HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Veronika Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 9 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan fisik terhadap kucing dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengambilan sonogram organ hati dan kantung empedu dengan peralatan USG. Hal ini dilakukan agar kucing yang digunakan pada penelitian ini merupakan kucing yang sehat. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, keseluruhan kucing memiliki warna mukosa merah muda, serta suhu tubuh dan frekuensi nadi yang berada pada kisaran normal (Tabel 1). Beberapa kucing memiliki frekuensi napas yang sedikit lebih tinggi di bandingkan yang lain. Kenaikan frekuensi napas tersebut kemungkinan diakibatkan oleh faktor stress. Menurut Widodo et al. (2011), frekuensi bernapas dapat meningkat bila hewan terkejut, takut/stres, setelah banyak bergerak, atau kepanasan. Tabel 1 Hasil pemeriksaan fisik kucing Parameter Kucing rataan Widodo et al. (2011) Suhu tubuh ( C) Frekuensi nadi (kali/menit) Frekuensi nafas (kali/menit) Warna mukosa Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah muda muda muda muda muda muda muda Pemeriksaan Laboratoris Pemeriksaan darah merupakan salah satu pemeriksaan laboratoris yang penting untuk mengetahui status kesehatan setiap individu. Sehingga selain pemeriksaan fisik diperlukan juga pemeriksaan darah untuk menunjang diagnosis bahwa kucing yang digunakan dalam penelitian ini termasuk kucing yang sehat. Pemeriksaan darah yang dilakukan yaitu pemeriksaan darah lengkap yang meliputi pemeriksaan hemoglobin, eritrosit, trombosit, hematokrit, leukosit, dan deferensiasi sel darah putih. Selain itu, untuk mengetahui keadaan fungsi organ hati dilakukan juga pemeriksaan kimia darah yang terdiri dari pemeriksaan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT). Berdasarkan pengamatan hasil pemeriksaan darah, hampir semua parameter menunjukkan hasil yang baik (Tabel 2). Pada pemeriksaan sel darah merah, sel darah putih, dan diferensiasi sel darah putih menunjukkan hasil yang masih berada pada kisaran normal. Pada pemeriksaan kimia darah yang terdiri dari pemeriksaan SGOT (AST) dan SGPT (ALT) juga menunjukkan hasil yang baik.
2 10 Tabel 2 Hasil pemeriksaan darah lengkap kucing Parameter Kucing rataan Jain (1993) Thrall et al. (2005) Hemoglobin (g/dl) Eritrosit (juta/µl) Hematokrit (%) Trombosit (ribu/µl) Leukosit (ribu/µl) Hitung Jenis Eosinofil (%) Batang (%) Segmen (%) Limfosit (%) Monosit (%) Basofil (%) SGOT (IU/L) SGPT (IU/L) Keterangan: g = gram; dl = desiliter; µl = mikroliter; SGOT = Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase; SGPT = Serum Glutamic Pyruvic Transaminase; IU = International Unit; L = Liter. Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) atau disebut juga Aspartate Aminotransferase (AST) merupakan enzim yang tidak hanya terdapat di hati, melainkan juga terdapat di otot jantung, otak, ginjal, otot-otot rangka dan jaringan lain. SGOT tidak terlalu spesifik untuk pemeriksaan kerusakan pada hati, tetapi kadarnya akan meningkat jika jaringan hati mengalami kerusakan. Kadar SGOT dianggap abnormal jika nilai yang didapat 2-3 kali lebih besar dari nilai normalnya. Menurut Thrall et al. (2005) kadar SGOT normal pada kucing sehat adalah antara IU/L. Berdasarkan hasil pemeriksaan, semua kucing mempunyai kadar SGOT yang normal karena masih dalam kisaran tersebut. Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), sering juga disebut dengan istilah Alanin Aminotansferase (ALT). SGPT dianggap jauh lebih spesifik untuk menilai kerusakan hati dibandingkan SGOT. Hal ini dikarenakan enzim ini hanya terdapat pada organ hati. Kadar SGPT menjadi tinggi pada kerusakan hati kronis dan hepatitis. Sama halnya dengan SGOT, nilai SGPT dianggap abnormal jika nilai hasil pemeriksaan 2-3 kali lebih besar dari nilai normal. Menurut Thrall et al. (2005) kadar SGPT normal pada kucing sehat adalah antara IU/L. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa kucing yang digunakan dalam penelitian mempunyai kadar SGPT yang normal karena masih berada dalam kisaran tersebut (Tabel 2). Berdasarkan keterangan di atas, dapat dikatakan fungsi organ hati dari semua kucing adalah baik. Pemeriksaan sonogram organ hati dan kantung empedu dapat dilakukan dengan menggunakan USG, setelah diketahui kucing dalam kondisi sehat, baik sehat secara klinis maupun laboratoris. Sonogram Organ Hati dan Empedu Hati dan kantung empedu merupakan organ yang terletak di dalam rongga abdomen, sehingga untuk mendapatkan gambaran menyeluruh digunakan teknik
3 pengambilan gambar daerah abdomen. Menurut Noviana et al. (2012), gambaran spesifik hati didapatkan dengan meletakkan transduser di bagian kaudal tulang xiphoid pada daerah ventral-medial. Arah penggunaan transduser yang digunakan yakni sagital dan transversal. Masing-masing dilakukan pada tiga tempat yaitu bagian tengah, kanan, dan kiri. Hati anjing dan kucing dewasa terdiri dari lobus lateral sinistra, lateral dekstra, medial, kuadratus, dan kaudatus (Kealy 2000). Batas-batas lobus hati tersebut sulit dilihat dengan peralatan USG, sehingga pembagian hati pada penelitian ini adalah berdasarkan posisi penempatan transduser, yaitu di sisi kiri linea alba, kanan linea alba dan tepat di tengah linea alba. Penempatan transduser pada bagian tengah tepat di belakang tulang xiphoid bertujuan untuk melihat organ hati bagian medial serta kantung empedu. Penempatan transduser di bagian kanan bertujuan melihat organ hati bagian kanan dan kantung empedu, sedangkan penempatan transduser pada bagian kiri bertujuan untuk melihat organ hati bagian kiri. Penempatan transduser ke arah kiri tidak terlihat sonogram dari kantung empedu, karena anatomi kantung empedu berada pada lobus kanan dan medial dari hati. 11 Gambar 4 Sonogram organ hati dengan arah transduser transversal. (A) Sonogram bagian kanan hati; (B) Sonogram bagian medial hati; VP, vena porta; VH, vena hepatika; GB, gallbladder (kantung empedu). Bar = 1 cm. Berdasarkan hasil ultrasonografi, gambaran parenkim hati terlihat bergranul kasar yang homogen dan memiliki echogenitas yang sedang atau hypoechoic (Gambar 4). Menurut Bates (2004), hati dikelilingi oleh kapsul tipis yang sulit untuk dilihat dengan USG. Bagian kranial hati berbatasan dengan diafragma. Diafragma terlihat seperti garis melengkung hyperechoic. Sonogram organ hati dengan arah transduser yang diposisikan secara transversal menghasilkan diafragma yang melengkung landai. Berbeda dengan sonogram hati jika transduser diposisikan secara sagital, diafragma yang tampak akan terlihat melengkung dengan kemiringan yang lebih curam (Gambar 6).
