BAB IV ANALISIS. Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang memiliki

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS. Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang memiliki"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang memiliki kebutuhan yang sangat kompleks, karena dibutuhkan untuk mewadahi segala aktivitas yang berhubungan dengan rehabilitasi pengguna narkoba. Untuk menentukan kebutuhan para pengguna, memerlukan analisis yang tepat mengenai fungsi apa saja yang akan diwadahi, analisis aktivitas, analisis pengguna, analisis ruang, persyaratan ruang, hubungan antar ruang, dan blok plan. Selain itu perancangan membutuhkan kondisi eksisting tapak yang akan berpengaruh pada analisis tapak. Berikut merupakan penjabaran dari setiap analisis 4.1 Analisis Fungsi Berdasarkan jenis aktifitas yang akan diwadahi, perancangan pusat rehabilitasi pengguna narkoba nantinya sebagai tempat segala aktifitas yang berhubungan dengan rehabilitasi pengguna narkoba. Fungsi-fungsi dari Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba dibedakan menjadi 3 kategori yaitu fungsi primer, fungsi sekunder, dan fungsi penunjang. Berikut ini penjabaran mengenai fungsi primer, fungsi sekunder dan fungsi penunjang dari Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang: 1. Fungsi primer Fungsi primer merupakan fungsi utama yang diwadahi oleh Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Batu, yaitu: a. Sebagai tempat untuk rehabilitasi medis yang didalamnya berisi tentang detoksifikasi. Detoksifikasi adalah bentuk terapi untuk menghilangkan Khikmatus Amaliyah

2 racun (toksin) narkoba dari tubuh rehabilitan. Metode detoksifikasi ini memakai sistem block total, artinya pasien penyalahgunan/ ketergantungan narkoba tidak boleh lagi menggunakan narkoba atau turunannya, dan juga tidak menggunakan obat-obatan sebagai pengganti atau substitusi. Selain itu juga sebagai tepat rehabilitasi medis berupa pemeriksaan rehabilitan secara umum yaitu pemeriksaan tubuh rehabilitan saat memasuki tahap rehabilitasi, b. Sebagai tempat untuk rehabilitasi sosial yang didalamnya berisi tentang penyembuhan ketergantungan terhadap narkoba melalui metode Therapeutic Community (TC). TC adalah metode yang menggunakan rehabilitan yang lebih dulu sembuh dari ketergantungan untuk saling membantu dan mendukung proses pemulihan. Selain itu juga sebagai tempat untuk karantina rehabilitan. 2. Fungsi sekunder dari Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Batu sebagai pendukung fungsi primer adalah sebagai berikut: a. Sebagai tempat menginap bagi para rehabilitan dan pengurus rehabilitasi, b. Sebagai tempat menginap bagi tamu dan keluarga rehabilitan, c. Sebagai tempat rawat jalan, d. Sebagai tempat Instalasi Gawat Darurat, e. Sebagai kegiatan kegiatan after care termasuk terapi vokasional yang mencakup praktek komputer, menjahit, melukis, berlatih music, dan menari. Khikmatus Amaliyah

3 3. Fungsi Penunjang dari Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba a. Sebagai tempat koleksi buku dan tempat membaca buku b. Sebagai tempat ibadah c. Sebagai tempat pengelola Pusat Rehabilitasi Penggguna Narkoba d. Sebagai tempat olahraga e. Sebagai tempat pertemuan f. Sebagai tempat masak dan makan g. Sebagai tempat penjagaan h. Sebagai tempat kendaraan i. Sebagai tempat buang air j. Sebagai tempat servis Berikut ini merupakan penjabaran tentang analisis fungsi dari Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang dalam bentuk diagram: Gambar 4.1 Skema dari analisis fungsi Khikmatus Amaliyah

4 4.2 Analisis Aktivitas Analisis aktivitas pada Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang ini diklasifikasikan ke dalam fungsi primer, fungsi sekunder, dan fungsi penunjang yang telah disebutkan pada penjelasan sebelumnya. Berikut ini merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai analisis aktitvitas pada Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Nakoba di Kabupaten Malang. Tabel 4.1 Analisis Aktifitas Klasifikasi Fungsi Jenis Fungsi Sifat Aktivitas Aktivitas Kebutuhan Ruang Fungsi Sebagai Rutin Pasien akan merasa Ruang Primer Tempat Publik kesakitan (sakau) rehabilitasi untuk hingga hari keempat, medis Rehabilitasi dan akan diberi obat Medis penenang. Pada hari Detoksifikasi kelima, rasa sakitnya mulai menurun. Sebagai Rutin Pemeriksaan Ruang Tempat Publik kesehatan pasien perawatan untuk oleh perawat dan Rehabilitasi dokter serta Medis Umum mengecek ketergantungan pasien dengan narkoba Sebagai Rutin Rehabilitan Ruang Tempat Privat ditenangkan dalam karantina untuk ruang karantina Rehabilitasi untuk menenangkan pikiran Khikmatus Amaliyah

5 Sosial Karantina Sebagai Rutin Metode Ruang Tempat Publik penyembuhan rehabilitasi untuk dengan berkelompok sosial Rehabilitasi dan saling membantu Sosial menyemangati dan Therapeutic bertukar ide Community Fungsi Sebagai Rutin Beristirahat dan Penginapan Sekunder Tempat Privat berinteraksi antar rehabilitan untuk sesama rehabilitan Penginapan Rehabilitan Sebagai Kondisional Beristirahat dan Penginapan Tempat Publik berinteraksi dengan tamu untuk para pengunjung lain Penginapan Tamu Sebagai Rutin Rehabilitan datang Ruang Tempat Publik ke tempat rehabilitasi pemeriksaan untuk Rawat tanpa menginap dan Jalan pulang jika sudah selesai Sebagai Kondisional Penerimaan pertama IGD Tempat Publik ketika ada kondisi untuk IGD darurat rehabilitan Sebagai Rutin Kegiatan vokasional Ruang terapi Tempat Publik yang dilakukan vokasional untuk digunakan untuk Khikmatus Amaliyah

6 Kegiatan mengembangkan After Care potensi diri yang diajarkan secara berkelompok Fungsi Sebagai Rutin Perlu ketenangan Perpustakaan Penunjang Tempat Publik pada saat membaca untuk sehingga rehabilitan meletakkan dapat fokus Koleksi Buku dan Membaca Sebagai Rutin Beribadah bagi umat Masjid Tempat Semi Privat islam yang wajib untuk hukumnya beribadah Sebagai Rutin Bekerja untuk Kantor Tempat Privat mengelola tempat pengelola untuk rehabilitasi dan Pengelola mengadakan meeting Sebagai Rutin Melatih ketahanan Tempat Tempat Publik fisik rehabilitan yang Olahraga untuk dilakukan di indoor Olahraga ataupun outdoor Sebagai Kondisional Interaksi sosial antar Hall Tempat Publik pengunjung dan pertemuan untuk mendengarkan Pertemuan penjelasan pembicara Sebagai Rutin Mengolah bahan Dapur dan Tempat Publik makanan dan kantin untuk minuman yang Khikmatus Amaliyah

