BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kecerdasan Interpersonal

BAB II LANDASAN TEORI. satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion yang dalam. persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan teman baru, 20% menganggap instant massaging paling cepat

BAB II LANDASAN TEORI. atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik. seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. =Between You and Me=

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

I. PENDAHULUAN. Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. bersungguh-sungguh sehingga dapat memperoleh prestasi yang baik di sekolah.

BAB 2 KAJIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa latin Communication, yang artinya sama.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vivit Puspita Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan angka angka dan rumus rumus. Dari hal ini muncul. anggapan bahwa kemampuan komunikasi matematika belum dapat dibangun

KEEFEKTIFAN TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VI SD PANGAMBANGAN 5 BANJARMASIN

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB II LANDASAN TEORI. dalam psikologi sosial disebut konformitas (Sarwono, 2006).

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepercayaan Diri dalam Bidang Bimbingan Pribadi-Sosial. Nurihsan (2003) merumuskan bimbingan pribadi-sosial sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

Bab 2 KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling

BAB II KERANGKA TEORITIS

Interaksi Edukatif. Kelompok 8 Labiba Zahra K Novita Ening B K Rini Kurniasih K

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Dan

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dasar untuk berafiliasi, yaitu menjalin hubungan dengan orang lain. Dalam menjalin

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era modern ini, masyarakat khususnya kaum muda sedang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berupa gerakan, tindakan atau simbol-simbol yang dapat dimengerti oleh pihak lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

Galih Wicaksono Dr. Najlatun Naqiyah, S.Ag, M.Pd

BAB V PENUTUP. membutuhkan bimbingan serta pengawasan dalam mengunakan gadget. Proses

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eli Hermawati, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

II. TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan kerangka berfikir. Disamping itu teori juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB V PEMBAHASAN. efektif dan menyenangkan (PAKEM) pada pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar tahun ajaran 2015/2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

JURNAL THE EFECTIVENESS OF SOCIODRAMA TECHNIQUE TO MINIMIZE HIGH BULLYING BEHAVIOR AT EIGHT GRADE OF SMPN 2 PAPAR ACADEMIC YEAR 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Kematangan Emosional. hati ke dalam suasana hati yang lain (Hurlock, 1999).

METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS. Oleh : Ari Yanto )

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB II LANDASAN TEORI. kelompok dan kelompok, ataukah individu dengan kelompok. Menurut Walgito (2000)

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Interpersonal 2.1.1. Pengertian Komunikasi Interpersonal Menurut DeVito (2011), komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau satu kelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik yang dicirikan oleh adanya keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Berdasarkan pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa komunikasi interpersonal adalah usaha seseorang untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, secara tatap muka dan orang lain sebagai penerima pesan dapat memberikan umpan balik secara langsung. 2.1.2 Aspek aspek Komunikasi Interpersonal Menurut Devito (2011), aspek-aspek komunikasi interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu: 1. Keterbukaan (Openness) Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut. Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan 11

ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran. Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. 2. Empati (empathy) Berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. 3. Sikap mendukung (supportiveness) Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat yakin. 4. Sikap positif (positiveness) Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi. 5. Kesetaraan (Equality) Komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan, ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain. Kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Berdasarkan pemaparan penulis menyimpulkan dalam komunikasi interpersonal terdapat lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu : keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Apabila salah satu aspek tidak ada maka dapat dikatakan bahwa kualitas komunikasi interpersonal tersebut tidak sempurna. 2.1.3 Manfaat Komunikasi interpersonal Menurut DeVito (2011) manfaat komunikasi interpersonal antara lain : 12

1. Membantu perkembangan intelektual dan sosial 2. Menemukan identitas/jati diri 3. Memahami realitas di sekeliling kita 4. Mengembangkan kesehatan mental. Berdasarkan pendapat penulis menyimpulkan bahwa manfaat komunikasi interpersonal adalah sebagai alat pembantu untuk mengembangkan aktualisasi diri individu dalam rangka memahami keadaan atau realitas sosial yang terjadi disekitar individu tersebut. 2.1.4 Faktor yang Berpengaruh dalam Komunikasi Interpersonal Jalaludin Rakhmat (2007) meyakini bahwa komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh: 1) Persepsi Interpersonal Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari. Seseorang (komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibat kegagalan komunikasi. 2) Konsep Diri Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu: a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah b. Merasa setara dengan orang lain 13

c. Menerima pujian tanpa rasa malu d. Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat. e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah. 3) Atraksi Interpersonal Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Komunikasi antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal: a. Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya jika membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif. b. Efektivitas komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan 14