4 12 Sonogram organ hati dengan arah transduser transversal baik pada bagian tengah maupun bagian kanan masing-masing bertujuan untuk melihat organ hati bagian medial dan bagian kanan, serta kantung empedu. Keduanya memberikan gambaran sonogram yang hampir sama, seperti yang terlihat pada Gambar 4. Pada sonogram ini terlihat adanya parenkim hati yang memiliki echogenitas yang sedang dengan vaskularisasi pembuluh darah vena porta dan vena hepatika. Vena porta terlihat anechoic pada bagian lumen dengan garis hyperechoic di bagian luar, sedangkan vena hepatika terlihat anechoic pada bagian lumen tanpa ada garis hyperechoic di bagian luar. Gambar 5 Sonogram organ hati bagian kiri dengan arah transduser transversal; VP, vena porta; VH, vena hepatika. Bar = 1 cm. Pada Gambar 5 sonogram dengan arah transduser transversal yang diposisikan pada bagian kiri menunjukkan gambaran parenkim hati, vaskularisasi pembuluh darah, dan diafragma yang mirip dengan transduser saat diposisikan transversal pada bagian kanan dan bagian tengah. Perbedaannya yaitu pada sonogram ini terlihat adanya lambung yang berbatasan dengan organ hati. Lambung terlihat lebih hyperechoic jika dibandingkan dengan parenkim hati di sekitarnya. Hal ini dikarenakan kucing dalam kondisi puasa sehingga lambung berisi udara. Gas di saluran pencernaan lambung biasanya mengganggu transmisi gelombang ultrasound ke jaringan, karena gelombang suara akan dipantulkan kembali. Akibatnya sonogram lambung akan terlihat hyperechoic atau memperlihatkan echogenitas yang lebih tinggi dibandingkan daerah sekelilingnya. Sonogram organ hati dengan arah transduser sagital akan membagi organ hati menjadi dua bagian yang tidak sama besar. Diafragma yang tampak akan terlihat melengkung dengan kemiringan yang curam. Transduser yang diletakkan sagital di bagian kanan bertujuan untuk melihat organ hati bagian kanan dalam gambaran secara sagital (Gambar 6A). Pada sonogram ini akan terlihat adanya kantung empedu serta vaskularisasi pembuluh darah vena porta dan vena hepatika pada parenkim hati. Seperti pada bagian kanan, transduser yang diletakkan sagital
5 di bagian tengah bertujuan untuk melihat organ hati bagian medial dalam gambaran secara sagital (Gambar 6B). Dari sonogram ini terlihat parenkim hati dengan echogenitas yang sedang dan vaskularisasi pembuluh darah vena porta dan vena hepatika. Diafragma yang tampak akan terlihat melengkung curam, dimana bagian kanan lebih tinggi dibandingkan bagian kiri. 13 Gambar 6 Sonogram organ hati dengan arah transduser sagital. (A) Sonogram bagian kanan hati; (B) Sonogram bagian medial hati; VP, vena porta; VH, vena hepatika; GB, gallbladder (kantung empedu). Bar = 1 cm. Gambar 7 Sonogram organ hati bagian kiri hati dengan arah transduser sagital; VP, vena porta; VH, vena hepatika. Bar = 1 cm.
