LAMPIRAN 1 JENIS BUNGA. Full sun:lama penyinaran 8-12 jam, minimal 6 jam. Partial Shade: lama penyinaran 4-8 jam, minimal 3 jam

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 1 Lampiran 1 Standar Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Tipe C (Depkes, 2007)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian, serta analisa dan pembahasan maka, berikut. adalah hal-hal yang bisa disimpulkan:

BAB 5 ANALISIS KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang perlu penanganan dengan segera dan pemantauan intensif. 2

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT KELAS B

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB IV ANALISIS. Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang memiliki

Digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT

No Pengguna Kegiatan Nama Ruang Persyaratan Standard Kapasitas Unit Luas Satuan (m 2 ) Luas Total (m 2 ) Sumber

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. kecamatan Jagakarsa. Wilayah DKI Jakarta memiliki iklim tropis dengan suhu

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB II STUDI PUSTAKA

RUMAH SAKIT KHUSUS ANAK DENGAN PENERAPAN TAMAN TERAPI DI JAGAKARSA

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT

BAB III METODE PERANCANGAN

LAMPIRAN 1. Contoh zonasi rencana lokasi. Kesehatan, 2007)

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Standar Pelayanan Kesehatan Dasar di Lingkungan Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT NEGARA

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG]

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT RUANG GAWAT DARURAT

LAMPIRAN. LAMPIRAN 1. Klasifikasi Rumah Sakit Khusus Kelas A. Klasifikasi Kelas Rumah Sakit Khusus Jantung menurut Peraturan Menteri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN TANAMAN HIAS UNTUK MENINGKATKAN FASILITAS TERAPI ANAK

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

KATA PENGANTAR. Lamongan, Penyusun

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

CONTOH CONTOH INSIDEN. No. INSTALASI INDIKATOR JENIS

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

BAB III STUDI LAPANGAN

FUNGSI DAN PERAN SCRUB NURSE

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Rencana Umum Pengadaan

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT PARU DR. H.A ROTINSULU BANDUNG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN KELAS II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ELABORASI TEMA

Pengembangan RS Harum

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Klasifikasi Rumah Sakit Umum KELAS KELAS KRITERIA KELAS D KELAS C KETERANGAN. I. PELAYANAN A. Pelayanan Medik Umum

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya

BAB III : DATA DAN ANALISA

ALAT-ALAT KESEHATAN RS. Anggota Kelompok : 1. Alfisah Fatrianoor 2. Endah Dwi A 3. Rustifah 4. Wahyudi

LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi.

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PELAYANAN DARAH (UTD)

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT RUANG PERAWATAN INTENSIF

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB V: HASIL Analisa.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

Ditetapkan Tanggal Terbit

Panduan Identifikasi Pasien

BAB II KEMAMPUAN PELAYANAN

RUMAH SAKIT KHUSUS MATA DI LAMONGAN

NO SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2001

STANDAR USAHA SPA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Perawatan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN

IV TINDAKAN MEDIK OPERATIF TARIF TINDAKAN MEDIK OPERATIF TERENCANA (ELEKTIF)

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK. BERITA ACARA PEMERIKSAAN IZIN OPERASIONAL RUMAH SAKIT IBU dan ANAK Pada hari ini... tanggal...bulan... tahun...

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

BAB II. Deskripsi Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (RS. QIM) dan Pelayanan Rehabilitasi Medik

2018, No b. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari pada Kepolisian Negara Republik Indonesia

2016, No. -2- c. bahwa Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Surat Nomor: B/2143/IV/2015/Pusdokkes tanggal 29 April 2015, telah menyampa

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

Rencana Umum Pengadaan

Nomor : 03/ULP/RSJ-Aldok /IX/2011

Kamar Operasi. Dewi Feri, ST., MKes

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG

KUESIONER PENELITIAN

2016, No Republik Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum c. bahwa Kepala Kepolisian Nega

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA PADA KEMENTERIAN KESEHATAN KELAS II

COMPANY PROFILE. Sahabat Bunda dan Buah Hati Tercinta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif.