denganorang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi. 4) Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajad keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Berdasarkan pemaparan diatas penulis menyimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal antara lain adalah : penafsiran makna dari informasi, pandangan dan perasaan terhadap diri kita, sikap positif dan daya tarik seseorang, dan yang terakhir yaitu hubungan antara seseorang dengan orang lain. 2.2 Jejaring Sosial Facebook 2.2.1. Pengertian Jejaring Sosial Facebook Pengertian jejaring sosial Facebook menurut Wikipedia (2012) adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan suatu atau lebih tipe relasi spesifik seperti niali, visi, ide, teman, keturunan, dll. Dalam Wikipedia (2012) Facebook adalah sebuah layanan situs jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook.Inc.. 15

Menurut Kurniali (2009), Facebook adalah situs pertemanan populer yang berasal dari Amerika, pendiri Facebook adalah Mark Zukerberg. Facebook menerima semua pengguna yang berusia lebih dari 13 tahun dan memiliki sebuah email yang valid. Menurut Zaenal (2009) Facebook atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring sosial yang saat ini sedang populer dimana-mana. Facebook diperkenalkan leh Mark Zuckerberg pada tahun 2004. Sampai saat ini, jutaan orang memiliki Facebook dan sebagian besar mengatakan dapat bertemu lagi dengan sahabat lama yang sudah hilang komunikasi atau lost contact bertahun-tahun. Nilawati (2010) menjelaskan Facebook merupakan situs jejaring sosial yang saat ini sedang populer didunia maya. Facebook dapat membantu untuk mencari teman-teman lama yang mungkin dalam beberapa waktu tidak bertemu Facebook juga dapat digunakan untuk kepentingan yang lebih serius, seperti promosi produk, promosi seminar dan workshop, dll. Sosial Backers (2013) mencatat bahwa hingga Maret tahun 2013, pengguna Facebook di Indonesia mencapai angka 47.165.080 juta jiwa dengan presentase pria sebanyak 59 persen dan sisanya pengguna wanita dengan presentase 41 persen, dengan rincian golongan umur 13 15 tahun dengan presentase 10,4 persen, golongan umur 16 17 tahun dengan presentase 14,4 persen, dan golongan umur 18-24 tahun dengan presentase terbesar sejumlah 42,8 persen. Jika dilihat pada golongan umur remaja, maka terdapat 24,8 persen penggunanya adalah kalangan remaja. Indonesia menempati urutan ke 4 dengan jumlah terbesar pengguna Facebook. 16

Berdasarkan pengertian Jejaring Sosial Facebook diatas penulis menyimpulkan bahwa Jejaring Sosial Facebook adalah suatu situs pertemanan yang populer didunia maya yang tidak hanya untuk mencari teman-teman lama yang sudah tidak bertemu dalam beberapa waktu yang lama, tetapi dalam perkembangannya juga digunakan untuk kegiatan jual beli online, atau mempromosikan suatu kegiatan tertentu. 2.2.2. Penggunaan Jejaring Sosial Facebook Dalam penggunaan jejaring sosial Facebook tidak terlepas juga dari penggunaan Internet. Menurut Horrigan (2000), terdapat dua hal mendasar yang harus diamati untuk mengetahui intesitas penggunaan internet seseorang, yakni frekuensi internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses internet dilakukan oleh pengguna internet. The Graphic, Visualization & Usability Center, the Georgia Institute of Technolgy (Qomariah, 2009) menggolongkan pengguna internet menjadi tiga kategori dengan berdasarkan intensitas internet yang digunakan : a. Heavy Users (lebih dari 40 jam perbulan) b. Medium Users (antara 10 sampai 40 jam per bulan) c. Light Users (kurang dari 10 jam per bulan) Menurut Kamus Besar Indonesia (KBBI, 2002), definisi Intensitas adalah tingkatan atau seberapa sering melakukannya. Sedangkan menurut Wikipedia (2012), definisi intensitas berasal dari bahasa latin yaitu intention yang berarti ukuran kekuatan, keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Menurut Kaloh (2011) intensitas merupakan tingkat keseringan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan tertentu yang didasari rasa senang dengan kegiatan yang dilakukan tersebut. Pengguna jejaring sosial Facebook secara umum biasa disebut online keadaan ini menunjukan keadaan konektivitas atau terhubung ke dalam suatu jaringan yang besar. 17