6 14 Sonogram organ hati dengan arah transduser sagital yang diletakkan pada bagian kiri bertujuan untuk melihat organ hati bagian kiri (Gambar 7). Pada sonogram ini juga terlihat adanya parenkim hati dengan echogenitas yang sedang beserta vaskularisasi pembuluh darah vena porta dan vena hepatika. Diafragma juga terlihat melengkung curam, dimana bagian kanan lebih tinggi dibandingkan bagian kiri. Sonogram ini dapat dibedakan dengan melihat keberadaan lambung yang berbatasan dengan organ hati. Lambung terlihat lebih hyperechoic jika dibandingkan dengan parenkim hati di sekitarnya. Gambar 8 Sonogram pembuluh darah pada hati kucing. (A) Arah potongan sagital; (B) Arah potongan transversal; VP, vena porta; VH, vena hepatika. Bar = 1 cm. Sonogram pembuluh darah memperlihatkan pembuluh darah intrahepatik yang dapat diidentifikasi sebagai saluran anechoic (Gambar 8). Pada sonogram dengan arah transduser sagital terhadap pembuluh darah, maka pembuluh darah akan terlihat memanjang atau tubular. Sedangkan pada potongan transversal terhadap pembuluh darah, pembuluh darah tersebut akan terlihat bulat atau oval. Vena porta dan cabang-cabangnya secara normal akan tampak memiliki dinding dengan echogenitas yang kuat. Echogenitas yang kuat ini dikarenakan adanya jaringan fibrosa dan lemak. Sehingga vena porta terlihat anechoic pada bagian lumen dengan garis hyperechoic di bagian luar. Berbeda dengan vena porta, dinding vena hepatika tidak dapat terlihat dengan peralatan USG (Noviana et al. 2012). Akibatnya pembuluh darah ini terlihat anechoic pada bagian lumen tanpa ada garis hyperechoic di bagian luar. Sonogram dengan tampilan color flow Doppler bertujuan untuk mengetahui vaskularisasi, mengetahui arah aliran darah, dan kecepatan aliran darah di dalam hati (Gambar 9). Tampilan sonogram memperlihatkan pembuluh darah dengan lumen anechoic tanpa ada garis hyperechoic di bagian luar. Hal ini menunjukkan bahwa pembuluh darah tersebut adalah vena hepatika. Pembuluh darah terlihat memanjang atau tubular akibat terpotong secara sagital antara transduser dengan
7 pembuluh darah. Warna biru pada vena hepatika, menunjukkan aliran darah yang menjauhi transduser. 15 Gambar 9 Sonogram pembuluh darah vena hepatika pada hati kucing. (A) Tampilan color flow Doppler; (B) Tampilan tanpa color flow Doppler; VH, vena hepatika. Bar = 1 cm. Gambar 10 Sonogram pembuluh darah vena porta pada hati kucing. (A) Tampilan color flow Doppler; (B) Tampilan tanpa color flow Doppler; VP, vena porta. Bar = 1 cm. Dari Gambar 10 terlihat pembuluh darah dengan lumen anechoic dan garis hyperechoic di bagian luar. Hal ini menunjukkan bahwa pembuluh darah tersebut adalah vena porta. Pada sonogram tersebut, pembuluh darah terlihat bulat atau oval akibat terpotong secara transversal antara transduser dengan pembuluh darah. Warna merah pada vena porta, menunjukkan aliran darah yang mendekati transduser. Sedangkan warna biru disekitar vena porta, menunjukkan aliran darah yang menjauhi transduser.
8 16 Gambar 11 Sonogram kantung empedu. (A) Transduser diarahkan secara transversal. (B) Transduser diarahkan secara sagital; VP, vena porta; VH, vena hepatika; GB, gallbladder (kantung empedu). Bar = 1 cm. Kantung empedu biasanya telihat pada sisi kanan dari garis tengah, diantara parenkim hati (Mannion 2006). Hasil sonogram empedu memperlihatkan kantung empedu yang berbentuk oval atau bulat, gambarannya halus dengan dinding yang tipis dan anechoic pada bagian lumennya (Gambar 11). Ukuran kantung empedu sangat beragam tergantung dari ukuran hewan dan dapat membesar/terlihat bulat pada hewan yang mengalami anoreksia atau hewan yang dipuasakan. Hal ini dikarenakan cairan empedu yang diproduksi tidak digunakan untuk membantu proses pencernaan makanan. Kantung empedu akan terlihat pipih jika hewan baru saja makan karena cairan empedu akan digunakan untuk proses pencernaan. Ukuran Sonogram Organ Hati dan Empedu Perubahan ukuran hati dapat diukur pada jarak maksimal dari ujung kaudal hati pada ventral garis tengah tubuh hingga diafragma pada gambaran transversal maupun sagital (Barr 1992). Pada penelitian ini dilakukan pengukuran ketebalan organ hati yang didasarkan pada prinsip tersebut. Pengukuran dilakukan pada saat hewan ekspirasi maksimal. Pada posisi ini diafragma akan melengkung ke atas atau ke arah kranial tubuh sehingga rongga abdomen akan membesar, sehingga diharapkan akan diperoleh ukuran hati secara maksimal. Selain itu, dilakukan juga pengukuran terhadap ketebalan dinding empedu, diameter vena hepatika, serta diameter dan ketebalan dinding vena porta. Berdasarkan pengamatan melalui pemeriksaan USG terhadap keadaan organ hati dan empedu pada kucing kampung (Felis catus) didapatkan hasil gambaran sonogram yang dapat dilihat pada Tabel 3.
9 Tabel 3 Hasil pengukuran sonogram organ hati dan empedu normal pada kucing kampung (Felis catus) Parameter Transduser transversal (Jarak terjauh dari diafragma) (cm) Jarak terjauh dari diafragma (cm) Transduser sagital Jarak sedang dari diafragma (cm) 17 Jarak terdekat dari diafragma (cm) Hati Bagian kanan 3.75 ± ± ± ± 0.46 Bagian medial 3.73 ± ± ± ± 0.38 Bagian kiri 3.72 ± ± ± ± 0.29 Kantung empedu Tebal dinding 0.08 ± ± 0.01 Vena hepatika Diameter dalam 0.18 ± ± 0.01 Vena porta Diameter dalam 0.18 ± ± 0.01 Diameter luar 0.31 ± ± 0.01 Tebal dinding 0.07 ± ± 0.01 Penempatan transduser secara transversal pada bagian tengah diposisikan tepat di belakang tulang xiphoid bertujuan untuk melihat organ hati bagian medial dalam tampilan sonogram secara transversal. Pada posisi transduser seperti ini diperoleh ukuran ketebalan lobus medial hati yaitu sebesar 3.73 ± 0.10 cm. Penempatan transduser secara transversal di bagian kanan untuk melihat organ hati bagian kanan. Pada posisi ini diperoleh ukuran ketebalan organ hati bagian kanan sebesar 3.75 ± 0.13 cm. Begitu juga saat transduser diarahkan secara transversal di bagian kiri, yaitu