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB II TINJAUAN PROYEK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PRAKTIK BIDAN MANDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH DAERAH (LKPJ) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN TAHUN 2013

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

DAFTAR PERINCIAN ALAT / BAHAN / SARANA MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK

Judul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A

PROFIL. RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG

TARGET KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TH. 2015/2016

Transkripsi:

158 LAMPIRAN 1 JENIS BUNGA Keterngan lama penyinaran: Full sun:lama penyinaran 8-12 jam, minimal 6 jam Partial Shade: lama penyinaran 4-8 jam, minimal 3 jam Full Shade: lama penyinaran dibawah 3 jam 1. Warna biru: A. Hydrangea macropylla Gambar 4. Hydragea macropylla Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Hortensia a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga hydragea macropylla memiliki berbagai warna yang bergantung pada PH tanah. Tanah dengan PH normal menghasilkan bunga warna putih, tanah bersifat basa menghasilkan warna pink dan ungu. Untuk mendapatkan warna biru, dibutuhkan tanah dengan sifat asam. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: 1-1.5 m

159 B. Iris reticulata Gambar 4. Iris reticulata. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/iris_reticulata a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga Iris reticulata merupakan tanaman hias yang memiliki aroma yang manis dan dalam perawatannya, bunga ini tidak memerlukan terlalu banyak air. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: 0.1-0.5 m C. Geranium pratense Sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Geranium_pratense a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga geranium memiliki aroma dengan efek menenangkan, meringankan kecemasan, depresi dan stress serta dapat mengusir nyamuk. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade dapat disinari secara langsung atau dibayangi. paparan sinar matahari secara langsung lebih dianjurkan agar bunga tumbuh optimal

160 c. Ketinggian: 0.5-1 m D. Agapanthus africanus Gambar 4. Agapanthus africanus. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/agapanthus_africanus a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga Agapanthus africanus digunakan sebagai tanaman hias dan dapat tumbuh optimal ditempat yang tidak dibayangi. Kekurangan sinar matahari atau menempatkan bunga Agapanthus africanus ditempat yang terlalu teduh dapat menyebabkan bunga ini gagal berbunga. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun dapat disinari secara langsung atau dibayangi. c. Ketinggian: 0.5-1 m 2. Warna Orange: A. Celendula Officinalis Gambar 4.27 marigold Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/calendula_officinalis a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga marigold digunakan sebagai tanaman hias, bunganya dapat dipanen untuk dijadikan rangkaian bunga.

161 b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: 0.1-0.5 m B. Kembang sepatu (orange) Gambar 4.28 Kembang sepatu Sumber: http://toptropicals.com a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga kembang sepatu dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bunganya dapat dikerngkan untuk dikonsumsi sebagai teh b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: 1.5-2.5 m C. Cosmos Sulphureus Gambar 4.48 Cosmos sulphureus Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/cosmos_sulphureus

162 a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga cosmos di manfaatkan sebagai tanaman hias ataupun ground cover karena tidak terlalu tinggi. Bunga cosmos memiliki aneka warna antara lain kuning, pink dan orange. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi. c. Ketinggian: 0.5-1 m D. Spathodea campanulata Gambar 4.49 Spathodea campanulata Sumber: http://www.smgrowers.com a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga spathodea campanulata dapat digunakan sebagai shadding karena ketinggiannya. Selain itu, bunga ini juga menarik kedatangan satwa berupa burung-burung. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, disinari secara langsung c. Ketinggian: 7-25 m 3. Warna Kuning: A. Chrysanthemum Gambar 4.46 Chrysanthemum morifolium Sumber: finegardening.com

163 a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga chrysanthemum digunakan sebagai tanaman hias, bunganya dapat dipanen untuk dijadikan rangkaian bunga ataupun dikeringkan dan dikonsumsi sebagai teh. Aroma chrysanthemum dapat melegakan pernafasan b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dan dibayangi c. Ketinggian: 0.1-0.5 m B. Cosmos caudatus Gambar 4.47 Cosmos caudatus Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/cosmos_caudatus a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga cosmos di manfaatkan sebagai tanaman hias ataupun ground cover karena tidak terlalu tinggi. Bunga cosmos memiliki aneka warna antara lain kuning, pink dan orange. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi. c. Ketinggian: 0.5-1 m

164 C. Alamanda cathartica Gambar 4.44 Alamanda cathartica Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/allamanda_cathartica a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga alamanda merupakan tanaman yang bersifat merambat dan sering digunakan sebagai tanaman hias getah alamanda memiliki sifat antibakteri terhadap bakteri staphylococcus bunga alamanda juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa. Akar alamanda digunakan untuk mencegah penyakit kuning b. Kebutuhan pencahayaan: full sun dan disinari secara langsung, c. Ketinggian: 8-12 m D. Bunga Matahari Gambar 4.45 Bunga matahari Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/bunga_matahari

165 a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga matahari sering dimanfaatkan bijinya sebagai makanan ringan ataupun sumber antioksidan. Bunga matahari memancing kedatangan ulat bulu dan siput b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung ataupun dibayangi c. Ketinggian: 1-1.5 m 4. Warna Pink: A. Carnation Gambar 4.35 carnation Sumber: http://www.flowerspictures.org a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga carnation dapat digunakan sebagai ground cover. Aroma carnation meringankan rasa cemas dan menenangkan sistem saraf. Kelopak bunga carnation sering dimanfaatkan untuk perawatan kulit b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung ataupun dibayangi. c. Ketinggian: 0.1-0.5 m

