BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Apabila ditinjau dari tujuan penelitiannya, penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji apakah satu atau lebih variabel dapat menyebabkan perubahan terhadap variabel lainnya (Sekaran, 2013: 98). Menurut Sekaran (2013) terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk membangun sebuah hubungan kausal dalam penelitian, kriteria-kriteria tersebut antara lain: 1. Tidak ada faktor lain yang memiliki kemungkinan untuk menyebabkan perubahan kepada variabel dependen. 2. Diperlukan penjelasan logis yang mampu menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan strategi penelitiannya, penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian survei. Penelitian survei merupakan desain penelitian yang memungkinkan peneliti untuk memperoleh data kualitatif dan kuantitatif. Pertanyaan yang terdapat dalam instrument survei biasanya disusun ke dalam sebuah kuesioner yang dapat diisi sendiri oleh responden (Sekaran, 2013: 102). 3.2. Populasi, Sampel, dan Sampling 3.2.1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan kelompok manusia, kejadian, maupun bidang kajian yang ingin diteliti lebih lanjut oleh peneliti (Sekaran, 2013: 240). 1
Penelitian ini merupakan penelitian yang berfokus pada industri jasa, khususnya adalah bidang perhotelan. Bidang perhotelan dipilih sebagai objek studi karena memiliki tingkat reputasi, gaya manajemen, dan target pasar yang cukup bervariasi. Selain itu bidang perhotelan juga memiliki karyawan dengan berbagai latar belakang yang cukup beragam dari berbagai sudut pandang, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan jabatan pekerjaan. Namun demikian tidak semua hotel di Kota Surakarta bersedia dan memberikan izin untuk dijadikan objek penelitian di dalam penelitian ini. Dari 24 hotel berbintang yang ada di Kota Surakarta terdapat lima hotel yang bersedia untuk menjadi objek penelitian ini. Hotel-hotel tersebut adalah Lorin Solo Hotel, Kusuma Sahid Prince Hotel, Lampion Hotel, Amarelo Hotel, dan Hotel Baron Indah Oleh karena itu populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dari lima hotel berbintang tersebut sebanyak 378 orang. 3.2.2. Sampel Sampel merupakan sub kelompok dari populasi yang dengan mempelajarinya peneliti mampu menarik kesimpulan yang mewakili seluruh populasi secara umum (Sekaran, 2013: 241). Berdasarkan populasi di atas, sampel dari penelitian ini adalah karyawan dari Hotel Lor In, Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, Lampion Hotel, Amarelo, dan Hotel Baron Indah yang berjumlah lebih kurang 190 orang. Jumlah sampel tersebut diperoleh dengan menggunakan tabel sampel Krejcie dan Morgan (Sekaran, 2006: 159) (Lampiran 1). 2
3.2.3. Sampling Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling. Convenience sampling merupakan teknik pengambilan sampel non probability yang mengacu pada pengumpulan informasi dari anggota populasi yang secara nyaman dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan (Sekaran, 2013: 276). Pemilihan teknik convenience sampling dilakukan dengan pertimbangan bahwa tidak setiap hotel bersedia dijadikan objek penelitian dalam penelitian ini. Berdasarkan data BPS (2013) diketahui bahwa jumlah hotel berbintang yang ada di Kota Surakarta sebanyak 24 hotel. Dari total 24 hotel berbintang terdapat lima hotel berbintang yang bersedia untuk dijadikan objek penelitian. Hotel-hotel tersebut adalah Lorin Solo Hotel, Kusuma Sahid Prince Hotel, Lampion Hotel, Amarelo Hotel, dan Hotel Baron Indah. Kelima hotel tersebut memiliki jumlah karyawan sebanyak 378 orang, yang selanjutnya dijadikan sebagai populasi di dalam penelitian ini. Selanjutnya dari total populasi sebanyak 378 karyawan diambil sebanyak 192 karyawan sebagai sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode yang sama, yaitu convenience sampling. Teknik convenience sampling dipilih karena prosedur pembagian kuesioner yang dilakukan dengan menitipkan kuesioner penelitian melalui manajer Human Resource Department (HRD) masing-masing hotel. Adapun jumlah kuesioner yang disebarkan pada masingmasing hotel berbeda sesuai dengan izin dan kebijakan dari pihak manajerial hotel. Dari 225 kuesioner yang telah disebarkan, hanya 210 kuesioner yang dikembalikan. 3
