SKILL-LAB (RADIOLOGI)
|
|
- Liana Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Rabu, 15 Desember 2010 Skills-Lab SKILL-LAB (RADIOLOGI) Bismillaahirrahmaanirrahiim... Pertama tama, mari kita lihat checklistnya dulu. No ASPEK PENILAIAN Mahasiswa dapat menjelaskan 1. Posisi foto: AP, supine/telentang, right lateral decubitus (RLD) 2. Distribusi udara usus (tersebar merata atau tidak), ada distensi usus atau tidak (coil spring appearance, hearing bone appearance, haustra incisura) 3. Preperitoneal fat line 4. Psoas line kiri dan kanan 5. Renal out line 6. Kelainan abdomen: penebalan dinding usus, pneumoperitoneum usus, pneumoperitoneum sign (triangular sign, semilunar shadow, air fluid level), asites sign (floating sign) 7. Sistem skeletal 8. Kesan NILAI Apa aja kelainan yang akan kita pelajari kali ini? 1. Ileus letak tinggi 2. Ileus letak rendah 3. Ileus paralitikus 4. Pneumoperitoneum 5. Volvulus, strangulasi (hernia), intersuscepsi (invaginasi) 6. Apendisitis 7. Kolitis (diare kronik) 8. Obstruksi esofagus 9. Stenosis pilorus hipertrofi 10. Obstruksi duodenum dan jejunum 11. Malrotasi dan volvulus Abdomen tampak opaque yang merata / difus 1. ATRESIA ESOFAGUS FOTO POLOS ABDOMEN, AP pada bayi: Preperitoneal fat line tak tampak jelas Psoas line dan renal outline tak tampak Tak tampak gambaran udara usus pada proyeksi abdomen Tampak gambaran opasitas difus di seluruh proyeksi abdomen Sistema tulang baik Kesan : Sugestive obstruksi pada bagian cranial GI Tract (di luar abdomen) Penjelasannya, pada foto polos abdomen bayi maupun dewasa, biasanya terdapat distribusi udara usus yang merata. 13
2 Sehingga warnanya campuran antara opaque (putih) dengan bintik atau bulatan hitam (lusens). Kalo warnanya ternyata opaque semua, berarti kesan radiologinya ada sumbatan atau obstruksi pada saluran GI di atas abdomen, kemungkinannya di esofagus sehingga udara tidak dapat masuk. Sumbatan esofagus pada bayi biasanya selain dicek dari foto polos atau foto kontrasnya, juga dapat diketahui dengan memasukkan nasogastrik tube. Kalo emang ada sumbatan, ketika NGT dimasukkan, ia akan terhenti di satu titik dan tidak dapat didorong terus sampai perkiraan letak lambung. Atau bisa jadi ujung NGT tidak terhenti masuk, tapi malah berbalik kembali ke rongga mulut. Kasus sumbatan esofagus pada bayi disebabkan oleh atresia esofagus (esofagus yang tidak terbentuk sempurna). Gejala klinisnya bayi sering muntah ketika menyusu. 2. HYPERTROPHY PYLORIC STENOSIS Untuk kasus nomor dua, sayang sekali di slide gak da gambarnya. Tapi bisa dilihat di modul. Apabila pada foto polos atau foto kontras tampak gambaran monobubble, berarti pasien suspek HPS (hypertrophy pyloric stenosis). 3. OBSTRUKSI DUODENUM Kita lihat pada gambar di samping, ada penampakan double bubble, yang khas pada kasus obstruksi duodenum. Ada dua bubble pertanda obstruksi duodenum 4. OBSTRUKSI JEJUNUM Dan apabila nampak triple bubble seperti gambar di samping, pasien suspek obstruksi jejunum. Gambaran triple bubble pada obstruksi jejunum Coil spring Herring 5. ILEUS Ileus merupakan suatu kondisi di mana terdapat gangguan pasase usus. Ada 4 macam ileus yang dibahas di skillab kali ini. a. ILEUS OBSTRUKTIF MEKANIS/ILEUS MEKANIS Sebagian besar kasus ileus ini disebabkan oleh intususcepsi (invaginasi) yaitu masuknya sebagian usus baik distal maupun proksimal ke bagian usus lain yang ada di dekatnya. Kasus yang sering terjadi yaitu intususcepsi/intersuscepsi ileocolica (ileum masuk ke kolon), colocolonic (kolon masuk ke kolon), dan anteroanteric. 14
3 Penyebab kedua yakni hernia. Hernia adalah keluarnya bagian usus dari rongga abdomen ke tempat lain yang tidak semestinya, misalnya ke rongga thorax, inaugural, umbilikal, yang melalui lokus minoris tertentu. Penyebab ketiga yaitu malrotasi, volvulus (puntiran usus). Ileus mekanik dapat disertai gangguan vaskularisasi (strangulasi), dan dapat pula tanpa gangguan vaskularisasi. Foto yang digunakan adalah foto polos dengan proyeksi AP. Diambil 3 posisi yaitu supine, semierrect, dan RLD (Right Lateral Decubitus). RLD ini posisi tubuh berbaring yang miring ke kanan sehingga lambung lebih tinggi letaknya. Kalo supine ini posisi berbaring telentang, khasnya, udara usus mengumpul di tengah (umbilikus). Posisi semi errect khasnya udara ada di daerah atas abdomen. Perlu diperhatikan, setiap berganti posisi biarkan selama kira kira 10 menit baru kemudian difoto, untuk memastikan udara atau cairan yang ada di abdomen telah berpindah sempurna sesuai tingkatan massa jenisnya terhadap gravitasi. Apa aja yang nampak pada pemeriksaan radiologinya? Pertama, tampak dilatasi usus (diameter usus halus normal 1,5 3 cm pada foto dengan skala 100%). Ada coil spring (bentukan seperti per) yang apabila ia berdekatan