Dokter Pembimbing : dr. Evo Elidar Harahap, Sp.Rad dr. Yolanda Maria Sitompul, Sp.Rad Presented By : PUTRI ALYA 0310070100089 YUSUF BASRI SIREGAR 081001307 DINDA YUSDITIRA 0810070100065 HJ. PEBRI DEWIANA 0810070100143 SMF RADIOLOGI RSU DR. PIRNGADI MEDAN 2013
A. Foto Polos Pemeriksaan abdomen dikelompokkan menjadi dua yaitu a. Pemeriksaan abdomen dengan persiapan dapat terhindar dari bayangan feses dan udara lebih informatif sesuai dengan diagnosa klinis. b. Pemeriksaan abdomen tanpa persiapan abdomen akut. oleh karena pada pasien dalam keadaan tersebut memerlukan tindakan diagnosa dan penanganan dengan segera. 2,8,7
A. Foto Polos Adapun pengambilan foto dilakukan dalam posisi pasien tidur telentang (AP Supine), setengah duduk atau berdiri (Semi Erect) dan LLD (Left Lateral Decubitus). 2,8,7 Posisi pasien tidur telentang (AP Supine) Posisi LLD (Left Lateral Decubitus). Posisi setengah duduk atau berdiri (Semi Erect).
B. Indikator Pembacaan Foto Polos Hal-hal yang dapat dinilai pada foto-foto tersebut diatas adalah : Posisi Terlentang a. Dinding abdomen b. Garis psoas kanan dan kiri c. Batu yang radioopak, kalsifikasi atau benda asing yang radioopak. d. Kontur ginjal kanan dan kiri baik. e. Gambaran udara usus f. Kesuraman yang dapat disebabkan oleh cairan di luar usus atau massa tumor.
B. Indikator Pembacaan Foto Polos Hal-hal yang dapat dinilai pada foto-foto tersebut diatas adalah : Posisi duduk/setengah duduk a. Gambaran udara cairan dalam usus atau di luar usus, misalnya pada abses. b. Gambaran udara bebas di bawah diafgrama. c. Gambaran cairan di rongga pelvis atau abdomen.
B. Indikator Pembacaan Foto Polos Hal-hal yang dapat dinilai pada foto-foto tersebut diatas adalah : Posisi tiduran miring ke kiri (Left Lateral Decubitus) Hampir sama seperti pada posisi duduk, hanya udara bebas letaknya antara hati dengan dinding abdomen atau antara pelvis dengan dinding abdomen. 3,4,6,7,8
1. Invaginasi Usus Pada photo polos abdomen : didapatkan distribusi udara didalam usus tidak merata, usus terdesak ke kiri atas, bila telah lanjut terlihat tanda tanda obstruksi usus dengan gambaran air fluid level. Dapat terlihat free air bilah terjadi perforasi.
2. Pecahnya Aneurisma Aorta Perut Aneurisma Aorta perut terjadi pada bagian dari aorta yang melewati perut. Foto rontgen perut bisa memperlihatkan suatu aneurisma yang memiliki endapan kalsium di dindingnya.
3. Appendisitis Akut Foto polos jarang bermanfaat kecuali terlihatnya fekalith opaque (5% pasien) didapatkan pada kuadran kanan bawah (terutama pada anak-anak). Sehingga, X-ray abdominal tidak rutin dilakukan kecuali terdapat keadaan lain seperti kemungkinan adanya obstruksi usus atau adanya batu ureter. 4,5,8
4. Illeus Ileus suatu gangguan aliran normal sepanjang usus. Ileus Obstruksi merupakan penyakit abdomen akut yang dapat muncul secara mendadak dan memerlukan tindakan sesegera mungkin. Adanya dilatasi dari usus disertai gambaran step ladder dan air fluid level pada foto polos abdomen dapat disimpulkan bahwa adanya suatu obstruksi.
Maka dari itu pemeriksaan abdomen harus dilakukan secara segera tanpa harus dilakukan persiapan. Pada kasus abdomen akut diperllukan pemeriksaan abdomen 3 posisi yaitu : 4,5,8 Posisi Setengah Terlentang Tiduran Miring Duduk (Supine) Ke / Berdiri Kiri (Left Tegak Lateral (Erect) Dekubitus) a. Pada a. Terdapat perforasi pelebaran usus akan trampak usus bagian gambaran proksimal udara bebas dari daerah antara hepar obstruksi dan dinding (>3 cm) abdomen. biasanya terjadi dalam 3-5 jam. b. Terdapat Penebalan dinding pelebaran usus seluruh usus sehingga akan tampak c. gambaran Gambaran air seperti fluid duri level ikan (hearing yang pendek-pendek bone appearance) pada usus d. halus Jarak fleksura yang berdilatasi semilunaris sehingga /valvula coniventes membentuk satu gambaran sama gambaran lain melebar anak (normalnya tangga (step 1-4 mm) leader), dan gambaran air fluid e. level Gambaran yang panjang distribusi pada udara kolon. usus yang tidak merata.