3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Persepsi Karyawan mengenai reputasi perusahaan. Sedangkan variabel independen yang digunakan adalah Dimensi-Dimensi Gaya Manajemen. 3.3.1. Persepsi Karyawan mengenai Reputasi Perusahaan Persepsi karyawan pada reputasi perusahaan diartikan sebagai pendapat karyawan mengenai citra dan identitas perusahaan berdasarkan nilai dan budaya perusahaan yang telah diketahui karyawan. Pada penelitian ini variabel Persepsi Karyawan mengenai reputasi perusahaan memiliki delapan dimensi, antara lain: Sumber Daya Manusia (SDM), Kualitas manajemen dan kemampuan manajerial, Kepemimpinan, Perilaku etis, Culture and corporate social responsibility (CSR), Inovasi, dan Loyalitas pelanggan. Pengukuran terhadap variabel ini akan dilakukan dengan mengadaptasi instrument yang digunakan oleh Olmedo Cifuentes dan Martinez Leon (2014) yang terdiri atas 26 item pertanyaan yang diukur dengan menggunakan 7 skala Likert, dengan keterangan sebagai berikut: 1= Sangat Tidak Setuju (STS) 2= Tidak Setuju (TS) 3= Kurang Setuju (KS) 4= Netral (N) 5= Agak Setuju (AS) 6= Setuju (S) 7= Sangat Setuju (SS) 4
3.3.2. Dimensi-Dimensi Gaya Manajemen Dalam penelitian ini dimensi-dimensi gaya manajemen diartikan sebagai dimensi-dimensi dari tipe gaya manajerial atau gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer hotel dalam menjalankan kegiatan operasional hotel. Dalam penelitian ini dimensi-dimensi gaya manajemen terdiri atas enam dimensi, yaitu karakteristik dominan, kepemimpinan organisasional, manajemen karyawan, pengerat ikatan organisasional, penekanan strategi, dan kriteria sukses. Adapun definisi operasional dari masing-masing dimensi adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik dominan di dalam penelitian ini diartikan sebagai karakteristik dari gaya manajemen yang paling dominan berkembang di dalam organisasi. 2. Kepemimpinan organisasional di dalam penelitian ini diartikan sebagai gaya kepemimpinan yang berkembang sesuai dengan budaya organisasi yang ada dalam perusahaan. 3. Manajemen karyawan di dalam penelitian ini diartikan sebagai gaya manajemen yang berkembang di dalam perusahaan yang mengatur hubungan antar anggota organisasi. 4. Pengerat ikatan organisasional di dalam penelitian ini diartikan sebagai aspek yang dapat memperkuat ikatan hubungan antar anggota perusahaan. 5. Penekanan strategi di dalam penelitian ini diartikan sebagai strategi yang difokuskan oleh organisasi untuk mencapai tujuan organisasi pada saat ini. 5
6. Kriteria sukses di dalam penelitian ini diartikan sebagai tolak ukur atau standar pencapaian tujuan organisasi. Pengukuran terhadap variabel ini akan dilakukan dengan menggunakan instrumen yang digunakan oleh Olmedo Cifuentes dan Martinez Leon (2014) yang mengadaptasi Organizational Culture Assesment Instrument (OCAI) yang dikembangkan oleh Cameron dan Quin dalam Suderman (2012) Kuesioner yang digunakan terdiri atas 24 item pertanyaan yang terbagi ke dalam 6 kategori, masing-masing katergori terdiri atas 4 item pertanyaan. Item pertanyaan yang digunakan diukur dengan menggunakan 7 skala Likert, dengan keterangan sebagai berikut: 1= Sangat Tidak Setuju (STS) 2= Tidak Setuju (TS) 3= Kurang Setuju (KS) 4= Netral (N) 5= Agak Setuju (AS) 6= Setuju (S) 7= Sangat Setuju (SS) 3.4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kuesioner yang merujuk pada jurnal utama yang disusun oleh Olmedo Cifuentes dan Martinez Leon (2014). Terdapat dua jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini. Kuesioner pertama digunakan untuk mengukur Persepsi Karyawan mengenai reputasi perusahaan diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh 6