untuk melihat organ hati bagian kiri. Pada posisi ini diperoleh ukuran ketebalan organ hati bagian kiri sebesar 3.72 ± 0.11 cm. Penempatan transduser secara sagital akan memberikan gambaran sonogram organ hati yang terbagi menjadi dua bagian yang tidak simetris antara bagian sebelah kanan dan kiri. Diafragma yang tampak akan terlihat melengkung dengan kemiringan yang curam. Bagian kanan dan kiri dari sonogram organ hati menunjukkan hasil yang tidak simetris, sehingga ukuran ketebalan hati pada posisi transduser secara sagital dibagi menjadi tiga bagian. Yaitu bagian yang memiliki jarak terjauh dari diafragma, jarak sedang dari diafragma, dan jarak terdekat dengan diafragma. Transduser yang diletakkan sagital di bagian tengah bertujuan untuk melihat organ hati bagian medial dalam gambaran secara sagital. Dalam posisi ini diperoleh ukuran ketebalan organ hati bagian medial hati sebesar 4.25 ± 0.58 cm pada jarak terjauh dari diafragma, 4.20 ± 0.45 pada jarak sedang dari diafragma, dan 3.99 ± 0.38 cm pada jarak terdekat dari diafragma. Pada saat transduser diletakkan sagital pada bagian kanan diperoleh ukuran ketebalan lobus kanan hati sebesar 4.28 ± 0.51 cm pada jarak terjauh dari diafragma, 4.12 ± 0.59 cm pada jarak sedang dari diafragma, dan 3.69 ± 0.46 cm pada jarak terdekat dari diafragma. Pada saat transduser diletakkan sagital pada bagian kiri diperoleh ukuran ketebalan lobus kiri hati sebesar 4.30 ± 0.43 cm pada jarak terjauh dari diafragma, 4.12 ± 0.30 cm pada jarak sedang dari diafragma, dan 3.87 ± 0.29 cm pada jarak terdekat dari diafragma. Adanya tekstur yang tidak homogen disertai dengan echogenitas yang berupa mix hypo-hyperechoic dan pembesaran ukuran hati secara menyeluruh
10 18 merupakan tanda dari kasus limfoma atau metastasis tumor. Menurut Mannion (2006), sonogram pada khasus limfoma hati akan menunjukkan peningkatan echogenitas parenkim hati secara menyeluruh disertai dengan perbesaran ukuran hati. Pada kasus policystic liver, akan terlihat adanya kista berupa massa anechoic dengan ukuran diameter yang bervariasi cm. Beberapa kasus yang mungkin menyebabkan gambaran seperti ini antara lain kista, cystic tumor, abses, dan nekrosis. Selain itu, echogenitas parenkim hati juga terlihat tidak homogen (Noviana et al. 2012). Berdasarkan hasil pengukuran pada Tabel 3 terlihat bahwa vena porta mempunyai hasil yang hampir sama, baik pada saat transduser diposisikan secara transversal maupun diposisikan secara sagital. Vena porta mempunyai ketebalan dinding sebesar 0.07 ± 0.01 cm. Perbedaan hasil terlihat pada diameter dalam (lumen) yaitu sebesar 0.18 ± 0.02 cm saat transduser diposisikan secara transversal dan sebesar 0.18 ± 0.01 saat transduser diposisikan secara sagital. Selain itu, mempunyai diameter luar sebesar 0.31 ± 0.02 cm saat transduser diposisikan secara transversal dan sebesar 0.32 ± 0.01 saat transduser diposisikan secara sagital. Menurut Noviana et al. (2012), penebalan dinding vena porta biasanya ditemukan pada kasus peradangan hati akut, dinding vena porta akan terlihat seperti garis hyperechoic dengan peningkatan echogenitas yang kuat. Vena hepatika mempunyai ukuran diameter dalam (lumen) sebesar 0.18 ± 0.01 cm pada saat transduser diposisikan secara transversal. Pada saat transduser diposisikan secara sagital vena hepatika mempunyai ukuran diameter dalam (lumen) sebesar 0.17 ± 0.01 cm. Diameter luar dan ketebalan dinding pada vena hepatika tidak dapat diukur. Hal ini dikarenakan dinding vena hepatika tidak dapat terlihat dengan peralatan USG. Menurut d Anjou (2008), kongesti pembuluh darah di organ hati ditandai dengan membesarnya ukuran diameter pembuluh darah, meningkatnya echogenitas dinding pembuluh darah, dan disertai pembesaran hati (hepatomegali). Distensi vena porta dapat disebabkan oleh hipertensi akibat efek sekunder dari gangguan hati, obstruksi vena porta, atau fistula pada hepatic arteriovenous (Farrow 2003). Sedangkan distensi vena hepatika dapat disebabkan oleh gagal ginjal kongestif atau obstruksi vena cava kaudal. Berdasarkan hasil pengukuran pada Tabel 3 kantung empedu mempunyai ketebalan dinding sebesar 0.08 ± 0.01 cm baik transduser diposisikan secara sagital maupun secara transversal. Spaulding (1993) dan d Anjou (2008) menyatakan bahwa dinding kantung empedu normal akan terlihat tipis dan halus dengan ketebalan kurang dari 2-3 mm. Perbesaran kantung empedu secara klinis dapat terlihat pada kasus cholecystitis. Menurut Shaw & Sherri (2006) sonogram dari kasus cholecystitis akan menunjukkan perbesaran kantung empedu, distensi saluran empedu, penebalan dinding kantung empedu, meningkatnya echogenitas lumen akibat peningkatan jumlah dan konsistensi cairan empedu oleh runtuhan sel. Adanya suatu bentukan massa hypoechoic di dalam kantung empedu memperlihatkan adanya mucocele. Mucocele merupakan suatu massa hypoechoic yang berasal dari kumpulan endapan cairan empedu yang mengendap pada kantung empedu. Menurut Mesich et al. (2009), mucocele terbentuk dari akumulasi mucus dari kantung empedu yang tidak tersalurkan keluar melalui buluh empedu dalam jangka waktu yang cukup lama. Mucocele dapat dibedakan