166 B. Kembang sepatu Gambar 4.36 Kembang sepatu Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/hibiscus a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga kembang sepatu dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bunganya dapat dikerngkan untuk dikonsumsi sebagai teh b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: 1.5-2.5 m C. Hollyhock Gambar 4.41 Hollyhock Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/alcea a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga hollyhock dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan dapat dikeringkan untuk dikonsumsi sebagai teh dengan manfaat untuk meredakan gastritis, diare dan menurunkan asam lambung b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung ataupun dibayangi c. Ketinggian: 1.5-2.5 m

167 D. Bunga teratai Gambar 4.43 Water lily Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/nymphaeaceae a. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung ataupun dibayangi b. Ketinggian: mencapai 10 cm 5. Warna Merah: A. Asoka Gambar 4.30 Asoka Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/asoka_(pohon) a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga asoka sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan memiliki berbagai manfaat kesehatan sehingga digunakan sebagai bahan untuk jamu herbal. Mafaat kesehatan bunga asoka antara lain sebagai antibakteri, anti-inflamasi. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun ataupun partial shade, dapat disinari secara langsung ataupun dibayangi. c. Ketinggian: 6-9 m

168 B. Kembang sepatu Gambar 4.36 Kembang sepatu Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/hibiscus a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga kembang sepatu dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bunganya dapat dikeringkan untuk dikonsumsi sebagai teh b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dapat disinari secara langsung atau dibayangi c. Ketinggian: 1.5-2.5 m C. Paeonia cv Shima-nishiki Gambar 4.37 Paeonia cv Shima-nishiki Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/peony a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga peony dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bunganya dapat dimanfaatkan untuk rangkain bunga b. Kebutuhan pencahayaan: full sun ataupun partial shade, dan dibayangi c. Ketinggian: 0.5-1 m

169 D. Dahlia Bishop of llandalff Gambar 4.38 Dahlia Bishop of llandalff.sumber: http://apps.rhs.org.uk a. Kondisi fisik: bunga dahlia sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan dapa dimanfaatkan sebagai groundcover c. Kebutuhan pencahayaan: full sun dan dibayangi d. Ketinggian: mencapai 0.1-0.5m 6. Warna Ungu A. Geranium incanum Gambar 4.50 Geranium incanum Sumber: plumeria2u.co.uk a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga geranium memiliki aroma dengan efek menenangkan, meringankan kecemasan, depresi dan stress serta dapat mengusir nyamuk. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade dapat disinari secara langsung atau dibayangi. paparan sinar matahari secara langsung lebih dianjurkan agar bunga tumbuh optimal

170 c. Ketinggian: 0.5-1 m B. Rosemary Gambar 4.52 rosemary Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/rosemary a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga rosemary sering dimanfaatkan sebagai pelengkap bumbu masak. Aroma rosemary juga bermanfaat untuk menenangkan saraf, meringankan sakit kepala, batuk dan melancarkan sirkulasi darah b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dan dibayangi c. Ketinggian: 1.5-2.5 m C. Lavender Gambar 4.51 Lavender campanulata Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/lavandula a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga lavender sering dimanfaatkan aromanya karena dapat meringankan sakit kepala serta insomnia. Selain itu, minyak lavender juga dimanfaatkan sebagai anti bakteri dan pereda sakit tenggorokan.

171 b. Kebutuhan pencahayaan: full sun ataupun partial shade, dan dibayangi c. Ketinggian: 0.1-0.5 m D. Bugenvillea Gambar 4.53 Bougainvillea Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/bougainvillea a. Kondisi fisik: bugenvillea serimg dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena memiliki aneka warna. Bunga bugenvillea memiliki sifat merambat b. Kebutuhan pencahayaan: full sun, dan dibayangi c. Ketinggian: mencapai 4-8 m 8. Warna Putih A. Chamomile Gambar 4.29 chamomile Sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Chamomile a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga chamomile sering ditanam sebagai tanaman hias dan bunga chamomile yang dikeringkan dapat dikonsumsi