Olmedo Cifuentes dan Martinez Leon (2014). Kuesioner kedua yang digunakan untuk mengukur Dimensi-Dimensi Gaya Manajemen menggunakan kuesioner Organizational Culture Assesment Instrument (OCAI) seperti yang disebutkan dalam penelitian Suderman (2012). 3.5. Sumber Data 3.5.1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari narasumber yang berisikan informasi yang diperlukan dalam panelitian (Sekaran, 2009: 180). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang telah disebarkan ke lima hotel berbintang di Kota Surakarta. Kuesioner yang telah disebarkan tersebut mengumpulkan data yang mencakup identitas primer responden dan tanggapan responden terhadap Dimensi-Dimensi Gaya Manajemen dan Persepsi Karyawan mengenai reputasi perusahaan. 3.5.2. Data Sekunder Data sekunder merupakan jenis data yang telah dikumpulkan sebelumnya oleh pihak lain dan dapat digunakan peniliti dalam penelitiannya (Sekaran, 2009: 184). Data sekunder yang digunakan di dalam penelitian ini diperoleh dari dari laporan tahunan instansi pemerintah yang terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta dan Dinas Sosial dan Ketanagakerjaan (Dinsoskertrans) Kota Surakarta. 3.6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penyebaran kuesioner. Penulis menyebarkan kuesioner kepada 7
karyawan hotel berbintang di Kota Surakarta dengan harapan dapat mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. 3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Uji Validitas Uji validitas merupakan uji yang dilakukan apakah instrumen yang digunakan di dalam penelitian dapat mengukur konstruk yang ada (Sekaran, 2009: 157). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Olmedo Cifuentes dan Martinez Leon (2014) validitas konstruk dilihat berdasarkan: 1. Validitas konvergen yang memerlukan exploratory factor analysis dari komponen-komponen dasar untuk mengelompokkan item-item yang digunakan dan untuk menguji struktur interelasi mereka dengan definisi dari dimensi-dimensi reputasi perusahaan. 2. Validitas diskriminan yang digunakan untuk mengukur derajat dua faktor berbeda yang akan digunakan untuk mengukur dua konsep dengan mempertimbangkan korelasi antarkonstruk. 3. Validitas nomologikal yang digunakan untuk menguji apakah instrumen pengukuran berfungsi sesuai dengan konstruk lain yang berhubungan dengan teori dasar yang digunakan. Pada penelitian ini uji validitas dilakukan dengan teknik factor analysis melalui program SPSS for windows versi 16.0. Pada teknik factor analysis, analisis terhadap faktor dapat dilakukan apabila nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy (KMO MSA) faktor > 0,50. Kemudian item-item 8
pertanyaan dinyatakan valid apabila memiliki nilai factor loading 0,50 dan telah terekstrak dengan sempurna (Ghozali, 2006). 3.7.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui stabilitas dan konsistensi dari instrument pengukuran dalam mengukur konsep yang ada (Sekaran, 2003). Dalam penilitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan teknik analisis Cronbach s Alpha. Apabila nilai Cronbach Alpha semakin mendekati 1, maka konsistensi internal dari reliabilitas dianggap semakin baik (Sekaran, 2003). Menuruut Sekaran (2003), adapun klasifikasi nilai Cronbach s Alpha adalah sebagai berikut: a. Nilai Cronbach s Alpha antara 0,80 1,0 dikategorikan sebagai reliabilitas yang baik. b. Nilai Cronbach s Alpha antara 0,60 0,79 dikategorikan sebagai reliabilitas yang dapat diterima. c. Nilai Cronbach s Alpha < 0,60 dikategorikan sebagai reliabilitas yang buruk. 3.7.3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi multivariat. Analisis regresi multivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh enam Dimensi Gaya Manajemen (Karakteristik Dominan, Kepemimpinan Organisasional, Manajemen Karyawan, Pengerat Ikatan Organisasional, Penekanan Strategi, dan Kriteria Sukses) pada variabel dependen (Persepsi 9
Karyawan mengenai reputasi perusahaan). Berikut adalah rumus persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini (Sanusi, 2011): Y = a + b X1 + b X2+ b X3 + b X4+ b X5 + b X6 Keterangan: Y : variabel dependen (Persepsi Karyawan mengenai Reputasi Perusahaan) X1: variabel independen (Karakteristik Dominan) X2: variabel independen (Kepemimpinan Organisasional) X3: variabel independen (Manajemen Karyawan) X4: variabel independen (Pengerat Ikatan Organisasional) X5: variabel independen (Penekanan Strategi) X6: variabel independen (Kriteria Sukses) a : konstanta b : koefisien regresi 10