PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Tripandita No.15 Magetan. (0351)

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN. Jl. Kom. Yos Sudarso No.52 Magetan. (0351)

RENCANA KERJA TAHUN 2017

RENCANA KERJA (RENJA)

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

RENCANA KERJA (RENJA)

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

KATA PENGANTAR. Blitar, 17 Juni 2015 KEPALA DINAS KOPERASI DAN UKM DAERAH KOTA BLITAR

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

Pendahuluan. Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2012

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN...

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

RENCANA KERJA KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

RENCANA KERJA (RENJA)

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Tahun Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jombang

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah

DAFTAR ISI. Hal DAFTAR ISI DAFTAR TABEL KATA PENGANTAR. i ii iii PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang 1 B C. D.

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

Ukuran Keberhasilan B03, B06, B09 dan B12. Target Kinerja B03, B06, B09 dan B12

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

PROGRAM, DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

Meningkatkan Aksesibiltas usaha Koperasi dan UMKM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR RENCANA KERJA PERUBAHAN (RENJA-P) DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2017

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Koperasi dan Page 1

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN

Transkripsi:

PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp. 0351 895047 Magetan TAHUN 2016

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan segala puji dan rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Perubahan Rencana Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 telah selesai disusun. Perubahan ini memuat pokok-pokok capaian dan evaluasi kinerja pada awal tahun sampai dengan akhir tahun ini. Disusun dan disajikan secara ringkas dengan harapan agar dapat memberikan informasi yang cukup memadai mengenai rencana pemberdayaan Koperasi dan UMKM di Kabupaten Magetan pada tahun 2017. Disadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkompeten untuk lebih menyempurnakan Perubahan Renja ini. Semoga Perubahan Renja ini dapat bermanfaat sebagai bahan acuan dalam penyusunan RKPD Kabupaten Magetan. Magetan, Juli 2016 KEPALA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN Drs. VENLY TOMI NICOLAS, S.H. M.M Pembina Tingkat I NIP. 19621111 198602 1 005

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. LATAR BELAKANG... DASAR HUKUM PENYUSUNAN... HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN... SISTEMATIKA PERUBAHAN RENJA SKPD... MAKSUD DAN TUJUAN. BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA TAHUN BERJALAN 2.1. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA TAHUN BERJALAN BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH 3.1. TUJUAN DAN SASARAN RENCANA KERJA SKPD.. 3.2. PROGRAM DAN KEGIATAN... BAB IV PENUTUP...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perubahan Rencana Kerja satuan kerja pemerintah daerah yang selanjutnya disingkat Perubahan Renja SKPD merupakan dokumen perubahan perencanaan satuan kerja pemerintah daerah untuk periode tribulan 1 (satu) yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dalam prosesnya, penyusunan perubahan renja SKPD mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD. Adapun program, kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang dirumuskan dalam perubahan renja SKPD tersebut disusun berdasarkan pendekatan kinerja, kerangka pendanaan dan pagu indikatif serta urusan wajib atau urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab SKPD. Dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Koperasi dan UMKM merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Perubahan Renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 merupakan penjabaran tahun terakhir Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2013-2018. Dimana renstra tersebut tetap mengacu pada RPJMD Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018. Dan terkait dengan RKPD, selain berkedudukan sebagai bahan dalam penyusunan RKPD, penyusunan renja SKPD juga tetap mengacu pada RKP daerah. Dalam penyusunan perubahan renja tahun 2017, telah dilakukan analisa dan evaluasi capaian pada tribulan 1 (satu) tahun 2016. Dan telah melalui proses perencanaan yang berjalan, dengan memperhatikan isu

strategis pemberdayaan koperasi dan UMKM serta penjaringan aspirasi melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). 1.2. LANDASAN HUKUM Berikut merupakan landasan hukum pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yaitu : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM). 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. 7. Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) yang kemudian direvisi pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 8. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Magetan. 9. Peraturan Bupati Magetan Nomor 70 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan.

Sedangkan landasan hukum penyusunan perubahan renja SKPD adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 7. Peraturan Bupati Magetan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018 8. Peraturan Bupati Magetan Nomor 29 Tahun 2015 tentang RKPD 2016. 9. Peraturan Bupati Magetan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan RKPD 2016.