dengan coil spring yang lain, ia akan tampak seperti tulang ikan (herring bone). Lalu tampak pula step ladder appearance (penampakan step ladder) karena cairan transudasi berada dalam usus halus yang mengalami distensi. Kita tahu usus halus tuh berkelok kelok kayak benang kusut, jadi kalo ada obstruksi, udara ga bisa lewat, jadi ada yang nampak lusen, ada yang nampak opaq, kalo dilihat di foto abdomennya jadi mirip tangga gitu deh. b. ILEUS LETAK TINGGI (distensi usus halus) Berdasarkan letaknya, ileus dibedakan menjadi ileus letak tinggi dan rendah. Titik patokan letaknya adalah junctio ileocecal (sambungan ileum dan sekum). Kalo di atas junctio itu, istilahnya ileus letak tinggi, kalo di bawahnya, berarti ileus letak rendah. Penampakan radiologi yang khas yakni, tampak dilatasi usus di proksimal sumbatan (sumbatan paling distalnya yaitu di junctio ileocecal) dan kolaps usus di bagian distal sumbatan. Contohnya gini, kalo terjadi sumbatan di ileum 5 cm dari junctio, bagian sebelum sumbatan itu (di atas sumbatan itu) akan berdilatasi, sedangkan bagian di bawahnya akan kolaps (karena tidak ada yang bisa lewat sumbatan). Tampak coil spring dan herring bone juga. Tampak adanya stepladder appearance, juga tampak air fluid level yang terputus putus (makanya nampak kayak step ladder gitu). 15
4 SKILLS-LAB (RADIOLOGI) Incisura Haustra Air fluid level yang panjang c. ILEUS LETAK RENDAH (distensi Kolon) Penampakan radiologinya, tampak dilatasi usus di proksimal sumbatan (sumbatan di kolon) dan kolaps usus di bagian distal sumbatan. Disebut dilatasi apabila diameter usus besar lebih dari 5 cm pada foto skala 100%. Tetep nampak coil spring dan herring bone tapi bisa keliatan bisa gak, soalnya usus besar/colonnya juga berdilatasi. Dilatasi kolon ni nampak pada tepi abdomennya. Step ladder juga nampak. Yang bedain sama ileus letak tinggi apa donk? Selain ada air fluid level di usus halus, juga ada air fluid level di usus besar/colon, yang bentuknya lurus panjang, tidak terputus putus. Selain itu, haustra dan incisuranya nampak jelas (+). d. ILEUS PARALITIK (lihat di modul) Pada gambaran radiologi, terdapat dilatasi usus secara menyeluruh dari gaster sampai rektum. Coil spring dan herring bone juga nampak. Air fluid level pendek pendek (di usus halus) dan panjang (di colon) juga nampak. Step ladder appearance juga nampak. Semilunar Shadow Triangular sign 6. PNEUMOPERITONEUM (Perforasi Intestinum) Foto radiologi dengan foto polos, proyeksi AP, tiga posisi; supine, semi errect, RLD. Pada posisi semi errect, nampak anterior hepar lusen, dengan bentuk yang oval (bentuk perihepatik), dan semilunar shadow (bayangan bulan sabit) pada ruang antara hepar dan diafragma. Pada posisi RLD, tampak triangular sign. Karena pada posisi miring, udara cenderung bergerak ke atas. Sehingga ia mengisi ruang ruang di antara incisura dan dinding abdomen lateral. Jadilah nampak seperti segitiga segitiga (triangular) yang kecil kecil dan jumlahnya banyak. 9th Blo k Ali ta S s t is 09 o dp ss o Edito A a 16
5 7. MEGACOLON Megacolon dapat diperiksa dengan foto polos, maupun foto kontras, barium enema atau double kontrast enema. Kalo yang double contrast tu selain memasukkan barium sulfat, juga memasukkan udara. Megacolon, atau Hirsprung s disease, adalah kelainan kongenital di mana rektum aganglionik, sehingga diameternya yang seharusnya besar, malah kecil/mengerut. Pada foto polos abdomen, akan tampak dilatasi usus pada bagian proksimal dengan udara usus yang menghilang/tidak nampak pada bagian proyeksi distal. Apabila ditemukan kondisi demikian, lanjutkan dengan pemeriksaan rectography. Caranya lakukan foto kontrast barium yang dimasukkan melalui anus (colon in loop). Lakukan sesuai prosedur, lalu difoto. Apabila ditemukan perbandingan diameter rektum dibanding diameter sigmoid kurang dari 1, pasien suspek megacolon. Bayi 1 minggu, tidak bisa BAB, perut kembung, muntah (+) 8. APPENDICSITIS Untuk penegakan diagnosis appendisitis, digunakan foto dengan kontrast. Tampak pelebaran (penebalan) dinding mukosa appendiks. Kontrast dapat mengisi lumen (filling), mengisi sebagian (partial filling), dan tidak dapat mengisi (non filling). 17
