BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55183

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan dasar tentang bagaimana melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro, 199: 115). Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot)

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research)

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012). Penelitian ini dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

Lampiran 1. Kuisioner Dampak Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel, yaitu sebagian populasi yang akan diteliti dan dianggap representatif untuk mewakili populasi. Sampel penelitian ini adalah SKPD di Kota Yogyakarta. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepala dan staf sub bagian akuntansi atau penatausahaan keuangan pemerintahan Kota Yogyakarta. B. Jenis Data Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian tanpa memalui perantara atau disebut dengan data asli. C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Dengan menggunakan metode purposive sampling maka pengambilan sampel berdasarkan pada kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut: 1. SKPD dengan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) yang pernah menyusun laporan keuangan daerah/ SKPD 24

25 2. SKPD yang memiliki PPK dengan masa jabatan minimal 3 (tiga) tahun atau lebih. Usia jabatan 3 (tiga) tahun atau lebih diasumsikan PPK-SKPD telah memiliki pengalaman dan pemahaman yang cukup atas kegiatan yang berkaitan dengan penatausahaan keuangan, khususnya dalam penyusunan laporan keuangan SKPD. Dari kriteria tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 39 SKPD. D. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian dikumpulkan dengan bantuan kuesioner dengan cara memberikan langsung daftar pernyataan kepada responden untuk diisi apakah sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi variabel independen secara positif atau negatif. Dalam penelitian ini menggunakan kualitas LKPD sebagai variabel dependen. Penilaian kualitas laporan keuangan diukur dengan karakteristik kualitas laporan keuangan yang terdapat dalam PP mor 71 tahun 2010 yang terdiri dari relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

26 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kualitas Laporan Keuangan Relevan Andal Manfaat umpan balik yaitu a) Informasi yang ada dalam laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan. b) Informasi laporan keuangan yang disajikan oleh SKPD dapat memberikan gambaran mengenai transaksi yang telah terjadi daripada apa yang diharapkan Manfaat prediktif yaitu a) Laporan keuangan yang disajikan oleh SKPD dapat digunakan sebagai patokan oleh DPRD untuk memperkirakan aktivitas keuangan pemerintahan pada periode berikutnya. b) Informasi laporan keuangan dapat digunakan untuk memprediksi peristiwa pada periode berikutnya berdasarkan hasil dan peristiwa masa lalu. Tepat waktu yaitu a) Laporan keuangan auditan telah dipublikasi selambat-lambatnya tiga bulan sesudah berakhirnya satu periode akuntansi. b) Laporan-laporan disediakan secara sistematis dan teratur Lengkap yaitu: a) Setiap informasi dalam laporan keuangan disertai dengan penjelasan yang rinci. b) Laporan keuangan yang disajikan terdiri dari laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo anggaran lebih, neraca, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Jujur yaitu: a) Informasi yang disajikan bebas dari Likert Likert 1 2 3 4 5 6 7 8 9

27 Dapat Dibandin gkan Dapat Dipahami kesalahan yang bersifat material b) Laporan keuangan yang disajikan oleh SKPD telah mencerminkan transaksi yang terjadi selama 1 periode pelaporan Dapat diverifikasi yaitu: a) Informasi laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh. b) Informasi laporan keuangan pemerintah daerah dapat ditelusuri oleh auditor berdasarkan bukti-bukti transaksi. Netralitas yaitu: a) Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. b) Laporan keuangan pemerintah daerah disajikan oleh staf akuntansi dengan independen. a) Laporan keuangan pemerintah daerah dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya. Jika ada perubahan maka perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan. b) Kebijakan akuntansi dan metode akuntansi dalam pelaporan keuangan dapat dibandingkan dengan entitas lain yang sejenis. a) Pemimpin dapat melakukan pengambilan keputusan berdasarkan informasi laporan keuangan karena laporan keuangan mudah dipahami b) Pemimpin menerima bentuk dan istilah yang digunakan dalam menyampaikan informasi laporan keuangan. Likert Likert 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Sumber: Dikembangkan oleh peneliti tahun 2016

28 2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang memengaruhi variabel dependen secara positif atau negatif. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kompetensi SDM Kompetensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki SKPD di lingkungan Kota Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas jabatan dalam penatausahaan keuangan, dengan indikator pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki. SDM yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pegawai yang melaksanakan tugas penyusunan laporan keuangan atau staf akuntansi. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengeta huan Ketramp ilan Perilaku a) Sub bagian keuangan /akuntansi merupakan lulusan minimal D3 akuntansi. b) Sub bagian keuangan memiliki uraian peran dan fungsi yang jelas yaitu membuat laporan keuangan a) Staf akuntansi dapat membuat laporan keuangan b) Efektivitas dan efisiensi staf akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan a) Staf akuntansi menyusun laporan keuangan dengan jujur b) Apabila ada kesalahan pencatatan laporan keuangan maka staf akuntansi bersedia untuk memperbaikinya likert Sumber: Azzahro 2012 dan dikembangkan oleh peneliti tahun 2016 1 2 3 4 5 6

