PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

dokumen-dokumen yang mirip
Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

Oleh: Eldawati. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG JURNAL

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG LAYANAN PENGUSAAN KONTEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

BENTUK KONFORMITAS DALAM PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN JURNAL NOVI ERISTA

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN OLEH GURU PEMBIMBING DALAM KEGIATAN PEGEMBANGAN DIRI EKSTRAKURIKULERDI SMA NEGERI 12 PADANG.

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG FUNGSI TES INTELEGENSI DI SMA 11 NEGERI PADANG. Oleh: DAFIT SATRIA* Fitria Kasih ** Nofrita ** ABSTRACT

PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL

HAMBATAN PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK OLEH GURU BK DI SMA NEGERI KOTA PADANG. Oleh: Nurlela* Azrul Said** Rahma Wira Nita**

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

Andreas Setiawan Di bawah bimbingan Giyono dan Ranni Rahmayathi Z ABSTRACT

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

PERAN GURU BK DALAM PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 8 PADANG ABSTRACT

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM MENCIPTAKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMAN 2 SIJUNJUNG ARTIKEL

FITRI YENTI NPM:

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By:

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

Indra Priono * Fitria Kasih ** Rahma Wira Nita ** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 08/C STKIP PGRI Sumatera Barat

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

PILIHAN PENDIDIKAN LANJUTAN DAN PEKERJAAN SERTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

Persepsi Peserta Didik tentang Pelaksanaan Layanan Informasi Mengenai Pemahaman Gaya Belajar di Kelas X Sma Negeri 15 Padang.

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI LAYANAN INFORMASI

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

ARTIKEL. Oleh: PRIMA EKA PUTRA NPM:

Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Peserta Didik

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

TASK ACHIEVEMENT PROFILE DEVELOPMENTS IN ELEMENTARY SCHOOL 28 STUDENTS BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

NELLA OKTARIMA NPM:

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

Jurnal Konseling dan Pendidikan

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

PELAKSANAAN EVALUASI LAYANAN INFORMASI YANG DILAKUKAN GURU BK DI SMP NEGERI 11 PADANG (STUDI TERHADAP KELAS VIII)

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

KESIAPAN MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SEKOLAH

PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

PROFIL SELF- MANAGEMENT

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

PROFIL ASPIRASI KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

Key Words : Reading Comprehension, Answer the Questions

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

ABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text

Volume 2 Nomor 3 September 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling

rlt PROFIL TEKNIK PEMBINAAN DISIPLIN PESERTA I}IDIK OLEH GTIRU BK (Studi Pada Kelas X dan XI di SMAN 2 Lubuk Sikaping)

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional

KESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

Transkripsi:

1 PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK (Studi di Kelas XI SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat) Rama Witri 1, Ahmad Zaini 2, Monalisa 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat Rhamaenlike2009@gmail.com ABSTRACT The background of this research is the existence of some students who do not follow self development activities seriously and still confused in choosing the kind of self development activities based on their own talent. The purposes are to see: (1) the plans of placement service and distribution; (2) the implementasion; (3) the evaluation. The genre of this research is quantitative descriptive. The population is all of the student in grade XI on SMAN 1 Koto Balingka, that consist of 162 students. The number of sample is 62 students and analized by using Proportional Random Sampling. The sources data is primary data. The instrument that used is questionnaire. This research found that: (1) the planning is in fairly good category: (2) the implementation is in good category; (3) the evaluation is in fairly good category. Based on this finding, the researcher suggests the counseling guidance teacher to make more improvement. Keywords: Placement Service and Distribution, Counseling Guidance Teacher PENDAHULUAN Penyelenggaraan pendidikan menjadi kewajiban manusia maupun sebagai strategi budaya dalam rangka mempertahankan kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu strategi budaya tertua bagi manusia untuk mempertahankan keberlangsungan hidup manusia. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya dimana dia hidup. Sekolah merupakan suatu lembaga yang bertujuan mengembangkan dan meningkatkan potensi individu, baik potensi fisik maupun psikis. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal 1