Berdasarkan pemaparan diatas penulis menyimpulkan bahwa penggunaan jejaring sosial Facebook dapat dilihat dari tingkat intensitas pengoperasian situs jejaring sosial Facebook tersebut. Seberapa sering seseorang mengoperasikan situs jejaring sosial Facebook itu dalam satu hari. 2.2.3. Aspek-Aspek Intensitas Penggunaan Facebook Menurut Kasali (dalam Christanti, 2011) aspek dalam intensitas yaitu : a.perhatian b. Minat a. Hasrat b. Rasa percaya c. Tindakan Sedangkan Siahaan (dalam Christanti, 2011) menjelaskan aspek-aspek dalam intensitasnya adalah : a. Perhatian Perhatian adalah tingkat ketertarikan terhadap sesuatu yang menjadi target perilaku. b. Penghayatan Penghayatan adalah pemahaman terhadap informasi yang disajikan c. Durasi Lamanya selang waktu setiap individu dalam mengeksplorasi. d. Frekuensi Banyaknya pengulangan perilaku dalam mengkonsumsi atau seberapa sering. Berdasarkan aspek-aspek intensitas penggunaan Facebook diatas penulis menyimpulkan bahwa perhatian terhadap Facebook, minat atau ketertarikan Facebook, dan banyaknya pengulangan penggunaan Facebook adalah aspek-aspek yang mempengaruhi intensitas penggunaan Facebook. 2.3 Sosiodrama 2.3.1 Pengertian Sosiodrama Sosiodrama berasal dari kata Sosio yang artinya sosial dan dram. Kata drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalam kehidupan manusia yang mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, benturan antara dua orang atau lebih (Pratiwi, 2009). 18

Menurut Romlah (2001) sosiodrama adalah permainan yang ditujukan untuk memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar manusia. Konflik-konflik sosial yang disosiodramakan adalah konflik-konflik yang tidak mendalam, yang tidak menyangkut gangguan kepribadian. Berdasarkan pengertian sosiodrama diatas penulis menyimpulkan bahwa sosiodrama adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang terjadi dalam konteks hubungan sosial dengan cara mendramakan masalah-masalah tersebut melalui sebuah drama. 2.3.2 Tujuan Sosiodrama Menurut Azwan dan Djamarah (2010), tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama antara lain adalah : a) Agar individu dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain. b) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab. c) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan. d) Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah. Berdasarkan tujuan sosiodrama diatas penulis menyimpulkan bahwa tujuan dari ssiodrama adalah : 1) berani mengungkapkan pendapat secara lisan; 2) memupuk kerjasama; 3) menunjukan sikap berani dalam memerankan tokoh yang diperankan; 4) melatih cara berinteraksi dengan orang lain. 2.3.3 Manfaat Sosiodrama Manfaat sosiodrama (dalam Pratiwi, 2009) antara lain : a) Individu dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain 19

b) Dapat mempertinggi perhatian individu melalui adegan-adegan, hal mana tidak selalu terjadi dalam metode ceramah atau diskusi. c) Individu tidak saja mengerti persoalan sosial psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan danpikiran orang lain bila berhubungan denan sesama manusia. Berdasarkan manfaat sosiodrama diatas, penulis menyimpulkan manfaat dari sosiodrama adalah : individu tidak hanya mengerti persoalanpersoalan psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama manusia. Ikut menangis bila sedih, rasa marah, emosi, dan gembira; 2) individu dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain. 2.3.4 Langkah-Langkah Sosiodrama Menurut Romlah (2001) pelaksanaan sosiodrama secara umum mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : 1. Persiapan. Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan, dan tujuan permainan. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. 2. Membuat skenario sosiodrama 3 Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela. Setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri atau rambu-rambu masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan keduakeduanya. 4 Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya. Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut menjadi pemain. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai. 5 Pelaksanaan sosiodrama. Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama ituakan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan perasaanperasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai dengan peranan yang dimainkannya. Dalam permainanini diharapkan terjadi identifikasi 20

