RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

dokumen-dokumen yang mirip
K A T A P E N G A N T A R

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

IKHTISAR EKSEKUTIF. Target Realisasi Kategori Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Kinerja. Persentase. pencari kerja

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PONOROGO TAHUN

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

RENCANA STRATEGIS TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

RENCANA STRATEGIS BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287)

RAN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MADIUN TAHUN

RENCANA AKSI KINERJA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2016 KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juni 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB III TINJAUAN UMUM INSTANSI

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Tempat dan Kedudukan Dinas Tenaga Kerja dan. nama KANTOR URUSAN PERBURUHAN PROPINSI TINGKAT I JAWA

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

RENCANA KERJA TAHUN 2017

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN,

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

LAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR SEMESTER I TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Instansi

Kabupaten Lamongan Tahun

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Kualitas dan Produktivitas

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

TAHUN ANGGARAN Kata Pengantar. TRANSMIGRASI KABUPATEN CIANJUR Jalan Raya Bandung KM. 4,5 Telp. (0263) Cianjur 43281

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

KATA PENGANTAR. Raba - Bima, Januari 2013 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BIMA. DRS. MUKHTAR, MH Pembina Tk.I/IVb

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR. hidayah-nya. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN. bottom-up learning.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BAB I P E N D A H U L U A N

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2017 DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BANDUNG. 31 kecamatan Penyusunan database tenaga kerja daerah

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

Transkripsi:

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Telp. 7564327, 7561187, 7564319 B A N D U N G

K A T A P E N G A N T A R Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas ridho dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran ini tanpa kendala yang berarti. Rencana Kinerja Tahunan ini adalah salah satu dokumen rencana pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian Provinsi Jawa Barat untuk periode satu tahun, yang berpedoman pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Rencana Kinerja Tahun disusun sebagai acuan dalam mengoperasionalkan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat pada Tahun Anggaran sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dalam mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Akhirnya, semoga Rencana Kinerja Tahun ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan seluruh program dan kegiatan dalam rangka pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian Provinsi Jawa Barat secara tepat sasaran. Bandung, 2016 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT, Dr. Ir. FERRY SOFWAN ARIF, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19621121 198909 1 001 i

D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Dasar Hukum... 2 I.3 Tugas Pokok dan Fungsi... 6 I.4 Sistematika... 13 BAB II RENCANA STRATEGIS... 14 2.1 Visi dan Misi Tahun 2013-2018... 14 2.2 Tujuan Strategis... 16 2.3 Sasaran, Indikator Sasaran dan Program... 16 BAB III RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF... 19 BAB IV PENUTUP...25 LAMPIRAN Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun ii

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 serta Undang- Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintah Daerah, maka secara formal paradigma pembangunan yang sebelum ini lebih bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Pada konsep yang desentralistik ini, basis pembangunan berada pada daerah kabupaten dan kota. Namun demikian, kewenangan provinsi sebagai daerah otonom masih tetap diakui terutama mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten/kota. Selain itu juga kewenangan yang sudah atau belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten dan kota dan kewenangan di bidang tertentu dengan kesepakatan antara kabupaten/kota dan provinsi serta kewenangan dekonsentrasi. Sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut di atas, maka terjadi pergeseran pada paradigma pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sehubungan dengan adanya perubahan lingkungan strategis yang dihadapi. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat untuk berperan dalam pembangunan, semakin meluasnya otonomi daerah dengan ditetapkannya Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah. 1

Hal ini karena sistem penyelenggaraan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di masa mendatang tidak terlepas dari sistem penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Sejalan dengan kondisi sekarang ini bahwa perubahan-perubahan yang berlangsung dengan cepat serta berbagai pertimbangan atas masalah-masalah kependudukan, tenaga kerja, jumlah penduduk miskin yang begitu banyak, laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, jumlah pengangguran dan tenaga kerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja serta persebaran penduduk yang relatif masih kurang seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, maka kebijakan terhadap pelaksanaan program ketenagakerjaan dan ketransmigrasian adalah untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri dan sejahtera, serta hidup serasi, selaras dan seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan menuju masyarakat madani. Kebijakan program pembangunan tenaga kerja dan transmigrasi tahun seiring dengan skenario Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat. Target-target RPJMD di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian diharapkan dapat meningkatkan ekonomi wilayah sekaligus memperbaiki kesejahteraan masyarakat, menciptakan perluasan kesempatan kerja dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. I.2 Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat; 2

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 3

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Stándar Pelayanan Minimal (SPM) dan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Nasional, serta menindaklanjuti surat Menteri Dalam Negeri Nomor 100/676/SJ tanggal 7 Maret 2011 perihal percepatan Penerapan SPM di Daerah. 11. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah. 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Permenakertrans RI. No. 4 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45): 4