2 tidak hanya berperan dalam memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada peserta didik, melainkan juga dituntut untuk dapat merangsang peserta didik dalam mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan dapat menerimanya serta memahami segala kekurangan atau kelebihan yang terdapat pada diri peserta didik. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Peraturan Mendiknas No 24 Tahun 2006 menyatakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan dalam 3 komponen yaitu; (1) Mata Pelajaran, (2) Muatan Lokal, (3) Pengembangan Diri. Komponen mata pelajaran dan muatan lokal merupakan tugas, tanggung jawab dan wewenang guru mata pelajaran serta guru praktik di sekolah, sedangkan komponen pengembangan diri diasuh dan dibina oleh guru BK yang dibantu oleh guru atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan wewenangnya. Hal yang paling penting dalam kegiatan pengembangan diri harus terlebih dahulu diawali dengan upaya untuk mengidentifikasi kebutuhan, minat dan bakat yang dapat dilakukan melalui teknik tes (tes kecerdasan, bakat, minat, dan sebagainya), maupun non tes (inventori, observasi, studi dokumentasi, wawancara dan sebagainya). Peranan bimbingan dan konseling menjadi amat penting, melalui kegiatan pendukung aplikasi instrumentasi dan himpunan data, bimbingan dan konseling seharusnya dapat menyediakan data yang lengkap tentang kebutuhan, bakat, minat, serta karakteristik peserta didik. Data tersebut menjadi dasar untuk penyelenggaraan kegiatan pengembangan diri di sekolah, baik

3 melalui kegiatan ekstrakurikuler maupun bimbingan dan konseling itu sendiri. Secara konseptual dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 merumuskan tentang Pengembangan Diri, sebagai berikut: Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah atau madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler. Layanan penempatan dan penyaluran seharusnya bisa menjadi kegiatan pengembangan diri, dan upaya yang dilakukan oleh sekolah adalah mengembangkan kreativitas peserta didik. Layanan penempatan penyaluran di sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang harus mendapatkan perhatian khusus dari sekolah maupun pemerintah, karena kegiatan yang merupakan ajang untuk menyalurkan bakat dan minat memegang peranan penting bagi kehidupan peserta didik di masa yang akan datang. Terdapat dua jenis kegiatan pengembangan diri yaitu; (1) melalui pelayanan konseling yang berkenaan dengan pengentasan masalah pribadi, sosial, belajar, karir yang dialami peserta didik, (2) melalui kegiatan ekstrakurikuler yang berkenaan dengan pengembangan berbagai kegiatan yang sifatnya menyalurkan bakat dan minat peserta didik (Prayitno, 2006:2). Kegiatan pengembangan diri yang ada di SMAN 1 Koto Balingka adalah pramuka, olahraga, kesenian, forum annisa dan OSIS yang selama ini masih terkendala oleh sarana dan prasarana pendukung. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang peserta didik pada saat pelaksanaan kegiatan PPLBK Sekolah pada tanggal 25 Juli 2016 sampai 17 Desember 2016 bertempat di lingkungan SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat, peserta didik berpendapat bahwa adanya ketidaksesuaian ketika pemilihan jurusan karena sebagian

4 besar peserta didik masih belum mengetahui secara mendalam tentang jurusan IPA dan IPS. Ada juga yang berpendapat bahwa kegiatan pengembangan diri masih belum terlaksana dengan baik dan kurangnya minat dari peserta didik untuk mengikuti kegiatan tersebut. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 25 Juli 2016 diperoleh hasil bahwa masih banyak peserta didik yang main-main dan bercanda saat mengikuti kegiatan pengembangan diri seperti penjurusan dan juga masih ragu dalam memilih jenis kegiatan pengembangan diri yang sesuai dengan bakatnya. Guru BK belum menempatkan peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya dan guru BK dalam pelaksanaan pengembangan diri belum maksimal untuk mencapai tujuan dari pengembangan diri tersebut juga Guru BK belum maksimal dalam melaksanakan layanan penempatan dan penyaluran serta kegiatan terkendala dengan sarana dan prasarana yang mendukung demi kelancaran kegiatan pengembangan diri. Selain itu ada peserta didik yang belum mengetahui apa bakat dan minat dirinya serta mereka juga tidak termotivasi dalam mengikuti kegiatan pengembangan diri dan guru BK belum menempatkan peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya, selain itu kegiatan pengembangan diri membuat badan lelah. Berdasarkan fenomena di atas, peneliti ingin melihat lebih lanjut lagi tentang Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam pengembangan diri peserta didik oleh Guru BK (Studi di kelas XI SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif (descriptive research). Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskriptifkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenal fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail.