29 b. Pemanfaatan Teknologi Informasi Pemanfaatan TI diartikan sebagai suatu teknologi yang dimanfaatkan oleh pegawai pemerintahan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem komputer a) Komputer yang saya gunakan untuk menyusun laporan keuangan menggunakan software b) Laporan keungan disusun dengan menggunakan hardware Internet a) Penyususnan laporan keuangan menggunakan software web based b) Penyusunan laporan keuangan juga menggunakan internet sebagai penghubung pengiriman informasi yang dibutuhkan Sumber: Dikembangkan oleh peneliti tahun 2016 3. Variabel Intervening Likert 1 2 3 4 Variabel intervening adalah variabel yang secara teori mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap variabel dependen tetapi tidak dapat diukur. Penelitian ini menggunakan penerapan SAP sebagai variabel intervening dengan menggnakan indikator dari PP. 71 tahun 2010.

30 Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP 01 a) Beban gaji dicatat pada saat terjadinya Penyajian laporan keuangan transaksi b) Laporan keuangan menyajikan Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan basis yang berbasis telah ditetapkan dalam peraturan akrual perundang-undangan tentang anggaran yaitu basis kas. PSAP 02 a) Laporan Realisasi Anggaran menyajikan Laporan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan realisasi sumber daya ekonomi yang dikelola oleh anggaran pemerintah dalam satu periode pelaporan berbasis b) Laporan Realisasi Anggaran menyajikan kas realisasi pendapatan dan belanja yang diakui pada saat kas masuk atau keluar PSAP 03 a) Penyusunan Laporan Arus Kas menyajikan laporan informasi mengenai keluar masuk kas arus kas selama periode akuntansi b) Laporan arus kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. PSAP 04 a) Catatan atas laporan keuangan disusun catatan atas secara sistematis laporan b) CALK mengungkapkan: informasi entitas keuangan pelaporan, penjelasan pos-pos laporan keuangan, serta tambahan informasi lainnya yang diperlukan. PSAP 05 a) Persediaan diakui pada saat potensi akuntansi manfaat ekonomi masa depan diperoleh persediaan pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal b) Pada akhir periode akuntansi, catatan persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik. PSAP 06 a) Investasi pemerintah diklasifikasikan menjadi dua yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. b) Berupa bunga deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai (cash dividend), diakui likert 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

31 PSAP 07 akuntansi asset tetap PSAP 08 akuntansi konstruksi dalam pengerjaan PSAP 09 akuntansi kewajiban PSAP 10 koreksi kesalahan, perubahan Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi Akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan PSAP 11 laporan konsolidasi an PSAP 12 Laporan pada saat diperoleh dan dicatat sebagai pendapatan. a) Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan 13 kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas b) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. 14 a) Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset 15 yang dimaksudkan digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang b) Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat 16 dengan biaya perolehan a) Kewajiban diklasifikasikan sebagai 17 kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. b) Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal 18 a) Jumlah koreksi periode sebelumnya 19 dilaporkan dengan menyesuaikan baik Saldo Anggaran Lebih maupun saldo ekuitas serta Koreksi yang berpengaruh material pada periode berikutnya diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. b) Perubahan kebijakan akuntansi harus 20 disajikan pada Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. a) Laporan keuangan konsolidasian pemda 21 berisi jumlah komparatif dengan periode sebelumnya. b) Laporan keuangan konsolidasian pemda 22 terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan a) Laporan Operasional pemda disajikan 23 minimal sekali dalam setahun.

32 Operasiona b) Laporan Operasional pemda menyajikan l berbagai unsur pendapatan, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional Sumber: PP 71 tahun 2010 dan dikembangkan peneliti tahun 2016 24 an masing-masing variabel menggunakan skala likert lima poin. Dalam skala likert, responden diberikan pernyataan dengan beberapa alternatif jawaban yang dianggap oleh responden sangat tepat. Penentuan pengukuran menurut skala likert yaitu: 1 = sangat tidak setuju (STS), 2 = tidak setuju (TS), 3 = ragu-ragu (R), 4 = setuju (S), 5 = sangat setuju (SS). F. Metode Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai mean, median, maximum, minimum, dan standar deviation (Ghozali, 2006) dari variabel kompetensi SDM, pemanfaatan TI, penerapan SAP, dan kualitas LKSKPD. 2. Analisis Statistik Inferensial Dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan alat analisis SmartPLS 3.0 (Partial Least Square). PLS adalah analisis persamaan struktural (SEM) berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan pengujian model pengukuran (Outer Model) sekaligus pengujian model struktural (Inner Model). Model pengukuran digunakan untuk uji validitas dan reabilitas, sedangkan model struktural digunakan untuk uji kausalitas (pengujian hipotesis dengan model prediksi)