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46); 16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47); 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 No. 20 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah No. 55); 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Npmor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 159); 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pedoman Penempatan dan Perlindungan TKI Asal Jawa Barat; 20. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan (Lembaran Daerah Tahun 2015 Nomor 16 Seri E tld 192); 5

21. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah; 22. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 71 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Propinsi Jawa Barat; 23. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 79 Seri E). 24. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. I.3 Tugas Pokok dan Fungsi Sebagaimana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 55), Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 71 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Propinsi Jawa Barat, Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 26 Tahun 2015 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi 6

Jawa Barat. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan operasional di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan melaksanakan sebagian kewenangan dekonsentrasi yang dilimpahkan kepada Gubernur. Sedangkan dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi; b. Pelaksanaan pelayanan umum bidang tenaga kerja dan transmigrasi; c. Fasilitasi dan pelaksanaan tugas-tugas bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang meliputi program, penempatan tenaga kerja dan purna kerja, peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja, transmigrasi serta UPTD; d. Penyelenggaraan ketatausahaan Dinas. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan administrasi kesekretariatan, keuangan, menyelenggarakan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data, penyusunan program kerja Dinas yang meliputi program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang serta menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja, dengan fungsi : 7

a. Pengkoordinasian dan pengendalian internal dalam rangka penyelenggaraan kesekretariatan di lingkungan Dinas; b. Penyelenggaraan pengelolaan kepegawaian, kuangan dan umum; c. Pelaksanaan penyusunan data dan informasi; d. Pelaksanaan Penyusunan rencana dan program; e. Pelaksanaan penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan. Bidang Penempatan Tenaga Kerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional bidang penempatan tenaga kerja dan purna kerja, dengan fungsi : a. Pengkajian bahan-bahan kebijaksanaan teknis operasional penempatan tenaga kerja dan kerjasama pemasaran; b. Pengkajian bahan kajian bahan fasilitasi penyelenggaraan tenaga kerja dan kerjasama pemasaran; c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitasi bidang pengembangan penempatan tenaga kerja dan kerjasama pemasaran. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Bidang Pelatihan dan Produktivitas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional bidang peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja, dengan fungsi : 8

a. Pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja; b. Pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan penyuluhan dan bimbingan peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja; c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitas bidang peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja. Bidang Perlindungan Tenaga Kerja Bidang Perlindungan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian kebijaksanaan teknis operasional bidang perlindungan tenaga kerja dan purna kerja. Fungsi : a. Pengkajian bahan kebijakan teknis operasional perlindungan tenaga kerja dan purna kerja; b. Pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan perlindungan tenaga kerja dan purna kerja; c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitas bidang perlindungan tenaga kerja dan purna kerja. Bidang Transmigrasi Bidang Transmigrasi mempunyai tugas pokok menyelenggaraan pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional bidang penyelenggaraan transmigrasi, dengan fungsi : a. Pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional transmigrasi; 9

b. Pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan penyuluhan dan bimbingan transmigrasi; c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitasi bidang penyelenggaraan transmigrasi. UPTD Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (BPK) Bekasi Balai Ketenagakerjaan Bekasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dibidang pelatihan ketenagakerjaan, dengan fungsi : a. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan ketenagakerjaan; b. Penyelenggaraan sebagain tugas teknis operasional Dinas, sesuai urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang pelatihan ketenagakerjaan; c. Penyelenggaraan koordinasi, bimbingan, dan fasilitasi bidang pelatihan ketenagakerjaan; dan d. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai. UPTD Balai Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri (BLTKLN) Balai Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri (BLTKLN) mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dibidang Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri, dengan fungsi : 10

a. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan CTKI dan Purna TKI; b. Penyelenggaraan sebagain tugas teknis operasional Dinas, sesuai urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang pelatihan CTKI dan Purna TKI; c. Penyelenggaraan koordinasi, bimbingan, dan fasilitasi bidang pelatihan CTKI dan Purna TKI; dan d. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai. UPTD Balai Pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan (BPKK) Balai Ketenagakerjaan Bekasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dibidang pelatihan ketransmigrasian, dengan fungsi : a. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan; b. Penyelenggaraan sebagain tugas teknis operasional Dinas, sesuai urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan; c. Penyelenggaraan koordinasi, bimbingan, dan fasilitasi bidang pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan; dan d. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai. 11

UPTD Balai Pelayanan TKI Terpadu (BPTKIT) Balai Pelayanan TKI Terpadu (BPTKIT) mempunyai tugas pokok Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu, dengan fungsi : a. Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelayanan terpadu Tenaga Kerja Indonesia Terpadu asal Daerah Provinsi secara terpadu; b. Penyelenggaraan sebagain tugas teknis operasional Dinas, sesuai urusan pemerintahan Daerah Provinsi di Bidang pelayanan TKI secara terpadu; c. Penyelenggaraan koordinasi, bimbingan dan fasilitasi bidang pelayanan TKI asal Daerah Provinsi secara terpadu; dan d. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai. I.4 Sistematika 12