yang sebesar-besarnya antara permainan maupun penonton dengan peranperan yang dimainkannya. 6 Evaluasi dan diskusi. Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapan-tanggapan penonton. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, dan kesan -kesan pemain dalam memainkan perannya. Balikan yang paling lengkap adalah melalui rekaman video yang diambil pada waktu permainan berlangsung dan kemudian diputar kembali. Berdasarkan langkah-langkah sosiodrama diatas penulis menyimpulkan bahwa ada 3 tahap untuk melakukan sosiodrama yaitu : tahap persiapan yang meliputi pembuatan skenarioo, menentukan kelmpok pemeran dan kelompok penonton; tahap pelaksanaan; dan tahap tindak lanjut yang meliputi evaluasi dan diskusi. 2.3.5 Kelebihan dan Kekurangan Sosiodrama Setiap media bimbingan ada kebaikan dan ada kelemahannya. Kebaikan model bimbingan biasanya merujuk pada potensi yang menjadikan suatu model tersebut berhasil dilakukan, sedangkan kekurangan merujuk pada potensi kemungkinan hal yang membuat model bimbingan ini gagal untuk dipraktikkan. (2001) : Berikut merupakan kelebihan dari metode sosiodrama menurut Romlah a) Berkesan dan tahan lama dalam ingatan mahasiswa. b) Sangat menarik bagi mahasiswa sehingga kelas menjadi dinamis dan antusias. c) Mengembangkan kreativitas mahasiswa (dengan peran yang dimainkan siswa dapat berfantasi). d) Memupuk kerjasama antara mahasiswa. 21

e) Menumbuhkan bakat mahasiswa dalam seni drama. f) Mahasiswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri. g) Memupuk keberanian berpendapat di depan kelas. h) Melatih mahasiswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalam waktu singkat. Berdasarkan kelebihan sosiodrama diatas penulis menyimpulkan bahwa sosiodrama memliki kelebihan yaitu : lebih mudah diingat oleh mahasiswa, mengembangkan kreativitas yang dimiliki, memupuk kerjasama antar mahasiswa, dan membuat mahasiswa lebih mandiri untuk menganalisa sendiri kesimpulan dari hasil sosiodrama tersebut. Berikut merupakan kelemahan yang terdapat dalam pembelajaran dengan metode sosiodrama menurut Romlah (2001): a) Memerlukan waktu yang cukup panjang. b) Memerlukan daya kreativitas dan daya kreasi tinggi. Hal ini belum tentu dimiiliki pembimbing dan mahasiswa. c) Mahasiswa malu untuk melakukan suatu adegan. d) Pendengar (mahasiswa yang tak berperan) sening mentertawakan tingkah laku pemain sehingga merusak suasana. e) Apabila bila sosiodrama gagal maka tujuan bimbingan tidak dicapai. f) Tidak semua materi dapat dilakukan dengan metode ini. Disamping kelebihan, sosiodrama juga memiliki kelemahan. Penulis menyimpulkan bahwa kelemahan sosiodrama ada pada waktu pelaksanaan yang relatif lama, sikap pemeran yang terkadang malu untuk memperagakan 22

peran yang didapat karena ditertawakan penonton, apabila sosiodrama gagal maka tujuan tidak akan tercapai. 2.4 Penelitian yang Relevan Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Gita Satya Yuniar (2012) tentang efektivitas penggunaan tekhnik sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP NEGRI 26 Surabaya, didapatkan hasil F=2.087 dan P <0,05 (0,443) dan taraf signifikasi 95%. Hal ini menunjukkan bahwa tekhnik sosiodrama efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Umi Handayani (2013) dari Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling FKIP UNSRI dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Siswa Terisolir Melalui Teknik Sosiodrama Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Indralaya Selatan, menunjukkan bahwa teknik sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa terisolir. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Shandra Setya Pancawati (2014) dari Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan judul Meningkatkan komunikasi interpersonal melalui layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada remaja Karang Taruna Citra Suara Muda Soka Salatiga, menemukan bahwa terjadi peningkatan tersebut terlihat dari perbedaan yang signifikan dari hasil pre test dan post test kelompok eksperimenyaitu p=0.012=0.050, dengan peningkatanmean rank 4.80 dari mean rank hasil pre test skala komunikasi interpersonal 3.10, sedangkan mean rank hasil post test skala komunikasi 23

interpersonal 7.90. Dengan demikian, layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat meningkatkan komunikasi interpersonal pada remaja Karang Taruna Citra Suara Muda Soka Salatiga. Persamaan dan perbedaan hasil penelitian sebelumnya dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah : a. Persamaan Persamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah dalam teknik dalam bimbingan kelmpok yang digunakan yaitu menggunakan teknik sosiodrama dan hasil penelitian. b. Perbedaan Perbedaan antara penilitian sebelumnya dengan penelitian yang peneliti lakukan terletak pada subjek penelitian ( peneliti mengkhususkan penelitian hanya pada pengguna aktif jejaring sosial Facebook ), objek penelitian, jumlah objek yang diteliti. 2.5 Hipotesis H1: Terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan komunikasi interpesonal pengguna Jejaring Sosial Facebook dengan teknik sosiodrama pada Mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. H0: Tidak terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan komunikasi interpesonal penggunaa Jejaring Sosial Facebook dengan teknik sosiodrama pada Mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 24