BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian eksperimen ini digunakan dua yaitu eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen adalah yang akan diberi treatment (Layanan Bimbingan Kelompok). Kelompok kontrol adalah yang tidak diberi treatment sama sekali. Kelompok kontrol adalah untuk mengetahui perbedaan yang mungkin tampak antara kedua dan agar kesimpulan yang diambil menjadi lebih kuat. Kelompok eksperimen dan kontrol diberi tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Dalam memberikan perlakuan, eksperimen dipisahkan dari kontrol. Model yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: 31

2 Gambar 3.1 Skema Metode Eksperimen Group : Pretest Treatment Posttest Ex. Group T1 X T2 Ctr. Group T1 T2 Keterangan : T1 T2 X : Tes awal (Pretest) : Tes akhir (Posttest) : Treatment (Layanan Bimbingan Kelompok) Menurut Rachman & Muchsin, 1996 (Wdyawati, 2007) prosedur pelaksanaan penelitian eksperimen sebagai berikut: 1. Memilih sejumlah subjek secara rambang dari populasi. 2. Secara rambang, subjek digolongkan menjadi dua ( eksperimen yang diberi perlakuan X dan kontrol yang tidak diberi perlakuan). 3. Memberikan pretest T1, untuk megukur variabel tergantung pada kedua itu, lalu dihitung mean masing-masing.. Semua kondisi dipertahankan untuk kedua itu agar sama kecuali pada satu hal yaitu eksperimen yang dikenai variabel perlakuan X untuk jangka waktu tertentu. 32

3 5. Memberikan posttest T2 kepada kedua itu untuk mengukur variabel tergantung, lalu dihitung mean untuk masing-masing. 6. Menghitung perbedaan untuk hasil pretest T1 dan posttest T2 untuk masing-masing, jadi (T2e - T1e) dan (T2c - T1c). 7. Membandingkan perbedaan tersebut, untuk menentukan apakah penentuan perlakuan itu berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada eksperimen, jadi (T2e - T1e) (T2c - T1c). 8. Menggunakan test statistik yang cocok untuk rancangan ini. 3.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Dukuhseti Pati yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 1 orang siswa lakilaki dan 7 orang siswa perempuan. 3.3 Variabel Penelitian Sugiyono (2012) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu teknik permainan sebagai variabel bebas (X) dan komunikasi antarpribadi sebagai variabel terikat (Y). 33

4 3. Definisi Operasional 3..1 Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi adalah kemampuan individu dalam proses penyampaian pesan dari satu individu dan kepada individu lain atau beberapa individu, baik secara verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh individu lain serta didalam penyampaian pesan tersebut terjadi interaksi antar pribadi-pribadi. Interaksi antar pribadi berlangsung secara tatap muka (face to face) dan langsung satu sama lain dalam menyampaikan dan menerima pesan secara nyata yang dapat diukur berdasarkan ciri-ciri bersedia membuka diri kepada orang lain untuk mengungkapkan informasi, dapat berempati artinya dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mendukung komunikasi yang terjadi sehingga dapat berjalan dengan efektif, memiliki sikap positif artinya dapat memandang orang lain dan diri sendiri secara positif dan menghargai orang lain, adanya kesetaraan yang terjalin dalam komunikasi yaitu sikap saling menghargai dan menghormati Permainan Sosiodrama Permainan merupakan permainan drama yang dimana cara memainkannya dengan pemilih pemeran-pemeran yang akan melakukan sesuai drama dengan topik yang dibahas dan bersangkutan dengan masalah yang sedang dihadapi siswa. 3

5 Permainan ini dapat membantu siswa untuk menumbuhkan rasa percaya diri saat memainkan drama didepan siswa lain dan juga mengembangkan potensi pada diri siswa. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala sikap komunikasi antarpribadi yang disusun berdasarkan teori Devito dengan jumlah item sebanyak 1 item. Skala sikap tersebut dirancang menggunakan adaptasi dari skala likert (likert scale) dengan pilihan jawaban, yaitu: Sering, Selalu, Jarang, dan Tidak Pernah. Langkahlangkah penskoran skala penelitian yaitu : Tabel 3.1 Penskoran Jawaban Skala Sikap Komunikasi Antarpribadi Favorable Skor Unfavorable Skor Sering Sering 1 Selalu 3 Selalu 2 Jarang 2 Jarang 3 Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 35

6 Tabel 3.2 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Perilaku Komunikasi Antarpribadi Aspek Indikator Nomor Item Jumlah Item Favorable Unfavorable Keterbukaan (openness) a. Kesediaan memberikan informasi mengenai diri sendiri. 1, 2,, 5 3, 6 6 b. Kesediaan untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. 7, c. Mengakui perasaan dan pikiran , 12 3 Empati (empathy) a. Merasakan apa yang dirasakan orang lain. 13, 15 1, 16 Sikap mendukung (supportiveness) a. Komunikasi yang terbuka. 17, 18 19, 20 b. Empatik Sikap positif (positiveness) a. Bersikap positif terhadap diri sendiri. 2, 25 27, 28 b. Perasaan positif ketika berkomunikasi dengan orang lain. 23, 26 29, 30 Kesetaraan (equality) a. Saling menghargai. b. Memahami perberdaan. 31, 32 35, 36 33, 3 37, 38 c. Menerima orang lain. 39,0 1 3 Jumlah total item