1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN Hubungan perubahan penyusunan Renja SKPD ini harus memperhatikan dengan dokumen lain yang relevan antara Perubahan RKPD, KUPA dan PPAS Perubahan serta Rancangan Perubahan APBD) beserta penjelasannya. Dengan demikan nanti nya akan dihasilkan Perubahan Renja SKPD yang sesuai dengan hasil yang telah ditetapkan. 1.4. SISTEMATIKA PERUBAHAN RENJA SKPD Adapun sistematika penulisan perubahan dokumen rencana kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan Menjelaskan latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematikan perubahan renja SKPD serta maksud dan tujuan. 2. Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Tahun Berjalan Menjelaskan hasil secara ringkas terkait hasil pelaksanaan Renja tahun berjalan sampai dengan tribulan I (satu) 3. Bab III Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Menjelaskan secara singkat dan ringkas tentang rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang akan mengalami perubahan dalam tahun ini. 4. Bab IV Penutup Menjelaskan kesimpulan dari Perubahan Rencana Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2016.

1.5. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan perubahan renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2016 dimaksudkan sebagai dokumen perubahan untuk kurun waktu 1 (satu) tribulan yang merupakan penjabaran Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018 dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018. Sedangkan tujuannya adalah sebagai acuan bagi SKPD dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi sesuai ketentuan yang berlaku dan terwujud sinergitas antara rancangan renja SKPD Kabupaten Magetan dengan RKPD Provinsi.

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA TAHUN BERJALAN 2.1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA TAHUN BERJALAN Tahun 2016 merupakan tahun Ketiga dalam periode Renstra 2013-2018. Oleh karena itu, pada sub bab ini hanya akan diuraikan proyeksi capaian pelaksanaan Renja untuk tribulan 1 (satu) Tahun 2016 untuk mengetahui progres capaian sasaran Renstra Tahun 2013-2018. Proyeksi terhadap hasil pelaksanaan Renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program pelayanan administrasi perkantoran dimaksudkan untuk memenuhi segala kebutuhan perkantoran. Dengan tersedianya semua administrasi perkantoran akan berdampak pada kinerja dan kebutuhan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan. Pada tahun 2015 Program pelayanan administrasi perkantoran didukung dengan pagu anggaran sebesar Rp. 325.000.000,- (Tiga ratus dua puluh lima juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 299.583.128,- (Dua ratus sembilan puluh sembilan juta lima ratus delapan puluh tiga ribu seratus dua puluh delapan rupiah) atau sebesar 92,18%. Adapun kegiatan yang menunjang dalam program pelayanan administrasi perkantoran adalah : Pelayanan Jasa dan Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan saranan dan prasarana aparatur dimaksudkan untuk memenuhi semua kebutuhan pegawai baik karyawan maupun karyawati Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah Kabupaten Magetan dengan memberikan fasilitas berupa Kendaraan roda empat, roda dua dan kelengkapan alat elektronik lainnya sebagai penunjang kinerja untuk yang lebih baik lagi. Pada tahun 2015 ini diberikan dukungan pagu anggaran sebesar Rp. 238.500.000,- (Dua ratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 230.224.615,- (Dua ratus tiga puluh juta dua ratus dua puluh empat ribu enam ratus lima belas rupiah) atau sebesar 96,53%. Adapaun kegiatan yang ada dalam program peningkatan sarana dan prasarana aparatur adalah : Pembangunan Gedung Kantor, Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional, Pengadaan Peralatan Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional. 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Dalam program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan dimaksudkan untuk mengevaluasi dan mendokumentasikan semua kegiatan dalam bentuk laporan berupa berkas secara fisik dan file elektronik untuk bahan evaluasi kedepan lebih rapi, teratur dan terkonsep, sehingga sesuai dengan tupoksi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan. Adapun pada tahun 2015 diberikan pagu anggaran sebesar Rp. 7.500.000,- (Tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 7.500.000,- (Tujuh juta lima ratus ribu rupiah) atau sebesar 100%. 4. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Konduksif.

Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang konduksif dimaksudkan untuk menstimulasi terciptanya iklim yang konduksif bagi usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Dengan terciptanya iklim yang konduksif, koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah diharapkan dapat meningkatkan produktifitasnya. Pada tahun 2015 diberikan dukungan anggaran sebesar Rp. 170.000.000,- (Seratus tujuh puluh juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 132.000.000,- (Seratus tiga puluh dua juta rupiah) atau sebesar 77,65% Adapun kegiatan yang ada di program ini adalah : Sosialisasi Kebijakan Tentang Usaha Kecil Menengah, Perencanaan, Koordinasi dan Pengembangan UKM, Fasilitasi Pengembangan UKM. 5. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah untuk menciptakan jiwa kewirausahaan bagi pelaku UKM dalam mengikuti gelar sarana promosi yang diadakan oleh Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Nasional. Dalam program ini diberikan anggaran sebesar Rp. 172.800.000,- (Seratus tujuh puluh dua juta delapan ratus ribu rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 169.119.500,- (Seratus enam puluh Sembilan juta seratus Sembilan belas ribu lima ratus rupiah) atau sebesar 97,87%. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah : Fasilitasi Pengembangan Inkubator Tehnologi dan Bisnis, Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi UMKM, Pelatihan Manajemen Koperasi/KUD. 6. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dimaksudkan untuk mengangkat dan mempromosikan hasil produksi yang dihasilkan UMKM ketingkat regional dan tidak berkutat di wilayah local saja. Di program ini banyak sekali fasilitas yang diberikan pemerintah kepada pelaku UMKM agar bisa memanfaatkan tersebut dengan baik. Sedangkan dukungan dana yang diberikan oleh pemerintah dalam program ini sebesar Rp. 268.199.400,- (Dua ratus enam puluh delapan juta seratus sembilan puluh sembilan ribu empat ratus rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 260.353.400,- (Dua ratus enam puluh juta tiga ratus lima puluh tiga ribu empat ratus rupiah) atau sebesar 97,07%. Adapun dalam program ini didukung dengan berbagai macam kegiatan diantaranya adalah : Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan, Penyelenggaraan Pembinaan Industri Rumah Tangga, Industri Kecil dan Industri Menengah. 7. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia koperasi nya dengan banyak diadakan pelatihan, study banding agar koperasi bisa membuka wawasan baik dari segi organisasi, kelembagaan, usaha dan tehnologinya bisa berkembang dan bersaing dengan koperasi lainnya. Pada tahun 2015 untuk menunjang program ini diberikan pagu anggaran sebesar Rp. 175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 172.600.000,- (Seratus tujuh puluh dua juta enam ratus ribu rupiah) atau sebesar 98,62%. Dalam program ini terdapat banyak kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut : Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan

Program Pembangunan Koperasi, Pembinaan Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi, Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi, Monitoring Evaluasi dan Pelaporan. 8. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat dalam hal ini Koperasi dan UMKM terhadap kinerja dan pelayanan Dinas Koperasi dan UMKM dalam melayani dan memberikan pembinaan selama ini. Dalam kegiatan ini diberikan pagu anggaran sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 19.715.000,- (Sembilan belas juta tujuh ratus lima belas ribu rupiah) atau sebesar 98,57%. Dalam kegiatan ini bentuk wujudnya adalah survey langsung kepada Koperasi dan UMKM dengan memberikan kuisioner kepada mereka dan nantinya dikembalikan kembali kepada Dinas untuk diolah oleh Tim Pihak Ketiga yang melaksanakan kegiatan ini. 9. Program Pembinaan Lingkungan Sosial Program Pembinaan Lingkungan Sosial ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha UKM dalam mengembangkan usaha dengan diberikan modal dan ketrampilan agar UMKM dapat membuka wawasannya terhadap persaingan dengan pelaku usaha lainnya. Dalam program ini diberikan oleh dari dana DBCHT sebesar Rp. 252.437.000,- (Dua ratus lima puluh dua juta empat ratus tiga puluh tujuh juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 237.428.200,- (Dua ratus tiga puluh tujuh juta empat ratus dua puluh delapan ribu dua ratus rupiah) atau sebesar 94,05%.