6 Jika terjadi filling, berarti apendiks normal. Jika partial filling, pasien suspek apendisitis, namun jika nonfilling, bisa apendisitis bisa juga normal (tidak dapat ditentukan). Karena bisa jadi kontras tidak dapat masuk ke apendiks karena berbarengan dengan gerak peristaltik apendiks ke luar. Jadi biasanya untuk mengurangi kejadian ini, ketika difoto, apendiksnya ditopang dengan mangkuk (jadi nampak ada bulatan gitu). 9. DIVERTIKULA Divertikula adalah kantong yang berbatas tegas dengan berbagai macam ukuran. Ada dua macam divertikel, pertama divertikel asli, di mana mukosa usus besar ikut keluar. Dan kedua divertikel palsu, di mana mukosa usus besar tidak ikut keluar. Yang lebih ringan ya yang mukosanya gak ikut keluar. Gambaran radiologinya, pada colon in loop tampak additional defect di dinding kolon. Bentuk bulat/seperti kantong. Kesan radiologinya divertikel. Kalo jumlah divertikelnya lebih dari satu, disebut divertikulosis. 10. ASITES Pada gambaran radiologi, tampak adanya floating sign. Yakni udara yang terkumpul di tengah. Foto yang digunakan adalah foto polos dengan proyeksi AP dan posisi supine (telentang). Karena dengan posisi telentang/berbaring, cairan akan bergerak ke tempat yang gravitasinya lebih besar yakni ke bawah. Ia akan mengisi tepi tepi abdomen, sehingga udara terdesak ke tengah. Dan jadilah ia tampak opaq di samping, dan agak lusen di tengah. 11. KOLITIS ULSERATIF Kolitis merupakan istilah untuk menunjukkan adanya proses peradangan pada kolon. Pada foto polos abdomen, proyeksi AP dan posisi supine, nampak penebalan mukosa. Sementara pada foto kontras dan foto polos, bagian yang mengalami kolitis tampak gambaran haustra dan incisuranya menghilang, dan apabila kolitis telah parah atau kronik, lumen kolon tampak menyempit, kolon memendek, mukosa rektum dan kolon desenden tampak menebal. Pada kasus kolitis yang lama, kolon dapat menyempit karena jaringannya mengalami fibrosis sehingga kaku, dan halus tepiannya. 18
7 12. KARSINOMA KOLON Merupakan proses keganasan dari mukosa kolon. Pada foto colon in loop tampak sebagian kontras mengisi usus sampai caecum. Tampak gambaran filling defect irregular pada colon setinggi VL.III, tepi ireguler, berbentuk napkin ring atau apple core. Gambaran mukosa di tempat lain licin. Kesan: Ca Colon asenden/caecum tipe anuler. 13. VOLVULUS pada sigmoid Foto yang digunakan adalah foto dengan kontras barium enema yang dimasukkan secara colon in loop. Volvulus merupakan kelainan di mana usus terpelintir atau mengalami torsi. Hasil gambaran radiologi yang tampak di antaranya, kontras mengisi rektum namun tidak dapat mengisi sigmoid. Tampak bird beak appearance, di mana colon desenden terisi material fekal sementara bagian rektum terisi kontrast, dan ada bagian transisi yang lusen. Sehingga mirip paruh burung (bird beak). Alhamdulillah selesai sudah.. terima kasih untuk nda Dasini, yang uda minjemin buku radiologinya.. ^^ 19
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prevalensi Prevalensi adalah jumlah orang dalam populasi yang menderita suatu penyakit atau kondisi pada waktu tertentu; pembilang dari angka ini adalah jumlah kasus yang ada
Lebih terperinciDokter Pembimbing : dr. Evo Elidar Harahap, Sp.Rad dr. Yolanda Maria Sitompul, Sp.Rad
Dokter Pembimbing : dr. Evo Elidar Harahap, Sp.Rad dr. Yolanda Maria Sitompul, Sp.Rad Presented By : PUTRI ALYA 0310070100089 YUSUF BASRI SIREGAR 081001307 DINDA YUSDITIRA 0810070100065 HJ. PEBRI DEWIANA
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Angka Kejadian, Karakteristik dan Gambaran Radiologi Foto Polos Abdomen pada Pasien Ileus Obstruktif di Rumah Sakit Al-Ihsan Bandung Tahun 2014-2015 The Incidence,
Lebih terperinciX-foto articulatio genu sinistra Tampak soft tissue swelling dengan gambaran osifikasi di articulatio genu bagian medial. Tampak reaksi periost
X-foto articulatio genu sinistra Tampak soft tissue swelling dengan gambaran osifikasi di articulatio genu bagian medial. Tampak reaksi periost berupa perpendicular di os femur 1/3 distal di bagian lateral,
Lebih terperinciSejarah X-Ray. Wilheim Conrad Roentgen
PENCITRAAN X-RAY Sejarah X-Ray Wilheim Conrad Roentgen DEFINISI Sinar X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet tetapi dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 ABDOMEN Abdomen adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bagian dari tubuh yang berada diantara thorax atau dada dan pelvis.dalam bahasa Indonesia umum,sering pula disebut
Lebih terperinciPYLORUS STENOSIS HYPERTROPHY
PYLORUS STENOSIS HYPERTROPHY Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi, fisiologi, patologi dan patogenesis dari hypertrophic
Lebih terperinciKONSEP TEORI. 1. Pengertian
KONSEP TEORI 1. Pengertian Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran
Lebih terperinciPemeriksaan Radiografi Polos Abdomen pada Kasus Gawat Darurat
Tinjauan Pustaka Pemeriksaan Radiografi Polos Abdomen pada Kasus Gawat Darurat Pulunggono Sudarmo, Ade Indrawan Irdam UPF Radiologi RSUD, Cengkareng, Jakarta Abstrak: Pemeriksaan radiografi polos abdomen
Lebih terperinciA. Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan Fisik 1. Inspeksi Pada apendisitis akut sering ditemukan adanyaabdominal swelling, sehingga pada pemeriksaan jenis ini biasa ditemukan distensi perut. - tidak ditemukan gambaran spesifik.