11 dengan endapan cairan empedu/debris meskipun memiliki echogenitas yang hampir sama. Mucocele tidak terpengaruh oleh gravitasi sehingga saat dilakukan pemeriksaan melalui USG tidak akan bergerak sama sekali (Worley et al. 2004), sedangkan debris akan terpengaruh oleh gravitasi sehingga posisi dan bentuknya akan berubah saat hewan direposisi. Adanya massa hyperechoic yang menggumpal di dalam lumen kantung empedu juga menunjukkan terjadinya kelainan. Kelainan ini biasa disebut dengan cholelithiasis. Thrall (2002) menyatakan, suatu massa atau struktur yang bersifat hyperechoic di dalam kantung empedu dengan atau tanpa acoustic shadowing merupakan cholelith. Cholelith dapat berukuran sangat kecil seperti pasir atau sangat besar dan tunggal. Cholelith dapat berada di bagian kantung empedu maupun di saluran empedu (Nyland et al. 2002). Cholelith atau batu empedu dapat dengan mudah terdeteksi dengan menggunakan ultrasonografi. Pada sonogram akan terlihat suatu struktur hyperechoic dan di bagian posterior terbentuk acoustic shadowing. Batu empedu bersifat menghambat laju suara. Mengakibatkan timbulnya garis hyperechoic yang kuat pada permukaan struktur jaringan, sebaliknya hal ini mengakibatkan tidak ada jaringan apapun yang dapat dideteksi di bawah bagian tersebut. Fenomena ini disebut acoustic shadowing. 19 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pada sonogram organ hati terlihat parenkim hati bergranul kasar yang homogen dan hypoechoic. Sonogram vena hepatika terlihat anechoic pada bagian lumen tanpa ada garis hyperechoic di bagian luar, sedangkan sonogram vena porta terlihat anechoic pada bagian lumen dengan garis hyperechoic di bagian luar. Sonogram kantung empedu berbentuk oval atau bulat, gambarannya halus dengan lumen anechoic dan dinding yang tipis hyperechoic. Morfometri organ hati, kantung empedu, dan pembuluh darah hati kucing kampung (Felis catus) dapat diamati dengan baik melalui USG dua dimensi. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lain mengenai sonogram organ hati dan empedu pada kucing ras lainnya. 2. Disarankan kepada dokter hewan praktisi agar memperhatikan sonogram organ hati dan empedu beserta ukurannya untuk membantu menegakkan diagnosis pada kasus gangguan organ hepatobiliari. DAFTAR PUSTAKA Arambulo RC, Wrigley R Ultrasonography of the Acute Abdomen. Clinical Techniques in Small Animal Practice 18:
MORFOMETRI ORGAN HATI DAN KANTUNG EMPEDU KUCING KAMPUNG (Felis catus) DENGAN TEKNIK ULTRASONOGRAFI DUA DIMENSI KURNIAWAN PRASETYA
MORFOMETRI ORGAN HATI DAN KANTUNG EMPEDU KUCING KAMPUNG (Felis catus) DENGAN TEKNIK ULTRASONOGRAFI DUA DIMENSI KURNIAWAN PRASETYA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PERNYATAAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
10 Gambar 4 Pengukuran sonogram duodenum dengan Image J. A: Sonogram duodenum pada posisi transduser sagital. l: lapisan lumen, M: mukosa, SM: submukosa, TM: tunika muskularis, dan S: serosa. B: Skema
Lebih terperinciTujuan Penelitian. Manfaat Penelitian
2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari sonogram organ hati dan kantung empedu serta ukuran atau lebar organ hati, ketebalan dinding kantung empedu, dan diameter
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
10 HSIL N PEMHSN Hasil Pemeriksaan Fisik abi Pemeriksaan fisik lakukan untuk mengetahui status kesetan hewan penelitian dan sebagai penunjang data bahwa hewan yang gunakan merupakan hewan set. Hasil pemeriksaan
Lebih terperinciManfaat TINJAUAN PUSTAKA. Kucing Kampung (Felis catus)
2 Manfaat Penelitian ini memiliki manfaat yaitu untuk memberikan data normal berupa sonogram lambung, duodenum, dan pankreas pada kucing kampung (Felis catus). Manfaat lain yang diharapkan dari penelitian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Deskripsi dan Karakteristik Anjing ( Canis lupus)
3 TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi dan Karakteristik Anjing (Canis lupus) Sejak jaman dahulu anjing telah dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan manusia. Hubungan antara manusia dan anjing semakin berkembang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
16 HSIL DN PEMHSN Pemeriksaan USG dilakukan terhadap 17 ekor anjing dengan kasus kelainan organ hepatobilliari. erdasarkan interpretasi tersebut didapatkan 7 kasus kelainan pada hati dan 10 kasus kelainan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
7 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Fisik Anjing Lokal Hewan yang digunakan adalah anjing lokal berjumlah 2 ekor berjenis kelamin betina dengan umur 6 bulan. Pemilihan anjing betina bukan suatu perlakuan
Lebih terperinciSifat-sifat fisik ultrasound
Sifat-sifat fisik ultrasound Frekuensi yg sangat tinggi (2-13 MHz atau lebih) Panjang gelombang pendek (< 1mm) Memerlukan medium untuk berpindah dimana cairan merupakan medium terbaik untuk penghantaran
Lebih terperinciSTUDI KASUS PENCITRAAN SONOGRAM KELAINAN ORGAN HATI DAN KANTUNG EMPEDU ANJING (Canis lupus) I WAYAN WIDI PARNAYOGA B
i STUDI KASUS PENCITRAAN SONOGRAM KELAINAN ORGAN HATI DAN KANTUNG EMPEDU ANJING (Canis lupus) I WAYAN WIDI PARNAYOGA B04070079 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 ii PERNYATAAN
Lebih terperinciSTUDI KASUS PENCITRAAN SONOGRAM KELAINAN ORGAN HEPATOBILIARI ANJING (Canis lupus)
Jurnal Kedokteran Hewan ISSN : 1978-225X Deni Noviana, dkk STUDI KASUS PENCITRAAN SONOGRAM KELAINAN ORGAN HEPATOBILIARI ANJING (Canis lupus) Case Study Sonogram Interpretation of Hepatobiliary Organs Abnormalities
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam, mulai dari virus, bakteri, jamur, parasit sampai dengan obat-obatan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hepatitis merupakan infeksi yang dominan menyerang hepar atau hati dan kemungkinan adanya kerusakan sel-sel hepar. Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari
Lebih terperinciSIMPULAN DAN SARAN. Simpulan
dengan endapan cairan empedu/debris meskipun memiliki echogenitas yang hampir sama. Mucocele tidak terpengaruh oleh gravitasi sehingga saat dilakukan pemeriksaan melalui USG tidak akan bergerak sama sekali
Lebih terperinciBAB III ANALISIS III-1
BAB III ANALISIS 3.1 Data Understanding Phase Pada penelitian ini, data kasus yang digunakan adalah data pasien liver. Data ini dikumpulkan dari timur laut bagian Andhra Pradesh, India. Data pasien liver
Lebih terperinciSONOGRAM LAMBUNG, DUODENUM, DAN PANKREAS NORMAL PADA KUCING KAMPUNG (Felis catus) HASTIN UTAMI DAMAYANTIE
SONOGRAM LAMBUNG, DUODENUM, DAN PANKREAS NORMAL PADA KUCING KAMPUNG (Felis catus) HASTIN UTAMI DAMAYANTIE FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah
Lebih terperinciSistem Peredaran Darah Manusia