5 Penelitian dilaksanakan mulai dari 06 Mei 2017 sampai 27 Juli 2017. Sedangkan lokasi penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Koto Balingka, yang terletak di Jalan Lintas Barat Air Balam Kabupaten Pasaman Barat. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini berupa angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah: Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian isi angket oleh peneliti, Membuat tabel pengolahan data berdasarkan angket penelitian, mencari dan menghitung jumlah skor serta memasukkan ke dalam tabel pengolahan, menghitung total jawaban dari masing-masing responden, penetapan kriteria, setelah semua data dari responden terkumpul, maka data yang terkumpul akan dianalisa untuk melihat bagaimana pelaksanaan layanan oleh guru BK, merekapitulasi hasil penelitian dari capaian responden berdasarkan pelaksanaan layanan dengan distribusi tabulasi interval skor masing-masing berdasarkan pelaksanaan layanan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diungkapkan bahwa pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam pengembangan diri peserta didik oleh guru BK (studi di kelas XI SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat), dapat diungkapkan sebagai berikut: 1. Perencanaan layanan penempatan dan penyaluran. Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap peserta didik kelas X di SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat dalam tahap perencanaan layanan berada pada kategori cukup baik dengan persentase 64,52%. Pada kategori baik 24,19 %. Pada kategori kurang baik dengan persentase 6,45%. Sedangkan pada kategori sangat baik dengan persentase 4,84%. Jadi secara umum hasil perencanaan layanan dalam pengembangan diri peserta didik di kelas XI berada pada kategori cukup baik.

6 Menurut Prayitno (2012:84) Perencanaan layanan dimulai dengan identifikasi kondisi yang menunjukkan kebutuhan untuk penempatan penyaluran yang akan ditetapkan untuk peserta didik. Apabila guru BK melaksanakan identifikasi kondisi yang menunjukkan adanya permasalahan pada diri subjek sesuai dengan kebutuhan peserta didik menjadi cukup baik dan sangat baik maka identifikasi kondisi yang menunjukkan adanya permasalahan pada diri subjek atau peserta didik bisa teratasi dengan baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik itu sendiri. Jadi seorang guru BK dalam melaksanakan identifikasi kondisi yang menunjukkan adanya permasalahan pada diri subjek harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dengan hal itu peserta didik dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. 2. Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran. a) Melakukan pengkajian terhadap kondisi permasalahan peserta didik sesuai prosedur dan langkah-langkah yang telah ditetapkan diperoleh dalam menyiapkan prosedur berada pada kategori baik dengan persentase 51,61%. Pada kategori cukup baik dengan persentase 27,42%. Pada kategori sangat baik dengan persentase 20,97%. Jadi secara umum pelaksanaan layanan dalam pengembangan diri peserta didik di kelas X SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat dilihat dari segi melakukan pengkajian terhadap kondisi permasalahan peserta didik sesuai prosedur dan langkah-langkah yang telah ditetapkan berada pada kategori baik. b) Melaksanakan penempatan diperoleh dalam melaksanakan penempatan berada pada kategori cukup baik dengan

7 persentase 37,10%. Pada kategori baik dengan persentase 33,87%. Pada kategori sangat baik dengan persentase 27,42%. Pada kategori kurang baik dengan persentase 1,61%. Jadi secara umum pelaksanaan layanan dalam pengembangan diri peserta didik di kelas X bearada pada kategori cukup baik. 3. Evaluasi layanan penempatan dan penyaluran. a) Menetapkan Materi Evaluasi diperoleh dalam menetapkan materi evaluasi berada pada kategori cukup baik dengan persentase 51,61%. Pada kategori baik dengan persentase 25,81%. Pada kategori sangat baik dengan persentase 22,58%. Jadi secara umum pelaksanaan layanan dalam pengembangan diri peserta didik di kelas XI SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat berada pada kategori cukup baik. Menurut Prayitno (2012:85) Guru BK terlebih dahulu menetapkan materi evaluasi berada pada kategori cukup baik, apabila guru BK menetapkan materi evaluasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik akan menjadi baik dan sangat baik, oleh karena itu seorang guru BK terlebih dahulu menetapkan materi evaluasi sebelum melaksanakan layanan. b) Menetapkan prosedur evaluasi diperoleh dalam menetapkan prosedur evaluasi berada pada kategori cukup baik dengan persentase cukup baik 48,39%. Pada kategori baik dengan persentase 33,87%. Sedangkan pada kategori sangat baik dengan persentase 17,74%. Jadi secara umum pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam pengembangan diri peserta didik di kelas XI SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten

8 Pasaman Barat berada pada kategori cukup baik. Guru BK menetapkan prosedur evaluasi sesuai akan menjadi baik dan sangat baik. Sebaliknya apabila guru BK tidak menetapkan materi evaluasi sebelum memberikan layanan atau tidak sesuai maka akan menjadi kurang baik dan sangat tidak baik. c) Menyusun instrumen evaluasi diperoleh dalam menyusun instrumen evaluasi berada pada kategori cukup baik dengan persentase 48,39%. Pada kategori baik dengan persentase 35,48%. Pada kategori kurang baik dengan persentase 14,52%. Sedangkan pada kategori sangat baik dengan persentase 1,61%. Jadi secara umum pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam pengembangan diri peserta didik di kelas XI SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat berada pada kategori cukup baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan dalam tahap ini guru BK terlebih dahulu merancang instrumen yang sesuai dengan layanan yang diberikan kepada peserta didik. Guru BK menyusun instrumen evaluasi sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan akan menjadi baik, sangat baik dan cukup baik. Sebaliknya apabila guru BK tidak menyusun instrumen evaluasi sebelum memberikan layanan atau tidak sesuai maka akan menjadi kurang baik dan sangat tidak baik. d) Mengaplikasikan instrumen evaluasi diperoleh mengenai mengaplikasikan instrumen evaluasi berada pada kategori sangat baik dengan persentase 35,48%. Pada kategori baik dengan persentase 27,42%. Pada kategori cukup baik

9 dengan persentase 25,81%. Pada kategori tidak baik dengan persentase 8,06%. Sedangkan pada kategori kurang baik dengan persentase 3,23%. Jadi secara umum pelaksanaan layanan dalam pengembangan diri peserta didik di kelas XI SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mengaplikasikan instrumen evaluasi ini yang mana seorang guru BK harus menyesuaikan supaya peserta didik bisa ditempatkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliknya. Menurut Sukardi (2008:101) Suatu langkah yang dilakukan oleh guru BK dalam menerapkan instrumen yang telah dipersiapkan. Maksud pendapat di atas bahwa, mengaplikasikan instrumen evaluasi berada pada kategori sangat baik. Apabila guru BK mengaplikasikan instrumen evaluasi sesuai dengan tujuannya maka menjadi baik dan sangat baik. Sebaliknya apabila guru BK tidak menyusun instrumen evaluasi sebelum memberikan layanan atau tidak sesuai maka akan menjadi kurang baik dan sangat tidak baik. e) Mengolah hasil aplikasi instrumentasi diperoleh dari mengolah hasil aplikasi instrumen berada pada kategori baik dengan persentase 46,77%. Pada kategori cukup baik dengan persentase 33,87%. Pada kategori kurang baik dengan persentase 14,5%. Sedangkan pada kategori sangat baik dengan persentase 4,84%. Jadi secara umum pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam pengembangan diri peserta didik di kelas XI SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten

10 Pasaman Barat berada pada kategori baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mengolah hasil aplikasi instrumen dilihat dari perencanaan terhadap instrumen evaluasi yang sudah dilakukan oleh guru BK untuk menentukan apakah data yang sudah didapat sudah betul atau belum atau peserta didik yang sudah ditempatkan sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Menurut Sukardi (2008:101) Mengolah hasil aplikasi instrumen suatu kegiatan dilakukan guru BK untuk melihat kebehasilan layanan penempatan dan penyaluran yang sudah diberikan kepada peserta didik. Maksud pendapat di atas bahwa, mengolah hasil aplikasi instrumen berada pada kategori baik, apabila guru BK mengolah hasil aplikasi instrumen sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan akan menjadi baik dan sangat baik. Sebaliknya apabila guru BK tidak menyusun instrumen evaluasi sebelum memberikan layanan atau tidak sesuai maka akan menjadi kurang baik dan sangat tidak baik dalam mengolah hasil aplikasi instrumen. Untuk itu seorang guru BK harus mengolah hasil instrumen yang sudah diberikan kepada peserta didik agar dengan hasil tersebut dapat melihat keberhasilan instrumen yang sudah diberikan. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan mengenai pelaksanaan layanan dalam pengembangan diri peserta didik oleh Guru BK di SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat. Temuan peneliti ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam pengembangan diri peserta didik oleh Guru BK di SMAN 1 Koto

11 Balingka Kabupaten Pasaman Barat pada tahap perencanaan berada pada kategori cukup baik. 2. Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam pengembangan diri peserta didik oleh Guru BK di SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat pada tahap pelaksanaan berada pada kategori baik. 3. Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam pengembangan diri peserta didik oleh Guru BK di SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat pada tahap evaluasi berada pada kategori cukup baik. DAFTAR PUSTAKA Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Prayitno. 2006. Panduan Pengembangan Diri. Padang : UNP. Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: UNP. Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Bimbingan Karir di Sekolahsekolah. Denpasar: GI.