Lebih terperinciTEACHING PHOTO RADIOLOGY ABDOMEN EDITION. Created by Gung They Semara 02 Courtesy of dr. Widhi, Accompanied by dr. Oka
TEACHING PHOTO RADIOLOGY ABDOMEN EDITION Created by Gung They Semara 02 Courtesy of dr. Widhi, Accompanied by dr. Oka SIJ HJ AFL VU Osteofit Sacroiliac Joint Hip Joint Air Fluid Level (batas antara udara
Lebih terperinciSAKIT PERUT PADA ANAK
SAKIT PERUT PADA ANAK Oleh dr Ruankha Bilommi Spesialis Bedah Anak Lebih dari 1/3 anak mengeluh sakit perut dan ini menyebabkan orang tua membawa ke dokter. Sakit perut pada anak bisa bersifat akut dan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. terhentinya migrasi kraniokaudal sel krista neuralis di daerah kolon distal pada
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Hirschsprung adalah suatu kelainan kongenital pada kolon yang ditandai dengan tiadanya sel ganglion parasimpatis pada pleksus submukosus Meissneri dan pleksus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Traktus Gastrointestinal Traktus Gastrointestinal adalah kumpulan organ yang berperan dalam proses pencernaan. Di mana makanan akan ditelan, nutrisi akan diserap, dan sisanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini apendisitis merupakan penyebab terbanyak dilakukannya operasi pada anak-anak. Selain itu apendisitis yang ditandai dengan keluhan nyeri perut kanan
Lebih terperinciGambaran Radiologi Tumor Kolon
Gambaran Radiologi Tumor Kolon Oleh Janter Bonardo (09 61050 0770 Penguji : Dr. Pherena Amalia Rohani Sp.Rad Definisi Kanker kolon suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang berarti ramai bersama. 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Konstipasi Konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang berarti ramai bersama. 18 Konstipasi secara umum didefinisikan sebagai gangguan defekasi yang ditandai
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Disusun
Lebih terperinciKELAINAN TRAKTUS DIGESTIVUS Radiografi Konvensional Traktus digestivus : 1. Sistim digestivus 2. Sistim biliaris Pemeriksaan radiografi konvensional:
KELAINAN TRAKTUS DIGESTIVUS Radiografi Konvensional Traktus digestivus : 1. Sistim digestivus 2. Sistim biliaris Pemeriksaan radiografi konvensional: a. Tanpa kontras (polos) 1. Posisi AP 2. 2 atau 3 posisi
Lebih terperinciSISTEM PENCERNAAN MAKANAN. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Terdiri dari : 1. Oris 2. Faring (tekak) 3. Esofagus 4. Ventrikulus
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Terdiri dari : 1. Oris 2. Faring (tekak) 3. Esofagus 4. Ventrikulus 5. Intestinum minor : Duodenum Jejenum Iliem 6. Intestinum mayor : Seikum Kolon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tujuan 1. Mengetahui definisi foto polos abdomen. 2. Mengetahui prinsip pemeriksaan foto polos abdomen.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia kedokteran saat ini sangat maju dengn pesat terutama dengan pekembangan dan aplikasi komputer bidang kedokteran sehingga ilmu radiologi turut berkembang pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai aksis longitudinal sehingga menyebabkan obstruksi saluran pencernaan.