172 sebagai teh untuk melegakan pernafasan dan insomnia. Aroma chamomile membantu mengurangi kecemasa, nyeri otot, serta stress dan depresi b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade dapat disinari secara langsung atau dibayangi. c. Ketinggian: 0.1-0.5 m B. Gardenia Gambar 4.32 Gardenia Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/gardenia a. Kondisi fisik dan kegunaan: bunga gardenia dapat dikeringkan dan dikonsumsi sebagai teh dengan fungsi yang sama dengan aromanya yaitu meringankan ashtma, menenangkan detak jantung, menurunkan tekanan darah, meringankan stress, rasa cemas dan ketakutan. b. Kebutuhan pencahayaan: partial shade dan dibayangi. c. Ketinggian: 1-1.5 m C. Orange blossom Gambar 4.33 Orange blossom Sumber: www.scent.penhaligons.com a. Kondisi fisik dan kegunaan: Bunga orange blossom memiliki aroma dengan efek sedative ringan dan dapat digunakan untuk mengatasi

173 insomnia serta meringankan rasa stress, cemas dan ketakutan. jika dikeringkan, bunga orange blossom dapat dikonsumsi sebagai teh untuk meringankan rasa lelah, stress serta melancarkan peredaran darah. b. Kebutuhan pencahayaan: full sun dan dibayangi c. Ketinggian: 1.5-2.5 m D. Melati Gambar 4.34 melati Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/jasmine a. Kondisi fisik dan kegunaan: Aroma dan minyak dari bunga melati digunakan untuk relaksasi, meringankan stress dan berfungsi sesbagai antidepresant. Aroma bunga melati juga memiliki efek sedative ringan dan biasa digunakan untuk meringankan kelelahan otot. Jika dikeringkan, melati dapat dikonsumsi sebagai teh b. Kebutuhan pencahayaan: full sun atau partial shade dan dibayangi c. Ketinggian: mencapai 4-8 m

158 STANDART LUASAN DAN FASILITAS No Nama Ruang Fasilitas luasan Pelayanan Gawat Darurat 1 Ruang Tunggu Pengantar Pasien Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition) 1~1,5 m 2 / orang (min. 16 m 2 ) 2 Ruang Triase Tt periksa, wastafel, kit pemeriksaan sederhana, label Min. 16 m 2 3 R. Resusitasi Nasoparingeal, orofaringeal, laringoskop set anak, laringoskop set dewasa, nasotrakeal, 12-20 m 2 orotrakeal, suction, trakeostomi set, bag valve Mask (dewasa,anak), kanul oksigen, oksigen mask (dewasa/anak), chest tube, crico/trakeostomi, ventilator transport, monitor, infussion pump, syringe pump, ECG, vena section, defibrilator, gluko stick, stetoskop, termometer, nebulizer, oksigen medis, warmer. Imobilization set (neck collar, splint, long spine board, scoop strechter, kndrik extrication device, urine bag, NGT, wound toilet set, Film viewer, USG (boleh ada/tidak) 4 R. Tindakan Bedah Meja periksa, dressing set, infusion set, vena section set, torakosintetis set, metal kauter, Min. 16 m 2 tempat tidur, tiang infus, film viewer 5 R. Tindakan Non Bedah Kumbah lambung set, EKG, irigator, nebulizer, suction, oksigen medis, NGT, (syrine pump, 12-25 m 2 infusion pump, jarum spinal boleh ada/tidak), lampu kepala, otoscope set, tiang infus, tempat tidur, film viewer, 6 R. Tindakan Anak Inkubator, tiang infus, tempat tidur, film viewer 12-25 m 2 7 Ruang Persiapan operasi gen, suction, linen, brankar 6 m 2 8 Ruang Operasi Meja operasi, mesin anastesi, lampu (mobile /statis), pulse oximeter, monitor, meja instrumen, suction, film viewer, set bedah dasar, set laparatomi, set apendiktomi, set sectiosesaria, set bedah anak, set nephrotomi, set vascular, torakosintesis set, set neurosurgery, set orthopedic, set urologi emergency, set bedah plastik emergency, set laparoscopy, endoscopy surgery. + 36 m 2