2.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2017 Evaluasi terhadap rancangan awal RKPD ini dilakukan untuk membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan kebutuhan SKPD, terutama terkait dengan hasil analisis kinerja pelayan yang tidak berhasil atau kurang maksimal, sehingga perlu mendapatkan pendanaan yang lebih besar atau merubah jenis kegiatan agar dicapai hasil yang optimal. Evaluasi juga dilakukan program/kegiatan yang tidak terdapat dalam rancangan awal RKPD atau ketidaksesuaian program/kegiatan maupun besarnya. Hasil evaluasi terhadap rancangan awal RKPD tahun 2017 adalah sebagai berikut :

2.5 PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. TELAAH TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI Adapun visi Pemerintah Kabupaten Magetan yang telah dituangkan dalam RPJMD kabupaten Magetan adalah Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Magetan Yang Adil, Mandiri dan Bermartabat. Sedangkan untuk mewujudkan visi tersebut didukung oleh berbagai misi diantaranya sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Mewujudkan kepemerintahan yang baik, dan peningkatan SDM yang professional, dilandasi semangat pelaksanaan otonomi daerah. 3. Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan sumber daya manusia serta pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan. 4. Mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai dalam menunjang pertumbuhan perekonomian daerah, 5. Mewujudkan suasana aman dan damai, melalui penegakan, kepastian dan perlindungan hukum. Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan mendukung misi

kedua yaitu Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan sumber daya manusia serta pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan. Misi tersebut memiliki tujuan Meningkatkan aktivitas ekonomi dan kualitas kelembagaan UMKM dan Koperasi. Adapun visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah dituangkan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur adalah Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing. Sedangkan misinya yaitu Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik. Dari misi tersebut, kemudian diterjemahkan dalam lima misi utama sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan 2. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri dan Berdaya Saing, Berbasis Agrobisnis / Agroindustri dan Industrialisasi 3. Meningkatkan Pembangunan yang Berkelanjutan dan Penataan Ruang 4. Meningkatkan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik 5. Meningkatkan Kualitas Kesalehan Sosial dan Harmoni Sosial Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur mendukung misi kedua yaitu Meningkatkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri dan Berdaya Saing, Berbasis Agrobisnis / Agroindustri dan Industrialisasi. Misi tersebut memiliki tujuan Meningkatkan aktivitas ekonomi dan kualitas kelembagaan UMKM dan Koperasi. Adapun sasaran serta strategi dan arah kebijakan dirumuskan sebagai berikut :

Tabel 3.3. Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Dalam RPJMD Jawa Timur 2014 2019 terkait Koperasi dan UMKM Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Meningkatnya volume usaha UMKM, dan kualitas kelembagaan koperasi 2. Meningkatnya jumlah wirausaha 1. Memperluas akses permodalan bagi UMKM melalui lembaga keuangan bank maupun nonperbankan 2. Meningkatkan peran UMKM dan koperasi dalam aktivitas ekonomi 3. Meningkatkan inkubasi 1. Perluasan jaringan akses permodalan UMKM melalui peran stimulasi pemerintah, lembaga keuangan bank dan non-bank, mengutamakan pendampingan kepada UMKM untuk kelancaran pembiayaan usaha 2. Peningkatan peran Bank Indonesia maupun bank pelaksana untuk memperbesar pangsa kredit kepada UMKM melalui pemanfaatan idle money 3. Peningkatan perluasan jaringan Bank UMKM dan bank pelaksana lainnya di wilayah-wilayah strategis untuk mendukung kemudahan akses permodalan bagi UMKM 1. Perluasan cakupan kelompok sasaran, substansi pendidikan dan pelatihan UMKM untuk efisiensi dan efektivitas proses usaha, termasuk manajemen pemasaran 2. Optimalisasi peran UMKM terhadap pembentukan PDRB, dan penciptaan lapangan kerja melalui fasilitasi skema pembiayaan, peningkatan daya saing, perluasan dan penguatan kelembagaan, serta peningkatan usaha koperasi 3. Penyediaan dan perluasan akses pasar bagi UMKM dengan mengutamakan tujuan pasar dalam negeri, selanjutnya didorong untuk mampu bersaing ke pasar internasional 4. Peningkatan dukungan pengembangan usaha mikro tradisional dan pengrajin melalui pembinaan sentra-sentra produksi/klaster disertai dukungan penyediaan infrastruktur yang makin memadai 5. Peningkatan dan pengembangan lembaga keuangan mikro (LKM) pedesaan untuk mendukung pengembangan koperasi, serta usaha mikro dan kecil 6. Peningkatan kualitas SDM pengelola koperasi melalui pelatihan untuk mendukung pengembangan koperasi, termasuk Kopwan dan Koppontren. Peningkatan tumbuhnya wirausaha kelas menengah baru yang bergerak di sektor