33 (Jogiyanto dan Abdillah, 2009). Lebih lanjut, Ghozali (2006) menjelaskan bahwa PLS adalah metode analisis yang bersifat soft modeling karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu, yang berarti jumlah sampel dapat kecil (dibawah 100 sampel). a. Pengujian Model an (Outer Model) Model pengukuran digunakan untuk menguji validitas kontruk dan reliabilitas instrumen. Validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Dalam uji validitas kontruk, PLS dilaksanakan melalui : 1) Validitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan instrumen kuesioner akurat (valid) dalam melakukan pengukuran pada variabel penelitian. Pengujian validitas meliputi: a) Validitas Konvergent, yaitu loading factor pada variabel dengan indikator-indikatornya. Pengujian ini dilakukan untuk menyaring instrumen yang mempunyai hubungan erat antar variabel dengan variabel lainnya yang secara teori memang seharusnya saling berhubungan. Validitas Konvergent dapat diketahui dengan melihat 2 output yaitu: validitas (outer loading) dan nilai Average Variance Extracted (AVE) (Ghozali, I dan Latan, H 2015). Model pengukuran dengan refleksi indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score/component score. Ukuran refleksi individual

34 dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. b) Validitas Diskriminant, pengujian ini dilakukan untuk mengukur instrumen yang tidak mempunyai hubungan erat (diskriminan) antar variabel dengan variabel lainnya yang tetap didasarkan pada teori. Validitas Diskriminant dapat diketahui dengan melihat cross loading factor (membandingkan korelasi antar konstruk). Model pengukuran dengan reflektif indikator melalui penilaian berdasarkan cross loading yang mana pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka hal itu menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran lebih baik dibandingkan dengan ukuran pada blok lainnya. Tabel 3.5 Ringkasan Rule of Thumb Evaluasi Model an Validitas Parameter Rule of Thumb Validitas Loading factor >0,70 untuk confirmatory Konvergent research >0,60 untuk Explanatory research Nilai AVE >0,50 untuk setiap variabel Validitas Cross loading >0,70 untuk setiap variabel Diskriminant Fornell-larcker Sumber: Diadopsi dari Hair et al (2012) dalam Ghozali, I dan Latan, H (2015:76) 2) Reliabilitas Pengujian ini digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur konsep atau untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab instrumen. Uji Reliabilitas dapat diketahui dengan melihat 2 output yaitu nilai composite reliability dan Cronbach s alpha.

35 Rule of Thumb untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai composite reliability dan Cronbach s alpha harus lebih besar dari 0,70 (Hair et al, 2012 dalam Ghozali, I dan Latan, H 2015:75). Reliabilitas Tabel 3.6 Ringkasan Rule of Thumb Evaluasi Model an Parameter Composite reliability Rule of Thumb >0,70 untuk confirmatory research >0,60 untuk explanatory research Cronbach s alpha >0,70 untuk confirmatory research >0,60 untuk explanatory research Sumber: Diadopsi dari Hair et al (2012) dalam Ghozali, I dan Latan, H (2015:77) b. Pengujian Model Struktur (Inner Model) Inner model digunakan untuk menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada teori substantif. Pengujian ini menggunakan metode bootstrapping. Model struktural SmartPLS 3.0 dievaluasi dengan R-square untuk konstruk dependen, nilai koefisien path atau t-value untuk uji signifikan antar konstruk dalam model struktural. Nilai R-square digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R- square maka semakin baik model prediksi dari model penelitian yang dilakukan. Nilai koefisien path atau inner model menunjukkan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Adapun nilai skor atau nilai T- statistik harus lebih dari 1,96.

36 c. Pengujian Hipotesis Menurut Jogiyanto dan Abdillah (2009) ukuran signifikansi keterdukungan hipotesis dapat digunakan perbandingan nilai T-table dan T-statistic. Jika T-statistic lebih tinggi dibandingkan nilai T-table, berarti hipotesis terdukung atau diterima. Dalam penelitian ini untuk tingkat keyakinan 95 persen (alpha 5%) maka nilai T-table untuk hipotesis adalah > 1,96. Signifikansi dapat pula dari nilai P-Values. Pengujian arah penentuan hipotesis dapat dilihat pada nilai original sample (O) yang bernilai positif ataupun negatif. Nilai original sample (O) yang bernilai positif menunjukkan arah hipotesis yang positif sebaliknya nilai original sample (O) yang negatif menunjukkan arah hipotesis yang negatif.