159 9 Ruang Pemulihan Tempat tidur pasien, monitor set, tiang infus, infusion set, oksigen 7,2 m 2 / tempat tidur 10 R. Observasi Tempat tidur periksa, poliklinik set, tensimeter, stetoskop, termometer. Min. 7,2 m 2 / tempat tidur periksa 12 Ruang Linen Steril Lemari Min. 4 m 2 13 Ruang Alat Medis Lemari instrument Min. 6 m 2 14 R. Radiologi Mobile X-Ray, (mobile ECG, apron timbal, automatic film processor, dan film viewer boleh Min. 4 m 2 ada/tidak) 15 Laboratorium Standar Lab rutin, elektrolit, kimia darah, (analisa gas darah boleh ada/tidak) Min. 4 m 2 16 Ruang Kepala IGD Lemari, meja/kursi, sofa, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya. 8-16 m 2 18 R. Parkir Troli Troli Min. 2 m 2 Pelayanan Rawat Jalan 1 Ruang Tunggu Utama Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition) 1~1,5 m 2 / orang (min. 12 m 2 ) 2 Ruang Periksa & Konsultasi Dokter Kursi Dokter, Meja Konsultasi, 2 (dua) kursi hadap, lemari alat periksa & obat, tempat 12~25 m 2 / poli Spesialis tidur periksa, tangga roolstool, dan kelengkapan lainnya. 3 Ruang Tindakan / Diagnostik Poli EKG, set resusitasi anak lengkap dg defribilator, meja resusitasi anak dan bayi, set 12~25 m 2 / poli Anak resusitasi bayi, meja resusitasi bayi, set diagnostik, alat penghisap lendir, timbangan+pengukur tinggi, stetoskop anak, stetoskop bayi, tensimeter dg manset untuk bayi, anak & dewasa, termometer rektal, termometer aksila, lampu batere, palu refleks, sendok penekan lidah, cold chain, emergency cart. Paediatric trolley, oxygen set dan flowmeter. 4 Ruang Laktasi Kursi, meja, wastafel/sink 6~12 m 2 Pelayanan Rawat Inap 1 Ruang Perawatan Tempat tidur pasien, lemari, nurse call, meja, kursi, televisi, tirai pemisah bila ada, (sofa untuk ruang perawatan VIP). 25 ~ 35(m 2 ) per tempat tidur 2 Ruang Konsultasi Meja, Kursi, lemari arsip, telepon/intercom, peralatan kantor lainnya 9-16 m 2 3 Ruang Tindakan Lemari alat periksa & obat, tempat tidur periksa, tangga roolstool, wastafel, lampu 12-25 m 2

160 periksa, tiang infus dan kelengkapan lainnya. 4 Ruang kepala instalasi Lemari, meja/kursi, sofa, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya. 8-16 m 2 rawat inap 5 Ruang Linen Bersih Lemari Min. 4 m 2 6 Ruang Linen Kotor Bak penampungan linen kotor Min. 4 m 2 7 Ruang Evakuasi Pasien Instalasi telepon, kamera CCTV Sesuai kebutuhan Pelayanan Bedah 1 Ruang untuk cuci tangan (scrub station) Wastafel dengan 2 keran, perlengkapan cuci tangan (sikat kuku, sabun, dll), skort plastik/karet, handuk Min. 3 m 2 2 Ruang persiapan (;Preparation room) 3 Ruang anaestesi (Induction room) 4 Ruang bedah minor (minimal 1 ruang) 5 Ruang bedah umum (minimal 2 ruang) Alat cukur, oksigen, linen, brankar (apabila tidak memiliki ruang induksi, maka dilengkapi dengan Min. 9 m 2 alat : suction Unit, sphygmomanometer, thermometer, instrumen troli tiang infuse, peralatan anastesi) Suction Unit, Sphygmomanometer, Thermometer, Trolley Instrument, Infusion stand Min. 9 m 2 Set operasi minor, lampu operasi, meja operasi, head lamp unit, electro surgery unit, suction pump, Min. 24 m 2 laser coagulator, serta lemari pendingin dan lemari simpan hangat, defibrillator, respirator, perlengkapan dan mesin Anaestesi (bila diperlukan), jam operasi, lampu petunjuk operasi, oksigen, scavenging unit. Trakeostomi set, set operasi mayor, electro surgery unit, headlamp, set operasi minor, laringoskopi, Min. 36 m 2 endotrakeal tube, meja operasi, lampu operasi, suction unit, electro surgery unit, head lamp unit, nebulizer, patient monitor (minimal memiliki fungsi : SpO2 monitor/spirometer, ECG 1 channel, sphygmomanometer), defibrillator, stool fixed height, meja operasi, laparotomi set, laparoskopik set, infusion pump, syringe pump jam operasi, lampu petunjuk operasi, oksigen, scavenging unit. Tt pasien, monitor set, tiang infus, infusion set, oksigen Min. 7,2 m 2 / tempat tidur 6 Ruang Pemulihan/ PACU (Post Anesthetic CareUnit) 7 Ruang Diskusi Medis Meja + kursi diskusi, dll 9-16 m 2 Pelayanan Intensif