7 Memasak terpisah dengan dan Makan aktivitas makan para rehabilitan Sebagai Rutin Menjaga keamanan Ruang Tempat Privat pusat rehabilitasi dan Security untuk para rehabilitan Penjagaan Sebagai Rutin Memarkirkan Tempat Tempat Publik kendaraan untuk para Parkir untuk pengelola tempat Kendaraan rehabilitasi dan keluarga rehabilitan Sebagai Kondisional Perlu privasi di tiap Kamar Tempat Privat aktivitas agar lebih mandi untuk Buang aman Air dan Mandi Sebagai Rutin Melayani setiap Gudang Tempat Semi Privat kebutuhan di pusat untuk Servis rehabilitasi 4.3 Analisis Pengguna Analisis pengguna ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan ruang dari setiap-setiap pengguna, berikut ini penjabaran melalui bagan mengenai analisis pengguna dalam Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang. Khikmatus Amaliyah

8 1. Analisis Pengguna Rehabilitan Tabel 4.2 Analisis Pengguna Rehabilitan Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Melakukan proses rehabilitasi Rehabilitan Rutin, Setiap Hari orang 7-24 jam Pola Sirkulasi Rehabilitan Gambar 4.2 Pola Sirkulasi Rehabilitan Khikmatus Amaliyah

9 2. Analisis Pengguna Dokter Psikiater Tabel 4.3 Analisis Pengguna Dokter Psikiater Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Memeriksa Dokter Rutin, Setiap 1 orang 7-8 jam keadaaan psikologis Psikiater Hari Pola Sirkulasi Dokter Psikiater Gambar 4.3 Pola Sirkulasi Dokter Psikiater 3. Analisis Pengguna Dokter Internal Tabel 4.4 Analisis Pengguna Dokter Internal Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Memeriksa Kondisi Dokter Rutin, Setiap 4 orang 7-8 jam fisik Internal Hari Pola Sirkulasi Dokter Internal Gambar 4.4 Pola Sirkulasi Dokter Internal Khikmatus Amaliyah

10 4. Analisis Pengguna Pembimbing Sosial Tabel 4.5 Analisis Pengguna Pembimbing Sosial Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Membimbing Pembimbing Rutin, 4 orang 7-8 jam rehabilitan mengikuti terapi Sosial Setiap Hari Pola Sirkulasi Pembimbing Sosial Gambar 4.5 Pola Sirkulasi Pembimbing Sosial 5. Analisis Pengguna Psikolog Tabel 4.6 Analisis Pengguna Psikolog Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Mengevaluasi Psikolog Rutin, Setiap 2 orang 7-8 jam perkembangan rehabilitan Hari Pola Sirkulasi Psikolog Gambar 4.6 Pola Sirkulasi Psikolog Khikmatus Amaliyah

11 6. Analisis Pengguna Perawat Tabel 4.7 Analisis Pengguna Perawat Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Merawat rehabilitan Perawat Rutin, Setiap 30 orang 7-8 jam Hari Pola Sirkulasi Perawat Gambar 4.7 Pola Sirkulasi Perawat 7. Analisis Pengguna Ahli Kimia Tabel 4.8 Analisis Pengguna Ahli Kimia Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Menganalisa kadar Ahli Rutin, Setiap 3 orang 7-8 jam racun pada tubuh rehabilitan Kimia Hari Pola Sirkulasi Ahli Kimia Gambar 4.8 Pola Sirkulasi Ahli Kimia Khikmatus Amaliyah

12 8. Analisis Pengguna Rohaniawan Tabel 4.9 Analisis Pengguna Rohaniawan Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Memeberikan Rohaniawan Rutin, 1 orang 7-8 jam bimbingan agama Setiap Hari Pola Sirkulasi Rohaniawan Gambar 4.9 Pola Sirkulasi Rohaniawan 9. Analisis Pengguna Pengajar Tabel 4.10 Analisis Pengguna Pengajar Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Memberikan Pengajar Rutin, Setiap 1 orang 7-8 jam bimbingan kursus Hari Pola Sirkulasi Pengajar Gambar 4.10 Pola Sirkulasi Pengajar Khikmatus Amaliyah

13 10. Analisis Pengguna Pengunjung Tabel 4.11 Analisis Pengguna Pengunjung Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Mengunjungi Pengunjung Rutin, Setiap 30 orang 7-8 jam rehabilitan Hari Pola Sirkulasi Pengunjung Gambar 4.11 Pola Sirkulasi Pengunjung 11. Analisis Pengguna Ahli Radiologi Tabel 4.12 Analisis Pengguna Ahli Radiologi Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Memeriksa Kondisi Ahli Rutin, Setiap 2 orang 7-8 jam Internal rehabilitan Radiologi Hari Pola Sirkulasi Ahli Radiologi Gambar 4.12 Pola Sirkulasi Ahli Radiologi Khikmatus Amaliyah

14 12. Analisis Pengguna Ahli Farmasi Tabel 4.13 Analisis Pengguna Ahli Farmasi Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Menyediakan obat Ahli Rutin, Setiap 1 orang 7-8 jam bagi rehabilitan Farmasi Hari Pola Sirkulasi Ahli Farmasi Gambar 4.13 Pola Sirkulasi Ahli Farmasi 13. Analisis Pengguna Occupational Therapys Tabel 4.14 Analisis Pengguna Occupational Therapys Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Membantu terapi Occupational Therapys Rutin, Setiap Hari 1 orang 7-8 jam Pola Sirkulasi Occupational Therapys Gambar 4.14 Pola Sirkulasi Occupational Therapys Khikmatus Amaliyah

15 14. Analisis Pengguna Instruktur Pelatih Kerja Tabel 4.15 Analisis Pengguna Pelatih Kerja Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Membimbing terapi Pelatih Rutin, Setiap 1 orang 7-8 jam vokasional Kerja Hari Pola Sirkulasi Instruktur Pelatih Kerja Gambar 4.15 Pola Sirkulasi Instruktur Pelatih Kerja 15. Analisis Pengguna Pembantu Instruktur Tabel 4.16 Analisis Pengguna Pembantu Instruktur Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Membantu instruktur Pembantu Instruktur Rutin, Setiap Hari 1 orang 7-8 jam Pola Sirkulasi Pembantu Instruktur Gambar 4.16 Pola Sirkulasi Pembantu Instruktur Khikmatus Amaliyah

