Keadaan psikologis yang rendah ini akan mendorong mereka mengalami work exhaustion (Thoits; dalam Saragih, 2009) Kelelahan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan yang penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya. Ketidakpuasan kerja memiliki suatu pengaruh langsung pada pembentukan keinginan keluar. Robbins (2006) menjelaskan bahwa kelelahan kerja dihubungkan positif dengan keluarnya 3

karyawan. Tingginya tingkat turnover intention (keinginan keluar) akan menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan, bahkan bisa membuat perusahaan mengalami frustasi ketika mengetahui proses rekrutmen yang telah berhasil menjaring staf yang berkualitas pada akhirnya ternyata menjadi sia-sia karena staf yang direkrut tersebut telah memilih pekerjaan di perusahaan lain (Toly; dalam Syafrizal, 2011). Dengan tingginya tingkat turnover pada perusahaan akan semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya baik itu biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan, tingkat kinerja yang mesti dikorbankan, maupun biaya rekrutmen dan pelatihan kembali (Suwandi; dalam Syafrizal, 2011). Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa work exhaustion sebagai antecedent dominan dari keinginan berpindah tenaga kerja (Moore, 2000). Peneliti tertarik untuk meneliti kembali serta mengembangkan penelitian mengenai kelelahan kerja yang akan mempengaruhi keinginan keluarnya karyawan,yang dimana kelelahan kerja dapat timbul dikarenakan faktor beban kerja dan konflik peran. Penelitian kali ini mengambil obyek penelitian pada PT.Caprifarmindo Labs, Bandung. PT.Caprifarmindo Labs merupakan anak perusahaan dari PT.Sanbe Farma, yang dimana bertugas membuat obat-obatan, pendataan obat-obatan serta pendistribusian obat-obatan. PT.Caprifarmindo Labs memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak, dengan jumlah total karyawan kurang lebih dari 650 karyawan. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Novita selaku Asst.Supervisor PT.Caprifarmindo Labs menyatakan bahwa fenomena mengenai turnover karyawan di PT.Caprifarmindo Labs sendiri kerap terjadi. Pada tahun 2013 kemarin terhitung hingga bulan april, fenomena turnover sendiri mencapai angka yg cukup signifikan. 4

Sementara itu selain hasil jumlah turnover karyawan yang diperoleh dari wawancara dengan pihak PT.Caprifarmindo Labs, diperoleh juga laporan mengenai obat-obatan milik Sanbe farma sendiri masih kalah saing dengan pabrik pembuat obat-obatan lainya.ini mencerminkan bahwa kinerja karyawan bisa dijadikan salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya tingkat penjualan PT.Caprifarmindo Labs. Hal ini didasarkan pada pendapat (Sutanto; dalam Wijayanti, 2008) bahwa kinerja karyawan merupakan pengendali operasi perusahaan, sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik maka kinerja perusahaan akan meningkat, dan sebaliknya. PT.Caprifarmindo Labs sudah mempunyai nama besar, pada kenyataannya tidak menjamin para karyawannya untuk tetap bertahan di dalamnya. Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa adanya faktor penyebab mengapa karyawan tersebut keluar. Diduga bahwa faktor kelelahan kerja memegang peranan penting yang cukup signifikan.dalam mempengaruhi turnover karyawan apalagi dengan didukung pernyataan dari Moore (2000) yang menyatakan keinginan keluar seseorang terkait dengan kelelahan kerja. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan karyawan temuan penelitian oleh Moore (2000) bahwa keinginan keluarnya sangat kuat dipengaruhi oleh variabel-variabel kelelahan kerja yang berasal dari beban kerja dan konflik peran, maka dalam penelitian ini ada tiga rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaiamana beban kerja berpengaruh pada kelelahan kerja karyawan PT.Caprifarmindo Labs? 5

2. Bagaiamana konflik peran berpengaruh pada kelelahan kerja karyawan PT.Caprifarmindo Labs? 3. Bagaimana kelelahan kerja berpengaruh pada keinginan keluarnya karyawan PT.Caprifarmindo Labs? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan beberapa masalah yang diidentifikasikan di atas, maka berikut ini merupakan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini: 1. Memberikan bukti empiris tentang bagaimana pengaruh beban kerja terhadap kelelahan kerja karyawan PT.Caprifarmindo Labs. 2. Memberikan bukti empiris tentang bagaimana pengaruh konflik peran terhadap kelelahan kerja karyawan PT.Caprifarmindo Labs. 3. Memberikan bukti empiris tentang bagaimana pengaruh kelelahan kerja terhadap keinginan keluar karyawan PT.Caprifarmindo Labs. 1.4. Manfaat Penelitian Setelah mengetahui tujuan dari penelitian seperti yang sudah diuraikan di atas, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan ilmu Sumber daya manusia. Manfaat dari penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat untuk : a) Bagi Perusahaan Memberikan sumbangan informasi yang dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan bagi perusahaan. Khususnya dalam mengelola tenaga kerja, sehingga pihak manajemen dapat lebih cermat dan 6

teliti dalam pemeliharaan tenaga kerja,serta menghindari adanya turn over intention b) Bagi Akademisi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi. Khususnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kelelahan bekerja dan keinginan keluar karyawan. c) Bagi peneliti, memberikan solusi dalam pemecahan suatu masalah empiris yang didukung dengan teori yang mendukung sehingga dapat memberikan pola pikir yang terstruktur dalam memecahkan suatu permasalah d) Bagi para peneliti, sebagai salah satu bahan kajian empiris terutama menyangkut pengaruh work exhaustion pada turn over intention 1.5.Waktu pelaksanaan Peneltian ini dimulai pada bulan Februari 2014 sampai dengan Juli 2014. 1.6.. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, waktu pelaksanaan dan sistematika penulisan penelitian. Bab II: Landasan teori dan pengembangan hipotesis yang berisi teori-teori kelelahan kerja, beban kerja, konflik peran, serta hubungan antara keinginan keluar kar yawan dengan kelelahan kerja model penelitian, dan rerangka pemikiran serta riset empiris yang dimana berisi daftar peneliti peneliti terdahulu. 7

Bab III: Metode penelitian yang meliputi sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, serta dasar teori pengujian asumsi klasik, validitas dan reliabilitas, analisis jalur, serta hipotesis. Bab IV: Hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi pengujian pengujian asumsi klasik, validitas dan reliabilitas, analisis jalur, serta hipotesis. Bab V: Kesimpulan, saran, keterbatasan dan implikasi manajerial dari penelitian ini. 8