Tampak Air fluid level pada foto LLD Terlihat gambaran air fluid level pada foto tegak Terlihat gambaran air fluid level yang membentuk anak tangga /step leader dan adanya distensi usus.
5. Peritonitis Jadi gambaran radiologis pada peritonitis yaitu adanya kekaburan pada cavum abdomen, preperitonial fat dan psoas line menghilang, dan adanya udara bebas subdiafragma atau intra peritoneal. 4,5,8
6. Benda Asing Semua logam dan beberapa bahan plastik bersifat radioopak.
7. Perforasi Gastro Intestinal Bila terjadi perforasi akut hampir selalu disertai dengan nyeri abdomen yang hebat, nyeri tekan pada palpasi dan otot-otot abdomen yang amat kaku atau tegang. Bila curiga ada perforasi, penderita harus difoto dengan berdiri atau duduk. Pada foto berdiri atau duduk, carilah gas dibawah diafragma, biasanya berupa garis hitam yang tipis atau tebal. 9
8. Pneumoperitonium Biasanya tidak ada udara hadir dalam rongga peritoneal. Pneumoperitoneum adalah adanya udara bebas di rongga peritoneal. Letak : di bawah kubah kanan diafragma. Udara bebas mungkin baik karena perforasi yang viskus berongga atau udara yang masuk dari luar. 5
9. Volvulus Kolon Dalam kasus volvulus usus sigmoid, dengan bentuk U terbalik terlihat dalam panggul dan perut. Tingkat cairan ganda mungkin dilihat. Dalam kasus peritonitis, tanda-tanda cairan bebas hadir dalam lingkaran, rongga peritoneal atau sentinel loop distensi lokal usus terlihat berdekatan dengan lesi. 5 Menunjukkan dilatasi usus besar karena memutar dan terhambat karena volvulus dari sekum.
11. Abses Intra Abdominal Ini tidak dapat dilihat pada foto polos abdomen secara langsung. Pemeriksaan USG membantu untuk mengkonfirmasi diagnosis. Kehadiran tingkat cairan udara di bawah diafragma sangat mencurigakan dari koleksi subphrenic. 5 Plain x-ray perut menunjukkan tingkat udara cairan di bawah kubah kanan diafragma karena kehadiran gas di subphrenic yang tepat abses. 5
12. Kista Bayangan jaringan lunak kista lebih besar kadang-kadang dapat keluar berjajar pada film polos. Tapi yang paling sering ini adalah terdeteksi dan memerlukan pemeriksaan USG atau urografi untuk deteksi yang tepat. 5
DAFTAR PUSTAKA 1. Siswanto, Tenri Abeng. Abdomen Akut, penyunting Iwan Ekayuda. Radiologi Diagnostik. Edisi ke-2. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2011.h.269-277. 2. Sutton, David. Buku Ajar Radiologi Untuk Mahasiswa Kedoktera. Jakarta: Perpustakaan Nasional; 1995.h.34-38. 3. Abdominal x rays made easy in Biomedical Imaging and Intervention Juornal. 2005. Available online at http://www.biij.org/2007/4/e39. 4. How to look at an abdominal X-ray. 2006. Downloaded from group.bmj.com on January 20, 2013 - Published by emj.bmj.com. 5. Kawooya, Prof. Michael. Abdominal Imaging. Disampaikan pada Diploma in X-Ray Film Pattern Recognition: E-Learning Course. 2010. 6. Paraskeva, Mr Barry. The Anterior Abdominal Wall, Inguinal Region and Hernias, penyunting Burke-Smith in Alexandra. Anatomy of the Abdomen + Pelvis.h.1-6 7. Smith, J E and E J Hall. The use of plain abdominal x rays in the emergency department. Downloaded from group.bmj.com on January 20, 2013 - Published by emj.bmj.com. 8. Tahir,Shuja, FRCSEd. PLAIN X-RAY ABDOMEN in Plain X-Ray Abdomen; 2009.h. 63-72. 9. Palmer, PES etc. Alih Bahasa: L. Hartono. Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. Jakarta: EGC; 1995.h.167-169.
The End TM Presented By : PUTRI ALYA 0310070100089 YUSUF BASRI SIREGAR 081001307 DINDA YUSDITIRA 0810070100065 HJ. PEBRI DEWIANA 0810070100143 Thanks to : Allah SWT Dokter Pembimbing : dr. Evo Elidar Harahap, Sp.Rad dr. Yolanda Maria Sitompul, Sp.Rad