16 16. Analisis Pengguna Petugas Servis Tabel 4.17 Analisis Pengguna Petugas Servis Jenis Aktivitas Pengguna Sifat Aktivitas Jumlah Pengguna Rentang Waktu Memberikan Petugas Rutin, Setiap 7 orang 7-8 jam pelayanan pada pusat rehabilitasi Servis Hari Pola Sirkulasi Petugas Servis Gambar 4.17 Pola Sirkulasi Petugas Servis Khikmatus Amaliyah

17 4.4 Analisis Ruang No. Jenis Aktivitas 1. Rehabilitasi Medis Perilaku Beraktivitas Menunggu proses pemeriksaan Melakukan proses pembedahan Tabel 4.18 Analisis Ruang Kebutuhan Ruang Jumlah Dimensi Ruang Luas Ruang Ruang Loading Deck 1 Ruang R. Pemindahan Rehabilitan, modul 24,36 m 2 24,36 m 2 Ruang Bedah 1 Ruang Meja operasi, mesin anastesi, lampu (mobile 36m 2 /statis), pulse oximeter, monitor, meja instrumen, suction, film viewer, set bedah dasar, set laparatomi, set apendiktomi, set sectiosesaria, set bedah anak, set nephrotomi, set vascular, torakosintesis set, set neurosurgery, set orthopedic, set urologi emergency, set bedah plastik emergency, set laparoscopy, endoscopy surgery: ±36 m 2 (pedoman teknis) Khikmatus Amaliyah

18 Memberikan Ruang Tindakan 1 Ruang Meja periksa, dressing set, infusion set, vena 16 m 2 tindakan pada Bedah section set, torakosintetis set, metal kauter, pasien IGD tempat tidur, tiang infus, film viewer: Min. 16 m 2 (pedoman teknis) Ruang Tindakan Non Bedah 1 Ruang Kumbah lambung set, EKG, irigator, nebulizer, suction, oksigen medis, NGT, (syrine pump, infusion pump, jarum spinal boleh ada/tidak), lampu kepala, otoscope set, tiang infus, tempat tidur, film viewer: m 2 (pedoman teknis) Merawat pasien Ruang Rawat IGD 10 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (2,1X1) Kasur + (1,4mx0,7m) Meja + (0,3mx0,7) Kursi 2x + (1mx0,30m) Lemari + (2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi Memeriksa Ruang Periksa 1 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (2,1X1) Kasur kondisi pasien Umum + (1,4mx0,7m) Meja + (0,3mx0,7) Kursi 2x + (1mx0,30m) Lemari + (2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi 25 m 2 (11,7 m 2 x10) 117 m 2 11,7 m 2 Khikmatus Amaliyah

19 Memeriksa urin Ruang Pelayanan 1 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)2 10,2 m 2 pasien Tes Urin Meja + (0,3mx0,7)2 Kursi + (1mx0,30m) Lemari + 1x(2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi Memeriksa Ruang Periksa 1 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)1 8,91 m 2 kondisi Psikologi Meja + (0,3mx0,7)2 Kursi + (1mx0,30m) psikologis pasien Rak Buku 1x(2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi Memeriksa Ruang Periksa 1 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (2,1X1) Kasur 11,7 m 2 bagian tubuh Internal + (1,4mx0,7m) Meja + (0,3mx0,7) Kursi 2x pasien + (1mx0,30m) Lemari + (2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi Melakukan Ruang 20 Ruang min. 7.2 m 2 :Tempat tidur pasien, lemari, (7,2 m 2 x20) proses Detoksifikasi nurse call, meja, kursi, televisi, tirai pemisah 144 m 2 detoksifikasi bila ada, (sofa untuk ruang perawatan VIP) pada pasien (pedoman teknis) Melakukan Ruang Perawatan/ 10 Ruang Kebutuhan ruang min. 7.2 m 2 (7,2 m 2 x10) proses perawatan Inap Tempat tidur pasien, lemari, nurse call, 72 m 2 pada rehabilitan meja, kursi, televisi, tirai pemisah bila ada, (sofa untuk ruang perawatan VIP) (pedoman teknis) Khikmatus Amaliyah

20 Berinteraksi dengan sesama perawat dan menjaga pasien Ruang Perawat 2 Ruang (0,6 mx1,2m)15 Manusia + (1,4mx0,7m)15 Meja + (0,3mx0,7)15 Kursi + (1mx0,30m)5 Rak Buku + Wastafel (0,6X1,2) + 30 % Sirkulasi Dokter 4 Ruang Dokter 1 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)1 melakukan Meja + (0,3mx0,7)2 Kursi + (1mx0,30m) pembicaraan Rak Buku 1x(2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi dengan keluarga pasien Menunggu 2 Ruang Tunggu 1 Ruang 1~1,5 m2/ orang (min. 16 m2) proses Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi pemeriksaan Udara (AC / Air Condition) (pedoman teknis) Mendaftarkan Ruang Pendaftaran 1 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)1 diri atau Meja + (0,3mx0,7)2 Kursi + (1mx0,30m) keluarga Rak Buku 1x(2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi Meracik obat Ruang Farmasi 1 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)4 Meja + (0,3mx0,7)2 Kursi + (1mx0,30m)4 Lemari + 30 % Sirkulasi (40,131 m 2 x2) 80,262 m 2 (10,2 m 2 x4) 40,8 m 2 (16 m 2 x2) 32 m 2 10,2 m 2 11,31 m 2 Khikmatus Amaliyah

21 2. Rehabilitasi Sosial Menjual Obat Apotek 1 Ruang 4x (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m) 8,85 m 2 Meja + (0,3mx0,7)4 Kursi + (1mx0,30m)4 Lemari + 50 % Sirkulasi Meletakkan Jenazah Ruang Jenazah 1 Ruang 30 m 2 30 m 2 Interaksi antara Ruang Konseling 2 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)1 (6,318 m 2 x2) psikolog dengan Meja + (0,3mx0,7)2 Kursi + (1mx0,30m) 12,636 m 2 rehabilitan Rak Buku + 30 % Sirkulasi Proses karantina Ruang Karantina 4 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (2,1X1) Kasur (11,7 m 2 x4) + (1,4mx0,7m) Meja + (0,3mx0,7) Kursi 2x 46,8 m 2 + (1mx0,30m) Lemari + (2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi Melakukan Ruang Terapi 1 Ruang 30 +(1,4mx0,7m) 5 Meja + 102,7 m 2 Terapi dalam Kelompok Indoor (0,3mx0,7)30 Kursi + (1mx0,30m) Lemari+ Kelompok 30 % Sirkulasi Ruang Terapi 1 Ruang 30 modul duduk (0,8x0,6)m² 144 m 2 Kelompok Outdoor Khikmatus Amaliyah