Sistem Peredaran Darah Manusia Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di klinik Animal Clinic My Vets Kemang Jakarta Selatan. Penelitian ini berlangsung dari bulan Juni 2010 sampai dengan Juni 2011. Alat Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DBD (Demam Berdarah Dengue) DBD adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat serotype virus Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi
Lebih terperinciSISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO
SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO SISTEM SIRKULASI 1. Darah 2. Alat Peredaran Darah 3. Proses Peredaran Darah 4. Peredaran Darah Hewan 5. Kelainan Dan Penyakit 1. DARAH Cairan yang berwarna merah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Eritrosit (Sel Darah Merah) Profil parameter eritrosit yang meliputi jumlah eritrosit, konsentrasi hemoglobin, dan nilai hematokrit kucing kampung (Felis domestica) ditampilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lokasinya dan kapsulnya yang tipis Glisson capsule. Cedera organ hepar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyebab tingginya angka kematian pada pasien trauma tumpul abdomen adalah perdarahan pada organ hepar yang umumnya disebabkan oleh karena kecelakaan lalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A (HAV), Virus Hepatitis B (HBV), Virus Hepatitis C (HCV), Virus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati atau infeksi pada hati yang disebabkan oleh bermacam-macam virus. Telah ditemukan 6 atau 7 kategori virus yang menjadi
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan
BAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan seorang dokter gigi untuk mengenali anatomi normal rongga mulut, sehingga jika ditemukan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah LeukositTotal Leukosit merupakan unit darah yang aktif dari sistem pertahanan tubuh dalam menghadapi serangan agen-agen patogen, zat racun, dan menyingkirkan sel-sel rusak
Lebih terperinciBAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG
BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG A. PENDARULUAN Jantung dan pembuluh darah merupakan dua komponen struktural sistem peredaran darah yang berperan dalam mempertahankan sirkulasi darah sehingga pertukaran oksigen,
Lebih terperinciSISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt
SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt ARTERI Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis Mempunyai dinding yang tebal Mempunyai jaringan yang elastis Katup hanya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
6 Pewarnaan Proses selanjutnya yaitu deparafinisasi dengan xylol III, II, I, alkohol absolut III, II, I, alkohol 96%, 90%, 80%, dan 70% masing-masing selama 2 menit. Selanjutnya seluruh preparat organ
Lebih terperinciSISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepar merupakan organ atau kelenjar terbesar dari tubuh yang berfungsi sebagai pusat metabolisme, hal ini menjadikan fungsi hepar sebagai organ vital. Sel hepar rentan
Lebih terperinciUPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009
BAB IV Darah Darah berfungsi sebagai : 1. Alat transport O 2 dari paruparu diangkut keseluruh tubuh. CO 2 diangkut dari seluruh tubuh ke paruparu. Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan
Lebih terperinciPERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO
PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PADA FOTO THORAX STANDAR USIA DI BAWAH 60 TAHUN DAN DI ATAS 60 TAHUN PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI RS. PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciPRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.
PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS. Praktikum IDK 1 dan Biologi, 2009 Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. 1 TUJUAN Mengetahui asal sel-sel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian buruh Buruh adalah salah satu profesi pekerjaan yang diperintah dan dipekerjakan yang berfungsi sebagai salah satu komponen dalam proses produksi (ml.scribd.com).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya kesehatan transfusi darah adalah upaya kesehatan berupa penggunaan darah bagi keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan. Sebelum dilakukan transfusi darah
Lebih terperinciBAB VII SISTEM PERNAPASAN
BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
28 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Kadar Enzim SGPT dan SGOT Pada Mencit Betina Setelah Pemberian Ekstrak Rimpang Rumput Teki Tabel 1. Kadar Enzim SGPT pada mencit betina setelah pemberian
Lebih terperinciPortal Hypertension. Penyebab
Portal Hypertension Portal hypertension adalah peningkatan tekanan darah pada sistem pembuluh darah yang disebut sistem vena porta. Vena yang berasal dari lambung, usus, limpa, dan pankreas bergabung menjadi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Eritrosit, Hemoglobin, Hematokrit dan Indeks Eritrosit Jumlah eritrosit dalam darah dipengaruhi jumlah darah pada saat fetus, perbedaan umur, perbedaan jenis kelamin, pengaruh parturisi
Lebih terperinciSISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 1. Bagian paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida adalah... Alveolus
Lebih terperinciDIAGNOSA ULTRASONOGRAFI UNTUK MENDETEKSI KELAINAN PADA ORGAN URINARIA KUCING (Felis catus) TRI WIJAYANTI
DIAGNOSA ULTRASONOGRAFI UNTUK MENDETEKSI KELAINAN PADA ORGAN URINARIA KUCING (Felis catus) TRI WIJAYANTI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 ABSTRACT TRI WIJAYANTI. Diagnostic
Lebih terperinciSISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Organ Sistem Peredaran darah: darah, jantung, dan pembuluh. 1. Darah, tersusun atas: a. Sel-sel darah: 1) Sel darah merah (eritrosit) 2) Sel darah putih (leukosit) 3)
Lebih terperinciJaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.