Sasaran Strategi Arah Kebijakan baru (WUB) 3. Meningkatnya volume usaha ekonomi kaum perempuan kewirausahaan bagi calon wirausaha baru 4. Meningkatkan kualitas ekonomi produktif berbasis gender dalam pemenuhan hak-hak dasar untuk menanggulangi feminisasi kemiskinan UMKM melalui pelatihan budaya usaha dan kewirausahaan, dan bimbingan teknis manajemen usaha, serta akses permodalan 1. Peningkatan dan perluasan jaringan usaha, dan akses permodalan (kredit usaha) bagi perempuan melalui pengembangan lembaga keuangan non-perbankan 2. Peningkatan peran perempuan dalam pengembangan usaha ekonomi produktif, melalui berbagai pelatihan keterampilan, dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha ekonomi perempuan 3. Penguatan manajemen kelembagaan ekonomi perempuan untuk meningkatkan efisiensi skala usaha ekonomi kaum perempuan 4. Peningkatan fasilitasi sarana dan prasarana dalam rangka penguatan dan pengembangan ekonomi kaum perempuan Sesuai RPJMD Jawa Timur diatas, dapat diidentifikasi berbagai permasalahan pelayanan terkait pengembangan koperasi dan UMKM dalam tabel berikut Tabel 3.4. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing Misi dan Program Permasalahan Faktor No KDH dan Wakil KDH Pelayanan SKPD terpilih Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) Misi 2 Meningkatkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri dan Berdaya Saing, Berbasis Agrobisnis / Agroindustri dan Industrialisasi

Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing No Misi dan Program Permasalahan Faktor KDH dan Wakil KDH Pelayanan SKPD terpilih Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) Peningkatan dan Usaha KUMKM belum Program koperasi 1 perluasan jaringan bankable, wanita di Jawa Masih terbatasnya usaha, dan akses Strategi Timur yang dampak fasilitasi permodalan (kredit operasional mendapat bagi peningkatan usaha) pengembangan dukungan penuh akses permodalan bagi perempuan koperasi kurang dari pemerintah bagi koperasi dan melalui mantap, provinsi UMKM (KUMKM) pengembangan konsisten dan Koperasi Wanita berkelanjutan 2 3 Memperluas jaringan akses permodalan UMKM melalui peran stimulasi pemerintah sebagai stimulan, lembaga keuangan bank dan non bank, dengan mengutamakan pendapingan kepada UMK untuk kelancaran pembiayaan usaha Mendorong BI maupun bank pelaksana untuk memperbesar pangsa kredit kepada UMKM melalui pemanfaatan iddle money Masih terbatasnya fasilitasi dan pendampingan dikarenakan cakupan koperasi jatim yang luas Masih terbatasnya sumberdaya dalam memfasilitas dan mengembangkan LKM Belum optimalnya kelembagaan dan manajerial koperasi karena rendahnya kualitas sumberdaya manusia OJK mengharuskan LKM harus mendapatkan izin usaha, Peran provinsi Jawa Timur memberikan jaminan kredit yang besar Program PKBL /SCR,, Pelibatan pelaku sektor keuangan informal dan masyarakat sebagai partisipan pengembangan LKM, Banyak pelaku usaha kecil yang belum terlayani lembaga keuangan (perbankan) 4 Memperluas cakupan target group, substansi pendidikan dan pelatihan UMKM Masih terbatasnya sumberdaya dalam memfasilitas dan mengembangkan Masih rendahnya Kualitas SDM Aparatur Pembina KUMKM Dukungan Pemerintah Pusat, Kabupaten/Kota, serta stakeholders

Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing No Misi dan Program Permasalahan Faktor KDH dan Wakil KDH Pelayanan SKPD terpilih Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) untuk efisiensi dan efektivitas proses usaha, termasuk manajemen pemasaran LKM di Kabupaten/Kota dalam pembinaan dan pengawasan KUMKM dalam pemberdayaan KUMKM cukup tinggi 5 6 Penyediaan dan perluasan akses pasar bagi UMKM dengan mengutamakan tujuan pasar dalam negeri, selanjutnya didorong untuk mampu bersaing ke pasar internasional Meningkatkan dan memperluas pengembangan LKM pedesaan untuk mendukung pengembangan koperasi dan UMKM Masih terbatasnya sumberdaya dalam memfasilitas dan mengembangkan LKM Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang kompeten Masih terbatasnya berbagai event pameran maupun event lainnya dalam memperluas akses pasar Belum dimilikinya data seluruh potensi KUMKM secara up to date Besarnya dukungan dan komitmen Pemprov. Jatim terkait pemberdayaan KUMKM yang dibuktikan me-lalui berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan adanya komitmen pengembangan KUMKM 7 Mengembangkan perluasan jaringan Bank UMKM di wilayah-wilayah strategis untuk mendukung kemudahan akses permodalan bagi UMKM Masih terbatasnya dampak fasilitasi bagi peningkatan akses permodalan bagi koperasi dan UMKM (KUMKM) Masih rendahnya Kualitas SDM Aparatur Pembina KUMKM di Kabupaten/Kota dalam pembinaan dan pengawasan KUMKM Dukungan Pemerintah Pusat, Kabupaten/Kota, serta stakeholders dalam pemberdayaan KUMKM cukup tinggi 8 Mendorong tumbuhnya wirausaha kelas menengah baru yang bergerak di sektor UMKM melalui Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang Masih rendahnya Kualitas SDM Aparatur Pembina KUMKM Dukungan Pemerintah Pusat, Kabupaten/Kota, serta stakeholders

Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing No Misi dan Program Permasalahan Faktor KDH dan Wakil KDH Pelayanan SKPD terpilih Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) pelatihan budaya usaha dan kewirausahaan, dan bimbingan teknis manajemen usaha serta akses permodalan kompeten di Kabupaten/Kota dalam pembinaan dan pengawasan KUMKM dalam pemberdayaan KUMKM cukup tinggi 9 10 11 Mengoptimalkan peran UMKM terhadap pembentukan PDRB, penciptaan lapangan kerja melalui fasilitasi skema pembiayaan, peningkatan daya saing, perluasan dan penguatan kelembagaan serta peningkatan ussaha koperasi Meningkatkan kualitas SDM pengelola koperasi melalui pelatihan untuk mendukung pengembangan koperasi termasuk Kopwan dan Koppontren Meningkatkan dukungan pengembangan usaha mikro tradisional dan pengrajin melalui pembinaan sentra-sentra produksi/klaster Masih terbatasnya dampak fasilitasi bagi peningkatan akses permodalan bagi koperasi dan UMKM (KUMKM) Database UMKM masih belum sepenuhnya update dan detail Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian yang kompeten untuk melakukan pembinaan Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang kompeten Belum dimilikinya data seluruh potensi KUMKM secara up to date kualitas sumber daya manusia dilingkungan koperasi baik dari pemahaman perkoperasian maupun bisnis umumnya rendah kurangnya pelatihan teknologi produksi, dan terbatasnya akses pasar adanya komitmen pengembangan KUMKM Program koperasi termasuk Kopwan di Jawa Timur yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi Dukungan Pemerintah Pusat, Kabupaten/Kota, serta stakeholders dalam pemberdayaan KUMKM cukup

Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing Misi dan Program Permasalahan Faktor No KDH dan Wakil KDH Pelayanan SKPD terpilih Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) disertai dukungan tinggi penyediaan infrastruktur yang makin memadai Perkuatan ekonomi perempuan melalui pemberdayaan Koperasi Wanita (Kopwan) berbasis Masih rendahnya fungsional Kualitas SDM dimaksudkan untuk Masih terbatasnya Aparatur Program koperasi meningkatkan aktivitas jumlah tenaga Pembina KUMKM wanita di Jawa perempuan dalam perkoperasian yang Timur yang di 12 mendapat usaha ekonomi kompeten untuk Kabupaten/Kota dukungan penuh dengan target 1500 melakukan dalam pembinaan dari pemerintah kopwan setiap tahun, pembinaan dan pengawasan provinsi serta pemberdayaan KUMKM ekonomi mikro lainnya (Koppontren, Kopkar dan LMDH) dengan target 500 setiap tahun 13 14 Memperluas dan meningkatkan substansi pameran dagang produk UMKM di Pasar domestik maupun internasional Fasilitasi kerangka regulasi usaha skala menengah dan besar dan mendorong kemitraan usaha dengan pelaku mikro dan kecil Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang kompeten Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang kompeten Masih terbatasnya berbagai event pameran maupun event lainnya dalam memperluas akses pasar Belum dimilikinya data seluruh potensi KUMKM secara up to date Besarnya dukungan dan komitmen Pemprov. Jatim terkait pemberdayaan KUMKM yang dibuktikan me-lalui berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan adanya komitmen pengembangan KUMKM

Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing Misi dan Program Permasalahan Faktor No KDH dan Wakil KDH Pelayanan SKPD terpilih Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 15 Fasilitasi kemitraan UMKM dan koperasi lokal dengan usaha pariwisata berskala Besar Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang kompeten Belum dimilikinya data seluruh potensi KUMKM secara up to date adanya komitmen pengembangan KUMKM 3.1 Telaah Renstra Kementerian Koperasi dan UKM RI Telaah terhadap rencana strategi Kementrian Koperasi dan UKM RI ditujukan untuk melakukan sinergitas dan sinkronisasi antar level provinsi dengan nasional. Renstra Kementrian KUKM RI 2010 2014 telah di susun dan disempurnakan. Ringkasan penyempuranaan RENSTRA Kementrian tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3.5. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Target Kinerja Kementrian Koperasi dan UMKM tahun 2012-2014 Visi : Menjadikan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Sehat dan Kuat. Misi : Memberdayakan Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan dalam rangka mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Tujuan : 1. Peningkatan jumlah dan peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian nasional. 2. Peningkatan pemberdayaan koperasi dan UMKM. 3. Peningatan daya saing produk koperasi dan UMKM. 4. Peningkatan pemasaran produk Koperasi dan UMKM. 5. Meningkatkan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM. 6. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM. 7. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak kepada Koperasi

dan UMKM. Sasaran Strategis Substansi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM: 1. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian nasional; 2. Peningkatan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM; 3. Peningkatan daya saing produk Usaha Kecil dan Menengah; 4. Pengembangan kemitraan Usaha Kecil dan Menengah; 5. Peningkatan produksi dan pemasaran produk Usaha Kecil dan Menengah; 6. Penyediaan akses pembiayaan KUMKM; 7. Pengembangan wirausaha Koprerasi dan usaha Kecil dan Menengah; 8. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada KUMKM Target Kinerja a. Terwujudnya 4.000 koperasi berkualitas b. Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola perusahaan kepada pembina/umkm/koperasi di sektor riil c. Terwujudnya 18.500 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI d. Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425 orang di 15 Propinsi. e. Terwujudnya 900 Koperasi yang direvitalisasi. f. Terlaksananya Kajian / Rintisan / Replikasi / Publikasi, Pengembangan Teknologi g. Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. h. Jumlah 3.085 KUMK yang memahami dan menerapkan standarisasi manejemen mutu, hak kekayaan intelektual (HKI), dan kehalalan produk; i. Jumlah 1.272 KUKM yang mendapatkan fasilitasi kerjasama investasi dan Perusahaan Pasangan Usaha Lembaga Modal ventura Daerah (PPU-LMVD); j. Jumlah 795 KUMKM Sentra yang difasilitasi bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis ; k. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 372 Koperasi l. Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan sebanyak 80 Koperasi

m. Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi KUMKM sebanyak 10 konsep model. n. Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230 KUMKM o. Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 8.525 KUMKM p. Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui koperasi 241 unit q. Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891 UMKM. r. Meningkatnya jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah Nasional. s. Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 100 Koperasi. t. Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional. u. Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi. v. Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan. w. Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula Lebih lanjut, Dalam rencana strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tahun 2010-2014, telah ditetapkan arah kebijakan dan strategi pemberdayaan Koperasi dan UKM yang tidak dapat dilepaskan dengan upaya pembangunan kompetensi inovasi dan teknologi untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi usaha dan mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, ditetapkan pula lima arah kebijakan prioritas bidang pemberdayaan Koperasi dan UMKM yaitu: Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan

UMKM, Peningkatan akses kepada sumber daya produktif, Pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM, Peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM serta Penguatan kelembagaan Koperasi. Adapun tujuan dari penetapan arah kebijakan tersebut masingmasing dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UMKM. Arah kebijakan ini ditujukan untuk mewujudkan pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang lebih koordinatif dan partisipatif, didukung peningkatan peran Lembaga-Lembaga swasta dan masyarakat; menyediakan regulasi/ kebijakan nasional dan daerah yang mendukung pemberdayaan Koperasi dan UMKM; serta menurunkan pungutan yang menghambat perkembangan usaha Koperasi. 2. Peningkatan akses kepada sumber daya produktif. Arah kebijakan ini ditujukan untuk peningkatan akses Koperasi dan UMKM kepada sumber daya produktif terutama berkaitan dengan jangkauan dan jenis sumber pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha Koperasi dan UMKM, khususnya melalui KUR sebagai bagian penting untuk meningkatkan usaha masyarakat yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan. Sumber daya produktif dimaksud juga

berkaitan dengan peningkatan akses teknologi, akses pasar dan pemasaran bagi koperasi dan UMKM. 3. Pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM. Arah kebijakan ini ditujukan untuk pengembangan produk Koperasi dan UMKM yang berkualitas, inovatif dan kreatif yang bersaing baik di pasar domestik maupun mancanegara. 4. Peningkatan Daya Saing SDM Koperasi dan UMKM. Arah kebijakan ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas dan produktivitas Koperasi dan UMKM, yang didukung pengusaha, pengelola dan pekerja yang memiliki kompetensi yang tinggi dan wirausaha handal serta meningkatan jumlah wirausaha baru yang didukung pola pengembangan kewirausahaan yang tersistem. Dilaksanakan juga revitalisasi sistem pendidikan pelatihan dan penyuluhan perkoperasian. 5. Penguatan kelembagaan Koperasi. Arah kebijakan ini ditujukan untuk pengembangan praktek berkoperasi yang sesuai nilai, jati diri, prinsip dan asas Koperasi serta peningkatan peran Koperasi dalam memfasilitasi perkembangan usaha anggota dan peningkatan kesejahteraan anggota. Sedangkan urusan wajib di bidang Koperasi dan UKM yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi adalah penumbuhan, pengembangan dan pemasyarakatan Koperasi dan UMKM. Dengan mengacu pada arah kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM serta

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur telah menetapkan arah kebijakan untuk lima tahun ke depan dalam kerangka program prioritas dan program penunjang. Di mana program prioritas tersebut merupakan tiga program utama yang menjadi fokus prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan sejalan dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Sedangkan dua program penunjang lainnya merupakan program yang dinilai dapat menunjang keberhasilan program prioritas yang telah ditetapkan. 3.2 TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA Berikut merupakan tujuan dilaksanakannya pemberdayaan Koperasi dan UMKM oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan : 1. Terwujudnya peningkatan kualitas kelembagaan koperasi sesuai jati diri koperasi. Indikator kinerjanya tujuannya adalah persentase koperasi yang telah menerapkan standar manajemen koperasi dengan pelaksanaan RAT. 2. Meningkatnya peran koperasi simpan pinjam sebagai lembaga keuangan alternatif. Indikator kinerjanya tujuannya adalah pertumbuhan KSP sehat. 3. Meningkatnya posisi tawar koperasi sektor riil. Indikator kinerjanya tujuannya adalah pertumbuhan volume usaha koperasi. 4. Terwujudnya penumbuhan wirausaha baru berbasis ilmu pengetahuan dan tehnologi. Indikator kinerjanya tujuannya adalah pertumbuhan wirausaha baru.

3.3. DETAIL PROGRAM DAN KEGIATAN Berikut di bawah ini merupakan tabel program dan kegiatan yang telah disusun sebagai rancangan renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan tahun 2015, sebagai berikut :

BAB IV PENUTUP Rancangan rencana kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 yang telah disusun ini di dalamnya mencakup evaluasi capaian tahun sebelumnya dan capaian renstra tahun 2013-2018, indikator kinerja dan program serta kegiatan serta kebutuhan dana untuk mendukung pelaksanaan pemberdayaan

Koperasi dan UMKM di Kabupaten Magetan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan. Rancangan renja ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan dalam hal pemberdayaan koperasi dan UMKM. Demikian Rancangan Renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 ini kami susun, mohon saran yang sifatnya konstruktif sebagai bahan koreksi dan penyempurnaan renja ini. Magetan, 2016 KEPALA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN Drs. VENLY TOMI NICOLAS, S.H. M.M Pembina Tingkat I NIP. 19621111 198602 1 005