22 Mengunjungi rehabilitan Melakukan terapi emosional Melakukan terapi religius Membaca literatur dari buku Melakukan terapi fisik Melakukan terapi vokasional Ruang Kunjungan 1 Ruang (0,6 mx1,2m)30 Manusia + (1,4mx0,7m)10 Meja + (0,3mx0,7)30 Kursi + (1mx0,30m) Rak Buku + 30 % Sirkulasi 49,4 m 2 Ruang Terapi 5 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)1 (6,318 m 2 x5) Emosional Meja + (0,3mx0,7)2 Kursi + (1mx0,30m) 31,59 m 2 Rak Buku + 30 % Sirkulasi Ruang Terapi 1 Ruang 16 m 2 16 m 2 Religius Perpustakaan 1 Ruang 40 x (0,6 mx1,2m) Manusia + 20 x 83,59 m 2 (1,4mx0,7m) Meja + 40 x (0,3mx0,7) Kursi + 25 x (1mx0,30m) Rak Buku + Sirkulasi 30% Ruang Terapi Fisik 1 Ruang modul 15x15 m 225 m 2 Ruang Terapi 1 Ruang R.Praktek Komputer 30 (1,44m²/ unit) 138,71 m 2 Vokasional R.Menjahit 30 (0.6m²/mesin) Studio Lukis, meja 30 (0,6m²/ unit), kursi 30 (0,25m²), Gudang peralatan (2x2 m) Khikmatus Amaliyah

23 Mengembangkan kreativitas musik Mengikuti pelatihan tari 3 Pengelolaan Mengelola tempat rehabilitasi R.Fotografi, studio foto, penyimpanan alat (2x2 m), kamar gelap (3x4 m) Sirkulasi 30% Studio Musik 1 Ruang 16 m 2 16 m 2 Studio tari 1 Ruang 100 m m 2 Ruang Direktur 1 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)1 10,2 m 2 Meja + (0,3mx0,7)2 Kursi + (1mx0,30m) Rak Buku 1x(2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi Ruang Sekretaris 1 Ruang 3x (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)1 6,318 m 2 Meja + (0,3mx0,7)2 Kursi + (1mx0,30m) Rak Buku + 30 % Sirkulasi Ruang Staff Humas 1 Ruang 5 (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)5 14,365 m 2 Meja + (0,3mx0,7)5 Kursi + (1mx0,30m)5 Rak Buku + 30 % Sirkulasi Khikmatus Amaliyah

24 4 Area peristirahatan Ruang Staff Keuangan 1 Ruang 5 (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)5 Meja + (0,3mx0,7)5 Kursi + (1mx0,30m)5 Rak Buku + 30 % Sirkulasi Ruang Staff 1 Ruang 5 (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)5 Pelayanan Meja + (0,3mx0,7)5 Kursi + (1mx0,30m)5 Rak Buku + 30 % Sirkulasi Ruang Staff 1 Ruang 5 (0,6 mx1,2m) Manusia + (1,4mx0,7m)5 Administrasi Meja + (0,3mx0,7)5 Kursi + (1mx0,30m)5 Rak Buku + 30 % Sirkulasi Membicarakan Ruang Rapat 1 Ruang 25 (0,6 mx1,2m) Manusia + 25 (1,4mx0,7m) pengelolaan Meja +(0,3mx0,7)25 Kursi + (1mx0,30m) pusat rehabilitasi Rak Buku + 30 % Sirkulasi Tidur Kamar Rehabilitan 40 Ruang 8 x (0,6 mx1,2m) Manusia + (2,1X1)4 Kasur + (2mx0,7m) Meja + (1mx0,30m)4 Lemari + (2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi Kamar Pengelola 20 Ruang 2 x (0,6 mx1,2m) Manusia + (2,1X1)2 Kasur + (2mx0,7m) Meja + (1mx0,30m)2 Lemari + (2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi 14,365 m 2 14,365 m 2 14,365 m 2 62,465 m 2 (19,67 m 2 x40) 786,8 m 2 (10,64 m 2 x20) 212,8 m 2 Khikmatus Amaliyah

25 5 Area Penunjang Memasak dan makan Beristirahat dan berinteraksi dengan sesama rehabilitan Menjaga pusat rehabilitasi Mencuci dan menjemur pakaian Mengadakan seminar Kamar Tamu 5 Ruang 2 x (0,6 mx1,2m) Manusia + (2,1X1)2 Kasur + (2mx0,7m) Meja + (1mx0,30m)2 Lemari + (2x1,5) Toilet + 30 % Sirkulasi (10,64 m 2 x5) 53,2 m 2 Dapur dan Ruang 4 Ruang Kitchen Set (0,6X0,5)4 + Meja Makan (4,16 m 2 x4) Makan (1,3X0,8)1 + Kursi (0,4X0,4)6 + Sirkulasi 16,64 m 2 30% m2 Ruang Rekreasi 2 Ruang 32 m 2 (32 m 2 x2) 64 m 2 Ruang Jaga 3 Ruang Meja, (0,5X1,2)2 + Kursi 2(0,4X0,8) + 2,4 m 2 x3 Sirkulasi 20% 7,2 m 2 Ruang Cuci dan 2 Ruang 10m 2 10m 2 x2 Jemur 20 m 2 Hall pertemuan 1 Ruang 500 Kursi (0,4X0,4) + area pembicara 16 m m 2 + Sirkulasi 30% Ruang Teknisi 1 Ruang Meja (0,4X0,8)2 + Kursi (0,4X0,4)3 + 2,08 m 2 Loker (0,3X0,8)2 + Sirkulasi 30% Khikmatus Amaliyah

26 Mengatur system Ruang Mesin 1 Ruang GenSet (3X3) + Pompa Air (2X2) + Cooling 22,1 m 2 mekanikal dan elektrikal Sys. (1X2) + Exhaust Sys. (1X2) + Sirkulasi 20% Mempersiapkan Ruang Persiapan 1 Ruang Lemari (1,8X0,5)2 + Meja Rias, Meja 8,684 m 2 diri (0,6X1,2)4 + Portable Changer (1X1)2 + Sirkulasi 30% Berolahraga Tempat Olahraga 1 Ruang 400 m m 2 Beristirahat Ruang Istirahat 1 Ruang 16 m 2 16 m 2 Makan Tempat Makan 1 Ruang Stand Mkn. (4x2)2 + Kursi (0,3X0,3) ,18 m 2 Wastafel (0,6X1,2)10 + Meja (1X2)65 + Lemari Kecil (0,4X0,5)2 + Sirkulasi 30% Memasak Dapur 1 Ruang Kitchen Desk (0,6X0,5)8 + Stove 5,4 m 2 (0,6X0,5)4 + Sirkulasi 50% Beribadah Tempat Sholat 1 Ruang (1,2x0,8)300 orang + 20% sirkulasi 345,6 m 2 berwudhu Tempat Wudhu 2 Ruang (1x1) 10 orang + Sirkulasi 20% 12 m 2 Menyimpan perlengkapan Gudang 3 Ruang 16 m 2 (16 m 2 x3) 48 m 2 Mandi Toilet 5 Ruang 6 m 2 (6 m 2 x5) 30 m 2 Khikmatus Amaliyah