Kelompok 2 : INDRIANA ARIYANTI (141810401016) MITA YUNI ADITIYA (161810401011) AYU DIAH ANGGRAINI (161810401014) NURIL NUZULIA (161810401021) FITRI AZHARI (161810401024) ANDINI KURNIA DEWI (161810401063)
Lebih terperinciANATOMI DAN FISIOLOGI
ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hepar merupakan organ terbesar dengan berat 1,2 1,8 kg atau kurang lebih 25% berat badan orang dewasa, menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen, dan merupakan
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 1. Urutan organ pernapasan yang benar dari dalam ke luar adalah... paru-paru, tenggororkan mulut paru-paru kerongkongan, hidung
Lebih terperinciSTRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN. Achmad Farajallah
STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN Achmad Farajallah Sistem Sirkulasi: mode umum Sistem transportasi internal akibat ukuran & strukturnya menempatkan sel-sel tubuh berada jauh dari lingkungan luar sistem yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Babi
2 TINJAUAN PUSTAKA Babi Babi merupakan mamalia dengan struktur anatomi dan fisiologi yang tidak jauh berbeda dengan manusia sehingga seringkali digunakan dalam penelitian perkembangan dunia medis manusia.
Lebih terperinci6. Siklus peredaran darah besar meliputi... a. ventrikel kiri - nadi - seluruh tubuh - atrium kanan
1. Zat-zat berikut terlibat aktif dalam proses pembekuan darah, kecuali... a. vitamin K b. fibrinogen c. ion Ca d. hemoglobin e. protombin 2. Katup trikuspid pada jantung terletak di antara... a. Atrium
Lebih terperinciINDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan
INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan 1. Jaringan Tumbuhan a. Jaringan Meristem (Embrional) Kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil perhitungan jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, MCV, MCH, dan MCHC pada kerbau lumpur betina yang diperoleh dari rata-rata empat kerbau setiap
Lebih terperinciMengenal Penyakit Kelainan Darah
Mengenal Penyakit Kelainan Darah Ilustrasi penyakit kelainan darah Anemia sel sabit merupakan penyakit kelainan darah yang serius. Disebut sel sabit karena bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1 1. Bentuknya bulat pipih, berumur 120 hari, tidak berinti dan cekung bagian. Hal tersebut adalah ciri-ciri... leukosit trombosit
Lebih terperinciSistem Pernafasan Manusia
Sistem Pernafasan Manusia Udara masuk kedalam sepasang rongga hidung melalui lubang hidung. Rongga hidung dilengkapi oleh rongga-rongga kecil (silia) dan selaput lendir. Dalam rongga hidung, udara dilembabkan,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Hematologi Hasil pemeriksaan hematologi disajikan dalam bentuk rataan±simpangan baku (Tabel 1). Hasil pemeriksaan hematologi individual (Tabel 5) dapat dilihat pada lampiran dan dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperuntukkan sebagai makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati yang diperuntukkan sebagai makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia, termasuk Bahan Tambahan Pangan
Lebih terperinci- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah
- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp5darah Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Infeksi dengue merupakan penyakit akut yang. disebabkan oleh virus dengue. Sampai saat ini dikenal
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Infeksi dengue merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue. Sampai saat ini dikenal ada empat macam serotipe virus dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3
Lebih terperinciKelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik
Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik Amaylia Oehadian Sub Bagian Hematologi Onkologi Medik Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Kelainan darah pada lupus Komponen darah Kelainan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kopi 1. Pengertian kopi Kopi adalah salah satu minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan menyebabkan
Lebih terperinciPENGANTAR USG. Dr. Dewi Rosmana Tatasiwi
PENGANTAR USG Dr. Dewi Rosmana Tatasiwi PENGENALAN GELOMBANG Prinsip Gelombang Berdasarkan medium perambatannya gelombang dibedakan menjadi 1. Gelombang mekanik. Gelombang mekanik merupakan gelombang
Lebih terperinciSistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu
Lebih terperinciTujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.