7 3.6 Uji Coba Instrumen Pelaksanaan uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 2 November 2013 kepada siswa kelas VII A, VII B, dan VII C SMP Negeri 1 Dukuhseti Pati. Skala sikap dibagikan kepada siswa kelas VII A, VII B, dan VII C yang berjumlah 65 siswa. Sedangkan uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 22 Februari 201 kepada siswa kelas VII A dan VII C dengan jumlah siswa 1 siswa Validitas Menurut Arikunto (1998) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas dan kesahihan suatu instrumen. Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya (Azwar, 2011). Untuk mengkur validitas dari item komunikasi antarpribadi peneliti menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Santoso (2001) suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item-total correlation bernilai positif (+) dan dianggap tidak valid apabila memiliki koefisien corrected item-total correlation bernilai negatif (-). Dari hasil uji validitas pertama item 1 2 diperoleh 5, 15, 29, 33 koefisien corrected item-total correlation bernilai negatif (-) dan hasil 10 item koefisienya masih rendah berkisar 0,023 0,100. Setelah ada beberapa perubahan pernyataan item, maka 37

8 dilaksanakan uji validitas kedua dengan hasil item 6 saja yang bernilai negatif dan item-item lainya memiliki nilai yang tinggi. Dari hasil uji validitas kedua tersebut item nomor 6 dihapus, maka hasil semua item valid dan dapat digunakan Reliabilitas Menurut Arikunto (1998) reliabilitas adalah suatu instrumen cukup atau dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah valid. Reliabilitas merupakan keajegan, kestabilan, konsistensi, kepercayaan dan keterandalan atau sejauh mana hasil suatu pengukuran yang dapat dipercaya (Azwar, 2011) Menurut Azwar (2011) untuk tingkat reliabilitas dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal α Berdasarkan uji reliabilitas pertama diperoleh reliabilitas koefisien Cronbrach s Alpa untuk inventori komunikasi antarpribadi, jadi instrumen skala sikap kemampuan komunikasi antarpribadi tersebut tidak reliabel karena korelasi Alpa Hasil uji reliabilitas kedua diperoleh reliabilitas koefisien Cronbrach s Alpa 0.858, jadi instrumen skala sikap kemampuan komunikasi antarpribadi tersebut reliabel karena korelasi

9 3.7 Uji Homogen Uji homogen ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kontrol dan eksperimen memiliki kesamaan (homogenitas), yaitu seragam atau tidaknya varians populasi yang diambil dari populasi yang sama. Dalam menganalisis homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Test of Homogeneity of Variance dan diketahui bahwa hasil Based of Mean dengan nilai sig 0,207>0,050, yang berarti bahwa antara kontrol dan kontrol homogen (mempunyai varians yang sama). Dikatakan homogen karena nilai Signifikansi atau nilai probabilitas >0,050. Karena kontrol dan eksperimen homogen maka penelitian dapat dilanjutkan. Tabel 3.3 Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. nilai Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean

10 3.8 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Sugiyono (2012) teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data ordinal dan pengolahan data dilakukan menggunakan teknik Mann-Whitney dengan bantuan program komputer SPSS for Windows release

11 Tabel 3. Outline Rancangan Pemberian Treatment Teknik Permainan Sosiodrama No Layanan Tujuan Indikator Kegiatan Waktu 1. Mengetahui hasil test awal sebelum pemberian layanan bimbingan Pretest 2. Bimbingan Kepercayaan diri 3. Bimbingan Kepekaan diri dengan lingkungan sekitar. Bimbingan Tips komunikasi antarpribadi 5. Bimbingan Saling menolong Untuk membantu konseli dalam memberikan informasi dirinya kepada orang lain saat bergaul dengan teman sebayanya Membantu konseli agar lebih peka dengan keadaan di sekitarnya dan dapat memahami apa yang dirasakan orang lain saat senang atau saat ada masalah Agar konseli lebih bisa berbicara atau berinteraksi kepada orang lain baik teman dekatnya atau teman yang baru dikenal Menumbuhkan rasa simpati pada diri siswa agar menjadi rasa empati yang mau menolong orang Kesediaan memberikan informasi mengenai sendiri diri Merasakan apa yang dirasakan orang lain Komunikasi yang terbuka Empatik 1

12 6. Bimbingan Bersikap jujur 7. Bimbingan Positif Thinking 8. Bimbingan Menjaga perasaan orang lain 9. Bimbingan Persahabatan lain, bukan hanya merasakannya saja. Mampu mengkonsep dirinya untuk selalu bersikap atau berpikir positif dalam segala yang dilakukannya. Mampu berperasaan positif saat berbicara atau berinteraksi dengan teman atau orang lain Dapat menghargai perbedaan pada setiap teman baik itu status sosial, akademik, atau fisik Mampu menerima teman atau orang lain dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki 10. Mengetahui hasil test akhir pada kedua Bersikap positif terhadap diri sendiri Perasaan positif ketika berkomunikasi dengan orang lain Saling menghargai Menerima orang lain Posstest 2