27 Mencari tempat parkir kendaraan Memarkirkan kendaraan Tempat Parkir 1 Ruang Mobil (4,4X1,7)20 + Motor (2,2X0,7) ,2 m 2 Sirkulasi 100% Total 5037,9 m 2 Khikmatus Amaliyah

28 4.5 Persyaratan Ruang Jenis Ruang Loading Deck Aksesibilitas Tabel 4.19 Analisis Persyaratan Ruang Pencahayaan Penghawaan View Utilitas Kebersihan Privasi Alami Buatan Alami Buatan Alami Buatan Air Listrik Ruang Bedah Ruang Tindakan Ruang Rawat IGD Ruang Periksa Umum Ruang Pelayanan Tes Urin Ruang Periksa Psikologi Ruang Periksa Internal Ruang Detoksifikasi Ruang Perawatan/ Inap Khikmatus Amaliyah

29 Ruang Perawat Ruang Dokter Ruang Tunggu Ruang Pendaftaran Ruang Farmasi Apotek Ruang Jenazah Ruang Terapi Fisik Ruang Terapi Vokasional Ruang Konseling Ruang Karantina Ruang Terapi Kelompok Indoor Khikmatus Amaliyah

30 Ruang Terapi Kelompok Outdoor Ruang Terapi vokasional/ workshop Ruang Kunjungan Studio Musik Studio tari Ruang Terapi Emosional Ruang Terapi Religius Perpustakaan Ruang Direktur Ruang Sekretaris Ruang Staff Humas Ruang Staff Keuangan Khikmatus Amaliyah

31 Ruang Staff Pelayanan Ruang Staff Administrasi Ruang Rapat Kamar Rehabilitan Kamar Pengelola Ruang Rekreatif Ruang Jaga perawat Ruang Cuci dan Jemur Hall pertemuan Ruang Mekanikal dan elektrikal Ruang Persiapan Tempat Olahraga Khikmatus Amaliyah

32 Ruang Istirahat Tempat Makan Dapur Tempat Sholat Tempat Wudhu Gudang Toilet Keterangan: : Sangat perlu : Perlu : Cukup perlu : Tidak perlu Khikmatus Amaliyah

33 4.6 Diagram Matriks Keterangan: : Dekat : Sedang : Jauh Gambar 4.18 Diagram Mariks Tempat Rehabilitasi Medis Keterangan: : Dekat : Sedang : Jauh Gambar 4.19 Diagram Mariks Tempat Rehabilitasi Sosial Khikmatus Amaliyah

34 Keterangan: : Dekat : Sedang : Jauh Gambar 4.20 Diagram Mariks Tempat Pengelola Keterangan: : Dekat : Sedang : Jauh Gambar 4.21 Diagram Mariks Tempat Penginapan Tamu Khikmatus Amaliyah

35 Keterangan: : Dekat : Sedang : Jauh Gambar 4.22 Diagram Mariks Tempat Rehabilitan Keterangan: : Dekat : Sedang : Jauh Gambar 4.23 Diagram Mariks Area Penunjang Khikmatus Amaliyah

36 4.7 Analisis Hubungan Antar Ruang Analisis hubungan antar ruang dibutuhkan untuk mengetahui kedekatan antar ruang pada Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang. Analisis ini juga dibutuhkan untuk mencari rencana zoning ruang untuk masingmasing karakteristik ruangnya yang sesuai tema perancangan. Berikut ini penjelasan berupa gambar hubungan kedekatan antar zoning yang ada pada kawasan, dan juga penjelasan mengenai hubungan kedekatan ruang-ruang yang ada disetiap zoning. Keterangan: : Sangat dekat : Dekat : Jauh : Ruang Primer : Ruang Sekunder : Ruang Penunjang Gambar 4.24 Zoning Kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang Khikmatus Amaliyah

37 Keterangan: : Sangat dekat : Dekat : Jauh : Ruang Primer : Ruang Sekunder : Ruang Penunjang Gambar 4.25 Zoning Area Rehabilitasi Medis Khikmatus Amaliyah

38 Keterangan: : Sangat dekat : Dekat : Jauh : Ruang Primer : Ruang Sekunder : Ruang Penunjang Gambar 4.26 Zoning Area Rehabilitasi Sosial Khikmatus Amaliyah

39 Keterangan: Gambar 4.27 Zoning Area Penginapan Rehabilitan : Sangat dekat : Dekat : Jauh : Ruang Primer : Ruang Sekunder : Ruang Penunjang Gambar 4.28 Zoning Area Pengelola Khikmatus Amaliyah

40 Keterangan: : Sangat dekat : Dekat : Jauh : Ruang Primer : Ruang Sekunder : Ruang Penunjang Gambar 4.29 Zoning Area Masjid Gambar 4.30 Zoning Area Penunjang Khikmatus Amaliyah

41 4.8 Data Eksisting Tapak Data eksisting tapak merupakan data yang bertujuan untuk mengetahui keadaan tapak seperti lokasi tapak, batas-batas, ukuran tapak, keadaaan lingkungan pada tapak, serta potensi yang ada pada tapak. Data eksisting tapak merupakan salah satu dasar untuk membuat analisis tapak Gambaran Umum Lokasi Tapak Pemilihan lokasi tapak didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya adalah lokasi yang strategis karena akses menuju tapak mudah. Kemudahan akses dikarenakan lokasi tapak dekat dengan Kota Malang dan Kota Batu, selain itu dari Kota Surabaya dan sekitarnya pun dapat menuju lokasi dengan mudah. a. Bentuk, Ukuran, dan Kondisi Fisik Tapak Lokasi tapak terletak di Jalan Raya Tawang Argo, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Gambar 4.31 Lokasi Perancangan (Sumber: ) Khikmatus Amaliyah

42 Tapak yang digunakan sebagai Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang merupakan lahan kosong berupa persawahan yang pada saat ini di tanami sayur-sayuran. Luas tapaknya adalah m 2 atau sekitar 4,5 hektar. SITE Gambar 4.32 Site (Sumber: Analisis dan Dokumentasi, 2014) Peraturan tata guna lahan Desa Donowarih termasuk BWK A/ pusat kota terdiri atas 3 (tiga) unit lingkungan dan berfungsi sebagai kawasan pusat kota Karangploso.Salah satu rencana pengembangan fasilitas pada wilayah tersebut adalah fasilitas kesehatan Khikmatus Amaliyah