BAB I PENDAHULUAN Volvulus usus adalah kondisi terputarnya segmen usus terhadap usus itu sendiri, mengelilingi mesenterium dari usus tersebut dimana mesenterium itu sebagai aksis longitudinal sehingga
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Adhesi peritoneal adalah pembentukan jaringan ikat patologis antara
2.1 Definisi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Adhesi peritoneal adalah pembentukan jaringan ikat patologis antara omentum, usus dan dinding perut. (Diaz, 2008) Perlengketan ini dapat berupa jaringan ikat tipis seperti
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J POST APPENDIKTOMY DI BANGSAL MAWAR RSUD Dr SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J POST APPENDIKTOMY DI BANGSAL MAWAR RSUD Dr SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. saluran cerna tinggi artinya disertai dengan pengeluaran banyak aliran cairan dan
1 BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Obstruksi usus atau Ileus menurut Sjamsuhidajat (1997) adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya disertai dengan pengeluaran banyak aliran cairan dan elektrolit baik
Lebih terperinciK35-K38 Diseases of Appendix
K35-K38 Diseases of Appendix Disusun Oleh: 1. Hesti Murti Asari (16/401530/SV/12034) 2. Rafida Elli Safitry (16/401558/SV/12062) 3. Zidna Naila Inas (16/401578/SV/12082) K35 Acute Appendicitis (Radang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Fisiologi Apendiks 2.1.1. Anatomi apendiks Saluran pencernaan (traktus digestivus) pada dasarnya adalah suatu saluran (tabung) dengan panjang sekitar 30 kaki (9m).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm (kisaran 3-15 cm), dan berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar
Lebih terperinciILEUS OBSTRUCTION, DIAGNOSIS AND MANAGEMENT ABSTRACT
DIAGNOSIS DAN TATA LAKSANA ILEUS OBSTRUKTIF Margaretha Novi Indrayani Bagian/SMF Ilmu Bedah Fakultas kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar ABSTRAK Ileus obstruktif atau
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Grafik 4.1. Frekuensi Pasien Berdasarkan Diagnosis. 20 Universitas Indonesia. Karakteristik pasien...,eylin, FK UI.
BAB 4 HASIL Dalam penelitian ini digunakan 782 kasus yang diperiksa secara histopatologi dan didiagnosis sebagai apendisitis, baik akut, akut perforasi, dan kronis pada Departemen Patologi Anatomi FKUI
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Duodenum merupakan bagian yang paling sering terjadi obstruksi. Obstruksi duodenum
BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Duodenum merupakan bagian yang paling sering terjadi obstruksi. Obstruksi duodenum kongenital secara etiologi diklasifikasikan menjadi 2 tipe antara lain obstruksi
Lebih terperinciBab. Peta Konsep. Gambar 3.1 Orang sedang makan. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. terdiri dari. Saluran Pencernaan
Bab 3 Sistem Pencernaan Sumber: Dok. Penerbit Gambar 3.1 Orang sedang makan Peta Konsep Pernahkah kamu berpikir dari manakah energi yang kamu peroleh untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti berolahraga
Lebih terperinciBAB II. Mega kolon adalah dilatasi dan atonikolon yang disebabkan olah. Mega kolon suatu osbtruksi kolon yang disebabkan tidak adanya
BAB II A. Pengertian Mega kolon adalah dilatasi dan atonikolon yang disebabkan olah massa fekal yang menyumbat pasase isi kolon. (Brunner & Suddarth, 2001) Mega kolon suatu osbtruksi kolon yang disebabkan
Lebih terperinciTUGAS NEONATUS. Pengampu : Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013/2014
TUGAS NEONATUS Pengampu : Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013/2014 ELISABETH INDRI N (P2722 4012 193) ELLA MASCHULATUL M ( P 2722
Lebih terperinciTraktus Gastrointestinal (GIT) (Saluran Pencernaan Makanan)
Traktus Gastrointestinal (GIT) (Saluran Pencernaan Makanan) Radiologi GIT: 1. Orofaring, laringofaring, Esofagus 2. Lambung, Duodenum, Pankreas 3. Yeyunum, Ileum (Usus Halus) 4. Kolon (Usus Besar) 5. Kandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2006). Infeksi bakteri sebagai salah satu pencetus apendisitis dan berbagai hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apendiks merupakan salah satu organ yang fungsinya belum diketahui secara pasti. Apendiks sering menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya adalah apendisitis (Sjamsuhidayat
Lebih terperinciPembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung
Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung dr. Asmah Yusuf, Sp. Rad Kontributor Blok Sistem Kardiovaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Pendahuluan Penilaian pembacaan foto rontgen toraks
Lebih terperinciModul 24 REPOSISI (MILKING) PADA INVAGINASI SALURAN PENCERNAAN (No. ICOPIM: 5-458)
Modul 24 BEDAH REPOSISI (MILKING) PADA INVAGINASI SALURAN PENCERNAAN (No. ICOPIM: 5-458) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti anatomi usus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Invaginasi disebut juga intususepsi adalah suatu keadaan dimana segmen usus masuk ke dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Invaginasi disebut juga intususepsi adalah suatu keadaan dimana segmen usus masuk ke dalam segmen lainnya; yang bisa berakibat dengan obstruksi / strangulasi. Umumnya
Lebih terperinciTUGAS NEONATUS. Pengampu : Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013/2014
TUGAS NEONATUS Pengampu : Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Anggota Kelompok 2 Aprilia Amalia Candra (P27224012 171) Aprilia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saluran pencernaan (gastrointestinal, GI) dimulai dari mulut sampai anus. Fungsi saluran pencernaan adalah untuk ingesti dan pendorongan makanan, mencerna makanan, serta