161 1 Daerah rawat pasien non isolasi Daerah rawat pasien isolasi Ventilator sederhana; 1 set alat resusitasi; alat/sistem pemberian oksigen (nasal canule; simple face mask; nonrebreathing face mask); 1 set laringoskop dengan berbagai ukuran bilahnya; berbagai ukuran pipa endotrakeal dan konektor; berbagai ukuran orofaring, pipa nasofaring, sungkup laring dan alat bantu jalan nafas lainnya; berbagai ukuran introduser untuk pipa endotrakeal dan bougies; syringe untuk mengembangkan balon endotrakeal dan klem; forsep magill; beberapa ukuran plester/pita perekat medik; gunting; suction yang setara dengan ruang operasi; tournique untuk pemasangan akses vena; peralatan infus intravena dengan berbagai ukuran kanul intravena dan berbagai macam cairan infus yang sesuai; pompa infus dan pompa syringe; alat pemantauan untuk tekanan darah non-invasive, elektrokardiografi reader, oksimeter nadi, kapnografi, temperatur; alat kateterisasi vena sentral dan manometernya, defebrilator monovasik; tempat tidur khusus ICU; bedside monitor; peralatan drainase thoraks, peralatan portable untuk transportasi; lampu tindakan; unit/alat foto rontgen mobile. Ventilator sederhana; 1 set alat resusitasi; alat/sistem pemberian oksigen (nasal canule; simple face mask; nonrebreathing face mask); 1 set laringoskop dengan berbagai ukuran bilahnya; berbagai ukuran pipa endotrakeal dan konektor; berbagai ukuran orofaring, pipa nasofaring, sungkup laring dan alat bantu jalan nafas lainnya; berbagai ukuran introduser untuk pipa endotrakeal dan bougies; syringe untuk mengembangkan balon endotrakeal dan klem; forsep magill; beberapa ukuran plester/pita perekat medik; gunting; suction yang setara dengan ruang operasi; tournique untuk pemasangan akses vena; peralatan infus intravena dengan berbagai ukuran kanul intravena dan berbagai macam cairan infus yang sesuai; pompa infus dan pompa syringe; alat pemantauan untuk tekanan darah non-invasive, elektrokardiografi reader, oksimeter nadi, kapnografi, temperatur; alat kateterisasi vena sentral dan manometernya, defebrilator monovasik; tempat tidur khusus ICU; bedside monitor; peralatan drainase thoraks, peralatan portable untuk transportasi; lampu tindakan; unit/alat foto rontgen mobile. Min. 12 m 2 /tt Min. 16 m 2 /tt 2 Gudang alat medik Respirator/ventilator, alat HD, Mobile X-Ray, dan lain lain. 6-16 m 2 Pelayanan radiologi

162 1 Ruang Konsultasi Dokter Meja, kursi, film viewer. 9-16 m 2 2 Ruang ahli fisika medis Lemari alat monitor radiologi, kursi, meja, wastafel. 9-16 m 2 3 Ruang Pemeriksaan General X-Ray unit (bed dan standing unit dengan bucky) 36 m 2 4 Ruang operator Meja kontrol, Komputer Min. 4 m 2 5 Ruang Mesin Transformator/genetaor/CPU tomografi unit Min. 4 m 2 6 Ruang ganti pasien Lemari baju bersih, kontainer baju kotor, kaca, hange Min. 4 m 2 7 Ruang Jaga Radiografer Tempat tidur, Kursi, meja, wastafel. Min. 6 m 2 8 Gudang penyimpanan berkas Lemari arsip Min. 8 m 2 Pelayanan laboratorium patologi klinik 1 Ruang Pengambilan Sample Meja. Kursi, jarum suntik dan pipetnya, container urin, timbangan, tensimeter. Min. 6 m 2 2 Bank Darah Meja, kursi, refrigerator, dan peralatan kantor lainnya. Min. 6 m 2 3 Laboratorium Patologi Klinik Meja lab, sink, sentrifus, water bath, fotometer, electrolit analyzer, mikroskop Min. 16 m 2 binikuler/monokuler, kamar hitung improved, neubauer, kamar hitung fuchs, rosenthal, tensimeter, sentrifus mikrohematokrit, rotator VDRL, sterilisator/autoklaf kecil, inkubator, oven, pipet LED, timbangan, stop watch, timer, termometer 0-150 derajat, bunsen burner, kawat ose, rak pipet + tips, rak tabung reaksi, pipet otomatik berbagai ukuran, tabung reaksi berbagai ukuran, pipet volumetrik berbagai ukuran, pipet serologi, pipet pasteur, erlenmeyer, corong, gelas ukur, labu, cawan petri, lemari es no frost, AC, meja, kursi dan alat-alat perkantoran. 4 Laboratorium Kimia Klinik Meja lab, sink, spektofotometer, sentrifus, water bath, densitometer for protein, analytical balance, PH meter, micro hematokrit sentrifus, fotometer, water destilator, precission balance Min. 16 m 2 5 Laboratorium Hematologi dan Uranalisis Meja lab, sink, sentrifus, mikroskop, sentrifus hematokrit, haemocitometer, Min. 16 m 2 refractometer, water bath, laboratory refrigerator, glukometer, spektropometer, rotator shaker, HB meter, washing instrument, dry sterilizer, oven, lab incubator, micro plate reader, ultrasonic cleaner. 6 Gudang Regensia dan Bahan Habis Pakai Rak/Lemari 6-16 m 2