43 yang ditujukan untuk melayani seluruh penduduk wilayah perencanaan maupun penduduk di sekitar wilayah perencanaan. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang ada dengan meningkatkan jumlah kualitas petugas kesehatan dan meningkatkan mobilisasinya. Peningkatan jumlah petugas kesehatan dilakukan dengan menambahakan tenaga medis, seperti dokter umum, bidan, ahli gizi, perawat, paramedis, dan tenaga kesehatan lainnya. Gambar 4.33 Rencana Pembagian BWK (Sumber: RDTRK Karangploso, 2014) Gambar 4.34 Rencana Penggunaan Lahan Kota (Sumber: RDTRK Karangploso, 2014) Khikmatus Amaliyah

44 Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa desa donowarih merupakan lahan cadangan yang dapat digunakan sebagai pengembangan fasilitas yang ada di Kecamatan Karangploso. Secara umum, rencana KDB di wilayah perencanaan ditetapkan sebesar 40% 80% pada BWK A dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai, sehingga nilai KLB didapatkan antara 0,4 1, Kondisi Lingkungan Tapak terletak di lingkungan kawasan perkebunan, namun pada beberapa kilometer disekitar tapak terdapat permukiman warga. Kondisi disekitar tapak merupakan area yang masih alami dengan dikelilingi oleh beberapa lahan kosong dan sungai disisi selatan tapak. Dengan adanya Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di area tersebut diharapkan bisa meningkatkan intensitas aktivitas di Desa Donowarih khususnya bagi pengguna fasilitas kesehatan. Gambar 4.35 Site (Sumber: Analisis dan dokumentasi, 2014) Khikmatus Amaliyah

45 4.8.4 Ukuran Tapak Tapak memiliki luas sekitar m2 atau sekitar 4,5 hektar. 4.9 Analisis Tapak Gambar 4.36 Ukuran Site Analisis tapak merupakan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi semua faktor-faktor di dalam tap ataupun disekitar tapak yang dapat mempengaruhi bangunan. Faktor-faktor tersebut dievaluasi dampak positif dan negatifnya. Melalui identifikasi dan evaluasi tersebut dapat menghasilkan alternatif-alternatif solusi dalam merencanakan tapak. Khikmatus Amaliyah

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

BAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada

BAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada BAB IV ANALISIS 4.1 Data Eksisting Tapak Data eksisting tapak bertujuan untuk mengetahui keadaan kondisi fisik tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada pada tapak.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas a. Pengelompokan Aktivitas Terdapat beberapa aktivitas yang terdapat

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1Analisis Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan diwadahi pada obyek Pusat Pengembangan Seni Karawitan agar diketahui segala kebutuhannya.

Lebih terperinci

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek BAB IV DATA PROYEK 4.1. Deskripsi Umum Proyek Nama Peroyek : Perancangan Interior Pada Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Medical Care di Jakarta. Sifat Proyek : Fiktif

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Kawasan Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan dalam bab sebelumnya, yaitu dengan menggunakan lingkungan yang tenang dengan

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR DIAGRAM... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB

Lebih terperinci

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL 4.1.1. Studi Pelaku Kegiatan Galeri Batik berskala Kawasan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Pekalongan

Lebih terperinci

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT HUBUNGAN ANTARA PENDEKATAN & PROGRAM BAB III PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. PENDEKATAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1 Data

Lebih terperinci

Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang ABSTRAK Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang

Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang ABSTRAK Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang Tema: Healing Environment Khikmatus Amaliyah Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi UIN MALIKI Malang Jl.Gajayana no.

Lebih terperinci

Tabel 1 Lampiran 1 Standar Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Tipe C (Depkes, 2007)

Tabel 1 Lampiran 1 Standar Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Tipe C (Depkes, 2007) LAMPIRAN Tabel 1 Lampiran 1 Standar Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Tipe C (Depkes, 2007) No. Nama Ruangan Fungsi 1 R. Administrasi dan Pendaftaran Ruang untuk menyelenggarakan Kegiatan administrasi khususnya

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Penyakit merupakan salah satu penyebab stres, jika penyakit itu terus-menerus menempel pada tubuh seseorang, dengan kata lain penyakit itu sulit

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. TUJUAN DAN SASARAN...

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Sekolah Alam di Kabupaten Gunungkidul memiliki karakter yang kuat dan khas, yang mencirikan alam di wilayah pengunungan batuan karst

Lebih terperinci

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN BAB III ANALISIS III. ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.. ANALISIS KONDISI LAHAN Kondisi Eksisting Lahan Dalam lahan perancangan saat ini terdapat perkebunan sayur dan tanaman hias. Pada lahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada pada

BAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada pada BAB IV ANALISIS 4.1 Data Eksisting Tapak Data eksisting tapak bertujuan untuk mengetahui keadaan kondisi fisik tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada pada tapak.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA Analisa Fungsi, aktivitas, pengguna dan ruang Analisa Fungsi

BAB IV ANALISA Analisa Fungsi, aktivitas, pengguna dan ruang Analisa Fungsi 110 BAB IV ANALISA 4.1. Analisa Fungsi, aktivitas, pengguna dan ruang 4.1.1. Analisa Fungsi Ada 3 Fungsi Balai Pengobatan Kanker Terpadu di Kota Malang, yakni fungsi Primer, sekunder dan penunjang. Tabel

Lebih terperinci

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan Bab III. Analisis 3. 1 Analisis Fungsional 3. 1. 1 Program Kegiatan Pada perpustakaan, selain memperhatikan kegiatan manusia diperhatikan pula kegiatan barang. Perpindahan barang, dalam hal ini koleksi

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA TUNGGUL WULUNG CILACAP 5.1. Dasar Studi Besaran Studi besaran ruang lebih terinci dan dianalisa berdasarkan standar dan asumsi.

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Landasan dasar program perencanaan dan perancangan ini merupakan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN

BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN Pengadaan dan Pentahapan Penyediaan Rumah Sakit ini adalah bagian utama dari suatu Laporan Rencana Induk/ Master Plan Rumah Sakit, karena pada bagian ini akan didapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan BAB III METODE PERANCANGAN Sebuah Perancangan Pusat Rehabiltasi Pengguna Narkoba membutuhkan sebuah metode agar ide sebuah perancangan dapat diaplikasikan dengan baik. Berbagai sumber yang didapatkan akan

Lebih terperinci

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan Arsitektur 3.1.1. Studi Aktivitas 3.1.1.1. Pengelompokkan Kegiatan Pengelompokkan kegiatan pada Rumah Sakit Jiwa ini dikelompokkan

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Kabupaten Karo Satuan Kerja : RMAH SAKIT MM KABANJAHE KABPATEN KARO Tahun Anggaran : 206. Penyediaan Jasa Kebersiham Kantor Belanja Peralatan Kebersihan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO Analisis konsep perencanaan merupakan proses dalam menentukan apa saja yang akan dirumuskan sebagai konsep

Lebih terperinci

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Dasar Pendekatan Gedung paviliun garuda RSUP Dr. Kariadi kota Semarang akan berfungsi secara optimal jika mempunyai kriteria umum yang

Lebih terperinci

PUSAT REHABILITASI PENYANDANG CACAT TUBUH BAB III KASUS PROYEK

PUSAT REHABILITASI PENYANDANG CACAT TUBUH BAB III KASUS PROYEK BAB III KASUS PROYEK 3.1 DESKRIPSI PROYEK Kasus : Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh Tema : Perilaku dalam Arsitektur Sifat Proyek : Fiktif Pemilik Proyek : Yayasan dan Dinas Sosial Pemilik Dana

Lebih terperinci

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1.