Lebih terperinciPENYAKIT HIRSCHSPRUNG
PENYAKIT HIRSCHSPRUNG Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU): - Peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi, dan fisiologi saluran cerna; memahami dan mengerti patologi dan patogenesis
Lebih terperinciLAPORAN KASUS. Diajukan sebagai salah satu persyaratan PPDS 1 Radiologi MEGAKOLON TOKSIK
LAPORAN KASUS Diajukan sebagai salah satu persyaratan PPDS 1 Radiologi MEGAKOLON TOKSIK Oleh : dr. Triana Dyah Cahyawati Pembimbing : dr. Sri Retna Dwidanarti, Sp.Rad(K)Onk Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciSistem Pencernaan Manusia
Sistem Pencernaan Manusia Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas beberapa organ yang berawal dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Pada sistem pencernaan manusia terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan dokter, hal ini menyebabkan kesulitan mendiagnosis apendisitis anak sehingga 30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insiden kematian apendisitis pada anak semakin meningkat, hal ini disebabkan kesulitan mendiagnosis appendik secara dini. Ini disebabkan komunikasi yang sulit antara
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
7 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Fisik Anjing Lokal Hewan yang digunakan adalah anjing lokal berjumlah 2 ekor berjenis kelamin betina dengan umur 6 bulan. Pemilihan anjing betina bukan suatu perlakuan
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. derita oleh orang dewasa. Sehingga sering dikatakan bahwa saluran
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit gangguan saluran cerna merupakan penyakit yang sering di derita oleh orang dewasa. Sehingga sering dikatakan bahwa saluran pencernaan merupakan organ yang sangat
Lebih terperinciModul 9. (No. ICOPIM: 5-461)
Modul 9 Bedah Digestif SIGMOIDOSTOMI (No. ICOPIM: 5-461) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan Pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini, peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dari kolon dan rektum, mengerti
Lebih terperinciSMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Salah satu ciri mahluk hidup adalah membutuhkan makan (nutrisi). Tahukah kamu, apa yang
Lebih terperinciFungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia
Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia Setiap manusia memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sari makanan dapat diangkut oleh darah dalam bentuk molekul-molekul yang kecil dan sederhana. Oleh
Lebih terperinciRongga Mulut. rongga-mulut
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus 3. Lambung 4. Usus Halus 5. Usus Besar 6. Rektum 7. Anus. Rongga Mulut rongga-mulut
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya
BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Obstruksi usus atau ilieus adalah gangguan aliran normal isi usus sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna
Lebih terperinciKanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makan, berkurangnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi, dan industri telah banyak menbawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. protozoa, dan alergi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit inflamasi saluran pencernaan dapat disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, dan alergi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan
Lebih terperinciPROSES PENCERNAAN SECARA MEKANIK DAN KIMIAWI
1. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia PROSES PENCERNAAN SECARA MEKANIK DAN KIMIAWI Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta
Lebih terperinciMAKALAH ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA ATRESIA ANI DAN ATRESIA REKTAL
MAKALAH ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA ATRESIA ANI DAN ATRESIA REKTAL Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kulia Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita Dosen : Yuliasti Eka Purwaningrum SST, MPH Disusun oleh :
Lebih terperinciPeran Pemeriksaan Barium Enema pada Penderita Megacolon Congenital (Hirschprung Diseases)
Peran Pemeriksaan Barium Enema pada Penderita Megacolon Congenital (Hirschprung Diseases) The Role of Barium Enema Examination in Patients with Congenital Megacolon (Hirschprung Diseases) Ana Majdawati
Lebih terperinciAnamnesis (History Taking)
CHECK LIST Anamnesis (History Taking) No 1. 2. 3. Jenis kegiatan Menyapa pasien dengan menyebut nama & senyum serta mempersilahkan duduk (jabat tangan) Menanyakan ulang identitas pasien: nama, usia, tempat
Lebih terperinciGambaran Pasien Hirschprung Disease Pada Anak Usia 0-15 Bulan di RSUD Dr.Pirngadi Medan Pada Tahun
Gambaran Pasien Hirschprung Disease Pada Anak Usia 0-15 Bulan di RSUD Dr.Pirngadi Medan Pada Tahun 2008-2012 Oleh : MUHAMMAD NICO DARIYANTO 100100351 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperinciUsus halus merupakan tabung kompleks, berlipat-lipat yang membentang dari
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Usus Usus halus merupakan tabung kompleks, berlipat-lipat yang membentang dari pilorus sampai katup ileosekal. Pada orang hidup panjang usus halus sekitar 12 kaki (22
Lebih terperinciDEFINISI. Suatu pemeriksaan radiologis colon dengan memakai kontras bubur barium.
COLON IN LOOP COLON IN LOOP DEFINISI Suatu pemeriksaan radiologis colon dengan memakai kontras bubur barium. Pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan yang terdapat pada colon (usus besar) dengan teknis fluoroskopi-radiografi.