163 7 Ruang Cuci Lemari, sink 6-9 m 2 8 Ruang Diskusi dan Istirahat Personil. Meja, kursi, lemari, dll 20-36 m 2 9 Ruang Kepala Laboratorium Kursi, meja, computer, printer, dan peralatan kantor lainnya. Min. 6 m 2 1 Ruang Pemeriksaan/ Penilaian Dokter 2 RUANG FISIOTERAPI Ruang Fisioterapi Pasif Ruang Fisioterapi Aktif Ruang Senam (Gymnasium) 3 Ruang Terapi Okupasi dan Terapi Vokasional Pelayanana Rehabilitasi Medik Kursi Dokter, Meja Konsultasi, 2 (dua) kursi hadap, lemari alat periksa & obat, tempat tidur periksa, tangga roolstool, dan kelengkapan lainnya Tempat tidur periksa, unit traksi, alat stimulasi elektrik, micro wave diathermy, ultraviolet quartz, dan peralatan fisioterapi lainnya Treadmill, parallel bars, ergocycle, exercise bicycle, dan peralatan senam lainnya. 12~25 m 2 Min. 20 m 2 Min. 36 m 2 Fasilitas tergantung dari jenis okupasi yang akan diselenggarakan, misalnya untuk ruang kantor, ruang makan, dapur, dll 4 Gudang Peralatan RM Lemari/rak 6-16 m 2 5 Ruang Kepala IRM Kursi, meja, computer, printer, dan peralatan kantor lainnya. Min. 6 m 2 6 Ruang Petugas RM Kursi, meja, sofa, lemari 9-16 m 2 Pelayanan Farmasi 1 Ruang Peracikan Obat Peralatan farmasi untuk persediaan, peracikan dan pembuatan obat, baik steril maupun non steril. @ jenis okupasi 6-30 m 2 Min. 6 m 2 / apoteker (min.24 m 2 ) 2 Depo Bahan Baku Obat Lemari/rak Min. 6 m 2 3 Depo Obat Jadi Min. 6 m 2 4 Gudang Perbekalan dan Alat Kesehatan Min. 10 m 2 5 Depo Obat Khusus Lemari khusus, lemari pendingin dan AC, kontainer khusus untuk limbah sitotoksis, dll Min. 10 m 2 6 Konter Apotik Rak/lemari obat, meja, kursi, komputer, printer, dan alat perkantoran Min. 16 m 2

164 lainnya. 7 Ruang Rapat/Diskusi Meja, kursi, peralatan meeting lainnya. 12-30 m 2 8 Ruang Arsip Dokumen & Perpustakaan Lemari arsip, kartu arsip 9-20 m 2 9 Ruang Kepala Instalasi Farmasi Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi 6-9 m 2 10 Ruang Staf f 9-16 m 2 Pelayanan Gizi: 2.5-3 m 2 per tempat tidur dengan fasilitas berupa meja, kursi, timbangan bahan makanan, Freezer/kulkas, Sink cuci plato serta perlengkapan makan dan minum lainnya, shower & tempat cuci troli gizi, rak peniris, Meja saji, lemari simpan plato dan wastafel, Pelayanan Laundri: 1-1.5 m 2 per tempat tidur dengan fasilitas berupa meja, kursi, lemari berkas/arsip, intercom/telepon, safety box,bak pembilasan awal, bak perendaman dan bak pembilasan akhir, keran, sink, mesin cuci dan pengering linen setrika, meja setrika dan meja lipat Pelayanan Administrasi Manajemen 1 Ruang Direksi Meja, kursi, sofa, computer, printer, lemari, lemari arsip, dan peralatan kantor lainnya. Min. 16 m 2 2 Ruang Sekretaris Direktur Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, Min. 6 m 2 intercom/telepon 3 Ruang Rapat dan Diskusi Meja rapat, kursi, LCD projector, layar, dll Min. 16 m 2 4 Ruang Kepala Komite Medis Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, 6-16 m 2 5 Ruang Komite Medis intercom/telepon 12-30 m 2 6 Ruang Kepala Bagian Keperawatan 6-16 m 2 7 Ruang Bagian Keperawatan 12-30 m 2 8 Ruang Kepala Bagian Pelayanan 6-16 m 2 9 Ruang Kepala Bagian Keuangan dan Program Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, 6-16 m 2 intercom/telepon, safety box 10 Ruang Bagian Keuangan dan Program Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, 12-30 m 2 11 Ruang Kepala Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis intercom/telepon 6-16 m 2 12 Ruang Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis 12-30 m 2 13 Ruang SPI (Satuan Pengawasan Internal) Lemari berkas/arsip, komputer, printer, dll 12-30 m 2 14 Ruang Arsip/ file Ruang tempat penyimpanan Arsip RS. Min. 20 m 2