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1. BAB V HASIL 5.1. Program Ruang Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1. Hall 1 50 m². R. Direktur Yayasan 1 3 m² 3. R. Sekretaris

Lebih terperinci

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL 1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga

Lebih terperinci

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN NAULI HUSADA SIBOLGA

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN NAULI HUSADA SIBOLGA RUMAH SAKIT PENDIDIKAN NAULI HUSADA SIBOLGA (ARSITEKTUR BIOKLIMATIK) LAPORAN AKHIR SKRIPSI RTA 4231 - STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6 SEMESTER B TAHUN AJARAN 2015 / 2016 Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Heri Priana / Rusunawa di Otista

BAB IV ANALISA. Heri Priana / Rusunawa di Otista BAB IV ANALISA 4.1 Analisa Fisik Analisa Fisik merupakan analisa terhadap penempatan bangunan untuk mendapatkan data yang dapat dijadikan pedoman dalam perancangan sehingga bangunan menjadi tepat sasaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Fungsi-fungsi tersebut, seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

BAB IV ANALISIS. Fungsi-fungsi tersebut, seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, Pusat Kegiatan Dokumentasi Arsitektur BAB IV ANALISIS 4.1. Analisis Fungsi Pusat Kegiatan Dokumentasi Arsitektur sebagai wadah yang dapat menampung kegiatan maupun aktivitas segala sesuatu mengenai arsitektur

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka BAB III METODELOGI PERANCANGAN Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka kajian yang diuraikan dalam beberapa tahap, antara lain: 3.1 Pencarian Ide / Gagasan Tahapan kajian yang

Lebih terperinci

Tahap terminasi: penghentian pelayanan dan rehabilitasi setelah residen di pandang mampu mandiri secara sosial ekonomi.

Tahap terminasi: penghentian pelayanan dan rehabilitasi setelah residen di pandang mampu mandiri secara sosial ekonomi. Tahap terminasi: penghentian pelayanan dan rehabilitasi setelah residen di pandang mampu mandiri secara sosial ekonomi. 2.5.2 Kondisi Bangunan keseluruhan PRSPP teratai Pada keseluruhan bangunan PRSPP

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pengguna bangunan terminal adalah mereka yang secara langsung melakukan ativitas di dalam terminal

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN. Utara : Jl. Kebon Bibit, Pasar Balubur. Selatan : Jl. Kebon Kembang, pemukiman penduduk.

BAB V ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN. Utara : Jl. Kebon Bibit, Pasar Balubur. Selatan : Jl. Kebon Kembang, pemukiman penduduk. BAB V ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN 5. Lokasi Lokasi Luas lahan : Jalan Tamansari, Bandung : ± 2.5 Ha Batas Batas : Utara : Jl. Kebon Bibit, Pasar Balubur. Selatan : Jl. Kebon Kembang, pemukiman penduduk.

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 ANALISIS FUNGSI

BAB IV ANALISIS 4.1 ANALISIS FUNGSI BAB IV ANALISIS Analisis merupakan lankah dalam menolah data rancanan yan diproses melalui penamatan pemilihan bersumberkan pada kriteria untuk memperoleh alternatif-alternatif pada obyek perancanan. Analisis

Lebih terperinci

PROGRAM RUANG. 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari

PROGRAM RUANG. 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari PROGRAM RUANG A. Jenis 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari Toilet Pengrajin tempe dan tahu Buang air kecil dan besar Produksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa bagi pekerja ini terdiri dari analisis tapak, analisis fungsi, analisis pengguna, analisis aktivitas, analisis ruang, analisis utilitas

Lebih terperinci

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan

Lebih terperinci

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM BAB 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PERANCANGAN Pada bab kali ini akan membahas penyelesaian persoalan perancangan dari hasil kajian yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Kajian yang telah dielaborasikan menjadi

Lebih terperinci

PERABOT ANAK. Sumber : _ html

PERABOT ANAK. Sumber : _ html LAMPIRAN 200 ANAK Sumber : http://renopia.en.ec21.com/toy_piano_digital_piano_musical-- 3691712_4713603.html Pink : Origin : Korea, Brand : Spendid Junior Coklat : Origin : China, Brand : December Dimensi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 158 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Diagram 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Rumah Sakit Jantung ini merujuk pada tema Healing Environment yang mengedepankan aspek

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang Dari hasil perhitungan besaran ruang pada bab sebelumnya, maka didapat program ruang sebagai berikut: GEDUNG

Lebih terperinci

TA Sekolah Alam Gunungpati

TA Sekolah Alam Gunungpati BAB 5 PROGRAM RUANG DAN KONSEP PERANCANGAN 5.1. Program Ruang Dasar pertimbangan yang digunakan dalam menentukan besaran ruang adalah melalui jenis dan fungsi ruang, jumlah pengguna, jenis aktivitas, fasilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. Gambar 4.1 Master Plan Lokasi Sumber : Google Maps

BAB IV ANALISA DATA. Gambar 4.1 Master Plan Lokasi Sumber : Google Maps BAB IV ANALISA DATA 4. Aspek Lingkungan 4.. Pertimbangan lokasi Gambar 4. Master Plan Lokasi Sumber : Google Maps Yusan bridal terletak di Jl. Buku Dikrama, Lenteng Agung 26, Jakarta Selatan. Jl. Buku

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISISA DATA SURVEY

BAB 3 ANALISISA DATA SURVEY 3.1.Data Survey 3.1.1. Analisa Lokasi BAB 3 ANALISISA DATA SURVEY Gambar 8 Site plan (Foto : Luqman Hakim,2015) Gambar 8 Fasad Bangunan (Foto : Luqman Hakim,2015) Judul : Sekolah Tinggi Dan Studio Musik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN. tempat pendidikan pembuatan dan produksi film yang harus mempunyai studio