A. WAKTU BEKU DARAH Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. Prinsip Darah yang keluar dari pembuluh darah akan berubah sifatnya, ialah dari sifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditemukan dalam masyarakat, terutama pada wanita dan usia lanjut. Walaupun penyakit ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit batu kandung empedu atau kolelitiasis merupakan penyakit yang lazim ditemukan dalam masyarakat, terutama pada wanita dan usia lanjut. Walaupun penyakit ini
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia, dengan berat 1.200-1.500 gram. Pada orang dewasa ± 1/50 dari berat badannya sedangkan pada bayi ± 1/18 dari berat
Lebih terperinciHISTOLOGI SISTEM LIMFATIS
Judul Mata Kuliah : Biomedik 1 (7 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran dasar pada blok biomedik 1 Indikator : Mampu
Lebih terperinci5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea
1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan
Lebih terperinciSISTEM PEREDARAN DARAH
SISTEM PEREDARAN DARAH Tujuan Pembelajaran Menjelaskan komponen-komponen darah manusia Menjelaskan fungsi darah pada manusia Menjelaskan prinsip dasar-dasar penggolongan darah Menjelaskan golongan darah
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Penyakit keturunan di mana penderitanya mengalami gangguan dalam pembekuan darah disebut... Leukopeni Leukositosis Anemia Hemofilia
Lebih terperinciRuang Lingkup. Penerapan konsep, teori dan metode sains dalam bidang kedokteran atau perawatan kesehatan. Bidang:
Ruang Lingkup Penerapan konsep, teori dan metode sains dalam bidang kedokteran atau perawatan kesehatan. Bidang: Fisika medik, Kimia medik, Biologi medik, Fisika Medik Aplikasi konsep, prinsip, hukum-hukum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jenis makanan yang terdapat di masyarakat tidak jarang mengandung bahan kimia berbahaya serta tidak layak makan, penggunaan bahan kimia berbahaya yang marak digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah kronik (Asdi, 2000).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit heterogen yang serius yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah kronik (Asdi, 2000). Risiko kematian penderita
Lebih terperinciPENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
PENDAHULUAN Hemotoraks adalah kondisi adanya darah di dalam rongga pleura. Asal darah tersebut dapat dari dinding dada, parenkim paru, jantung, atau pembuluh darah besar. Normalnya, rongga pleura hanya
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5
1. Eritrosit adalah... SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5 Sel darah merah Sel darah putih Keping darah Protein Jawaban a Sudah jelas 2. Golongan
Lebih terperinciTOKSISITAS MERKURI (Hg) TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUHAN, GAMBARAN DARAH DAN KERUSAKAN PADA IKAN NILA Oreochromis niloticus
TOKSISITAS MERKURI (Hg) TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUHAN, GAMBARAN DARAH DAN KERUSAKAN ORGAN PADA IKAN NILA Oreochromis niloticus VIKA YUNIAR DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menelitinya lebih jauh adalah Coriolus versicolor.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jamur telah menjadi bahan pengobatan tradisional di daerah oriental, seperti Jepang, Cina, Korea, dan daerah Asia lainnya sejak berabad-abad lalu, (Ooi,
Lebih terperinciCREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra
CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya
Lebih terperinci3. Pemeriksaan Tajam Penglihatan (Visus) dan Buta Warna. Pemeriksaan HBs Ag Malaria (untuk daerah endemis malaria)
Lampiran : Surat No. 224/DL.004/V/AMG-2012 Tanggal 15 Mei 2012 Hal : Pemeriksaan Kesehatan MACAM DAN JENIS PEMERIKSAAN KESEHATAN 1. Riwayat Penyakit (Anamnesis) 2. Pemeriksaan Fisik (Physical Test) 3.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah kecoklatan yang memiliki berat sekitar 1,4 kg atau sekitar 2,5% dari massa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian hati Hati merupakan kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan yang memiliki berat sekitar 1,4 kg atau sekitar 2,5% dari massa tubuh.letaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung badan inklusi di darah tepi menyebabkan anemia pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Adanya eritropoiesis inefektif dan hemolisis eritrosit yang mengandung badan inklusi di darah tepi menyebabkan anemia pada talasemia mayor (TM), 1,2 sehingga diperlukan
Lebih terperinciTujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.
Tujuan Pembelajaran 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia. 2. Dapat menjelaskan fungsi jantung dalam sistem peredaran darah. 3. Dapat menjelaskan fungsi pembuluh
Lebih terperinciKompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya
SISTEM SIRKULASI Kompetensi Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya Suatu sistem yang memungkinkan pengangkutan berbagai bahan dari satu tempat ke tempat lain di dalam tubuh organisme Sistem
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Domba Indocement Citeureup, Bogor selama 10 minggu. Penelitian dilakukan pada awal bulan Agustus sampai pertengahan bulan Oktober
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka berikut ini ada beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciJARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA
JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat asing (xenobiotic). Zat-zat ini dapat berasal dari alam (makanan, dibuang melalui urin atau asam empedu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Drug Induced Liver Injury Tubuh manusia secara konstan dan terus menerus selalu menerima zat-zat asing (xenobiotic). Zat-zat ini dapat berasal dari alam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga pada bulan Desember 2012 - Februari 2013. Jumlah sampel yang diambil
Lebih terperinciJenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi
Lebih terperinciBAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA
BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA PENDAHULUAN DESKRIPSI SINGKAT : Bab ini membicarakan tentang sistema respiratoria yang melibatkan organ-organ seperti hidung, pharynx, larynx, trachea, bronchus, bronchiale,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di
Lebih terperinci5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2
Bab 5 Sistem Peredaran Darah Sumber: Encarta 2005 Arteri Vena Gambar 5.1 Sistem peredaran darah pada manusia Peta Konsep Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BAHAN OBAT HERBAL X Bahan obat herbal X merupakan hasil fraksinasi fase etil asetat dari daun sukun (Artocarpus altilis). Tanaman sukun memiliki klasifikasi sebagai berikut yaitu
Lebih terperinciSistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. 1. Jantung Jantung mempunyai
Lebih terperincibiologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI
15 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI Pengeluaran zat di dalam tubuh berlangsung melalui defekasi yaitu pengeluaran sisa pencernaan berupa feses. Ekskresi
Lebih terperinciSISTEM CARDIO VASCULAR
SISTEM CARDIO VASCULAR SISTEM CARDIO VASKULAR PENDAHULUAN ANATOMI JANTUNG FUNGSI UTAMA DAN MANFAAT DENYUT JANTUNG SIFAT OTOT JANTUNG GERAKAN JANTUNG FUNGSI JARINGAN VASKULAR ANATOMI JARINGAN VASKULAR DARAH
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2 1. Penyakit yang dapat,memicu terjadinya stroke adalah... Varises Polisitemia Hipertensi Kunci Jawaban : D Hipertensi (tekanan
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 1. Pasang yang tepat antara alat ekskresi dan zat yang dikeluarkan adalah... Hati menghasilkan hormon Paru-paru mengeluarkan uap air
Lebih terperinciOrgan yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru
Exit Hidung Faring Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia Laring Trakea Bronkus Bronkiolus Alveolus Paru-paru Hidung Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Pada hidung
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Rambut
HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Rambut Landak Hystrix javanica memiliki tiga macam bentuk rambut: rambut halus (seperti rambut pada mamalia lain), rambut peraba, dan duri. Rambut halus dan duri terdapat di
Lebih terperinci