165 Pemusalaraan Jenazah 1 Ruang tunggu Keluarga Jenazah Tempat duduk, televisi & Telepon umum 1~1,5 m2/ orang (min. 12 m 2 ) 2 Ruang Duka Min. 30 m 2 3 Ruang Dekontaminasi dan Shower dan sink, brankar, lemari/rak alat dekontaminasi, lemari perlengkapan Min. 18 m 2 Pemulasaraan Jenazah pemulasaraan dan lain-lain 4 Laboratorium Otopsi Lemari alat, lemari barang bukti, meja periksa organ, timbangan organ, shower dan Min. 24 m 2 sink, brankar, lemari/rak alat dekontaminasi dan lain-lain 5 Ruang Pendingin Jenazah Lemari pendingin jenazah, washtafel, brankar 1 lemari pendingin min. 21 m 2 6 Ruang Ganti Pakaian APD (dilengkapi dengan toilet) Toilet, Loker/ lemari pakaian bersih dan kontainer pakaian kotor min. 6 m 2 7 Ruang Kepala Instalasi Kursi, meja, computer, printer, dan peralatan kantor lainnya. Min. 6 m 2 Pemulasaraan Jenazah 8 Ruang Jemur Alat Rak, wastafel 12 m 2 Ruang-ruang yang ada hampir di tiap pelayanan: 1 Ruang tunggu (semua pelayanan kecuali gizi, rawat inap, intensif dan laundri) Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition) 1~1,5 m 2 / orang (min. 12 m 2 ) 2 Administrasi dan pendaftararan (semua pelayanan kecuali gizi, administrasi manajemen dan laundri) Meja, kursi, lemari berkas/arsip, intercom/telepon, safety box 3~5 m 2 / petugas (min. 16 m 2 ) 3 Ruang dokter (pelayanan gawat darurat, rawat inap, Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi, wastafel. 9-16 m 2 bedah dan intensif) 4 Ruang Perawat (pelayanan gawat darurat, rawat Sofa, lemari, meja/kursi, wastafel 9-16 m 2 inap, bedah dan intensif) 5 Pos Perawat (nurse station) (pelayanan gawat darurat, rawat inap dan intensif) Meja, kursi, wastafel. Min. 4 m 2 6 Ruang rekam medis (pelayanan gawat darurat, rawat Alat tulis kantor, meja+kursi, loket, lemari, telepon, faksimili, 12~16 m 2 / 1000

166 jalan dan radiologi) komputer, printer, dan alat perkantoran lainnya. kunjungan pasien / hari ( untuk 5 tahun) 7 Gudang Kotor (pelayanan gawat darurat, rawat inap, Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink) 4-6 m 2 bedah, dan intensif) Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai 8 Gudang steril (pelayanan bedah, dan intensif) Lemari instrumen, Tromol Min. 6 m 2 9 Ruang sterilisasi (pelayanan gawat darurat dan Workbench, 1 sink/ 2 sink lengkap dengan instalasi air bersih & Min. 4 m 2 bedah) air buangan. Lemari instrumen sebagai penyimpanan instrumen yang belum disterilkan dan berada dalam tromol/pak. 10 R. Gas medis ( pelayanan gawat darurat dan intensif) Gas Medis Min. 3 m 2 11 Parkir brankar dan troli ( pelayanan gawat darurat, Tempat tidur pasien pasien dan troli Min. 3 m 2 intensif dan bedah) 12 Toilet (semua pelayanan) @ KM/WC pria/wanita luas 2 m 2 3 m 2 13 Pantry (pelayanan radiologi, laboratorium, Kursi+meja untuk makan, sink, dan perlengkapan dapur lainnya. Min. 6 m 2 rehabilitasi medik dan admnistrasi manajemen, 14 Loker ( pelayanan bedah, intensif, radiologi, Lemari loker @ loker 6-9 m 2 rehabilitasi medik, farmasi dan pemusalaraan jenazah) 15 Janitor (pelayanan rawat inap, intensif, gizi, dan administrasi manajemen Lemari/rak 3-8 m 2 Sumber: Pedoman Teknis Sarana-Prasarana Rumah Sakit Kelas C:Depkes RI(2007)

158