Lebih terperincidengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen
6 ke lateral dan sedikit ke arah posterior dari hubungan lamina dan pedikel dan bersama dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen yang menempel kepadanya. Processus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana pada pria membentuk sebuah kantong tertutup sedangkan pada wanita berhubungan
BAB I PENDAHULUAN Peritoneum merupakan membran serosa pada tubuh yang terbesar dan paling kompleks, dimana pada pria membentuk sebuah kantong tertutup sedangkan pada wanita berhubungan dengan rongga ekstraperitoneal
Lebih terperinciSem 9 G M Q 79.3 K6 K6 K6 K6 P5.A3 P5.A3 P5.A3 P5.A5 P5.A5 P5.A Sem 3. Sem 5. Sem 4
MODUL GASTROSCHISIS KODE MODUL : MBA 010 A. Definisi Gastroschisis adalah kegagalan penutupan dinding perut dengan defek berada di sebelah kanan umbilikal cord (95% kasus) disertai dengan herniasi organ
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Apendisitis Akut 2.1.1 Definisi Menurut Ellis (1997) dan Riwanto et al. (2010) dalam Junias (2009), apendisitis akut berasal dari kata apendiks yaitu suatu organ berbentuk tabung,
Lebih terperinciPERITONITIS DAN ILLEUS
Bahan Ajar DR.dr. Warsinggih, Sp.B-KBD PERITONITIS DAN ILLEUS I. PERITONITIS DEFINISI Peritonitis adalah inflamasi dari peritoneum (lapisan serosa yang menutupi rongga abdomen dan organ-organ abdomen di
Lebih terperinciPENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN)
UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan no. 94 Padang Telp.: 0751-31746 Fax.: 32838 PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN) BAGIAN 2 SEMESTER 4 TAHUN AJARAN
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks, suatu organ
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks, suatu organ tambahan seperti kantung yang terletak pada bagian inferior dari sekum atau biasanya disebut usus buntu
Lebih terperincidirasakan adanya nyeri di daerah epigastrium, tetapi terdapat konstipasi sehingga penderita merasa memerlukan obat pencahar. Tindakan ini dianggap
APENDISITIS PENGERTIAN Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering 1. Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu
Lebih terperinciMETODE DIAGNOSIS PENYAKIT HIRSCPRUNG
METODE DIAGNOSIS PENYAKIT HIRSCPRUNG I Putu Trisnawan, I Made Darmajaya Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah ABSTRAK Penyakit hirschprung ( Megakolon Kongenital)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. priyanto,2008). Apendisitis merupakan peradangan akibat infeksi pada usus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering (Agus priyanto,2008). Apendisitis merupakan
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi
BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Obstruksi usus atau illeus adalah gangguan aliran normal isi usus sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi saluran cerna
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Tabel 4.1. Lokasi, Frekuensi dan Persentasi Perforasi Apendiks. Lokasi Perforasi Frekuensi (n=68) Persentasi (%)
BAB HASIL Berdasarkan hasil pengolahan data telaah sediaan apendisitis perforasi dari Departemen Patologi Anatomi FKUI-RSUPNCM antara tahun 00 hingga 007 didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel.
Lebih terperinciSistem Pencernaan Pada Hewan
Sistem Pencernaan Pada Hewan Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan
Lebih terperinciX- foto thorax PA Cor: CTR > 50%, segmen pulmonal menonjol, LVH. Pulmones: hila tidak melebar, trakea lurus ditengah, parenkim paru tidak tampak
X- foto thorax PA Cor: CTR > 50%, segmen pulmonal menonjol, LVH. Pulmones: hila tidak melebar, trakea lurus ditengah, parenkim paru tidak tampak, tampak kesuraman di perihiler dextra/sinistra, corakan
Lebih terperinciGambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (http://www.mayoclinic.org/images/pulmonary-valve-atresia-lg-enlg.jpg)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUP RSHS BANDUNG TUGAS PENGAYAAN Oleh : Asri Rachmawati Pembimbing : dr. H. Armijn Firman, Sp.A Hari/Tanggal : September 2013 ATRESIA PULMONAL PENDAHULUAN Atresia pulmonal
Lebih terperinciDefinisi. Kelainan ini tidak diturunkan dan memerlukan waktu bertahuntahun hingga menimbulkan gejala
Definisi Ketiadaan peristaltik korpus esofagus bagian bawah dan hipertonisitas sfingter esofagus bagian bawah (SEB/ cincin otot antara esophagus bagian bawah dan lambung) akibat degenerasi ganglia pleksus
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. pada sekum tepat dibawah katup ileocecal (Smeltzer, 2001). Apendisitis
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Beberapa sumber yang menyebutkan tentang pengertian dari Apendisitis yaitu sebagai berikut : Apendiks adalah organ tambahan kecil yang menyerupai jari, melekat pada sekum
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti,
LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti, 0906511076 A. Pengertian tindakan Penyakit tertentu menyebabkan kondisi-kondisi yang mencegah pengeluaran feses secara normal dari rektum. Hal ini menimbulkan
Lebih terperinciDESKRIPSI FOTO X-Ray. Foto Schedel AP/Lateral. o Besar dan bentuk calvaria normal/tidak
DESKRIPSI FOTO X-Ray Foto Schedel AP/Lateral o Besar dan bentuk calvaria normal/tidak o Tabula eksterna, diploe dan tabula interna ada fraktur?, kalsifikasi? o Vaskular marking (garis pembuluh darah) ada/tidak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meissner dan pleksus mienterikus Auerbach. Sembilan puluh persen kelainan ini
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Penyakit Hirschsprung adalah suatu kelainan kongenital pada kolon yang ditandai dengan tidak adanya sel ganglion parasimpatis pada pleksus submukosa Meissner
Lebih terperinciTopik: Haemorrhoid grade IV Tanggal (kasus) : 04 september 2013 Nama Pasien : Tn. N No. RM :
PORTOFOLIO KASUS 1 No. ID dan Nama Peserta : / dr. Muchaimin buntara No. ID dan Nama Wahana: / Perawatan Bedah RSUD HAMS Kisaran Topik: Haemorrhoid grade IV Tanggal (kasus) : 04 september 2013 Nama Pasien
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Histologi Apendiks Apendiks merupakan suatu evaginasi dari sekum yang ditandai dengan sebuah lumen kecil, sempit, dan tidak teratur. Struktur tersebut disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi, penyebab, mekanisme dan patofisiologi dari inkontinensia feses pada kehamilan. INKONTINENSIA
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
10 Gambar 4 Pengukuran sonogram duodenum dengan Image J. A: Sonogram duodenum pada posisi transduser sagital. l: lapisan lumen, M: mukosa, SM: submukosa, TM: tunika muskularis, dan S: serosa. B: Skema
Lebih terperinciAPPENDISITIS. Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: a. Fekalis/ massa keras dari feses b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid c.