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun disusun dengan sistematika : BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Dasar Hukum I.3 Tugas Pokok dan Fungsi I.4 Sistematika BAB II RENCANA STRATEGIS 2.1 Visi dan Misi Tahun 2013-2018 2.2 Tujuan Strategis 2.3 Sasaran, Indikator Sasaran dan Program BAB III RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB IV PENUTUP LAMPIRAN Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 13

BAB II RENCANA STRATEGIS 2.1 Visi dan Misi Tahun 2013-2018 Dalam menentukan langkah arah kebijakan, suatu organisasi perlu memiliki visi yang akan dicapai. Visi merupakan puncak sasaran yang ideal yang harus dicapai oleh organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat merumuskan Visi Tahun 2013-2018 sebagai berikut : Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigran yang Maju dan Sejahtera Penjabaran makna dari Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut : Maju : adalah sikap dan kondisi tenaga kerja dan transmigran Jawa Barat yang produktif, berdaya saing dan mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai budaya serta kearifan lokal. 14

Sejahtera : adalah sikap dan kondisi tenaga kerja dan transmigran Jawa Barat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur beserta keluarganya. Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat telah merumuskan 4 (empat) Misi pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. Hal ini untuk menciptakan tenaga kerja Jawa Barat sebagai motor penggerak perekonomian serta mampu mampu bersaing secara nasional maupun regional. 2. Meningkatkan Fasilitasi Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja. Hal ini untuk menciptakan kesempatan kerja yang berkualitas, baik dari segi jabatan, distribusi, maupun aksesibilitas. 3. Meningkatkan Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan investasi, keamanan dan kenyamanan bekerja serta kesejahteraan pekerja. 4. Meningkatkan Fasilitasi Ketransmigrasian dan Kemandirian Transmigran. Hal ini untuk mendorong pengiriman transmigran berkualitas, yang ditandai dengan transmigran telah siap berkarya secara mental, skill dan mendorong peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat translok (resettlement) dan masyarakat sekitar 15

untuk dapat berwirausaha secara mandiri maupun berkelompok. 2.2 Tujuan Strategis Tujuan strategis merupakan penjabaran implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Secara rinci tujuan yang ditetapkan selama kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut : Tujuan 1. Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja; 2. Meningkatnya penempatan dan perluasan kesempatan kerja; 3. Meningkatnya perlindungan ketenagakerjaan; 4. Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi. 2.3 Strategi dan Kebijakan Strategi Pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian provinsi Jawa Barat kurun waktu 2013-2018 dirumuskan ke dalam 11 (sebelas) strategi yaitu : 1. Meningkatkan daya saing tenaga kerja; 2. Mendukung penciptaan kesempatan kerja bagi masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas); 16

3. Serapan 2 juta kesempatan kerja melalui sektor primer, sekunder dan tersier dan mendukung penciptaan 100.000 wirausaha baru di Jawa Barat; 4. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta keterampilan wirausaha muda, 5. Memperluas kesempatan kerja; 6. Membina sarana hubungan industrial; 7. Meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh; 8. Meningkatkan perlindungan ketenagakerjaan; 9. Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi purna tenaga kerja; 10. Mendukung terhadap terwujudnya kerjasama antar-daerah bidang ketransmigrasian melalui Forum KIE Transmigrasi; 11. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat transmigrasi; Sedangkan kebijakan yang dirancang untuk mendukung strategi tersebut antara lain: 1. Memberikan fasilitasi bagi peningkatan kompetensi dan kualitas produktivitas tenaga kerja untuk mencetak tenaga kerja dan wirausaha baru yang berdaya saing, 2. Memberikan fasilitasi perluasan kesempatan kerja, penempatan kerja (baik di dalam maupun di luar negeri), penciptaan wirausaha baru dan pembinaan purna-kerja, 3. Menyelesaikan kasus hubungan industrial secara cepat, tepat dan berkeadilan, 17

4. Memberikan fasilitasi kepada pekerja/buruh dalam rangka mencapai kesejahteraan, 5. Memberikan fasilitasi bagi pengawasan yang lebih intensif terhadap tenaga kerja, 6. Meningkatkan peran pekerja dan pengusaha dalam mewujudkan kelangsungan usaha dan kesejahteraan pekerja, 7. Mendorong penyelenggaraan kerjasama antara daerah pengirim dengan daerah penempatan, 8. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat transmigrasi melalui pelatihan yang efektif 18

BAB III RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Berikut ini penjabaran rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, sebagaimana Tabel di bawah ini. 19