BAB IV ANALISA PERANCANGAN. tempat pendidikan pembuatan dan produksi film yang harus mempunyai studio BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4.1. Analisis Tapak 4.1.1 Latar Belakang Pemilihan Tapak Perancangan sekolah film di Malang, yang nantinya direncanakan menjadi tempat pendidikan pembuatan dan produksi film

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA V.1. Konsep Pengolahan Site Hal yang dibahas pada konsep pengolahan site adalah mengenai konsep penzoningan kelompok-kelompok ruang yang telah

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

4.3. Sistem Penyampaian Jasa, Citra Rumah Sakit dan Kepercayaan Pelanggan. Sistem penyampaian jasa terdiri dari physical support dan contact personnel

4.3. Sistem Penyampaian Jasa, Citra Rumah Sakit dan Kepercayaan Pelanggan. Sistem penyampaian jasa terdiri dari physical support dan contact personnel 120 4.3. Sistem Penyampaian Jasa, Citra Rumah Sakit dan Kepercayaan Pelanggan 4.3.1. Sistem Penyampaian Jasa Sistem penyampaian jasa terdiri dari physical support dan contact personnel pada rumah sakit

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR LANDASAN KONSEPSUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Februari 2012 By Design PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. semua aktifitas dari pengguna Wisata Bahari ini. Dengan demikian sangat

BAB IV ANALISIS. semua aktifitas dari pengguna Wisata Bahari ini. Dengan demikian sangat BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu merupakan kawasan perancangan yang memiliki kebutuhan yang sangat lengkap untuk mewadahi semua aktifitas dari pengguna Wisata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan merupakan sebuah tahapan dalam melakukan kajiankajian terhadap kondisi eksisting objek perancangan dan memberikan beberapa alternatif tanggapan dalam perancangan.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri

Lebih terperinci

DESKRIPSI OBJEK STUDI

DESKRIPSI OBJEK STUDI BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI 3.1 Deskripsi Objek Studi Objek yang akan penulis redesain adalah sebuah Lembaga Pemasyaratan Sukamiskin Bandung. Lembaga Pemasyarakatan yang akan dirancang adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. permasalahan yang ada di site sehingga ditemukan alternatif tanggapan yang

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. permasalahan yang ada di site sehingga ditemukan alternatif tanggapan yang BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan merupakan kajian terhadap kondisi eksisting site dan kemungkinan-kemungkinan desain yang berupa tanggapan perancangan terhadap permasalahan yang ada di

Lebih terperinci

BAB I. 1.1.Latar Belakang

BAB I. 1.1.Latar Belakang 1.1.Latar Belakang BAB I Klinik Pratama Rawat Inap Pelayanan Medik Dasar (KPRIPMD) adalah salah satu bentuk amal Muhammadiyah dalam bidang kesehatan yang disebut Pembina Kesehatan Umat. Klinik Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. sebuah hal yang mendasari terciptanya wujud dari rumah Bugis. Ide gagasan ini

BAB IV ANALISIS. sebuah hal yang mendasari terciptanya wujud dari rumah Bugis. Ide gagasan ini 74 BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ide Gagasan Konsep dasar berasal dari sebuah ide/gagasan yang dilandasi oleh landasan keislaman. Ide gagasan dalam perancangan sekolah seni pertunjukan tradisi Bugis yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai. BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Instalasi Gawat Darurat RSUD.R.Syamsudin, SH dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pada saat ini,

Lebih terperinci

Bab V Konsep Perancangan

Bab V Konsep Perancangan Bab V Konsep Perancangan A. Konsep Makro Konsep makro adalah konsep dasar perancangan kawasan secara makro yang di tujukan untuk mendefinisikan wujud sebuah Rest Area, Plasa, dan Halte yang akan dirancang.

Lebih terperinci

BAB V. Konsep Perancangan

BAB V. Konsep Perancangan BAB V Konsep Perancangan Konsep perancangan ini diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian diambil kesimpulannya (sintesis). Sintesis ini didapat dari pendekatan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA PROBLEMATIKA Aktualita: Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng Pembangunan wisata budaya betawi yang mengharuskan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan usia dan status

BAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan usia dan status BAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Pengguna rusun adalah karyawan industri pabrik yang berada di sekitar lokasi dengan asumsi bahwa pembiayaan pembangunan rusun ditanggung oleh pemerintah yang bekerja

Lebih terperinci

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016) BAB V PROGRAM PERENCANAAN N PERANCANGAN SMK GRAFIKA 1.1. Program Dasar Perencanaan 1.1.1. Program Ruang Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Sekolah Menengah Kejuruan Grafika di

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Wisma Atlet Jatidiri Semarang bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan sarana beristirahat atlet yang mewadahi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. RINI SUGIARTI, S.Ars Gambar 10. Denah Dan Ukuran Bangunan Eksisting (Sumber : Data Penulis, 2017)

BAB III ANALISIS. RINI SUGIARTI, S.Ars Gambar 10. Denah Dan Ukuran Bangunan Eksisting (Sumber : Data Penulis, 2017) BAB III ANALISIS BAB III ANALISIS 3.1 ANALISIS BATAS DAN BENTUK TAPAK 3.1.1 Desain Eksisting Lahan dengan luas netto 445,5 m² seluruhnya di gunakan sebagai perancangan bangunan Rumah Kost tanpa Lahan Parkir.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA

BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA 5.1 Analisa Pola Tujuan : memperoleh gambaran tentang alur sirkulasi kegiatan dari pelaku kegiatan. Pembahasan : kegiatan masing- masing

Lebih terperinci

PANTI REHABILITASI NARKOBA DI SAMARINDA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS

PANTI REHABILITASI NARKOBA DI SAMARINDA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS PANTI REHABILITASI NARKOBA DI SAMARINDA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS Oleh : Dwi Gita Arianti, M.Sahid Indraswara, ST,MT, Sukawi ST, MT Masalah penyalahgunaan dan peredaran narkoba telah menyebar

Lebih terperinci

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Aspek Manusia Analisa yang dilakukan pada aspek ini membahas kegiatan penghuni apartemen, staf pengelola dan karyawan apartemen, serta tamu yang datang di apartemen. Analisa

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Rumah Sakit Orthopaedi (RSO) di Kota Malang yang terletak di jalan Panji Suroso menerapkan konsep analogi kerangka tangan. aspek yang diterapkan dalam perancangan ini

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. KONSEP PERUANGAN 1. Konsep Kebutuhan Ruang Berdasarkan analisa pola kegiatan dari pelaku pusat tari modern, mak konsep kebutuhanruang pada area tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide rancangan pada Pusat Rehabilitasi Tuna Daksa di Surabaya berawal dari fakta di lapangan, yaitu fasilitas-fasilitas umum yang kurang memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Rancangan Kawasan Perancangan kawasan mengacu pada sebuah konsep dari arsitektur perilaku yang telah diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman. Konsep perancangan kawasan

Lebih terperinci