APPENDISITIS I. PENGERTIAN Appendisitis adalah inflamasi akut pada appendisits verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 1997) II. ETIOLOGI Appendisitis
Lebih terperinciDEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar.
CA. KOLON DEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar. ETIOLOGI Penyebab kanker usus besar masih
Lebih terperinciAnatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung. Anak Agung K Tri K
Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung Anak Agung K Tri K 111 0211 075 ANATOMI LAMBUNG (GASTER) Bentuk : seperti huruf J Letak : terletak miring dari regio hipochondrium kiri cavum abdominis mengarah
Lebih terperinciLAMPIRAN A GAMBARAN HISTOPATOLOGI PENYAKIT CROHN
RIWAYAT HIDUP Nama : Ati Setyowati NRP : 0210120 Tempat dan Tanggal Lahir : Sukabumi, 2 Juni 1976 Alamat : Jl. Setra Indah 29 Bandung Riwayat Pendidikan : 1988 lulus SD Yuwati Bhakti Sukabumi, 1991 lulus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN Tumor merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi. Dalam bahasa medisnya, Tumor dikenal sebagai Neoplasia. Neo
Lebih terperincidrh. Ahmad Fauzi M.Sc
drh. Ahmad Fauzi M.Sc Definisi Enterotomy adalah operasi insisi (sayatan) pada usus Enterektomi adalah operasi pemotongan sebagian usus Enteropexy adalah fiksasi segmen usus ke dinding cavum abdomen. Indikasi
Lebih terperinciAPPENDICITIS (ICD X : K35.0)
RUMAH SAKIT RISA SENTRA MEDIKA MATARAM PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) SMF ILMU BEDAH TAHUN 2017 APPENDICITIS (ICD X : K35.0) 1. Pengertian (Definisi) 2. Anamnesis 3. Pemeriksaan Fisik 4. Kriteria Diagnosis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kasus Bedah Emergensi Kasus bedah emergensi adalah pembedahan yang dilakukan dalam keadaan sangat darurat untuk menghindari komplikasi lanjut dari proses penyakit atau untuk
Lebih terperinciPERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien
PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian * Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) * Pembuatan lubang sementara atau permanen dari
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. rentan terhadap infeksi (Smeltzer & Bare, 2002)
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Apendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira kira 10 cm (4 inci), melekat pada sekum tepat dibawah katup ileosekal. Apendiks makanan yang mengosongkan
Lebih terperinciGastrointestinal Disorder in Infant Born with Small for Gestational Age
Gastrointestinal Disorder in Infant Born with Small for Gestational Age Prof. Dr. M. Juffrie, PhD, SpA (K) Untuk membicarakan mengenai gangguan sistem gastrointestinal pada bayi dengan small for gestational
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai apendisitis, sehingga menjadi kasus gawat darurat bedah pada anak yang paling
BAB I PENDAHULUAN Sekitar 5%-10% dari seluruh kunjungan di Instalasi Rawat Darurat bagian pediatri merupakan kasus nyeri akut abdomen, sepertiga kasus yang dicurigai apendisitis didiagnosis sebagai apendisitis,
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN COLIC ABDOMEN
LAPORAN PENDAHULUAN COLIC ABDOMEN DISUSUN OLEH: ANIATUN ROKHIMAH 121440124150012 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014 A. PENGERTIAN Kolik abdomen
Lebih terperinciRONTGEN Rontgen sinar X
RONTGEN Penemuan sinar X berawal dari penemuan Rontgen. Sewaktu bekerja dengan tabung sinar katoda pada tahun 1895, W. Rontgen menemukan bahwa sinar dari tabung dapat menembus bahan yang tak tembus cahaya
Lebih terperinci