TABEL 3.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target Rp (juta) 1 2 3 5 6 7 8 9 Meningkatnya 0,47% 0,57 5.875 kualitas tenaga kerja Jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi Jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat pelatihan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Jumlah pencari kerja yang memiliki sertifikat kompetensi sebanyak 0,56% Jumlah pencari kerja yang memiliki sertifikat pelalatihan sebanyak 3,48% 3,94% 3,63 12.060 Jumlah LPK yang terakreditasi Jumlah BLK yang terakreditasi sebanyak 161 LPK 33 LPK 30 173 Meningkatnya penempatan dan perluasan kesempatan kerja Meningkatnya penempatan kerja Jumlah Serapan Tenaga Kerja melalui sektor usaha primer, sekunder dan tersier Program Peningkatan Kesempatan Kerja Jumlah Serapan Tenaga Kerja melalui sektor usaha primer, sekunder dan tersier sebesar 88,97% 85,17% 88,21 20.343 20

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Meningkatnya perlindungan ketenagakerjaan Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target Rp (juta) 1 2 3 5 6 7 8 9 Jumlah wirausaha baru Program Peningkatan Kesempatan Kerja & Program Pengembangan Transmigrasi Jumlah wirausaha baru sebanyak 6.000 orang 570 orang 1.000 5.866 Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis Terwujudnya pelaksanaan norma ketenagakerjaan di tempat kerja Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial Jumlah kecelakaan kerja Jumlah PPTKIS yang beroperasi sesuai prosedur Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Program Peningkatan Kesempatan Kerja Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial sebesar 75% Jumlah kecelakaan kerja sebesar 31,45% Jumlah PPTKIS yang beroperasi sesuai prosedur sebanyak 675 lembaga 50% 70 9.984 9,07% 23,68 1.037 50 lembaga 150 130 Persentase penyelesaian kasus TKI-B Persentase penyelesaian kasus TKI-B sebesar 35% 10% 30 250 21

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target Rp (juta) 1 2 3 5 6 7 8 9 Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi Jumlah calon transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan Program Pengembangan Transmigrasi Jumlah calon transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan sebanyak 1.280 KK 423 KK 210 1.816 22

BAB IV P E N U T U P Rencana Kinerja Tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun ini merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Rencana Kinerja Tahunan ini juga merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat hasil penyesuaian Renstra Tahun 2013-2018. Dengan adanya Rencana Kinerja Tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun ini diharapkan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian akan lebih terkoordinasi, terintegrasi dan sinergis dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Selanjutnya, kami berharap bahwa pada tahap implementasi perencanaan program di Tahun Anggaran berjalan pada arah yang tepat. Bandung, 2016 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT, Dr. Ir. FERRY SOFWAN ARIF, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19621121 198909 1 001 23

LAMPIRAN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya kualitas tenaga kerja 2. Meningkatnya penempatan kerja 3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis Persentase pencari kerja yang memiliki sertifikat kompetensi Persentase pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan Jumlah LPK yang terakreditasi Persentase Serapan Tenaga Kerja melalui sektor usaha primer, sekunder dan tersier Jumlah wirausaha baru Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial 0,57% 3,63% 30 LPK 88,21% 1.000 orang 70% 4. Terwujudnya pelaksanaan norma ketenagakerjaan di tempat kerja 5. Meningkatnya kesejahteraan tenaga kerja 6. Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi Persentase Penurunan 23,68% kecelakaan kerja Jumlah PPTKIS yang 150 lembaga beroperasi sesuai prosedur Persentase penyelesaian 30% kasus TKI-B Persentase kenaikan UMK 5% Jumlah calon transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan 210 KK Program Anggaran Keterangan 1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja 3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 4. Program Pengembangan Transmigrasi Rp 14.020.000.000 Sumber pembiayaan dari APBD TA Rp Rp Rp 9.866.668.290 Sumber pembiayaan dari APBD TA 2.935.000.000 Sumber pembiayaan dari APBD TA 1.710.000.000 Sumber pembiayaan dari APBD TA

Program Anggaran Keterangan 5. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas 6. Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja 7. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja 8. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketagakerjaan 9. Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi 10. Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp 9.825.000.000 Sumber pembiayaan dari Dana Dekonsentrasi APBN TA 2.722.000.000 Sumber pembiayaan dari Dana Dekonsentrasi APBN TA 3.154.000.000 Sumber pembiayaan dari Dana Dekonsentrasi APBN TA 8.392.000.000 Sumber pembiayaan dari Dana Dekonsentrasi APBN TA 4.602.000.000 Sumber pembiayaan dari Dana Tugas Pembantuan APBN TA 312.000.000 Sumber pembiayaan dari Dana Tugas Pembantuan APBN TA